Вы находитесь на странице: 1из 27

SURVEILANS PROGRAM GIZI

PUSKESMAS CILEDUG - KOTA TANGERANG


TAHUN 2015

Dosen Pembimbing : Sudarmani Djoko, SKM, M.Kes

disusun oleh :

Asri Kencana (P2.31.31.1.13.006)

Desi Agustini (P2.31.31.1.13.009)

Fairuz Nikmah Nadhifah (P2.31.31.1.13.010)

Shofura Istiqomah (P2.31.31.1.13.023)

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV

JURUSAN GIZI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II

2016
DAFTAR ISI
BAB I......................................................................................................................................................3

PENDAHULUAN......................................................................................................................................3

Latar Belakang...................................................................................................................................3

Tujuan................................................................................................................................................4

BAB II.....................................................................................................................................................6

METODE PENELITIAN.............................................................................................................................6

BAB III....................................................................................................................................................7

KEGIATAN PELAKSANAAN......................................................................................................................7

BAB IV..................................................................................................................................................10

HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................................................................10

Balita yang ditimbang BB nya (D/S)..................................................................................................11

Balita yang mempunyai buku KIA/KMS (K/S)...................................................................................12

Balita yang naik BB nya (N/S)...........................................................................................................13

Balita yang tidak naik BB nya (T/S)...................................................................................................14

Balita yang tidak naik BB nya 2kali berturut (2T/S)..........................................................................15

Balita yang berada di bawah garis merah (BGM/S)..........................................................................16

Bayi <6 bulan yang mendapat ASI Eksklusif.....................................................................................17

Ibu hamil yang anemia.....................................................................................................................18

Balita (6-59 bulan) yang mendapat kapsul Vit.A..............................................................................19

Status Garam Beriodium pada 10 sampel yang dilakukan...............................................................21

BAB V...................................................................................................................................................22

Kesimpulan dan Saran.........................................................................................................................22

Kesimpulan......................................................................................................................................22

Saran................................................................................................................................................22

Daftar Pustaka.....................................................................................................................................23

LAMPIRAN...........................................................................................................................................24
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Upaya perbaikan gizi masyarakat sebagaimana disebutkan dalam UU No.36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan, bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi perseorangan dan masyarakat, antara lain melalui
perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar gizi, peningkatan akses dan mutu
pelayanan gizi serta kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi.
Status gizi anak balita telah mengalami perbaikan yang ditandai dengan menurunnya prevalensi
gizi kurang dari 24,5% (Susenas, 2005) menjadi 18,4% di tahun 2007 dan tahun 2010 turun menjadi
17,9%, walaupun demikian masalah balita pendek (stunting) masih tinggi yaitu sebesar 36,8% pada
tahun 2007 dan 35,6% pada tahun 2010.
Masalah gizi mikro di 10 provinsi tahun 2006, diperoleh gambaran prevalensi xerophtalmia pada
balita 0,13% dan proporsi balita dengan serum retinol <20 μgr/dl sebesar 14,6% (Puslitbang Gizi,
2006). Hasil studi tersebut menggambarkan terjadinya penurunan jika dibandingkan dengan hasil
survei vitamin A pada tahun 1992. Selain itu, masalah anemia pada ibu hamil berdasarkan Survei
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 masih cukup tinggi yaitu sebesar 40,1%.
Secara nasional cakupan pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif 0–6 bulan di Indonesia
berfluktuasi dalam tiga tahun terakhir, menurun dari 62,2% tahun 2007 menjadi 56,2% pada tahun
2008 dan sedikit meningkat pada tahun 2009 menjadi 61,3%. Demikian juga cakupan pemberian ASI
Eksklusif pada bayi sampai 6 bulan menurun dari 28,6% tahun 2007 menjadi 24,3% pada tahun 2008
dan meningkat menjadi 34,3% pada tahun 2009 (Susenas 2007–2009).
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) bidang Kesehatan 2010-
2014 telah ditetapkan salah satu sasaran pembangunan yang akan dicapai adalah menurunkan
prevalensi gizi kurang menjadi setinggi-tingginya 15% dan menurunkan prevalensi balita pendek
menjadi setinggi-tingginya 32%. Untuk mencapai sasaran RPJMN tersebut, dalam Rencana Aksi
Pembinaan Gizi Masyarakat telah ditetapkan 8 indikator kinerja, yaitu: (1) balita ditimbang berat
badannya; (2) balita gizi buruk mendapat perawatan; (3) balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin
A; (4) bayi usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif; (5) ibu hamil mendapat 90 tablet Fe; (6) rumah
tangga mengonsumsi garam beriodium; (7) kabupaten/kota melaksanakan surveilans gizi; dan (8)
penyediaan stok cadangan (buffer stock) Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) untuk daerah
bencana.
Untuk memperoleh informasi pencapaian kinerja pembinaan gizi masyarakat secara cepat,
akurat, teratur dan berkelanjutan, perlu dilaksanakan kegiatan surveilans gizi di seluruh wilayah
provinsi dan kabupaten/kota. Pelaksananan surveilans gizi akan memberikan indikasi perubahan
pencapaian indikator kegiatan pembinaan gizi masyarakat.
Selain itu, pelaksanaan surveilans gizi diperlukan untuk memperoleh tambahan informasi lain
yang belum tersedia dari laporan rutin, seperti konsumsi garam beriodium, pendistribusian MP-ASI
dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT), pemantauan status gizi anak dan ibu hamil risiko Kurang
Energi Kronis (KEK) atau studi yang berkaitan dengan masalah gizi mikro, dll. Petunjuk Pelaksanaan
Surveilans Gizi ini dimaksudkan sebagai acuan petugas kesehatan di provinsi dan kabupaten/kota
dalam melaksanakan surveilans gizi untuk meningkatkan efektifitas kegiatan pembinaan gizi
masyarakat dengan mempertajam upaya penanggulangan masalah gizi secara tepat waktu, tempat,
sasaran dan jenis tindakannya.

Tujuan
a. Tujuan Umum
Terselenggaranya kegiatan surveilans gizi untuk memberikan gambaran perubahan
pencapaian kinerja pembinaan gizi masyarakat dan indikator khusus lain yang diperlukan
secara cepat, akurat, teratur dan berkelanjutan dalam rangka pengambilan tindakan segera,
perencanaan jangka pendek dan menengah serta perumusan kebijakan.

b. Tujuan Khusus
- Tersedianya informasi secara cepat, akurat, teratur dan berkelanjutan mengenai
perubahan pencapaian kinerja pembinaan gizi :
1) Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan;
2) Persentase balita yang ditimbang berat badannya;
3) Persentase bayi usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif;
4) Persentase rumah tangga mengonsumsi garam beriodium;
5) Persentase balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A;
6) Persentase ibu hamil mendapat 90 tablet Fe;
7) Persentase kabupaten/kota melaksanakan surveilans gizi;

8) Persentase penyediaan bufferstock MP-ASI untuk daerah bencana.

- Tersedianya informasi indikator gizi lainnya secara berkala jika diperlukan, seperti:
1) Prevalensi balita gizi kurang berdasarkan antropometri;
2) Prevalensi status gizi anak usia sekolah, remaja dan dewasa;
3) Prevalensi risiko Kurang Energi Kronis (KEK) pada Wanita Usia Subur ( WUS) dan
ibu hamil;
4) Prevalensi anemia gizi besi dan Gangguan Akibat Kurang Iodium (GAKI), Kurang
Vitamin A (KVA) dan masalah gizi mikro lainnya;
5) Tingkat konsumsi zat gizi makro (energi dan protein) dan mikro (defisiensi zat besi,
defisiensi iodium);
6) Data pendistribusian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) dan Pemberian
Makanan Tambahan (PMT);

7) Data terkait lainnya yang diperlukan.


BAB II

METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat

Hari/Tanggal : Bulan April 2016

Tempat : Puskesmas UPT Ciledug

B. Sasaran

LB 3 Poli Gizi di Puskesmas UPT Ciledug Tahun 2015

C. Metode Evaluasi

1. Pencatatan, Pelaporan dan data Sekunder

Adapun hal-hal yang dicatat dalam kegiatan survailans gizi ini antara lain :
a) Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan
b) Persentase balita yang ditimbang berat badannya %D/S)
c) Persentase bayi usia 0-6 bulan yang mendapat ASI Ekslusif
d) Persentase Balita 6-59 bulan yang mendapat kapsul vitamin A
e) Persentase Ibu hamil yang mendapat Tablet tambah darah (TTD) minimal 90 tablet selama
masa kehamilan
f) Ibu hamil yang KEK mendapat Makanan Tambahan
g) Balita Kurus yang mendapat makanan tambahan
h) Ibu nifas mendapat kapsul vitamin A
i) Balita mempunyai buku KIA / KMS
j) Balita yang ditimbang naik berat badannya
k) Balita yang ditimbang tidak naik berat badannya (T)
l) Balita yang tidak naik berat badannya berturut turut (2T)
m) Balita dibawah garis merah (BGM)
n) Ibu hamil anemia
Petugas Anggota
1. Asri Kencana
2. Desi Agustini
3. Fairuz Nikmah N.
4. Shofura Istiqomah

BAB III

KEGIATAN PELAKSANAAN

A. Kegiatan Survailans Gizi


Kegiatan Survailans Gizi meliputi kegiatan pengumpulan dan pengolahan data, penyajian
serta diseminasi informasi bagipemangku kepentingan. Informasi dari Survailans gizi
dimanfaatkan oleh para pemanbgku kepentingan untuk melakukan tindakan segera maupun
bentuk perencanaan program jangka pendek, menengah, maukepun jangka panjang serta untuk
perumusan kebijakan.

B. Pengumpulan Data

1) Lokasi : Puskesmas Ciledug – Kota Tangerang

2) Waktu : 28 Maret 2016 – 30 April 2016

3) Metode : Pencatatan Data

4) Petugas :

a) Asri Kencana

b) Desi Agustini

c) Fairuz Nikmah Nadhifah

d) Shofura Istiqomah

Pengumpulan Data secara cepat, akurat, tertaur dan berkelanjutan dari berbagai kegiatan
survailans gizi sebagai sumber informasi, yaitu :

a) sebagai kegiatan rutin yakni penimbangan bulanan, pemantauan dan pelaporan kasus gizi
buruk, pendistribusian tablet Fe Ibu Hamil, pendistribusian kapsul vitamin A balita, dan
pemberian Asi Ekslusif.

b) Kegiatan survei khusus yang dil;akukan berdasarkan kebutuhan seperti konsumsi garam
beriodium, pendistribusian MP ASI, dan PMT ASI, pamantauan status gizi anak dan Ibu hamil
dan wanita usia subur (WUS), resiko kurang energy kronis (KEK) atau studi yang berkaitan
dengan masalah gizi lainnya.

Data yang kami kumpulkan terdiri dari 18 indikator, yaitu :

1) Persentasi Balita Gizi Buruk yang mendapat perawatan


2) Balita yang ditimbang berat badannya
3) Bayi usia <6 bulan mendapat ASI Ekslusif
4) Rumah tangga yang mengonsumsi garam beriodium
5) Balita 6-59 bulan yang mendapat kapsul vitamin A
6) Ibu hamil yang mendapat Tablet tambah darah (TTD) minimal 90 tablet selama masa
kehamilan
7) Ibu hamil yang KEK mendapat Makanan Tambahan
8) Balita Kurus yang mendapat makanan tambahan
9) Remaja Putri mendapat dan mengonsumsi TTD
10) Ibu nifas mendapat kapsul vitamin A
11) Bayi baru lahir yang mndapat IMD
12) Bayi lahir dengan Berat badan Rendah <2500 gram
13) Balita mempunyai buku KIA / KMS
14) Balita yang ditimbang naik berat badannya
15) Balita yang ditimbang tidak naik berat badannya (T)
16) Balita yang tidak naik berat badannya berturut turut (2T)
17) Balita dibawah garis merah (BGM)
18) Ibu hamil anemia

C. Pengolahan Data dan Penyajian Informasi

Penyajian data yang kami paparkan pada laporan ini berupa narasi, diagram dan table. Meliputi 10
indikator;

a) Balita yang ditimbang BB nya (D/S)


b) Balita yang mempunyai buku KIA/KMS (K/S)
c) Balita yang naik BB nya (N/S)
d) Balita yang tidak naik BB nya (T/S)
e) Balita yang tidak naik BB nya 2 kali berturut-turut (2T/S)
f) Balita yang berada di bawah garis merah (BGM/S)
g) Bayi <6 bulan yang mendapatkan ASI Eksklusif
h) Ibu hamil yang anemia
i) Balita (6-59 bulan) yang mendapatkan kapsul Vitamin A
j) Status garam beriodium ( 10 sampel )

D. Rencana Diseminasi

Kegiatan Survailans Gizi meliputi kegiatan pengumpulan dan pengolahan data, penyajian serta
diseminasi informasi bagi pemegang kepentingan. Informasi dari Survailans gizi dimanfaatkan
oleh para pemegang kepentingan untuk melakukan tindakan segera maupun bentuk perencanaan
program.
Rencana Diesminasi yang akan kami lakukan adalah untuk Poli KIA dan Poli Gizi di Puskesmas
CILEDUG.. Untuk permulaan dari data yang telah kami olah, laporan dari data tersebut kami
serahkan kembali kepada pihak puskesmas guna menjadi bahan perbaikan bagi program yang
telah berlangsung secara baik maupun program yang masih kurang berjalan dengan baik. Dengan
begitu pihak puskesmas bisa memperbaiki / meinovasi dalam program tersebut.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


Balita yang ditimbang BB nya (D/S)

Tabel 1. Balita yang ditimbang berat badannya (D/S)

Grafik 1. Balita yang ditimbang berat badannya (D/S)


Berdasarkan grafik persentase balita yang ditimbang BB nya, dapat dilihat bahwa semua
kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Ciledug ini masih berada di bawah target pencapaian
seharusnya (80%), hal ini berarti bahwa balita yang ada di wilayah tersebut masih kurang
partisipasinya untuk mau datang dan ditimbang BB nya di posyandu

Balita yang mempunyai buku KIA/KMS (K/S)

Tabel 2. .Balita yang mempunyai buku KIA/KMS (K/S)

Grafik 2. Balita yang mempunyai buku KIA/KMS (K/S)


Berdasarkan grafik persentase balita yang mempunyai buku KMS, dapat dilihat bahwa
semua kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Ciledug ini sudah melebihi target
pencapaian seharusnya (80%), hal ini berarti bahwa balita yang ada di wilayah tersebut
>80% sudah mempunyai buku KMS sebagai alat untuk pemantauan pertumbuhan.
Balita yang naik BB nya (N/S)

Tabel 3.. Balita yang naik BB nya (N/S)

Grafik 3.Balita yang naik BB nya (N/S)


Berdasarkan grafik persentase balita yang naik BB nya (dari seluruh jumlah balita yg ada
di wilayah tsb), dapat dilihat bahwa hanya ada 1 kelurahan yang mencapai target tsb,
yaitu kelurahan Sudimara Barat (>40%). Hal ini berarti bahwa persentase balita yang
naik BB nya yang ada di kelurahan lainnya (Sudimara Timur, Selatan dan Jaya) masih
belum mencapai target seharusnya (40%)
Balita yang tidak naik BB nya (T/S)

Tabel 4. Balita yang tidak naik BB nya (T/S)

Tabel 4. Balita yang tidak naik BB nya (T/S)

Pada kelurahan Sudimara Timur, banyaknya balita yang tidak naik berat badannya mengalami
kecenderungan penurunan, sedangkan ketiga kelurahan lainnya cenderung tidak stabil (naik-turun).
Balita yang tidak naik BB nya 2kali berturut (2T/S)

Tabel 5. Balita yang tidak naik BB nya 2kali berturut (2T/S)

Grafik 5. Balita yang tidak naik BB nya 2kali berturut (2T/S)

Berdasarkan grafik persentase balita yang tidak naik BB nya 2kali berturut (2T), dapat
dilihat bahwa tidak da kelurahan yang balitanya tidak mengalami kenaikan bb 2x
berturut-turut penimbangan.
Balita yang berada di bawah garis merah (BGM/S)

Tabel 6. Balita yang berada di bawah garis merah (BGM/S)

Grafik 6. Balita yang berada di bawah garis merah (BGM/S)

Berdasarkan dari grafik balita yang berada di bawah garis merah tidak bisa kami
simpulkan dikarenakan ada data yang tidak lengkap yang kami terima dari pihak
puskesmas , namun bila dilihat dari grafik diatas terlihat jelas bahwa di kelurahan
Sudimara Timur tidak memilki kasus BGM dibandingkan dengan ke tiga kelurahan yang
lainnya.
Bayi <6 bulan yang mendapat ASI Eksklusif

Tabel 7. Bayi <6 bulan yang mendapat ASI Eksklusif

Grafik 7 Bayi <6 bulan yang mendapat ASI Eksklusif

Berdasarkan grafik persentase bayi kurang dari 6 bulan yang mendapat Asi Eksklusif,
Kelurahan Sudimara Barat dan Jaya sudah memenuhi target cakupan ASI Eksklusif,
yaitu 50%. Untuk Kelurahan Sudimara Selatan, cakupan ASI eksklusif di bulan Oktober
masih belum memenuhi target cakupan ASI eksklusif, begitupula pada Kel Sudimara
timur d bulan Oktober dan November

Ibu hamil yang anemia


Abel 8. Ibu hamil yang anemia

Grafik 8 Ibu hamil yang anemia

Berdasarkan grafik persentase Ibu hamil yang terkena anemia di ke empat kelurahan
masih rendah jika dibandingkan dengan batas prevalensi yang telah ditetapkan.
Balita (6-59 bulan) yang mendapat kapsul Vit.A

Tabel 9. Balita (6-59 bulan) yang mendapat kapsul Vit.A

Grafik 9. Balita (6-59 bulan) yang mendapat kapsul Vit.A

Berdasarkan grafik persentase cakupan balita yang mendapat kapsul Vit.A di ke empat
kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Ciledug sudah mencapai target 70%
Kuadran Persentase D/S dengan Cakupan Vit.A di Puskesmas Ciledug Tahun 2015

KUADRAN I :

• Kelurahan dengan cakupan D/S tinggi (>70%) dan cakupan Vitamin A tinggi (>78%).

• Ada 4 kelurahan dengan D/S tinggi dan cakupan Vitamin A tinggi yaitu kelurahan Sudimara
Barat, Sudimara Selatan, Sudimara Jaya dan Sudimara Timur.

• Hal ini menunjukkan adanya keterpaduan antara penimbangan balita dengan pemberian
kapsul vitamin A.

KUADRAN II

• Kelurahan dengan cakupan D/S rendah (<70%) dan cakupan Vitamin A tinggi (>78%).

• Tidak ada kelurahan yang cakupan vitamin A dan cakupan D/S berada dalam kuadran II.

KUADRAN III

• Kelurahan dengan cakupan D/S tinggi (>70%) dan cakupan Vitamin A rendah (<78%).

• Tidak ada kelurahan yang cakupan vitamin A dan cakupan D/S berada dalam kuadran III.

KUADRAN IV

• Kelurahan dengan cakupan D/S rendah (<70%) dan cakupan Vitamin A rendah (<78%).

• Tidak ada kelurahan yang cakupan vitamin A dan cakupan D/S berada dalam kuadran IV.
Status Garam Beriodium pada 10 sampel yang dilakukan

Status Garam Beriodium

Dari grafik diatas bisa tergambarkan bahwa dari rata-rata sampel yng diuji coba
dinyatakan hampir seluruhnya menggunakan garam yang beriodium dalam ke empat
kelurahannya. (Lihat lampiran table hasil pengambilan data sampling garam
beryodium pada rumah tangga, unit kerja Puskesmas Ciledug.
BAB V

Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan
Indikator yang sudah sesuai dengan target
1. Balita yang mempunyai buku KMS / KIA,
2. Balita yang mendapatkan kapsul Vit A,
3. Konsumsi garam beriodium pada 10 sampel
Sisanya tidak bisa kami simpulkan dikarenakan ada data yang hanya di miliki oleh 1
kelurahan saja, tidak kelengkapan data yang diperoleh. Dari 18 indikator kelompok kami
hanya mempunyai 10 indikator dikarenakan pencatatan dari pihak puskesmas dan posyandu
yang tidak lengkap .
Indikator yang belum mencapai target :
a. Balita yang ditimbang bb (pada semua kelurahan belum ada yang mencapai
target 80%)
b. Balita yang naik bb ( hanya 1 kelurahan yaitu Kelurahan Sudimara Barat
yang mencapai target sebesar 40%)
c. Balita yang tidak naik bb ( paling tertinggi berada di Sudimara Timur sebesar
24 % pada bulan september 2015)
d. Balita yang tidak naik bb 2 kali berturut-turut ( paling tinggi berada di
kelurahan Sudimara Timur sebesar 4,9% pada bulan oktober 2015)
e. Balita yanag berada di bawah garis merah (BGM) hanya di kelurahan
Sudimara Timur yang tidak terdapat BGM
f. Bayi <6 bln yang mendapat asi ekslusif di kelurahan Sudimara Selatan pada
bulan Oktober 2015 tidak mencapai target 50%
g. Ibu hamil yang anemia dari ke 4 kelurahan tergolong redah dikarenakan
masih dibawah batas prevalensi
h. Balita (6-59 bulan) yang mendapatkan kapsul Vitamin A dari ke 4 kelurahan
sudah mencapai terget sebesar 70%

Saran
 Adanya tindakan dari dinas kesehatan yang membantu pihak puskesmas dalam memantau /
mendukung terselenggaranya kegiatan posyandu yang ada.
 Pihak puskesmas juga mencatat setiap indikator yang ada dan membuat back up data,
 Pihak posyandu bisa membuat suatu inovasi dalam menu yang disajikan sebagai PMT,
membuat kegiatan doorprize untuk menarik perhatian masyarakat ,

Daftar Pustaka
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Petunjuk Pelaksanaan Surveilans Gizi. Jakarta : Direktorat
Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak. Kementerian Kesehatan RI.
LAMPIRAN
Apakah
mengetahui
manfaat Garam yang digunakan untuk memasak Hasil uji garam
garam
beryodium ?
Nama Jumlah Nama Merk Nomor
No Bentuk Garam Cara Menyimpan Garam
Kelurahan Responden Dagang Register

Ya Tidak Cukup Kurang Tidak ada


Di atas/ Di atas Lainnya
Tidak Tidak Di dalam
Ada Ada Halus Curai Bata dekat meja / (sebutkan
Ada Ada lemari
perapian rak )

Sudimara
1 10 9 1 10 0 10 0 10 0 0 4 0 6 0 9 1 0
Selatan

Sudimara
2 10 10 0 10 0 9 1 9 0 1 0 1 9 0 9 1 0
Barat

Sudimara
3 10 10 0 10 0 10 0 10 0 0 5 0 5 0 9 1 0
Jaya

1
Sudimara
4 10 9 1 10 0 9 1 9 1 0 5 2 2 (Lemari 8 2 0
Timur
pendingin)

2
Jumlah 40 38 2 40 0 38 2 38 1 1 14 3 1 35 5 0
2

Tabel hasil pengambilan data sampling garam beryodium pada rumah tangga, di unit kerja Puskesmas Ciledug.

Вам также может понравиться