Вы находитесь на странице: 1из 6

STRUKTUR MEMBRAN

Pengertian struktur membran


Membran adalah struktur permukaan fleksibel tipis yang memikul beban dengan
mengalami terutama tegangan tarik dalam semua arah. Struktur membran cenderung dapat
menyesuaikan diri dengan cara struktur tersebut dibebani sehingga struktur tidak akan
mampu mendukung beban tanpa berubah bentuk.
Contoh sederhana dari struktur membran ini adalah payung. Saat payung dibuka
maka permukaan membran akan mengalami tegangan tarik, yang menyebabkan tegangan
tarik ini adalah rusuk-rusuk serta dukungan batang tekan pada tangkai payung sehingga
payung dapat menahan gaya tekan.

Prinsip umum struktur membran


Gaya-gaya pada permukaan membran
Struktur membran pada dasarnya memikul beban dengan dua cara, yaitu :
 Tegangan tarik.
Tegangan tarik pada membran ini bekerja pada lengkung utama (lengkung pada 2 arah
utama) yang saling tegak lurus dan tegangan tarik pada dua arah ini berdasarkan atau
serupa dengan sistem pada kabel menyilang. Tegangan tarik ini berhugungan dengan
membran itu sendiri sebagai bidang tipis yang dalam mendukung atau menerima beban
akan mengalami perubahan bentuk.
 Tegangan geser tangensial
Tegangan ini dihubungkan dengan terjadinya puntiran atau torsi pada membran. Antara
tegangan tarik dan geser terjadi kerjasama dalam memikul beban.

Beban yang dipikul mengakibatkan tegangan tekan sehingga menjadi lendutan yang
menyebabkan bentuk membran menjadi lengkung. Hal ini berpengaruh pada kestabilan
membran. Membran menjadi tidak tahan terhadap tekan dan jika terjadi tekanan yang
berlebihan akan roboh. Karena itu diperlukan tegangan tarik pada permukaan membran
untuk mendukung beban yang ada.

2.2.Stabilisasi pada membran


Cara stabilisasi pada membran adalah dengan memberikan rangka penumpu pada membran
atau memberi prategang yang diperoleh dari gaya-gaya arah luar pada perbatasan atau
tepian membran atau prategang yang diperoleh dari tekanan udara pada bagian dalam
membran yang mempunyai volume tertutup.
Contoh pemberian prategang dengan gaya dari luar adalah struktur tenda. Stabilisasi
membran ditandai dengan penggunaan kabel-kabel tarik atau pretension sehingga terjadi
tegangan pada membran dengan arah tegak lurus di seluruh permukaannya. Hal ini disebut
juga dengan gaya jacking.
Contoh pemberian prategang yang diperoleh dari tekanan udara pada bagian dalam
membran yang mempunyai volume tertentu adalah struktur pneumatis.

1. Macam – macam struktur membran


3.1. Struktur pneumatik
Struktur pneumatik merupakan struktur membran yang ditegangkan selaput
membrannya dengan memberi tekanan udara internal, di mana tekanan udara internal dan
tekanan udara eksternal berbeda tekanannya.
3.1.1. Prinsip umum struktur pneumatik
Tekanan udara pada bagian dalam menyebabkan terjadinya tegangan tarik pada
permukaan membran. Tekanan udara dalam harus selalu lebih besar daripada tekanan udara
luar, supaya dalam permukaan membran tidak terjadi tegangan tekan pada saat terjadi
pembebanan. Kestabilan diperoleh akibat adanya tegangan tarik yang terjadi dalam
menahan beban. Akibat adanya tekanan udara dalam yang lebih besar, maka akan
menyebabkan membran cenderung untuk terangkat sehingga perlu diberi ring penahan.

3.1.2. Macam – macam struktur pneumatik


 Struktur pneumatik satu lapis (air supported structure)
Merupakan struktur yang ditumpu udara. Struktur ini mempunyai tekanan udara
rendah kurang lebih 3-6 psf. Udara harus dikontrol konstan terus-menerus.
 Struktur pneumatik dua lapis (air inflated structure)
Merupakan struktur yang digelembungkan udara. Struktur ini mempunyai tekanan
udara tinggi 30-60 psf, di mana pengontrolan udara dilakukan secara berkala.
3.2. Struktur net (jaring) dan tent (tenda)
Di dalam struktur net dan tenda terdapat prinsip-prinsip umum yang perlu diketahui
 Kelengkungan
Bentuk lengkung pada tenda ditentukan kondisi tumpuan :
- Tumpuan titik atau tumpuan garis
- Tumpuan kaku (rigid) atau fleksibel
- Penempatan tinggi rendah titik tumpuan
Dalam penempatan tumpuan, sebaiknya menghindari permukaan membran yang datar,
karena akan membutuhkan gaya prategang yang besar untuk mempertahankan
bbentuk datar permukaan membran. Gaya prategang tidak boleh melebihi tegangan ijin
membran. Untuk menghindari permukaan yang datar maka kelengkungan dibuat dalam
dua arah yang berlawanan.
 Kondisi tumpuan
Tumpuan titik tinggi selalu didukung kolom tekan berujung sendi dan titik rendah
diangker ke tanah. Pada tumpuan titik rendah akan terjadi gaya angkat dan gaya dorong
pada pondasi karena adanya prategang pada membran yaitu dengan menarik membran
menggunakan gaya jacking.

3.3. Pembebanan yang mempengaruhi struktur membran


3.3.1. Beban akibat pengaruh luar
Beban yang diakibatkan pengaruh luar dapat menyebabkan membran memikul
beban. Membran adalah bidang furnikular tipis sehingga tidak mampu menerima tekan,
karena itu kemiringan perlu diperhatikan.
3.3.2. Beban thermal
Beban thermal diakibatkan dari perubahan suhu atau temperatur yang relatif cukup
besar pada struktur bangunan, seperti perubahan suhu siang dan malam. Perubahan suhu
mengakibatkan pemuaian atau penyusutan atau tarikan dan dorongan pada bagian struktur.
3.3.3. Beban angin
Struktur yang terletak pada jalur perjalanan angin dapat mengakibatkan pergerakan
angin untuk dibelokkan atau dihentikan. Energi kinetik akan berubah menjadi energi
potensial yang menyebabkan tekanan atau hisapan. Kekuatan dari tekanan atau hisapan ini
juga tergantung dari kecepatan angin, bentuk geometri bangunan, kepadatan udara,
orientasi bangunan, kekakuan, posisi bangunan terbuka atau tertutup.

5.2. William Hutton Younger Dynamic Earth Centre


Bangunan ini merupakan sebuah paviliun raksasa yang menggunakan struktur tenda
dan berdinding kaca. Denah paviliun ini berbentuk oval dan terletak di atas bangunan
ekshibisi setinggi dua lantai.

Eksterior bangunan

Tampak atas bangunan

Proses konstruksinya adalah dengan membuat jangkar-jangkar disekeliling profil


atap. Jangkar tersebut nantinya akan digunakan untuk menahan susunan kabel yang
menempel pada membran atap. Setelah jangkar dibuat, dibangun tiang-tiang sebanyak 2 x 4
buah untuk nantinya memberikan gaya jacking. Kemudian disusun membran dan kabel-
kabel di tengah area. Kabel-kabel ditegangkan (diganjal) dengan tiang-tiang sehingga
membran atap terangkat, lalu ujung dari tiap-tiap kabel tersebut kemudian dikunci pada
jangkar.
Sumber :
1. PRINSIP STRUKTUR MEMBRAN dan TENDA dan CONTOH-CONTOH PEMAKAIANNYA DALAM
BANGUNAN oleh Shelly Wardoyo (Universitas Kristen Petra 1994)
2. http://eprints.undip.ac.id/32373/1/4.struktur_membran-sukawi.pdf
3. http://arsitekturbicara.wordpress.com/2011/11/28/perbedaan-konstruksi-membran-pada-
struktur-tenda-tensile-structure-dan-struktur-penopang-rangka-kaku-pada-bangunan/

Вам также может понравиться