Вы находитесь на странице: 1из 6

TUGAS UTS MANAJEMEN OPERASIONAL

Global Impact Pada Starbucks Coffee

Oleh:
Nama : Luh Sukarini (1732125026)
Prodi/Semester : Magister Manajemen/II

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS WARMADEWA
TAHUN 2018
1. Siklus hidup produk Starbuck Coffee
Starbucks adalah sebuah kedai kopi yang sudah banyak sekali cabang cabangnya di
berbagai Negara. Starbucks Corporation adalah sebuah jaringan kedai kopi dari Amerika
Serikat yang bermarkas di Seattle, Washington. Starbucks adalah perusahaan kedai kopi
terbesar di dunia, dengan 15.012 kedai di 44 Negara. Strabucks menjual kopi, minuman
panas berbasis espresso, minuman dingin dan panas lainnya, makanan ringan, serta cangkir
dan bijih kopi. Melalui divisi Starbucks Entertainment dengan merek Hear Music,
perusahaan ini juga memasarkan buku, musik, dan film. Saya akan mendeksripsikan siklus
hidup produk tersebut yang saat ini sedang sangat di minati masyarakat luas.
Siklus Hidup produk biasanya ada 4 tahapan yaitu tahap yang pertama:
a. Tahap Perkenalan (Introduction)
b. Tahap Pertumbuhan (Growth)
c. Tahap Kematangan (Maturity)
d. Tahap Penurunan (Decline)
Dibawah ini akan dijelaskan bagaimana Starbucks Coffee Company ini melewati
satu satu dari tahap di atas.
a. Tahap Perkenalan (Introduction).
Menurut tahap siklus hidup produk, yaitu tahap pertama adalah tahap
perkenalan. Pada awal perkenalannya starbucks hanya menjual biji kopi yang telah
dipanggang, kopi bubuk dan alat-alat pemanggangan di sebuah toko kecil di Seattle,
Wasington. Awalnya perusahaan ini berjalan dengan baik, tetapi berbagai hal mulai
berubah di tahun 80-an. Penjualan yang masih rendah dan masih belum banyak orang
tahu akan produk ini juga menjadi kesulitan di tahun tahun pertama.
Salah satu pendiri starbucks menjual habis sahamnya dan akhirnya tinggal
hanya 2 pendiri. Lalu pada tahun berikutnya seorang salesman perlengkapan plastik
mengamati banyaknya termos plastik yang dibeli Starbucks dari Hammarplast,
perusahaan tempatnya bekerja. Dan satu tahun berikutnya salesman itu di angkat
menjadi kepala bagian pemasaran, Howard Schultz namanya. Setelah itu Schultz
langsung di kirim ke Milan, Italia untuk menghadiri pameran perabot. Ketika sampai ia
langsung jatuh cinta pada kopi di Italia. Dan ia juga mengamati tentang cafe adalah
tempat ngobrol atau menikmati kesendirian selagi menghirup kopi pada lingkungan
yang nyaman.
Schultz mendapatkan ide besar. Bagaimana jika menciptakan tempat gathering
komunitas-komunitas seperti kedai kopi di Italia itu di Amerika Serikat. Pada tahun
berikutnyamanejer pemasaran itu mempunyai suatu visi untuk menciptaan kembali
sihir dan romansa di balik kedai kopi Italia, dan ingin menguji konsep penjualan
espresso di luar Italia. Namun ide Schultz tidak diterima baik oleh pendiri lainnya,
Baldwin. Baldwin tidak siap untuk memasuki bisnis rumah makan, tidak ada suatu hal
pun yang mengalihkan perhatiannya dari rencana awal untuk menjual biji kopi utuh.
Tetapi ia membiarkan Schultz mencoba membuka kedai espresso kecil di sudut salah
satu tokonya. Akhirnya Il Giornale dan Starbucks Mengambil jalan yang berbeda.
Walaupun bukan menjadi satu produk namun disini lah modifikasi produk atau
perubahan produk dari starbucks terjadi.
Il Giornale dan Starbucks Coffe sama sama mencapai suksesnya di tahap
perkenalan. Starbucks yang membuka cabang ke 6 nya di pusat kota Seattle langsung
Hitz di kalangan masyarakat. Namun Il Giornale tidak kalah Hitz nya dengan hanya
satu pendiri mengembang bisnisnya, took yang baru itu bisa lebih melayani 700
pelanggan per harinya. Sangat cepat perkembangan tahap perkenalan ini.
Beberapa tahun kemudian pemilik Starbucks Coffee Company memutuskan untuk
menjual bisnis kopi mereka, beserta nama, pada suatu kelompok investor lokal. Schultz
mengumpulkan dana dengan meyakinkan investor-investor itu dengan visinya bahwa
mereka bisa membuka 125 outlet dalam lima tahun berikutnya. Ia juga mengubah logo
Il Giornale, gambar putri duyung telanjang dada, menjadi suatu figur yang lebih bisa
diterima secara umum. Nama perusahaan juga diubah dari Il Giornale ke Starbucks, dan
akhirnya ia mengkonversi enam toko pemanggangan (roasting) Starbucks menjadi
kedai-kedai kopi yang rapi dan nyaman.
b. Tahap Pertumbuhan (Growth).
Pada tahap ini artinya bahwa suatu produk sudah bisa diterima di masyarakat
dan tinggal melanjutkan ke tahap selanjutnya. Di tahap ini Starbucks Coffee barulah
memulai bentuknya. Dengan membuka 17 toko, perusahaan berekspansi dengan cepat
menuju kota-kota yang lain di Amerika Serikat. Semakin berjalannya tahun Starbucks
memperluas bisnis nya melalui pesanan katalog lewat pos dan mendapatkan lisensi
membuka toko di airport dan berekspansi lebih lanjut ke negara bagian California.
Di tahap ini penjualan produk Starbucks sudah cukup tinggi dan sudah banyak
juga masyarakat yang tahu. Bahkan mereka ingin membuka cabang yang lebih banyak
lagi. Artinya sudah tidak perlu lagi promosi yang begitu besar agar masyarakat tahu
produk ini. Dan juga prosuk starbucks ini sudah menambahkan kelengkapan produknya
atau memvariatifkan produknya.
c. Tahap Kematangan (Maturity).
Pada tahap ini adalah tahap tertinggi dari sebuah perusahaan yang memasarkan
produknya. Dalam bahasa informalnya adalah tahap sukses. Tahap ini biasanya banyak
ternyadi Diversifikasi produk, yang artinya starbucks tidak cukup hanya sebagai kedai
kopi, Starbucks memulai beberapa perluasan produk dan merek yang lain. Misalkan
menawarkan kopi Starbucks di penerbangan United Airlines, menjual teh premium
melalui Tazo Tea Company yang dimiliki Starbucks, menggunakan Internet untuk
penawaran langsung sebagai pilihan untuk membeli kopi Starbucks secara online,
mendistribusikan biji utuh dan kopi bubuk melalui supermarket, memproduksi es krim
kopi premium bersama Dreyer's, menjual CD di toko eceran Starbucks.
Sukses Starbucks sebagian besar dicapai melalui pengiklanan dari mulut ke
mulut, dan hal ini membuat namanya menjadi kata yang populer. Sejarah Starbucks
menunjukkan bagaimana sebuah toko roasting kopi regional berskala kecil, penjual biji
kopi, menjadi sebuah perusahaan internasional dengan lebih dari 9.000 lokasi di 34
negara yang melayani 20 juta pelanggan lebih dalam waktu seminggu. Dan member
contoh nyata pula pada Siklus hidup produ
Siklus hidup produk tidak hanya berenti sampai disini, masih ada satu tahap
lagi. Tahap selanjutnya adalah terusan dari tahap kematangan ini. Jika perusahaan tidak
dapat mempertahankan kesuksesannya pada tahap ini, mungkin perusahaan tersebut
akan melanjutkan siklus hidup produknya pada tahap selanjutnya.
d. Tahap Penurunan (Decline).
Tahap penurunan, tahap ini adalah tahap kebangkrutan dalam bahasa
informalnya atau tahap penurunan pemasaran atas subuah produk. Yang artinya produk
tersebut sudah mulai tidak diminati masyarakat. Sebenarnya Starbucks Company juga
pernah sampai pada tahap penurunan ini, pada saat pemilik Starbucks menjual tokonya
pada Investor. Namun Schultz yang melihat kesempatan besar pada produk starbucks
ia mengumpulkan dana dan menyakinkan investor investor bahwa starbucks bisa
berkembang.
Schultz mengambil tidakan strategi dalam mengatasi atau menanggulangi tahap
penurunan dengan membangkitkan kembali Starbucks Coffee yang hampir saja
bangkrut, dengan memodifikasi produk dan merubah tampilan Starbucks yang baru
tanpa mengubah bentuk awal Starbucks yang awalnya adalah hanya menjual biji kopi
utuh.
Namun Starbucks Coffee sampai saat ini yang banyak dikeluhkan masyarakat,
terutama masyarakat Indonesia adalah harga yang terlalu mahal hanya untuk satu cup
Coffee. Karena Starbucks Company ini mematok harga dengan mengikuti kurs mata
uang. Dan juga daftar harga tidak tersedia pada tokonya. Jadi pelanggan yang ingin
memesan mungkin agak sedikit bingung karena tidak tahu harganya.
2. Elemen-elemen yang dapat dikendalikan starbucks yaitu produk, harga, promosi, jalur dan
distribusi sedangkan elemen-elemen yang tidak dapat dikendalikan atau Uncontrollable
elements yang dihadapi Starbucks ketika memasuki pasar global meliputi competitive forces,
economic forces, political/legal forces, cultural forces, level of technology, structure of
distribution, geography and infrastructure
3. Starbucks akan terus menerus meningkatkan usahanya dalam mempertahankan
konsumennya di Jepang dengan merenovasi outlet-outlet nya serta meningkatkan
kualitas layanannya yang didukung dengan teknologi yang canggih (misalnya: selalu
memperbarui/updating websitenya, menjalin kerjasama dan komunikasi dengan
LSM/Lembaga Sosial Masyarakat setempat dalam menciptakan produk dan kemasan
yang ramah lingkungan, dsb). Selain itu Untuk meningkatkan penjualannya di Jepang,
Starbucks melebarkan bisnisnya dengan menjual kopi dingin dalam wadah cangkir
plastik di toko-toko eceran. Starbucks juga bekerjasama dengan Suntory Ltd dan
meluncurkan produk minuman kopi bernama Starbucks Discoveries, yang dikemas
dalam wadah botol dan kaleng untuk konsumsi pasa di luar Amerika Utara. Hal ini
menegaskan kebulatan tekad Starbucks untuk memperluas keberadaannya di Asia
dengan memenuhi selera lokal. Dengan cara ini pula Starbucks berhasil
mengembalikan perusahaan ke kondisi yang menguntungkan. Starbucks mempunyai
fokus untuk mempertahankan tren ini dengan merenovasi outlet dan meningkatkan
layanannya.
4. Terkait isu Iraq strategi operasi internasional yang diadopsi starbuck yaitu startegi
transnasional yaitu strategi yang memadukan manfaat dari skala ekonomis global dan
manfaat dari respons local. Strategi ini digunakan karena starbucks mengkombinasikan
koordinasi global untuk meraih efisiensi dengan eksibilitas untuk memenuhi kebutuhan
spesifik pada berbagai Negara termasuk memberikan sumbangan coffee pada militer
Iraq.
5. Strategi operasi dalam lingkungan global, yang menjadi pertimbangan utama bagi
Starbucks yaitu masalah strategi terkait ekspansi global secara agresif untuk mencapai
dominasi pasar. Meskipun strategi ini nampaknya berhasil mencapai tujuannya, namun
terdapat beberapa kekurangannya yang terlihat jelas. Pertama, strategi Starbucks yang
membanjiri pasar dengan banyak cafe, mengakibatkan terjadinya kanibalisasi antar
outlet, sehingga penjualan pada outlet-outlet yang telah berdiri menurun, Ketiga,
strategi Starbucks yang melakukan ekspansi global secara agresif mengabaikan resiko
dan persaingan di pasar yang akan dituju.
6. Pentingnya strategi forecasting penjualan kopi starbuck yaitu dimana forecasting
penjualan adalah suatu proyeksi atau perkiraan secara teknis yang berasal dari pada
permintaan langganan potensial untuk suatu waktu tertentu dengan berbagai asumsi.
Terkait dengan pertimbangan kondisi internal dan ekternal perusahaan dan kekuatan,
kelemahan pada produk starbucks dimana strategi peramalan penjualan yang dilakukan
oleh starbucks sudah baik dimana produk yang dihasilkan starbuck sangat dicintai oleh
konsumennya. Dengan strategi peramalan yang baik starbucks memiliki keungulan
yaitu selalu bisa memenuhi pangsa pasar global dengan selalu menyediakan varian
produk yang diminati sehingga penjualan produk starbucks dapat selalu meningkat.

Вам также может понравиться