Вы находитесь на странице: 1из 80

Skip to content

Menu

ACADEMIC INDONESIA

Menu

ACADEMIC INDONESIA / Tips & Trik / Feature / 25 Contoh Feature berbagai Tema (Dilengkapi Panduan
Cara Menulis Feature yang Baik)

25 Contoh Feature berbagai Tema (Dilengkapi Panduan Cara Menulis Feature yang Baik)

08/09/2016Oleh Tiara Apriyani

Contoh Feature – Siapa bilang menulis itu sulit?

Tidak!

Menulis itu tidak sesulit apa yang kita bayangkan. Apalagi jika apa yang kita tulis dekat dengan kenyataan
yang ada di sekitar kita. Menulis tidak harus menunggu ketukan inspirasi.

Baca juga bagaimana Contoh Opini serta cara menulisnya yang benar

contoh feature alam

wallpaperbetter.com

Apa yang ada di pikiran kita, tulis saja seadanya. Karena terkadang, ide itu jika diharap-harapkan datang,
ia justru tak mau muncul. Mulailah menulis dengan keadaan yang ada di depan mata.
contoh feature alam

wallpaperbetter.com

Apa yang ada di pikiran kita, tulis saja seadanya. Karena terkadang, ide itu jika diharap-harapkan datang,
ia justru tak mau muncul. Mulailah menulis dengan keadaan yang ada di depan mata.

Tulisanpun sebenarnya beragam, ada tulisan ilmiah, sastra, berita dan lain sebagainya. Dan feature salah
satu tulisan yang ringan dan mudah untuk dipahami.

Lalu apa sih feature itu? Contoh feature yang baik itu bagaimana?

Pengertian Feature

Feature adalah tulisan kreatif yang berfungsi untuk menginformasikan suatu peristiwa, atau kehidupan
seseorang yang dikemas dengan kalimat hiburan yang menarik. Feature merupakan tulisan yang cukup
ringan untuk dibaca jika dibandingkan dengan artikel, opini ataupun essay pada umumnya.

Sifat dan Karakter Tulisan Feature:

Kreatif dalam menciptakan ide

Informatif dalam penulisan isi

Menghibur dalam gaya penulisan bahasa

Subyektif dalam penyampaian kata yang ditulis

Jenis-jenis Tulisan Feature:

Feature berita
Human interest

Tips

Biograf

Sejarah

Catatan unik atau catatan sebuah perjalanan

Jika kalian hobi menulis diary, pasti tidak asing dengan tulisan feature dengan jenis catatan perjalanan.
Keduanya bisa masuk dalam ranah contoh feature.

Ingin tahu Pengertian Straight News? Lanjutkan baca!

Atau bagi kalian yang sedang mengagumi seseorang, disadari atau tidak, kalau kalian rajin menuliskan
kesan pada orang yang dikagumi maka bisa saja kesan-kesan itu kita kemas dalam tulisan bentuk feature.
Ya, contoh-contoh feature tak jauh dari kehidupan kita, Anda bisa mengambil contoh feature darii
berbagai tema.

Teknik Menulis Contoh Feature yang Baik

Lalu bagaimana sih cara atau teknik menulis feature agar bisa menghasilkan contoh feature yang baik?
Nah di bawah ini penulis akan membagikan trik rahasia menulis feature yang menarik. Tentu saja akan
kami paparkan juga contoh feature singkatnya.

1. Trik menulis feature yang menarik adalah berpikir kreatif

Berpikir kreatif di sini tidak harus menjadi perhatian banyak orang. Tapi bagaimana kita mengemas kisah
dengan cara yang unik.

2. Trik menulis feature yang menarik dengan alur yang lebih variatif

Alur yang maju lebih mudah ditebak oleh pembaca, buatlah alur yang maju mundur atau flashback.
Ingat, feature bukanlah berita yang harus menggunakan prinsip pyramida terbalik.

3. Trik menulis feature yang menarik dengan mengangkat sisi-sisi humanis


Mengangkat sisi-sisi humanis dibutuhkan oleh si penulis feature untuk menarik empati dan simpati para
pembacanya. Bagaimana pembaca merasa terinspirasi dari sosok yang kita tulis nanti.

4. Trik menulis feature yang menarik dengan penggambaran bahasa yang detail dan mendalam

Jika kalian ingin menulis feature dengan mengangkat peristiwa, tempat atau makanan yang unik,
gambarlah peristiwa tersebut dengan bahasa yang detail dan mendalam. Karena jika tulisan itu berhasil
membuat pembaca tertarik dan penasaran, pembaca akan mencari tahu latar belakang tulisan yang kita
anggap unik tersebut.

Jika kita sudah mengetahui trik menulis feature agar terlihat menarik, maka mulailah latihan menulis
feature dengan memperhatikan teknik-teknik penulisannya. Teknik penulisan ini agar tulisan feature kita
lebih menarik.

Struktur penulisan feature:

contoh feature

edtaylor.org

1. Judul

Judul tidak melulu harus mewakili apa yang tersirat seluruhnya dari isi feature kita yang terpenting
memuat inti dari tulisan kita. Buatlah judul semenarik dan sebombastis mungkin

2. Paragraf pembuka (Lead)

Lead adalah paragraf pembuka sebelum masuk pada inti apa yang kita tuliskan di dalam feature. Buatlah
paragraf dengan bahasa yang sangat menarik perhatian pembaca.

Gunakan bahasa yang bisa menggugah emosi pembaca, membuat pembaca penasaran dan bertanya-
tanya, mengungkapkan fakta yang sensasional atau sebagainya.
Biasanya jika paragraf pembuka kita sudah menraik, maka pembaca akan semakin tertarik dan penasaran
dengan tulisan kita.

Nah, paragraf pembuka di sini dibagi menjadi tiga jenis. Simak contoh-contoh feature di bawah ini;

Contoh Feature Paragraf Pembuka Deskripsi

Paragraf pembuka deskripsi adalah paragfraf yang mendeksripsikan suatu tokoh ataupun
menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi.

Misalnya: Lelaki yang duduk terpekur itu berusia empat puluhan, dengan kacamata melekat di wajahnya,
masih menerawang atap-atap rumah yang kian lapuk dengan tatapan kosong.

Contoh Feature Paragraf Pembuka Kutipan

Paragraf pembuka kutipan bisa diawali dengan mengutip dari ucapan-ucapan tokoh terkenal.
Gunakanlah kalimat kutipan yang menggugah emosi.

Misalnya: “Lebih baik diasingkan daripada menyerah pada kemunafkan!”, kutipan Soe Hok Gie masih
mengakar hebat di dalam jiwa Farid Aminullah. Tak ingin ia menjadi sosok pemimpin yang hipokrit.

Contoh Feature Paragraf Pembukaan dengan Pertanyaan

Paragraf pembukaan dengan melemparkan kalimat pertanyaan seolah ingin menyapa pembaca dengan
melibatkannya untuk menjawab.

Misalnya: Pekerjaan petani selalu lebih diidentikkan dengan sosok laki-laki. Benarkah demikian? Padahal
banyak perempuan yang berjuang di bidang pangan. Sumiatun salah satunya.

3. Badan Tulisan atau Isi


Jika sudah masuk ke inti tulisan, kita harus menuliskan alur yan sistemastis, jangan berbelit-belit!
Usahakan tulisan kita bukan hanya berisi informasi belaka, tapi juga diselingi deskripsi suasana, karakter
sosok yang kita sampaikan atau hal-hal ringan lainnya.

4. Penutup

Penutup adalah paragraf yang memberi kesan terakhir maupun kesimpulan dari apa yang kita tulis.
Sebagus apapun judul atau tulisan kita, jika kita tidak bisa menutup tulisan kita dengan semenarik
mungkin, maka akan terasa hambar di belakangnya.

Ada beberapa jenis penutup:

Contoh Feature Penutup Penyentak

Penutup penyetak memberikan kesan mengejutkan di akhir tulisan.

Misalnya: Feature yang kita tulis menceritakan tentang perjuangan seorang anak yang mencari ayahnya
yang telah lama menghilang, dan ternyata perjuangan ia mencari ayahnya sia-sia karena ayahnya telah
lama meninggal dunia.

Contoh Feature Penutup Klimaks

Penutup klimaks digunakan jika alur yang kita tuliskan adalah meggunakan alur sebab akibat atau
kronologis. Jadi isi tulisan kita sudah dapat ditebak di akhir kalimat.

Misalnya: Hingga akhirnya mereka hidup bahagia dengan saling menghargai dan tidak ada lagi caci di ke
duanya

Contoh Feature Penutup Menggantung

Penutup mengggantung sangat disarankan untuk membuat pembaca semakin penasaran. Penutup ini
bisa digunakan untuk hal-hal yang sifatnya belum selesai.
Sebagai contoh: Ya, Tumini adalah salah satu dari sekian sosok perempuan yang gigih dalam melawan
budaya patriarki yang masih membumi. Namun, apakah perjuangan Tumini ini mampu membawa
transformasi?

Kalau tadi mengenai trik rahasia dalam teknik menulis feature agar lebih menarik, lalu bagaimana cara
untuk mencari bahan-bahan untuk dijadikan sumber tulisan? Jangan khawatir, agar tulisan kita lebih
hidup dan bervariasi, kita bisa mencari bahan dengan berbagai sumber.

Sumber yang kita cari bisa dengan mewawancrai narasumber utama atau narasumber tambahan seperti
keluarga, tetangga atau teman dekatnya. Bisa juga denga menggunakan dokumentasi gambar, ataupun
tambahan karya-karyanya untuk menguatkan sosok yang kita tuliskan. Bisa juga kita tuliskan suasana
lingkungan, kondisi sosial ataupun situasi masyarakat sekitar di lingkungan narasumber.

Jadi bagaimana? Tidak sulit bukan menulis feature? Hal yang terpenting adalah kumpulkan niat sebanyak
mungkin, dan jangan pernah berpikir bahwa kemampuan menulis adalah sebuah bakat. Karena pada
hakikatnya bakat bisa diciptakan jika kita mempunyai keinginan yang kuat.

Selamat mencoba!

Share on:

WhatsApp

SebarkanTwitTambah +1

Posting pada Feature, Tips & TrikDitag Pengertian Feature

Navigasi pos

Pos sebelumnya
Sejarah, Ideologi, dan Fase Gerakan Sosial PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia)

Pos berikutnya

Panduan Cara Membuat Skenario Film Terbaik

Tiara Apriyani

Saya, manusia dengan mimpi sejuta karya

5 thoughts on “25 Contoh Feature berbagai Tema (Dilengkapi Panduan Cara Menulis Feature yang Baik)”

Jasa Penulis Artikel berkata:

12/01/2017 pukul 3:20 PM

Jenis tulisan feature ini merupakan jenis tulisan yang asyik buat diterapkan di mana saja. Dulu pertama
kali saya belajar menulis feature dari dosen saya dengan judul bukunya “Menulis Feature” dan
“Jurnalisme Sastra”> Salam kenal mba… � Trims, tulisan ini mengingatkan kembali.

Balas

Jose berkata:

18/01/2017 pukul 7:28 PM

Tulisan dalam bentuk Feature adalah gambaran dari sebuah peristiwa, baik yang bergerak maupun yang
tidak bergerak Ty,,

Balas

Jose berkata:

18/01/2017 pukul 7:32 PM

Bagi yang membaca ulasan diatas akan mendapat pelajaran berharga, terutama bagi Wartawan baru

Balas

elisa berkata:

28/02/2017 pukul 11:09 AM


ada nggak min trik membuat penutup yang nyambung dengan judul, lead dan isi? saya masih kesulitan

Balas

Privat Menulis Online berkata:

28/02/2017 pukul 10:16 PM

menulis feature tetap membutuhkan bahan berupa fakta.. fakta ini bisa diambil dari berita yang ada di
media entah cetak maupun online.. nah, menjadi pertanyaan adalah bagaimana menjalin isi berita yang
satu dengan yang lain menjadi satu feature yang menarik di baca..

Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Komentar

Nama*

Email*

Situs

Kirim Komentar
Join Group Fb Terbesar Info Beasiswa

Bimbingan STAN

Bimbingan STAN

ACADEMIC INDONESIA: INFO KAMPUS SELURUH INDONESIA

Tentang Kami

Kontak

Beriklan

Kebijakan Privasi

Kirim Tulisan

Pencarian

Tutup Menu

Tentang Kami

Kontak

Beriklan
Kebijakan Privasi

Kirim Tulisan

Tutup Menu

ⓘ Dioptimalkan oleh Google 22 menit yang laluLihat yang asli


https://www.kompasiana.com/didno76/cara-menulis-feature-sosok_560e969123afbd4c0ab501b8

Didno

Guru

Blogger yang suka jejaring sosial, kopi darat, jalan-jalan, wisata kuliner, senang dengan gadget dan
teknologi info lengkap via email didno76@yahoo.co.id

FOLLOW

MEDIA

Cara Menulis Feature Sosok

2 Oktober 2015 21:37| Diperbarui: 2 Oktober 2015 21:37

5845| 5| 0

Sosok Iis Asmudi

Terkadang ilmu itu tidak hanya di dapat di bangku sekolah atau kuliah. Terkadang ilmu datang dari orang
yang lebih tua dari kita, ada kalanya datang dari teman yang memberitahu, atau mungkin dari orang
yang lebih muda dari kita. Oleh karena itu jadilah orang yang terbuka terhadap saran dan masukan dari
orang lain.

Dalam dunia perbloggeran, tentu mendapat pekerjaan menulis dan mengulas suatu produk dan jasa
sudah menjadi kebiasaan dan tentu menjadi lahan untuk mendapatkan penghasilan tambahan atau
mungkin menjadi penghasilan utama bagi sebagian orang yang menggeluti dunia blog.

Ketika ada tawaran menulis feature sosok tentu berbeda dengan mengulas suatu produk atau jasa yang
harus detil mengungkap kelebihan dari produk tersebut. Nah bagi Anda yang belum mengetahui cara
menulis featur sosok berikut ulasannya :

Pengertian Feature
Feature adalah Tulisan kreatif yang ditujukan untuk memberikan informasi sekaligus menghibur atau
mengugah emosi tentang suatu peristiwa atau seseorang.

Unsur kreativitas dalam feature:

Gaya bertuturnya seperti orang berkisah

Deskripsinya yang lebih detail dan mendalam sehingga menghidupkan imajinasi pembaca tentang suatu
peristiwa atau tokoh

Alur tulisan lebih variatif, misalnya flashback, alur maju (kronologis), tidak hanya piramida terbalik
sebagaimana berita pada umumnya.

Mengangkat sisi-sisi humanis

Bagaimanapun, feature harus mengandung 5W + 1 H

Mengapa Feature?

Selain memberikan informasi, feature memberikan kenikmatan bagi pembaca karena gaya penulisannya
-> membaca berulang-ulang

Feature lebih lama umurnya daripada berita (hard news), bahkan bisa puluhan tahun

Penggambaran yang detail dan mendalam dalam feature memungkinkan pembaca menjadi berempati
atau terinspirasi

Jika Anda ingin menulis Feature, Perhatikan Ini!

Judul

Lead (paragraf pembuka)

Badan tulisan

Penutup

Judul Feature

Tidak harus menggambarkan secara tersurat isi tulisan

Menarik tapi tidak bombastis

Memuat inti terpenting dari tulisan

Lead Feature

Lead adalah paragraf pertama suatu tulisan. Pembaca memutuskan untuk meneruskan membaca atau
tidak suatu tulisan bergantung pada menari atau tidaknya lead tulisan.
Buatlah lead yang paling menarik perhatian pembaca, misalnya lead yang menggugah emosi pembaca,
membuat pembaca bertanya-tanya, mengungkap fakta sensasional

Lead terdiri dari 3 jenis yakni :

Lead deskripsi

Lead kutipan

Lead pertanyaan

Lead Deskripsi

Memberikan gambaran tentang suatu tokoh, situasi, atau kejadian.

Misalnya feature tentang petani yang berhasil membina petani di desanya dimulai dengan lead seperti
ini: Kanan-kiri sepanjang jalan yang saya lalui serbahijau ketika saya memasuki Desa Wanasari. Gelak
tawa para petani yang sedang mengurus sawahnya sayup-sayup terdengar. Mereka yang berpapasan
dengan saya pun menebarkan senyum ramah. Ah, saya jadi tidak sabar bertemu Pak Wildan.

Lead deskripsi menyiapkan pembaca untuk masuk ke kisah yang disajikan feature.

Lead Kutipan

Lead kutipan bisa berupa kutipan dari narasumber atau kutipan dari tokoh-tokoh terkenal.

Bisa berupa satu kalimat dalam satu paragraf. Contoh: “Saya meyakini, selama kita mau berusaha, Tuhan
akan membukakan jalan”. Kalimat itu diucapkan Anik Sriwatiah dengan suara bergetar. Seolah butuh
keteguhan hati dan optimisme luar biasa untuk sekadar mengucap kalimat itu.

Gunakan kutipan paling menarik atau paling menggugah emosi

Lead Pertanyaan

Membuka tulisan dengan pertanyaan membuat pembaca merasa dilibatkan

Pada umumnya lead pertanyaan sukses menarik perhatian pembaca, Contoh: Pentingkah perempuan
menggunakan krim mata sebelum tidur? Sebagian besar perempuan yang malas merawat wajah, tanpa
berpikir pun dengan mudah menjawab “tidak”.

Badan Tulisan

Tuliskan bagian-bagian tulisan dengan sistematis

Jangan bombardir pembaca dengan informasi, misalnya selingi dengan deskripsi suasana, karakter, atau
hal-hal ringan

Penutup Feature
Penutup adalah pemberi kesan terakhir. Bagaimanapun bagus judul, lead, dan badan tulisan, kalau
penutupnya tidak menarik, hambarlah suatu feature.

Ada beberapa jenis penutup yakni :

Penutup penyengat

Penutup klimaks

Penutup menggantung atau tanpa penyelesaian

Penutup Penyentak

Penutup klimaks memberikan kesan mengentak atau mengejutkan. Sebagai contoh, sebuah feature
tentang keberhasilan polisi meringkus penjahat ke penjara diakhiri dengan kalimat : Esoknya, sang
penjahat berhasil kabur dari penjara.

Penutup Klimaks

Penutup klimaks digunakan pada feature yang ditulis secara kronologis dan akhirnya sudah jelas. Sebagai
contoh: Mereka kini jadi saudagar yang kaya raya lagi disegani.

Penutup Menggantung

Penutup menggantung bisa digunakan untuk hal-hal yang belum selesai, misalnya seorang penemu
memperkenalkan temuannya, tapi usahanya belum sepenuhnya berhasil. Contoh: Setelah bertahun-
tahun Jumadi bereksperimen dengan kompor alternatifnya, akankah pemerintah melirik kompor
Jumadi?

Sumber Bahan Tulisan

Wawancara

Narasumber utama

Narasumber tambahan (misalnya karyawannya, keluarganya, tetangganya)

Dokumentasi (foto, artikel di media massa)

Suasana, situasi, atau lingkungan di sekitar narasumber

Tips Wawancara

Baca referensi tentang sosok, misalnya tentang pekerjaannya atau latar belakangnya, sebelum
wawancara

Siapkan alat rekam karena kutipan dari narasumber harus ada dalam feature
Pancing narasumber untuk bercerita lebih banyak, bahkan untuk hal-hal yang emosional (sedih, senang,
kecewa, putus asa dsb.)

Jangan menyimpang dari fakta dengan terlalu percaya diri berasumsi-> selalu cek kebenaran data
terutama kepada narasumber

Tips Menulis

Jangan gunakan kata-kata yang kurang familiar bagi pembaca yang disasar -> istilah flsafat untuk
pembaca semua kalangan

Gunakan kata atau kalimat penghubung agar pembaca mudah memahami tulisan, misalnya “namun”
untuk menyatakan pertentangan, “oleh karena itu” untuk menyatakan hubungan sebab-akibat

Jangan terkesan menggurui pembaca -> pembaca jadi antipati

Jangan membuat kalimat terlalu panjang -> pembaca lelah

Satu paragraf satu topik atau pecah satu topik menjadi beberapa subtopik agar paragraf tidak terlalu
panjang.

Meskipun feature, aktor utamanya adalah narasumber. Jangan sebut si penulis kalau memang tidak
terlalu penting.

Contoh Deskripsi Sosok

Deskripsikan sosok dengan detail (sesuai porsi tulisan) sehingga si sosok tampak hidup bagi pembaca,
misalnya fsiknya, karakternya (tanpa terkesan menghina si sosok). Contoh:

Menyebut sosok sebagai bagian dari keluarga, “...,” ujar ayah dari lima anak ini.

Menggambarkan tingkah laku atau sikap. Tawanya yang selalu terbahak-bahak membuat suasana jadi
cair.

Penulis berasumsi bukanlah sesuatu yang diharamkan dalam feature asal bukan asumsi untuk hal sensitif
atau kontroversial. Misalnya: Hasratnya untuk menjadi sastrawan sepertinya belum padam. Itu terbukti
dengan selalu bertenggernya topi pet seperti yang selalu dikenakan Putu Wijaya.

Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat bagi kita semua

Dikutip dari Kompasiana

MANA YANG LEBIH DULU ANDA PILIH KETIKA BERLIBUR?


KOMPASIANA ADALAH PLATFORM BLOG, SETIAP ARTIKEL MENJADI TANGGUNGJAWAB PENULIS.

LABEL tips media

RESPONS : 0

REKOMENDASI UNTUK ANDA

POWERED BY

Road to Big Bad Wolf Jakarta 2018

654

Pramuka MTs Gintangan Selenggarakan Leadership Camp 2018 Gembleng Mental Kepemimpinan

246

Terimakasih Kompasiana, K-rewards Sudah Cair

296

BERI NILAI

AKTUAL BERMANFAAT INSPIRATIF MENARIK MENGHIBUR TIDAK MENARIK

UNIK

NILAI TERBANYAK

Muhammad Armand

BERMANFAAT

Venusgazer EP
BERMANFAAT

Inikabar .com

BERMANFAAT

Badiyo

BERMANFAAT

Beni Guntarman

BERMANFAAT

KOMENTAR

Tulis Komentar Anda ...

KIRIM

TERPOPULER

Skandal "Pak Ari" di Rekaman Rini

Analisa Media dan Pemberitaan

403

Skenario Me-Wisanggeni-kan Gatot Nurmantyo, Menyanggah Artikel Syarwan Hamid

Gatot Swandito

383

Pusing Mengikuti Politik yang Gaduh, Lihat INACRAFT 2018 Dijamin Segar
Ign Joko Dwiatmoko

261

Tips Sukses Belajar

Farha Rahmadhani Wibowo

260

NILAI TERTINGGI

Ribuan TKA Cina Ilegal, Moeldoko: Jangan Kasih Toleransi

Frida Wahyumi

Bau Duren Disangka Gas Beracun, 500 Siswa Dievakuasi

TJIPTADINATA EFFENDI

TKA dan Akhir Internasionalisme Kelas Pekerja? (Bagian 1)

Tilaria Padika

Pertukaran

Tanty Agustianty H

FEATURED ARTICLE

Menari dan Jatuh Cinta Berkali-kali

Listhia H Rahman

154

TERBARU
Hati-hati, Dua Hal Menular Meskipun Terkadang Berdampak Baik

Itsna Kamalia

Payung Hukum Calon Tunggal Pemilu Presiden/Wakil Presiden 2019

PaberColombus Simamora

Pembalasan Korban "Bully" Berujung Celaka

Lukmanul Hakim

10

Pentingkah Pendidikan Seks untuk Remaja ?

Nanda Adi Pradana

HEADLINE

Acakadut Jabatan Kepala Dinas

Leo Rulino

419

Motayok, Upacara Adat dalam Cerita

eRHa

259
"Eatertainment", Konsep Lama yang Menarik di Era Modern

andry natawijaya

122

TKA dan Akhir Internasionalisme Kelas Pekerja? (Bagian 1)

Tilaria Padika

90

TENTANG KOMPASIANA

SYARAT DAN KETENTUAN

BANTUAN

FAQ

jurnalistiksite

Feature dan Contohnya


jurnalistiksite

2 tahun yang lalu

Iklan

features-header

Feature bukanlah berita, tapi karangan khas yang diolah dari berita atau berbagai aspek kehidupan
masyarakat. Feature ditulis berdasarkan fakta dengan akurat. Data yang dikemukakan bukan fktif, tapi
nyata. Hanya cara menulisnya menggunakan seni. Emosi dan pikiran penulis boleh dimasukkan
sehinggan tulisan bisa menghibur atau menggugah rasa.

Cerita feature adalah artikel yang kreatif, kadang kadang subyektif, yang terutama dimaksudkan untuk
membuat senang dan memberi informasi kepada pembaca tentang suatu kejadian, keadaan atau aspek
kehidupan

Kisah feature memang orisinal dan bersifat deskriptif. Bisa saja dalam sebuah feature dipenuhi dengan
orisinalitas dan deskripsi penulis yang menghibur, dan sedikit informasi. Atau, penulisnya lebih banyak
menginformasikan amatannya dengan sedikit menghibur. Tulisan feature yang bagus mengkombinasikan
segala aspeknya dengan baik dan proporsional.
Unsur-Unsur feature

Feature mengandung unsur-unsur sebagai berikut:

Kreatiftas

Dalam menulis feature, seorang reporter boleh ”menciptakan’ ‘ sebuah cerita, tapi tetap harus menjaga
akurasi dan sesuai fakta. Tidak boleh semata-mata khalayalan.

Informatif

Feature memberikan informasi kepada pembaca maupun penonton. Informasi itu harus konstruktif dan
memberi inspirasi, missal bagaiamana beternal lele yang baik, bagaimana berkebun di tanah tandus dan
lain-lain.

Menghibur
Feature memberikan variasi terhadap berita-berita rutin seperti pembunuhan, skandal, bencana dan
pertentangan yang selalu menghiasi kolom-kolom berita, feature bisa membuat pembaca tertawa
tertahan.

Seorang reporter bisa menulis ”cerita berwarna-warni’ ‘ untuk menangkap perasaan dan suasana dari
sebuah peristiwa. Dalam setiap kasus, sasaran utama adalah bagaimana menghibur pembaca dan
memberikan kepadanya hal-hal yang baru dan segar.

Awet

Feature tidak terikat waktu. Ia bisa bertahan . Tekanan deadline jarang, sehingga reporter bisa punya
waktu cukup untuk mengadakan riset secara cermat dan menulisnya kembali sampai mempunyai mutu
yang tertinggi.

Subyektiftas

Beberapa feature ditulis dalam bentuk ”aku”, sehingga memungkinkan reporter memasukkan emosi dan
pikirannya sendiri. Meskipun banyak reporter, yang dididik dalam reporting obyektif, hanya memakai
teknik ini bila tidak ada pilihan lain, hasilnya bisa enak dibaca.

Singkat kata, berbeda dengan berita, tulisan feature memberikan penekanan yang lebih besar pada
fakta-fakta yang penting – fakta-fakta yang mungkin merangsang emosi (menghibur, memunculkan
empati, disamping tetap tidak meninggalkan unsur informatifnya) .

Karena penakanan itu, tulisan feature sering disebut kisah human interest atau kisah yang berwarna.
Ide feature itu bisa diperoleh dari berbagai hal. Bisa dari kelanjutan berita-berita aktual, bisa
mendompleng hari-hari tertentu, atau profl tokoh yang sedang ramai dibicarakan. Yang penting ada
newspeg (cantelan berita), karena feature bukan fksi. Ia fakta yang ditulis dengan gaya mirip fksi.

Jenis-jenis feature yang umum baik di media cetak maupun elektronik antara lain:

Sidebar

Sidebar adalah feature yang dibuat untuk mendampingi atau melengkapi berita utama. Berita tentang
Merapi meletus, misalnya, dilengkapi dengan bagaimana kisah penderitaan korban yang berada di
pengungsian, kisah dramatik pertemuan orangtua dan anak yang tercerai berai akibat letusan Merapi,
kisah tentang sukarelawan yang begitu teguh membantu para korban, kisah fenomenal juru kunci
Merapi, Mbah Marijan yang enggan mengungsi meski awan panas menerjang pemukiman warga dan
kisah-kisah unik maupun yang menggugah rasa lainnya.

Profl

Profl menyangkut aspek kehidupan seseorang yang memiliki nilai bagi penonton. Setelah feature
ditayangkan, penonton diharapkan bukan hanya terhibur tetapi mendapat isnpirasi dari kehidupan orang
itu. Misalnya, seorang yang punya hobi mengoleksi binatang melata, hobi mengoleksi barang antik,
seorang gadis yang rela hidup dan mengabdikan diri mendidik warga suku pedalaman, atau kisah sukses
seorang yang tadinya pedagang keliling menjadi pengusaha besar karena keteguhan dan keluletannya.

Feature How-to

Feature How-to disebut feature kiat. Fetaure ini menyajikan cerita bagaimana caranya melakukan
sesuatu sehingga memberi inspirasi kepada pembaca. Misalnya, bagaimana mengtasi jentik nyamuk,
bagaimana caranya menjaga kebersihan, bagaimana caranya beternak, bagaimana caranya menjadi anak
buah yang baik, bagaimana menjadi pimpinan yang disukai karyawan dan lain-lainnya.

Kalau mau diperluas, maka jenis feature masih dapat dirinci lagi sebagai berikut:

Feature human interest (langsung sentuh keharuan, kegembiraan, kejengkelan atau kebencian, simpati,
dan sebagainya).

Misalnya, cerita tentang penjaga mayat di rumah sakit, kehidupan seorang petugas kebersihan di
jalanan, liku-liku kehidupan seorang guru di daerah terpencil, suka-duka menjadi dai di wilayah
pedalaman, atau kisah seorang penjahat yang dapat menimbulkan kejengkelan.

Feature pribadi-pribadi menarik atau feature biograf. Misalnya, riwayat hidup seorang tokoh yang
meninggal, tentang seorang yang berprestasi, atau seseorang yang memiliki keunikan sehingga bernilai
berita tinggi. Itu sebabnya, Anda bisa menuliskan tentang profl para pemimpin Islam di masa lalu,
misalnya. Atau Anda juga bisa cerita tentang kisahnya al-Khawarizmi, ilmuwan muslim yang menemukan
angka nol.
Feature perjalanan. Misalnya kunjungan ke tempat bersejarah di dalam ataupun di luar negeri, atau ke
tempat yang jarang dikunjungi orang. Dalam feature jenis ini, biasanya unsur subjektivitas menonjol,
karena biasanya penulisnya yang terlibat langsung dalam peristiwa/perjalanan itu mempergunakan
“aku”, “saya”, atau “kami” (sudut pandang—point of view—orang pertama). Ambil contoh tentang
perjalanan menunaikan ibadah haji. Perjalanan ke tanah suci itu bisa Anda tuangkan dalam sebuah
tulisan bergaya feature yang menarik. Itu sebabnya, disarankan untuk membawa buku catatan kecil
untuk menuliskan semua peristiwa yang dialami sebagai bahan penulisan.

Feature sejarah. Yaitu tulisan tentang peristiwa masa lalu, misalnya peristiwa Keruntuhan Khilafah
Islamiyah, sejarah tentang Istana al-Hamra dan benteng Granada. ‘Melongok’ kejayaan Islam di masa
lalu. Sejarah tentang kekejaman tentara Salib saat membantai kaum muslimin, sejarah pertama kali Islam
masuk ke Indonesia dan sebagainya. Banyak kok sejarah yang bisa kita tulis dengan jenis feature ini

Feature petunjuk praktis (tips), atau mengajarkan keahlian—how to do it. Misalnya tentang memasak,
merangkai bunga, membangun rumah, seni mendidik anak, panduan memilih perguruan tinggi, cara
mengendarai bajaj, teknik beternak bebek, seni melobi calon mertua dan sebagainya.

Struktur Feature
Struktur penulisan feature sangat berbeda dengan stright news (berita lugas) yang menggunakan
struktur piramida terbalik. Semua bagian tulisan terjalin erat dari awal tulisan hingga ending.

Paragraf pertama sebuah feature adalah sebuah pertaruhan; pada lead (pembuka) feature sangat
menentukan minat membaca untuk melanjutkan membacanya hingga selesai. Pembaca juga tetap harus
mampu dipikat dengan bahan yang dijadikan tulisan, dan judul.

Feature biasanya seringkali adalah hal-hal “biasa” yang terkadang luput dari perhatian kita. Di dalam
feature memerlukan keterampilan menulis dan penggunaan bahasa, sebab itulah sajian feature
terkadang mampu memberikan pencerahan, meski yang ditulis hanyalah berupa hal-hal yang remeh
atau keseharian yang terasing dari benak kita, meski pada mata sekali waktu kita pernah
menyaksikannya.

Banyak ragam kalimat pembuka yang bisa digunakan pada feature ini demi mengail perhatian pembaca;
bisa menggunakan anekdot, penggalan dialog, paragraf deskripsi, sebuah narasi, kutipan langsung, atau
malah pantun.
Penulis feature harus mampu menjaga kontinuitas yang tinggi dalam alur ceritanya hingga akhir. Bagian-
bagian dalam feature harus tetap koheren dalam jalinan tema utama cerita yang hendak disampaikan,
meski memang peralihan atau lanturan-lanturan cerita seringkali tak bisa dihindari. Namun, bila
peralihan atau lanturan itu tetap merupakan bagian dari keseluruhan tema utama cerita, justru akan bisa
lebih memperkaya tulisan itu sendiri.

Dalam perkembangan penulisan feature kita juga menemukan gaya bercerita atau narasi sebagai struktur
cerita yang efektif. Semula banyak yang menganggap teknik bercerita ini dikhususkan untuk penulisan
feature. Namun dalam kenyataannya, teknik ini sebenarnya bisa juga diterapkan pada berita-berita
kriminal, lingkungan, dan lain-lain.

Ada dua teknis penulisn feature suaoaya tetap menarik.. Pertama, mampu memberikan deskripsi kepada
pembaca melalui detail-detail konkret seperti peristiwa, suasana, atau karakter. Kedua, penulis harus
bisa merekonstruksikan suatu peristiwa hingga pembaca terbawa ke dalam suasana cerita atau malah
mampu merasakan sendiri peristiwa di dalam cerita itu. Hal cukup penting di dalam penulisan narasi ini
adanya penggunaan dialog-dialog, deskripsi dan anekdot-anekdot.

Meski bercerita, penulisan narasi bukanlah fksi, ia tetap berpijak pada fakta meski mungkin saja
ceritanya seperti sebuah “cerita pendek”. Nah, sebab itu pulalah, penulis feature dalam bentuk narasi
harus memiliki kemampuan yang tak jauh beda dengan penulisan fks
Model penulisan feature ada yang berbentuk blok dan gentong. Model blok seperti segi empat. Semua
bagian feature mulai dari judul, lead, body dan ending sama pentingnya. Kekuatan model penulisan blok
juga dapat mempertahankan daya tarik cerita dari awal hingga akhir. Membuat cerita selalu menarik
dan penuh kejutan.

Sementara model gentong, judul dan lead bagian penting dan ketika memasuki intro ke body nilai
berkurang. Namun memasuki body makin penting hingga bagian tengah mengikuti bentuk gentong. Pada
bagian menjelang hingga penutup makin tidak penting.

Judul

Judul harus mampu memikat pembaca. Judul yang memikat tidak harus berupa ringkasan, yang penting
harus menarik dan menggugah minat. Dalam penulisan judul, penulisa dapat mengungkapkan
subjektiftasnyas sehingga sifatnya sangat orisinal dalam gaya dan penyusunan kata-katanya. Judul tidak
harus berupa kalimat lengkap (subjek, predikat, dan objek), tak perlu tegas menyiratkan maksud utama
penulis atau tegas menyamarkan makna (mengandung arti ganda).

Untuk membuat judul yang cocok dan memikat, kata-kata disusun sedemikian rupa, melibatkan
wawasan, emosi dan kecerdikan penulis untuk menarik perhatian pembaca. Aspek ritme, humor, dan
kreativitas.
Judul dari Titikpandang Isi

Judul ini meletakkan sudut pandang dari materi tulisan sebagai daya pengungkap dan penjelas. Sekaligus
penerik awal kepada pembaca akan tulisan yang akan dibacanya. Kandungan judul merefleksikan materi
tulisan. Tiap katanya memberi tentang apa yang terdapat di dalam keseluruhan tulisan sehingga
pembaca bisa memutuskan akan membacanya atau tidak. Misalnya, Dua Kali Pemilu dalam Satu Periode
Pelita, Seekor Kuda Selamatkan Sekolah, dan lain-lain.

Judul how-to

Wartawan hendak menerangkan isi atau maksud tulisan yang disusun dalam keringkasan judul yang
spesifk. Misalnya, Bagaimana Cara Tetap Langsing Setelah Kehilangan Berat, Bagaimana Menjalankan
Bisnis Waralaba, dan sebagainya.

Judul superlatif

Teknik memakai judul-judul yang mengilustrasikan keluar-biasaan atau kehebatan dari materi. Contoh:
Manusia Tercepat Di Dunia, Bertemu dengan Manusia Paling Jenius.
Judul bertanya

Penggunaan tanda tanya dalam judul yang biasanya menyentak, menggugah. Atau, mengingatkan
masyarakat pada peristiwa tertentu, baik yang tengah aktual ataupun sudah lampau. Contoh: Pakai
Kacamata Jadi Norak?

Judul dari titikpandang bentuk

Judul ini sering dianggap sebagai bentukan utama dari judul tulisan jurnalisme. Umumnya, menggunakan
tema-tema ”obrolan” yang banyak dibicarakan orang. Seperti, Lidah Buaya: dari Sampo sampai Tukang
Tipu. Ada juga judul yang dibentuk dari dua kalimat yang disambungkan dengan ”dan” atau ” atau”.
Misal: Memandang Artis Porno Atau Mengukur Paha-Dada Wanita.

Pembuka (Lead)

Pembuka atau lead merupakan bagian penting dalam penulisan feature. Kreativitas banyak digali untuk
membuat lead yang menarik dan dapat menggiring pembaca untuk melahap keseluruhan tulisan.
Sebuah lead bisa terdiri dari hanya satu paragraf, bisa pula tersusun atas beberapa paragraf.

Lead dalam struktur feature digunakan sebagai alat pemancing minat dan atensi pembaca. Setiap
jurnalis mesti memiliki kesadaran tinggi akan perlunya lead. Mereka harus menghindari pembuatan lead
yang tak bermutu. Lead dituju untuk: (1) menarik pembaca untuk mengikuti materi tulisan; (2)
merupakan cara untuk melancarkan pemcaparan kisah.
Untuk dua tujuan itu lead dikembangkan menjadi berbagai jenis yang siap dipilih penulis demi efek-efek
tertentu yang diinginkan. Ada lead yang sengaja dipilih untuk menyentakan pembaca. Ada yang
digunakan untuk menggunakan untuk mengajak imajinasi pembaca jalan-jalan ke tempat-tempat yang
jauh. Ada juga yang dipilih sekedar untuk meringks isi keseluruhan tulisan.

Ringkasnya pembuatan lead memberi keleluasaan kepada penulis dan tidak mengukung penulis dengan
kaidah-kaidah yang membekukan kreativitas. Gaya naratif dalam penulisan, membantu penulis untuk
tidak menyudutkan pembaca dengan suguhan materi-materi yang berat dan membuat jenuh. Setelah
menyajikan cerita yang menarik diawal tulisan, penulis meringankan diskusi yang sebenarnya berat
karena telah berhasil menarik minat pembaca dengan bagian awal tulisannya.

Lead

Gaya penulisan feature/documentary, pada awal kalimat (lead) sedikit yang menyampaikan fakta,
bahkan pada awal naskah gaya penulisannya more freely. Oleh karena itu kunci untuk menarik perhatian
pada sebuah karya fature terletak pada awal naskah atau para paragraph pertama yaitu Lead. Sementara
jenisnya dapat berupa:

Lead Ringkasan
Awal kalimat dengan menggunakan sebuah fakta yang berupa sebuah kesimpulan dari sebuah rangkaian
peristiwa.

Lead Bercerita

Lead ini paling disukai penulis fksi, novel atau cerita pendek. Tekniknya adalah dengan menciptakan
suatu suasana dan membiarkan pendengar menjdi tokoh utama. Hasilnya pendengar akan merasa
kehausan bila cerita kita menyajikan tentang seseorang yang tengah kehausan di padang pasir, atau
suasana seram ketika kita bercerita tentang sesuatu yang menakutkan.

Lead Deskriptif

Menciptakan gambar dalam pikiran pendengar atau mampu membangkitkan Theatre of mind, suatu
tokoh. Lead ini cocok untuk feature yang menampilkan profl/human interest

Transisi

Transisi berfungsi untuk merangkai kejadian: memberitahukan bahwa kita akan pindah dari satu ke
cerita yang lain.
Tubuh (Body)

Kerja kreatif penulisan menyumbangkan proses pembentukan gairah yang subjektif bagi pengembangan
materi tulisan. hasil dari kerja keras tersebut ialah pencapaian gaya yang orisinal dan pemuatan garis
pikiran tertentu. Tema bahasan melebur dalam pembauran bentuk dan gaya jenis dan tehnik penulisan
yang khas pada setiap penulis. Proses penulisan memerlukan kerja keras membolak-balik tumpukkan
bahan penulisan. Beberapa penulis rela berkutat dalam pekerjaan yang merujuk pada ketekunan
membongkar-bongkar bahan. Ada juga penulis yang membolak-balik menengok catatan dan mengetik isi
catatan itu. Menulis dan mengecek informasi dilakukan secara bersamaan.

Seperti jenis tulisan lainnya, feature juga memiliki tekhnik pengembangan tubuh dengan tekhnik
pengembangan isi dengan karakteristik tertentu. Dalam penyusunan paragraf/alinea, ada 3 hal pokok
yang harus diperhatikan: kesatuan (unity), hubungan (coherence), dan penekanan (emphasis). Ketiganya
menekankan pada hasil tulisan yang dapat langsung diterima pembaca karena kelancaran pengisahan
bagian-bagiannya.

Ketiga pokok perhatian itu merujuk pada kepiawaian penulis dalam menyusun tema pokok atau ide
utama, memilih bahan-bahan penting dan mengemasnya sedemikian rupa, menciptakan jembatan yang
menghubungkan satu paragraf dengan paragraf lain secara .lancar, enak dibaca dan tidak kaku.

Penutup

Penulis memiliki perang penting. Penulis mengunci tulisan dengan conclusion atau ending yang
menimbulkan kesan mendalam dan kuat dibenak pembaca, serta menumbuhkan hasrat pembaca untuk
terus memakai gagasan-gagasan yang diterimanya dari penulis.
Teknik penulisan feature memerlukan ending karena dua hal, yaitu:

Feature tidak tergantung pada deadline, sedangkan kerangkanya menentang pola piramida terbalik.
Redaktur tidak bisa mengubah feature dengan begitu saja memotong bagian-bagian tulisan, dia harus
cermat menghitung dampak peringkasan yang dilakukan agar tidak sampai mengganggu isi dan gaya
keseluruhan tulisan.

Prinsip dasar penulisan feature ialah bercerita. Setiap kata dipilih dan disusun sedemikian rupa agar bisa
mengomunikasikan materi laporan seefsien mungkin. Agar tujuan itu tercapai, ending harus berkaitan
dengan lead dan body tulisan. Ending bukan hanya berfungsi untuk mengakhiri tulisan, tetapi yang lebih
penting untuk membuat pembaca terkesan oleh pokok pemikiran penulis.

Pada dasarnya, semua pengembangan ending selalu merujuk keberbagai jenis penutup. Penulis tetap
mengikuti aturan main bahwa penutup harus disusun untuk membuat pembaca tahu bahwa mereka
sudah sampai diakhir tulisan. untuk membuat penutup menarik, penulis harus ingat bahwa tulisannya
tidak sama dengan gaya tulisan jurnalisme lama.

Ada 3 bentuk penutup feature, yaitu:


Ringkasan fakta-fakta penting dari keseluruhan feature.

Merupakan klimaks dalam keseluruhan fakta-berita (penulis bisa berhenti bila merasa akhir cerita sudah
jelas dan tak perlu menambah lpost klimaks).

Merupakan potongan balik atau kilas balik yang dengan kata-kata berbeda mengulang hal-hal penting
dan mengingatkan pembaca sekaligus mengakhiri tulisan.

Jenis penutup yang dipilih harus membuat pembaca terkesan akan pencitraan imaji tertentu. Penulis
kerap sengaja mengubah beberapa ketentuan jurnalistik lama. Unsur yang menyusun struktur feature
dibangun dengan kaidah sastra. Tak kalah pentingnya adalah faktor yang tidak hanya berfungsi sebagai
aksesorisyang dapat membuat tulisan menarik tetapi juga memperlancar pengisahan,yaitu keterampilan
membuat deskripsi (penggambaran subjek tulisan) dan anekdot (penggalan cerita yang mengesankan
dan berkaitan dengan subjek cerita).
Contoh Penulisan Features (dikutip dari Tempo) :

Dari Bau-Bau Mencari Sembuh

Usia Andini masih tiga bulan. Tapi di usia sebelia itu ia sudah harus menempuh perjalanan darat dan laut
semalaman dari Kota Bau-Bau, Sulawesi Tenggara ke Makassar. Perjalanan itu pastilah semakin berat
buat si bayi malang karena kepalanya kian membesar didera penyakit hydrocephalus.

Ditemui Tempo siang tadi di salah satu kamar di kantor Radio Suara Celebes FM, Dini terlihat tenang.
Tak ada suara. “Dia tidak rewel,” kata ayah Sabaruddin. Sabar berkisah, ia bersama istrinya Mawar tiba di
Makassar dua hari silam untuk mencari pengobatan.

Sejak lahir, kata dia, kepala Andini memang kelihatan lebih besar dari pada ukuran lazim kepala bayi yang
baru lahir. Kini, kepalanya lebih besar ketimbang ukuran kepala orang dewasa. Alis matanya tertarik ke
atas, dan urat-urat kepalanya juga timbul dan terlihat jelas.

Menurut Mawar, tanda-tanda kalau Dini bakal terkena penyakit sudah dirasakannya sejak hamil. “Perut
saya selalu terasa sakit di sebelah kanan,” kata dia. Namun, saat putri kelimanya itu lahir 28 Desember
tahun lalu dan terbukti hydrochepalus, keluarga ini tidak punya biaya untuk mengobati si buah hati.
Padahal, hydrochepalus yang disebabkan tersumbatnya aliran cairan otak di dalam tempurung kepala
bayi ini sangat berbahaya. Sebab, cairan tersebut terus diproduksi otak dan memenuhi tempurung
kepala.

Barulah pada awal bulan ini dengan kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat yang dipegangnya, Dini dibawa
ke Puskesmas Kabupaten Muna, lalu dirujuk di Rumah Sakit Umum Kota Bau-Bau. “Dari situ kami dapat
surat rujukan ke Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar,” kata Sabar.

Saat tiba di Rumah Sakit Wahidin dua hari lalu, Dini tak diterima karena masalah administrasi. “Dalam
surat rujukan tertera permintaan orang tua. Ini yang dipermasalahkan,” kata Sabar. Beruntung, saat di
sana, ia bertemu dengan Ida yang menawarkan bantuan dan tumpangan menginap.

Ida adalah anggota Komunitas Peduli Kota Makassar Suara Celebes FM. Di rumah Ida, Sabar sekeluarga
menginap dua malam. “Bersyukur kami bertemu Ibu Ida. Padahal saat itu, kami sudah berencana ke
pelabuhan untuk pulang kampung saja,” ucap Sabar.
Dari sini ia dibawa ke kantor Radio Celebes itu agar dikabarkan ke calon donator. Setelah penyebaran
informasi melalui radio, seorang dokter ahli bedah saraf dari Ratulangi Medical Centre bernama Willy
menyatakan bersedia menangani Dini.

“Ini atas nama kemanusiaan. Belum tahu nanti akan dibawa ke rumah sakit mana. Tapi dokter Willy
bilang bersedia membentuk tim menangani Andini,” kata Humairah dari Radio Celebes. Sore ini
rencananya Andini akan dibawa ke Ratulangi Medical Centre. #

Iklan

Kategori: Uncategorized

Tinggalkan sebuah Komentar

jurnalistiksite

Blog di WordPress.com.

Kembali ke atas

Iklan

Skip to main content

HOME

TENTANG KAMI

FORUM
KOLOM E-PENULIS

LINKS

FAQ

DOWNLOAD

LOWONGAN

PARTISIPASI

BLOG

AUDIO

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PELITAKU

Penelusuran Khusus

Teknik Menulis Feature

Dirangkum oleh: Berlin B.

Dalam bukunya "Features Writing for Newspaper" (1975), DR. Williamson mendefnisikan features
sebagai tulisan kreatif yang terutama dirancang guna memberi informasi sambil menghibur tentang
suatu peristiwa, situasi, atau aspek kehidupan seseorang. Feature memiliki empat keistimewaan yang
menjadi cirinya, yaitu kreatif, informatif, menghibur, dan boleh subjektif. Kreatif berbicara tentang proses
penciptaannya, informatif tentang isi yang disampaikan, menghibur tentang gaya penulisan yang
digunakan, dan boleh subjektif tentang cara penuturannya. Dengan demikian, feature dapat dikatakan
sebagai tulisan kreatif yang dimaksudkan terutama untuk menghibur dan memberi informasi tentang
suatu peristiwa, keadaan, atau aspek kehidupan, yang kadang disampaikan secara subjektif.

Secara inti, penulisan feature adalah sama seperti penulisan "hard news" pada berita, yaitu mencakup
enam unsur (1) What, (2) Who, (3) When, (4) Where, (5) Why, dan (6) How, atau "5W 1H". Sebelum
mulai menulis feature, tahap-tahap berikut ini ada baiknya diketahui dan dilakukan penulis:
Menemukan peristiwa dan jalan cerita.

Cek, ricek, dan triple cek jalan cerita.

Memastikan sudut berita (point of view).

Menentukan lead atau intro/bagian pembuka.

Menulis berita.

Langkah-Langkah Menulis Berita

Menentukan Lead (pembuka). Ada beberapa jenis lead, antara lain:

1. Lead PASAK (Peg)

Apakah yang menjadi gara-gara atau pelatuk peristiwanya? Misalnya, ada berita seorang ibu yang putus
asa karena ditinggal suami kawin lagi. Nah, pelatuk peristiwa inilah yang akan menjadi lead.

Putus asa karena ditinggal suami yang kawin lagi, seorang ibu tega menggantung tiga anaknya kemarin
siang di Cipanas. Ketiga korban berumur 4, 6, dan 8 tahun itu masih berpakaian seragam sekolah
lengkap.

2. Lead PERTANYAAN

Ada berita tentang pemberantasan minuman keras di beberapa kota.

Berapa ratus Baileys-kah untuk memulihkan sebuah kebahagiaan? Bismoko (45) bukan nama
sebenarnya, salah seorang peminum berat yang kepergok kemarin di salah satu bar Jakarta, menjawab
dua botol sekali minum, dua kali sehari, 25 hari sebulan. Ia seorang pengusaha (rekanan pemerintah)
yang sukses, tetapi seorang suami yang malang, menurut pengakuannya.
3. Lead DESKRIPTIF

Ada berita tentang gempa bumi yang terjadi di Jakarta. Peristiwa itu terjadi akibat adanya pergeseran
lapis bumi di pantai Pelabuhan Ratu.

Gedung [...] masih mencakar langit sampai jam 14.35 kemarin, ketika tiba-tiba puncaknya gemetar,
hanya satu menit, lalu retak kecil membelah dari atas sampai ke bawah. Tidak seorang pun penghuninya
sempat berteriak, tahu-tahu gedung itu sudah berubah jadi puing berlepotan darah, korban gempa
berkekuatan delapan pada skala Richter.

4. Lead LEDAKAN

Seorang lelaki keriput bagai buah markisa tua tertatih-tatih di tengah peserta seminar parapsikologi
kemarin di Jakarta. Tiba-tiba, sidang gempar. Lelaki itu menghamburkan serbuk merica ke seluruh
ruangan, menyebabkan orang ramai bersin. Dengan itulah, seminar resmi dibuka.

Badan Berita

Setelah menentukan LEAD, kita perlu menginventarisasi jenis-jenis keterangan yang telah dikumpulkan di
lapangan, yaitu JALAN CERITA dari PERISTIWA yang hendak kita laporkan. Hasil inventarisasi inilah yang
perlu dibongkar pasang sampai terasa pas dengan JALAN CERITA yang ditemukan. Itulah pula yang jadi
subjudul dari berita.

Setelah merumuskan LEAD, mulailah kita menata BADAN BERITA. Satu hal yang perlu diingat ialah
tempatkanlah hasil inventarisasi yang kurang penting di bagian belakang berita. Semakin kurang penting
unsur inventarisasi, semakin ke belakang tempatnya dalam berita. Inilah yang dikenal dengan cara
PIRAMIDA TERBALIK.

Yang perlu diperhatikan adalah fokus cerita jangan sampai menyimpang. Buatlah kronologis, berurutan
dengan kalimat sederhana dan pendek-pendek. Deskripsi, baik untuk suasana maupun orang (profl)
mutlak untuk pemanis sebuah feature. Kalau dalam berita, cukup begini: Pak Saleh mendapat
penghargaan sebagai tukang parkir teladan. Paling hanya dijelaskan sedikit soal Pak Saleh. Akan tetapi,
dalam feature, kita dituntut lebih banyak. Profl lengkap Pak Saleh diperlukan agar orang bisa
membayangkan. Namun, tak bisa dijejal begini: Pak Saleh, tukang parkir di depan kampus itu, yang
tangan kanannya buntung, umurnya 50 tahun, anaknya 9, rumahnya di Depok, dapat penghargaan. Data
harus dipecah-pecah. Alenia pertama cukup ditulis: Pak saleh, 50 tahun, dapat penghargaan. Lalu,
jelaskan dari siapa penghargaan itu dan apa sebabnya. Pak Saleh yang tangannya buntung itu merasa
cukup haru, ketika Bupati .... Di bagian lain disebut: "Saya tidak mengharapkan," kata lelaki dengan 9
anak yang tinggal di Depok ini. Dan, seterusnya.

Anekdot perlu untuk sebuah feature, tetapi jangan mengada-ada dan dibuat-buat. Dan, kutipan ucapan
juga penting agar pembaca tidak jenuh dengan suatu reportase. Detail penting, tetapi harus tahu kapan
terinci betul dan kapan tidak. Preman itu tertembak dalam jarak 5 meter lebih 35 centi 6 milimeter ...,
apa pentingnya itu? Sebut saja sekitar 5 meter. Akan tetapi, gol kemenangan Persebaya dicetak pada
menit ke-43, ini penting. Tidak bisa disebut sekitar menit ke-45 karena menit 45 sudah setengah main.
Dalam olahraga sepak bola, menit ke-43 beda jauh dengan menit ke-30. Bahkan, dalam atletik, waktu
10.51 detik banyak bedanya dengan 10.24 detik.

Penutup Feature

Jika badan berita sudah selesai, tinggallah membuat penutupnya. Dalam berita, tidak ada penutup.
Untuk feature, setidak-tidaknya ada empat jenis penutup.

Penutup Ringkasan:

Sifatnya merangkum kembali cerita-cerita yang lepas untuk mengacu kembali ke intro awal atau lead.

Penutup Penyengat:

Membuat pembaca kaget karena sama sekali tak diduga-duga. Seperti kisah detektif saja. Misalnya,
menulis feature tentang bandit yang berhasil ditangkap setelah melawan. Kisah sudah panjang dan seru,
pujian untuk petugas sudah datang, dan bandit itu pun sudah menghuni sel. Namun, penutup feature
adalah: Esok harinya, bandit itu telah kabur kembali. Penutup ini disimpan sejak tadi.
Penutup Klimaks:

Ini penutup biasa karena cerita yang disusun tadi sudah kronologis. Jadi, penyelesaiannya jelas. Di masa
lalu, ada kegemaran menulis penutup yang singkat dengan satu kata saja: Semoga. Sekarang, hal seperti
ini menjadi tertawaan. Ini sebuah bukti bahwa setiap masa ada kekhasannya.

Penutup Tanpa Penyelesaian:

Cerita berakhir dengan mengambang. Ini bisa merupakan taktik penulis agar pembaca merenung dan
mengambil kesimpulan sendiri, tetapi bisa pula masalah yang ditulis memang menggantung, masih ada
kelanjutan, tetapi tidak pasti kapan.

Demikian sekilas tentang teknik penulisan feature. Ide feature bisa diperoleh dari berbagai hal. Bisa dari
kelanjutan berita-berita aktual, bisa mendompleng hari-hari tertentu, atau profl tokoh yang sedang
ramai dibicarakan. Yang penting ada newspeg (cantelan berita) karena feature bukan fksi. Ia fakta yang
ditulis dengan gaya mirip fksi. Kalau bulan Mei, tulislah feature tentang Hari Kebangkitan Nasional,
misalnya. Jangan menulis feature tentang Pertempuran Surabaya di bulan Mei ini.

Dirangkum dari:

Sudaryanto, S.Pd. "Tips Singkat Menulis Features". Dalam


http://writingsdy.wordpress.com/2007/05/05/tips-singkat-menulis-features/

Degei, Yermias/MS. "Teknik Penulisan Feature". Dalam http://majalahselangkah.com/old/teknik-


penulisan-feature/

Tip Menulis

Topik:

Tips dan Trik Menulis


e-Penulis 160/Desember/2014

Log in or register to post comments

inShare

Join Us

Aplikasi Android Kristen

android.sabda.org

Kategori Bahan

Situs-Situs Kepenulisan

Dunia Penulisan Kristen

Jenis-Jenis Tulisan

Tip dan Trik Menulis

Pengalaman Para Penulis

Biograf Penulis Terkenal

Serba-Serbi Dunia Penulisan

Budaya Menulis dan Membaca


Kaidah dan Pemakaian Bahasa

Gratis berlangganan publikasi e-Penulis

Cari

Indonesia

English

Ketik kata atau ayat:

Cari

Alkitab Bahan

Cari di semua situs SABDA

Penelusuran Khusus

Cari

Cari misalnya: 'alkitab'

Akan membuka halaman baru

Link Situs YLSA


Nama:*

Kata Sandi:*

Log in Lupa kata sandi / Daftar Baru

Buku Tamu | Kontak Kami

Disclaimer | © 2006-2018 | Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) | E-mail: webmastersabda.org

Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati

Laporan Masalah/Saran

BIBIR KUDA LAUT

Blog resmi Zulfan Prasetyo


HOME TENTANG ZULFIAN PRASETYO KARYA

MORE…

December 22, 2011

CONTOH TULISAN FEATURE

Beberapa minggu lalu, gue dapet tugas kuliah bikin tulisan feature. Sederhananya, penulisan feature itu
seperti nulis fksi dengan disertai fakta-fakta. Contoh paling gampang yang bisa lu pahami adalah ketika
lu baca tulisan tentang seseorang seseorang di suatu koran atau majalah. Masih bingung juga? Gue juga
bingung gimana cara jelasinnya.

Biarpun awalnya gue nggak tau, tugas semacam itu seharusnya nggak begitu jadi masalah seumpama
gue rajin. Kenyataannya, kemalesan yang udah tingkat drama Korea ini memaksa gue untuk ngerjain
tugas di jam-jam terakhir. Hari ini dikumpulin, tengah malemnya gue baru bikin.

Dalam menulis feature, gue butuh seseorang buat diwawancarai. Daaann...orang yang ketiban sial
beruntung dalam gue wawancarai itu bernama Ibnu Maroghi. Percakapan di bawah ini terjadi dengan
menggunakan YM.

Gue: Gie

Gue: bantuin gue gie

Ibnu Maroghi: ya?

Gue: bantuin gue dong

Gue: lu jdi narsum gue yak

Gue: buat feature nih

Ibnu Maroghi: untuk apa?

Gue: penrock

Ibnu Maroghi: penulisan rock?


Gue: -___-"

Ibnu Maroghi: atau PENcaksiROCK?

Gue: iya apakataludahgie

Ibnu Maroghi: bentar, ya. Lu ngetik ya ngetik aja, Zul. Gua bentar beli nasi dulu. Gpp.

Gue: oke sip

Ibnu Maroghi: yep. btw, ini musti rampung kpn ni? *sambil makan nasgor*

Gue: malam ini.

Ibnu Maroghi: setdah, buru2 amat yak. oke,

Gue: lu kan udah expert, kagak usah lama-lama gie.

Tanpa banyak ba-bi-bu, dimulailah proses wawancara itu, antara Oghie (yang enak banget makan nasgor
tengah malem) dan gue (yang bikin pertanyaan sambil nahan laper dan iler). Hasilnya bisa dilihat di
bawah ini.

(Baca juga: Penyebab Gagal Mengakhiri Cerita)

***

Ibnu Maroghi: Belajar itu Tuntutan Hidup!

oleh Zulfan Prasetyo

Keringat yang menetes tak menghalangi terkembangnya sebuah senyum di bibirnya saat kami bertemu.
Raut wajahnya sedikit lelah, namun ia toh tak menggubrisnya. Dari serambi Musala FIB UI, Ibnu Maroghi
bercerita tentang idealismenya dalam menuntut ilmu.

Lelaki berumur 21 tahun ini sekarang tercatat sebagai mahasiswa Program Studi Indonesia di Universitas
Indonesia. Namun, pada transisi tahun 2009-2010, ia tak lebih dari seorang karyawan lulusan STM N
Pembangunan (sekarang SMK Negeri 26) yang bimbang tentang masa depannya. Pada saat itu, gaji
bulanan telah ia dapatkan sebagai seorang drafter di sebuah perusahaan konsultan bangunan di kawasan
Pasar Minggu.

Mimpi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi tentu merupakan sebuah dilema
karena kuliah akan membuatnya mengorbankan pekerjaannya. Hal itu belum termasuk biaya kuliah yang
harus ia tanggung. Mengandalkan orang tua jelas tak mungkin. Profesi ayahnya sebagai guru mengaji di
sebuah musala dekat rumah hanya cukup untuk membiayai kebutuhan sehari-hari sekaligus sekolah
adiknya. Sebagai sulung, ‘anak STM’ ini diharapkan mampu membantu keluarga secara fnansial,
setidaknya dengan cara mencukupi kebutuhan pribadinya sendiri. Namun, sekali lagi, ia ingin kuliah.

Mengapa ia begitu ingin kuliah? Bukankah orang tuanya menyekolahkan di STM agar cepat bekerja?

“Mengikuti kata hati. Saat itu bukan lagi pertimbangan-pertimbangan ribet nan memusingkan, tetapi
sudah dalam tataran jiwa. Saat itu pun sudah kerja, tetapi memang ‘keinginan’ ada di kuliah. Jadi, itulah
pilihannya,” jawab pria yang akrab dipanggil Oghi ini.

Awal Januari 2010 merupakan momen penting baginya. Saat itu, Oghi menetapkan hati untuk serius
menggapai cita-cita mengenyam bangku kuliah. Berbekal gajinya sebagai seorang perancang ruang
bangunan, pria yang berdomisili di Kandangsampi, Klender, ini nekat masuk bimbingan belajar (bimbel)
untuk memahami pelajaran IPS SMA. Waktu luang sekecil apapun dimanfaatkannya untuk belajar, baik di
kantor maupun di dalam Metromini. Targetnya jelas: lulus SIMAK UI 2010.

Tiga bulan menyulap diri menjadi anak SMA sambil menjalani pekerjaan sebagai drafter terlihat seperti
sebuah kegilaan tersendiri bagi Oghi. Sempat ia berpikir bahwa ini merupakan suatu pertaruhan yang tak
berguna. Realitas yang hadir dalam wacana ‘bagaimana bayar biayanya?’ hadir untuk menghalangi
idealisme yang mulai berkembang.

“Sebetulnya harapan saya sudah punah saat itu. Dan itu berhubungan dengan materi (biaya). Namun,
kali ini mentor saya berkata dengan lantang, ‘Duit nanti aja dipikirin. Sekarang fokus belajar!! Emang, lu
udah yakin bisa lolos?’ Ucapannya bikin saya semangat lagi,” kenangnya.

Untuk membentengi diri dari pesimisme yang mulai melanda, ia mencari dukungan sana-sini. Buku The
Secret karangan Rhonda Byrne, cerita seorang mahasiswa luar kota yang berhasil masuk UI dengan biaya
pas-pasan, serta nasihat dari seorang teman nyatanya berhasil mendongkrak motivasinya hingga ia
‘kembali ke jalan yang benar’. Oghi kembali memaknai kekuatan sebuah mimpi yang belakangan
dianggap klise bagi sebagian orang. Ia dengan bersemangat menggapai mimpi itu agar menjadi suatu
kenyataan yang bisa diraih.

Waktunya tiba. Maret 2010, ia menjalani Seleksi Masuk Universitas Indonesia (SIMAK UI). Di lokasi ujian,
ia sempat bertemu teman lama satu sekolah yang ternyata memiliki ‘kegalauan’ yang sama untuk
banting setir dari dunia teknik. Bersama-sama, mereka berdoa agar dapat bertemu lagi sebagai
mahasiswa di kampus yang sama.

Segala puji bagi-Nya. Beberapa bulan setelah ujian, Oghi dinyatakan masuk UI. “Waktu itu, saya langsung
lari keliling terminal Rawamangun sambil teriak-teriak saking senengnya.” Sambil tetap berdoa, pria
Betawi ini bersiap untuk menyempurnakan ikhtiarnya. Ia mengundurkan diri dari pekerjaannya, meminta
keringanan biaya dari pihak kampus, serta memikirkan pekerjaan sambilan agar dapat membiayai
kuliahnya. Selain itu, program beasiswa dari pemerintah pun dibidiknya.

Tuhan tak ragu mencurahkan rizki padanya. Saat ia melayangkan permintaan pengunduran diri, atasan
justru membolehkannya tetap bekerja sambil menyesuaikan dengan jadwal kuliah. Oghi tak kehilangan
penghasilan bulanannya. Rencananya ‘direvisi’ oleh Sang Mahapencipta.

Rejeki lain datang. Biaya kuliah yang tadinya 5 juta rupiah sebagai uang pangkal dan lima juta rupiah lagi
sebagai biaya kuliah per semester ‘terpangkas’ menjadi 300 ribu rupiah (uang pangkal) dan 2 juta (biaya
kuliah per semester). “Ini karena saya menunjukkan kemiskinan saya, hahahaha….” Oghi tergelak.

Kedua rizki di atas akhirnya sempurna oleh rizki ketiga. Oghi mendapatkan Beasiswa Bidik-Misi dari
Kemendiknas sebesar Rp5 juta. “Dua juta saya alokasikan untuk biaya kuliah, sisanya untuk biaya hidup.”

Apa rahasia dibalik pencapaiannya selama ini?

“Rahasianya nggak ada...kecuali yakin sama kekuatan dahsyat kita sendiri dan percaya bahwa hasilnya
nanti adalah yang terbaik buat kita. Nothing to lose, istilahnya.”
Sebagai penutup perbincangan kami siang itu, dengan tatapan matanya yang cerah dan senyumnya yang
khas, Oghi berpesan untuk anak sekolah yang mengalami keterbatasan biaya namun tetap ingin
melanjutkan pendidikannya.

“Ketika masih dalam usia anak dan remaja, jangan pernah berpikir bahwa bekerja lebih baik ketimbang
belajar (sekolah). Belajar itu wajib, musti, kudu. Belajar itu tuntutan hidup. Belajar itu sampai akhir
hayat. Berusahalah terus untuk bersekolah.”

Terima kasih, Oghi! Kau dan perjuanganmu telah menginspirasi kami....

***

Nah, begitulah contoh tulisan feature a la gue. Semoga bermanfaat...terutama setelah gue lama banget
nggak ngeblog karena badai kesibukan kuliah yang menerpa jiwa dan raga ini.

Salam!

Ilustrasi via pixabay

Baca juga:

Tips Membaca, Merangkum, dan Membuat Resensi bagi Orang Sulit Fokus

Cara Menulis Plot yang Baik

Penyebab Gagal Mengakhiri Cerita

Share

Labels: Other

COMMENTS
siti ismi30 December 2011 at 18:57

gua jadi termotivasi :)

REPLY

Zulfan8 May 2014 at 05:48

Siiiip!

R3TNO JUMIRAH9 January 2012 at 14:25

kerennn dch mas panjul,,,,btw,,,badai kuliah nya hebat gt,,ampe keraga dan jiwa nyerangnya haha

REPLY

Zulfan8 May 2014 at 05:47

Beuuh, sampe masuk angin! :))))

AKATSUKI16 January 2012 at 14:34

Super skali! Sungguh menginspirasi..

REPLY
Zulfan27 January 2012 at 12:58

Kadang-kadang, penulis komedi dan motivator itu emang beda tipis, ya... -___-"

REPLY

callixtine :320 October 2012 at 19:48

huahahahha :D

REPLY

Putri Kadarmanto23 November 2012 at 09:14

gw stuju sama Zulfan.. hahah cerita yang menginspirasi berkolaborasi dengan bahasa pengemasan yang
komedi abis ini enak bgt dibaca..

hidup emang serius tp ga bole dibawa tegang yaaa...

REPLY

Zulfan24 December 2012 at 15:18

Yep! You got my idea.

Anak pinteeeerrr...! :D

Stevie Ge Levi Suarez21 December 2012 at 05:38

makasih udah kasih contoh tulisan featurenya.. ngebantu banget buat tugasku.. :)
REPLY

Zulfan24 December 2012 at 15:20

Senang bisa membantu! ^^

Tina Laksmi27 December 2012 at 17:25

menarik

:)

REPLY

Zulfan Prasetyo2 December 2017 at 09:40

;)

Rio Naldi2 January 2013 at 20:42

good

REPLY

Zulfan Prasetyo2 December 2017 at 09:40

Thank you!
marogi3 January 2013 at 20:26

HUAHAHAHAHAHAHA :))

REPLY

Zulfan8 May 2014 at 05:51

Eh, si Oghi.... :p

sani ftriyani10 March 2013 at 09:31

thanks bantu banget buat tugas matkul gw.

REPLY

Zulfan Prasetyo2 December 2017 at 09:39

Senang membantu :)

juca cutrak16 May 2013 at 13:48

gue merindng

REPLY

Zulfan Prasetyo2 December 2017 at 09:41

Hahaha, semoga positif ya maknanya. :D


Metriadi Afrikh Heru23 June 2013 at 22:11

mantap

REPLY

Zulfan Prasetyo2 December 2017 at 09:41

Trims.

Cokroaminoto24 September 2013 at 11:24

Tulisan yang mengna, sederhana dan tepat sasaran. Mengandung teknis penulisan feature yang
memadai sekaligus kontent Oghi yang menginspirasi. Selamat Gan, layak sebagai sumber belajar. Tetapi
maaf Gan ada kritik sedikit (1) mengapa Agan tidak jujur, dengan menyampaikan bahwa wawancara
dengan Oghi itu malam hari? (2) Pada kutipan terakhir, terasa kurang mantap, karena dibiarkan berdiri
sendiri. Coba misalnya diberi pernyataan penulis dengan kata-kata: Demikian Oghi menyampaikan
flosofnya dengan sepenuh jiwanya. Dan kamipun mengakhiri pertemuan dengan Oghi dengan berucap
kepadanya Terima kasih, Oghi! Kau dan perjuanganmu telah menginspirasi kami....

REPLY

Zulfan8 May 2014 at 05:50

Hmm saran dan kritik yang membangun. Terimakasih, Pak Cokroaminoto. :)

Anggi Juan20 January 2014 at 13:27


Halo, tuisannya bagus. Sangat menginspirasi. Boleh ya gan saya izin numpang copas untuk tugas uas saya
hehehe

Makasih........ #padahalbelomdiijinin :-p

REPLY

Zulfan8 May 2014 at 05:49

Untuk semua orang yang minta izin copy-paste, silakaaan!

Tapi pahami juga ilmunya ya, biar kalo ditanya bisa jawab. Hehehe.

REPLY

Nur Wakhidah20 February 2016 at 23:00

Mau berguru menulis feature juga dong.

REPLY

Zulfan Prasetyo14 July 2016 at 19:59

Boleh!

ika mafarisha22 February 2017 at 22:53

Mas mau nanya, klo nulis feature itu nama dan tempat tinggal hrs fakta? Ga boleh fksi?

Penulisan feature hrs diawali dgn wawancara mas? Ga bisa kita ambil dari biograf saja? Trims
REPLY

Zulfan Prasetyo2 December 2017 at 09:44

Harus fakta, setahu saya, karena ini seperti membuat berita namun dengan sebuah narasi yang bisa jadi
fktif. Diambil dari biograf boleh, sih. Wawancara saya lakukan karena membutuhkan informasi yang
faktual. Selebihnya, sebagaimana saya contohkan, saya membalutnya dengan narasi fktif.

belgia BasyiraS28 March 2017 at 16:52

Keren banget, dari inti ceritanya sampai pemilihan katanyapun , salutt , ini feature baru yang menyentuh!
Kaget padahal diatas2 ka zulfan bahasanya nyantai banget, pas udah nulis , widih , salutt hebatt
makasihh kaa

REPLY

Zulfan Prasetyo2 December 2017 at 09:45

Pada dasarnya, setiap orang bisa keren dalam menulis kok, termasuk ciri khas sendiri dalam menulis.
Sering-sering baca karya bagus aja, nanti terbawa pengaruh bagusnya juga. :)

Fauraria Valentine4 September 2017 at 19:16

kereeen ini tulisan,

REPLY

Zulfan Prasetyo2 December 2017 at 09:45


Tengkyu, Faura. :)

titi purwati13 September 2017 at 17:25

ini keren banget siih... terimakasih sudah menginspirasi �

REPLY

Zulfan Prasetyo2 December 2017 at 09:46

Sama-sama, Titi. :)

Post a Comment

POPULAR POSTS

March 13, 2013

BERANI MASUK UI

Share

60 comments

Powered by Blogger

Arsip

Labels

Report Abuse

BIBIR KUDA LAUT


WELCOME TO MY BLOG

Sekolah Tinggi Multimedia MMTC Yogyakarta - Manajemen Informasi dan Komunikasi

Search

TwitterFacebookGoogle PlusLinkedInRSS FeedEmail

BERANDA
Search

Popular

Tags

Blog Archives

POPULAR POSTS

CONTOH FEATURE PERJALANAN

Feature adalah salah satu produk jurnalistik yang masuk dalam keluarga penulisan pendapat. Selain itu,
feature juga merupakan keluarga dari...

FEATURE PERJALANAN

Mengeksplor Indahnya Pergantian Tahun di Gunung Merbabu Tahun baru telah tiba. Untuk
merayakannya, saya bersama teman - tem...

9 ELEMEN JURNALISME BESERTA CONTOH

ANALISA FILM YANG MENGIMPLEMENTASIKAN 9 ELEMEN JURNALISME Dalam kehidupan sehari –


hari, kita tidak akan lepas dari yang ...

Diberdayakan oleh Blogger.

Laporkan Penyalahgunaan

ABOUT ME

Foto Saya

KINTAN MAHENDRATA

LIHAT PROFIL LENGKAPKU

ETIKA PROFESI
Pengertian Etika Etika berasal dari bahasa Yunani Ethos, yang berarti norma – norma, nilai – nilai,
kaidah – kaidah dan ukur...

CARI BLOG INI

Telusuri

BLOG ARCHIVE

▼ 2017 (13)

► Desember (1)

► Oktober (2)

► Juli (3)

▼ Mei (2)

FEATURE PERJALANAN

CONTOH FEATURE PERJALANAN

► April (3)

► Maret (2)

ABOUT

kintanmahendrata57@gmail.com

m_kintan@yahoo.com

PAGES

Beranda
BLOGGER NEWS

LAMAN

Beranda

Kontak

PAGES - MENU

Beranda

BLOGGER TEMPLATES

PAGES - MENU

Home

BLOGGER TEMPLATES

BLOGGER NEWS

BLOGROLL

CATEGORIES

JURNALISTIK MULTIMEDIA

CATEGORIES
JURNALISTIK MULTIMEDIA

CONTOH FEATURE PERJALANAN

Mei 14, 2017 JURNALISTIK MULTIMEDIA 1 comment

Feature adalah salah satu produk jurnalistik yang masuk dalam keluarga penulisan pendapat. Selain itu,
feature juga merupakan keluarga dari soft news karena tidak memiliki tenggat waktu dalam proses
pembuatannya.

Pengertian feature itu sendiri adalah artikel kreatif terkadang bersifat subjektif, yang bertujuan untuk
membuat senang dan memberikan informasi kepada pembaca tentang suatu kejadian, keadaan, atau
aspek kehidupan.

Terdapat enam jenis feature, salah satu contoh feature yang saya ambil adalah, Feature Perjalanan.
Feature perjalanan sendiri adalah feature yang menuliskan kunjungan penulis ke suatu tempat. Dalam
feature perjalanan unsur objektif sangat terlihat, karena penulis terlibat langsung dalam peristiwa atau
perjalanan yang akan dituliskan menjadi sebuah feature. biasanya menggunakan sudut pandang orang
pertama ‘aku’ ‘saya’ dan ‘kami’.

Contoh Feature Perjalanan

Bukan Bukit Penuh Domba, Ini Pemandangan Selandia Baru yang Sesungguhnya...

NI LUH MADE PERTIWI F

Kompas.com - 13/05/2017, 20:09 WIB

KOMPAS.com - Bukit dengan padang rumput luas menghampar sejauh mata memandang di perjalanan
menuju Rotarua dari Bandara Auckland, Pulau Utara, Selandia Baru. Setiap bukit yang saya lewati
dipenuhi domba hingga sapi. Jumlahnya tak terhitung. Dari kejauhan mereka seperti gerombolan titik
yang memenuhi puncak bukit.
Konon, jumlah domba di Selandia Baru lebih banyak daripada jumlah manusia. Mungkin ada benarnya,
karena inilah pemandangan yang lazim terlihat di Selandia Baru. Namun, Selandia Baru yang
sesungguhnya bukanlah padang rumput berbukit dengan gerombolan domba dan sapi.

"Semua itu impor. Bahkan rumput yang Anda lihat adalah impor, bukan asli Selandia Baru," kata Jessie,
pemandu tur dari Rotarua Canopy Tours.

Jadi seperti apa Selandia Baru sesungguhnya? Jessie mengantar saya dan peserta tur canopy di Rotarua
untuk mendapatkan jawaban itu. Rotarua adalah kota di Pulau Utara dari Selandia Baru. Selandia Baru
terdiri dari dua pulau utama yaitu Pulau Utara dan Pulau Selatan.

Rotarua dikenal sebagai “rumah” para Maori, bangsa pertama yang menetap di Selandia Baru. Rotarua
bisa diakses melalui Bandara Auckland melalui perjalanan darat sekitar empat jam. Jika ke kota ini, turis
kerap disarankan untuk mengikuti tur yang disediakan Rotarua Canopy Tours.

Tur ini membawa peserta melihat alam Selandia Baru sesungguhnya, ketika para Maori baru saja datang
ke Selandia Baru. Sebuah hutan perawan yang luas dengan pohon-pohon tinggi menjadi tempat
penjelajahan.

Cara penjelajahannya terbilang unik. Bukan dengan cara trekking biasa, melainkan “mengudara” di
antara pepohonan. Inilah satu-satunya tur zipline canopy di hutan alami Selandia Baru. Peserta diajak
meniti jembatan gantung yang menghubungkan satu pohon ke pohon lainnya.

Penjelajahan dilakukan dengan cara zipline dari pohon ke pohon. Jika Anda bingung apakah zipline itu,
zipline kerap disebut flying fox di Indonesia.

Seperti pada umumnya canopy tour, zipline dan jembatan gantung ini terhubung dari satu penyangga ke
penyangga lainnya. Semua penyangga dibangun di atas pohon. Selain itu, peserta tur juga ditemani
pemandu profesional yang tak hanya memastikan keamanan peserta, tetapi juga menjelaskan seluk-
beluk flora dan fauna setempat.

Di Indonesia, sudah ada operator yang menawarkan pengalaman canopy tour yang sama. Menjelajahi
hutan atau pegunungan dengan cara bergelantungan menggunakan zipline atau jembatan gantung.
Rotarua Canopy Tour menawarkan sensasi yang berbeda. Untuk menjelajahi hutan, perlu melewati enam
zipline dan dua jembatan gantung. Total “trekking” bergelantungan menjelajahi hutan ini sepanjang
lebih dari satu kilometer dan memakan waktu selama tiga jam.

Bayangkan, Anda bergelantungan di atas hutan dan “terbang” setinggi pohon. Hampir keseluruhan
perjalanan dilakukan di ketinggian, bukan berjalan di tanah. Setiap zipline memiliki panjang berbeda-
beda, dari 40 meter hingga 220 meter.

Sementara jembatan gantung yang lebarnya hanya cukup untuk satu orang itu memiliki panjang 15
meter dan 50 meter. Ketinggian penyangga pohon bervariasi dari 12 meter hingga 22 meter. Peserta
diajak menikmati suasana hutan perawan dari penyangga pohon tersebut.

Waktu selama tiga jam tak terasa saat melesat “terbang” membelah pepohonan. Jessie kerap menyuruh
saya dan peserta lainnya meluncur dengan berbagai gaya, mulai dari gaya Superman, jatuh menghadap
ke langit, hingga gaya duduk.

Walau tampak bersenang-senang, keamanan sangat diperhatikan. Sebelum memulai perjalanan,


instruksi keselamatan disampaikan dengan detail hingga semua peserta benar-benar paham. Tanpa
segan, Jessie memberikan “tes kecil” sekadar mengulang apakah peserta benar-benar mengerti instruksi
yang sudah disampaikan.

Hutan ini begitu hening. Pohon-pohon begitu rapat. Jarak saya dengan pohon-pohon berusia ratusan
tahun itu sangat dekat hingga mudah bagi saya untuk memeluknya. Gesekan daun tertiup angin jelas
terdengar.

Namun, walau saya berada di ketinggian, bunyi burung begitu jarang terdengar. Ketika akhirnya muncul
burung robin yang mengambil makanan dari pemandu, rasanya baru lengkap.

“Dulu hutan ini sangat sepi, baru ramai malam hari. Sekarang burung-burung sudah mulai kembali,” kata
Jessie.
Dulu, malam hari di hutan Dansey Road Scenic Reserve baru terdengar ramai oleh suara-suara binatang
seperti tikus dan possum (sejenis tupai). Burung-burung lokal pun terancam punah, habis dimakan
binatang-binatang tersebut. Pada siang hari, hutan pun sunyi karena burung-burung makin menghilang.

Lalu para relawan konservasi yang pada akhirnya menggagas Rotarua Canopy Tour mulai melakukan
proyek membasmi tikus dan possum. Usaha sejak 2013 itu pun membuahkan hasil. Kini, burung-burung
mulai kembali.

Jika beruntung, Anda bisa bertemu atau mendengar nyanyian burung Kereru, Tui, Taotowai, Kaka,
Koekoea, Miromiro, dan burung Piwakawaka. Ini adalah burung-burung asli Selandia Baru. Ada burung-
burung lain yang dulu menghuni hutan itu, tetapi sekarang sudah tidak ada.

“Sebelum bangsa Eropa datang, hutan ini dipenuhi burung kiwi. Binatang bawaan bangsa Eropa
mendesak kelangsungan hidup burung kiwi,” cerita Jessie.

Sementara itu, sebagian besar pohon dan tanaman lainnya terjaga dengan baik. Seperti pohon berusia
1.000 tahun yang begitu mengesankan. Anda bisa melihatnya dengan jarak sangat dekat.

Sebab, zipline terpanjang dalam tur ini yaitu sepanjang 220 meter meluncur dari penyangga yang
dipasang di pohon berusia 1.000 tahun itu. Anda dibawa meluncur di ketinggian 22 meter. Itu pun belum
di puncak pohon.

Saat meluncur, sepanjang mata memandang pepohonan tinggi yang begitu rindang. Karena begitu tinggi,
saat melihat ke bawah, yang tampak adalah pucuk-pucuk pohon. Inilah Selandia Baru sesungguhnya...

Keterangan :

Jenis Feature : Feature Perjalanan

Unsur – unsur 5W + 1H :

· What : Pemandangan Sesungguhnya di Selandia Baru


· Where : Rotarua, Selandia Baru

· Who : Rotarua Canopy Tours dan peserta Rotarua Canopy Tours

· Why : Tur ini dilakukan untuk membawa peserta, untuk mengetahui pemandangan Selandia
Baru yang sesungguhnya.

· How : Cara penjelajahannya terbilang unik. Bukan dengan cara trekking biasa, melainkan
“mengudara” di antara pepohonan. Inilah satu-satunya tur zipline canopy di hutan alami Selandia Baru.
Penjelajahan dilakukan dengan cara zipline dari pohon ke pohon. Jika Anda bingung apakah zipline itu,
zipline kerap disebut flying fox di Indonesia. Total “trekking” bergelantungan menjelajahi hutan ini
sepanjang lebih dari satu kilometer dan memakan waktu selama tiga jam.

Pembuka Feature : Deskripsi Tempat (Place)

sumber :

http://travel.kompas.com/read/2017/05/13/200900227/bukan.bukit.penuh.domba.ini.pemandangan.se
landia.baru.yang.sesungguhnya.

http://mbahdongeng410.blogspot.co.id/2017/01/pengertian-feature-jenis-jenis-feature.html

Kirimkan Ini lewat Email

BlogThis!

Berbagi ke Twitter

Berbagi ke Facebook

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

1 komentar:

Oktaviana NWD says: 14 Maret 2018 09.11 Reply

keren kakak ceritanya,kunjungi juga dong blog saya di http://coretanokta17.blogspot.co.id/

makasih kakak, mohon koreksi dan bisa sharing pendapat


Posting Komentar

Copyright © 2011 WELCOME TO MY BLOG | Powered by Blogger

Design by Free WP Themes | Blogger Theme by Lasantha - Premium Blogger Themes | Open Office

Sastra Indonesia

Dengan bahasa ku bicara, dengan sastra ku berkarya. Instagram: @tatithp

Wednesday, September 19, 2012

Feature: Perjalanan Eksotis Ke Parang Teritis


Tatit Hari Pamungkas

NIM/BP 17356/2010

Hawa panas menyambut kedatangan kami di Jogjakarta, setelah melalui perjalanan kurang lebih dua
setengah hari. Perjalanan ku beserta keluarga dalam rangka berlebaran dengan keluarga yang ada di
Jogjakarta. Kebetulan kuliah sedang libur, jadi aku bisa ikut ke Jogjakarta. Lumayan, sambil refreshing.

Pertama kali tiba di Jogja, aku tidak bisa tidur padahal badan sedang letih karna perjalanan Jambi-Jogja
yang sangat jauh, ditambah hawa siang itu yang memang cukup panas. Rasanya aku ingin keluar mencari
udara segar, juga ingin keliling melihat-lihat pemandangan kota pelajar ini. Tapi tidak tahu harus kemana.
Untunglah ada om ku, om Anjar, yang mau mengajakku keliling kota. Aku diajak ke salah satu objek
wisata, yaitu pantai Parang Teritis.

Parang teritis adalah nama pantai di Jogjakarta. Pantai ini terletak 27 KM selatan kota Jogjakarta. Pantai
Parang Teritis mempunyai keunikan yang berbeda dengan pantai lainnya, selain ombaknya yang besar,
juga terdapat gunung-gunung pasir yang tinggi disekitar pantai. Waktu yang tepat untuk mengunjungi
pantai ini yaitu pada sore hari ketika matahari hendak terbenam. Agar tidak tersengat panasnya
matahari.

Berbicara tentang pantai Parang Teritis atau pantai selatan, tidak terlepas dari cerita tentang Ratu Kidul.
Menurut om Anjar, pantai parang teritis sangat lekat dengan cerita ratu Kidul. Banyak orang Jawa
percaya bahwa parang teritis adalah gerbang menuju ke kerajaan gaib milik Ratu Kidul. Merinding
rasanya mendengar cerita tentang makhluk penguasa pantai selatan ini. Dibalik pesona eksotik pantai,
ternyata ada makhluk gaib yang menguasai pantai ini.

Angin menderu kencang namun sejuk. Air laut menggulung terpecah di bibir pantai. Tampak turis sedang
berjemur diri sambil memegang sebotol minuman ringan. Pantai parang teritis tidak hanya dikunjungi
oleh wisatawan domestik saja. Menurut data retribusi dan kunjungan obyek wisata di Kabupaten Bantul.
Pada tahun 2011, jumlah pengunjung asing mencapai 1.338.112 orang. Ini menandakan bahwa pantai
Parang Teritis adalah pantai dengan jumlah wisatawan asing terbanyak dibandingkan dengan pantai
lainnya di Jogjakarta seperti pantai Kwaru, pantai Pandansimo, pantai Samas, dan pantai Goa Cemara.

Matahari sudah condong kebarat, inilah saatnya untuk bersenang-senang pikirku. Aku melihat ada
penyewaan ATV (All-terrain Vechile). Kuajak om Anjar mendatangi tempat penyewaan itu. Aku terkejut
dengan tarif sewanya, Rp. 50.000 per setengah jam. Tapi tetap aku sewa juga, satu ATV untuk aku dan
om Anjar. Mungkin karna aku sudah terhipnotis dengan keindahaan pantai ini.

Ku telusuri pinggir pantai ini dengan ATV. Melesat melintasi pasir pantai yang mulus sesekali disapu
ombak. Sungguh aku merasakan kedamaian. Seperti tak ada beban dalam hidup.

Tak henti-hentinya aku berdecak kagum atas keindahan panoramanya. Pesona eksotisnya berupa
deburan ombak dan pemandangan disekitar pantai. Angin memberikan kesejukan dan rasa damai. Tak
ada orang yang berwajah muram disini, semua tertawa lebar, merasakan kebahagiaan berada ditempat
seindah ini. Capek karna perjalan di bus kemaren pun terbayar lunas dengan pantai yang luar biasa ini.

Tak terasa sudah setengah jam kami berlalu-lalang menaiki ATV. Perjalanpun kami lanjutkan untuk
mengisi tenggorokan yang sudah kekurangan air. Kami mendatangi pedagang kelapa muda dan membeli
dua buah kelapa muda. Kemudian kami bawa kesebuah batu, cukup untuk duduk berdua sambil
beristirahat menunggu matahari terbenam.

Hanya sekitar 3 jam kami berada di pantai Parang Teritis, bapak dan ibu sudah menelepon aku untuk
pulang, walau rasanya masih belum ingin pulang tapi mau bagaimana lagi, aku sudah ditunggu oleh
bapak, ibu, dan keluarga lainnya. Akhirnya kami memutuskan untuk pulang. Tampak wajah om Ganjar
yang makin hitam karna sengatan matahari tadi. Kami berbagi canda, sambil berjalan dan menutup
cerita ini. Tak bisa aku lupakan nama mu Parang Teritis meski kutulis nama mu di pasir dan tersapu
ombak. Kau tak akan hilang dari benakku. Kau akan selalu ku kenang sebagai pantai yang eksotis.

Tatit Hari Pamungkas at 10:51 AM

Share

No comments:

Post a Comment

Links to this post

Create a Link

Home

View web version

About Me

My photo
Tatit Hari Pamungkas

View my complete profle

Powered by Blogger.

Sheilla Lauwoie

Feature Perjalanan : Pantai Pasir Putih Pelepas Lelah

sheillalauwoie

12 months ago

Advertisements

Terik matahari begitu tajam hingga menusuk kalbu di pagi itu menyambut kedatangan kami di
kabupaten Serang,Banten, setelah melalui perjalanan kurang lebih dari empat jam. Perjalanan ku beserta
keluarga dalam rangka liburan panjang yang bertepatan dengan Hari Buruh. Kami memilih untuk
berwisata ke salah satu pantai yang berada di daerah Serang Banten
Pertama kali tiba di Serang, Kami sekeluarga langsung mengunjungi salah satu wisata pantai yang ada
di sana dari sekian banyak pantai tersebut, saya lebih senang berwisata di pantai sederhana yang masih
asri dengan pasir luas dan saung sederhana di antara pohon-pohon kelapa ,yaitu Pantai pasir Putih.
Pantai Pasir Putih ini merupakan salah satu pantai yang paling banyak diminati oleh pengunjung. Sesuai
dengan namanya, pantai Pasir Putih tentunya memberikan hamparan pasir berwarna putih untuk kita
bebas mengekspresikan keceriaan berwisata di panta,Luasnya area pasir di bibir pantai ini kemudian
dimanfaatkan oleh pengelola dengan menyewakan ATV (All-Terrain Vehicle), yaitu jenis kendaraan yang
digerakkan dengan mesin motor dan memiliki empat roda. Cukup dengan merogoh kocek sebesar
Rp50.000,- kita bisa menikmati serunya mengendarai ATV selama 15 menit,Ombaknya yang cukup besar
bisa juga dijadikan sebagai tempat belajar berselancar bagi pemula, dengan menyewa papan selancar
yang terbuat dari gabus campuran fber dan Dasar pantainya landai tanpa karang, membuat
pengunjung nyaman berenang bebas atau dengan menyewa ban pelampung dan seperti pantai-pantai
lainnya, di pantai Pasir Putih ini juga ada permainan banana boat dan Kami pun tertarik untuk bermain
banana boat,dengan udara yang sejuk kami pun diajak muter-muter dengan banana boat dan kami di
lempar ke tengah-tengah pantai Namun,sayang sekali saya tidak bisa berenang sehingga untuk mendekat
ke tepi pantai harus di bantu oleh Kakak saya .

MAKEUP_20161113114945_save[2]

Angin menderu kencang namun sejuk air laut menggulung terpecah di bibir pantai aku menelusuri
pinggir pantai ini dengan berjalan kaki sambil berpose-pose. Melesat melintasi pasir pantai yang Putih
dan mulus sesekali disapu ombak,Sungguh aku merasakan kedamaian. Seperti tak ada beban dalam
hidup.

MAKEUP_20161114131715_save[1]

BeautyPlus_20161202145418_save[1]

Tak henti-hentinya aku merasa kagum atas keindahan panoramanya. Pesona eksotisnya berupa
deburan ombak dan pemandangan disekitar pantai. Angin memberikan kesejukan dan rasa damai. Tak
ada orang yang berwajah muram disini, semua tertawa lebar, merasakan kebahagiaan berada ditempat
seindah ini. Letih karena perjalan di mobil pun terbayar lunas dengan pantai yang luar biasa ini .
Tak terasa sudah Tiga jam kami bermain di pantai ini. Perjalananpun kami lanjutkan untuk mengisi
tenggorokan yang sudah kekurangan air. Kami mendatangi pedagang kelapa muda dan membeli 7 kelapa
muda dan Mengisi Perut yang kosong setelah bermain di Pantai

MAKEUP_20161113155413_save-1[1]

Tibalah Sunset Matahari terbenam secara perlahan Mengakhiri Perjalanan Liburan Kami Hanya sekitar
satu hari kami berada di Pantai Pasir Putih, Mama dan Papa sudah mengajak kami untuk pulang, walau
rasanya Kami tidak ingin meninggalkan Pantai ini Tapi Besok sudah Harus Beraktivitas kembali, Akhirnya
kami memutuskan untuk pulang. Tampak wajah saudara saya yang makin hitam karna sengatan matahari
tadi. Kami berbagi canda, sambil berjalan dan menutup cerita ini. Tak bisa aku lupakan Pantai Pasir Putih
meski kutulis namamu di pasir dan tersapu ombak Kau akan selalu ku kenang sebagai pantai yang sangat
indah dan menyenangkan . Jika Kalian Ingin berkunjung waktu yang Tepat yaitu pada sore hari ketika
matahari hendak terbenam. Agar tidak tersengat panasnya matahari.

Advertisements

Categories: Uncategorized

Leave a Comment

Sheilla Lauwoie

Blog at WordPress.com.

Back to top

Advertisements
Bienvenida

Contoh feature perjalanan

Mei 17, 2017

Kopeng Desa vokasi nan Asri

Hiruk pikuk perkotaan kerap kali menimbulkan kepenatan dalam batin. Pada saat seperti itu hiburan
maupun wisata bukan lagi kebutuhan tersier. Memang kehidupan di kota-kota besar seakan terus
melampaui batasnya, jam kerja tidak lagi jadi pedoman ahirnya suatu pekerjaan, lembur sudah jadi
makanan keseharian para pejuang kehidupan di kota besar. Berangkat pagi pulang pagipun sudah bukan
jadi hal yang tabu untuk dilakukan. Seakan kota tidak pernah merasakan sepi malam di hari-harinya. Jam
malam sudah tak lagi diperuntukan bagi para masyarakat yang sengaja menduduki tanahnya untuk
mencari kehidupan yang terbaik.
Terkadang pada situasi itu kedamaian mulai berkurang kadarnya dalam diri dan hati masing-masing
individu. Padahal merasa tenang dan damai sangatlah penting agar pekerjaan yang dilakukan selalu
terasa nyaman. Saat rasa tenang dan damai mulai terkikis keadaan diri akan lebih di kuasai oleh emosi
dan rasa lelah. Bagi sebagian masyarakat yang takingin rasa tenang dan damai terkikis dalam dirinya
maka akhir pekan jadi jawaban kemauanya. Seakan kehidupan di akhir pekan kota-kota besar berbanding
terbalik dengan hari biasanya, Bila hiruk pikuk menjadi makanan keseharianya di hari kerja, akhir pekan
menjadi jawaban kelenganganya. Masyarakat yang selalu menghiasi keseharianya seakan mulai
berpindah untuk sementara ke tempat-tempat yang lebih asri jauh dari keramaian dan menghirup udara
segar yang susah untuk didapatkanya dihari biasa. Tempat bernuansa pedesaan yang masih terdengar
sura burung berkicau dan katak yang menghiasi suara hujan bisa jadi solusinya.

Kopeng adalah desa kecil yang siap merubah kepenatan berubah menjadi ketenangan, udara segar yang
melapisinya selalu menyejukan seakan mengecharge paru-paru yang jarang merasakan sejuknya udara.
Pohon lebat masih menjadi penghias disetiap jalan yang dimilikinya. Dingin air seakan menjadi
ketenangan tersendiri yang akan memberikan rasa segar. Suara burung tak pernah absen ketika kita
berada ditanahnya. Bahkan saat hujan datangpun seakan para katak menggantikan tugas burung untuk
menghiasi melodi desa itu. Gunung dan air terjun seakan menjadi background pedesaan itu. Kopeng
bukanlah desa yang seperti biasanya, desa ini memang tidak besar namun memeliki kelengkapan yang
lebih dari cukup untuk memenuhi hasrat para pesinggah yang mendambakan ketenangan.

Desa yang berada di lereng gunung merbabu ini berada di ketinggian 1500-1700 mdpl yang mana
keadaan alam tersebut menciptakan hawa sejuk dan dingin. Kopeng memiliki segala hl yang melengkapi
keindahanya, keramah tamahan penduduknya seakan menambah nuansa pedesaan yang selalu melekat
dihati. Selain itu kopeng juga ditetapkan sebagai desa vokasi. Desa vokasi kopeng ini memiliki banyak
objek wisata yang disuguhkanya bagi para pendatangnya. Taman wisata kopeng, Umbul Songo,
Kalipancur, Gardu pandang dan Pohon harapan cuntel adalah tempat wisata didesa ini yang sedang
digandrungi para wisatawan. Namun tenang saja masih banyak sekali objek wisata lainya yang dimiliki
oleh desa ini.

Rute menuju kopengpun sangat mudah karena desa ini menjadi penghubung antara kota Salatiga dan
kota Magelang. Saat hawa dingin dan sejuk mulai menyelimuti serta pepohonan yang banyak menghiasi
jalanan mulai terlihat itu adalah tanda awal kita sudah akan sampai di desa ini, namun tenang saja desa
kopeng memiliki plang nama yang akan memberi tahu para traveler bahwa mereka sudah sampai di desa
kopeng ini. Desa ini memiliki banyak penginapan sehimgga tidak usah bingung ketika hari mulai gelap
dan badn membutuhkan tempat untuk merebahkan beban yang ada. Penginapan yang disediakan pun
beragam, dimulai dari harga 35.000 para traveler sudah dapat menikmati penginapan yang memiliki air
panas dan Televisi, ditambah lagi keindahan yang menghiasi latar belakang dibalik jendela yang ada.
Sungguh desa yang patut untuk dimasukan ke list akhir pekan selanjutnya.
Nama : Putri Rachma Novianti

NIM : 1615146241

Kelas : MIK 2B

BERBAGI

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh kasus pelanggaran dan penerapan etika profesi Public Relation

Desember 14, 2017

Pelanggaran dan Pelaksanaan Kode Etik Profesional Public Relation Kasus Pembobolan Dana Nasabah
Citibank dan Pengembalian Citra Perusahaan

Kode Etik bukan lagi hal yang langka saat ini, bahkan kode etik dipercayakan untuk jadi salah satu
landasan yang sangat dibutuhkan agar terciptanya keteraturan pekerjaan, segala macam organisasipun
memiliki kode etik tersendirinya, dengan angan agar tujuan yang direncanakan tercapai, kode etik akan
menciptakan keteraturan dan banyak hal kemanusaiaan lainya. Kode etik sangat dijunjung tinggi karena
bertuliskan peraturan-peraturan para karyawanya. Kode etik pun memiliki banyak cabang organisasi,
bagaikan ranting yang saling bercabang kode etikpun banyak sekali cabangnya untuk menciptakan suatu
keteraturan yang lurus, namun kali ini yang akan kita bahas merupakan kode etik Public Relation, Dalam
public relations, kode etik merupakan panduan bagi para praktisi public relations yang harus diikuti
untuk menciptakan status profesional bagi area public relat…

BERBAGI

POSTING KOMENTAR

BACA SELENGKAPNYA

Contoh feature perjalanan + how to do


Juli 12, 2017

Pesona Hutan Pinus ala Desa Vokasi

Pepohonan adalah suatau yang mulai sulit untuk dijumpai, bertatap mata denganya seakan suatu hal
langka untuk didapat. Warna hijau daunya yang seakan menambah ketentraman bagi penikmatnya,
terkadang saat warna hijau daun berganti dengan warna coklat dan dedaunan itu seakan mulai
menjatuhkan dirinya keindahanpun tak berlalu begitu saja, musim gugur maupun musim semi tak lagi
jadi penghalang pepohonan untuk memancarkan keindahanya. Bagaimana tidak tanpa pepohonan tak
adalagi udara yang bersih untuk di salurkan ke paru-paru, tanpa pepohonan tak ada lagi suara kicauan
burung yang terkadang menetapkan sarangnya di rantingnya. Rasanya alunan musik dari kicauan burung-
burung itu mengaliri telinga dengan penuh kedamaian. Namun sayangnya pepohonan tak lagi banyak
menyelimuti semua tempat, dibeberapa kota besar mendapatkan satu dua pohon memang pasti
mudah , pohon itu seakan sudah dipersiapkan sebagai penyedap keindahan lingkungan sekitar, namun
menemukan pepoho…

BERBAGI

3 KOMENTAR

BACA SELENGKAPNYA

Mengenai Saya

Foto saya

Putri Rachma

KUNJUNGI PROFIL

Arsip

Laporkan Penyalahgunaan

Diberdayakan oleh Blogger

Bienvenida

Вам также может понравиться