Вы находитесь на странице: 1из 8

DARI MANAJEMEN KE KEPEMIMPINAN

Clara Agustina¹, Luky Dwiantoro²


¹Mahasiswa Magister Keperawatan Universitas Diponegoro
²Staf Pengajar Departemen Keperawatan Universitas Diponegoro

Perkembangan pelayanan kesehatan mengalami perubahan yang begitu cepat. Hal ini
membutuhkan respon yang cepat dari semua pemberi pelayanan kesehatan agar tujuan-tujuan
yang telah ditetapkan organisasi dapat tercapai. Untuk itu, peran pemimpin sangat penting
terutama dalam hal pemberian keputusan organisasi.

Dalam pelayanan kesehatan dewasa ini, banyak tuntutan yang dihadapi oleh pemberi
pelayanan salah satunya adalah menanggapi semakin kritisnya masyarakat akan pelayanan
kesehatan dan semakin tingginya tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan. Hal ini
sangat berkaitan dengan bagaimana manajemen dan kepemimpinan keperawatan dalam
sebuah organisasi pelayanan dapat menjawab tantangan yang dihadapi. Sebagian besar
masalah keperawatan saat ini adalah lemahnya sistem manajemen dan kepemimpinan.
Untungnya orang-orang mulai menyadari bahwa peran manajer dalam pelayanan
keperawatan sangat penting tidak hanya untuk kebaikan pelayanan, tetapi juga untuk bertahan
hidupnya suatu organisasi.

Masyarakat melihat gelombang baru model kepemimpinan keperawatan yang


berpihak pada kepemimpinan partisipatif dimana pemimpin melibatkan anggota tim dalam
mengambil keputusan. Seorang pemimpin harus dapat melihat visi ke arah yang baru yang
dapat memberikan kesuksesan dan kebahagian bagi generasi sekarang mapun generasi yang
akan datang. Tugas ini tidaklah mudah, tetapi dimasa sekarang ini banyak faktor yang
mendukung untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan tersebut. Organisasi harus dapat
melihat bahwa generasi saat ini memiliki kewajiban etis untuk masa depan dan kesejahteraan
generasi berikutnya.
Manajemen dan kepemimpinan dalam pelayanan keperawatan menjadi sesuatu yang
menarik untuk dikaji. Kedua elemen tersebut dalam kenyataanya saling terkait satu sama lain
dan terkadang tidak dapat dipisahkan. Dilingkungan masyarakat maupun dalam organisasi
formal ataupun informal, selalu ada seeorang yang dianggap lebih dari yang lain. Seseorang
yang mempunyai kemampuan lebih tersebut kemudian diangkat dan ditunjuk sebagai manajer
dalam pelayanan keperawatan.

Untuk melakukan perannya tersebut manajer harus memiliki sifat dan perilaku yang
mencerminkan sikap kepemimpinan yang baik. Nah, lantas apa yang terjadi kalau seorang
manajer tidak memiliki jiwa kepemimpinan?

Pada sebuah struktur organisasi sering manajer keperawatan dikelompokkan menjadi


manajer puncak, manajer tingkat menengah dan manajer lini pertama. Dari struktur itu
biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, dimana jumlah karyawan lebih besar
dibagian bawah dari pada bagian puncak. Dengan kata lain seorang manajer keperawatan
harus mampu memanajemen sekelompok orang dalam suatu pelayanan untuk mencapai
segala tujuan pelayanan tersebut.1

Seorang manajer keperawatan mempunyai peran yang sangat penting dalam suatu
struktur pelayanan di rumah sakit, menurut penelitian Mintzberg menyimpulkan bahwa
manajer memainkan 10 peran yang berbeda yang terbagi atas 3 katagori dasar 2, yaitu :

a) Interpersonal Roles adalah peran antar pribadi untuk memberikan informasi dan
ide.
1. Sosok atau Figur (Figurehead) , seorang Manajer memiliki tanggung jawab
terhadap legal, sosial, seremonial dan juga bertindak sebagai simbol
perusahaan. Seorang Manajer diharapkan menjadi sumber inspirasi.
2. Pemimpin (Leader), seorang Manajer bertugas sebagai pemimpin dalam Tim,
departemen ataupun organisasinya. Menyeleksi dan Melatih karyawanya serta
mengelola kinerja dan memotivasi karyawannya.
3. Penghubung (Liaison), seorang Manajer harus membangun dan menjaga
komunikasi dengan kontak Internal perusahaan maupun kontak eksternal
perusahaan.
b) Informational Roles adalah Seorang Manager berperan sebagai pengelola
Informasi.
1. Pemantau (Monitor), Dalam Peran Pemantau ini, seorang manajer berperan
sebagai pencari informasi yang berkaitan dengan industri dan organisasinya.
Seorang Manajer juga memantau tim yang dipimpinnya baik dari segi
produktivitas, kinerja maupun kenyamanan kerja anggota timnya.
2. Penyebar Informasi (Disseminator), Setelah mendapatkan informasi, seorang
manajer harus menyebarkan dan mengkomunikasikan informasi tersebut ke
orang lain yang ada di dalam organisasinya atau mengkomunikasikan
informasi tersebut ke anggota timnya ataupun karyawan yang berkaitan
lainnya di dalam perusahaan.
3. Juru Bicara (Spokesperson), Seorang Manajer juga berperan sebagai Juru
Bicara yang meneruskan informasi tentang organisasinya dan tujuan
organisasinya ke pihak luar.
c) Decisional Roles (Peran Pengambilan Keputusan), Seorang Manajer juga berperan
sebagai Wirausahawan, Pemecah masalah, pembagi sumber daya dan perunding.
Keempat peran tersebut termasuk ke dalam kategori Decisional Roles atau Peran
Pengambilan Keputusan.
1. Wirausahawan (Entrepreneur), Seorang Manajer harus mampu membuat suatu
perubahaan dan mengendalikannya untuk kemajuan organisasinya. Peran
Manajer disini adalah memecahkan masalah dan menghasilkan ide-ide baru
serta menerapkannya dalam organisasi. Manajer harus merencanakan masa
depan organisasinya, membuat proyek-proyek perbaikan dan peningkatan
kualitas dan produktivitas.
2. Pemecah masalah (Disturbance Handler), Setiap organisasi pasti menemukan
masalah dan hambatan dalam operasionalnya. Ketika suatu permasalahan atau
hambatan terjadi, manajer harus bertanggung jawab untuk menyelesaikannya.
Dan jika terjadi konflik diantara anggota timnya, manajer harus menjadi
penengah dan mencarikan alternatif strategis untuk menyelesaikan konflik
tersebut.
3. Pembagi Sumber Daya (Resource Allocator), Seorang Manajer juga berperan
sebagai pembagi sumber daya yaitu menentukan dimana sumber daya tersebut
harus dialokasikan untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Sumber daya yang
dimaksud disini dapat berupa dana, tenaga kerja, material, mesin dan sumber
daya lainnya.
4. Negosiator (Negotiator), Seorang Manajer adalah juga seorang Negosiator,
berpartisipasi atau mengambil bagian dalam melakukan negosiasi dengan
pihak luar untuk memperjuangkan kepentingan bisnis perusahaannya.

Seorang manajer keperawatan dituntut untuk memiliki jiwa kepemimpinan.


Kepemimpinan adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk mempengaruhi orang lain agar
berprestasi dalam upaya mencapai tujuan organisasi. kepemimpinan merupakan modal dasar
kemampuan yang dimiliki seseorang dalam mengarahkan perilaku orang lain untuk tujuan
tertentu. Tujuan tertentu adalah visi dan misi yang telah ditetapkan oleh organisasi itu jika
berbentuk organisasi formal, atau arah yang akan dituju oleh komunitas tertentu meskipun
visi-misi itu tidak tercantum secara eksplisit.3

Tidak semua pemimpin itu manajer dan sebaliknya tidak semua manajer itu
pemimpin. Pemimpin adalah inti dari manajemen. Ini berarti bahwa manajemen akan tercapai
tujuannya jika ada pemimpin. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang
pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin,
mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang
tanpa menanyakan alasan-alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif
membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan
untuk mencapai tujuan bersama-sama.4

Didalam sebuah pelayanan keperawatan, hal yang paling utama untuk dimengerti
adalah terkait soal kepemimpinan dalam pelayanan, sebab kepemimpinan menjadi hal yang
paling krusial dalam kinerja. Kepemimpinan disini biasanya banyak disalah artikan bagi
sebagian orang. Sebagian besar menganggap bahwa persoalan kepemimpinan adalah
persoalan bagaimana pemimpin itu sendiri, padahal kepemimpinan berkaitan erat dengan
praktek-praktek mengorganisir, dimana untuk mengorganisir dibutuhkan seorang pemimpin,
pengikutnya, dan kondisi. Maka dari itu berbicara soal kepemimpinan artinya berbicara juga
soal pemimpin, pengikutnya, dan kondisi suatu organisasi atau kelompok.5

Kepemimpinan keperawatan merupakan suatu hal yang harus dimiliki oleh setiap
manajer keperawatan. Efektifitas seorang pemimpin ditentukan oleh kepiawaiannya
memutuskan suatru kebijaksanaan. Pemimpin juga harus melibatkan bawahannya dalam
pengambilan suatu keputusan. Dalam beberapa hal tertentu, keterlibatan bawahan harus lebih
banyak dari pada pemimpin. Namun ada pula beberapa hal yang perlu ditetapkan secara tegas
oleh pemimpin tanpa perlu banyak melibatkan pihak lain agar keefektifan organisasi dapat
tercapai. 6

Lantas apa perbedaan manajemen dan kepemimpinan, apa perbedaan manjer dan
pemimpin. Manajemen dan kepemimpinan adalah dua hal yang hampir semua orang susah
untuk membedakannya, karena dua hal tersebut memiliki keterikatan yang erat dan tidak bisa
dipisahkan. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia secara efektif, yang didukung oleh sumber-sumber lainnya dalam suatu organisasi
untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan kepemimpinan merupakan sifat dari pemimpin
dalam memikul tanggung jawabnya secara moral dan legal formal atas seluruh pelaksanaan
wewenangnya yang sudah didelegasikan kepada orang-orang yang dipimpinnya. Orang yang
memimpin organisasi disebut manajer dan pemimpin adalah orang yang mempunyai
wewenang dalam pengambilan keputusan suatu organisasi. 3

Perbedaan Kepemimpinan dan Manajemen

Dasar Perbandingan Kepemimpinan Manajemen


Makna Mampu mempengaruhi orang Ilmu dan seni mengorganisir dan
lain berdasakan keteladanan. mengkoordinasikan sesuatu
dengan secara efisien dan efektif..
Basis/Dasar Kepercayaan Pengawasan
Intinya Menginspirasi orang Mengelola kegiatan/pekerjaan
Power Mempengaruhi Peraturan dan UU
Fokus Mengharapkan terjadinya Menciptakan keteraturan kerja
perubahan
Strategi Proaktif Reaktif
Formulasi Kebijakan dan petunjuk Prinsip dan prosedur kerja
Perspektif LeadershipMembutuhkan Memiliki wawasan jangka pendek
wawasan jauh ke depan yang yang tajam
baik dan menguntungkan.
Perbedaan Pemimpin dan Manajer
No Pemimpin Manajer
1 Pokok pekerjaan mempengaruhi orang Pokok perkerjaan mengelola sumber daya
2 Perencanaan berdasarkan visi Perencanaan berdasarkan usaha
3 Daya pengaruh berdasarkan personal Daya pengaruh mengandalkan position
power power
4 Bawahan mengolah sendiri Bawahan dikendalikan
5 Pengarahan dan pengendalian Pengaruh dan pengendalian menggunakan
menggunakan inspirasi standar
6 Berurusan dengan inovasi atau perubahan Berurusan dengan ketatalaksanaan/
ketertiban
7 Berusahan melakukan peningkatan/ Menjaga/ meningkatkan yang ada dengan
pengembangan baik
8 Berorientasi pada manusianya Berorientasi pada sistem/ pengaturan
9 Berkaitan dengan tugas jangka panjang Berkaitan dengan tugas jangka pendek dan
dan strategis operasional
10 What dan Why Bagaimana?
11 Membangun komitmen Menegakan aturan
12 Mengurusi perubahan Menegakan aturan
13 Menetapkan arah tujuan Menyusun anggaran
14 Melakukan persamaan pandangan dari Mengembangkan kapasitas untuk
orang lain merealisasikan rencana

Kebanyakan orang biasanya juga merasa kalau status manajer sudah dalam zona yang
paling aman yang membuat mereka yakin dapat membuat bawahannya patuh dan mengikuti
peraturan yang telah mereka terapkan, tanpa mereka sadari itu semua akan bersifat sementara
karena manajer harus selalu memperbaharui diri dan meningkatkan terus kemampuan diri
supaya dapat memotivasi tim kerja dan untuk mencapai tujuan bersama.

Untuk menjadi seorang pemimpin dalam pelayanan keperawatan harus dimulai dari
diri sendiri yang harus mempunyai tanggung jawab dalam bekerja dan selain itu pemimpin
juga tidak perlu menggunakan titel cukup dengan anda dapat memberi orang lain motivasi
untuk bekerja lebih baik.

Perawat sebagai garda terbesar dalam pelayanan kesehatan dirumah sakit dituntut
untuk semakin peka akan standar dan tuntutan pelayanan keperawatan. Perawat yang selalu
ada dibarisan terdepan dalam pelayanan dan melayani 24 jam dalam sehari, otomatis sebagai
profesi yang paling lama dan sering kontak dengan pasien langsung. Disinilah dituntut
adanya manjer yang handal dalam mengelola pelayanan keperawatan.

Perawat terkadang mengeluhkan tentang atasan mereka, mengenai cara perilaku dan
kepemimpinan atasan mereka. Demikian juga sebaliknya seorang manajer seingkali
mengeluhkan kinerja bawahannya. Pada dasarnya semua manajer ingin melakukan yang
terbaik dalam pekerjaannya. Namun demikian, tidak ada pemimpin atau manjer yang
sepurna. Terkadang banyaknya beban pikiran yang menambah stres malah membuat tingkah
laku manjadi tak terkendali atau bahkan cenderung membawa emosi. Disinilah manjer atau
pemimpin mempunyai pengendalian diri yang kuat.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi seorang manajer
keperawatan dibutuhkan jiwa kepemimpinan, bukan hanya seorang yang hanya mengatur
tanpa memberi motivasi terhadap bawahannya. Rahasia keberhasilan dalam Kepemimpinan
membuat pemimpin besar terpisah dari pemimpin yang hanya biasa-biasa saja dalam
organisasi saat ini. Untuk menjadi seorang pemimpin dan manajer yang baik diperlukan
pengetahuan yang luas tentang manajemen, kepemimpinan dan tugas-tugas sebagai
pemimpin dan manjer untuk diterapkan sesuai dengan kebutuhan organisasinya.

DAFTAR PUSTAKA

1. Mangkunegara AP. Manajamen Sumber Daya Manusia Perusahaan. cetakan ke.


Rosdakarya PR, editor. Bandung; 2005.

2. Mintzberg H. Structure in five : Designing Effective Organizations. Prentice -Hall;


2003.

3. Manion J. From Management to Leadership : Practical Strategies for Health Care


Leaders. 2005;23–7.

4. Anoraga, Panji. Manajemen Bisnis. Semarang: PT. Rineka Cipta; 2009.

5. Kartono K. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: Grafindo; 2008.

6. Hughes, Ginnett C. Leadership: Enhancing the lessons of Experince. 7th ed. Mandasri
D, editor. Jakarta: Salemba Humanika; 2012.

Вам также может понравиться