Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
21040112130077
1. PENDAHULUAN
Overlay merupakan salah satu tools yang dapat digunakan dalam menentukan bagaimana skor suatu
aspek jika di pengaruhi oleh aspek-aspek yang lain. Dalam hal ini metode yang baik dalam menentukan
bagaimana pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang menjadi objek pengukuran adalah dengan
menggunakan bobot dan skoring. Pada aplikasi ArcMap terdapat tools yang dapat mengakommodasi
keperluan seperti ini yaitu weighted overlay. Dalam penggunaan nya metode ini mengggunakan data raster
yang memiliki satuan terkecil berupa pixel sehingga dapal skoring dan pembobotan setiap pixel akan memiliki
nilainya masing-masing.
Overlay beberapa raster menggunakan skala pengukuran umum dan bobot masing-masing sesuai dengan
kepentingannya. Penggunaan Weighted Overlay :
Semua raster input harus integer. Sebuah raster floating-point terlebih dahulu harus dikonversi ke raster
bilangan bulat sebelum dapat digunakan dalam Overlay tertimbang. Perangkat Reklasifikasi menyediakan
cara yang efektif untuk melakukan konversi.
Setiap kelas nilai dalam raster input diberi nilai baru didasarkan pada skala evaluasi. Nilai-nilai baru
reklasifikasi yang asli nilai raster input. Nilai yang terbatas digunakan untuk area yang ingin Anda
kecualikan dari analisis.
Setiap raster input tertimbang menurut kepentingan atau pengaruhnya persen nya. Berat adalah
persentase relatif, dan jumlah dari persen pengaruh bobot harus sama 100.
Mengubah skala evaluasi atau pengaruh persentase dapat mengubah hasil analisis overlay tertimbang.
2. STUDI KASUS
Kecamatan Serang merupakan pusat aktivitas di Kota Serang. Terdapat salah satu masalah terkait keamanan
jalur transportasi yakni kurangnya palang pintu dan pos jaga rel kereta api di kecamatan ini. Dengan
menggunakan data spasial berupa data tata guna lahan, kelerengan serta data jalan kereta api akan dapat
diketahui lokasi yang dapat dibangun palang pintu dan pos penjagaan rel kereta api. Metode yang digunakan
adalah Weighted overlay. Sedangkan untuk pembobotan dan pembagian skor adalah sebagai berikut
No Variabel Atribut Skor Bobot
1 Tata Guna Lahan Pemukiman 5 40%
Sawah 4
Ladang 3
Lahan Kosong 1
Lahan terbuka 1
Rawa 4
Lapangan 2
Pabrik 5
Taman 3
2 EucDist Jalan Dekat 1 40%
Sedang 3
Jauh 5
3 Kelerengan Datar 1 20%
Landai 2
Berbukit 3
Terjal 4
Curam 5
Pada tabel diatas terlihat pembagian bobot dan skor masing-masing variabel, pada metode skoring yang
digunakan rentang skor dibuat 1-5 walaupun variabel tata guna lahan dan eucdist jalan kereta tidak memiliki 5
Sera Istiana
21040112130077
jenis atribut namun rentang nilai tetap mengikuti 1-5 dengan cara memberikan skor sama pada atribut tata
guna lahan yang dinilai setara posisinya.
3. TAHAPAN ANALISIS
INPUT PROSES OUTPUT
4. KESIMPULAN
Berdasarkan proses yang telah dilalui, didapatkan beberapa titik yang dapat dikembangkan menjadi lokasi
pembangunan pos jaga palang kereta api di Kecamatan Serang, dengan begitu dapat tercipta keamanan lebih
bagi masyarakat dalam berkendara. Lokasi tersebut dapat dilihat pada peta dibawah ini