naik turun, cenderung meningkat pada malam hari. Demam disertai nyeri kepala hebat (+), nyeri belakang mata (+), pegal-pegal pada persendian namun tidak terlalu hebat, badan terasa lemas namun masih bisa beraktivitas sedang, mual (-), muntah (-), nyeri ulu hati (-), batuk kering hanya sesekali, tidak ada sakit tenggorokan, perdarahan gusi (-), mimisan (-), bintik- bintik merah (-), riwayat perdarahan lainnya disangkal, napsu makan menurun, BAK tidak ada keluhan dan belum BAB sejak 3 hari yang lalu. Keluhan baru pertama kali dirasakan. Keluarga atau tetangga tidak ada yang mengalami keluhan yang sama. Riwayat ke tempat endemis malaria (-), di rumah pasien banyak terdapat nyamuk pada siang hari. Pada hari ke- 1, keluhan pasien hanya demam yang timbul mendadak namun tidak terlalu tinggi. Pada hari ke-2 demam semakin tinggi dan cenderung meningkat pada malam hari. Pada hari ke-3 keluhan demam disertai nyeri kepala hebat dan terkadang disertai batuk kering, selanjutnya os dibawa ke klinik Kosasih lalu diberikan obat berupa paracetamol, gratusif, dan cefadroxil, namun os tidak merasa baikan. Hari ke-4 os mengatakan demam terjadi terus menerus tidak mengenal waktu. Hari ke-5 diakui os demam sangat tinggi dan disertai nyeri kepala hebat dan nyeri belakang mata sehingga os kembali ke klinik kosasih untuk berobat dan dilakukan pemeriksaan darah didapatkan trombosit 54.000/ul dan tes widal (-). Selanjutnya os di rujuk ke RSAM. Hari ke-6 os masih merasa demam dan disertai keluhan nyeri kepala hebat.