Pernah sekali, kami pergi ke toko buku untuk membeli
buku kewirausahaan. Namun di tengah perjalanan, kami kebingungan mencari toko buku tersebut. Pada saat berjalan mencari-cari toko tersebut, saya (Iin) mendengar perut saya (arina) keroncongan. Mendnegar suara itu, saya pun (Iin) tertawa dan bertanya kepada Arina. “Kamu kenapa Arina?” Arina pun menjawab, “Laparka kodong, cariki dule makanan!” “Ayomi pale, mauko makan apakah?” tanya kembali Iin. “Sembarang, yang penting kenyang” jawab arina. “Somay mo pale? Itu sana ada pabalu’!” Iin pun menunjukkan penjual dipinggir jalanan yang mereka lewati. “Apa dia jual itu masnya? Somay mungkin di’?” tanya Arina kembali kepada Iin. “Nda tau juga, lihatmi saja kesana deh” Iinpun menjawabnya. “Ayomi” kata Arina. Sesampainya di tempat penjual tersebut, kamipun menanyakan makanan yang dijual oleh bapak yang berkumis tebal dan gendut tersebut yang biasanya dipanggil dengan sebutan “Mas”. Ternyata bapak tersebut menjual makanan yang disebut dengan cilok yang memiliki rasa yang membuat kami jatuh cinta. Kamipun menanyakan perihal mengenai makanan yang bukan berasal dari Makassar ini. Bapak tersebut dengan ramahnya menjelaskan secara detail mengenai makanan yang dijualnya, mulai dari asal dari cilok tersebut, komposisinya sampai menjelaskan cara membuat cilok yang enak dan benar. Walaupun kami baru pertama kali mencoba makanan ini, namun rasanya begitu enak dan kenyal. Dari situlah kami terinspirasi untuk mengolah makanan (cilok) ini namun dengan varian rasa dan bentuk yang berbeda, selain itu juga karena makanan ini dapat dibuat unik serta sangat jarang dijual di wilayah Makassar. Kami terinspirasi untuk membuat cilok ini karena mengingat tugas project yang akan dipasarkan ketika pameran kewirausahaan nantinya.
Lks Fotosintesis Rangkuman Materi Tumbuhan Mampu Membuat Makanannya Sendiri Dengan Cara Mengubah Energy Cahaya Matahari Menjadi Energy Kimia Dengan Proses Yang Disebut Fotosintesis