Вы находитесь на странице: 1из 11

BAB VI

MODEL ELEKTRON BEBAS

TIK : Energi Fermi (EF) Rapat Keadaan

Kecepatan Fermi (vF) Kapasitas Panas e

Vektor gelb. Fermi (kF)

Model Elektron Bebas (1 Dimensi)

Pikirkan sebuah elektron bebas bergerak dalam sebuah sumur potensial yang lebarnya L dan
kedalaman ∞.

Asumsi : energi potensial pada daerah dari 0-L


adalah 0
V(x<0) = ∞ V(x>L) = ∞
Jika partikel tidak memiliki energi potensial,
maka :

Pers. Eigen value (p.s.)


V()<x<L) = 0

Untuk elektron bebas, V(x) = 0.

Agar

Maka
Sehingga didapat

Karena maka

Semakin banyak gelombang, semakin

tinggi tingkat energinya


0 L

* Untuk harga n terkecil



n 1 L 
2

panjang gelombang yang diperoleh kecil (minimum)

* Untuk harga n terbesar


3
n 3 L  
2

panjang gelombang yang diperoleh besar (maksimum)

Jumlah tingkat energi yang terisi penuh oleh e yaitu pada :

EF merupakan tingkat energi tertinggi yang ditempati elektron pada temperatur T = 0 K (pada
keadaan dasar)
Jika T > 0 K, maka elektron akan loncat ke energi yang lebih tinggi. Elektron lainnya pada waktu
yang bersamaan tidak semua elektron akan loncat ke tingkat energi yang lebih tinggi (Pauli).

Disini akan dijelaskan oleh (F.D)

Distribusi Fermi Dirac dengan µ = potensial kimia (pada T=0K, µ = EF)

f(E) merupakan peluang suatu partikel untuk berada di tingkat energi E.

T=0
f(E)
T=0
1 E < EF F(E) = 1
0,5
E > EF F(E) = 0
EF E

Untuk T > 0

Dari grafik di atas tingkat energi (E) makin tinggi maka peluang untuk tetap diam semakin kecil
sehingga peluang untuk loncat akan semakin besar.

Sehingga tingkat energi yang lebih tinggi dari EF juga ada yang terisi (memiliki peluang) :

Untuk sistem 3 dimensi

Partikel bebas V(x) = 0

Utuk menentukan kita gunakan metoda pemisahan variabel (x,y,z)


Sehingga :

Solusi

Syarat : dengan n = 0, 1, 2, 3, ...

Pada keadaan dasar :

kz Energi permukaan Fermi

kf

ky

kx
xx
Kita bayangkan elektron berada dalam sebuah bola.
xx
Maka elemen volume dalam ruang : ditempati oleh 2 buah e-

Jumlah orbital di dalam volume bola yang berjari-jari kf adalah :

Dengan Vm adalah volume bola; Vc adalah elemen volume (volume satuan); 2 menunjukkan
jumlah spin (up & down)

4
Karena volume bola: V =  ( kf )3
3

4
2  (k F ) 3
3 V 3
maka, N= = k
 2 
3
3 2 F

 
 L 

V 3
N= k
3 2 F

V ( 2m.E F ) 2
N=
3 2 3

3 3 3

N (3  )  = V 2 m EF 2
2 2 3 2 2

N2 (3  )2  = V2 8 m3 EF3
2 6

3
N 2 (3 2 ) 2  6
EF =
V 2 8m 3

N 3 (3 2 ) 2  6
3
EF = 2
3
V 2m
2
 2  3 2 N  3
EF =  
2m  V 

N
Bila: = n = konsentrasi elektron
V

Maka: kecepatan elektron pada permukaan fermi (VF )

1
k   3 2 N  3
VF = F   
m m  V 

Rapat Keadaan (Density of State)


dN E
Rapat keadaan dapat didefinisikan sebagai D( E )  , jumlah orbital per satu satuan rentang
dE
energi, dimana satuan rentang energi merupakan jumlah energi yang terdapat dalam ruang.

Untuk menentukan rapat keadaan, maka harus dicari nilai N terlebih dahulu dengan
menggunakan rumus Energi Fermi.

1
 3 2 N  3
dengan nilai k 
 V 

2
 1
 2
  2
  
maka k 2      3 2 
3 N 3 N 3

 N    V
 

sehingga
2
2 2 2  2 N 3
E k   3 
2m 2m  V
2
2
2m V 3
N  2
3
E
 
2

3 2 3

3
 2mE  2 V
N  2 
   3
2

jadi...
 3
3
d  V  2m  2 2 
D( E )   .  E 
dE  3 2   2  
 
3
V  2m  2 2
1
D( E )  .  E
2 2   2 
3
 2m  2
3
V
N  2  2 
.E 2
3   
k arena :
3
V  2m  2
   C
3 2   2 
mak a
3
N  C .E 2

3
ln N  ln C .E 2

3
ln N  ln E  ln C
2
dN 3 dE

N 2 E

dN 3 N

dE 2 E
maka :
dN 3 N
D( E )  
dE 2 E

Persamaan diatas merupakan bentuk lain dari fungsi rapat keadaan.

Kapasitas Panas Untuk Elektron (Cv)

Dari mekanika klasik

Energi untuk satu derajat kebebasan :

Jadi untuk partikel tunggal ( 3 derajat kebebasan )

Kapasitas panas untuk 1 partikel , maka untuk N buah partikel

Bila , maka (Temperatur Fermi untuk T >0 K) =

Untuk suhu rendah


Distribusi fungsi Fermi-Dirac

T=0
F(E)
T=0
1 E < EF F(E) = 1
0,5
E > EF F(E) = 0
EF E
Bila perubahan energi adalah : U = U(T) – U (0)

U(T) : energi setelah elektron pindah dari keaadaan dasar.

Bila

  EF  
N.EF = 0 D ( E ) f ( E ) E F dE   
 0 EF
 D( E ) f ( E ) E F dE


 EF

U =  D( E ) f ( E )(E  E F )dE   D( E )(E F  E )(1  f ( E )dE


EF 0

dU
CV = karena integran yang bergantung pada suhu adalah hanya f (E), maka
dT
diferensiasinya terhadap T hanya berlaku untuk suhu-suhu yang mengandung f (E) saja.

d  
 EF
dU
CV =    D( E ) f ( E )( E  E F )dE   D( E )( E E F ) f ( E )dE 
dT dT  EF 0 

 
d df
CV = 
dT 0
D( E ) f ( E )(E  E F )dE = k B  D( E )(E  E F )
0
dk BT
dE

f (E) =
1
( E  EF )
df

dk B T d
e
df ( E  EF )
1 
1

e k BT
1
( E  EF )

df E  EF e 

d  2  ( E  EF )  2
 e   1
 
 

Untuk T  :
( E  EF )

E  EF e 
C = k B D( E F ) =  2  ( E EF ) 
2
dE
e 
0

  1
 

E  E F  EF
Misal : x = E=0 x=
 
E=  x= 

ex
x  dx
2
C = kBD(EF)
EF ex 1

2 
kB ex
x
2
C= D(EF) dx
T EF ex 1

2 2
CV = k B TD ( E F )
3

3N 3N
dimana D(E) = D(E F ) 
2E 2E F

2 2 3N
CV = kb T EF = kBTF
3 2E F

T
CV =  2 k B
2

2 k B TF

Maka kapasitas panas untuk elektron : 2 T


CV  kB N
2 TF

Вам также может понравиться