Вы находитесь на странице: 1из 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

A DENGAN
SISTEM KARDIOVASKULER (HIPERTENSI)
DI RUANGAN IPD
RSU PINDAD

DI SUSUN OLEH :

AHBAR K RADJAK
A. Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas klien
Nama : Nn. A
Umur : 66 thn
Jenis kelamin : perempuan
Agama : islam
Suku/bangsa : Sunda/Indonesia
Kawin/belum kawin : Menikah
Pendidikan : SLTA
Alamat : Jln. Parakansaat II, Kel. Cisaraten endah, Kec.
Arcamanik.
b. Identitas penanggung
Nama : Ny. D
Jenis kelamin : perempuan
Pendidikanl : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jln. Parakansaat II, Kel. Cisaraten endah, Kec.
Arcamanik.
Hub. Dengan klien : Keluarga
2. Status kesehatan
a. Keluhan utama : Pasien mengatakan sakit kepala bagian belakang
sampai ke pundak.
b. Keluhan yang menyertai : Pasien mengatakan badannya terasa lemas.
3. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke IGD pada tanggal 15 Mei 2017 jam 14.24 WIB dengan
diantar keluarganya, pasien mengatakan kepalanya nyeri setelah
mengkomsumsi ikan asin dan nyeri dirasakan seperti di tusuk-tusuk, lokasi
nyeri terdapat di kepala bagian belakang dan menjalar ke area pundak,
dengan skala nyeri 5 (1-10). Nyeri dirasakan kurang lebih 1 bulan sebelum
masuk rumah sakit, dan nyeri yang dirasakan hilang timbul dan terasa
berat.
4. Riwayat kesehatan masa lalu
Pasien sudah lama menderita hipertensi, dan sering mengeluh sakit kepala,
tetapi belum sampai di rawat di RS.
5. Riwayat keluarga
Pasien mengatakan tidak mempunyai penyakit menular dan hanya
mempunyai penyakit turunurun yaitu hipertensi, keluarga pasien
mengatakan ada salah satu anggota keluarganya yang memiliki penyakit
hipertensi.
6. Kegiatan sehari – hari

NO Pola kegiatan Saat di rumah Saat d RS


1 Nutrisi
Jenis makanan Nasi + Ikan + sayur Nasi+ikan+sayur
Frehuensi makan 3X sehari 3 X sehari tetapi porsi
tidak dihabiskan (5
sendok makan)
Nafsu makan Baik Berkurang.
Jenis minuman Air putih Air putih
Frekuensi minum 5 – 6 gelas/hari 4 – 5 gelas/hari
2 Eliminasi
a. BAB
Frekuensi 1 X sehari Selama di RS belum
Bau Khas pernah BAB (2 hari)
Warna Kuning
b. BAK
Frekuensi 4 – 5 X/hari 6 – 9 X/hari
Bau Amoniak
Warna Kuning
3 a)
Personal hygiene
Mandi 2 x sehari 2xsehari (washlap)
Sikat gigi 2 x sehari 2 x sehari
Cuci rambut 3 x seminggu Belum pernah
4 Istirahat dan tidur
Tidur siang 13.00 -17.00 13.00 -17.00
Tidur malam 23.00 – 09.00 23.00 – 09.00
5 ADL
Olahraga Tidak pernah Klien hanya berbaring
di tempat tidur
Kegiatan sehari-hari Dilakukan secara ADL nampak dibantu
mandiri oleh keluarga

7. Pemeriksaan fisik
a. keadaan umum : Lemah
b. kesadaran : Composmentis
c. TTV : TD : 160/100 MmHg
N : 98 X/ menit
S : 36,3° C
R : 24 X/ menit
d. Kepala dan leher
1) Kepala
Inspeksi : Bentuk kepala bulat, jenis rambut lurus, warna
rambut beruban, keadaan rambut kotor.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan.
2) Mata
Inspeksi : Bentuk mata simetris kiri dan kanan, sklera tidak
ikterus, konjungtiva tidak anemis, palpebra tidak
edema, tidak terdapat hordeulum, penglihatan
baik, klien tidak memakai kaca mata.
3) Telinga
Inspeksi : Bentuk telinga simetris kiri dan kanan, tidak ada
pengeluaran cairan, tidak nampak adanya
serumen, pendengaran baik dimana klien
menjawab setiap pertanyaan yang diajukan.
4) Hidung
Inspeksi : Bentuk hidung simetris kiri dan kanan, septumnasi
baik, tidak ada epitaksis (mimissan)
5) Mulut dan gigi
Inspeksi : Keadaan bibir lembab, warna bibir kemerahan,
jumlah gigi lengkap, gigi dan lidah nampak
bersih, tidak terdapat stomatitis (sariawan), tidak
ada pembesaran tonsil dan tidak ada gangguan
berbicara.
6) Leher
Inspeksi : Tidak nampak adanya struma, vena jugularis tidak
nampak.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan pada leher, tidak ada
peningkatan vena jugularis, arteri carotis teraba.
e. Dada
1) Respirasi
Inspeksi : Bentuk dada datar, frekuensi pernapasan 24
X/menit, pergerakan dada seirama dengan pola
pernapasan.
Auskultasi : Bunyi nafas vesikuler (normal).
Perkusi : Bunyi paru sonor.
Palpasi :Tidak terdapat nyeri tekan, vocal premitus
seimbang antara kiri dan kanan.
2) Cardiovaskuler
Inspeksi : Ictus cordis tidak nampak.
Auskultasi : Bunyi jantung murni reguler dan tidak terdapat
bunyi tambahan.
Perkusi : Batas atas ics ke II dan III, batas bawah ics ke V
dan VI, batas kanan linea sternalis kanan, dan
batas kiri mid klavikularis kiri.
Palpasi : Ictus cordis teraba.
f. Abdomen
Inspeksi : Bentuk perut datar, tidak nampak adanya luka.
Auskultasi : Terdengar peristaltik usus 12 X/menit.
Perkusi : Tidak terdapat cairan, masa, dan udara.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan.
g. Extremitas atas
Inspeksi : Tangan simetris antara kiri dan kanan, jari lengkap
10 buah, CRT < 2 detik, terpasang infus RL 1500
cc/hari ditangan sebelah kanan.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan, kekuatan otot 4 4

h. Extremitas bawah
Inspeksi : Kaki simetris antra kiri dan kanan, jumlah jari
lengkap.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan pada kaki kiri dan
kanan, kekuatan otot 4 4

i. Kulit
Inspeksi : Warna kulit sawo matang, tidak terdapat luka, kulit
nampak lembab.
Palpasi : Turgor kulit elastis.
j. Rektum dan genetalia
Tidak di lakukan pengkajian
8. Hasil laboratorium
Tanggal : 15 Mei 2017, Jam 14.51 WIB.

NO Jenis pemeriksaan Hasil Nilai rujukan satuan


1. Homoglobin 11.8 12.8 – 15.8 g/dL
2. Hematokrit 35.0 35 - 47 %
3 Leukosit 6700 4000 – 10000 /mm3
4. Trombosit 230000 150000 – 450000 /mm3
Gula darah sewaktu 125 80 – 150 mg/dL
5. Ureum 41.9 < 50 mg/dL
Kreatinin 1.12 0.6 – 0.9 mg/dL
6.

7.

9. Pola interaksi
Klien mengatakan orang yang terdekat dengan klien adalah anak klien,
jika ada masalah klien selalu menceritakan kepada anaknya, dan selalu di
selesaikan secara baik baik, pola interaksi dengan keluarga, perawat,
dokter, dan petugas lainnya baik.
10. Kegiatan keagamaan
Klien beragama islam, klien jarang melaksanakan ibadah, klien tidak
memiiki keterlibatan dalam organisasi keagamaan.
11. Keadaan psikologis
Klien nampak sedih, expresi wajah nampak meringis, harapan klien ingin
cepat sembuh dari sakitnya dan melakukan aktivitas kembali dan
berkumpul dengan keluarga.
12. Pengobatan dan perawatan
a. Pengobatan
1) Infus RL 1500 cc/hari
2) Inj. Ranitidin 2 x 1 amp / iv
3) Inj. Piralen 3 x 1 amp / iv
4) Captopril 3 x 12,5 mg / po
5) Amlodipine 1 x 5 mg / po
6) Analsik 3 x 1 tab / po
b. Perawatan
1) Observasi TTV
2) Melakukan penkes.
Pengumpulan Data

1. Pasien mengatakan sakit kepala bagian belakang sampai ke pundak.


2. Klien nampak sedih, expresi wajah nampak meringis
3. Keadaan Umum : Lemah
4. TTV : TD : 160/100 MmHg
N : 98 X/ menit
S : 36,3° C
R : 24 X/ menit
5. Pasien mengatakan badannya terasa lemas
6. Kekuatan otot ekstremitas 4 4
4 4
7. Skala nyeri 5 (1 -10)

Klasifikasi Data
Data Subjektif :
1. Pasien mengatakan sakit kepala bagian belakang sampai ke pundak.
2. Pasien mengatakan badannya terasa lemas

Data Objektif :

1. Klien nampak sedih, expresi wajah nampak meringis


2. Keadaan Umum : Lemah
3. Skala nyeri 5 (1 -10)
4. TTV : TD : 160/100 MmHg
N : 98 X/ menit
S : 36,3° C
R : 24 X/ menit
8. Kekuatan otot ekstremitas 4 4
4 4
Analisa Data

Data Etiologi Problem


DS : Hipertensi Nyeri
- Pasien mengatakan
sakit kepala bagian Kerusakan vascular
belakang sampai ke pembuluh darah
pundak
DO :
Penyumbatan pembuluh
- Klien nampak sedih,
darah
expresi wajah nampak
meringis.
- Skala nyeri 5 (1 -10) Gangguan sirkulasi

- TD : 160/100 MmHg
N : 98 X/ menit otak
S : 36,3°
R : 24 X/ menit Resistensi pembuluh
darah otak meningkat

Nyeri
DS : Gangguan sirkulasi Intoleransi aktivitas
- Klien mengatakan
badannya terasa lemas Pembuluh darah
DO :
- Keadaan Umum :
Sistemik
Lemah
- TD : 160/100 MmHg
N : 98 X/ menit Vasokontraksi

S : 36,3°
R : 24 X/ menit Tahanan perifer
- Kekuatan otot meningkat
ekstremitas 4 4
4 4 Suplai O2 dan nutrien
tidak maksimal

Intoleransi aktivitas

B. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan peningkatan vaskuler
cerebral.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan cardiac output.
C. Intervensi
1. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan vaskuler cerebral ditandai
dengan Pasien mengatakan sakit kepala bagian belakang sampai ke
pundak, skala nyeri 5 (1 -10).
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam
diharapkan nyeri pada pasien dapat berkurang, dengan kriteria hasil:
- pasien mengatakan tidak sakit kepala lagi
- sakit kepala terkontr
a. Berikan kompres dingin pada dahi
R : tindakan yang menurunkan tekanan vaskuler serebral dan
memperlambat resspon simpatis efektif dalam menghilangkan sakit
kepala dan komplikasinya
b. Anjurkan pasien teknik relaksasi
R : meminimalkan stimulasi / meningkatkan relaksi
c. Kolaborasi pemberian analgetik
R: analgetik menurunkan atau mengontrol nyeri dan menurunkan
rangsang system saraf simpatis.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan cardiac output
ditandai dengan Klien mengatakan badannya terasa lemas.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam
diharapkan pasien dapat melakukan aktivitasnya sendiri dengan kriteria
hasil :
- meningkatnya energi untuk melakukan aktivitas
- menurunnya gejala – gejala intoleransi aktivitas
a. Berikan dorongan untuk aktivitas / perawatan diri bertahap jika dapat
ditoleransi, berikan bantuan sesuai kebutuhan
R : kemajuan aktivitas bertahap mencegah peningkatan kerja jantung
tiba – tiba, memberikan bantuan hanya sebatas kebutuhan akan
mendorong kemandirian dalam melakukan aktivitas.
b. Instruksikan pasien tentang tekhnik penghematan energy
R : tekhnik menghemat energy mengurangi penggunaan energy, dan
juga membantu kesimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
c. Beri jarak waktu pengobatan dan prosedur untuk memungkinkan
waktu istirahat sepanjang siang dan sore
R : istirahat memungkinkan penghematan energi.

D. Implementasi dan Evaluasi

Hari/tgl/jam Dx Implementasi Evaluasi


Selasa/ 16- I. - Mengkaji keluhan pasien S : Klien mengatakan
05-2017/ - Mengkajai KU klien kepalanya sakit
11.15 I & - Mengukur TTV O : klien nampak meringis
II Skala nyeri 5
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Rabu / 17- I - Memberikan kompres dingin S : klien mengatakan
05-2017 pada dahi kepalanya masih pusing
10.20 - Menganjurkan teknik relaksai O : klien nampak
menahan sakit
A : maslah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi

II - Mengobservasi KU klien S : klien mengatakan


- Menganjurkan klien untuk lemas
melakukan aktifitas yang bisa O : KU lemah
ditoleransi A : Masalah intoleransi
- Memberikan waktu untuk klien aktivitas belum teratasi.
istrihat P : Lanjutkan intervensi.

Вам также может понравиться