Вы находитесь на странице: 1из 28

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu Pengtahuan social terbagi menjadi beberapa bidang ilmu, diantaranya geografi,
ekonomi, sejarah, sosiologi, antropologi, dsb. Setiap bidang ilmu tersebut membahas tentang
bab yang berbeda-beda.
Pada pembahasan kali ini, makalah kami akan membahas tentang perjuangan bangsa
Indonesia sebelum dan sesudah kemerdekaan. Karena bangsa Indonesia yang sudah dijajah
bangsa asing dengan semena-mena dan memiliki banyak cerita duka yang sangat
menyakitkan sehingga kita sebagai generasi penerus bangsa wajib mengetahui bagaimana
perjuangan para pahlawan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan.
Makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh Karena itu kami mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca untuk melengkapi kekurangan makalah kami.Dan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

B. Rumusan Masalah
a. Kapan pertama kali Bangsa asing ke Indonesia?
b. Bagaimana pendudukan penjajah di Indonesia?
c. Bagaimana perlawanan Bangsa Indonesia?
d. Apa dampak kedatangan penjajah bagi rakyat Indonesia?
e. Bagaimana proses proklamasi Indonesia?
f. Bagaimana Perjuangan Bangsa Indonesia setelah kemerdekaan?

C. Metode Pemecahan Masalah


Dalam makalah ini, penulis menggunakan metode deskriptif. Yaitu menggambarkan
permasalahan yang dibahas pada bab pembahasan.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia.

1. Latar Belakang Masuknya Bangsa Eropa ke Indonesia.


Dengan jatuhnya kota Konstantinopel ke tangan kekuasaan Turki Usmani, maka
berakhirlah kekuasaan kerajaan Romawi Timur. Hal ini juga berakibat tertutupnya
perdagangan di Laut Tengah bagi orang-orang Eropa.Bangsa Turki menjalankan politik yang
mempersulit pedagang Eropa beroperasi di daerah kekuasaannya.Keadaan seperti ini
menyebabkan perdagangan antara dunia Timur dengan Eropa menjadi mudur, sehingga
barang-barang yang sangat dibutuhkan oleh orang-orang Eropa menjadi berkurang dipasaran
Eropa, terutama rempah-rempah.
Pada akhir abad ke-15 dan permulaan abad ke-16, pelaut-pelaut bangsa Eropa berhasil
menjelajahi samudra yang luas dan sampai ke negri-negri baru seperti Amerika, Afrika, Asia
Timur termasuk Indonesia.
Factor-faktor yang mendorong orang-orang Eropa mengadakan penjelajahan samudra
pada akhir abad ke-16 di antaranya:
a. Jatuhnya kota Konstantinopel tahun 1453 ke tangan penguasa Turki Usmani.
b. Kisah perjalanan Marco Polo ke dunia Timur, yaitu perjlanan kembalinya Marco Polo dari
Negri Cina melalui pelayaran atau lautan.
c. Penemuan Copernicus yang didukung oleh Galileo, yang menyatakan bumi ini bulat.
d. Penemuan kompas (penunjuk arah mata angin)
e. Semangat Rocenquesta, yaitu semangat pembalasan terhadap kekuatan islam dimanapun
yang dijumpainya.
Dengan latar belakang inilah bangsa-bangsa Barat melakukan penjelajahan Samudra
yang dipelopori oleh bansa Spanyol dan Porstugis , serta diikuti oleh Belanda, Inggris,
Perancis dan lain sebagainya.

a. Penjelajahan Bangsa Spanyol


Setelah perjanjian Tordesillas (1492). Christopher Columbus mengajukan permohonan
bantuan kepada raja Spanyol untuk berlayar mencari sumber rempah-rempah di dunia
timur,dan permintaan itu dipenuhi.
Ketika Columbus tiba di kepulauan Bahama, ia merassa dirinya telah sampai
dikepulauan Hindia yang merupakan sumber rempah-rempah.Walaupun di kepulauan itu
tidak ditemukannya rempah-rempah.
Sejak Columbus menemukan kepulauan ini , maka pelayar-pelayar selanjutnya hanya
sampai berlayar dikepulauan ini seperti :
1. Cortez menduduki Mexico pada tahun 1519 dengan menaklukkan suku Indian yaitu kerajaan
Aztec dan suku Maya di Yucatan.
2. Pizzaro padatahun 1530 menaklukkan kerajaan Indian di Peru yang bernama kerajaan Inca.
Kemudian penjelajahan bangsa Spanyol dilanjutkan oleh Ferdinant Magellan.Ia seorang
pelaut bangsa Spanyol yang banyak mempelajari pengalaman pelayaran Columbus ke
Amerika.
Pada tahun 1519, rombongan Magellan atas nama raja Spanyol, memulai pelayarannya
menuju ke daerah Hindia. Pada tahun 1520 mereka telah tiba di kepulauan Filipina.Magellan
mendirikan tugu peringatan yang menyatakan bahwa daerah itu menjadi milik raja
Spanyol.Karena di Filipina terjadi kekacauan maka rombongan maka rombongan Magellan
yang dipimpin oleh Sebastian d’Elcano melanjutkan pelayarannya ke arah selatan selatan dan
sampai di kepulauan Maluku pada tahun 1521. Namun di Maluku telah berkuasa bangsa
Portugis yag telah tiba sejak tahun 1512.

b. Penjelajahan Bangsa portugis


Setelah perjanjian Tordesillas (1492) pelaut-pelaut Portugis di bawah pimpinan
Bartolomeus Diaz mencoba mencari jalan keluar untuk penemuan dunia Timur (pusat
rempah-rempah).Namun pelayaran ini hanya sampai di Afrika Selatan, hal ini disebabkan
karena besarnya gelombang ombak Samudra Hindia (Samudra Indonesia). Oleh
Bartholomeus Diaz, tanjung itu diberi nama Tanjung Pengharapan (Cape of Good atau
Tanjung Harapan sekarang).
Pada tahun 1511, dari India bangsa Portugis mengirim Ekspedisinya dibawah pimpinan
Alfonso d’Albuquerqe, mengikuti perjalanan para pedagang islam. Pada tahun 1511 itu juga
Portugis berhasil menduduki Malaka, pusat perdagangan Islam di Asia Tenggara.Kemudian
bangsa Portugis melanjutkan pelayarannya kearah timur, untuk mendapatkan sendiri pusat
rempah-rempah yang ada di Maluku.Dan akhirnya bangsa Portugis tiba di Ternte (Maluku)
tahun1512.
Ketika bangsa Potugis sampai di Ternate ternyata telah terjadi peperangan antara
kerajaan Ternate dan kerajaan Tidore.Kerajaan Ternate menyambut baik kedatangan bangsa
Portugis.Hal itu dilakukan agar bangsa Portugis dapat dijadikan sekutu oleh kerajaan Ternate
untuk membantu melawan kerajaan Tidore yang dibantu oleh bangsa Spanyol.Jadi secara
tidak langsung perang tersebut merupakan perang antara bangsa Spanyol dan bangsa
Portugis.
Untuk menyelesaikan pertikaian kedua bangsa kulit putih itu, paus turun tangan, pada
tahun 1521 dilakukan perjanjian Saragosa (Zaragoza).Isi perjanjian itu antara lain :

1. Bumi ini dibagi atas dua pengaruh, yaitu pengaruh bangsa Spanyol dan Portugis.
2. Wilayah kekuasaan Spanyol membentang dari mexicokearah barat sampai ke kepulauan
Filipina dan wilayah kekuasaan Portugis membentang dari Brazilia kea rah timur sampai ke
kepulauan Maluku.
Jadi berdasarkan perjanjian itu, maka wilayah Maluku berada dibawah pengaruh
kekuasaan bangsa Portugis dan bangsa Spanyol harus meninggalkan Maluku untuk kembali
ke Filipina.

c. Kedatangan Bangsa Belanda ke Indonesia


Bangsa Portugis menguasai jalur pelayaran perdagangan antara Hindia Timur
(Indonesia Timur/ Maluku) sampai Eropa selama hampir satu abad.Perdaangan rempah-
rempah oleh bangsa Portugis sangat besar pengaruhnya terhadap bangsa Belanda.Terlebih
lagi setelah para pedagang Belanda tidak diperkenankan lagi untuk melakukan kegiatannya di
Bandar perdagangan Lisboa (Lisabon, Portugis).
Para pedagang Belanda berusaha sendiri untuk mencari dan menemukan sumber
rempah-rempah yang ada di dunia Timur.Bangsa Belanda memulai pelayarannya, pada tahun
1596 dibawah pimpinan Cornelis de Houtman tiba di Banten (Indonesia).Belanda
melanjutkan pelayarannya kearah timur dan mereka kembali dengan membawa rempah-
rempah dalam jumlah yang cukup banyak.Sejak keberhasilannya itu, para pedagang Belanda
semakin ramai datang ke Indonesia. Untuk mengatasi persaingan antar pedagang pemerintah
Belanda membentuk usaha atau kongsi dagang yang diberi namavereenigde oost indische
compagnie(VOC) yaitu persekutuan dagang Hindia Timur.
VOC berdiri pada tahun 1602, VOC merupakan suatu badan dagang para pedagang-
pedagang belanda yang mendapatkan hak istimewa dari pemerintahan Belanda.

d. Kedatangan Bangsa Inggris di Indonesia


Pada abad ke-18 para pedagag Inggris juga sudah banyak berdagang di Indonesia,
sehingga sekaligus menjadi saingan VOC (Belanda).Di bawah Gubernur Jendral Lord Minto
yang berkedudukan di Kalkuta (India) dibentuk ekspedisi Inggris untuk merebut daerah-
daerah kekuasaan Belanda yang ada di wilayah Indonesia.Pada tahun 1811, Thomas
Stamford Raffles telah berhasil merebut seluruh wilayah kekuasaan Belanda di Indonesia.
Hubungan antara Indonesia dengan Eropa hamper seluruhnya dikuasai oleh Inggris. Tetapi
berdasarkan perjanjian London tahun 1815, inggris diharuskan mengembalikan wilayah
kekuasaan di Indonesia kepada Belanda.Dan pada tahun 1816 Inggris melaksanakan
kewajibannya itu.
B. Perkembangan Kekuasaan Bangsa Eropa di Indonesia

a. Kekuasaan Bangsa portugis di Indonesia


Pada tahun 1511, Malaka berhasil direbut oleh Portugis dibawah pimpinan Alfonso
d’Albuquerque.Dengan demikian bangsa Portugis dapat mengadakan perdagangan langsung
dengan daerah-daerah yang ada di Indonesia, seperti Ternate, Ambon, Banda, dan Timor.Di
Ternate bangsa Portugis berusaha merebut perdagangan cengkeh dan pala.
Bangsa portugis berusaha menanamkan kekuasaannya di daerah Maluku.Hal ini
dilakukan dengan tujuan agar dapat memonopoli perdagangan rempah-rempah.Namun
tindakan-tindakan bangsa Portugis yang semakin sewenang-wenang dan bertindak kejam
terhadap rakyatdapat menimbulkan terjadinya pertentangan antara rakyat Maluku dengan
bangsa Portugis. Pertentangan ini semakin memuncak setelah bangsa Portugis
membunuh Sultan Hairun dari kerajaan Ternate. Rakyat Ternate angkat senjata dibawah
pimpinan putranya yang bernama Baab Ullah dan akhirya tahun 1575 bangsa Portugis terusir
dari daerah Maluku.

b. Kekuasaan VOC (kompeni Belanda) di Indonesia


VOC pada dasarnya bertujuan mencari keuntungan sebanyak-banyaknya dan untuk
dapat memperkuat kedudukannya dalam menghadapi lawan-lawannya seperti Portugis dan
Spanyol.VOC diberi hak istimewa, sehingga menjadi sebuah badan yang berdaulat. Hak
istimewa itu diantaranya:
1. Hak monopoli untuk berdagang antara Amerika Selatan dengan Afrika,
2. Hak memelihara angkatan perang, berperang, mendirikan benteng-benteng dan menjajah,
3. Hak untuk mengangkat pegawai-pegawainya,
4. Hak untuk memeri pengadilan,
5. Hak untuk mencetak dan mengedarkan uang sendiri.

Dan sebaliknya VOC mempunyai kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi terhadap


pemerintah Belanda yaitu :

a. Bertanggung jawab kepada Staten General (badan perwakilan),


b. pada waktu perang harus membantu pemerintah Belanda dengan uang dan angkatan perang.
Pada awalnya hubungan dengan VOC di Banten mengalami kesulitan dan walaupun
dapat berhubungan, harga-harga barang yang diperoleh sangat mahal. Pada tahun1618 Jan
Pieterzoon Coen dengan izin dari pangeran Jayakarta mendirikan benteng di kota Jayakarta.
Ketika terjadinya perselisihan antara Pangeran Jayakarta dengan orang-orang Belanda. Dan
orang-orang Belanda membakar kota Jayakarta. Pada tahun 1619, Jan Pieterzoon Coen
mendirikan kota baru diatas kota yang dibakar dengan nama kota Batavia. Dan Jan
Pieterzoon Coen menjadikan kota Batavia sebagai pusat perdagangan dan pusat kekuasaan
Belanda di wilayah Indonesia. Dari Batavia ini, bangsa Belanda melakuakan perluasan dan
penyerangan-penyerangan terhadap kerajaan-kerajaan di Indonesia.Akibatnya, rakyat
Indonesia sangat membenci pemerintahan dan kekuasaan VOC atas wilayah Indonesia.

c. Indonesia di bawah Pemerintahan Kerajaan Belanda


Pada akhir abad 18, VOC mengalami kemunduran akibat kerugian yang sangat besar
dan hutang yang dimilikinya berjumlah sangat besar. Hal ini juga di akibatkan oleh:
1. Persaingan dagang dari bangsa Prancis dan Inggris.
2. Penduduk Indonesia, terutama jawa telah menjadi miskin, sehingga tidak mampu membeli
barang-barang yang dijual oleh VOC.
3. Perdagangan gelap meraja lela dan menerobos monopoli perdagangan VOC.
4. Pegawai-pegawai VOC banyak melakukan korupsi dan kecurangan-kecurangan akibat dari
gaji yang diterimanya terlalu kecil.
5. VOC mengeluarkan anggaran belanja yang cukup besar untuk memelihara tentara dan
pegawai-pegawai yang jumlahnya cukup besar untuk memenuhi pegawai daera-daerah yang
baru di kuasai, terutama di Jawa dan Madura.
Pada tahun 1799 badan perdagangan ini akhirnya dibubarkan.Segala hak dan
kewajibannya diambil oleh pemeritah republik Bataafche yang berkuasa atas wilayah
Indonesia sampai tahun 1807. Pada tahun 1807, republik Bataafche dihapuskan oleh kaisar
Napoleon Bonaparte dan diganti bentuknya menjadi kerajaan Holland di bawah pemerintahan
raja Louis Napoleon Bonaparte (adik dari kaisar Napoleon). Maka akibat perubahan
ketatanegaraan itu, akhirnya Indonesia menjadi daerah jajahan kerajaan Holland (kerajaan
Belanda).Karena Perancis dan kerajaan Belanda itu terlibat dalam perang dengan
inggris.Tugas berat ini dibebankan kepada Herman imempertahankan pulau jawa dari
serangan pasukan Belanda.
d. Pemerintahan Daendels di Indonesia (1808-1811)
Pada tahun 1808, Deandels diangkat menjadi gubernur jendral atas wilayah
Indonesia.Tugas utamanya adalah untuk mempertahankan Pulau Jawa dari serangan pasukan
Inggris.Dalam upaya tersebut, perhatian Daendels hanyalah terhadap pertahanan dan
ketentaraan.
membangun ketentaraan, untuk memperkuat peranga nya, deandels melatih orang-
orang Indonesia. Pembangunan angkatan perangnya ini dilengkapi dengan pendirian tangsi-
tangsi atau benteng-benteng, pabrik mesin juga rumah sakit tentara.
Membangun jalan pos di samping itu, Daendels memerintahkan pembuatan jalan pos
dari Anyer di Jawa Barat sampai Panarukan di Jawa Timur. Pembuatan jalan ini
menggunakan tenaga rakyat dengan system kerja rodi atau kerja paksa,hingga selesainya
pembangunan jalanan ini. Pekerjaan menyelesaikan pembuatan jalan pos ini merupakan
keberhasilan yang gemilang, tetapi lain halnya dengan bangsa Indonesia, di mana setiap
jengkal jalan itu merupakan peringatan terhadap rintihan dan jeritan jiwa orang yang mati
dalam pembuatan jalan tersebut.
Membangun pelabuhan,setelah pembuatan jalan selesai, Daendels memerintahkan
pembuatan perahu-perahu kecil. Selanjutnya pembuatn pelabuhan-pelabuhan tempat
bersandarnya perahu perang itu.Pembuatan pelabuhan itu telah memakan ribuan korban jiwa
orang Indonesia di Banten akibat dari penyakit malaria yang menyerang para pekerja paksa.
Akhirnya pembuatan pelabuhan itu tidak selesai. Deandels mengangap jiwa rakyat
Banten tidak ada harganya, sehingga hal ini mengakibatkan pecahmya perang antara
Deandels dan kerajaan Banten. Dan hanya usaha untuk memperluas pelabuhan di Surabaya
yang cukup memuaskan.
perumusan raja-raja dengan Deandels setelah Deandels mengetahui bahwa sultan
Banten tidak sanggup memperbaiki sejumlah besar pekerjaan yang harus dikerjakan di
Banten selatan. Mangkubumi (perdana mentri) Banten yang dianggap oleh Deandels sebagai
tiang perlawanan terhadap belanda di bunuh dan mayatnya di buang ke laut. Pada waktu
deandels membuat aturan-aturan baru tentang sopan-santun antara orang belanda dengan raja-
raja di jawa tengah,Ngayogyakarta menetang dan menyiapkan perlawanan. Sultan Humengku
Buwono I yang menentang Deandels dipecat dari kedudukannya dan sejak itu ia disebut
dengan gelar Sultan Sepuh.Sudah tentu tindakan Deandels tersebut membuat raja-raja Banten
dan ngayogyakarta sangat membenci Belanda dan membuat raja-raja tersebut menjalin
hubungan rahasia dengan Inggris, agar dapat mengusir Belanda dan Pulau Jawa.

e. Kekuasaan Inggris di Indonesia


Setelah Deandels ditarik kembali ke negri Belanda, Janses diangkat sebagai gubernur
Jendral atas wilayah Indonesia.Pada tahun 1811, tentara inggris mengadakan serangan
terhadap wilayah yang dikuasai oleh Belanda.Pasukan Inggris tidak mengalami kesulitan
dalam menghadapi Belanda.Di samping itu, Belanda juga mendapat serangan dari raja-raja
Jawa.Serangan-serangan itu menjadi penyebab menyerahnya Belanda tanpa syarat.
Sejak tahun 1811 itu juga wilayah Indonesia menjadi daerah jajahan East Indian
Company (EIC).Untuk wilayah Indonesia Lord Minto mengangkat Thomas Stamford Raffles
sebagai pemegag pemerintahan dengan pangkat Letnan gubernur Jendral.
Pemerintahan jajahan Inggris atas wilayah Indonesia tidak jauh berbeda dengan bangsa-
bangsa Eropa Lainnya.Sehingga raja-raja di Jawa yang merasa telah berjasa membantu
Inggris merasa sangat kecewa.Pada tahun1812, Sultan Sepuh kembali menentang
pemerintahan Inggris. Namun Raffles telah memperalat Pangeran Notokusumo untuk
mengetahui gerak-gerik Sultan Sepuh. Setelah mengetahui rencana Sultan Sepuh, Raffles
menangkap Sultan Sepuh ditangkap dan diasingkan ke Pulau Pinang.
Tindakan yang dilakukan oleh Raffles pada masa pemerintahannya adalah membagi
daerah Jawa atas 16 daerah karesidenan, dengan tujuan untuk mempermudah pemerintah
melakukan pengawasan terhadap daerah-daerah yang dikuasainya. Setelah Napoleon
Bonaparte dapat dikalahkandalam pertempuran di Leipzig dan kemudian tertangkap, maka
pada tahun 1814 melalui konvensi London, Inggris mengembalikan semua daerah kekuasaan
Belanda yang dikuasai oleh inggris. Tetapi raffles tidak setuju oleh Letnan Gubernur Jendral
Jhon Fendall.Pada tahun 816 Jhon Fendall menyerahkan wilayah Indonesia kepada Belanda.

f. Pemerintahan Kolonial Belanda


Setelah dilakukan perjanjian antara inggris dengan belanda pada konvensi London
1814, daerah Indonesia dikembalikan kepada Belanda.Untuk mengurus pengembalian itu,
dikirim komisi jendral yang terdiri dari Van Der Capellen, Elout, dan Buyskes 1816.Tugas
komisi jendral itu sangat berat, yaitu memperbaiki sistem pemerintahan dan
perekonomian.Dalam menjalankan tugas itu, berbagai tantangan muncul yaitu menghadapi
perekonomian yang buruk, persaingan dagang bangsa inggris, sikap bangsa Indonesia yang
memusuhi bangsa Belanda. Pertentangan yang terjadi antara bangsa Indonesia dengan bangsa
Belanda disebabkan oleh karena itu:

1. Kebencian golongan raja dan bengsawan Indonesia terhadap pemerintah Belanda yang
menyebabkan kemuduran kekuasaan mereka.
2. Kebencian golongan pedagang Indonesia terhadap Belanda yang mematikan mata pencarian
mereka.
3. Kebencian terhadap Belanda berdasarkan agama, seperti meetusnya perang Diponegoro,
perang Padri, Perang Aceh, dan lain sebagainya.
Untuk menghadapi pertentangan yang kuat dari bangsa Indonesia, Belanda menindas
dengan jalan perang colonial dan politik devide et impera, yaitu memecah belah bangsa
Indonesia.

C. ZAMAN KEPENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA

1. Masuknya Jepang ke Wilayah Indonesia


sebagai Negara fasis-militerisme di Asia, jepang sangat kuat, sehingga meresahkan
kaum pergerakan nasional di Indonesia. Dengan pecahnya perangdunia II, jepang terjun
dalam kancah peperangan itu.Sikap pergerakan politik bangsa Indonesia dengan tegas
menentang dan menolak bahwa fasisme sedang mengancam dari arah utara.Sikap ini
dinyatakan dengan jelas oleh Gabungan Politik Indonesia (GAPI). Sementara itu di jawa
muncul Ramalan Joyoboyo yang mengatakan bahwa pada suatu saat pulau jawa akan di jajah
oleh bangsa kulit kuning, tetapi mur penjajahannya hanya “seumur jagung”. Setelah
penjajahan bangsa kulit kuning itu lenyap akhirnya Indonesia merdeka.
Pada tanggal 8 Desembar 1941 pecah perang di lautan pasifik yang melibatkan
jepang.Angkatan perang jepang begitu kuat, sehingga hindia belanda yang merupakan
benteng kebanggaan inggris di Asia Tenggara akhirnya jatuh ketangan pasukan jepang.
Peperangan yang di lakukan oleh jepang di Asia Tenggara dan di lautan pasifik ini diberi
nama Perang Asia Timur Raya atau Perang Pasifik. Secar kronologis serangan-serangan
pasukan jepang di Indonesia adalah sebagai berikut: diawali dengan menduduki tarakan (10
januari 1942), kemudian Minahasa, Sulawesi, Balikpapan, Ambon. Kemudian pada bulan
Februari 1942 pasukan jepang meduduki Pontianak, Makasar Banjarmasin, Palembang, dan
Bali.
Pendudukan terhadap Pelembang lebih dulu oleh jepang mempunyai arti yang sangat
penting dan strategis yaitu untuk memisahkan antara Batavia yang menjadi pusat kedudukan
belanda di Indonesia dengan singapura sebagai pusat kedudukan inggris.Kemudian, pasukan
jepang melakukan serangan ke Jawa dengan mendarat di daerah Banten, Idramayu, Kragan
(antara Rembang dan Tuban).Selanjutnya, menyerang pusat kekuasaan belanda di Batavia (5
Maret 1942), Bandung (8 Maret 1942) dan akhirnya pasukan belanda di Jawa menyerah
kepada Panglima Bala Tentara Jepang Imamura di Kali jati (Subang, 8 Maret 1942).Dengan
demikian, seluruh wilayah Indonesia telah menjadi bagian dari kekuasaan penjajahan jepang.

2. Penjajah Jepang di Indonesia


Bala Tentara Nippon adalah sebutan resmi pemerintahan militer pada masa
pemerintahan jepang.Dalam pelaksanaan sistem pemerintahan ini, kekuasaan atas wilayah
Indonesia di pegang oleh dua angkatan perang yaitu angkatan darat (Rikugun) dan angkatan
laut (kaigun).Masing-masing angkatan mempunyai wilayah kekuasaan. Dalam hal ini
Indonesia dibagi menjadi tiga wilayah kekuasaan yaitu:
a. Daerah Jawa dan Madura dengan pusatnya Batavia berada di bawah kekuasaan Rikugun.
b. Daerah Sumatra dan Semenanjung Tanah Melayu dengan pusatnya Singapura berada di
bawah kekuasaan Rikugun. Daerah Sumatra di pisahkan pada tahun 1943, tapi masih berada
di bawah kekuasaan Rikugun.
c. Daerah Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Irian berada dibawah kekuasaan
Kaigun.

3. Organisasi Bentukan Jepang


Pasukan jepang selalu berusaha untuk dapat memikat hati rakyat Indonesia.Untuk
menarik simpati bangsa Indonesia maka dibentuklah organisasi resmi seperi gerakan Tiga A,
Putera, dan PETA.
Gerakan Tiga A semboyannya adalah “Nippon Pelindung Asia, Nippon Cahaya Asia,
Nippon Pemimpin Asia”. Gerakan ini dipimpin oleh Syamsudin S.H. namun dalem
perkembangan selanjudnya gerakan ini tidak dapat menarik simpati rakya, sehingga pada
tahun 1943 gerakan Tiga A dibubarkan dan diganti Putera.
Pusat Tenaga Rakyat (Putera) Organisasi ini dibentuk pada tahun 1943 dibawah
pimpinan “Empat Serangkai”, yaitu bung Karno, Bung Hatta, Ki Hajar Deawantara, Kiyai
Haji Mas Mansyur. Grakan Putera ini pun diharapkan dapat menarik perhatian bangsa
Indonesia agar membantu pasukan Jepang dalam seyiap peperangan yang
dilakukannya.Tetapi gerakan Putera yang merupakan bentukan Jepang ini ternyata menjadi
boomerang bagi Jepang, karena anggota-anggota dari Putera memiliki sifat nasionalisme
yang tinggi. Propaganda anti sekutu yang didengung-dengungkan oleh Jepang kepada bangsa
Indonesia ternyata tidak memlbawa hasil seperti yang diharapkan oleh Jepang.Di pihak
lain, ada segi positif selama masa pendudukan Jepang di Indonesia, seperi berlangsungnya
proses Indonesianisasi dalm banyak hal, diantaranya bahasa Indonesia dijadikan bahasa
resmi, nama-nama di indonesiakan, kedudukan seperti pegawai tinggi, sudah dapat dijabat
oleh orang-orang Indonesia dan sebagainya.
Pembela Tanah Air (PETA) PETA merupakan sebuah organisasi bentukan Jepang
dengan keanggotaannya terdiri dari pemuda-pemuda Indonesia. Dalam organisasi PETA ini
para pemuda bangsa Indonesia dididik atau mendapatkan latihan kemiliteran dari pasukan
Jepang.
Tujuan awal pembentukan organisasi PETA ini adalah untuk memenuhi kepentingan
peperangan Jepang di Lautan Pasifik.Dalm perkembangan berikutnya, ternyata PETA justru
sangat besar manfaatnya bagi bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan melalui
perjuangan fisik.Misalnya Jendral Sudirman dan Jendral A.H. Nasution adalah dua tokoh
militer Indonesia yang pernah menjadi pemimipin pasukan PETA pada zaman Jepang.Namun
karena PETA dianggap terlalu bersifat Nasionalisme dan berbahaya bagi Jepang maka pada
tahun 1944 PETA dibubarkan dan diganti dengan Jawa Hokokai.

4. Perlawanan Rakyat terhadap Jepang


Buruknya kehidupan rakyat mendorong timbulnya perlawanan rakyat dibeberapa
tempat seperti :
a. Aceh, pada tahun 1942, pada awal pendudukan Jepang terjadi pemberontakan di Cot Plieng,
Lhok Sumawe dibawah pimpinan Tengku Abdul Jalil. Pemberontakan ini dapat dipadamkan.
Namun dua tahun kemudian tahun1944 muncul lagi pemberontakan di Meureu dibaeah
pimpnan Teuku Hamid dan dapat dipadamkan juga oleh pasukan Jepang.
b. Karang Ampel, Sindang (kabupaten Indramayu) tahun 1943 terjadi perlawanan rakyat di
daerah itu kepada Jepang. Perlawanan ini dipimpin oleh haji Madriyan dan kawan-kawannya,
namun perlawanan ini berhasil ditindas oleh Jepang dengan sangat kejamnya.
c. Sukamanah (kabupaten Tasikmalaya), tahun 1943 terjadi perlawanan rakyat didaerah itu
kepada Jepang. Perlawanan ini dipimpin oleh Haji Zaenal Mustafa. Dalam perlawanan ini
Haji Zaenal Mustafa berhasil membunuh kaki tangan Jepang. Dengan kenyataan seperti ini,
Jepang melakukan pembalasan yang luar biasa dan melakukan pembunuhan masal terhada
rakyat.
d. Blitar, pada tanggal 14 pebruari 1945terjadi pemberontakan PETA di bawah pimpinan
Supriyadi (Putra Bupati Blitar). Dalam memimpin pemberontakan ini Supriyadi tidak
sendirian dan dibantu oleh teman-temannya seperti Dr. Ismail, Mudari, Suwondo. Pada
pemberontakan itu, orang-orang Jepang yang ada di Blitar dibinasakan. Pemberontakan
heroic ini benar-benar mengejutkan Jepang, terlebih lagi pada saat itu Jepang terus menerus
mengalami kekalahan didalam perang Asia Timur Raya dan perang Pasifik. Kemudian
Jepang mengepung Supriyadi, namun pasukan Supriyadi tetap mengadakan aksinya. Jepang
tidak kehilangan akal, ia melakukan tipu muslihat agar pemberontak menyerah saja dan akan
dijamin keselamatannyaserta akan dipenuhi tuntutannya. Tipuan Jepang tersebut ternyata
berhasil dan akibatnya banyak anggota PETA yang meyerah. Pasukan PETA yang menyerah
tidak luput dari hukuman Jepang dan beberapa orang dijatuhi hukuman mati seperti Ismail
dan kawan-kawannya. Disamping itu ada pula ada yang meninggal karena siksaan Jepang.
Secara umum dapat dikatakan bahwa pendudukan Jepang dibumi Indonesia tidak dapat
diterima.Jepang juga sempat mengadakan pembunuhan secara besar-besaran terhadap
masyarakat dari lapisan terpelajar didaerah Kalimantan Barat, dan hanya sebagian kecil saja
yang dapat menyelamatkan diri dan lari ke kepulauan Jawa.Setelah kekalahan-kekalahan
yang dialami oleh Jepang pada setiap peperangannya dalam perang pasifik, akhirnya pada
tanggal 14 agustus 1945 Jepang menyerah pada sekutu.

5. Dampak Pendudukan Jepang bagi Bangsa Indonesia


Bidang Politik sejak masuknya kekuasaan Jepang di Indonesia, organisasi-organisasi
politik tidak dapat berkembang lagi.Bahkan pemerintah pendudukan Jepang menghapuskan
segala bentuk kegiatan-kegiatan organisasi.Organisasi tersebut dihapus dan diganti dan
organisasin buatan Jepang.Sehingga kehidupan politik pada masa itu diatur oleh
pemerintahan Jepang, walaupun masih terdapat beberapa organisasi politik yang terus
berjuang menentakan pendudukan Jepang di Indonesia.
Bidang Ekonomi pendudukan bangsa Jepang atas wilayah Indonesia sebagai Negara
imperialis, tidak jauh berbeda dengan Negara-negara imperialism lainnya. Kedatangan
bangsa Jepang ke Indonesiaberlatar belakang masalah ekonomi, yaitu mencari daerah-daerah
sebagai penghasil bahan mentah dan bahan baku untuk memenuhi kebutuhan industrinya dan
mencari tempatpemasaran untuk hasil-hasil industrinya. Sehingga aktivitas perekonomian
bangsa Indonesia pada zaman Jepang sepenuhnya dipegang oleh pemerintah Jepang.
Bidang Pendidikan pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, kehidupan di
Indonesia berkembang pesat dibandingkan dengan pendudukan Hindia Belanda.Jepang
memberikan kesempatan kepada bangsa Indonesia untuk mengikuti pendidikan pada sekolah-
sekolah yang di bangun oleh pemerintah. Di samping itu, bahasa Indonesia di gunakan
sebagai bahasa perantara pada sekolah-sekolah. Namun tujuan Jepang mengembangkan
pendidikan yang luas pada bangsa Indonesia adalah untuk menarik simpati dan mendapatkan
bantuan rakyat Indonesia dalam menghadapi lawan-lawannyapada perang Pasifik.
Bidang Kebudayaan Jepang sebagai negara fasis selalu berusaha untuk menanamkan
kebudayaannya. Salah satu cara Jepang adalah kebiasaan menghormat kearah matahari terbit.
Pengaruh Jepang di bidang kebudayaan lebih banyak dalam lagu-lagu, film, drama yang
sering kali di pakai untuk propaganda. Banyak lagu Indonesia diangkat dari lagu Jepang
yang popular pada jaman Jepang.iwan Kusuma Sumantri dari buku “sang pejuang dalam
gejolak sejarah” menulis kebiasaan-kebiasaan dan kepercayaan-kepercayaan yang sangat
merintangi kemajuan kita, mulai berkurang. Kebiasaan sehari-hari (misalnya senin) bagi
anak-anak sekolah maupun pegawai-pegawai atau buruh untuk menghormati bendera
kita(merah putih) serta pula menyanyikan lagu kebangsaan atau lagu-lagu nasional
merupakan kebiasaan yang di wariskan Jepang kapada bangsa Indonesia.
Bidang Sosial selama masa pendudukian Jepang penderitaan bangsa Indonesia semakin
bertambah.Terlebih lagi rakyat di jadikan Romusha (kerja paksa).Sehingga banyak jatuh
korban akibat kelaparan dan penyakit.
Bidang birokrasi kekuasaan Jepang di pegang oleh kalangan militer, yaitu dari
angkatan darat (rikugun) dan angkatan laut (kaigun).pengalaman penerapan birokrasi di Jawa
dan Sumatra lebih banyak dari pada tempat-tempat lain.
Bidang militer kekuasaan Jepang atas Indonesia memiliki arti penting, khususnya
dalam bidang militer.Para pemuda bangsa Indonesia diberi pendidikan di bidang militer
melalui organisasi PETA.Pemuda-pemuda yang tergabung dalam PETA inilah yang nantinya
menjadi inti kekuatan dan pergerakan perjuangan rakyat Indonesia mencapi kemerdekaannya.

6. Janji Kemerdekaan dari Pemerintahan Jepang


Menjelang perang dunia II tahun 1939,Jepang menjadi salah satu Negara terkuat yang
mempunyai rencana untuk menguasai seluruh kawasan Asia Pasifik. Pasukan Jepang
melancarkan serangan ke Negara yang berada di kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia
yang saat itu masih di kuasai oleh Belanda.Pada tanggal 11 januari 1942 pasukan Jepang
menguasai Kalimantan Timur.Jepang hanya memerlukan waktu kurang dari satu bulan untuk
menguasai seluruh Pulau Kalimantan. Selama bulan Februari dan Maret 1942
pasukan Jepang menyerbu Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Kepulauan Maluku.
Akhirnya pada tanggal 8 maret 1942 Belanda menyerah pada pada Jepang. Sejak itu
kekuasaan Belanda berakhir di Indonesia. Pada awalnya, bangsa Indonesia menyambut baik
kemenangan Jepang atas Belanda. Namun Jepang ternyata mempunyai sikap yang sama
dengan Belanda. Ibarat pepatah, setelah keluar dari mulut harimau lalu masuk ke mulut
buaya.Begitulah yang di alami bangsa Indonesia yang lepas dari penjajahan Belanda, tetapi
langsung di kuasai Jepang.Perlawanan juga di lancarkan secara terbuka oleh anggota pasukan
PETA (Pembela Tanah Air) Jawa Timur dengan dipimpin Supriyadi. Sedangkan rakyat Jawa
Barat melawan Jepang di bawah kepemimpinan KH Zainal Muztafa, seorang ulama yang
cukup berpengaruh. Pada tanggal 7 september 1944 Perdana Mentri Jepang, Jendral Kunaiki
Koiso, menyampaikan janji bahwa pemerintah Jepang akan memberikan kemerdekaan
kepada bangsa Indonesia. Namun waktunya belum dipastikan.

A. Pembentukan BPUPKI
Memasuki tahun 1945 pasukan Jepang terus mengalami kekalahan.Pemerintah Jepang
untuk segera merealisasikan janjinya memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia.
Pada tanggal 1 maret 1945 panglima pasukan Jepang di Pulau Jawa, Letnan Jendral Kumaici
Harada, mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Pihak jepang membutuhkan waktu lebih dari satu bulan untuk memilih ketua dan
anggota BPUPKI yang semuanya berjumlah 60 orang. Pada 29 april 1945 penguasa jepang
mengumumkan dr.K.R.T. Radjiman Wediodiningrat sebagai ketua BPUPKI.Ia didampingi
oleh seorang wakil dari pemerintahan Jepang yaitu Yoshio Ichibangase. Selain itu ada tujuh
orang jepang yang duduk sebagai pengurus istimewa. Pemerintah pendudukan jepang pada
taggal 28 mei 1945 mengadakan acara pelantikan pengurus dan angggota BPUPKI.
Pelantikan dilakukan di gedung yang sekarang menjadi kantor Departemen luar Negeri, yakni
Jalan Pejambon Jakarta. Gedumg itu pada jaman jepang di jadiakan kantorTyuo Sangi In (
Majelis Penasihat Pusat) yang menggantikan fungsi Volksraad (Dewan Rakyat) pada zaman
Belanda.
BPUPKI menggelar dua kali persidangan, siding pertama berlangsung dari tgl 29 mei
hingga 2 juni 1945. Dan sidang keduanya pada tanggal 10 sampai 14 Juni 1945.Agenda
utamanya merumuskan undang-undang dasar yang kemudian dikenal dengan UUD 1945.
Ketiga tokoh golongan nasionalis, yaitu Mr. Muhammad Yamin, Prof. Dr. Mr. Supomo dan
Ir. Soekarno mengajukan dasar Negara yang berdasarkan lima prinsip.
Mr. Muhammad yamin pada sidang BPUPKI tanggal 29 Mei1945 mengusulkan
rumusan asas dan dasar Negara sebagai berikut :
1. Peri kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat.
Tetapi kemudian mr. Muhammad Yamin menyampaikan usul tertulis naskah rancangan
Undang-Undang Dasar, yaitu :
1. ketuhanan yang Maha Esa
2. Kebangsaan Persatuan Indnesia
3. Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Mr. Soepomo pada sidang BPUPKI tanggal 31 Mei 1945 mengusulkan rumusan asas
dan dasar Negara sebagai berikut :
1. Paham Negara Kesatuan
2. Perhubungan Negara dengan Agama
3. System Badan Permusyawaratan
4. Sosialisasi Negara
5. Hubungan Antar Bangsa.
6.
Ir. Soekarno pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945 mengusulkan rumusan asas dan
Dasar Negara sebagai berikut :

1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme dan Perikemanusiaan
3. Mufakat dan Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan yang Berkebudayaan.

Panitia kecil yang beranggotakan Drs. Muhammad Hatta, Mr. Muhammad Yamin,
Mr.A. Subardjo, Mr. A.A. Maramis, Ir. Soekarno, Kiai Abdul Kahar Moezakkir, K.H.A.
Wachid Hasjim, Abikusno Tjokrosujoso, dan H.Agus Salim. Panitia kecil pada sidang PPKI
tanggal 22 Juni 1945 memberi usulan rumusan dasar Negara adalah sebagai berikut:
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakkilan
5. Keadilan social bagi seluruh Indonesia.
Rumusan akhir pancasila yang ditetapkan tanggal 18 Agustus !945 dalam sidang PPKI
adlah sebagai berikut :
1. Ketuhanan yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adail dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

Rumusan inilah yang kemudian dijadikan dasar Negara hingga sekarang bahkan hingga
akhir perjalanan bangsa Indonesia.Bangsa Indonesia bertekad bahwa Pancasila sebagai dasar
Negara tidak dapat diubah oleh siapapun, termasuk oleh MPR.Jika mengubah dasar Negara
pancasila berarti membubarkan Negara hasil proklamasi.
7. Bom Atom di Hirosima dan Nagasaki
Keputusan Jepang untuk segera membubakarkan BPUPKI dan membentuk PPKI
ternyata dilatarbelakangi penurunan kekuatan pasukannya menghadapi serangan balik
pasukan sekutu dalam perang Dunia II. Oleh karena itu, pasukan sekutu pada tanggal 6 dan 9
Agustus 1945 menjatuuhkan bom atom dikedua kota penting di Jepang yaitu kota Hirosima
dan Nagasaki. Hirosima merupakan kota industry dan pelabuhan terpenting di Jepang.
Sedangkan Nagasaki merupakan pusat perdagangan yang juga pusat industry kapal.
Hampir sebanyak 300.000 jiwa menjadi korban.Akhirnya pemerintah Jepang
menyaatakan menyerah tanpa syarat pada sekutu pada 15 Agustus 1945.Berita tentang
kekalahan Jepang disiarkan melalui radio, namun hanya sebagian orang Indonesia saja yang
mendengar kekealahan Jepang.Di antara orang Indonesia yang mendengar kekalahan Jepang
adalah Sutan Sjahrir.
Setelah mendengar tentang kekalahan Jepang, baik kelompok muda maupun tua
mempunyai cita-cita politik yang sama, yaitu mencapai kemerdekaan Indonesia. Perbedaan di
anyara keduanya terletak pada cara untuk mencapai cita-cita politik tersebut. Kellomppok
muda menginginkan kemerdekaan atas usaha sendiri, sedangkan kellompok tua ingin bekerja
sama dengan pemerintahan Jepang.
Kelompok muda mempunyai pandangan berbeda dengan kelompok tua menyangkut
soal bagaimana caranya mencapai kemerdekaan.Mereka sudah tidak lagi mempercayai
keunggulan militer Jepang.Sikap ini diperoleh setelah mereka secara sembunyi-sembunyi
mendegarkan laporan pertempuran dari radio sekutu.Tetepi kelompok muda melihat
ketidakmungkinanpihak sekutu memberikan kemerdekaan karena didalam sekutu tergabung
pula Belanda yang ingin kembali menguasai wilayah Indonesia.Berdasarkan pertimbangan
ini, maka kelompok muda mendesak kelompok tua untuk segara membacakan proklamasi
kemerdekaan Negara Republik Indonesia tanpa persetujuan dan dukungan pemerintahan
Jepang.Namun desakn ini ditolak, sihingga terjadilah peristiwa Rengasdengklok, yakni
penculikan beberapa tokoh kelompok tua (ir.Soekarno dan Drs. Muhammad Hatta) oleh
kelompok muda.Penculikan ini sebenarnya bertujuan mulia, yaitu memberikan informasi
yang benar kepada kelompok tua mengenai Jepang yang telah menyerah kalah tanpa syarat.
8. Peristiwa rengasdengklok
Rengasdengklok adalah sebuah kota kecamatan di kabupaten Karawang yang masuk
profinsi Jawa Barat. Letaknya disekitar pesisir laut Jawa dan dilalui sungai Citarum.Kota ini
dikenal sebagai daerah penghasil padi.Nama Rengasdengklok menjadi sangat terkenal,
karena digunakan oleh pemuda Indonesia sebagai tempat menyembunyikan Ir.Soekarno dan
Drs. Muhammad Hatta.Tujuannya adalah untuk mmenjauhkan mereka dari segala pengaruh
Jepang. Kelompok pemuda merasa yakin bahwa pemerintah Jepang akan menekan kedua
tokoh penting ini agar tidak menuruti kelompok pemuda yang ingin mendorong proklamasi
kemerdekaan secepatnya tanpa persetujuan dari pemerintah Jepang. Kemugkinan pemerintah
Jepang memberikan trekanan kepada kelompok tua sangat besar, karena Soekarno dan
Muhammad Hatta berencana akan memimpin rapat PPKI pada tanggal 16 Agustus 1945.
Dalam perhitungan kelompok pemuda telah terjadi kekosongan kekuasaan.Kesempatan inilah
yang harus dimanfaatkan. Namun kelompok tua menolaknya dengan pertimbangan
pemerintahan Jepang akan menentang proklamasi kemerdekaan tersebut. Adanya
ketidaksepakatan inilah yang mendorong kelompok pemuuda mengambil keputusan nekat,
yakni mengasingkan Soekarno dan Mohammad Hatta.
Keputusan mengasingkan Ir. Soerkarno dan Drs. Mohammad Hatta merupakan salah
satu hasil rapat kelompok pemuda pada jam 24.00 menjelang tanggal 16 Agustus 1945. Rapat
diadakan di Asrama Baperpi di Cikini, Jakarta.Diantara yang hadir adalah Sukarni, Jusuf
Kunto, Dr.Mawardi, dan Chaerul Saleh.Peserta rapat sepakat mengangkat Shodancho Singgih
untuk memimpin pelaksanaan mengasingkan Soekarno dan Mohammad Hatta ke
Rengasdengklok. Pemilihan kota Rengasdengklok sendiri dilakukan berdasarkan perhiungan
militer, yakni adanya hubungan baik antara PETA Daidan Jakarata dan Daidan Purwakarta,
karena sering mengadakan latihan bersama. Rengasdengklok juga termasuk salah satu
wilayah militer Daidan Purwakarta.Soekarno dan Mohammad HAtta menolak desakan
kelompok muda untuk memproklamasikan kemerdekaan tanpa melibatkan pemerintahan
Jepang.Alasannya, meski Jepang sudah menyerah kalah pada sekutu, pasukan Jepang masih
sangat kuat untuk dilawan.Selain itu proklamasi harus di Jakarta yang sejak Zaman Belanda
sudah menjadi pusat kegiatan pemerintahan.Hal ini kemudian disampaikan oleh Shodancho
Singgih kepada para pemimpin kelompok muda yang berada di Jakarta.

9. Proklamasi Kemerdekaan
Kelompok pemuda maupun kelompok tua setuju dengan rencana mengadakan
proklamasi di Jakarta sebagaimana keinginan Ir.Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta.Mereka
juga telah menghubungi seorang petinggi milterr Jepang, yaitu Laksamana Tadaashi Maeda
yang bersedia menjamin keselamatan.Kesediaan Laksamana Tadashi Maeda mendorong
Jusuf Kunto dari elompok muda mengantarkan Mr.Ahmad Subardjo dan Sudiro dari
kelompok tua untuk menemui Soekarno dan Mohammad Hatta di Rengasdengklok pada
tanggal 16 Aguestus 1945.Akhirnya kelompok tua dan kelompok muda sepakat untuk
melaksanakan proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jakarta.
Pada hari itu juga rombongan tokoh Indonesia kembali ke Jakarta. Sampai di Jakarta
jam sebelas malam. Mereka langsung menuju rumah Laksamana Maeda.Pertemuan
berlangsung singkat, dalam pertemuan itu turut hadir Shigetada Nishijima, Tomegoro
Yoshizumi, dan Miyosi sebagai penerjemah.Mereka juga meminta jaminan keamanan kepada
Mayor Jendral Nishimura, tetapi permntaan ini ditolak. Penolakan ini membuat kelompok tua
sudah tidak percaya lagi atas keseriusan pemerintah Jepang memberikan kemerdekaan
sebagaimana yang pernah dijanjikan oleh Perdana Mentri Koiso pada akhir tahun 1944.
Soekarno dan Mohammad Hatta hanya meminta agar Nishimura tidak menghalangi
rencana bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan pada tnggal 17 Agustus
1945.Permintaan ini dipenuhi, Nishimura kemudian mengirimkan orang kepercayaannya
bernama Miyoshi untuk ikut menyaksikan rapat perumusan teks proklamasi kemerdekaan di
rumah Laksamana Maeda di jalan Bonjol I Jakarta.Rumah Maeda di anggap oleh tokoh
Indonesia adah tempat yang aman, mengingat posisinya sebagai pejabat tinggi militer yang
sangat dihormati termasuk oleh Nishimura.
Penyusunan teks proklamasi kemerdekaan disaksikan oleh Sukarni, Sudiro dan B.M
Diah, dan beberapa tokoh lainnya menunggu di serambi muka.Tokoh-tokoh Indonesia yang
menyusun teks adalah Soekarno, Mohammad Hatta dan Achmad Subardjo.Teks proklamasi
diselesaikan oleh ketiganya pada jam 04.00 WIB tanggal 17Agustus 1945.
Mengenai penandatanganan teks prokklamasi Soekarno mengusulkan agar seluruh
tokoh yang hadir sebagai penandaatangan.Usulan ini ditolak oleh kelompok muda. Mereka
mengusulkan agar hanya Soekarno dam Mohammad Hatta yang menandatanganinya. Teks
proklamasi diketik oleh Sayuti Melik.Ada sedikit perbaikan redaksi dari rumusan bertulis
tangan. Misalnya tempoh tanpa menjadi tempo tanpa huruf “hal-2” ditulis dengan “hal-hal”.
Namun perbaikan paling penting adalah pada bagian terakhir yang semula tertulis wakil-2
bangsa Indonesia menjadi atas nama bangsa Indonesia. Semua perbaikan ini merupakan
usulan dari seluruh tokoh Indonesia yang hadir di rumah Laksana Maeda.

Soekarno mengusulkan rumahnya di pegangsaan Timur No.56 (sekarang jalan


proklamasi menjadi Gedung perintis Kemerdekaan) sebagai tempat membacakan teks
proklamasi kemerdekaan. Usulannya di terima oleh seluruh hadirin. Pada jam 10 pagi, 17
agustus 1945 , yang waktu itu bertepatan denhan bulan puasa, soekarno membacakan teks
proklamasi kemerdekaan didampingi oelh Mohammad Hatta.
Acara setelah pembacaan teks proklamasi kemerdekaan adalah pengibaran bendera
merah putih. Wali kota Jakarta, suwirjo, menyambut baik tentang rencana pembacaan teks
proklamasi tersebut. Ia menyediakan peralatan yangdiperlukan seperti pengeras suara.
Selain, itu suwirjo juga bersedia memberikan kata sambutan.
Kemerdekaan Indonesia bukanlah pemberian dari pemerintahjepang, meskipun mereka
pernah berjanji akan memberikan kemerdekaan tersebut. Namun janji pada akhir tahun 1994
itu tidak sempat dilaksanakan, karena jepang sudah menyerah kalah kepada pihak ssekutu.
Pada pagi hari tanggal 17 agustus 1945 teks proklamasi kemerdekaan sampai ke tangan
Waidan B. panelewen yang saat itu menjabat sebagai kepala bagian radio dari kantor berita
domei. Ia memperolehnya dari syahrudin, salah seorang wartawan Kantor berita Domein.
Panelwen segera memerintahkan penyiar berita yang bernama F.wuz untuk menyiarkan berita
ini di ulang terus setiap jam sekali jam 4 sore penghentian di lakukan karena di larang oleh
pemerintah jepang.
Terciptalah pemancar baru di Menteng 31 dengan kode panggilan DJK I.dari sinilah
berita proklamasi kemerdekaan tersebar luas. Penyebarannya semakin luas karena diberitakan
juga melalui surat kabar. Hampir seluruh surat kabar di Pulau Jawa memberitakannya pada
terbitan edisi tanggal 20 Agustus1945. Berita dilengkapi dengan UUD 1945 hasil persidangan
BPUPKI.

10. Kembalinya Belanda Bersama Sekutu


Sesuai dengan perjanjian WINA pada tahun 1942, bahwa negara-negara sekutu
bersepakat untuk mengembalikan wilayah yang kini diduduki oleh Jepang oleh pemilik
kolonialnya masing-masing, bila Jepang berhasil diusir dari daerah pendudukannya.
Menjelang akhir perang tahun 1945, sebagian wilayah Indonesia telah dikuasai oleh
tentara sekutu. Satuan tentara Australia telah mendaratkan pasukannya di Makasar dan
Banjarmasin, sedangkan Balikpapan telah diduduki oleh Australia sebelum Jepang
menyatakan menyerah kalah. Sementara Pulau Morotai dan Irian Barat bersama-sama
dikuasai oleh satuan tentara Australia dan Ameriak Serikat, dibawah pimpinan Douglas Mac
Arthur, Panglima Komando kawasan Asia Barat Daya.
Setelah perang usai, tentara Austtralia bertanggung jawab terhadap Kalimantan dan
Indonesia bagian timur. Ameriaka Serikat munguasai Filipina dan tentara Inggris dalam
bentuk komando SAEC (South East Asia Command) bertanggung jawab atas India, Burma,
Sri Lanka, Malaya,sumatra, Jawa dan Indocina. SAEC dengan Panglima Lord Mountbatten
sebagai komando tertinggi sekutu di Asia Tenggara bertugas melucuti bala tentara Jepang dan
pengurus pengembalian tawanan perang dan tawanan warga sipil sekutu

 Mendaratnya Belanda diwakili NICA


Berdasarkan Civil Affairs Agreement, pada tanggal 23 Agustus 1945 Inggris bersama
tentara Belanda mendarat di Sabang,Aceh. 15 September 1945, tentara Inggris selaku wakil
sekutu tiba di Jakarta,denagn didampingi Dr. Charles Van Der Plas, wakil Belanda pada
sekutu.kehadiran tentar sekutu ini, diboncengi NICA (Netherland Indies Civil Administration
= pemerintah sipil hindia Belanda) yang dipimpin oleh Dr. Hubertus J Van Mook, ia
dipersiapkan untuk membuka perundinagan atas dasar pidato siaran radio Ratu Wihelmina
pada tahun 1942 (Statkundige Concepti atau konsep kenegaraan), tetapi ia mengumumkan
bahwa ia tidak akan berbicara dengan Soekarno yang dianggapnya telah bekerja sama dengan
Jepang.

 Pertempuran melawan sekutu dan NICA

Pada saat datangnya sekutu dan NICA ke Indonesia, terjadilah banyak pertempuran
yang terjadi antara Indonesia dan penjajah, yang pada saat itu Indonesia baru menyatakan
kemerdekaannya. Pertempuran yang terjadi antara lain adalah :

1. Pertempuran10 November di daerah Surabaya dan sekitarnya.

Pertempuran Surabaya merupakan peristiwa sejarah perang antara pihak tentara


Indonesia dan pasukan Belanda. Peristiwa besar ini terjadi pada tanggal 10 November 1945
di kota Surabaya, Jawa Timur. Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia
dengan paukan asing setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, dan merupakan satu
pertempuran terbesar dan terberat dalm sejarah revolusi Nasional Indonesia yang menjadi
simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap Kolonialisme.

Insiden di Hotel Yamato, Tunjungan,Surabaya.

Setelah munculnya maklumat pemerintah Indonesia tanggal 31 Agustus 1945 yang


menetapkan bahwa mulai 1 Sepember 1945 bendera nasional sang saka merah putih
dikibarkan terus di seluruh wilayah Indonesia, gerakan pengibaran bendera tersebut semakin
meluas kesegenap pelosok kota Surabaya. Klimaks gerakan pengibaran bendera di Surabaya
terjadi pada insiden perobekan bendera di Yamato Hoteru / hotel Yamato(bernama Oranje
Hotel atau Hotel Oranye pada zaman kolonial sekarang bernama Hotel Majapahit) di Jl.
Tunjungan no. 65 Surabya.
Sekelompok orang Belanda di bawah pimpinan Mr. W.V.Ch Ploegman pada sore hari
tanggal 18 September 1945, tepatnya pukul 21.00, mengibarakn bendera Belanda (Merah-
Putih-Biru), tanpa persetujuan pemerintah RI Daerah Surabaya, pada tiang tingkat teratas
Hotekl Yamato, sisi sebelah utara. Keesokan harinya para pemuda Surabaya melihatnya dan
menjadi marah karena mereka menganggap Belanda telah menghina kedaulatan Indonesia
dan melecehkan gerakan pengibaran merah putih yang sedang berlangsung di Surabaya.
Tak lama setelah mengumpulkan massa di Hotel Yamato, Residen Soedirman, pejuang
dan diplomat yang saat itu menjabat sebagai wakil Residen (Fuku Syuco Gunseikan) datang
melewati kerumunan massa lalu masuk ke Hotel Yamato dikawal Sidik dan Hariyono.
Sebagai perwakilan RI, dia berunding dengan Mr. Ploegman dan kawan-kawannya. Mereka
meminta agar benderaBelanda sefera diturunkan dari gedung Hotel Yamato. Dalm
perundingan ini Ploegman menolak untuk menurunkan bendera Belanda dan menolak untuk
mengakui kedaulatan Indonesia. Perundingan berlangsung memanas, Ploegman
mengeluarkan pistol, dan terjadilah perkelahian di dalam ruang perundingan. Ploegman tewas
dicekik oleh Sidik, yang kemudian juga tewas oleh tentara-tentara Belanda yang berjaga-jaga
dan mendengar letusan pistol Ploegman, sementara Soedirman dan Hariyono melarikan diri
keluar Hotel Yamato. Sebagian pemuda berebut naik ke atas Hotel Yamato untuk
menurunkan bendera Belanda. Hariyono yang semula bersama Soedirman kembali ke dalam
Hotel dan terlibat dalam pemanjatan tiang bendera dan bersama Koesno Wibowo berhasil
menurunkan bendera Belanda, merobek bagian birunya, dan mengereknya ke puncak tiang
bendera, dan kembali menjadi bendera merah putih.
Setelah insiden di Hotel Yamato tersebut, pada tanggal 7 Oktober 1945 meletuslah
pertempuran pertama antara Indonesia melawan tentara Inggris, sebelum akhirnya Jendral
D.C Hawthorn meminta bantuan kepada presiden Soekarno untuk meredakan situasi.
Setelah gencatan senjata antara pihak Indonesia dan pihak tentara Inggrisditandatangani
pada tanggal 29 Oktober 1945, keadaan berangsur-angsur mereda. Walaupun begitu tetap
saja terjadi bentrokan-bentrokan bersenjata antara rakyat dan tentara Inggris di
Surabaya.bentrokan-bentrokan di Surabaya tersebut memuncak dengan terbunuhnya Brigadir
Jendral Mallaby (pimpinan tentara Inggris untuk wilayah Jawa Timur), pada 30 Oktober 1945
sekitar pukul 20.30, mobil buick yang ditumpangi oleh Brigadir Jendral Mallaby berpapasan
dengan sekelompok Milisi Indonesia ketika akan melewati jembatan merah. Kesalahpahaman
menyebabkan terjadinya baku tembak yang berakhir dengan tewasnya Brigadir Mallaby oleh
tembakan pistol seorang pemuda Indonesia yang sampai sekarang tidk diketahui identitasnya,
dan ledakan mobil tersebut karena ledakan granat yang menyebabkan jenazah Mallaby sulit
dikenali. Kematian Mallaby ini menyebabkann pihak Inggris marah kepada pihak Indonesia
dan berkibat pada keputusan pengganti Mallaby, Mayor Jendral eric Carden Robert Mansregh
untuk mengeluarkan ultimatum pada tanggal 10 November 1945 untuk meminta pihak
Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan pada tentara AFNEI dan
administrasi NICA.

Ultimatum 10 November 1945

Setelah terbunuhnya Brigadir Mallaby, penggantinya Mayor Jendral Robert Mansregh


mengeluarkan ultimatum yang menyebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia
yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan
menyerahkan diri dengan mengangkat tangn ke atas. Batas ultimatum adalah pukul 06.00
pagi taggal 10 November 1945.
Ultimatum tersebut kemudian dianggap sebagai sebuah penghinaan bagi para pejuang
dan rakyat Indonesia yang telah banyak membentuk badan-badan perjuangan / milisi.
Ultimatum tersebut ditolak oleh pihak Indonesia dengan alasan bahwa Republik Indonesia
waktu itu sudah berdiri, dan tetara keamanan rakyat (KTR) juga sudah dibentuk sebagai
pasukan Negara. Selain itu banyak organisasi perjuangan bersenjeta yang telah dibentuk
masyarakat, termasuk dikalagan pemuda, mahasisiwadan pelajaran yang menentag
masuknya kembali Belanda yang memboncengi kehadiran tentar Inggris di Indonesia.
Pada tanggal 10 November pagi, tentara Inggris mulai melancarkan serangan bersekala
besar, yang diawali dengan pegeboman udara di gedung-gedung pemerintahan Surabaya, dan
kemudian mengerahkan sekitar 30.000 infanteri, sejumlah pesawat terbang, tank, dan kapal
perang. Inggris kemudian membombordir kota surabaya dengan meriam dari laut dan darat.
Perlawanan pasukan dan milisi kemudian berkobar di seluruh kota denngan bantuan aktif dari
penduduk. Terlibatnya penduduk dalam pertempuran ini mengakibatkan ribuan penduduk
sipil jatuh menjadi korban dalam serangan tersebut, baik meninggal maupun terluka.
Diluar dugaan pihak Inggris yang menduga bahwa perlawanan di Surabaya bisa
ditaklukkan dalam tempo tiga hari, para tokoh masyarakat seperti pelopor muda Bung Tomo
yang berpengaruh besar di masyarakat terus menggerakkan semangat perlawanan pemuda-
pemuda Surabaya sehingga perlawanan terus berlanjut di tengah serangan sekala besar
Inggris. Tokoh-tokoh agama yang terdiri dari kalangan ulama dan kyai-kyai pondok Jawa
seperti KH. Hasyim Asy’ari , KH.Wahab hasbullah serta kyai pesantren lainnya juga
mengerahkan santri-santri mereka dan masyarakat sipil sebagai milisi perlawanan (pada
waktu itu masyarakat tidak patuh kepada pemerintahan tetapi mereka lebih patuh dan taat
pada kyai) sehingga perlawanan pihak Indonesia berlangsung lama dari hari ke hari, hingga
dari minggu keminggu lainnya. Perlawanan rakyat yang pada awalnya di lakukan secara
spontan dan tidak terkoordinasi,makin hari makin teratur. Pertempuran skala besar ini
mencapai waktu sampai 3 minggu, sebelum seluruh kota Surabaya akhirnya jatuh di tangan
pihak inggris. Sekitar 6000-16000 pejuang dari pihak Indonesia tewas dan 200000 rakyat
sipil mengungsi dari Surabaya. Korban dari pasukan inggris dan india kira-kira sejumlah 600-
2000 tentara. Pertempuran berdarah di Surabaya yang memakan ribauan korban jiwa tersebut
telah menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk mengusir penjajah dan
mempertahan kann kemerdekann. Banyak pejuang yang gugur dan rakyat sipil menjadi
korban pada hari 10 november ini kemudian di kenang sebagai hari pahlawan oleh replubik
Indonesia hingga sekarang.

2. Palagan Ambarawa
Palagan ambarawa adalah sebuah peristiwa perlawanan rakyat terhadap sekutu yang
terjadi di Ambarawa, sebelah selatan semarang, jawa tengah. Pertempuran ambarawa pada
tanggal 11 Desember 1945, KOL.suedirman mengadakan rapat dengan para Komandan
Sektor TKR dan Laskar. Pada tanggal 12 Desembet 1945 jam 4.30 pagi, serangan mulai di
lancarkan. Pembukaan serangan di mulai dari tembakan mitra liur terlebih dahulu, di susul
oleh penembak -penembak karaben. Pertempuran berkobar di ambarawa. Satu setengah jam
kemudian, jalan raya semarang-ambarawa di kuasai oleh kesatuan-kesatuan TKR.
Pertempuran ambarawa berlangsung sengit colonel soedirman langsung memimpin
pasukannya yang menggunakan taktik supit urang, atau pengepungan rangkap dari kedua sisi
sehingga musuh benar-benar terkurung. Suplai dan komunikasi dengan pasukan induknya di
putus sama sekali. Setelah bertempur selama 4 hari, pada tanggal 15 desember 1945
pertempuran berakhir dan Indonesia berhasil merebut ambarawa dan sekutu di buat mundur
ke semarang. Kemenangan pertempuran ini kini di abadikan dengan Monumen palagan
Ambarawa dan di peringatinya Hari jadi TNI Angkatan Darat atau Hari Juang Kartika.

3. Bandung Lautan Api


Peristiwa bandung lautan api adalah peristiwa kebakaran besar yang terjadi di kota
Bandung, provinsi jawa barat, Indonesia pada 24 Maret 1946. Dalam waktu 7 jam, sekitar
200ribu penduduk bandung membakar rumah mereka, meninggalkan kota menuju
pegunungan di daerah selatan bandung. Hal ini, di lakukan untuk mencegah tentara sekutu
dan tentara NICA Belanda untuk dapat menggunakan kota bandung sebagai markas strategis
militer dalam perang kemerdekaan Indonesia.
Latar Belakang Peristiwa Bandung Lautan Api
Malam tanggal 24 November 1945 TKR dan badan-badan perjuangan melancarkan
serangan terhadap kedudukan-kedudukan Inggris di bagian utara, termasuk Hotel Homann
dan Hotel Preanger yang mereka gunakan sebagai markas. Ultimatum tentara sekutu agar
Tentara Republik Indonesia meninggalkan kota Bandung mendorong TRI untuk melakukan
oprasi “Bumi Hangus”. Bandung sengaja dibakar oleh TRI dan rakyat setempat dengan
maksud agar sekutu tidak dapat menggunakan Bandung sebagai markas strategi militer.
Dimana-mana asap hitam mengepul membumbung tinggi di udara dan listrik mati. Gedung
besar sebelah selatan Bandung yang bernama Gedung Amunisi besar milik tentara sekutu
meledak dan terbakar hancur. Pembumi hanguskan Bandung tersebut diangkat merupakan
strategi yang tepat dalam Perang Kemerdekaan Indonesia karena kekuatan TRI dan milisi
rakyat tidak sebanding dengan kekuatan pihak sekutu dan NICA yang berjumlah besar.
Setelah peristiwa tersebut, TRI besama milisi rakyat melakukan perlawanan secara gerilya
dari luar Bandung. Peristiwa ini mengilhami lagu Halo-halo Bandungyang nama penciptanya
masih jadi bahan perdebatan. Istilah Bandung Lautan Api menjadi istilah yang terkenal
setelah peristiwa pembumi hangusan tersebut.
11. Pembentukan Negara Kesatuan RepublikIndoesia (NKRI)
Pembacaan teks Proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 sekaligus
merupakan peresmian berdirinya Negara Republik Indonesia.Satu hari setelah pembacaan
proklamasi kemerdekaan, PPKI menyelenggarakan sidang yang memutuskan untuk
mengangkat Soekarno dan Mohammad Hatta sebagai presiden dan waki presiden RI.
Keputusan penting lainnya dalam sidang PPKI dan Panitia Sembilan menjadi konstitusi
Negara Republik Indonesia.Bersama dengan itu pula Pancasila ditetapkan sebagai dasar
Negara.
Namun PPKI melakukan sedikit perubahan terhadap Pancasila hasil kerja Panitia
Sembilan dengan mengganti kalimat “ ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat
Islam bagi para pemeluk-pemeluknya” menjadi “Ketuhanan yang Maha Esa”.Perubahan ini
dilakukan untuk menghilangkan kesan diskriminatif terhadap pemeluk agama lainnya.
Di dalam UUD 1945 dicantumkan secara jelas bahwa Negara Indonesia adlah sebuah
Negara kessatuan yang berbentuk republic.Namun seluruh suku bangsa disatukan oleh bahasa
Indonesia yang telah ditetapkan sebagai Bahasa nasional sejak Sumpah Pemuda pada tahun
1928. Suku-suku bangsa di Indonesia tersebar diseluruh wilayah Indonesia yang mencapai
1.937.756 km2.Di antara ribuan pulau-pulau besarnya adalah Sumatra, Kalimantan, Jawa,
Sulawesi, dan Irian.Berdasarkan perjanjian kontrak social di antara para wakil rakyat, yakni
Negara Republik Indonesia.

a. Republik Indonesia Serikat

Selamat empat tahun sejak Proklamasi kemerdekaan RI (1945-1949), terjadi perang


antara Indonesia dengan Belanda, pihak Belanda tidak mengakui kemerdekaan bangsa
Indonesia dan tidak menganggap wilayah Indonesia.Dan akhirnya bangsa Indonesia
melakukan usaha menghentikan perang kemerdekaan melalui jalur perundingan sudah
dilakukan beberapa kali, sehingga mengasilkan beberapa kesepakatan seperti Linggarjati,
Renville, Roem-Royen, dan Konfrensi Meja Bundar (KMB).

 Perjanjian Linggarjati

Bulan Agustus 1946 pemerintah Belanda melakukan usaha lain untuk memecah
halangan dengan menunjuk tiga orang komisi jendral datang ke Jawa dan membantu Van
Mook dalam perundingan baru dengan wakil-wakil republik itu. Konfrensi kedua belah pihak
diadak di bulan Oktober dan November dibawah pimpinan yang netral seorang komisi khusus
Inggris, Lord Killearn. Bertempat di bukit Linggarjati dekat Cirebon. Setelah mengalami
tekanan berat terutama Inggris dari luar negri, dicapailah suatu persetujuan tanggal 15
November 1946 yang hasilnya antara lain sebagai berikut :
 Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah kekuasaan yangmeliputi
Sumatra, Jawa, Madura.
 Belanda harus meninggalkan wilayah de facto (RI) paling lambat1 Januari 1949.
 Pihak Belanda dan Indonesia sepakat membentuk negara RIS.
 Dalam bentuk RIS Indonesia harus tergabung dalam Commonwealth / persemakmuran
Indonesia-Belanda dengan mahkota negri Belanda sebagai kepala uni.
Dalam perundingan ini indonesia diwakili oleh Sutan Syahrir, Belanda diwakili oleh
tim yang disebut komisi Jendral dan dipimpin oleh Wim Schermerhorn denngan anggota H.J
Van Mook dan Lord Killearn dari Inggris dan bertindak sebagai Mediator daam perundingan
ini.
Pelaksanaan hasil perundingan ini tidak bejalan mulus, pada tanggal 20 Juli 1947,
gubernur Jendral H.J Van Mook akhirnya menyatakan bahwa Belanda tidak terikat lagi
denngan perjanjian ini, dan pada tanggal 21 Juli 1947, meletuslah agresi militer I. Hal ini
merupakan akibat dari perbedaan penafsiran antara Indonesia dan Belanda.

 Agresi Militer I

Pada tanggal 27 Mei 1947, Belanda mengirimkan nota ultimatum, yang harus dijawab
dalam 14 hari, yang berisi :
 Membentuk pemerintahan adinterim bersama.
 Mengeluarkan uang bersama dan mendirikan lembaga devisa bersama.
 Republik Indonesia harus mengirimkan beras untuk rakyat di daerah yang diduduki Belanda.
 Menyelenggarak keamanan dan ketertiban bersama, termasuk daerah-daerah republik yang
memerlukan bantuan Belanda (gendarmerie bersama).
 Menyelenggarakan penilikan bersama atas impor dan ekspor.
Perdana mentri Syahrir menyetakan kesediaan untuk mengakui kedaulatan Belanda
selama masa peralihan, tetapi menolak gendarmerie bersama. Jawaban ini mendapat reaksi
keras dari kalangan parpol-parpol di Republik. Ketika jawaban jawaban yang memuaskan
tidak kunjung tiba, Belanda terus “mengembalikan ketertiban” dengan “tindakan kepolisian”.
Pada tanggal 20 Juli 1947 tengah malam (tepatnya pada tanggal 21 Juli 1947) mulailah pihak
Belanda melancarkan aksi polisionil mereka yang pertama.
Aksi Belanda ini sudah sangat diperhitungkan sekali, dimana mereka telah
menempatkan pasukan-pasukannya ditempat yang strategis.pasukan yang bergerak dari
Jakarta dan Bandung untuk menduduki Jawa Barat (tidak termasuk Banten), dan dari
Surabaya untuk menduduki Madura dan Ujung Timur. Gerakan-gerakan pasukan yang lebih
kecil mengamnkan wilayah Semarang. Dengan demikian, Belanda menguasai semua
pelabuhan perairan di Jwa dan Sumatra.perkebunan-perkebunan di sekitar Medan, instalasi-
instalasi dan batu bara disekitar Palembang, dan daerah Padang diamankan. Melihat aksi
Belanda yang tidak mematuhi perjanjian Linggarjati membuat syahrir bingung dan putus asa,
maka pada bulan Juli 1947 dengan terpaksa mengundurkan diri dari jabatannya sebagai
Perdana Mentri, karena sebelumnya dia sangat menyetujui tuntutan Belanda dalam
menyelesaikan konflik antara pemerintah RI dengan Belanda.
Menghadapi aksi Belanda ini, bagi pasukan Republik hanya bisa bergerak mundur
dalam kebingungan dan hanya menghancurkan apa yang dapat mereka hancurkan. Dan bagi
Belanda, setelah melihat keberhasilan dalam aksi ini menimbulkan keinginan untuk
melanjutkan aksinya kemabali. Beberapa orang Belanda termasuk Van Mook, berkeinginan
merebut Yogyakarta dan merebut suatu pemerintahan Republik yang lebih lunak, tetapi pihak
Amerika dan Inggris yang menjadi sekutunya tidak menyuakai aksi polisional tersebut serta
menggiring Belanda untuk segera menghentikan penaklukkan sepenuhnya terhadap Republik.

 Perjanjian Renville

Perjanjian renville adalah perjanjian antara Indonesia dan Belanda yang ditandatangani
pada tanggal 17 Januari 1948 di atas geladak kapal peranng Amerika Serikat sbagai tempat
netral, USS Renville yang berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Perundingan
dimulai pada tanggal 8 Desember 1947 dan ditengahi oleh Komisi Tiga Negara yang terdiri
dari Amerika Serikat, Australia, dan Belgia.
Delegasi Indonesia dipimpin oleh Perdana Mentri Amir Syarifudin Harahap.delegasi
kerajaan Belanda dipimpin oleh Kolonel KNIL R. Abdul Kadir Wijoyoatmojo. Delegasi
Amerika dipimpin oleh Frank Porter Graham. Pemerintah RI dan Belanda sebelumnya pada
tanggal 17 Agustus 1947 sepakat untuk melakukan gencatan senjata hingga
ditandatanganinya Persetujuan Renville, tapi pertempuran terus terjadi antara tentara Belanda
dengan berbagai laskar-laskar yang tidak termasuk TNI, dan sesekali unit pasukan TNI juga
terlibat baku tembak dengan tentara Belanda, seperti yang terjad antar Karawang dan Bekasi.
Isi Perjanjian Renville adalh sebagai berikut :
 Belanda hanya mengakui Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Sumatra sebagai bagian wilayah
Republik Indonesia.
 Disetujuinya sebuah garis demarkasi yang memisahkan wilayah Indonesia dan daerah
pendudukan Belanda.
 TNI harus ditarik mudur dari daerah-daerah kantongnya diwilayah pendudukan di Jawa Barat
dan Jawa Timur Indonesia di Yogyakarta.
Sebagai hasil persetujuan Renville, pihak Republik harus mengosongkan wilayah-
wilayah yang dikuasai oleh TNI, dan pada bulan Februari 1948, Divisi Siliwangi hijrah ke
Jawa Tengah. Tidak semua pejuang Republik yang tergabung dalam berbagai laskar, seperti
barisan bambu runcing dan laskar Sabilillah dibawah pimpinan Sekarmaji Marijan
Kartosuwiryo mematuhi hasil persetujuan Renville tersebut. Mereka terus melakukan
perlawanan bersenjata terhadap tentara Belanda.

 Agresi Militer II
Agresi Militer Iiterjadi pada 19 Desember 1948 yang diawali dengan seranagn terhadap
Yogyakarta, ibu kota Indonesia saat itu, serta penangkapan Soekarno, Muhammad Hatta,
Sjahrir dan beberapa tokoh lainnya. Jatuhnya ibu kota negara ini menyebabkan dibentuknya
Pemerintahan Darurat Republik Indonesia di Sumatra yang dipimpin oleh Syarifuddin
Prawiranegara.
 Pemberontakan DI/TII

Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonsia (DI/TII) berawal dari penolakan


terhadap hasilperjanjian Renville yang ditandatangani oleh pemerintah Republik Indonesia
dan pemerintahan belanda pada tangal 17 Januari 1948.Sebagai besar partai politik menilai
Amir Sjarifuddin gagal memperjuangkan kepentingan Indonesia. Akibatnya ia dijatuhkan
dari jabatan Perdana Mentri. Setelah itu Amir Sjarifuddin membentuk Fron Demokrasi
Rakyat (FDR).
Salah satu isi Perjanjian Renville adalah penarikan mundur pasukan Republik Indonesia
dari Jawa Barat karena sudah dikuasai oleh pasukan belanda yang berpusat di kota Bandung
presiden dan wakil presiden marangkap Perdana Mentri pada tanggal 19 Desember 1948.
Baginya keberhasilan pasukan belanda tersebut berarti hancurnya Negara Republik
Indonesia, sehingga memberikan kesempatan kepadanya untuk memberikan sebuah Negara
baru.Pada tanggal 7 Agustus 1949 Kartosuwirjo mengumumkan pendidikan Negara Islam
Indonesia (NII) yang berpusat di Garut, Jawa Barat.Kurang dari tig minggu kemudian
wilayah Brebes dan tegal di bawah kepemimpinan Amir Fatah menyatakan wilayahnya
sebagai bagian sari NII.
Penyelesaian masalah pemberontakan DI/TII diserahkan kepada panglima divisi
masing-masing daerah. Misalnya DI/TII jawa barat oleh divisi saliwangi,DI/TII jawa tengah
oleh Divisi Diponegoro, DI/TII Sulawesi selatan oleh Divisi Hasanudin, DI/TII Kalimantan
Selatan oleh Divisi Lambung Mangkurat, dan DI/TII aceh oleh Divisi bukit Barisan. Oleh
karenannya cara penyeseleaiannya pun berbeda. Di/TII jawa tengah, jawa barat dan
Kalimantan selatan melalui perang, sedangkan Di/TII aceh dan DI/TII Kalimantan selatan
diselesaikan dengan cara damai. Daud Beureuh yang memimpin DI/TII aceh menyerahkan
kepada bulan Desembar 1962 dan Ibnu Hajar yang memimpin DI/TII kaliamnatan selatan
menyerah pada bulan juli 1963.

 Perjanjian Roem Royen

Perjanjian Roem Royen disebut juga perjanjian Perjanjian Roem-Van Roijen adalah
sebuah perjanjian antara Indonesia dengan Belanda yang dimulai pada tanggal 14 April 1949
dan akhirnya ditandatangani pada tanggal 7 mei 1949 di Hotel Des Indes, Jakarta. Namanya
diambil dari kedua pemimpin delegasi, Mohammad Roem dan Herman Van Rojjen. Maksud
dari pertemuan ini adalah untuk menyelesaikan beberapa masalah mengenai kemerdekaan
Indonesia sebelum Konfrensi Meja Bundar di Den Haag pada tahun yang sama.
Dan hasil pertemuan ini adalah :
 Angkatan bersenjata Indonesia akan menghentikan semua aktifitas gerilya.
 Pemerintah republik Indonesia akan menghadiri Konfrensi Meja Bundar.
 Pemerintah Republik Indonesia dikembalikan ke Yogyakarta.
 Angkatan bersenjata Belanda akan menghentikan semua operasi militer dan membebaskan
semua tawanan perang.
Pada tanggal 22 Juni, sebuah pertemuan lain diadakan dan mengasilkan keputusan
sebagai berikut :
 Kedaulatan akan diserahkan kepada Indonesia secara utuh dan tanpa syarat sesuai perjanjian
Renville pada 1948.
 Belanda dan Indonesia akan mendirikan sebuah persekutuan dengan dasar sukarela dan
persamaan hak.
 Hindia Belanda akan menyerahkan semua hak, kekuasaan, dan kewajiban kepada Indonesia.
Pasca perjanjian pada 6 Juli, soekarno dan Hatta kembali dari pengasingan ke
Yogyakarta, ibukota sementara Republik Indonesia. Pada tanggal 13 Julli kabinet Hatta
mengesahkan perjanjian Roem Van Roijen dan Sjafruddin Prawiranegara yang menjabat
sebagai presiden Pemerintahan darurat Republik Indonesia dari tanggal 22 Desember 1948
menyerahkan kembali mandatnya kepada Soekarno dan secara resmi mengakhiri keberadaan
PDRI pada tanggal 13 Juli 1949. Pada tanggal 3 Agustus, gencatan senjata antar Belanda dan
Indonesia dimulai di Jawa (!1 Agustus) dan Sumatar (15 Agustus). Konfrensi meja bundar
mencapai persetujuan tentang semua masalah dalam agenda pertemuan, kecuali masalah
Papua-Belanda.

 Konfrensi Meja Bundar

Konfrensi meja bundar addalah sebuah pertemuan antar pemerintahRepublik Indonesia


dan Belanda yang dilaksanakan di Den Haag, Belandaa dari 23 Agustus hingga 2 November
1949.
Pertemuan ini dilatar belakangi karena usaha Belanda untuk meredam kemerdekaan
Indonesia dengan jalan kekerasan berakhir dengan kegagalan. Belanda mendapat kecaman
keras dari dunia Internasiaonal. Belanda dan Indonesia kemudian mengadakan beberapa
pertemuan untuk menyelesaikan masalah ini secara diplomasi, lewat perundingan Linggarjati,
Perjanjian Renville, Perjanjian Roem- van Roijen, dan Konfrensi Meja Bundar.
Hasil dari Konfrensi Meja Bundar adalah :
 Serahterima kedaulatan dari pemerintah Kolonial Belanda kepada Republik Indonesia Serikat
kecuali Papua bagian barat. Indonesia ingin agar semua berkas daerah Hindia Belanda
menjadi daerah Indonesia, sedangkan Belanda ingin menjadiakan Papua bagian baratnegara
terpisah karena perbedaan etnis. Konfrensi ditutup tanpa keputusan mengenai hal ini. Karena
itu pasal 2 menyebutkan bahwa Papua bagian barat bukan bagian dari serah terima, dan
bahwa masalah ini akan diselesaikan dalam waktu satu tahun.
 Dibentuknya sebuah persekutuan Belanda-Indonesia, dengan Monarch Belanda sebagai kepala
negara.
 Pengambil alihan hutang Hindia Belanda oleh Republik Indonesia Serikat.

Sejak disetujuinnya perjanjian KMB, dibentuk Negara Indonesia berubah dari kesatuan
menjadi federasi atau serikat dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS) yang ibu
kotanya berada di Jakarta. Perubahan bentuk Negara dari kesatuan ke federai didahului
dengan pergantian konstitusi yang semula UUD 1945 menjadi konstitusi RIS.
RIS terdiri atas 16 negara bagian, yaitu Repubik Indonesia, Negara Sumatra Timur,
Negara Sumatra Selatan, Negara Pasundan, Negara Madura, Negara Indonesia Timur, Negara
Jawa Timur, Negara Kalinmantan Barat,Negara Kalmantan Timur, Negara Kalinmantan
Tenggara, Dayak Besar, Banjar, Bangka. Belitung, Riau dan Jawa Tengah.
Pemerintah RI harus berunding dengan pihak BFO (Bijeenkomst voor federal Overleg
= Pertemuan Musyawarah federal) terlebih dahulu sebelum berunding dengan pihak Belanda
dalam perundingan KMB. Pada tanggal 19-22 Juni 1949. Perundingan ini disebut sebagai
sebagai Konfrensi Antar-Indonesia dan menghasilkan beberapa kesepakatan :
1. Membentuk Negara Republik serikat (RIS) yang berdasarkan demokrasi dan Federalisme.
2. Negara RIS dikepalai oleh seorang presiden, dalam menjalankan tugasnya Presiden RIS
dibantu sejumlah menteri yang bertanggung jawab kepada Dewan perwakilan Rakyat.
3. Pembentuka dua badan perwakilan, yaitu dewan perwakilan rakyat dan dewan perwakilan
Negara bagian.
4. Pemerintah Negara-negara bagian akan mendapatkan pengakuan kedaulatan dari perintah
Belanda dari pemerintah Republik Indonesia.
Perundingan KMB dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus 1949 di Den Haag, Belanda
dan berakhir pada tanggal 2 Nopember 1949.

6. Kembali ke Negara Kesatuan

Sejak awal pembentukan Negara bagian merupakan strategi pihak Belanda dalam
memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.Sebagian besar rakyat di Negara-
negara bagian tidak memberikan dukungannya dan melancarkan demonstrasi agar
pemerintahan Negara bagian membubarkan diri dengan Republic Indonesia kedalam system
Negara kesatuan.
Tekanan rakyat menyebabkan bubarnya Negara-negara bagian secara berurutan dalam
waktu singkat.pemerintah RIS dan Republik Indonesia segera membentuk panitia gabungan
.tugas utama panitia ini adalah mmbentuk UUD Negara Kesatuan yang baru. Pada tanggal 20
Juli 1950, panitia gabungan dapat menyelessaikan tugasnya.Kemudian rencana UUD ini
dibahas dalam parlemen RIS dan RI, kedua parlemen menyetujuinya. Pada taggal 15 Agustus
1950, presiden Soekarno menandatangani persutujuan pemberlakukan UUD tersebut,yang
lebih dikenal sebagai UUD sementara 1950 (UUDS 1950). Disebut sementara karena akan
disempurnakan kembali oleh para wakil rakyat. Pada dasarnya UUD 1950 merupakan
penggabungan antara unsure-unsur UUD 1945 dan konstitusi RIS.Pemberlakuan UUDS 1950
menandai berakhirnya Negara RIS.

7. Ibu kota Pindah ke Yogyakarta


Karena situasi keamanan ibukota Jakarta (Batavia pada waktu itu) yang makin
memburuk, maka pada tanggal 4 Januari 1946, Soekarno dan Hatta dengan menggunakan
kereta api, pindah ke Yogyakarta sekaligus pula memindahkan ibu kota.
Pernyataan Van Mook untuk tidak berunding dengan Soekarno adalah salah satu faktor
yang memicu perubahan sistem pemerintahan dari presidensil menjadi parlementer. Gelagat
ini sudah terbaca oleh pihak pemerintah Republik Indonesia, karena itu sehari sebelum
kedatangan sekutu pada tanggal 14 November 1945 , Soekarno sebagai kepala pmerintahan
diganti oleh Sutan Sjahrir yang sosialis dianggap sebagai figur yang yag tepat untuk dijadikan
unjung tombak diplomatik, bertepatan dengan naik daunnya partai sosialis di Belanda.

11. PERJUANGAN MENGATASI ANCAMAN DISINTREGRASI

A. Pemberontakan PKI Madiun 1948

Dalam perjalanannya, bangsa Indonesia juga mengalami beberapa kali ancaman


disintegrasi bangsa, yakni pepecahan melalui pemberontakan PKI di Madiun, jawa timur
pada tanggal 1948.Pemberontakan ini melibatkan mantan Perdana Mentri Amir Sjarifuddin,
meskipun pimpinan pemberontaskannya adalah Muso.Ia adalah tokoh komunis Indonesia
yang sudah lama tinggal di Moskow, ibu kota Uni Soviet
Muso alias soeparto dikenal sebagai penganut garis keras komunis dan melakukan
kritikan tajam kepada Pimpinan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang dianggap kurang
revolusioner dan radikal. Oleh karena itu dia mengajak PKI untuk mengambil langkah garis
keras dalam mewujudkan cita-cita politiknya mengubah Negara Indonesia menjadi Negara
komunis sehingga dapat bergabung dengan Negara komunis internasional yang berpusat di
Uni Soviet.
Sejak awal kemerdekaan, PKI termasuk yang menentang jalur diplomasi untuk
menyelesaikan perang. Pengaruhnya dalam PKI bertambah kuat setelah mengikuti konferensi
PKI pada tanggal 26-27 Agustus 1948 sehingga dapat merebut pucuk kepemimpinan tertinggi
.PKI, yakni Sekretaris Jendral.kesibukan pemerintah menghadapi serangan pasukan belanda
terganggu dengan adanya pemberontakan PKI di Madiun pada tanggal 18 September
1948.Gubernur Militer Madiun Sumarsono mengumumkan pemisahan wilayah kekuasaan
dari pemerintah pusat Yogyakarta di bawak kepemimpinan Presiden Soekarni dan Wakil
Presiden Mohammad Hatta.Ia didukung satuan pasukan yang kuat, Brigade XXIX.
Pemerintah Pusat di Yogyakarta langsung mengeluarkan perintah kepada Panglima
APRI Jendral Besar Sudirman untuk menumpas pemberontakan PKI di Madiun. Karena
pemberontakan ini telah melemahkan kekuatan APRI sehingga pasukan belanda dengan
mudah merebut ibu kota Yogyakarta pada 19 Desember 1948. Presiden Soekarno dan wakil
Presiden/Perdana Mentri Mohammad Hatta beserta beberapa pejabat tinggi Negara lainnya
ditangkap oleh pasukan belanda.
Pada tanggal 30 September 1948 pasukan APRI berhasil menghancurkan kekuatan
militer Fron Nasional sehingga Jawa Timur dapat direbut kembali, termasuk kota Madiun
yang sempat dijadikan sebagai Pusat Pemberontakan.

B. Pemberontakan APRA , Kapten Andi Aziz dan RMS


Perang Indonesia dan belanda berakhir pada bulan desember 1949 melalui
perundingan Konferensi meja bundar (KMB) di Den Haag, belanja yang ditandatangani
pada tanggal 2 November 1949. Sejak itu Negara RI diubah dari kesatuan menjadi federasi
dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS). Presiden RIS adalah Ir.Soekarno dan
Perdana Menteri RIS Drs.Mohammad Hatta, pada 27 Desember 1949 Hatta menerima
penyerahan kedaulatan dari pemerintah belanda.
Hasil KMB pada dasarnya tidak memuaskanpendukung kedua belah pihak.Pendukung
Replubik Indonesia tidak puas karena harus menerima bekas lawan mereka dalam birokasi
sipil dan militer. Pada tanggal 23 Januari 1950 Westerling bersama pengikutnya menguasai
kota Bandung dan menduduki Markas Divisi Siliwangi.
Diketahui bahwa pasukan APRA di bawah kepemimpinan Westerling juga akan
menyerang ibukota RIS di Jakarta. Mereka sudah merencanakan untuk melancarkan aksi
pembunuhan terhadap pejabat tingi negara, seperti menteri pertahanan Sultan
Hamengkubuwono IX, sekretaris Jendral Kementrian pertahanan Mr.Ali Budiarjo, dan
pejabat kepala staf APRIS Kolonel Tahi Bonar Simatupang. Untuk melaksanakan rencana ini
westerling bekerja sama dengan menteri Negara Sultan Hamid II.
Akibbat tindakan Westerling tersebut diadakan pertemuan khusus antara pemerintah
RIS dan komisaris Tinggi Belanda. Hasil pertemuan adalah mendesak atasan langsung
westerling yaitu komandan tentara Belanda di Bandung Mayor jendral Ebgels untuk
memerintahkan bawahannya menyingkir dari kota Bandung.pada jam 05.00WIB tanggal 5
April 1950 pasukan kapten Andi Abdul Aziz menyerang markas TNI diMakasar. Pada
tanggal 8 April 1950 pemerintah RIS mengeluarkan ultimatul kepada Andi Aziz besrta
pasukannya agar menyerahkan diri paling lambat pada tanggal 12 April 1950. Diua
menyerahkan diri ke Jakarta pada tanggal 15 April 1950 setelah di desak olaeh presiden NIT
sukawati.Pasukan Andi Aziz tetap berada di Makassar.
Empat hari kemudian satu bataliyon APRIS daripuau jawa di bawah pimpinan Mayor
WArong mendarat di Makassar. Mereka langsung membebaskan Mokoginta dan menguasai
kota makasar tanpa perlawanan dari pasukan Andi Aziz yang bertahan di dalam tangisannya
masing-masing. Pda tanggal 26 April 1950 pasuka itu tiba di Makassar di sertai pasukan
tempur laut dan udaraa yang kuat.
Suasana kota Makassar semakin tegang karena adanya dua pasukan yang bermusuhan,
yakni TNI dan pasukan Andi Aziz. Bentrokan kecil-kecilan sudah sering terjadi sejak
datangnya Bataliyong Warong. Pada tanggal 15 mei 1950 meletus pertempuran antara
keduanya. Soumokil adal pejbat tinggi negara bagian NIT yang propembentukan negara
federal.Oleh Karen itu dia menentang keras perubahan NIT oleh presiden sukawati pada
tanggal 21 April 1950.Soumokil mengkampanyekan dampak negative apabila NIT di
bubarkan ke beberapa wilayah NIT.Atas perintah soumokil, pada tanggal 4 April 1950
Manusama mengumpulkan para raja pati Ambon di kantornya. 2 minggu kemudian dia
menggelar rapat umum di kota Ambon. Rapat umum yang di araahkan oleh soumokil ini
menghasilkan kesepakatan untuk menjadikan Ambon sebagai negara merdeka dengan nama
negara RMS.

C. Pemberontakan PRRI/Permesta

Pada tanggal 17 Agustus 1950 presiden RIS insinyur Ir,soekarno atas persetujuan
parlemen RIS mengumumkan pembubaran RIS. Sejak itu Indonesia kembali menjadi Negara
Kesatuan Replubik Indonesia (NKRI).5 tahum kemudian di laksanakan pemilu untuk
memilih anggota parlemen.Soekarno dan mohamaad haatta di tetapkan sebagai presiden dan
wakil presiden. Keduanya sejak tahun 1945 di jadikan sebagai Dwi Tunggal yang
menyatukan seluruh wilayah Indonesia.
Usai pemili 1945 terjadi pergolakan di beberapa daerah yang di peloporin oleh perwira
TNI Angkatan Darat.Mereka tidak puas Karena 2 hal.Pertama , pemerintah pusat tidak
memperhatikan pembangunan daerah sebagaimana tercermin dari pembagian keuangan yang
sangat merugikan kepentingan daerah. Kedua, mereka sangat kecewa dengan kebijakan
politik presiden soekarno yang lebih menguntungkan Parti Komunis Indonesia (PKI).
Presiden soekarno yang menghendaki cabinet berkaki empat, yakni cabinet yang kaut
karena di dukung 4 partai suara terbanyak, yaitu PNI, Masyumi, NU dan PKi, di balik itu,
soekarno memiliki rencana besar untuk kepentingan luar negerinya, yakni mendekatkan
Indonesai dengan negara-negara komunis agar dapat mengimbangi pengaruh Blok Barat di
Kawasan Asia Tenggara. Soekarno kecewa dengan pihak Barat karena berpihak kepada
daerah Belanda.Dalam persengkataan Irian Barat antara Belanda dan Indonesia. Menurut hasi
KMB, seharusnya pihak belanda menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia pada tahun 1950,
Penentangan terhadap Presiden soekarno di hasilkan melalui pertemua reuni Devisi
Banteng pada tanggal 20 sampai 25 November 1956 di kota Padang, provinsi Sumatra
Tengah (sekarang Sumatra barat). Tim ini terdiri atas Kolonel Dahlan Djambek, Abdul halim,
Dahlan Ibrahim, sidi bakarudin, dan Ali lubis.Mereka bertemu dengan Perdana Menteri Ali
Sastro Amit Djojo pada tanggal 28 November 1956. Pertemuan Hatta dengan tim Delegasi
reuni dewan Banteng, mempunyai pandangan berbeda untuk membangun Indonesia setelah
pemilu 1955. Akhirnya pada tanggal 1 Desember 1956, Hatta mengundurkan diri sebagai
wakil presiden. Karena tuntutan tidak di kabulkan, pada tanggal 20 Desember 1956 ketua
Dewan Banteng yang juga komandan Resimen Infanti 4 Letkol Ashamd Husein mengambil
alih pemerintahan Sumatra Tengah dari Gubernur Ruslan Muljohardjo. Alasan yang di
gunakan adalah Gubernur di nilai gagal membangun wilayah Sumatra Tengah.
Upaya pemerintah untuk menyelesaikan pergolakan daerah di Sumatra mengalami
kegagalan. Letkol Ashmad Husain pada tanggal 15 Februari 1958 mengumumkan
pembentukan pemerintah Refolusiner Repbulik Indoinesia (PRRI) dengan Seja Frudin
Prawira Negara sebagai perdana Menterinya. Dewan Banteng juga melibatkamn tokoh Partai
Sosialis Indonesia (PSI).soenitro Djojo Hadukusumo yang seorang ahli Ekonomi operasi
militer juga di lancarkan oleh pemerintah pusat untuk menhancurkan permesta. Terjadi
pertempuran hebat yang di menangkan oleh pasukan pemerintah pusat pada bulan Agustus
1958.

D. Pemberontakan G30S/PKI

Pemberontakan PRRI-Permesta menambah keyakinan presiden Soekarno bahwa


pemerintah Amerika Serikat beserta sekutunya berusaha menggulingkannya.Terbukti dengan
bantuan mereka secara diam-diam kepada pihak PRRI-Permesta.Kenyataan ini semakin
mendekatkan Soekarno dengan para pemimpin negara-negara komunis,seperti Uni
Soviet,Cina, Vietnam Utara, dan Korea utara. Di dalam negri terjadi persaingan antara PKI
dengan partai-partai antikomunis, seprti PNI, Masyumi, NU, PSI, Murba, LPKI, Partai
Katolik, PSII, dan Perti. Pihak PKI melibatkan keterlibatan beberapa tokoh Masyumi dan PSI
dalam PRRI- permesta untuk mengalahkannya dengan cara mendesak presiden Soekarno agar
membubarkannya. Pembubaran berlanjut dengan serangkaian penangkapan terhadap para
topkoh Masyumi dan PSI oleh pemerintah.
Meski PKI berhasil mengalahkan partai-partai yang menjadi lawan politiknya tetapi
PKI tidak berhasil menguasai pemerintahan sepenuhnya Karena di tentang oleh pimpinan
TNI Angkatan Darat (TNI-AD).Ketegangan hubungan antara PKI dan TNI-AD semakin
meningkat.Setelah PKI mengusulkan pembentukan kekuatan bersenjata yang di kenal sebagai
angkatan kelima.Selama ini kekuatan bersenjata terdiri empat angkatan perang, yaitu
Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Angkatan Kepolisian.
Gagasan angkatan kelima bemula dari saran Perdana Mentri Cina Chou En-Lai ketika
melakukan kunjungan kenegaraan pada bulan April 1964.Kunjungannya dalam rangka
memberi dukungan kapado Soekarno untuk melanjutkan program konfrontasinya terhadap
rencana pemerintah Inggris membentuk Malaysia.Chou En-Lie mengusulkan kepada
Soekarno agar mempersenjatai kaum buruh dan tani sehingga menambah kekuatan bersenjata
Indonesia.Soekarno menyetujuinya dan langsung mengkampanyekan pembentukan angkatan
kelima agar di dukung oleh partai-partai politik.
Di samping soal angkatan kelima, ketegangan antara PKI dan TNI-AD juga terjadi
akibat usulan PKI untuk memberlakukan perimbangan kekuatan politik brdasarkan konsep
Nasakom ( Nasionalis, Agama, dan Komunis) dalam struktur organisasi TNI-AD. Faktor lain
yang meningkatkan ketegangan TNI-AD dan PKI menyangkut kebijakan luar negeri presiden
Soekarno. Sebaliknya, sebagian besar pimpinan TNI-AD berusaha mencegahnya dan
mempertahankan hubungan yang baik antara Indonesia dan negara-negara blok Barat yang
anti komunis.

ISU KUDETA

Pada akhir tahun 1964 ketegangan hubungan hubungan antara PKI tengan TNI-AD dan
partai- partai anti komunis semakin meningkat. Untuk membendung PKI, pada tanggal 1
september 1964 partai murba membentuk BPS ( Badan Pendukung Soekarno). Tujuannya
membebaskan Soekarno dari pengaruh PKI.Bulan oktober 1964 inteljen TNI-AD
menemukan dokumen rencana kudeta PKI.Dokumen ini dibuat pada akhir Desember 1963.
Pihak TNI-AD menyerahkan dokumen tersebut kepada wakil perdana menteri III
Chaerul Saleh.Chaerul Saleh merasa yakin dengan keaslian dokumen tersebut hingga
menyampaikannya dalam rapat di Istana Bogor pada tanggal 12 Desember 1964.Jalannya
rapat berlangsung tegang karena PKI menolak keaslian dokumen dan berbalik menuduh n
pimpiChaerul Saleh maupun pimpinan TNI-AD dengan bantuan pemerintah Amerika Serikat
dan Inggris. Isu ini berasal dari surat Duta Besar Inggris untuk Indonesia Sir Andrew Gilchist
kepada Skjen Kementrian Luar Negeri Inggris bertanggal 24 Maret 1956. Surat ini dikirim
kepada, Dr. Subandrio yang saat itu menjabat tiga jabatan penting yaitu Wakil Perdana
Mentri I, Mentri Luar Negeri, dan Kepala Badan Pusat Intelijen (BPI).
Kemudian dari Soebandrio menyerahkan surat kepada Presiden Soekarno pada tanggal
26 Mei 1956. Keesokan harinya Soekarno mengumpulkan seluruh panglima angkatan
bersenjata di Istana Negara. Pinpinan TNI-AD membantah isi surat Gilchist yang
mengesankan adanya kerjasama antara TNI-AD dengan pihak asing untuk merebut keasaan
dari Presiden Soekarno. Karena menurut pihak TNI-AD surat Gilchist itu palsu. Tetapi
pimpinan PKI dan BPI (Badan Pusat Intelijen) sangat yakin keaslian surat Gilchist tersebut.
Akibatnya terjadinya keterangan.
Hubungan antara pimpinan TNI-AD dan pimpinan PKI semakin tidak harmonis setelah
rapat 27 Mei 1965.Pihak intelijen TNI-AD mendapat informasi tentang rencana pembunuh
terhadap pimpinan TNI –AD oleh PKI. Dan empat bulan kemudian, pada tanggal 1 Oktober
1965 Radio Republik Indonesia (RRI) tiba-tiba menyiarkan berita Gerakan 30 September
(G30S) pimpinan Letkol Untung yang mengaku telah menggagalkan Kudeta Dewan Jendral
TNI-AD pada tanggal 5 Oktober 1965, bertepatan dengan peringatan hari ulang tahun ABRI
(Angkatan Bersenjata Republik Indonesia). Mereka telah membunuh sejumlah pimpinan
TNI-AD seperti Mentri/Panglima Angkatan Darat Letjen Ahmat Yani, Deputy II Mayer R.
Suprapto, Depty IIIMas Tirtodarmo Haryono, Asisten I Mayjen Siswondo Parman, Asisten
IV Brigjen Donald Izacus Pandjaitan, Oditur Jendral Angkatan Darat Brigjen Soetojo
Siswomiharjo. Sebenarnya mereka juga merencanakan pembunuhan terhadap Jendral Abdul
Nasution, namun Nasution berhasil meloloskan diri.
Berdasarkan urutan peristiwa, yakni dari surat Gilchrist hingga aksi pembunuhan para
tertinggi TNI AD serta latar belakang pimpinan G30S Panglima Kostrad Mayjen Soeharto
dalam rapat mendadak di markasnya menyimpulkan G30S dikendalikan oleh PKI. Oleh
karena itu, Soeharto langsung memimpin operasi menumpas terhadap pasukan G30S. dalam
waktu 3 hari kekuatan militer G30S dihancurkan dan sejumlah pimpinan utama ditangkap
seperti Untung, Brigjen Soepardjo, Kolonel Abdul Latief, Letkol Udara Heru Atmojo, dan
Mayor Udara Sujono.
Desakan agar Presiden Soekarno membubarkan PKI semakin menguat setelah
terbentuknya Front Pancasila pada tanggal 23 Oktober 1965. Front Pancasila adalah
gabungan partai maupun ormas, seperti NU, IPKI, Partindo, PSII,Pertin, PNI,
Muhammadiyah, Soksi dan Gasbiindo. Subchan Z.E dari Nu terpilih sebagai Ketua Badan
Pekerja dan Harry Tjan Silalahi dari partai katolik menjadi sekretaris badan pekerja.
Dua hari setelah pembentukan front Pancasila, pada tanggal 25 oktober 1965para
aktivis mahasiswa membentuk Kesatuan Aksi Mahasiswa Indinesia (KAMI). Tujuannya
untuk menyatukan seluruh mahasiswa yang berdemonstrasi mengutuk aksi pembunuhan oleh
G30S dan menuntut pembubaran PKI karena menjadi dalang G30S.
Pusat kegiatan KAMI berada di kampus Universitas Indobesia, Salemba, Jakarta Pusat.
Usia KAMI hanya empat bulan.Pada tanggal 26 Februari 1966, KAMI di bubarkan oleh
presiden Soekarno.Demonstrasi KAMI yang terpenting adalah unjuk rasa pada tanggal 10
januari 1966 di Jakarta.Mereka mengajukan tiga tuntutan yaitu, Pembubaran PKI, pergantian
seluruh menteri yang bersimpati atau menjadi bagian dari G30S/PKI, dan penurunan harga.
Ketiga tuntutan ini di kenal Tritura ( tiga tuntutan rakyat) dan diikuti oleh ribuan pengunjuk
rasa.
Ada dua respon yang diberikan pemerintah, yaitu oleh wakil Perdana Mentri Pertama/
Menteri Luar Negeri/ Kepala Badan Pusat Inteljen Dr. Soebandrio, dan Presiden Soekarno.
Pada tanggal 21 Februari 1966 Presiden Soekarno berusaha memenuhi salah satu tuntutan
Trituradengan melakukan tuntutan perombakan kabinet. Soekarno menamakan cabinet
barunya dengan nama cabinet Dwikora yang di sempurnakan. Namun para menteri yang
diganti justru mereka yang termasuk anti G30S/PKI. Oleh karena itu KAMI menolaknya dan
menamakan kabinet Gestapu ( gerakan September 30, nama lain dari G30S/PKI ) atau
kabinet semen ( Kabinet Seratus Menteri) karena berjumlah 102 menteri.
Soekarno tidak menghiraukan keberatan KAMI.Pada tanggal 24 Februari 1966 di
adakan upacara Pelantikan Kabinet Dwikora yang di sempurnakan di Istana.Pada tanggal 11
Maret 1966 diadakan sidang Kabinet pertama di Istana.Penolakan Soekarno membubarkan
PKI telah menyebabkan kejatuhannya melalui sidang Istimewa MPRS bulan maret 1967.

BAB III
PENUTUP

Salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Sosial adalah Sejarah, pada pembahasan makalah
ini kami telah membahas tentang “Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum dan Sesudah
Kemerdekaan”.Hal ini memang sangat erat hubungannya dengan kehidupan kita saat ini,
karena para pahlawan Indonesia telah mengorbankan segalanya untuk mencapai
kemerdekaan Indonesia ini.
Semoga dengan tersusunnya makalah yang kami buat ini, para pembaca dapat
mengetahui tentang bagaimana perjuangan para pahlawan bangsa Indonesia dalam rangka
merebut kemerdekaan dari penjajah. Dan kami juga berharap para pemuda-pemudi dapat
menjadi penerus bangsa yang baik dan selalu mengenang perjuangan pahlawan Indonesia.

KESIMPULAN
Perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan sangatlah panjang. Mulai
dari penjajah dari Benua Eropa sampai Benua Asia, rata-rata para penjajah yang datang ke
Indonesia berawal ingin mengambil hasil bumi Indonesia karena Indonesia yang sangat kaya
dengan hasil bumi. Tetapi kebaikan masyarakat Indoesia yang menerima mereka (penjajah)
di manfaatkan dengan niat jelek dan diperlakukan dengan semena-mena salah satunya seperti
pekerja paksa (romusa dan rodi).

Daftar Pustaka
Hapsari, Ratna.2006. Eksplorasi Sejarah Indonesia dan Dunia.Jakarta: Erlangga.
Badrika, I Wayan.2006.Sejarah.Jakarta: Erlangga.

Вам также может понравиться