Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Pengtahuan social terbagi menjadi beberapa bidang ilmu, diantaranya geografi,
ekonomi, sejarah, sosiologi, antropologi, dsb. Setiap bidang ilmu tersebut membahas tentang
bab yang berbeda-beda.
Pada pembahasan kali ini, makalah kami akan membahas tentang perjuangan bangsa
Indonesia sebelum dan sesudah kemerdekaan. Karena bangsa Indonesia yang sudah dijajah
bangsa asing dengan semena-mena dan memiliki banyak cerita duka yang sangat
menyakitkan sehingga kita sebagai generasi penerus bangsa wajib mengetahui bagaimana
perjuangan para pahlawan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan.
Makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh Karena itu kami mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca untuk melengkapi kekurangan makalah kami.Dan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
B. Rumusan Masalah
a. Kapan pertama kali Bangsa asing ke Indonesia?
b. Bagaimana pendudukan penjajah di Indonesia?
c. Bagaimana perlawanan Bangsa Indonesia?
d. Apa dampak kedatangan penjajah bagi rakyat Indonesia?
e. Bagaimana proses proklamasi Indonesia?
f. Bagaimana Perjuangan Bangsa Indonesia setelah kemerdekaan?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Bumi ini dibagi atas dua pengaruh, yaitu pengaruh bangsa Spanyol dan Portugis.
2. Wilayah kekuasaan Spanyol membentang dari mexicokearah barat sampai ke kepulauan
Filipina dan wilayah kekuasaan Portugis membentang dari Brazilia kea rah timur sampai ke
kepulauan Maluku.
Jadi berdasarkan perjanjian itu, maka wilayah Maluku berada dibawah pengaruh
kekuasaan bangsa Portugis dan bangsa Spanyol harus meninggalkan Maluku untuk kembali
ke Filipina.
1. Kebencian golongan raja dan bengsawan Indonesia terhadap pemerintah Belanda yang
menyebabkan kemuduran kekuasaan mereka.
2. Kebencian golongan pedagang Indonesia terhadap Belanda yang mematikan mata pencarian
mereka.
3. Kebencian terhadap Belanda berdasarkan agama, seperti meetusnya perang Diponegoro,
perang Padri, Perang Aceh, dan lain sebagainya.
Untuk menghadapi pertentangan yang kuat dari bangsa Indonesia, Belanda menindas
dengan jalan perang colonial dan politik devide et impera, yaitu memecah belah bangsa
Indonesia.
A. Pembentukan BPUPKI
Memasuki tahun 1945 pasukan Jepang terus mengalami kekalahan.Pemerintah Jepang
untuk segera merealisasikan janjinya memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia.
Pada tanggal 1 maret 1945 panglima pasukan Jepang di Pulau Jawa, Letnan Jendral Kumaici
Harada, mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Pihak jepang membutuhkan waktu lebih dari satu bulan untuk memilih ketua dan
anggota BPUPKI yang semuanya berjumlah 60 orang. Pada 29 april 1945 penguasa jepang
mengumumkan dr.K.R.T. Radjiman Wediodiningrat sebagai ketua BPUPKI.Ia didampingi
oleh seorang wakil dari pemerintahan Jepang yaitu Yoshio Ichibangase. Selain itu ada tujuh
orang jepang yang duduk sebagai pengurus istimewa. Pemerintah pendudukan jepang pada
taggal 28 mei 1945 mengadakan acara pelantikan pengurus dan angggota BPUPKI.
Pelantikan dilakukan di gedung yang sekarang menjadi kantor Departemen luar Negeri, yakni
Jalan Pejambon Jakarta. Gedumg itu pada jaman jepang di jadiakan kantorTyuo Sangi In (
Majelis Penasihat Pusat) yang menggantikan fungsi Volksraad (Dewan Rakyat) pada zaman
Belanda.
BPUPKI menggelar dua kali persidangan, siding pertama berlangsung dari tgl 29 mei
hingga 2 juni 1945. Dan sidang keduanya pada tanggal 10 sampai 14 Juni 1945.Agenda
utamanya merumuskan undang-undang dasar yang kemudian dikenal dengan UUD 1945.
Ketiga tokoh golongan nasionalis, yaitu Mr. Muhammad Yamin, Prof. Dr. Mr. Supomo dan
Ir. Soekarno mengajukan dasar Negara yang berdasarkan lima prinsip.
Mr. Muhammad yamin pada sidang BPUPKI tanggal 29 Mei1945 mengusulkan
rumusan asas dan dasar Negara sebagai berikut :
1. Peri kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat.
Tetapi kemudian mr. Muhammad Yamin menyampaikan usul tertulis naskah rancangan
Undang-Undang Dasar, yaitu :
1. ketuhanan yang Maha Esa
2. Kebangsaan Persatuan Indnesia
3. Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Mr. Soepomo pada sidang BPUPKI tanggal 31 Mei 1945 mengusulkan rumusan asas
dan dasar Negara sebagai berikut :
1. Paham Negara Kesatuan
2. Perhubungan Negara dengan Agama
3. System Badan Permusyawaratan
4. Sosialisasi Negara
5. Hubungan Antar Bangsa.
6.
Ir. Soekarno pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945 mengusulkan rumusan asas dan
Dasar Negara sebagai berikut :
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme dan Perikemanusiaan
3. Mufakat dan Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan yang Berkebudayaan.
Panitia kecil yang beranggotakan Drs. Muhammad Hatta, Mr. Muhammad Yamin,
Mr.A. Subardjo, Mr. A.A. Maramis, Ir. Soekarno, Kiai Abdul Kahar Moezakkir, K.H.A.
Wachid Hasjim, Abikusno Tjokrosujoso, dan H.Agus Salim. Panitia kecil pada sidang PPKI
tanggal 22 Juni 1945 memberi usulan rumusan dasar Negara adalah sebagai berikut:
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakkilan
5. Keadilan social bagi seluruh Indonesia.
Rumusan akhir pancasila yang ditetapkan tanggal 18 Agustus !945 dalam sidang PPKI
adlah sebagai berikut :
1. Ketuhanan yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adail dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.
Rumusan inilah yang kemudian dijadikan dasar Negara hingga sekarang bahkan hingga
akhir perjalanan bangsa Indonesia.Bangsa Indonesia bertekad bahwa Pancasila sebagai dasar
Negara tidak dapat diubah oleh siapapun, termasuk oleh MPR.Jika mengubah dasar Negara
pancasila berarti membubarkan Negara hasil proklamasi.
7. Bom Atom di Hirosima dan Nagasaki
Keputusan Jepang untuk segera membubakarkan BPUPKI dan membentuk PPKI
ternyata dilatarbelakangi penurunan kekuatan pasukannya menghadapi serangan balik
pasukan sekutu dalam perang Dunia II. Oleh karena itu, pasukan sekutu pada tanggal 6 dan 9
Agustus 1945 menjatuuhkan bom atom dikedua kota penting di Jepang yaitu kota Hirosima
dan Nagasaki. Hirosima merupakan kota industry dan pelabuhan terpenting di Jepang.
Sedangkan Nagasaki merupakan pusat perdagangan yang juga pusat industry kapal.
Hampir sebanyak 300.000 jiwa menjadi korban.Akhirnya pemerintah Jepang
menyaatakan menyerah tanpa syarat pada sekutu pada 15 Agustus 1945.Berita tentang
kekalahan Jepang disiarkan melalui radio, namun hanya sebagian orang Indonesia saja yang
mendengar kekealahan Jepang.Di antara orang Indonesia yang mendengar kekalahan Jepang
adalah Sutan Sjahrir.
Setelah mendengar tentang kekalahan Jepang, baik kelompok muda maupun tua
mempunyai cita-cita politik yang sama, yaitu mencapai kemerdekaan Indonesia. Perbedaan di
anyara keduanya terletak pada cara untuk mencapai cita-cita politik tersebut. Kellomppok
muda menginginkan kemerdekaan atas usaha sendiri, sedangkan kellompok tua ingin bekerja
sama dengan pemerintahan Jepang.
Kelompok muda mempunyai pandangan berbeda dengan kelompok tua menyangkut
soal bagaimana caranya mencapai kemerdekaan.Mereka sudah tidak lagi mempercayai
keunggulan militer Jepang.Sikap ini diperoleh setelah mereka secara sembunyi-sembunyi
mendegarkan laporan pertempuran dari radio sekutu.Tetepi kelompok muda melihat
ketidakmungkinanpihak sekutu memberikan kemerdekaan karena didalam sekutu tergabung
pula Belanda yang ingin kembali menguasai wilayah Indonesia.Berdasarkan pertimbangan
ini, maka kelompok muda mendesak kelompok tua untuk segara membacakan proklamasi
kemerdekaan Negara Republik Indonesia tanpa persetujuan dan dukungan pemerintahan
Jepang.Namun desakn ini ditolak, sihingga terjadilah peristiwa Rengasdengklok, yakni
penculikan beberapa tokoh kelompok tua (ir.Soekarno dan Drs. Muhammad Hatta) oleh
kelompok muda.Penculikan ini sebenarnya bertujuan mulia, yaitu memberikan informasi
yang benar kepada kelompok tua mengenai Jepang yang telah menyerah kalah tanpa syarat.
8. Peristiwa rengasdengklok
Rengasdengklok adalah sebuah kota kecamatan di kabupaten Karawang yang masuk
profinsi Jawa Barat. Letaknya disekitar pesisir laut Jawa dan dilalui sungai Citarum.Kota ini
dikenal sebagai daerah penghasil padi.Nama Rengasdengklok menjadi sangat terkenal,
karena digunakan oleh pemuda Indonesia sebagai tempat menyembunyikan Ir.Soekarno dan
Drs. Muhammad Hatta.Tujuannya adalah untuk mmenjauhkan mereka dari segala pengaruh
Jepang. Kelompok pemuda merasa yakin bahwa pemerintah Jepang akan menekan kedua
tokoh penting ini agar tidak menuruti kelompok pemuda yang ingin mendorong proklamasi
kemerdekaan secepatnya tanpa persetujuan dari pemerintah Jepang. Kemugkinan pemerintah
Jepang memberikan trekanan kepada kelompok tua sangat besar, karena Soekarno dan
Muhammad Hatta berencana akan memimpin rapat PPKI pada tanggal 16 Agustus 1945.
Dalam perhitungan kelompok pemuda telah terjadi kekosongan kekuasaan.Kesempatan inilah
yang harus dimanfaatkan. Namun kelompok tua menolaknya dengan pertimbangan
pemerintahan Jepang akan menentang proklamasi kemerdekaan tersebut. Adanya
ketidaksepakatan inilah yang mendorong kelompok pemuuda mengambil keputusan nekat,
yakni mengasingkan Soekarno dan Mohammad Hatta.
Keputusan mengasingkan Ir. Soerkarno dan Drs. Mohammad Hatta merupakan salah
satu hasil rapat kelompok pemuda pada jam 24.00 menjelang tanggal 16 Agustus 1945. Rapat
diadakan di Asrama Baperpi di Cikini, Jakarta.Diantara yang hadir adalah Sukarni, Jusuf
Kunto, Dr.Mawardi, dan Chaerul Saleh.Peserta rapat sepakat mengangkat Shodancho Singgih
untuk memimpin pelaksanaan mengasingkan Soekarno dan Mohammad Hatta ke
Rengasdengklok. Pemilihan kota Rengasdengklok sendiri dilakukan berdasarkan perhiungan
militer, yakni adanya hubungan baik antara PETA Daidan Jakarata dan Daidan Purwakarta,
karena sering mengadakan latihan bersama. Rengasdengklok juga termasuk salah satu
wilayah militer Daidan Purwakarta.Soekarno dan Mohammad HAtta menolak desakan
kelompok muda untuk memproklamasikan kemerdekaan tanpa melibatkan pemerintahan
Jepang.Alasannya, meski Jepang sudah menyerah kalah pada sekutu, pasukan Jepang masih
sangat kuat untuk dilawan.Selain itu proklamasi harus di Jakarta yang sejak Zaman Belanda
sudah menjadi pusat kegiatan pemerintahan.Hal ini kemudian disampaikan oleh Shodancho
Singgih kepada para pemimpin kelompok muda yang berada di Jakarta.
9. Proklamasi Kemerdekaan
Kelompok pemuda maupun kelompok tua setuju dengan rencana mengadakan
proklamasi di Jakarta sebagaimana keinginan Ir.Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta.Mereka
juga telah menghubungi seorang petinggi milterr Jepang, yaitu Laksamana Tadaashi Maeda
yang bersedia menjamin keselamatan.Kesediaan Laksamana Tadashi Maeda mendorong
Jusuf Kunto dari elompok muda mengantarkan Mr.Ahmad Subardjo dan Sudiro dari
kelompok tua untuk menemui Soekarno dan Mohammad Hatta di Rengasdengklok pada
tanggal 16 Aguestus 1945.Akhirnya kelompok tua dan kelompok muda sepakat untuk
melaksanakan proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jakarta.
Pada hari itu juga rombongan tokoh Indonesia kembali ke Jakarta. Sampai di Jakarta
jam sebelas malam. Mereka langsung menuju rumah Laksamana Maeda.Pertemuan
berlangsung singkat, dalam pertemuan itu turut hadir Shigetada Nishijima, Tomegoro
Yoshizumi, dan Miyosi sebagai penerjemah.Mereka juga meminta jaminan keamanan kepada
Mayor Jendral Nishimura, tetapi permntaan ini ditolak. Penolakan ini membuat kelompok tua
sudah tidak percaya lagi atas keseriusan pemerintah Jepang memberikan kemerdekaan
sebagaimana yang pernah dijanjikan oleh Perdana Mentri Koiso pada akhir tahun 1944.
Soekarno dan Mohammad Hatta hanya meminta agar Nishimura tidak menghalangi
rencana bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan pada tnggal 17 Agustus
1945.Permintaan ini dipenuhi, Nishimura kemudian mengirimkan orang kepercayaannya
bernama Miyoshi untuk ikut menyaksikan rapat perumusan teks proklamasi kemerdekaan di
rumah Laksamana Maeda di jalan Bonjol I Jakarta.Rumah Maeda di anggap oleh tokoh
Indonesia adah tempat yang aman, mengingat posisinya sebagai pejabat tinggi militer yang
sangat dihormati termasuk oleh Nishimura.
Penyusunan teks proklamasi kemerdekaan disaksikan oleh Sukarni, Sudiro dan B.M
Diah, dan beberapa tokoh lainnya menunggu di serambi muka.Tokoh-tokoh Indonesia yang
menyusun teks adalah Soekarno, Mohammad Hatta dan Achmad Subardjo.Teks proklamasi
diselesaikan oleh ketiganya pada jam 04.00 WIB tanggal 17Agustus 1945.
Mengenai penandatanganan teks prokklamasi Soekarno mengusulkan agar seluruh
tokoh yang hadir sebagai penandaatangan.Usulan ini ditolak oleh kelompok muda. Mereka
mengusulkan agar hanya Soekarno dam Mohammad Hatta yang menandatanganinya. Teks
proklamasi diketik oleh Sayuti Melik.Ada sedikit perbaikan redaksi dari rumusan bertulis
tangan. Misalnya tempoh tanpa menjadi tempo tanpa huruf “hal-2” ditulis dengan “hal-hal”.
Namun perbaikan paling penting adalah pada bagian terakhir yang semula tertulis wakil-2
bangsa Indonesia menjadi atas nama bangsa Indonesia. Semua perbaikan ini merupakan
usulan dari seluruh tokoh Indonesia yang hadir di rumah Laksana Maeda.
Pada saat datangnya sekutu dan NICA ke Indonesia, terjadilah banyak pertempuran
yang terjadi antara Indonesia dan penjajah, yang pada saat itu Indonesia baru menyatakan
kemerdekaannya. Pertempuran yang terjadi antara lain adalah :
2. Palagan Ambarawa
Palagan ambarawa adalah sebuah peristiwa perlawanan rakyat terhadap sekutu yang
terjadi di Ambarawa, sebelah selatan semarang, jawa tengah. Pertempuran ambarawa pada
tanggal 11 Desember 1945, KOL.suedirman mengadakan rapat dengan para Komandan
Sektor TKR dan Laskar. Pada tanggal 12 Desembet 1945 jam 4.30 pagi, serangan mulai di
lancarkan. Pembukaan serangan di mulai dari tembakan mitra liur terlebih dahulu, di susul
oleh penembak -penembak karaben. Pertempuran berkobar di ambarawa. Satu setengah jam
kemudian, jalan raya semarang-ambarawa di kuasai oleh kesatuan-kesatuan TKR.
Pertempuran ambarawa berlangsung sengit colonel soedirman langsung memimpin
pasukannya yang menggunakan taktik supit urang, atau pengepungan rangkap dari kedua sisi
sehingga musuh benar-benar terkurung. Suplai dan komunikasi dengan pasukan induknya di
putus sama sekali. Setelah bertempur selama 4 hari, pada tanggal 15 desember 1945
pertempuran berakhir dan Indonesia berhasil merebut ambarawa dan sekutu di buat mundur
ke semarang. Kemenangan pertempuran ini kini di abadikan dengan Monumen palagan
Ambarawa dan di peringatinya Hari jadi TNI Angkatan Darat atau Hari Juang Kartika.
Perjanjian Linggarjati
Bulan Agustus 1946 pemerintah Belanda melakukan usaha lain untuk memecah
halangan dengan menunjuk tiga orang komisi jendral datang ke Jawa dan membantu Van
Mook dalam perundingan baru dengan wakil-wakil republik itu. Konfrensi kedua belah pihak
diadak di bulan Oktober dan November dibawah pimpinan yang netral seorang komisi khusus
Inggris, Lord Killearn. Bertempat di bukit Linggarjati dekat Cirebon. Setelah mengalami
tekanan berat terutama Inggris dari luar negri, dicapailah suatu persetujuan tanggal 15
November 1946 yang hasilnya antara lain sebagai berikut :
Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah kekuasaan yangmeliputi
Sumatra, Jawa, Madura.
Belanda harus meninggalkan wilayah de facto (RI) paling lambat1 Januari 1949.
Pihak Belanda dan Indonesia sepakat membentuk negara RIS.
Dalam bentuk RIS Indonesia harus tergabung dalam Commonwealth / persemakmuran
Indonesia-Belanda dengan mahkota negri Belanda sebagai kepala uni.
Dalam perundingan ini indonesia diwakili oleh Sutan Syahrir, Belanda diwakili oleh
tim yang disebut komisi Jendral dan dipimpin oleh Wim Schermerhorn denngan anggota H.J
Van Mook dan Lord Killearn dari Inggris dan bertindak sebagai Mediator daam perundingan
ini.
Pelaksanaan hasil perundingan ini tidak bejalan mulus, pada tanggal 20 Juli 1947,
gubernur Jendral H.J Van Mook akhirnya menyatakan bahwa Belanda tidak terikat lagi
denngan perjanjian ini, dan pada tanggal 21 Juli 1947, meletuslah agresi militer I. Hal ini
merupakan akibat dari perbedaan penafsiran antara Indonesia dan Belanda.
Agresi Militer I
Pada tanggal 27 Mei 1947, Belanda mengirimkan nota ultimatum, yang harus dijawab
dalam 14 hari, yang berisi :
Membentuk pemerintahan adinterim bersama.
Mengeluarkan uang bersama dan mendirikan lembaga devisa bersama.
Republik Indonesia harus mengirimkan beras untuk rakyat di daerah yang diduduki Belanda.
Menyelenggarak keamanan dan ketertiban bersama, termasuk daerah-daerah republik yang
memerlukan bantuan Belanda (gendarmerie bersama).
Menyelenggarakan penilikan bersama atas impor dan ekspor.
Perdana mentri Syahrir menyetakan kesediaan untuk mengakui kedaulatan Belanda
selama masa peralihan, tetapi menolak gendarmerie bersama. Jawaban ini mendapat reaksi
keras dari kalangan parpol-parpol di Republik. Ketika jawaban jawaban yang memuaskan
tidak kunjung tiba, Belanda terus “mengembalikan ketertiban” dengan “tindakan kepolisian”.
Pada tanggal 20 Juli 1947 tengah malam (tepatnya pada tanggal 21 Juli 1947) mulailah pihak
Belanda melancarkan aksi polisionil mereka yang pertama.
Aksi Belanda ini sudah sangat diperhitungkan sekali, dimana mereka telah
menempatkan pasukan-pasukannya ditempat yang strategis.pasukan yang bergerak dari
Jakarta dan Bandung untuk menduduki Jawa Barat (tidak termasuk Banten), dan dari
Surabaya untuk menduduki Madura dan Ujung Timur. Gerakan-gerakan pasukan yang lebih
kecil mengamnkan wilayah Semarang. Dengan demikian, Belanda menguasai semua
pelabuhan perairan di Jwa dan Sumatra.perkebunan-perkebunan di sekitar Medan, instalasi-
instalasi dan batu bara disekitar Palembang, dan daerah Padang diamankan. Melihat aksi
Belanda yang tidak mematuhi perjanjian Linggarjati membuat syahrir bingung dan putus asa,
maka pada bulan Juli 1947 dengan terpaksa mengundurkan diri dari jabatannya sebagai
Perdana Mentri, karena sebelumnya dia sangat menyetujui tuntutan Belanda dalam
menyelesaikan konflik antara pemerintah RI dengan Belanda.
Menghadapi aksi Belanda ini, bagi pasukan Republik hanya bisa bergerak mundur
dalam kebingungan dan hanya menghancurkan apa yang dapat mereka hancurkan. Dan bagi
Belanda, setelah melihat keberhasilan dalam aksi ini menimbulkan keinginan untuk
melanjutkan aksinya kemabali. Beberapa orang Belanda termasuk Van Mook, berkeinginan
merebut Yogyakarta dan merebut suatu pemerintahan Republik yang lebih lunak, tetapi pihak
Amerika dan Inggris yang menjadi sekutunya tidak menyuakai aksi polisional tersebut serta
menggiring Belanda untuk segera menghentikan penaklukkan sepenuhnya terhadap Republik.
Perjanjian Renville
Perjanjian renville adalah perjanjian antara Indonesia dan Belanda yang ditandatangani
pada tanggal 17 Januari 1948 di atas geladak kapal peranng Amerika Serikat sbagai tempat
netral, USS Renville yang berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Perundingan
dimulai pada tanggal 8 Desember 1947 dan ditengahi oleh Komisi Tiga Negara yang terdiri
dari Amerika Serikat, Australia, dan Belgia.
Delegasi Indonesia dipimpin oleh Perdana Mentri Amir Syarifudin Harahap.delegasi
kerajaan Belanda dipimpin oleh Kolonel KNIL R. Abdul Kadir Wijoyoatmojo. Delegasi
Amerika dipimpin oleh Frank Porter Graham. Pemerintah RI dan Belanda sebelumnya pada
tanggal 17 Agustus 1947 sepakat untuk melakukan gencatan senjata hingga
ditandatanganinya Persetujuan Renville, tapi pertempuran terus terjadi antara tentara Belanda
dengan berbagai laskar-laskar yang tidak termasuk TNI, dan sesekali unit pasukan TNI juga
terlibat baku tembak dengan tentara Belanda, seperti yang terjad antar Karawang dan Bekasi.
Isi Perjanjian Renville adalh sebagai berikut :
Belanda hanya mengakui Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Sumatra sebagai bagian wilayah
Republik Indonesia.
Disetujuinya sebuah garis demarkasi yang memisahkan wilayah Indonesia dan daerah
pendudukan Belanda.
TNI harus ditarik mudur dari daerah-daerah kantongnya diwilayah pendudukan di Jawa Barat
dan Jawa Timur Indonesia di Yogyakarta.
Sebagai hasil persetujuan Renville, pihak Republik harus mengosongkan wilayah-
wilayah yang dikuasai oleh TNI, dan pada bulan Februari 1948, Divisi Siliwangi hijrah ke
Jawa Tengah. Tidak semua pejuang Republik yang tergabung dalam berbagai laskar, seperti
barisan bambu runcing dan laskar Sabilillah dibawah pimpinan Sekarmaji Marijan
Kartosuwiryo mematuhi hasil persetujuan Renville tersebut. Mereka terus melakukan
perlawanan bersenjata terhadap tentara Belanda.
Agresi Militer II
Agresi Militer Iiterjadi pada 19 Desember 1948 yang diawali dengan seranagn terhadap
Yogyakarta, ibu kota Indonesia saat itu, serta penangkapan Soekarno, Muhammad Hatta,
Sjahrir dan beberapa tokoh lainnya. Jatuhnya ibu kota negara ini menyebabkan dibentuknya
Pemerintahan Darurat Republik Indonesia di Sumatra yang dipimpin oleh Syarifuddin
Prawiranegara.
Pemberontakan DI/TII
Perjanjian Roem Royen disebut juga perjanjian Perjanjian Roem-Van Roijen adalah
sebuah perjanjian antara Indonesia dengan Belanda yang dimulai pada tanggal 14 April 1949
dan akhirnya ditandatangani pada tanggal 7 mei 1949 di Hotel Des Indes, Jakarta. Namanya
diambil dari kedua pemimpin delegasi, Mohammad Roem dan Herman Van Rojjen. Maksud
dari pertemuan ini adalah untuk menyelesaikan beberapa masalah mengenai kemerdekaan
Indonesia sebelum Konfrensi Meja Bundar di Den Haag pada tahun yang sama.
Dan hasil pertemuan ini adalah :
Angkatan bersenjata Indonesia akan menghentikan semua aktifitas gerilya.
Pemerintah republik Indonesia akan menghadiri Konfrensi Meja Bundar.
Pemerintah Republik Indonesia dikembalikan ke Yogyakarta.
Angkatan bersenjata Belanda akan menghentikan semua operasi militer dan membebaskan
semua tawanan perang.
Pada tanggal 22 Juni, sebuah pertemuan lain diadakan dan mengasilkan keputusan
sebagai berikut :
Kedaulatan akan diserahkan kepada Indonesia secara utuh dan tanpa syarat sesuai perjanjian
Renville pada 1948.
Belanda dan Indonesia akan mendirikan sebuah persekutuan dengan dasar sukarela dan
persamaan hak.
Hindia Belanda akan menyerahkan semua hak, kekuasaan, dan kewajiban kepada Indonesia.
Pasca perjanjian pada 6 Juli, soekarno dan Hatta kembali dari pengasingan ke
Yogyakarta, ibukota sementara Republik Indonesia. Pada tanggal 13 Julli kabinet Hatta
mengesahkan perjanjian Roem Van Roijen dan Sjafruddin Prawiranegara yang menjabat
sebagai presiden Pemerintahan darurat Republik Indonesia dari tanggal 22 Desember 1948
menyerahkan kembali mandatnya kepada Soekarno dan secara resmi mengakhiri keberadaan
PDRI pada tanggal 13 Juli 1949. Pada tanggal 3 Agustus, gencatan senjata antar Belanda dan
Indonesia dimulai di Jawa (!1 Agustus) dan Sumatar (15 Agustus). Konfrensi meja bundar
mencapai persetujuan tentang semua masalah dalam agenda pertemuan, kecuali masalah
Papua-Belanda.
Sejak disetujuinnya perjanjian KMB, dibentuk Negara Indonesia berubah dari kesatuan
menjadi federasi atau serikat dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS) yang ibu
kotanya berada di Jakarta. Perubahan bentuk Negara dari kesatuan ke federai didahului
dengan pergantian konstitusi yang semula UUD 1945 menjadi konstitusi RIS.
RIS terdiri atas 16 negara bagian, yaitu Repubik Indonesia, Negara Sumatra Timur,
Negara Sumatra Selatan, Negara Pasundan, Negara Madura, Negara Indonesia Timur, Negara
Jawa Timur, Negara Kalinmantan Barat,Negara Kalmantan Timur, Negara Kalinmantan
Tenggara, Dayak Besar, Banjar, Bangka. Belitung, Riau dan Jawa Tengah.
Pemerintah RI harus berunding dengan pihak BFO (Bijeenkomst voor federal Overleg
= Pertemuan Musyawarah federal) terlebih dahulu sebelum berunding dengan pihak Belanda
dalam perundingan KMB. Pada tanggal 19-22 Juni 1949. Perundingan ini disebut sebagai
sebagai Konfrensi Antar-Indonesia dan menghasilkan beberapa kesepakatan :
1. Membentuk Negara Republik serikat (RIS) yang berdasarkan demokrasi dan Federalisme.
2. Negara RIS dikepalai oleh seorang presiden, dalam menjalankan tugasnya Presiden RIS
dibantu sejumlah menteri yang bertanggung jawab kepada Dewan perwakilan Rakyat.
3. Pembentuka dua badan perwakilan, yaitu dewan perwakilan rakyat dan dewan perwakilan
Negara bagian.
4. Pemerintah Negara-negara bagian akan mendapatkan pengakuan kedaulatan dari perintah
Belanda dari pemerintah Republik Indonesia.
Perundingan KMB dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus 1949 di Den Haag, Belanda
dan berakhir pada tanggal 2 Nopember 1949.
Sejak awal pembentukan Negara bagian merupakan strategi pihak Belanda dalam
memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.Sebagian besar rakyat di Negara-
negara bagian tidak memberikan dukungannya dan melancarkan demonstrasi agar
pemerintahan Negara bagian membubarkan diri dengan Republic Indonesia kedalam system
Negara kesatuan.
Tekanan rakyat menyebabkan bubarnya Negara-negara bagian secara berurutan dalam
waktu singkat.pemerintah RIS dan Republik Indonesia segera membentuk panitia gabungan
.tugas utama panitia ini adalah mmbentuk UUD Negara Kesatuan yang baru. Pada tanggal 20
Juli 1950, panitia gabungan dapat menyelessaikan tugasnya.Kemudian rencana UUD ini
dibahas dalam parlemen RIS dan RI, kedua parlemen menyetujuinya. Pada taggal 15 Agustus
1950, presiden Soekarno menandatangani persutujuan pemberlakukan UUD tersebut,yang
lebih dikenal sebagai UUD sementara 1950 (UUDS 1950). Disebut sementara karena akan
disempurnakan kembali oleh para wakil rakyat. Pada dasarnya UUD 1950 merupakan
penggabungan antara unsure-unsur UUD 1945 dan konstitusi RIS.Pemberlakuan UUDS 1950
menandai berakhirnya Negara RIS.
C. Pemberontakan PRRI/Permesta
Pada tanggal 17 Agustus 1950 presiden RIS insinyur Ir,soekarno atas persetujuan
parlemen RIS mengumumkan pembubaran RIS. Sejak itu Indonesia kembali menjadi Negara
Kesatuan Replubik Indonesia (NKRI).5 tahum kemudian di laksanakan pemilu untuk
memilih anggota parlemen.Soekarno dan mohamaad haatta di tetapkan sebagai presiden dan
wakil presiden. Keduanya sejak tahun 1945 di jadikan sebagai Dwi Tunggal yang
menyatukan seluruh wilayah Indonesia.
Usai pemili 1945 terjadi pergolakan di beberapa daerah yang di peloporin oleh perwira
TNI Angkatan Darat.Mereka tidak puas Karena 2 hal.Pertama , pemerintah pusat tidak
memperhatikan pembangunan daerah sebagaimana tercermin dari pembagian keuangan yang
sangat merugikan kepentingan daerah. Kedua, mereka sangat kecewa dengan kebijakan
politik presiden soekarno yang lebih menguntungkan Parti Komunis Indonesia (PKI).
Presiden soekarno yang menghendaki cabinet berkaki empat, yakni cabinet yang kaut
karena di dukung 4 partai suara terbanyak, yaitu PNI, Masyumi, NU dan PKi, di balik itu,
soekarno memiliki rencana besar untuk kepentingan luar negerinya, yakni mendekatkan
Indonesai dengan negara-negara komunis agar dapat mengimbangi pengaruh Blok Barat di
Kawasan Asia Tenggara. Soekarno kecewa dengan pihak Barat karena berpihak kepada
daerah Belanda.Dalam persengkataan Irian Barat antara Belanda dan Indonesia. Menurut hasi
KMB, seharusnya pihak belanda menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia pada tahun 1950,
Penentangan terhadap Presiden soekarno di hasilkan melalui pertemua reuni Devisi
Banteng pada tanggal 20 sampai 25 November 1956 di kota Padang, provinsi Sumatra
Tengah (sekarang Sumatra barat). Tim ini terdiri atas Kolonel Dahlan Djambek, Abdul halim,
Dahlan Ibrahim, sidi bakarudin, dan Ali lubis.Mereka bertemu dengan Perdana Menteri Ali
Sastro Amit Djojo pada tanggal 28 November 1956. Pertemuan Hatta dengan tim Delegasi
reuni dewan Banteng, mempunyai pandangan berbeda untuk membangun Indonesia setelah
pemilu 1955. Akhirnya pada tanggal 1 Desember 1956, Hatta mengundurkan diri sebagai
wakil presiden. Karena tuntutan tidak di kabulkan, pada tanggal 20 Desember 1956 ketua
Dewan Banteng yang juga komandan Resimen Infanti 4 Letkol Ashamd Husein mengambil
alih pemerintahan Sumatra Tengah dari Gubernur Ruslan Muljohardjo. Alasan yang di
gunakan adalah Gubernur di nilai gagal membangun wilayah Sumatra Tengah.
Upaya pemerintah untuk menyelesaikan pergolakan daerah di Sumatra mengalami
kegagalan. Letkol Ashmad Husain pada tanggal 15 Februari 1958 mengumumkan
pembentukan pemerintah Refolusiner Repbulik Indoinesia (PRRI) dengan Seja Frudin
Prawira Negara sebagai perdana Menterinya. Dewan Banteng juga melibatkamn tokoh Partai
Sosialis Indonesia (PSI).soenitro Djojo Hadukusumo yang seorang ahli Ekonomi operasi
militer juga di lancarkan oleh pemerintah pusat untuk menhancurkan permesta. Terjadi
pertempuran hebat yang di menangkan oleh pasukan pemerintah pusat pada bulan Agustus
1958.
D. Pemberontakan G30S/PKI
ISU KUDETA
Pada akhir tahun 1964 ketegangan hubungan hubungan antara PKI tengan TNI-AD dan
partai- partai anti komunis semakin meningkat. Untuk membendung PKI, pada tanggal 1
september 1964 partai murba membentuk BPS ( Badan Pendukung Soekarno). Tujuannya
membebaskan Soekarno dari pengaruh PKI.Bulan oktober 1964 inteljen TNI-AD
menemukan dokumen rencana kudeta PKI.Dokumen ini dibuat pada akhir Desember 1963.
Pihak TNI-AD menyerahkan dokumen tersebut kepada wakil perdana menteri III
Chaerul Saleh.Chaerul Saleh merasa yakin dengan keaslian dokumen tersebut hingga
menyampaikannya dalam rapat di Istana Bogor pada tanggal 12 Desember 1964.Jalannya
rapat berlangsung tegang karena PKI menolak keaslian dokumen dan berbalik menuduh n
pimpiChaerul Saleh maupun pimpinan TNI-AD dengan bantuan pemerintah Amerika Serikat
dan Inggris. Isu ini berasal dari surat Duta Besar Inggris untuk Indonesia Sir Andrew Gilchist
kepada Skjen Kementrian Luar Negeri Inggris bertanggal 24 Maret 1956. Surat ini dikirim
kepada, Dr. Subandrio yang saat itu menjabat tiga jabatan penting yaitu Wakil Perdana
Mentri I, Mentri Luar Negeri, dan Kepala Badan Pusat Intelijen (BPI).
Kemudian dari Soebandrio menyerahkan surat kepada Presiden Soekarno pada tanggal
26 Mei 1956. Keesokan harinya Soekarno mengumpulkan seluruh panglima angkatan
bersenjata di Istana Negara. Pinpinan TNI-AD membantah isi surat Gilchist yang
mengesankan adanya kerjasama antara TNI-AD dengan pihak asing untuk merebut keasaan
dari Presiden Soekarno. Karena menurut pihak TNI-AD surat Gilchist itu palsu. Tetapi
pimpinan PKI dan BPI (Badan Pusat Intelijen) sangat yakin keaslian surat Gilchist tersebut.
Akibatnya terjadinya keterangan.
Hubungan antara pimpinan TNI-AD dan pimpinan PKI semakin tidak harmonis setelah
rapat 27 Mei 1965.Pihak intelijen TNI-AD mendapat informasi tentang rencana pembunuh
terhadap pimpinan TNI –AD oleh PKI. Dan empat bulan kemudian, pada tanggal 1 Oktober
1965 Radio Republik Indonesia (RRI) tiba-tiba menyiarkan berita Gerakan 30 September
(G30S) pimpinan Letkol Untung yang mengaku telah menggagalkan Kudeta Dewan Jendral
TNI-AD pada tanggal 5 Oktober 1965, bertepatan dengan peringatan hari ulang tahun ABRI
(Angkatan Bersenjata Republik Indonesia). Mereka telah membunuh sejumlah pimpinan
TNI-AD seperti Mentri/Panglima Angkatan Darat Letjen Ahmat Yani, Deputy II Mayer R.
Suprapto, Depty IIIMas Tirtodarmo Haryono, Asisten I Mayjen Siswondo Parman, Asisten
IV Brigjen Donald Izacus Pandjaitan, Oditur Jendral Angkatan Darat Brigjen Soetojo
Siswomiharjo. Sebenarnya mereka juga merencanakan pembunuhan terhadap Jendral Abdul
Nasution, namun Nasution berhasil meloloskan diri.
Berdasarkan urutan peristiwa, yakni dari surat Gilchrist hingga aksi pembunuhan para
tertinggi TNI AD serta latar belakang pimpinan G30S Panglima Kostrad Mayjen Soeharto
dalam rapat mendadak di markasnya menyimpulkan G30S dikendalikan oleh PKI. Oleh
karena itu, Soeharto langsung memimpin operasi menumpas terhadap pasukan G30S. dalam
waktu 3 hari kekuatan militer G30S dihancurkan dan sejumlah pimpinan utama ditangkap
seperti Untung, Brigjen Soepardjo, Kolonel Abdul Latief, Letkol Udara Heru Atmojo, dan
Mayor Udara Sujono.
Desakan agar Presiden Soekarno membubarkan PKI semakin menguat setelah
terbentuknya Front Pancasila pada tanggal 23 Oktober 1965. Front Pancasila adalah
gabungan partai maupun ormas, seperti NU, IPKI, Partindo, PSII,Pertin, PNI,
Muhammadiyah, Soksi dan Gasbiindo. Subchan Z.E dari Nu terpilih sebagai Ketua Badan
Pekerja dan Harry Tjan Silalahi dari partai katolik menjadi sekretaris badan pekerja.
Dua hari setelah pembentukan front Pancasila, pada tanggal 25 oktober 1965para
aktivis mahasiswa membentuk Kesatuan Aksi Mahasiswa Indinesia (KAMI). Tujuannya
untuk menyatukan seluruh mahasiswa yang berdemonstrasi mengutuk aksi pembunuhan oleh
G30S dan menuntut pembubaran PKI karena menjadi dalang G30S.
Pusat kegiatan KAMI berada di kampus Universitas Indobesia, Salemba, Jakarta Pusat.
Usia KAMI hanya empat bulan.Pada tanggal 26 Februari 1966, KAMI di bubarkan oleh
presiden Soekarno.Demonstrasi KAMI yang terpenting adalah unjuk rasa pada tanggal 10
januari 1966 di Jakarta.Mereka mengajukan tiga tuntutan yaitu, Pembubaran PKI, pergantian
seluruh menteri yang bersimpati atau menjadi bagian dari G30S/PKI, dan penurunan harga.
Ketiga tuntutan ini di kenal Tritura ( tiga tuntutan rakyat) dan diikuti oleh ribuan pengunjuk
rasa.
Ada dua respon yang diberikan pemerintah, yaitu oleh wakil Perdana Mentri Pertama/
Menteri Luar Negeri/ Kepala Badan Pusat Inteljen Dr. Soebandrio, dan Presiden Soekarno.
Pada tanggal 21 Februari 1966 Presiden Soekarno berusaha memenuhi salah satu tuntutan
Trituradengan melakukan tuntutan perombakan kabinet. Soekarno menamakan cabinet
barunya dengan nama cabinet Dwikora yang di sempurnakan. Namun para menteri yang
diganti justru mereka yang termasuk anti G30S/PKI. Oleh karena itu KAMI menolaknya dan
menamakan kabinet Gestapu ( gerakan September 30, nama lain dari G30S/PKI ) atau
kabinet semen ( Kabinet Seratus Menteri) karena berjumlah 102 menteri.
Soekarno tidak menghiraukan keberatan KAMI.Pada tanggal 24 Februari 1966 di
adakan upacara Pelantikan Kabinet Dwikora yang di sempurnakan di Istana.Pada tanggal 11
Maret 1966 diadakan sidang Kabinet pertama di Istana.Penolakan Soekarno membubarkan
PKI telah menyebabkan kejatuhannya melalui sidang Istimewa MPRS bulan maret 1967.
BAB III
PENUTUP
Salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Sosial adalah Sejarah, pada pembahasan makalah
ini kami telah membahas tentang “Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum dan Sesudah
Kemerdekaan”.Hal ini memang sangat erat hubungannya dengan kehidupan kita saat ini,
karena para pahlawan Indonesia telah mengorbankan segalanya untuk mencapai
kemerdekaan Indonesia ini.
Semoga dengan tersusunnya makalah yang kami buat ini, para pembaca dapat
mengetahui tentang bagaimana perjuangan para pahlawan bangsa Indonesia dalam rangka
merebut kemerdekaan dari penjajah. Dan kami juga berharap para pemuda-pemudi dapat
menjadi penerus bangsa yang baik dan selalu mengenang perjuangan pahlawan Indonesia.
KESIMPULAN
Perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan sangatlah panjang. Mulai
dari penjajah dari Benua Eropa sampai Benua Asia, rata-rata para penjajah yang datang ke
Indonesia berawal ingin mengambil hasil bumi Indonesia karena Indonesia yang sangat kaya
dengan hasil bumi. Tetapi kebaikan masyarakat Indoesia yang menerima mereka (penjajah)
di manfaatkan dengan niat jelek dan diperlakukan dengan semena-mena salah satunya seperti
pekerja paksa (romusa dan rodi).
Daftar Pustaka
Hapsari, Ratna.2006. Eksplorasi Sejarah Indonesia dan Dunia.Jakarta: Erlangga.
Badrika, I Wayan.2006.Sejarah.Jakarta: Erlangga.