Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh :
D4 SKL 3B
a. Panas :
• Periksa arus beban.
• Periksa sambungan-sambungan.
• Periksa kotoran yang menempel / debu.
• Periksa system pendingin dan suhu ruangan.
b. Sering trip tanpa sebab pasti :
• Periksa atau acak pada kabel-kabel pada rangkaian pengontrol sesuai
gambar diagram rangkaian control.
• Periksa penyetelan/setting dari relay proteksi.
• Periksa tegangan catu daya rangkaian control.
• Periksa kondisi/spesifikasi peralatan proteksi dan pemutus
(switchgear).
• Periksa hubungan ke beban.
c. Gagal di operasikan (on / off)
• Periksa kondisi fisik switchgear
• Periksa atau melacak kabel-kabel control
• Periksa komponen rangkaian kontol dan karakteristik atau spesifikasi
• Periksa hubungnnya ke beban
B. Switchboard
- Switchboard adalah unit switchgear yang berbentuk box atau lemari
hubung (cubicle) bagian utama pada system tenaga listrik yang berfungsi
untuk mengoperasikan beban dan jaringan.
Switchboard rangkaian daya (tegangan rendah dan tegangan
menengah).
Switchboard rangkaian control, yang berfungsi untuk
mengoperasikan dan mengontrol rangkain daya pada gardu induk
(GI).
Switchboard rangkain pengukuran daya. Switchboard dengan
fungsinya sebagai penghubung dan pembagi biasa disebut dengan
panel hubung bagi atau perlengkapan hubung bagi (PHB).
Konstruksi dan pemasangan Switchboard meliputi persyaratan pemasangan
perlengkapan-perlengkapan Switchgear meliputi :
Box panel
- Bahan
- Dimensi
- Standar keamanan o Bus bar
- Bahan
- Dimensi
- Jarak pemasangan o Peralatan hubung (Switchgear) :
- Circuit breaker (MCB, MCCB, ACB, OCB, GCB)
- Switch pemutus beban (LBS)
- Switch / disconnecting switch (S/DS)
- Pemutus lebur (Fuse) o Trafo lebur (instrument transformer)
- Trafo tegangan (PT)
- Trafo arus (CT) o Relai proteksi
- OCR
- UV / OV relay
Contoh : Pada panel TM 20 kv, maka jarak aman pemasangan hantaran telanjang di
dalam box = 5 + 1 x 20 = 25 cm.
Bahwa hantaran jarak tersebut hanya berlaku pada Switchboard konvensional,
yaitu dengan medan udara.
Untuk Switchboard dengan medium / penyekat yang lain (minyak, SF6)
berbeda, akan lebih kecil atau kurang dari ketentuan di atas.Jadi yang berperan
dalam menentukan jarak aman ini adalah :
- Penempatan isolator pendukung menjaga jarak hantaran fasa dengan fasa dan
fasa dengan bodi.
- Ukuran/dimensi isolator pendukung menjaga jarak hantaran fasa dengan bodi..
- Pemasangan perlengkapan berisolasi seperti : CB, Switch, kabel tenaga, kabel
control, CT, PT, dsb.
Karena sudah tercetak / terakit dalam satu unit alat (pada peralatan 3 fasa)
dengan jarak aman yang sudah ditetapkan, sehingga yang terpenting adalah
menyatakan masing-masing alat seuai daya fungsinya. Juga dalam
terminating/penyambungan kabel pada terminal peralatan harus dijaga jangan sampai
mengurangi jarak aman.
Penyambungan
Terminal hubung pada Switchgear baik yang terpasang pada gardu pasangan luar
dan yang terpasang di dalam lemari hubung (cubicle) disambungkan keluar pada kedua
belah sisi (incoming dan outgoing) dengan menggunakan :
Kemampuan arus (baik arus nominal maupun arus hubung singkat) dan
kemampuan tegangan/terutama kabel tidak boleh kurang dari rating arus dan tegangan
yang dimiliki oleh Switchgear bersangkutan.
Fungsi shun trip coil dibandingkan dengan Under Voltage Coil adalah:
a. Shunt trip coil sesuai dengan namanya adalah coil (kumparan) yang terpasang
secara shunt (parallel) terhadap kontak pemutus beban (LBS).
b. Shunt trip coil dalam keadaan normal tidak bertegangan apabila ada
hubungan dari sumber luar atau apabila memperoleh sumber tegangan luar,
maka akan segera mengoperasikan “ off “pada pemutus beban.
c. Hubungan dengan sumber tegangan luar tadi dikerjakan oleh relai arus lebih.
Pada umumnya peralatan listrik(LBS) yang dilengkapi dengan shunt trip coil
dipasang dan dioperasikan pada switch board tegangan menengah (switch board
TM).Pemasangan LBS yang dilengkapi shunt trip coil (lihat pada gambar
dibawah).Seperti halnya pada MCCB, pada LBS yang tidak dilengkapi dengan secara
molorrse,
- Pada saat coil diberikan suatu tegangan sesuai dengan ratingnya, maka
hubungan mekanikal di dalam MCCB akan menahan kontak switch dalam
posisi “ on “.
- Pada saat coil diputuskan tegangannya, maka hubungan mekanikal di dalam
MCCB akan melepaskan kontak switch dalam posisi “ off “.
- Modul Under Voltage Coil ini dilengkapi dengan 2 jenis kontak bantu
(NO&NC) yang dapat difungsikan sebagai rangkaian control, sebagai pengatur
relai bantu di dalam rangkaian control.
- MCCB yang dilengkapi “Under Voltage Coil “ dalam pemasangan di dalam
switchboard dapat bekeja secara serempak atau saling bergantian (interlocking)
dengan MCCB/CB lainnya. Misal untuk mengoperasikan pompa listrik secara
bergantian.
- Pada saat coil diberikan suatu tegangan sesuai dengan ratingnya, maka
hubungan mekanikal di dalam MCCB akan menahan kontak switch dalam
posisi “ on “.
- Pada saat coil diputuskan tegangannya, maka hubungan mekanikal di dalam
MCCB akan melepaskan kontak switch dalam posisi “ off “.
- Modul Under Voltage Coil ini dilengkapi dengan 2 jenis kontak bantu
(NO&NC) yang dapat difungsikan sebagai rangkaian control, sebagai pengatur
relai bantu di dalam rangkaian control.
- MCCB yang dilengkapi “Under Voltage Coil “ dalam pemasangan di dalam
switchboard dapat bekeja secara serempak atau saling bergantian (interlocking)
dengan MCCB/CB lainnya. Misal untuk mengoperasikan pompa listrik secara
bergantian.
Kekurangan yang ada pada MCCB yang dilengkapi dengan Under Voltage Coil adalah:
1) Apabila tiba-tiba sumber/tegangan jaringan hilang, maka MCCB akan trip dan
apabila tegangan telah kembali (coil menjadi bertegangan lagi) harus ada
operator yang mengoperasikan/menghidupkan MCCB dari jarak dekat /
langsung pada alat.
2) Berbeda dengan apabila MCCB tidak dilengkapi Under Voltage Coil,
hanya akan trip apabila ada arus lebih dan hilangnya tegangan tanpa diikuti
kelebihan arus maka tidak akan terjadi trip pada kotak MCCB.
Kelebihan MCCB yang dilengkapi undervoltage coil dengan MCCB yang dilengkapi
adalah :
1) Pada MCCB yang dilengkapi ini system kerja bergantian (interlocking) sesama
MCCB dapat dilakukan secara mekanikal dan secara control elektrik,
sedangkan pada MCCB yang tidak dilengkapi hanya bisa saling interlocking
secara manual saja
(saling berdekatan)
2) Dapat membentuk rangkaian control melalui kontak-kontak bantunya yang
terhubung dengan relai-relai bantu. Contoh-contoh MCCB yang dilengkapi
dengan modul Uder Voltage relai banyak dipasaran atau katalog dari pabrik,
lengkap dengan tipe dan karakteristiknya.
MACAM-MACAM SWITCHGEAR