Вы находитесь на странице: 1из 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

The General Theory of Employment, Interest, and Money adalah karya tulis
Keynes yang paling terkenal. Buku ini ditulis sebagai reaksi terhadap depresi besar-
besaran yang terjadi tahun 1930-an yang tidak berhasil dipecahkan dengan metode
Klasik dan Neo-klasik. Dalam bukunya, Keynes menerangkan bahwa pemerintah
harus melakukan campur tangan dalam mengendalikan perekonomian nasional
dengan kebijakan-kebijakan secara aktif sehingga mempengaruhi gerak
perekonomian.
Pandangan-pandangan Keynes terus diperbarui dan dikembangkan oleh
pendukung-pendukungnya, baik dari golongan Neo-keynesian maupun Post
Keynesian. Penerus ajaran Keynes banyak berjasa dalam mengembangkan teori-teori
yang berhubungan dengan usaha menjaga stabilitas perekonomian. Teori-teori
tersebut menerangkan dan mengantisipasi fluktuasi ekonomi (business cycle) dan
teori-teori yang berhubungan dengan pertumbuhan dan pendapatan.
Aliran ini juga mencoba untuk mencari solusi atas kegagalan dari ekonomi
liberal yang mengusung asas laissez-faire yang beranggapan pasar dan sektor swasta
akan mencapai optimal tanpa campur tangan pemerintah. Pandangan-pandangan
mereka disebut Keynesian karena teori-teori mereka diturunkan dari teori determinasi
pendapat Keynes. Adapun tokoh Keynesian yang dibahas dalam makalah ini adalah
Simon Kuznets dan Paul Samuelson beserta corak pemikiran ekonomi aliran
Keynesian.

Depresi besar dunia tahun 1930-an telah membuktikan beberapa kesalahan dari
ajaran ekonomi mazhab klasik dengan metode deduktif logisnya. Teori mazhab klasik
tentang tenaga kerja, tabungan, dan uang, dan dalam hal tertentu juga teorinya tentang
permintaan dan penawaran yang akan selalu mencampai titik seimbang dengan
mekanisme pasar dan masih butuh penyempurnaan. Dari sekian banyak orang yang
mencoba untuk menyempurnakan pandangan-pandangan klasik ini, kita tidak boleh
melepaskan peran orang yang satu ini, yaitu John Maynard Keynes. Tulisan ini tidak
akan memberikan kumpulan teori-teori ekonomi Keynes seperti fungsi konsumsi dan
sebagainya, karena banyak orang yang lebih ahli dari itu. Perlu untuk diketahui,

1
besarnya pengaruh Keynes melahirkan sebuah aliran yang disebut Keynesian, yaitu
sekumpulan teori dan kebijaksanaan ekonomi yang terintegrasi yang berasal dari
Keynes, yang sekalipun berdasarkan paradigma liberalisme, percaya bahwa
perekonomian yang teratur hanya dapat dicapai melalui pengawasan dan intervensi
pemerintah (Sastradipoera, 2007: 234) .
Aliran Keynesian pada masanya menekankan pembahasan tentang teori
fluktuasi ekonomi, menganalisis hal-hal yang dapat menyebabkan perekonomian
menjauh dari posisi keseimbangan sehingga tidak stabil, dan yang lebih penting adalah
apa tindakan dan kebijakan yang dapat dilakukan untuk mencegah gerak perekonomian
yang berfluktuasi tersebut agar menjadi lebih stabil, serta peduli terhadap pertumbuhan
ekonomi. Berbeda dengan pada masa pemikiran aliran Klasik, masalah fluktuasi
ekonomi hanya dibicarakan selintas saja hal ini dikarenakan sudah begitu melekatnya
kepercayaan orang pada pendapat Klasik yang mengatakan bahwa perekonomian akan
selalu menuju pada suatu keseimbangan.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
1. Pengertian teori Keynes?
2. Bagaimana peran pemerintah dalam pemikiran Keynes?
3. Siapa sajakah tokoh-tokoh yang berperan dalam pemikiran Teori Keynes?

1.3 Tujuan Penulisan


Sehingga dari rumusan masalah di atas dapat di simpulkan tujuan penulisan
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa itu teori Keynes
2. Untuk mengetahui bagaimana peran pemerintah dalam pemikiran Keynes
3. Untuk mengetahui siapa saja tokoh-tokoh yang berperan dalam pemikiran Teori
Keynes

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teori Keynes

Teori Keynes adalah nama suatu teori ekonomi yang diambil dari John Maynard
Keynes, seorang ekonom Inggris yang hidup antara tahun 1883 sampai 1946. Beliau dikenal
sebagai orang pertama yang mampu menjelaskan secara sederhana penyebab dari Great
Depression. Teori ekonominya berdasarkan atas hipotesis siklus arus uang, yang mengacu
pada ide bahwa peningkatan belanja (konsumsi) dalam suatu perekonomian, akan
meningkatkan pendapatan yang kemudian akan mendorong lebih meningkatnya lagi belanja
dan pendapatan. Teori Keynes ini menelurkan banyak intervensi kebijakan ekonomi pada era
terjadinya Great Depression.

Pada Teori Keynes, konsumsi yang dilakukan oleh satu orang dalam perekonomian
akan menjadi pendapatan untuk orang lain pada perekonomian yang sama. Sehingga apabila
seorang membelanjakan uangnya, ia membantu meningkatkan pendapatan orang lain. Siklus
ini terus berlanjut dan membuat perekonomian dapat berjalan secara normal. Ketika Great
Depression melanda, masyarakat secara alami bereaksi dengan menahan belanja dan
cenderung menimbun uangnya. Hal ini berdasarkan Teori Keynes akan mengakibatkan
berhentinya siklus perputaran uang dan selanjutnya membuat perekonomian lumpuh.

Solusi Keynes untuk menerobos hambatan pereknomian ini adalah dengan campur
tangan dari sektor publik dan pemerintah. Ia berpendapat bahwa pemerintah harus campur
tangan dalam peningkatan belanja masyarakat, baik dengan cara meningkatkan suplai uang
atau dengan melakukan pembelian barang dan jasa oleh pemerintah sendiri. Selama terjadi
Great Depression, hal ini bagaimanapun merupakan solusi yang tidak populer. Namun
demikian, belanja pertahanan pemerintah yang dicanangkan oleh Presiden Franklin Delano
Roosevelt membantu pulihnya perekonomian Amerika Serikat.

Aliran Ekonomi Keynesian, menganjurkan supaya sektor publik ikut campur tangan
dalam meningkatkan perekonomian secara umum, dimana pendapat ini bertentangan dengan
pemikiran ekonomi yang populer saat itu – laizes-faire capitalism (teori kapitalisme).
Kapitalisme murni merupakan teori yang menentang campur tangan sektor publik dan
pemerintah dalam perekonomian. Teori ini percaya bahwa pasar yang bebas campur tangan
akan mencapai keseimbangannya sendiri. Keynes berpendapat bahwa dalam perekonomian,
fihak swasta tidak sepenuhnya diberikan kekuasaan untuk mengelola perekonomian, karena
pada umumnya seperti yang dikatakan oleh pemikir beraliran sosialis, pihak swasta bertujuan
utama untuk mencari keuntungan untuk dirinya sendiri dan apabila hal itu dibiarkan maka
perekonomian akan menjadi tidak kondusif secara keseluruhan. Oleh karena itu, agar
kegiatan swasta dapat terjamin berada pada jalur yang tepat, maka harus ada satu otoritas
yang mengendalikan dan mengatur perekonomian tersebut. Otoritas tersebut tentu saja adalah
pemerintah.

3
Teori Keynes mengecam kebijakan pemerintah yang terlalu mendorong tabungan dan
tidak mendorong konsumsi. Keynes juga mendukung pendistribusian kekayaan secara
terkendali ketika diperlukan. Teori Keynes kemudian menyimpulkan bahwa ada alasan
pragmatis untuk pendistribusian kemakmuran: jika segment masyarakat yang lebih miskin
diberikan sejumlah uang, mereka akan cenderung membelanjakannya daripada
menyimpannya; yang kemudian mendorong pertumbuhan ekonomi. Ide pokok dari teori
Keynes ini adalah “PERANAN PEMERINTAH” yang tadinya diharamkan dalam Teori
Ekonomi Klasik. John Meynard Keynes menjelaskan teori ekonominya dalam buku
karangannya berjudul “THE GENERAL THEORY OF EMPLOYMENT, INTEREST AND
MONEY”

2.2 Peran Pemerintah dalam pemikiran Keynes

Seperti yang telah disebutkan di awal, inilah yang membedakan antara kaum klasik
dengan Keynes. Dalam pemikiran Keynes, pemerintah mempunyai andil yang besar.
Sebenarnya Keynes percaya dengan slogan laissez-faire-laissez-passer klasik bahwa dengan
mekanisme pasar perekonomian akan selalu menemukan jalannya sendiri menuju titik
keseimbangan, tetapi hal itu membutuhkan waktu yang lama. Sedangkan kata-kata Keynes
yang termashur adalah “dalam jangka panjang kita akan mati” (Deliarnov, 1995: 146).
Dengan argumen itulah peran pemerintah bukan lagi dibutuhkan tetapi adalah sebuah
keharusan.
Keynes dan pengikutnya berpendapat bahwa pemerintah seharusnya melakukan
intervensi melalui kebijaksanaan fiskal dan moneter untuk mendorong kesempatan kerja
penuh, stabilitas harga, dan pertumbuhan ekonomi. Mereka menyarankan, untuk memerangi
depresi dan resesi ekonomi, seharusnya dilakukan dengan cara meningkatkan belanja
pemerintah atau mengurangi pajak yang dapat menambah belanja konsumsi sektor swasta.
Mereka juga menyarankan agar penguasa moneter menambah pasokan uang untuk
menurunkan suku bunga dengan harapan agar kebijaksanaan itu mampu mendukung
investasi. Untuk menghadapi inflasi yang disebabkan oleh permintaan keseluruhan yang
berlebihan, pemerintah sebaiknya mengurangi belanja, meningkatkan pajak untuk
mengurangi belanja konsumsi sektor swasta, atau mengurangi pasokan uang untuk
meningkatkan suku bunga, yang akan dapat meredam belanja investasi berlebihan
(Sastradipoera, 2007: 247).
Kaitannya dengan peran pemerintah – dengan mendekati pemikiran Marx – Keynes
mengusulkan adanya pajak progresif yang dikombinasikan dengan berbagai tindakan jaminan

4
sosial dan pelayaan umum agar pendapatan dapat merata. Karena distribusi pendapatan yang
tidak merata cenderung akan meningkatkan tabungan dan membatasi investasi (yang dalam
hal ini menurut Keynes, mempunyai faktor yang besar).

2.3 Tokoh-tokoh yang berperan dalam pemikiran Teori Keynes

A. Pemikiran-pemikiran Ekonomi Simon Kuznet (1901-1985)

Simon Kuznets terkenal dalam bidang ekonomi atas studinya tentang pendapatan
nasional dan komponen-komponennya. Ia pernah memenangkan hadiah Nobel di bidang
ekonomi pada tahun 1971 atas usahanya mempelopori pengukuran dan analisis atas sejarah
pertumbuhan pendapatan nasional negara-negara maju.
Pada awalnya kuznet seorang ahli statistik, yang banyak berkecimpung dengan
pengumpulan dan analisis data. Termasuk pula di dalamnya data ekonomi. Karena banyak
mengumpulkan data-data ekonomi, ia menjadi tertarik dengan bidang ekonomi. Buku yang
ditulis Kuznets yang ada hubungan dengan ekonomi antara lain : National Income and Its
Composition (1941), Economic change (1953), dan Modern Economic Growth, Rate,
Structure and spread (1960). Dalam karyanya yang pertama, Kuznets banyak
menyumbangkan pemikiran tentang hal-hal yang berhubungan dengan perhitungan
pendapatan nasional.

a. Pendapatan nasional
Berkat jasa Kuznets, pengertian-pengertian pokok dalam kerangka teori Keynes dapat
diwujudkan secara kuantitatif-empiris. Hubungan antara pendapatan nasional, konsumsi,
tabungan, pengangguran, inflasi, dan harga-harga dapat dikaji dan diamati menurut analisis
kurun waktu (time series analysis). Dengan analisis time series, kita dapat menghitung
pertumbuhan ekonomi lebih eksak.
Begitu juga dengan analisis kurun waktu, kita tidak hanya dapat mengetahui apa yang
sedang atau sudah terjadi. Kita bahkan bisa meramal, memperkirakan, dan skaligus
mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan terjadi pada masa-masa yang akan
datang.

5
Manfaat Pendapatan Nasional yaitu;
1. Dapat mengetahui dan memperbandingkan kegiatan ekonomi dari tahun ke tahun.
2. Untuk mengukur tinggi rendahnya taraf hidup dan kemakmuran suatu bangsa.
3. Dapat mengetahui struktur perekonomian suatu negara.
4. Membandingkan antara neraca pendapatan nasional dengan neraca pembayaran
internasional, sehingga dapat diketahui seberapa besar hubungan luar negeri terhadap
perekonomian nasional.
b. Petumbuhan ekonomi
Menurut Simon Kuznets, pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan jangka panjang
kemampuan suatu negara untuk menyediakan semakin banyak jenis barang-barang ekonomi
bagi para penduduknya. Definisi ini memiliki tiga komponen utama yaitu.: pertama,
pertumbuhan ekonomi suatu bangsa terlihat dari meningkatnya secara terus-menerus
persediaan barang; kedua, teknologi maju merupakan faktor dalam pertumbuhan ekonomi
yang menentukan derajat pertumbuhan kemampuan dalam penyediaan aneka macam barang
kepada penduduk; ketiga, penggunaan teknologi secara luas dan efisien memerlukan adanya
penyesuaian di bidang kelembagaan dan ideologi sehingga inovasi yang dihasilkan oleh ilmu
pengetahuan umat manusia dapat dimanfaatkan secara tepat.
c. Pengukuran Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product)
Menurut Kuznet PDB diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang
diproduksi di dalam wilayah tersebut dalam jangka waktu tertentu. PDB dapat dihitung
dengan memakai dua pendekatan, yaitu pendekatan pengeluaran dan pendekatan pendapatan.
Rumus umum untuk PDB dengan pendekatan pengeluaran adalah:

PDB = Konsumsi + Investasi + Pengeluaran Pemerintah + Ekspor – Impor

Di mana konsumsi adalah pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga, investasi
oleh sektor usaha, pengeluaran pemerintah oleh pemerintah, dan ekspor dan impor
melibatkan sektor luar negeri.

B. Pemikiran-pemikiran Ekonomi Paul Samuelson

Samuelson memperoleh pendidikan ekonomi di Harvard. Disamping memperdalam


ekonomi ia juga sangat mahir dalam ilmu matematika. Jasa Samuelson sangat terlihat dalam
melakukan kodifikasi pemikiran-pemikiran Keynes, kemudian ia melengkapinya dengan

6
pemikiran-pemikiran baru yang lebih luas jangkauannya dengan pendekatan matematika.
Buku Samuelson antara lain : Foundation of Economic Analysis (1947) dan economics
(1948). Dalam buku Economics, Samuelson memperlihatkan bagaimana perdagangan luar
negeri dimasukkan dalam kerangka teori ekonomi makro, mengenai lalulintas perdagangan
dan pembayaran internasional. Atas jasa Samuelson, banyak negara yang terdorong untuk
lebih membuka pasarnya terhadap perekonomian internasional, termasuk Indonesia.
Samuelson memperjelas hubungan antara kebijakan fiskal dengan keseimbangan
dalam lalulintas pembayaran internasional. Hal ini memperllihatkan peranan foreign trade
multiplier (dampak multiplier yang berasal dari perdangan luar negeri) dan berbagai
kemungkinan penyimpangan dari keseimbangan internasional. Di sini dapat dilihat adanya
integrasi mengenai segi ekuilibrium internasional kedalam kerangka umum teori ekonomi
makro.
Sementara itu, dalam buku Foundation of Economic Analysis, ia memperlihatkan
bagaimana hubungan timbal balik saling memperkuat antara faktor pengganda (multiplier)
dengan proses akselerasi (accelerator). Permintaan efektif masyarakat dipengaruhi oleh
autonomous investment (investasi yang besarnya ditentukan oleh perekonomian itu sendiri).
Dampak investasi terhadap perekonomian menjadi berlipat ganda karena adanya multiplier,
besarnya angka pengganda ini sangat ditentukan oleh kecenderungan menkonsumsi
masyarakat. Makin besar kecenderungan mengkonsumsi, makin besar angka pengganda,
makin besar pula dampak investasi terhadap perekonomian. Dampak investasi terhadap
perekonomian menjadi jauh lebih besar karena adanya akselerasi.
Prinsip akselerator secara sederhana adalah perubahan dalam pendapatan nasional
akan menyebabkan terjadinya perubahan dalam jumlah investasi. Perubahan dalam investasi
menyebabkan bertambahnya pendapatan nasional melalui proses akselerasi, yang bersifat
kumulatif. Interaksi antara multiplier dan accelerator berdampak terhadap pendapatan
nasional menjadi semakin berlipat ganda.

7
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Keynesian merupakan aliran yang mendukung dan mengembangkan teori-teori dari
Keynes. Sebagaimana kita ketahui teori-teori dari Keynes cukup mendunia pada masanya.
Aliran Keynesian mengembangkan teori-teori dari Keynes seperti teori yang berhubungan
dengan usaha menjaga stabilitas ekonomi dan mengantisipasi fluktuasi ekonomi, serta teori
yang berhubungan dengan pertumbuhan dan pendapatan nasional.
Dalam mengatasi persoalan ekonomi, Keynesian percaya pemerintah harus campur
tangan secara aktif dan sadar mengendalikan perekonomian ke arah posisi Full Employment,
sebab mekanisme ke arah posisi tersebut tidak bisa diandalkan secara otomatis. Keynesian
menganggap kebijakan fiskal lebih efektif dalam usaha menstabilkan perekonomian. Berbeda
dengan kaum moneteris, yang menganggap kebijakan moneter lebih efektif dalam
memecahkan persoalan ekonomi dengan cara menekan atau menambah jumlah uang beredar.
Ketika aliran Keynesian mencoba untuk menekan fluktuasi ekonomi agar
perekonomin mendekati keadaan stabil, aliran Sisi Penawaran justru berpendapat lebih baik
meningkatkan pendapatan nasional melalui pemanfaatan sumber daya penuh, daripada
mencoba menekan atau meredakan fluktuasi ekonomi.
Dua tokoh yang sangat memberi sumbang pemikiran atas kesempurnaan pemikiran
Keynes adalah Simon Kuznet dan Paul Samuelson. Kuznets banyak menyumbangkan
pemikiran tentang hal-hal yang berhubungan dengan perhitungan pendapatan nasional. Ia
merintis perhitungan pendapatan nasional sejak periode 1929-1932 dan hasilnya 1934
diterbitkan pertama kali sebagai hasil penghitungan Pendapatan Nasional Amerika.
Sedangkan Samuelson, berjasa dalam memperkenalkan lalulintas perdagangan dan
pembayaran internasional. Atas jasanya banyak negara yang terdorong untuk lebih membuka
pasarnya terhadap perekonomian internasional, termasuk Indonesia. Dengan demikian
pemikiran-pemikiran Keynesian mengarah kepada ekonomi Makro.

8
DAFTAR PUSTAKA

 Wardahcheche. 2014. Makalah John Maynard Keynes. Dapat dilihat di


www.wardahcheche.blogspot.com

 Deliarnov. 1995. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

 Sastradipoera, Komaruddin. 2007. Sejarah Pemikiran Ekonomi. Bandung: Kappa-Sigma

Вам также может понравиться