Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Praktikum
Proses Produksi
Disusun Oleh :
TIM LABORATORIUM
TEKNOLOGI MATERIAL
Pada prinsipnya semua jenis mesin bubut mempunyai kontrol yang sama, hanya
peletakannya saja yang berbeda. Tanyakan kepada asisten / laboran anda sebelum
mulai menjalankan mesin.
Pembubutan
πxdxn
V= ( m / menit )
1000
Di mana:
V= Kecepatan potong (m/menit). d = Diameter benda kerja (mm).
n = Jumlah putaran tiap menit. π = 3,14
B. Kecepatan Putaran Mesin Bubut ( Rpm)
Kecepatan putaran mesin bubut adalah, kemampuan kecepatan putar mesin
bubut untuk melakukan pemotongan atau penyayatan dalam satuan putaran/menit.
Maka dari itu untuk mencari besarnya putaran mesin sangat dipengaruhi oleh
seberapa besar kecepatan potong dan keliling benda kerjanya. Mengingat nilai
kecepatan potong untuk setiap jenis bahan sudah ditetapkan secara baku, maka
komponen yang bisa diatur dalam proses penyayatan adalah putaran mesin/benda
kerjanya. Dengan demikian rumus dasar untuk menghitung putaran mesin bubut
adalah:
1000 x V
n= ( Rpm )
πxd
Di mana:
V= Kecepatan potong (m/menit). d=Diameter benda kerja (mm).
n = Jumlah putaran tiap menit. π = 3,14
III.1 Metodologi
Bahan&Alat
Mesin Bubut.
Pisau Bubut (pahat bubut HSS).
Jangka Sorong.
Meteran / penggaris
Kapur / penggores
Carbon Steel ST41
Prosedur Kerja
Sebelum Proses Pembubutan / Persiapan
1. Pengecekan mesin yang akan digunakan .
2. Menyiapkan alat–alat, bahan, dan gambar kerja yang dibutuhkan dalam
praktikum.
3. Benda kerja diukur dimensinya sebelum dipasang pada chuck serta ditandai
bagian-bagian yang akan dibubut.
4. Benda kerja dipasang pada chuck dengan bantuan kunci chuck dan senterkan.
5. Pahat dipasang pada Tool Holder/tool post dan kedudukannya disenterkan
terhadap titik pusat benda kerja dengan bantuan tail stock .
6. Pemilihan kecepatan putar spindle yang sesuai dengan benda kerja. Gunakan
kecepatan yang lebih tinggi serta kedalaman pemakanan yang kecil pada proses
finishing.
7. Mesin dapat dinyalakan.
8. Pengaturan titik nol dan pengaturan kedalaman pemakanan dengan cara
menggoreskan ujung pahat pada benda kerja yang berputar.
9. Proses pembubutan bisa dilakukan sesuai gambar benda kerja yang
direncanakan.
Catatan :
Pastikan benda kerja terpasang dengan erat pada chuck
I.2 Tujuan
Pada praktikum kerja bangku ini dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu,
diantaranya :
1. Mengetahui dan memahami bagian-bagian dalam pengelasan SMAW beserta
kegunaanya.
2. Memahami prinsip kerja pengelasan SMAW.
3. Mahasiswa dapat membuat benda kerja berupa rak menggunakan las SMAW.
II.1 Pengelasan
Pengelasan adalah suatu proses penyambungan logam dimana logam menjadi satu
akibat termal dengan atau tanpa pengaruh tekanan. Atau dapat juga didefinisikan sebagai
ikatan metalurgi yang ditimbulkan oleh gaya tarik-menarik antara atom. Penyambungan
dengan metoda las umumnya terjadi pemanasan dan pencairan secara lokal pada bagian yang
disambung sehingga memudahkan terjadinya difusi pada atom-atom logam induk. Sumber
panas selama proses pengelasan dapat dari listrik atau reaksi pembakaran. Karena pemanasan
sewaktu penyambungan, setelah pengelasan dapat terjadi perubahan metalurgi logam induk
pada sekitar daerah lasan. Perubahan ini dapat mempengaruhi kekuatan las dan munculnya
tegangan sisa. Untuk memperbaiki sifat-sifat mekanik setelah las, biasanya setelah
pengelasan perlu heat treatment
Gambar 3.2. Pemindahan cairan logam dari elektroda ke bahan dasar dimana gas dari
pembakaran selaput elektroda melindungi daerah ini.
Proses Pemotongan :
1. Benda kerja diukur sesuai dengan ukuran yang ada telah ditentukan
2. Benda kerja dipotong sesuai ukuran
3. Pada potongan profil yang kurang halus dikikir agar rata
4. Potongan-potongan betonizer disusun dengan tujuan untuk mengetahui ketepatan
penyusunan rak
Proses pengelasan :
1. Mempersiapkan alat dan bahan
2. Membersihkan ujung-ujung benda kerja yang kan di las dengan menggunakan
sikat baja
3. Menyambungkan katub (+) dengan benda kerja dan kutub (-) dengan elektroda
4. Melakukan proses las titik pada ujung dan sudut benda kerja yang akan di las
5. Melakukan proses pengelasan secara menyeluruh pada benda kerja yang akan
mau dibuat untuk menyambung benda kerja
6. Menghilangkan slag dan tegangan sisa pada benda kerja dengan menggunakan
palu kerak
7. Mengulangi kembali proses pengelasan 4-6 kali untuk menyambung benda kerja
Proses Akhir :
1. Mengamplas bagian benda kerja yang tidak rapi
2. Mengacat benda kerja
50cm