Вы находитесь на странице: 1из 21

LAPORAN UJIAN PRAKTEK

FISIOTERAPI KOMUNITAS II

DI SUSUN OLEH :

NAMA : SITI RABIATUL ADAWIYAH


KELAS : III A D.IV
NIM : PO.714241151035

JURUSAN FISIOTERAPI
POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
2017/2018
A. Pekerjaan Yang Menggunakan Tenaga

 Nama : Ny. Lily Syamsiani Hursani


 Pekerjaan :Pemilik UKM Sambel tumis Assipa’
 Alamat :JL. Kh. Abd. Jabbar Ashiry No. 95A

1. Deskripsi Pekerjaan
Ibu Lily mulai merintis pekerjaannya 2 tahun lalu. Tugas utamanya membuat sambel
tumis ±200 bungkus perminggu sekaligus mendistribusikannya sendiri ke pengecer,
toko, dan warung. Dalam pembuatan sambel ibu Lily bekerja mulai dari pembelian
bahan baku sampai proses produksi. Biasanya pagi hari ibu Lily mulai pergi ke pasar,
lalu siangnya mulai mengolah bahan sampai menjadi sambel dan dilanjut pengemasan
pada sore hari dilakukannya sendiri tanpa bantuan.

2. Kapasitas Kerja
 Umur : 51 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Status Kesehatan : Hipertensi dan Kolesterol
 Status Pendidikan : S1 Pertanian
 Pengalaman Kerja : pernah bekerja di PT. PALLANGGA UTAMA, pernah
memiliki pangkalan minyak tanah dan gas dan sekarang pemilik UKM
 Antropometri:
- Tinggi Badan : 150 cm
- Berat Badan :64 kg
𝐵𝐵 64 64
𝐵𝑀𝐼 = = = = 28,44 (pra obesitas)
𝑇𝐵 × 𝑇𝐵 1,5m × 1,5m 2,25
3. Persentase Cardiovaskular Load (CVL)
Cara Perhitungan
Dalam penentuan CVL yang harus di hitung:
 Denyut nadi istirahat (DNI) adalah rerata denyut nadi sebelum pekerjaan
dimulai
 Denyut nadi kerja (DNK) adalah rerata denyut nadi selama bekerja
 Nadi kerja (NK) adalah selisih antara denyut nadi istirahat dengan denyut nadi
kerja. Adapun persamaan dari metode 10 denyut seperti terlihat pada rumus
dibawah.
10 𝑑𝑒𝑛𝑦𝑢𝑡
𝑑𝑒𝑛𝑦𝑢𝑡 𝑗𝑎𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑟 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = × 60
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 10 𝑑𝑒𝑛𝑦𝑢𝑡

Kemudian hitung denyut nadi maksimum (DNMaks) adalah


(𝐷𝑁𝑚𝑎𝑘𝑠 = 220 − 𝑢𝑚𝑢𝑟)𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑙𝑎𝑘𝑖 − 𝑙𝑎𝑘𝑖
(𝐷𝑁𝑚𝑎𝑘𝑠 = 200 − 𝑢𝑚𝑢𝑟)𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛

Setelah itu barulah kita hitung % CVL merupkan estimasi untuk menentukan
klasifikasi beban kerja berdasarkan peningkatan denyut nadi kerja yang dibandingkan
dengan denyut nadi maksimum.

100 × (𝑑𝑒𝑛𝑦𝑢𝑡 𝑛𝑎𝑑𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 − 𝑑𝑒𝑛𝑦𝑢𝑡 𝑛𝑎𝑑𝑖 𝑖𝑠𝑡𝑖𝑟𝑎ℎ𝑎𝑡)


%𝐶𝑉𝐿 = × 100
𝑑𝑒𝑛𝑦𝑢𝑡 𝑛𝑎𝑑𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 − 𝑑𝑒𝑛𝑦𝑢𝑡 𝑛𝑎𝑑𝑖 𝑖𝑠𝑡𝑖𝑟𝑎ℎ𝑎𝑡

Lalu masukkan dalam table %CVL

PERHITUNGAN CARDIOVASKULAR LOAD (CVL)

 Denyut Nadi istirahat (Sebelum bekerja)


10 𝑑𝑒𝑛𝑦𝑢𝑡
𝐷𝑁𝑖𝑠𝑡𝑖𝑟𝑎ℎ𝑎𝑡 = × 60
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 10 𝑑𝑒𝑛𝑦𝑢𝑡

10 𝑑𝑒𝑛𝑦𝑢𝑡
𝐷𝑁𝑖𝑠𝑡𝑖𝑟𝑎ℎ𝑎𝑡 = × 60
8,18

600
𝐷𝑁𝑖𝑠𝑡𝑖𝑟𝑎ℎ𝑎𝑡 = = 73,34𝑏𝑝𝑚
8,18

 Denyut Nadi Kerja


10 𝑑𝑒𝑛𝑦𝑢𝑡
𝐷𝑁𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 = × 60
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 10 𝑑𝑒𝑛𝑦𝑢𝑡

10 𝑑𝑒𝑛𝑦𝑢𝑡
𝐷𝑁𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 = × 60
6,42
600
𝐷𝑁𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 = = 93,45𝑏𝑝𝑚
6,42

 Nadi Kerja
𝑁𝑎𝑑𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 = 𝐷𝑁𝑘 − 𝐷𝑁𝑖
𝑁𝑎𝑑𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 = 93,45 − 73,34 = 20,11

 Denyut Nadi Maksimal


𝐷𝑁𝑚𝑎𝑘𝑠 = 200 − 𝑢𝑚𝑢𝑟
𝐷𝑁𝑚𝑎𝑘𝑠 = 200 − 51 = 149
Note: 200 untuk perempuan dan 220 untuk laki-laki

 Cardiovascular Load (CVL)


100 × (𝐷𝑁𝑘 − 𝐷𝑁𝑖)
% 𝐶𝑉𝐿 =
𝐷𝑁𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝐷𝑁𝑖

100 × (93,45 − 73,34)


% 𝐶𝑉𝐿 =
149 − 73,34
100 × (20,11)
% 𝐶𝑉𝐿 =
75,66
2.011
% 𝐶𝑉𝐿 = = 26,57% (𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑘𝑒𝑙𝑒𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛)
75,66

Hasil yang didapatkan yaitu: 26,57%


Table klasifikasi beban kerja CVL
%CVL Klasifikasi %CVL
<30% Tidak terjadi kelelahan
30%-60% Diperlukan perbaikan
60%-80% Kerja dalam waktu singkat
80%-100% Diperlukan tindakan segera
>100% Tidak diperbolehkan beraktifitas

4. Ratio Denyut Nadi


Hitung denyut nadi sebelum bekerja dan setelah bekerja selama 1 menit
𝐷𝑁𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 + 𝐷𝑁𝑠𝑒𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 76 + 95
𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 = = = 2,25
𝐷𝑁𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 76
Hasil ratio denyut nadi, yaitu 2,25
Ratio tidak boleh melebihi 2,3 pada penyakit katup jantung atau 2,1 pada
penyakit jantung iskemik
5. Perceived Exertion (Borg Rating of Perceived Exertion)
Penilaian persepsi Anda tentang tenaga. Mencerminkan seberapa berat beban
kerja yang dirasakan saat melakukan aktivitas fisik, menggabungkan semua sensasi
dan perasaan stres fisik, usaha, dan kelelahan.
Skala penilaian saat melakukan aktifitas ; berkisar antara 6 sampai 20, di mana 6
berarti "tidak ada tenaga sama sekali" dan 20 berarti "tenaga maksimal." Pilih nomor
dari bawah yang paling menggambarkan tingkat pengerahan tenaga yang dirasakan.
Ini akan memberi gambaran bagus tentang tingkat intensitas aktivitas,

9 "sangat ringan". Bagi orang yang sehat, ini seperti berjalan perlahan pada
kecepatannya sendiri selama beberapa menit. 13 pada skala "agak keras", namun tetap
terasa oke untuk melanjutkan. 17 "sangat keras" sangat berat. Seseorang yang sehat
masih bisa terus berjalan, tapi sebenarnya dia harus mendorong dirinya sendiri.
Rasanya sangat berat, dan orangnya sangat lelah. 19 pada skala adalah tingkat
kelelahan yang sangat berat dan 20 tenaga maksimal.

Skala RPE

6 Tidak ada tenaga sama sekali


7 Sangat – sangat ringan 7,5
Hasil :
8
Berdasarkan hasil wawancara tingkat
9 Sangat Ringan kelelahan yang dirasakan,yaitu 11 ringan (11×
10 10 = 110) sedangkan hasil pengukuran denyut
nadi kerja yaitu 102 bpm sehingga dapat
11 Ringan disimpulkan bahwa ibu Lily masuk dalam kategori
12 bugar karena denyut nadinya 102 dan dalam
pengukuruan RPE yang dirasakan adalah Ringan
13 Seedikit berat
dimana hasil dari pengukuran denyut nadi dan RPE
14 hampir setara.

15 Berat
16
17 Sangat Berat
18
19 Sangat Sulit
20 Tenaga Maksimal
6. Nordic Body Map

Hasil wawancara dan berdasarkan table Nordic body map lokasi tubuh yang
merasakan sakit pada nomor:
 2 -3 (bahu kiri dan kanan) dengan tingkat kesakitan C“sakit”
 12-13(lengan bawah kiri dan kanan) tingkat kesakitan B”sedikit sakit”
 20-21(lutut kiri dan kanan) tingkat kesakitan C” sakit” dan
 22-23(betis kiri dan betis kanan) tingkat kesakitan B”sedikit sakit”
7. RULA (RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT)
Cara perhitungan

TABEL A
1. Beri skor untuk posisi lengan bagian atas ( Upper Arm Score ), kemudian sesuaikan
dengan kondisi berikut:
a) Apabila bahu terangkat : +1
b) Apabila posisi lengan bagian atas menjauhi tubuh : +1
c) Apabila lengan tertopang atau operator bersandar : -1
2. Beri skor untuk lengan bagian bawah ( Lower Arm Position ), apabila salah satu
tangan begerak hingga melintasi garis tengah atau melewati sisi tubuh beri tambahan
skor +1.
3. Beri skor untuk bagian pergelangan tangan ( Wrist Position ), apabila pergelangan
tangan bengkok ke samping melebihi batas garis tengah beri tambahan skor +1.
4. Beri skor tambahan +1 apabila pergelangan tangan terpelintir hingga batas tengah,
dan +2 apabila pergelangan tangan terpelintir mendekati batas akhir.
5. Gunakan skor dari langkah 1-4 untuk menghitung skor pada Table A.
6. Beri tambahan skor +1 untuk penggunaan otot (Muscle Use) apabila didominasi
postur statis (i.e statis > 10 menit) atau aktivitas dilakukan 4x per menit.
7. Beri tambahan skor untuk muatan dengan menyesuaikan kondisi berikut:
a. Apabila muatan < 4.4 lbs. (sejenak) : +0
b. Apabila muatan 4.4 s/d 22 lbs. (sejenak) : +1
c. Apabila muatan 4.4 s/d 22 lbs. (statis atau berulang-ulang) : +2
d. Apabila muatan lebih dari 22 lbs. atau berulang-ulang atau terguncang : +3
8. Gunakan skor dari langkah 5-7 untuk menghitung skor Wrist / Arm.

TABEL B
9. Beri skor untuk posisi leher, kemudian sesuaikan dengan kondisi berikut:
a. Apabila leher terpelintir : +1
b. Apabila leher miring ke samping : +1
10. Beri skor untuk posisi tubuh, kemudian sesuaikan dengan kondisi berikut:
a. Apabila leher terpelintir : +1
b. Apabila leher miring ke samping : +1
11. Beri skor untuk posisi kaki baik / tertopang dengan skor 1, bila tidak +2.
12. Gunakan skor dari langkah 9-11, untuk menghitung skor pada Table B.
13. Beri tambahan skor +1 untuk penggunaan otot (Muscle Use) apabila didominasi
14. postur statis (i.e statis > 10 menit) atau aktivitas dilakukan 4x per menit.
15. Beri tambahan skor untuk muatan dengan menyesuaikan kondisi berikut:
a. Apabila muatan < 4.4 lbs. (sejenak) : +0
b. Apabila muatan 4.4 s/d 22 lbs. (sejenak) : +1
c. Apabila muatan 4.4 s/d 22 lbs. (statis atau berulang-ulang) : +2
d. Apabila muatan lebih dari 22 lbs. atau berulang-ulang atau terguncang : +3
16. Gunakan skor dari langkah 12-14 untuk menghitung skor Neck, Trunk, dan Leg.
17. Hitung skor final RULA menggunakan Table C.
Perhitungan

Arm dan Wrist Analisis Skor Keterangan


Upper Arm +3 Posisi Upper arm operator yaitu fleksi
Position shoulder 45° (+2 ) dan disertai gerakan
abduksi shoulder (+1)
Lower Arm +3 Posisi Lower arm operator 100° ke atas
Position (+2) disertai gerakan adduksi pada
lengan bawah (+1)
Wrist Position +4 Operator menggerakkan tangan kea rah
fleksi dan ekstensi wrist lebih dari 15°
(+3) dan lengan bengkok ke samping
melebihi batas garis tengah (+1)
Wrist Twist +1 Pergelangan tangan terpelintir hinga
batas tengah (+1)
Muscle Use +1 Penggunaan otot yang didominasi
dengan postur statis >10 menit (+1)
Add 0 Muatan <2kg (+0)
Force/Load
Score

 Total score table A (arm dan wrist)


 Posture score A+Muscle use + Force/load score = 5+1+0= 6
Neck, Trunks dan Legs Analisis Skor Keterangan
Neck Position +3 Posisi leher fleksi 30° (+3)

Trunk Position +1 Postur badan tegak 0°(+1)

Legs +2 Kaki tidak tertopang (+2)

Muscle Use +1 Penggunaan otot yang didominasi


dengan postur statis >10 menit (+1)
Add 0 Muatan <2kg (+0)
Force/Load
Score
 Total score table B (neck, trunk, dan leg)
Posture score B + Muscle Use + Forced/Load score = 3 + 1 + 0 = 4
 Hasil dari table C (gabungan postur A dan postur B), yaitu 6
Table Tindakan Rula
Action Level Skor Tindakan
1 1 dan 2 Bisa diterima jika tidak
dipertahankan atau tidak
berulang dalam periode
yang lama
2 3 dan 4 Diperlukan pemeriksaan
lanjutan dan juga
diperlukan perubahan-
perubahan
3 5 dan 6 Pemeriksaan dan
perubahan perlu segera
dilakukan
4 7 Kondisi ini berbahaya maka
pemeriksaan dan perubahan
diperlukan dengan segera
(saat ini juga)

Hasil dari perhitungan RULA Ny.Lily, yaitu 6 Pemeriksaan dan perubahan


perlu segera dilakukan.
B. Pekerjaan Yang Menggunakan Pikiran
 Nama : Yusni Talqha Yusuf
 Pekerjaan : PNS (Bendahara)
 Alamat :
1. Deskripsi Pekerjaan
2. Kapasitas Kerja
3. Persentase Kardiovaskular Load (CVL)
4. Ratio Denyut Nadi
5. Perceived Exertion (Borg Rating of Perceived Exertion)
6. Nordic Body Map
7. RULA (RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT)
C. Pekerjaan Yang Menggunakan Tenaga Dan Pikiran

 Nama : Bpk. Sabirin


 Pekerjaan : Mekanik
 Alamat : Jl. Jendral Urip Sumoharjo lorong 77 No. 11

1. Deskripsi Pekerjaan
Bpk. Sabirin memulai pekerjaannya ± 10 tahun yang lalu. Tugas utamanya merakit
sendiri alat home industry seperti pembuatan tabung filter air, alat pembersih saringan
RO(reserve osmosis), mesin pemotong rumput, mesin penggiling bumbu dapur dan
mesin perajang bawang. Bpk. Sabirin terlebih dahulu mendesain mesinnya dikertas
dengan perhitungan yang matang lalu dilanjutkan dengan pembuatan dengan
menggunakan mesin las, gerindra, gergaji dll. Dalam satu hari Bpk. Sabirin bekerja
dari jam 09:00-16:00. Biasanya 1 mesin/ alat bisa selesai dalam 1 minggu.

2. Kapasitas Kerja
 Umur : 52 tahun
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Status Kesehatan : Sehat (tidak ada riwayat penyakit serius)
 Status Pendidikan : S1 Ekonomi Universitas Muslim Indonesia
 Pengalaman Kerja : Pernah memiliki usaha warung makan coto Makassar,
pisang kremes, ayam krispi dan depot air minum isi ulang dan sekarang
merakit mesin home industry.
 Antropometri:
- Tinggi Badan : 172 cm
- Berat Badan :65 kg
𝐵𝐵 65 65
𝐵𝑀𝐼 = = =
𝑇𝐵 × 𝑇𝐵 1,72m × 1,72m 2,95
= 22,03 (Normal menurut WHO)

3. Persentase Cardiovaskular Load (CVL)


PERHITUNGAN CARDIOVASKULAR LOAD (CVL)

 Denyut Nadi istirahat (Sebelum bekerja)


10 𝑑𝑒𝑛𝑦𝑢𝑡
𝐷𝑁𝑖𝑠𝑡𝑖𝑟𝑎ℎ𝑎𝑡 = × 60
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 10 𝑑𝑒𝑛𝑦𝑢𝑡

10 𝑑𝑒𝑛𝑦𝑢𝑡
𝐷𝑁𝑖𝑠𝑡𝑖𝑟𝑎ℎ𝑎𝑡 = × 60
7,01

600
𝐷𝑁𝑖𝑠𝑡𝑖𝑟𝑎ℎ𝑎𝑡 = = 85,59 𝑏𝑝𝑚
7,01

 Denyut Nadi Kerja


10 𝑑𝑒𝑛𝑦𝑢𝑡
𝐷𝑁𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 = × 60
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 10 𝑑𝑒𝑛𝑦𝑢𝑡

10 𝑑𝑒𝑛𝑦𝑢𝑡
𝐷𝑁𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 = × 60
5,62

600
𝐷𝑁𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 = = 106,76 𝑏𝑝𝑚
5,62

 Nadi Kerja
𝑁𝑎𝑑𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 = 𝐷𝑁𝑘 − 𝐷𝑁𝑖
𝑁𝑎𝑑𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 = 106,76 − 85,59 = 21,17

 Denyut Nadi Maksimal


𝐷𝑁𝑚𝑎𝑘𝑠 = 220 − 𝑢𝑚𝑢𝑟
𝐷𝑁𝑚𝑎𝑘𝑠 = 220 − 52 = 168
Note: 200 untuk perempuan dan 220 untuk laki-laki

 Cardiovascular Load (CVL)


100 × (𝐷𝑁𝑘 − 𝐷𝑁𝑖)
% 𝐶𝑉𝐿 =
𝐷𝑁𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝐷𝑁𝑖

100 × (106,76 − 85,59)


% 𝐶𝑉𝐿 =
168 − 85,59
100 × (21,17)
% 𝐶𝑉𝐿 =
82,41
2.117
% 𝐶𝑉𝐿 = = 25,68 % (𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑘𝑒𝑙𝑒𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛)
82,41

Hasil yang didapatkan yaitu: 25,68%


Table klasifikasi beban kerja CVL
%CVL Klasifikasi %CVL
<30% Tidak terjadi kelelahan
30%-60% Diperlukan perbaikan
60%-80% Kerja dalam waktu singkat
80%-100% Diperlukan tindakan segera
>100% Tidak diperbolehkan beraktifitas

4. Ratio Denyut Nadi


Hitung denyut nadi sebelum bekerja dan setelah bekerja selama 1 menit
𝐷𝑁𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 + 𝐷𝑁𝑠𝑒𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 81 + 95
𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 = = = 2,1
𝐷𝑁𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 81
Hasil ratio denyut nadi yaitu 2,1
Ratio tidak boleh melebihi 2,3 pada penyakit katup jantung atau 2,1 pada
penyakit jantung iskemik.

5. Perceived Exertion (Borg Rating of Perceived Exertion)


Skala RPE

6 Tidak ada tenaga sama sekali


7 Sangat – sangat ringan 7,5
8
9 Sangat Ringan
10
11 Ringan
12
13 Seedikit berat
14
15 Berat
16
17 Sangat Berat
18
19 Sangat Sulit
Hasil :
20 Tenaga Maksimal Berdasarkan hasil wawancara tingkat kelelahan
yang dirasakan,yaitu 13 “sedikit berat” (13×
10 = 130) sedangkan hasil pengukuran denyut nadi kerja yaitu 106 bpm sehingga dapat
disimpulkan bahwa Bpk. Sabirin masuk dalam kategori kurang bugar karena denyut
nadinya 106 dan dalam pengukuruan RPE adalah 13 “sedikit berat” yang artinya
melebih-lebihkan beban kerja.

6. Nordic Body Map


Hasil wawancara dan berdasarkan table Nordic body map lokasi tubuh yang
merasakan sakit pada nomor:
 2 (bahu kanan) dengan tingkat kesakitan C“sakit”
 16-17 (tangan kiri dan kanan) dengan tingkat kesakitan C “sakit”
7. RULA (RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT)

Arm dan Wrist Analisis Skor Keterangan


Upper Arm +2 Posisi Upper arm operator yaitu fleksi
Position shoulder 0-20° (+1 ) dan disertai gerakan
abduksi shoulder (+1)
Lower Arm +1 Posisi Lower arm operator 90° (+1) tidak
Position disertai gerakan adduksi
Wrist Position +2 Operator menggerakkan tangan kearah
ekstensi wrist 15° (+2)
Wrist Twist +1 Pergelangan tangan terpelintir hingga
batas tengah (+1)
Muscle Use 0 Penggunaan otot yang tidak didominasi
dengan postur statis >10 menit (0)
Add +1 Muatan 2kg tapi sejenak (+1)
Force/Load
Score
 Total score table A (arm dan wrist)
 Posture score A+Muscle use + Force/load score = 3+0+1= 4

Neck, Trunks dan Legs Analisis Skor Keterangan


Neck Position +3 Posisi leher fleksi 20° lebih (+3)
Trunk Position +3 Postur badan membungkuk 20°-
60°(+3)

Legs +2 Kaki tidak tertopang (+2)


Muscle Use 0 Penggunaan otot tidak didominasi
dengan postur statis >10 menit (0)
Add +1 Muatan 2kg tapi sejenak (+1)
Force/Load
Score
 Total score table B (neck, trunk, dan leg)
Posture score B + Muscle Use + Forced/Load score = 5+0 + 1 = 6
 Hasil dari table C (gabungan postur A dan postur B), yaitu 6
Table Tindakan Rula
Action Level Skor Tindakan
1 1 dan 2 Bisa diterima jika tidak
dipertahankan atau tidak
berulang dalam periode
yang lama
2 3 dan 4 Diperlukan pemeriksaan
lanjutan dan juga
diperlukan perubahan-
perubahan
3 5 dan 6 Pemeriksaan dan
perubahan perlu segera
dilakukan
4 7 Kondisi ini berbahaya maka
pemeriksaan dan perubahan
diperlukan dengan segera
(saat ini juga)

Hasil dari perhitungan RULA Bpk. Sabirin, yaitu 6 Pemeriksaan dan


perubahan perlu segera dilakukan.

Вам также может понравиться