Вы находитесь на странице: 1из 3

2.

4 Hubungan Kondisi Klinis Periodontal dan Hipertensi


Penyakit periodontal dihubungkan dengan adanya dental plak atau lapisan

biofilm yang ada di permukaan gigi.3 Lapisan biofilm terdiri lebih dari 700
spesies bakteri yang berada di rongga mulut dan didominasi oleh bakteri anaerob
Gram negatif contohnya Porphyromonas gingivalis, Aggregatibacter

actinomycetemcomitans, dan Treponema denticola.1,3


Perkembangan penyakit periodontal tidak hanya disebabkan oleh adanya
lapisan biofilm pada permukaan gigi, host yang rentan juga turut berperan dalam

perkembangan penyakit periodontal.3 Biofilm memproduksi berbagai macam


produk biologis aktif seperti lipopolisakarida bakteri, peptida kemotaktik, racun

protein, dan asam organik.1,3,26 Adanya produksi dan keluarnya prostaglandin


dan sitokin proinflamasi seperti interleukin-1 beta (IL-1β), interleukin-6 (IL-
6), interleukin-8 (IL-8), dan tumor necrosis factor-alpha (TNF-α) dipicu karena

adanya rangsangan dari biofilm gigi.1,3 Produk aktif biologis dan host yang
rentan menjadi penyebab kerusakan jaringan periodontal. Produk-produk aktif
biologi tersebut juga menjadi jalur penyakit kardiovaskular dan peradangan pada

mukosa.3
Penyakit periodontal dan hipertensi dihubungkan oleh adanya inflamasi,
infeksi oral, stres oksidatif, dan disfungsi endotelial.

2.4.1 Inflamasi
Hipertensi dan penyakit periodontal adalah dua penyakit yang terlihat tidak
mempunyai hubungan. Namun, penyakit periodontal terutama periodontitis adalah
infeksi kronis yang mengarah ke peradangan, sehingga penyakit periodontal
akhir- akhir ini telah berkembang sebagai faktor risiko hipertensi. Respon
inflamasi pada penderita periodontitis merupakan faktor penting yang dapat
memberikan efek terhadap regulasi tekanan darah. Tingkat serum high sensitivity
CRP (hs-CRP) merupakan sebuah reaktan fase akut yang dapat memprediksi
adanya penyakit kardiovaskular akan meningkat pada pasien yang menderita

penyakit periodontal dan menurun setelah dilakukan perawatan periodontal.3


Beberapa mediator inflamasi lainnya seperti interleukin-6 dan TNFα akan
meningkat pada penderita periodontitis. Pada penderita penyakit periodontal

jumlah sel-sel darah putih dan fibrinogen akan meningkat.25 Penelitian yang
dilakukan oleh Fabio Vidal dkk, pada penderita periodontitis dan hipertensi
menunjukkan adanya penurunan kadar CRP, fibrinogen, dan interleukin-6 setelah

dilakukan perawatan periodontal.9

2.4.2 Infeksi Oral

Infeksi bakteri periodontal juga terlibat dalam perkembangan hipertensi.


Adanya akumulasi bakteri anaerob Gram negatif dari plak sub gingiva seperti P.
gingivalis, Prevotella intermedia, Prevotella nigrescens, Tannerella forsythia,
Treponema denticola, Fusobacterium nucleatum, Aggregatibacter
actinomycetemcomitans, dan Campylobacter rectus merusak jaringan gingiva oleh
proteolisis kemudian masuk kedalam sirkulasi sitemik, hal ini
menyebabkan terjadinya bakterimia. Selanjutnya, bakteri patogen tersebut dapat
menyerang dinding arteri sehingga menyebabkan peradangan pada pembuluh
darah. Porphyromonas gingivalis dilaporkan mampu menyebabkan aktivasi
sel endotel dan trombosit. Aktivasi sel endotel ini juga terlibat dalam

patogenesis hipertensi.3

2.4.3 Stres Oksidatif

Stres oksidatif adalah suatu kondisi di mana terjadi produksi berlebihan


reaktif oksigen disertai dengan peningkatan pembentukan radikal bebas dan
penurunan kadar antioksidan. Reaktif oksigen seperti anion superoksida dan
hidrogen peroksida merupakan molekul reaktif kimia yang dapat merusak

komponen seluler seperti membran lipid, asam nukleat, dan protein.3 Reaktif
oksigen juga merupakan mediator terjadinya vasokonstriksi dan peradangan

pembuluh darah yang berhubungan erat dengan hipertensi.3,26

Periodontitis menginduksi produksi reaktif oksigen yang berlebihan di


jaringan periodontal. Oleh sebab itu, reaktif oksigen terlibat dalam
patogenensis kerusakan jaringan periodontal. Kondisi periodontitis yang semakin
parah akan mengakibatkan reaktif oksigen meningkat sebagai respon adanya
peradangan pada jaringan periodontal. Hal ini menyebabkan reaktif oksigen akan
masuk ke sirkulasi sitemik yang dapat mengakibatkan rusaknya berbagai organ.
Oleh karena itu peningkatan stres oksidatif yang ditimbulkan oleh

periodontitis dapat merugikan kesehatan sistemik.3

2.4.4 Disfungsi Endotel


Mekanisme yang dapat menjelaskan hubungan antara hipertensi dan penyakit
periodontal adalah disfungsi endotel yang berperan penting dalam terjadinya

hipertensi.26 Penyakit periodontal dapat menyebabkan terjadinya disfungsi


endotel yang akan meningkatkan risiko hipertensi. Adanya peradangan atau stres
oksidatif dapat merusak matriks ekstraseluler, hal ini memungkinkan penyakit

periodontal mempunyai dampak merugikan pada sistem aliran darah.3,26


Kerusakan matriks ekstraseluler menyebabkan terjadinya perubahan stuktural dan
fungsional yang mempengaruhi adhesi sel dan proliferasi sel sehingga
menyebabkan penurunan elastisitas dari aorta yang berperan terhadap terjadinya

hipertensi.3

Вам также может понравиться