Вы находитесь на странице: 1из 2

BAB 1

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Mortalitas dan morbilitas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah-masalah besar di
negara berkembang.Dinegara miskin,sekitar 25-50% kematian wanita subur usia disebabkan oleh hal
berkaitan dengan kehamilan. Kematian saat melahirkan biasanya menjadi faktor utama mortalis wanita
muda pada masa puncak produktivitasnya.Tahun 1996,WHO memperkirakan lebih dari 585.000 ibu per
tahunnya meninggal saat hamil atau bersalin.(Sarwono 2009).

Menurut WHO “kematian maternal ialah kematian seorang wanita sewaktu hamil atau dalam
42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apa pun,terlepas dari tuanya kehamilan dan tindakan
yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan.sebab-sebab kematian ini dapat dibagi menjadi 2
golongan,yakni yang langsung disebabkan oleh komplikasi-komplikasi kehamilan,persalinan dan
nifas,dan sebab-sebab yang lain seperti jantung,kanker,dan sebagainya (associated cause). Angka
kematian maternal (maternal mortality rate) ialah jumlah kematian maternal diperhitungkan terhadap
1.000 atau 10.000 kelahiran hidup,kini dibeberapa negara malahan terhadap 100.00 kelahiran
hidup.(Sarwono 2016).

Komitmen dan perkembangan yang terjadi secara internasional tersebut berpengaruh pula
pada langkah pada langkah yang dilaksanakan indonesia dalam menagani masalah kematian ibu tahun
1988 diadakan Lokakarya Kesejahteraan Ibu yang merupakan kelanjutan konferensi tentang kematian
ibu diNairobi setahun sebelumnya.Lokakarya bertujuan untuk mengemukakan betapa kompleksnya
masalah masalah kematian ibu,sehingga penangananya perlu dilaksanakan berbagai sector dan pihak
terkait.

Tahun 1990-1991,Departemen Kesehatan dibantu WHO,UNICEF dan UNDP melaksanakan


Assesment Safe Motherhood suatu hasil dari kegiatan in adalah Rekomendasi Rencana Kegiatan Lima
Tahun. Departemen Kesehatan menerapkan rekomendasi tersebut dalam bentuk strategi operasional
untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu (AKI).Sasaranya adalah menurunkan AKI dari 450
per 100.000 kelahiran hidup pada 1986,menjadi 225 pada tahun 2000.

Masalah kematian ibu adalah masalah yang kompleks meliputi hal-hal nonteknis seperti status
wanita dan pendidikan.Walaupun masalah tersebut perlu diperbaiki sejak awal,namun kurang realitis
bila mengharapkan perubahan drastic dalam tempo singkat. Karena diperlukan intervensi yang
mempunyai dampak nyata dalam waktu relative pendek (Sarwono 2009).

Penyebab kematian maternal sepert halnya dinegara lain adalah perdarahan,infeksi dan
eklamsi,partus lama,dan hanya 5% kematian ibu disebabkan oleh penyakit yang memburuk akibat
kehamilan,misalnya penyakit jantung dan infeksi kronis.selain itu, keadaan ibu sejak pra-hamil dapat
berpengaruh terhadap kehamilanya penyebab tak langsung kematiann ibu ini antara lain adalah
anemia,kurang energi kronis(KEK) dan keadaan “4 terlalu”(terlalu tua atau muda,sering atau banyak).

Selain itu juga kehamilan letak lintang juga dapat mempengaruhi kematian pada neonatal ,
kehamilan Letak Lintang yang dimana sumbu memanjang ibu secara tegak lurus mendekati 900.jika
sudut yang dibentuk kedua sumbu ini tajam disebut Oblique lie terdiri dari : deviated head presentation
(letak kepala mengolak) dan deviated breech presentation (letak bokong mengolak).Presentasi paling
rendah adalah bahu (Ai Yeyeh 2010).

Вам также может понравиться