Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PEMBAHASAN KASUS
1. Pasien datang ke IGD RSCM pada tanggal 30 Maret 2018, Pukul 03.00
WIB. Pasien mengaku hamil 7 bulan, HPHT 20/8/18, TP 27/5/18→uk
31 minggu 5 hari. Pasien mengatakan rujukan dari RS. Budi Asih.
Sebelumnya kontrol kehamilan di PKM. Kelurahan kramat jati rutin
setiap bulan, USG 2x di RSUK. Kramat Jati. Hal ini menunjukkan
persalinan preterm yang merupakan persalinan yang terjadi sebelum usia
kehamilan 37 minggu sesuai dengan Buku Saku Pelayanan Kesehatan
Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan.
78
Rujukan Ketuban pecah dini adalah keadaan pecahnya selaput ketuban
sebelum persalinan atau dimulainya tanda inpartu.
3. Pada tanggal 30 maret 2018 pukul 03.00 wib pasien datang ke IGD
kebidanan lantai 3 RSCM, dilakukan observasi dan didapatkan keadaan
umum : baik, kesadaran: compos mentis, TD: 120/70 mmHg, N: 88
dpm, S: 36,6˚C, RR: 18x/menit, dilakukan pemeriksaan antropometri
TB: 156 cm, BB: 60 kg, BB sebelum hamil berdasarkan anamnesis: 52
kg, IMT: 21,3 kg/tb2.
4. Pada Ny. R setelah itu dilakukan pemeriksaan DPL, USG, CTG dengan
hasil :
79
• USG tanggal 30 maret 2018 pukul 03.30 wib
Bayi I Bayi II
Letak bokong Lintang
BPD 79,2 79,2
HC 288 290
AC 263 258
FL 55 57,2
SDAU 2,4 2,24
ICA 1 3,4
EFW 1.528 gr 1.553 gr
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat kehamilan ganda pada Ny. R yakni
sesuai dengan teori dari Myles Textbook for Midwives 16th Edition 2014,
kehamilan ganda adalah perkembangan lebih dari satu janin dalam rahim
pada saat yang bersamaan. Diagnosis dari kehamilan ganda menurut Buku
Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas K e s e h a t a n D a s a r d a n
Rujukan biasanya didapati pada besar uterus melebihi usia kehamilan.
Terutama pada usia kehamilan setelah 20 minggu, uterus mungkin terlihat
lebar dan bulat dan terdapat pergerakan janin. Hasil palpasi abdomen
mengarah ke kehamilan ganda seperti kepala janin relatif lebih kecil
dibandingkan dengan ukuran uterus, teraba dua balotemen atau lebih dan
terdengar lebih dari satu denyut jantung janin dengan menggunakan
stetoskop fetal.
80
mendukung penggunaan kantong vertikal terdalam volume cairan ketuban
2 cm atau kurang untuk mendiagnosis oligohidramnion daripada indeks
cairan ketuban dari 5 cm atau kurang. Lalu menurut William’s Obstetrics
Twenty-Third Edition Jika AFI menunjukkan tingkat cairan kurang dari 5
cm (atau kurang dari persentil ke-5), tidak adanya kantong cairan 2-3 cm,
atau volume cairan kurang dari 500mL pada kehamilan 32-36 minggu,
maka diagnosis oligohidramnion akan dicurigai.
Bayi I Bayi II
Baseline 140 dpm 145 dpm
Akselerasi >2x/10 menit >2x/10 menit
Deselerasi negative negative
Variabilitas 5-25 dpm 5-25 dpm
Gerakan janin aktif aktif
Kontraksi negative negative
Hasil CTG Normal Normal
81
lainnya). Lalu pemberian Tokolitik untuk mengurangi atau menghambat
kontraksi otot uterus dan Kortikosteroid untuk mematangkan paru.
Terapi dengan antibiotika, tokolitik dan kortikosteroid ini dilakukan
karena syarat berikut ini sudah terpenuhi:
7. Pada Kasus Ny. R ditemukan kehamilan ganda melalui USG yang sudah
ditampilkan sebelumnya. Dan ditemukan untuk janin pertama dengan
presentasi bokong dan janin kedua dengan presentasi lintang. Menurut
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan
Rujukan persalinan untuk kehamilan ganda sedapat mungkin dilakukan
di rumah sakit dengan fasilitas seksio sesarea dan jika presentasi bokong
atau letak lintang, lakukan seksio sesarea. Hal ini sudah sesuai dengan
tatalaksana kasus Ny. R.
8. Pada tanggal 1 april 2018 pukul 12.00 wib pasien di bawa ke IGD
kebidanan lantai 3 untuk dilakukan persiapan menjelang terminasi per-
abdominal, abdomen dibersihkan menggunakan Chlorhexidine 4%.
Pukul 15.30 wib pasien dibawa ke ruang OK untuk dilakukannya
operasi SC. Operasi SC dimulai pada pukul 17.00 wib dan berakhir
82
pukul 18.10 wib, dengan lama pembedahan 70 menit. Operasi SC
dengan teknik insisi melintang (pfanennstiel). Menurut National center
for Biotechnology Information (NCBI) melalui jurnal Comparison of the
Joel-Cohen-based technique and the transverse Pfannenstiel for
caesarean section for safety and effectiveness: A systematic review and
meta-analysis, Insisi melintang segmen bawah (pfanennstiel) merupakan
prosedur pilihan yang memiliki beberapa kelebihan seperti kehilangan
darah berkurang, waktu operasi lebih singkat, penyembuhan luka lebih
cepat. Teknik ini adalah sayatan melintang lurus yang terletak 3 cm di
atas simfisis pubis dan di bawah spina iliaka anterior superior (di atas
insisi Pfannenstiel). Jumlah perdarahan selama operasi 500 cc, hal ini
sesuai dengan teori William’s Obstetrics Twenty-Third Edition
Kehilangan darah pada pelahiran Caesar tanpa komplikasi mencapai
>1.000 mL.
10. Pada saat operasi selesai, lahir bayi ke-1 dengan jenis kelamin laki-laki
langsung menangis, air ketuban tidak ada, A/S 6/9, BB 1440 gr, PB 36
cm. Lalu lahir bayi ke-2 tidak langsung menangis dengan jenis kelamin
laki-laki, air ketuban jernih jumlah cukup, A/S 5/8, BB 1600 gr, PB 37
cm. Bayi 1 di lakukan perawatan di NICU dan Bayi II di lakukan
perawatan di SCN 4. Berikut lampiran analisa gas darah dari bayi yang
dilakukan pada pukul 17.25 WIB:
83
Bayi I Bayi II
pH 7.366 (N) 7.342 (L)
p CO2 39,1 (N 41,3 (N)
p O2 32,5 (L) 33,6 (L)
O2 Saturation 63,9 (L) 64,5 (L)
Base Excess -1,9 (N) -2,4 (N)
Standard Base
-3,0 (N) -3,4 (N)
Excess
Standard HCO3 22,1 (N) 21,6 (L)
HCO3 22,6 (N) 22,6 (N)
Total CO2 23,8 (N) 23,8 (N)
11. Telah diberikan RL+Oksitosin 20 IU/8 jam (24 jam), asam traneksamat
3x500 mg IV, profenid 3x100 mg per-rectal, ampicillin 4x2 gram IV,
Foley Chateter (FC) 1x24 jam, menganjurkan pasien untuk diet (TKTP)
tinggi kalori dan tinggi protein, dan mobilisasi bertahap. Pada 2017
melalui WHO recommendation on tranexamic acid for the treatment of
postpartum haemorrhage, pada rekomendasi kesehatan ibu dan
perinatal, WHO memprioritaskan pembaruan rekomendasi WHO yang
ada pada penggunaan asam tranexamat untuk pasien dengan perkiraan
kehilangan darah lebih dari 500 ml setelah persalinan pervaginam atau
1000 ml setelah persalinan dengan sectio caesarea yang diberikan 2-3
jam atau sesegera mungkin setelah persalinan.
12. Tanggal 1 april 2018 pukul 19.45 wib dari ruang OK IGD lantai 4 pasien
dibawa ke IGD kebidanan lantai 3 RSCM, pasien telah terpasang IVFD
2 line (Line 1 : asering 500ml + oksitosin 20 IU, Line 2 : asering 500
ml), jumlah urine 100 cc berwarna kuning jernih dan dilakukan
pemberian profenid suppositoria. Menurut Cunningham (2012) Setelah
pasien sadar sepenuhnya, perdarahan minimal, tekanan darah baik, dan
84
aliran urin sedikitnya 30mL/jam, pasien dapat dipindahkan ke
ruangannya.
14. Tanggal 2 april 2018 pukul 00.30 wib pasien kembali dari IGD ke ruang
perawatan gedung A zona B. Dilakukan penatalaksanaan sesuai rencana
yang telah diberikan di ruang OK.
1. Pada tanggal 2 April 2018, pukul 18.10 WIB. Ibu mengatakan merasa
nyeri pada luka bekas operasi, dan masih merasakan lemas. Nyeri Visual
Analog Scale (Skala nyeri) 2. Ibu mengatakan sudah merasa tidur pulas
walaupun terkadang terbangun karna nyeri yang dirasakan. Eliminasi
dilihat dari urine bag 300 cc, belum BAB. Ibu sudah bisa mobilisasi
miring kanan-kiri, dan duduk. Underpad dan pampers sudah diganti. Ibu
mendapatkan support dari keluarga dengan menemaninya di rumah sakit.
85
100/70mmHg, Suhu 36,7°C, RR 16 x/m, Nadi 84x/m dan Saturasi O2 :
98%.
5. Lalu melakukan pelepasan Foley Catheter pada ibu agar ibu bebas
mobilisasi. Dalam pelepasan kateter ini sesuai dengan teori yang dibahas
oleh kelompok yang didapatkan dalam buku William’s Obstetrics
Twenty-Third Edition, Kateter kandung kemih dapat dilepas dalam waktu
12 jam-24 jam pascaoperasi.
6. Mengkaji tanda tanda infeksi selama masa nifas seperti demam >38oC,
nyeri berlebihan pada perut bawah, lokea berbau dan purulen,
perdarahan pervaginam, syok, penglihatan kabur, nyeri payudara dan
86
pembengkakan payudara. Pengkajian ini berdasarkan Buku Saku
Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan
pada asuhan ibu dan bayi selama masa nifas.
87
Stabil. Pada pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan Tanda Tanda
Vital, TD 110/70mmHg, Suhu 36,5°C, RR 16 x/m, Nadi 78x/m dan
Saturasi O2 : 98%.
88
IV selanjutnya stop, menjadi asam traneksamat 3x500 mg per-oral,
picyn (ampicillin + sulbactam) 4x1,5 gram IV selanjutnya stop,
menjadi ampicillin+sulbactam 4x1,5 gram per-oral, SF 1x1 tab,
erythromycin 4x150 mg per-oral.
89
4.1.3 Pembahasan Pengkajian Hari Ketiga Post-Operasi
1. Pada tanggal 3 April 2018, pukul 18.10 WIB, Ibu mengatakan masih
merasa nyeri pada luka bekas operasi tetapi tidak seperti saat pertama
kali setelah operasi, dengan Visual Analog Scale (skala nyeri) 1. Ibu
mengatakan sudah merasa tidur lebih pulas tidur pada malam hari
selama ± 7 jam. BAK sebanyak 2x dan belum BAB hari ini. Ibu sudah
dapat berdiri dan berjalan. Mengganti pembalut sebanyak 2x dan
mandi pada pagi hari.
90
perdarahan pervaginam, syok, penglihatan kabur, nyeri payudara dan
pembengkakan payudara. Pengkajian ini berdasarkan Buku Saku
Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan
pada asuhan ibu dan bayi selama masa nifas.
5. Pada hari ketiga dilakukan penggantian verban oleh dokter. Pada saat
penggantian verban didapati luka operasi tidak berbau, tidak ada
pengeluaran pus, darah dan cairan lainnya, tidak ada kemerahan
disekitar bagian luka dan tidak terbuka kembali.
91
bahwa terdapat anjuran ibu untuk melakukan kontrol/kunjungan masa
nifas dihari ke 6 dan setidaknya melakukan kunjungan 4 kali yaitu:
92