Вы находитесь на странице: 1из 125
‘ DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (UKL/UPL) PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA | An.AMBA DESA SAMPIH KECAMATAN WONOPRINGGO: KAB.PEKALONGAN rekomendasi ybhbay PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP Jl, A. Yani No. 77 Telp.(0285) 4416796 Wiradesa Wiradesa, 18 Oktober 2016 Nomor + 660/154/2016 Kepada Yth. Lampiran + 1 (satu) berkas ‘Sdr. AMBA Perihal : Rekomendasi atas UKL/UPL Penanggungjawab Kegiatan Kegiatan Pertambangan Mineral Pertambangan Mineral Batuan Batuan (Tanah Urug) di Desa (Tanah Urug) di Desa Sampih Kec. Sampih Kecamatan Wonopringgo Wonopringgo Kab. Pekalongan Kabupaten Pekalongan di Kab. Pekalongan Menindakianjuti surat Saudara Nomor : - tertanggal 4 Oktober 2016 perihal Permohonan Rekomendasi Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL/UPL) untuk Kegiatan Pertambangan Mineral Batuan (Tanah Urug) di Desa Sampih Kecamatan Wonopringgo Kabupaten Pekalongan oleh Sdr. AMBA, -bersama ini diberitahukan bahwa berdasarkan hasil peninjauan lokasi dan evaluasi teknis yang telah dilakukan pada tanggal 7 Oktober 2016, maka terhadap UKL/UPL untuk Kegiatan Pertambangan Mineral Batuan (Tanah Urug) tersebut secara teknis dapat disetujul dan Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pekalongan merekomendasikan: 1. UKL/UPL yang telah disetujui merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat rekomendasi ini dan menjadi acuan bagi penanggung jawab kegiatan dalam menjalankan kegiatannya dengan tetap berpedoman pada peraturan perundang-undangan | yang berlaku. { 2. Penanggungjawab Kegiatan wajib memiliki tzin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan hidup berupa Izin Lingkungan dari Bupati | Pekalongan. | 3. Apabila terjadi pemindahan lokasi kegiatan, desain dan/atau | proses dan/atau kapasitas dan/atau bahan baku dan/atau bahan penolong atas usaha dan/atau kegiatan, terjadi bencana alam dan / atau lainnye yang menyebabkan perubahan lingkungan yang SEE errs eee ere e Eee ee EEE eee eee Seeee eer ere rere eerie Cte sangat mendasar baik sebelum maupun saat pelaksanaan kegiatan, maka penanggung jawab kegiatan wajib menyusun UKL/UPL atau AMDAL baru sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4, Penanggung jawab kegiatan (Sdr. AMBA) wajib melakukan seluruh ketentuan yang termaktub dalam UKL/UPL dan bertanggungjawab sepenuhnya atas pengelolaan dan pemantauan dampak lingkungan dari Kegiatan Pertambangan Mineral Batuan (Pasir dan Batu) 5. Penanggung jawab kegiatan (Sdr. AMBA) wajib melaporkan pelaksanaan upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang tercantum dalam UKL/UPL tersebut kepada Kantor Lingkungan Hidup Kab. Pekalongan dan instansi — instansi sektor terkait (termasuk instansi pemberi izin) setiap 6 (enam) bulan sekali terhitung sejak tanggal diterbitkannya surat rekomendasi it Selanjutnya Bupati Pekalongan, Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pekalongan beserta SKPD terkait melakukan pengawasan tethadap pelaksanaan ketentuan - ketentuan yang wajib dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan yang tercantum dalam perizinan sebagaimana dimaksud. Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih. KEPALA KANTOR LINGKUNGAN HIDUP Tembusan : Kepada Yth. 1. Bupati Pekalongan, sebagai laporan 2. Kepala Badan Penanaman Modal dan PPT Kabupaten Pekalongan 3. Kepala Dinas PSDA dan ESDM Kabupaten Pekalongan zs KATA PENGANTAR DOKUMEN UKL/UPL KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An. AMBA KATA PENGANTAR Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL/UPL) Usaha dan/atau Kegiatan Usaha dan/atau Kegiatan Pertambangan Mineral Batuan Kegiatan Pertambangan Mineral Batuan (Tanah Urug) di Desa Sampih Kecamatan Wonopringgo Kabupaten Pekalongan merupakan dokumen lingkungan yang harus di susun oleh pemrakarsa sebagaimana ketentuan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan. Penyusunan dokumen UKL/UPL ini mengacu pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan. Dokumen ini merupakan panduan kegiatan pengelolaan lingkungan bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pertambangan Mineral Batuan Kegiatan Pertambangan Mineral Batuan (Tanah Urug) di Desa Sampih Kecamatan Wonopringgo Kabupaten Pekalongan yang dalam pelaksanaannya nanti akan diterapkan dengan sungguh-sungguh dan penuh kesadaran. DESA SAMPIH KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN i | DOKUMEN UKL/UPL KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An. AMBA Akhirnya, kepada semua pihak yang telah ikut membantu dan berperan serta dalam pembuatan Dokumen UKL/UPL ini diucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Pekalongan, 14 Oktober 2016 Penanggung Jawab Usaha dan/atau Kegiatan i. SUN RAJAYA RAYA AMBA DESA SAMPIH KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN SURAT PERNYATAAN PELAKSANAAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP & UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL/UPL) DOKUMEN UKL/UPL KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An. AMBA SURAT PERNYATAAN PELAKSANAAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP & UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL/UPL) Kami yang bertanda tangan dibawah ini : 4. Nama : AMBA 2. Pekerjaan : Wiraswasta/Penanggungjawab Kegiatan 3, Alamat + Taman Harapan Baru Blok D1 No.17 RT.004 / RW.022 Desa Pejutan Kecamatan Medan Satria Kabupaten Bekasi Selaku penanggung jawab dari : Nama Rencana Usaha /Kegiatan : Pertambangan Mineral Batuan (Tanah Urug) Lokasi Kegiatan : Desa Sampih Kecamatan Wonopringgo Kabupaten Pekalongan Dengan ini menyatakan bahwa : 1. Kami sanggup melaksanakan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup sebagaimana tercantum dalam Dokumen UKL/UPL dan bersedia melaporkan hasil pelaksanaannya kepada instansi terkait sesuai dengan periode pemantauan pada matriks UPL. 2. Kami bersedia dipantau dalam pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan dari usaha/kegiatan kami oleh petugas/ Pejabat dari instansi yang berwenang. DESA SAMPIH KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN DOKUMEN UKL/UPL KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An. AMBA 3. Apabila kami lalai tidak melaksanakan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan sebagaimana tercantum dalam UKL/UPL sehingga terjadi permasalahan dengan lingkungan, maka kami bersedia dibina serta bersedia bertanggungjawab dan ditindak sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. 4, Kami bersedia memperbaharui UKL/UPL ini apabila terjadi perubahan dalam kegiatan kami (kapasitas/proses/lokasi produksi dsb). Demikian pernyataan ini kami buat dengan penuh kesadaran dan itikat pelestarian fungsi Lingkungan Hidup, serta tidak ada unsur paksaan dari pihak manapun. Pekalongan, 14 Oktober 2016 Penanggung Jawab Usaha dan/atau Kegiatan res DESA SAMPIH KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN Aa DAFTAR ISI DOKUMEN UKL/UPL KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An. AMBA DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul Kata Pengantar Surat Pernyataan Pelaksanaan UKL/UPL Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Bab. |, Pendahuluan 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan 1.3. Manfaat 1.4. Landasan Kebijakan 4.5. Dasar Hukum 1.6. Ruang Lingkup Dokumen UKL-UPL 1.7. Sistematika Penyusunan Dokumen Bab. II. Uraian Rencana Usaha/Kegiatan 2.1, — Identitas Penanggung Jawab Usaha 2.2. — Informasi Umum Usaha dan / atau Kegiatan 2.3. Deskripsi Usaha dan/atau Kegiatan_ 23 DESA SAMPIH KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN [yj DOKUMEN UKL/UPL KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An, AMBA Bab. Ill, Rona Lingkungan disekitar lokasi_Kegiatan Pertambangan Mineral Batuan (Tanah Urug) Desa Sampih 3.4. Kualitas Udara 3.2. Kondisi Air Permukaan (Sungai Sengkarang) 3.3, Kondisi Struktur Geologi 3.4, Pengertian Tanah Urug 3.5, Potensi Bahan Tambang Mineral Batuan (Tanah Urug) di Desa Sampih, 3.6. Flora dan Fauna Daratan 3.7. Kondisi Geografis Wilayah 3.8. Penggunaan Lahan di Kec. Wonopringgo Bab IV. Prakiraan Dampak Lingkungan Akibat Usaha dan/atau Kegiatan Pertambangan Mineral Batuan (Tanah Urug) Desa Sampih 47 4.1, Metode Prakiraan Dampak a7 4.2, Uraian Prakiraan Dampak 9 Bab. V. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup 65 5.1. Maksud dan Tujuan Pengelolaan LH 66 5.2. Prinsip Good Mining Process Dalam Pengelotaan Lingkungan Hidup 66 5.3. Penerapan Langkah-langkah —Memperkecil Dampak 67 DESA SAMPIH KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN [vii DOKUMEN UKL/UPL KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An. AMBA 5.4. Uraian Tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan 5.5, Matrik Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Bab. VI. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup 6.1, Maksud dan Tujuan 6.2. Jenis Dampak Yang Dipantau 6.3. Lokasi Pemantauan 6.4, Waktu Pemantauan 6.5. Metode Pemantauan 6.6. Organisasi Pelaksana Pemantauan 6.7. Pengawasan dari Instansi Terkait 6.8. Matrik Upaya Pemantauan Lingkungan Bab. Vil. Pelaporan 7.4. Mekanisme Pelaporan Pelaksanaan UKL/UPL 7.2. Bentuk Pelaporan DESA SAMPIH KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN | vii, 69 81 100 101 101 105 105 106 109 109 110 123 123 124 DAFTAR TABEL DOKUMEN UKL/UPL KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An. AMBA DAFTAR TABEL ‘abel |.1. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Harga Berlaku Tahun 2010-2014 Tabel |.2. Peranan PDRB Menurut Lapangan Usaha (Persen) Tahun 2010-2014 Tabel I.1_ Rencana Penggunaan Tenaga Kerja 28 Tabel IIl1. Flora Jenis Pohon di Kab. Pekalongan 40 Tabel Ill. Fauna di Kabupaten Pekalongan a abel Ill.3. Penggunaan Lahan di Kecamatan Wonopringgo 45 Tabel IV.1. Kriteria Baku Kerusakan Tanah di Lahan Kering ” 56 Tabel IV.2. Ambang Kritis Erosi di Lahan Kering Tabel V.1. Matrik UKL Kegiatan Pertambangan Mineral Batuan 82 (Tanah urug) Desa Sampih Kec. Wonopringgo Tabel Vi.1. Matrik UPL Kegiatan Pertambangan Mineral Batuan (Tanah urug) Desa Sampih Kec. Wonopringgo 1 DESA SAMPIH KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1. Gambar 2.1. Gambar 2.2. Gambar 2.3. Gambar 3.1. Gambar 3.2. Gambar 3.3 Gambar 3.4. Gambar 4.1. DOKUMEN UKL/UPL KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An. AMBA DAFTAR GAMBAR Peta Administrasi Kecamatan Wonopringgo Lokasi Pertambangan Mineral Batuan (Tanah Urug) Alat Berat Yang digunakan Dalam Proses Penambangan Alat Yang Transportasi yang digunakan Dalam Proses Penambangan Horison Tanah Situasi Sekitar Lokasi Tambang Tanah Urug di Desa Sampih Kec. Wonopringgo Jalan Inspeksi Lokasi Tambang Tanah Urug di Desa Sampih Kec. Wonopringgo Luas Penggunaan Lahan di Kec. Wonopringgo Diagram Alir Prakiraan Dampak 24 26 7 36 39 DESA SAMPIH KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN BAB 1 PENDAHULUAN DOKUMEN UKL/UPL KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An. AMBA BAB 1 PENDAHULUAN 1.4. Latar Belakang Perkembangan suatu daerah tidak dapat terlepas dari ketersediaan sarana dan prasarana wilayah atau kota sebagai pendukung aktivitas masyarakat. Sarana dan prasarana dasar wilayah yang mempengaruhi tingkat perkembangan suatu wilayah terkait dengan sektor penyediaan infrastruktur transportasi (jalan, jembatan), kesehatan, permukiman, perdagangan dan jasa serta pendidikan. Semakin besar rasio ketersediaan sarana dan prasarana dasar tersebut terhadap jumlah penduduk yang harus dilayani, maka semakin besar pula kemungkinan tercapainya perkembangan wilayah yang optimal. Hal tersebut tentunya juga didukung oleh faktor lain seperti ketersediaan sumber daya alam terutama bahan tambang mineral batuan untuk pembangunan fisik sarana dan prasarana tersebut. Laju pembangunan di Kabupaten Pekalongan dan sekitarnya mendorong kebutuhan akan bahan tambang mineral batuan (andesit, pasir batu, tanah urug, dll) semakin meningkat. Sektor pertambangan dan bahan galian merupakan sektor yang DESA SAMPIH KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN [ 1 DOKUMEN UKL/UPL KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An. AMBA potensial guna mendukung pendapatan asli daerah bagi Kabupaten Pekalongan. Berikut kondisi_struktur ekonomi Kabupaten Pekalongan dalam PDRB Kabupaten Pekalongan Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011-2015 : Tabel 1.1 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Pekalongan Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha 2011 - 2015 (Juta Rupiah) | Kategori Lapangan Usaha ant | am | ans | ame | ane @ a a @ a oI a [Penn Ketan, dan Petanan | a.eozeo.u) 2se0zesas] ayarzeraal zassosran] ai857a73 1 [Peabangan dn Pengaian Srseaas)asonkee| arorse| aise] sree] Clint Pergouhan Sucazusil 36873] 420.82] ATTA) 52.124) 1 [Pengadan List can Gos amaze] moana] aiosie] aise] 21068 es | Serece Ren aaenied sos] san]. sass] 50x] Sst Fonsi Taxes] Tas) easin| sean) taEt| Pecgange Besar ewan; Reparas Aa epee ‘raqsuusa} sasserasa) asrar2ra] 2tersanaa| 222870697 1 [anspontasi an Perpusangan [ -masen| amiwsie| “wizmad) senea| en {_ [Penyecinn Mtonodesiden Makan Winum | SH94ei27{ sz5oeass{ e7a024s0{ Teoyanze| 68,98. J fisted Konuniast ‘aroin| 20.020] arte) mrsniT| 1 ia Kengan dn wens mauerniy same mearesl 3757105) fetes wex7ox|_mznse)w4eesas) 5050 ‘un lsaPeresahann mess] anes] sues] asta arin: Pnecthan, Prana dn © leemaun Soc ssngs23e| esas] ssa] ssc Pian weave] ears] araaoT] 639035] a fisaneseae an Kepiaan Sosat | anreese| tema] mestsss) aaar2‘ SIU [sa twama muzsa|” nsinsi{ tenscez| ssn |Produk Domestik Regional Bruto 14496,781.11] 12.505 826.24] 13,757 496.78] 1525367373] 16728,358 67} “Ang sementra “Ang sangatsemetra Sumber : Buku Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Pekalongan Tahun 2011-2015, BPS Kabupaten Pekalongan 2016 DESA SAMPIH KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN ee ———————— Tabel 1.2 Peranan PDRB Menurut Lapangan Usaha (Persen) 2011-2015 DOKUMEN UKL/UPL KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An. AMBA Uapangan Usaha zon 201220132014" 2015** o 2 a a 7 Pertaian, Kehutaran dan Perianan mss 19891990 «194 «190 8 Pertabangan dan Peggalan 29285282 MS © tndustiPengolahan ws OR H138 1D Pengadaan ist dan Gas oy 0a? sed E_Pengadaan Ai, Penelolaan Sampah,timbah dan 006 = 0s opt ake aut Ulan © onstuts os 6260 GIT Perdagangan Sesar dan Eceran;ReparasiMobildan 15573482438 1370 13,82 Sepeda Motor 1H Teansportas dan Pergudangan aap 238238266 | enyetian Akomodasidan Makan Minar sz $00 489 4895.07 1 Infomasidan tomuritasi 1g 495 ah 88 asa evangan dan Asuras 2M sk AT 2B Leal nat 12a? as as MIN Jasa Perusahaan 023 © 0230268 (© Administra Pemeritahan,Perahanancanlaminan «35736546 BAL 3G Soil Wajid tsa Penciitan 4m 535 S80 68 Sasa Kesehatan dan Kgitan Sosa 1s 10D RSTU sabia 2ob 18895 2k 8 Produk Domestk Regional Bruto yon00 30000 100.009 10000 100.00 * Angho sementero **Angko songa sementora Sumber: Buku Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Pekalongan Tahun 2011-2015, BPS Kabupaten Pekalongan 2016 Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kontribusi sektor pertambangan dan penggalian terhadap PDRB Kabupaten Pekalongan pada tahun 2015 sebesar 3,45 % atau dengan nilai Rp.576.695,32 juta. Meskipun sektor ini memiliki nilai yang kecil namun sektor pertambangan ini merupakan sektor potensial dan DESA SAMPIH KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN DOKUMEN UKL/UPL KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH ae OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An. AMBA strategis yang menjadi penghasil pendapatan bagi Kabupaten Pekalongan. Menurut Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Pekalongan termasuk dalam kawasan Pertambangan Serayu Pantai Utara yang meliputi wilayah Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Tegal, Kota Tegal, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Batang dan Kabupaten Kendal dan Kawasan Pertambangan Sindoro-Sumbing-Dieng yang meliputi wilayah Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Magelang, Kabupaten Temanggung, Kabupaten _Batang, Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Pemalang. Potensi bahan galian yang terdapat di Kabupaten Pekalongan terdiri atas bahan mineral logam yang berupa emas dan pasir besi serta bahan mineral non logam dan batuan yang berupa pasir batu (sirtu), tanah urug, batuan diorit, andesit, lempung, trass, batu gamping dan oker. Menurut Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan, dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan serta kegiatan pasca tambang. Pertambangan mineral adalah pertambangan kumpulan mineral DESA SAMPIH KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN DOKUMEN UKL/UPL KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An. AMBA yang berupa bijih atau batuan, di luar panas bumi, minyak dan gas bumi serta air tanah. Pertambangan sangat berpengaruh pada lingkungan alam dan komunitas lokal. Keuntungan secara ekonomi biasanya akan datang seiring dengan biaya untuk kepentingan lokal dan biaya lingkungan di sekitar area pertambangan. Nilai ekonomis dari bahan gatian/tambang tersebut diharapkan dapat dinikmati pula oleh masyarakat luas namun dalam proses eksploitasi dan eksplorasi_tetap memperhatikan serta mengutamakan aspek kelestarian dan “keberlanjutan’ —lingkungan _sekitarnya. Pengelolaan pertambangan adalah suatu upaya yang dilakukan baik secara teknis maupun non teknis agar kegiatan pertambangan tersebut tidak menimbulkan permasalahan, baik terhadap kegiatan pertambangan itu sendiri maupun terhadap tingkungan. Pengelolaan pertambangan sering hanya dilakukan pada saat penambangan saja. Hal ini dapat dimengerti, karena pada tahap inilah dinilai paling banyak atau sering menimbulkan permasalahan apabila tidak dikelola dengan baik dan benar. Persepsi yang demikian kurang tepat. Pengelolaan pertambangan sebaiknya dilakukan sejak awal hingga akhir tahapan seperti tersebut di atas. Bahkan untuk mengantisipasi terjadinya permasalahan, maka sebelum suatu deposit bahan tambang ditambang, perlu dilakukan kajian terlebih dahulu apakah DESA SAMPIH KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN | 5 DOKUMEN UKL/UPL KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An. AMBA deposit tersebut layak untuk ditambang ditinjau dari berbagai aspek. Selain berpotensi untuk pengembangan sumber daya alam (SDA), Kabupaten Pekalongan juga mendapat tekanan- tekanan dari berbagai kegiatan pembangunan yang belum berwawasan lingkungan maupun aktifitas eksploitasi dan eksplorasi sumber daya alamnya. Kegiatan - kegiatan tersebut diantaranya adalah belum dimanfaatkannya SDA secara optimal dan belum seimbangnya dalam penerapan kaidah sustainable economic and environment, yang pada akhirnya akan menjadikan penerapan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan tingkungan (sustainable development) menjadi terhenti. Kegiatan usaha pertambangan mempunyai_karakteristik khusus yaitu a) Jumlah kandungan bahan gatian berharga jauh lebih kecil dari seluruh volume penambangan, b) Merupakan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui (non renewable resources), c) Beresiko tinggi, baik terhadap lingkungan dalam bentuk kerusakan lingkungan (bahan baku langsung dari alam, merubah bentuk bentang alam, merubah alur sungai, menimbulkan banjir dan erosi), maupun terhadap kesehatan dan keselamatan manusia. Disamping memiliki dampak —negatif, —_kegiatan pertambangan juga mempunyai dampak positif antara lain dalam DESA SAMPIH KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN | DOKUMEN UKL/UPL KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An. AMBA bentuk penyerapan tenaga kerja, Peningkatan penghasilan (keuntungan ekonomis) dan dalam skala makro berpengaruh dalam mempercepat pengembangan wilayah dalam hal pemenuhan kebutuhan pembangunan. Potensi timbulnya dampak negatif terhadap lingkungan dari kegiatan usaha pertambangan perlu dianalisa sejak awal perencanaannya sampai pada saat operasional usaha atau kegiatan, sehingga langkah pengendalian dampak negatif dan pengembangan dampak positif dapat disiapkan sedini mungkin, untuk pencegahan kerusakan tingkungan. Adapun salah satu upaya pencegahan kerusakan lingkungan atau perlindungan/penyelamatan lingkungan secara dini sebelum suatu kegiatan dimulai adalah dengan dengan menerapkan ketentuan jenis usaha pertambangan yang akan berjalan untuk menyusun dokumen tingkungan. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup, maka setiap kegiatan yang tidak wajib AMDAL wajib menyusun UKL/UPL. Sesuai ketentuan tersebut, Pemrakarsa Kegiatan Pertambangan Mineral Batuan (Tanah Urug) di Desa Sampih Kecamatan Wonopringgo Kabupaten Pekalongan menyusun Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL/UPL) sebagai panduan pemrakarsa dalam melaksanakan DESA SAMPIH KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN DOKUMEN UKL/UPL KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An. AMBA program pengelolaan dan pemantauan lingkungan sebagai upaya untuk meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan oleh kegiatan pertambangan terhadap lingkungan serta melaksanakan konsep good mining practices (prinsip-prinsip penambangan yang baik) 1.2. Maksud dan Tujuan Penyusunan Dokumen UKL/UPL Kegiatan Pertambangan Mineral Batuan mempunyai maksud dan tujuan sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi dampak potensial Usaha dan/atau Kegiatan Pertambangan Mineral Batuan (Tanah Urug) 2. Dokumen UKL/UPL dapat menjadi panduan pengelolaan lingkungan hidup Pertambangan Mineral Batuan sehingga dampak negatif yang akan timbul oleh kegiatan ini sedini mungkin bisa dikelola dengan baik sehingga dapat diminimatkan dan mengoptimalkan dampak positif (Tanah Urug) 3. Memantau dampak negatif yang timbul sedini mungkin sehingga penyebaran dampak negatif dapat terisolir (Tanah Urug) 4. Memberi saran tindak dalam Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Usaha dan/atau Kegiatan Pertambangan Mineral Batuan (Tanah Urug) DESA SAMPIH KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN [3 | teil DOKUMEN UKL/UPL KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An. AMBA 5. Menjadi pedoman agar Usaha dan/atau Kegiatan Pertambangan Mineral Batuan (Tanah Urug) dapat mendukung usaha pembangunan yang berkelanjutan 6. Menyusun Sistem Management Lingkungan Usaha dan/atau Kegiatan Pertambangan Mineral Batuan (Tanah Urug) Manfaat 1. Sebagai acuan bagi pemerintah serta institusi pengawas yang berwenang dalam proses pengawasan dan pengendalian dampak. 2. Sebagai instrument pengikat dan acuan/petunjuk operasional bagi pemrakarsa untuk melaksanakan kegiatan pelaksanaan dan pemantauan lingkungan yang berkaitan dengan kegiatan yang diselenggarakan. 3. Membantu pengetola kegiatan dalam pengambilan keputusan mengenai cara meminimalkan dampak negatif dan mengembangkan dampak positif. 4, Mengembangkan citra positif penanggungjawab kegiatan kepada masyarakat sekitarnya untuk ikut serta menunjang kelestarian fungsi tingkungan hidup. 5. Menjadi pedoman bagi setiap pelaku kegiatan agar dapat mengetahui dengan jelas peran, tugas, wewenang dan tanggungjawab dalam upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan. DESA SAMPIH KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN (mein DOKUMEN UKL/UPL KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An. AMBA 4, Landasan Kebijakan | Undang - undang Nomor 32 Tahun 2009, bahwa i perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup _harus | dilaksanakan berdasarkan asas : | 1. Tanggungjawab Negara 2. Kelestarian dan Keberlanjutan 3. Keserasian dan Keseimbangan 4, Keterpaduan 5. Manfaat 6. Kehati-hatian 7. Keadilan 8. Ekoregion 9. Keanekaragaman Hayati 10. Pencemar Membayar 11. Partisipatif 12. Kearifan Lokal 13. Tata Kelola Pemerintahan yang baik 14. Otonomi Daerah 1.5 Dasar Hukum 4. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan. 2. Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan 3. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. DESA SAMPIH KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN [10 —————— eee DOKUMEN UKL/UPL KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An. AMBA 4. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara. 5. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. 6. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. 7. Undang-undang Nomor 41 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. 8. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai. 9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Ss |. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan. . Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2010 Tentang Wilayah Pertambangan. 1 8 . Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara. .Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010 Tentang Reklamasi dan Pasca Tambang. 14, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengukuran Kriteria Baku Kerusakan Tanah. DESA SAMPIH KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN DOKUMEN UKL/UPL KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An. AMBA 15, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Bersih. 16. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun2012 tentang Izin Lingkungan. 17. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan / atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. 1 3S . Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup. 19. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelibatan Masyarakat dalam Proses Analisis Dampak Lingkungan dan Izin Lingkungan. 20. Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral Nomor 7 Tahun 2012 tentang Tata Cara Peningkatan Nilai Tambah Mineral 21. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup serta_Penerbitan —Izin Lingkungan. 2 8 . Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : Kep - 48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan. DESA SAMPIH KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN [42 Nee DOKUMEN UKL/UPL KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An. AMBA 23. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 49/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Getaran. 24, Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 45 Tahun 1997 tentang Indeks Standar Pencemaran Udara. z . Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 22 Tahun 2003 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung di Provinsi Jawa Tengah. 2 bas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2007 Tentang Pengendalian Lingkungan Hidup di Provinsi Jawa Tengah. 2 xy Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2029 28, Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara di Provinsi Jawa Tengah 29, Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pengendalian Muatan Angkutan Barang di Jalan. 30. Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2001 tentang Baku Mutu Udara Ambien di Propinsi Jawa Tengah. i . Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 2 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pekalongan Tahun 2011-2031. DESA SAMPIH KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN | [3 | SC DOKUMEN UKL/UPL KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An. AMBA 1.6, RUANG LINGKUP Ruang lingkup kegiatan penyusunan Dokumen UKL/UPL ini ditentukan berdasarkan tingkup materi studi, uraian rencana kegiatan dan/atau usaha, prediksi/prakiraan dampak tingkungan, program Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup dan batas wilayah studi. 1.6.1. Ruang lingkup materi study Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) Pertambangan Mineral Batuan Dalam rangka penyusunan Study Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) Usaha dan/atau Kegiatan Pertambangan Mineral Batuan (Tanah Urug), maka direncanakan ruang tingkup sebagai berikut : a.1. Menemukan dan mengenali dampak tingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan Pertambangan Mineral Batuan (Tanah Urug). a.2. Membuat rencana pengelolaan lingkungan dan pemantauan lingkungan terhadap Pertambangan Mineral Batuan (Tanah Urug). Membuat sistematika kerja penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) _Pertambangan Mineral Batuan (Tanah Urug). DESA SAMPIH KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN | 14 | See eee DOKUMEN UKL/UPL KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An. AMBA a.4, Melakukan asistensi/konsultasi dan pembahasan dalam forum diskusi dengan petugas dan instansi terkait pada setiap tahapan laporan. a.5. Menyusun Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) terhadap Rencana Kegiatan dan/atau usaha Pertambangan Mineral Batuan (Tanah Urug). a.6. Uraian Rencana Kegiatan dan/atau Usaha } Telaah terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan Pertambangan Mineral Batuan (Tanah Urug) yang menguraikan informasi penting dari kegiatan yang merupakan sifat khas usaha itu sendiri dan dapat menimbulkan dampak —_potensial_—_terhadap lingkungan sekitarnya, yakni pada kegiatan yang direncanakan (tahap pra operasional, _tahap ‘operasional dan pasca operasional). 1.6.2. Prediksi / Prakiraan Dampak Lingkungan Telaah terhadap informasi komponen lingkungan yang akan terkena dampak akibat adanya Usaha dan/atau Kegiatan Pertambangan Mineral Batuan (Tanah Urug) di memperhatikan aspek fisik-kimia, biologi serta sosial, | | | | Desa Sampih Kecamatan Wonopringgo dengan | ekonomi dan budaya. DESA SAMPIH KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN | 45 | DOKUMEN UKL/UPL KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An. AMBA 1.6.3. Program Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup Telaah _mengenai tangkah-langkah yang dilakukan oleh pemrakarsa Usaha dan/atau Kegiatan Pertambangan Mineral Batuan (Tanah Urug) di Desa Sampih Kecamatan Wonopringgo untuk mengelota dampak termasuk upaya untuk menangani dan menanggulangi keadaan darurat, kegiatan pemantauan yang dilakukan untuk mengetahui efektivitas pengelolaan dampak dan ketaatan terhadap peraturan di bidang lingkungan hidup. 1.6.4. Batas Wilayah Studi Batas wilayah studi dilakukan dengan pertimbangan- pertimbangan yang sesuai dengan rencana Usaha dan/atau Kegiatan Pertambangan Mineral Batuan (Tanah Urug) di Desa Sampih Kecamatan Wonopringgo. Batas wilayah studi ini dibentuk dari empat unsur yang berhubungan dengan dampak lingkungan__rencana kegiatan, yaitu : 1) Batas proyek/ batas kegiatan dan/atau Usaha Pertambangan Mineral Batuan (Tanah Urug) Ruang dimana seluruh Komponen rencana kegiatan akan dilakukan, termasuk komponen kegiatan —tahap praoperasional, operasional dan pasca operasional. Dari ruang rencana usaha dan/atau kegiatan inilah bersumber DESA SAMPIH KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN [36 | Seite Recess ge Seances cia DOKUMEN UKL/UPL KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An. AMBA dampak terhadap tingkungan hidup disekitarnya, Usaha dan/atau Kegiatan Pertambangan Mineral Batuan (Tanah Urug) terletak di Desa Sampth Kecamatan Wonopringgo dan berada di lahan non pertanian pangan berkelanjutan. 2) Batas Ekologi Batas Ekologis adalah ruang terjadinya sebaran dampak- dampak lingkungan. dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dikaji, mengikuti media lingkungan masing-masing (seperti air dan udara), dimana proses alami yang berlangsung dalam ruang__tersebut diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar. Batas ekologis ini memberikan arahan dalam penentuan lokasi pengumputan data rona lingkungan awal dan analisis persebaran dampak. Penentuan batas ekologis pada rencana Usaha /Kegiatan Pertambangan Mineral Batuan (Tanah Urug) di Desa Sampih Kecamatan Wonopringgo dapat ditentukan antara lain berupa daerah aliran sungai, jalan raya dan permukiman disekitar lokasi usaha .Batas ekologi ditetapkan berdasarkan sebaran dampak, yaitu : - Tanah atau lokasi Pertambangan Mineral Batuan (Tanah Urug) = 100 meter ke arah utara dari Pertambangan Mineral Batuan (Tanah Urug) DESA SAMPIH KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN DOKUMEN UKL/UPL KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An. AMBA 100 meter ke arah selatan dari Pertambangan Mineral Batuan (Tanah Urug) = 100 meter ke arah timur dari Pertambangan Mineral Batuan (Tanah Urug) 100 meter ke arah barat dari Pertambangan Mineral Batuan 3) Batas sosial Batas Sosial yaitu ruang disekitar rencana usaha dan/atau kegiatan yang merupakan tempat _ berlangsungnya berbagai interaksi sosial yang mengandung norma dan nilai tertentu yang sudah mapan (termasuk sistem dan struktur sosial), sesuai dengan proses dan dinamika sosial suatu kelompok masyarakat, yang diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar akibat suatu rencana usaha dan/atau kegiatan. Batas ini pada dasarnya merupakan ruang di masyarakat, yang terkena dampak lingkungan seperti limbah, emisi atau kerusakan lingkungan, tinggal atau melakukan kegiatan. Batas sosial dalam hal ini dapat diidentifikasi sebagai_masyarakat Desa Sampih Kecamatan Wonopringgo Kabupaten Pekalongan. 4) — Batas administratif Batas wilayah administrasi sesuai dengan batas wilayah Pemerintah Kabupaten Pekalongan. Wilayah studi __DESA SAMPIH KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN | 48 | DOKUMEN UKL/UPL KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An. AMBA Dokumen UKL/UPL Kegiatan Pertambangan Mineral Batuan adalah berlokasi di Desa Sampih Kecamatan Wonopringgo Kabupaten Pekalongan yang mempunyai batas sebagai berikut : a. Sebelah Barat : Desa Wonopringgo Kec. Wonopringgo b. Sebelah Timur: Desa Wangandowo Kec. Bojong c. Sebelah Selatan : Desa Sokosari Kec. Karanganyar d. Sebelah Utara: Desa Wonorejo Kec. Wonopringgo Peta Administrasi Kecamatan Wonopringgo sebagai berikut : Gambar 1.1 Peta Administrasi Kecamatan Wonopringgo DESA SAMPIH KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN: [12 | DOKUMEN UKL/UPL KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An. AMBA Bab I | | Bab Il Bab Ill Bab IV DESA SAMPIH KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN | 29 1.7. SISTEMATIKA PENYUSUNAN Sistematika Penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL/UPL) ini mengacu pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan yaitu sebagai berikut : Pendahuluan Bab ini menguraikan tentang Latar Belakang, dasar hukum yang melandasi penyusunan dokumen, tujuan dan manfaat dokumen, landasan kebijakan, ruang lingkup dokumen UKL/UPL dan sistematika penyusunan dokumen Uraian Rencana Usaha dan/atau kegiatan Bab ini memuat tentang data umum perusahaan dan informasi umum mengenai rencana usaha dan/atau kegiatan Rona Lingkungan di Sekitar Lokasi Kegiatan Pertambangan Mineral Batuan Bab ini menjelaskan tentang gambaran lingkungan disekitar lokasi usaha dan/atau kegiatan, termasuk jenis tanah, potensi bahan tambang, topografi Prakiraan Dampak Lingkungan Menguraikan tentang jenis-jenis_dampak yang diperkirakan akan muncul sebagai akibat adanya DOKUMEN UKL/UPL KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An. AMBA rencana usaha/Kegiatan Pertambangan Mineral Batuan di Desa Sampih Kecamatan Wonopringgo Kabupaten Pekalongan BabV —_Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Usaha dan/atau Kegiatan Pertambangan Mineral Batuan Bagian ini berisi tentang upaya pengelolaan lingkungan hidup yang direncanakan terhadap jenis dampak yang diperkirakan akan muncul akibat adanya Kegiatan dan/atau Usaha Pertambangan Mineral Batuan di Desa Sampih Kecamatan Wonopringgo Bab VI Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Usaha dan/atau Kegiatan Pertambangan Mineral Batuan Menjelaskan tentang Upaya Pemantauan dampak terhadap lingkungan yang diperkirakan akan muncul akibat rencana Usaha dan/atau_—_—Kegiatan Pertambangan Mineral Batuan di Desa Sampih Bab Vil Pelaporan Berisi tentang mekanisme pelaporan UKL/UPL dan bentuk pelaporan UKL/UPL Lampiran-lampiran ESA SAMPIH KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN | 24 : BAB 2 URAIAN RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An. AMBA DOKUMEN UKL/UPL KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An. AMBA BAB2 URAIAN RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PERTAMBANGAN' MINERAL BATUAN (TANAH URUG) 2.1, IDENTITAS PENANGGUNGJAWAB USAHA DAN/ATAU KEGIATAN 1..NamaLengkap =: AMBA 2. Pekerjaan : Wiraswasta/Penanggung Jawab Kegiatan 3. Alamat : Taman Harapan Baru Blok D1 RT.004 / RW.022 Desa Pejutan Kecamatan Medan Satria Kab. Bekasi 4, Nomor Handphone : 0812 1062 031 2.2. INFORMASI UMUM USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN. 4, Nama Rencana Usaha /Kegiatan : Pertambangan Mineral Batuan (Tanah Urug) 2. Lokasi Kegiatan : Desa Sampih_—Kecamatan Wonopringgo Kabupaten Pekalongan 3, Legalitas Perusahaan: - Akte Notaris : Nama : Bonardo Nasution, SH Nomor Akte : 23 DESA SAMPIH KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN | 2 | DOKUMEN UKL/UPL KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An. AMBA Tanggal Akte : 21 Juni 2016 4. NPWP : 73.989.073.9-502.000 5, Perijinan Yang Dimiliki = TDP: — Nomor : 09,03.1.46.104797 Tanggal : 16 Mei 2016 - SIUP: — Nomor : 179/24,IPB/31.74/-1.824.27/e/2016 Tanggal : 04 Mei 2016 2.3. DESKRIPS! USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) DI DESA SAMPIH KECAMATAN WONOPRINGGO OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An. AMBA 1, SKALA/BESARAN RENCANA USAHA/KEGIATAN, a. Luas Areal Luas areal yang akan digunakan sebagai _kawasan pertambangan mineral batuan (tanah urug) di Desa Sampih Kecamatan Wonopringgo oleh PT. Sumber Mitrajaya Raya atas nama Sdr. AMBA seluas + 8,256 Hektar (sesuai gambar teknis). Lahan untuk areal pertambangan ini merupakan lahan pertanian kering dengan status kepemilikan lahan adalah milik perorangan yang disewa oleh Sdr. AMBA. DESA SAMPIH KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN li 23 | DOKUMEN UKL/UPL KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An. AMBA Gambar 2.1 Lokasi Pertambangan Mineral Batuan (Tanah Urug) Di Desa Sampih Kecamatan Wonopringgo b. Jumlah Cadangan Hasil perhitungan cadangan dengan menggunakan perangkat lunak (software) program GIS (Arcmap) jumlah volume cadangan tanah urug diperkiraan sekitar 465.000 m. c. Rencana Waktu Operasional Pertambangan dan Luas Cadangan Potensial Rencana waktu tambang selama 2 tahun sesuai asumsi cadangan potensial di wilayah izin pertambangan. Operasional kegiatan direncanakan dari jam 07.00-16.00 WwIiB. DESA SAMPIH KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN [24 | DOKUMEN UKL/UPL KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An. AMBA d. Rencana Jalan Tambang Jalan Utama Rencana jalan utama wilayah kerja penambangan {transportasi_keluar masuk kendaraan usaha/kegiatan) adalah menggunakan jalan kabupaten di Kecamatan Wonopringgo. jan Tambang Temporer Jalan tambang yang digunakan disekitar lokasi usaha adalah dengan membuat jalan masuk sepanjang 200 m dengan lebar 4 meter e. Kantor/Bengkel/Gudang Pos Jaga Kantor tambang, pos jaga dan bengkel gudang dibuat didekat jalan lokasi penambangan dengan dinding dari bahan kayu. f, Rencana Penyimpanan Top Soil Top Soil dari tahap pra operasional dan tahap operasional pertambangan akan disimpan pada lahan seluas 100 m’, Tanah subur ini nantinya akan digunakan sebagai lapisan penutup pada tahap reklamasi g. Rencana Penggunaan Alat Dalam proses penambangan akan digunakan excavator unit, sedangkan untuk pengangkutan akan digunakan Dump Truck kapasitas 4 m? dan/atau 8 m’. DESA SAMPIH KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN | 25 | _ DOKUMEN UKL/UPL KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An. AMBA Dalam pertambangan tanah urug ini terdapat jual beli tanah urug melalui surat perjanjian diatas materai Rp. 6.000,- dan disetujui oleh M. Abi Sulaeman (Kepala Desa Sampih), AMBA (Penanggungjawab Kegiatan), Sutaji, S.E. (Ketua BPD Desa Sampih) dan warga desa Sampih. Peralatan yang dimiliki PT. Sumber Mitrajaya Raya adalah sebagai berikut: No Nama Jumlah a Exavator 2 buah 2 Dozer 1 buah 3 Loader 1 buah 4 ‘Tandem Roler 1 buah 5 Dump truck 30 unit 6 Crushing Plant 1 unit T Motor Grader 4 unit Gambar 2.2 Alat Berat Yang Digunakan Dalam Proses Penambangan DESA SAMPIH KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN | 96 DOKUMEN UKL/UPL KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An. AMBA Gambar 2.3 h, Sistem Penambangan terletak pada titik koordinat : Alat Transportasi Yang Digunakan Dalam Proses Penambangan Sistem penambangan dilakukan secara terbuka yang ‘TITIK KOORDINAT NO. PATOK | LINTANG SELATAN BUJUR TIMUR A PI 06" 59° 11.9” 109° 36” 29.6” 2 P2 06759" 3.9” 109° 367 29.6” ir 3 P3 06" 59 3.9” 109" 36” 33.2” 4 P4 06" 59” 59.2” 109" 36” 33.2” i 5 P5 06" 59 59.2” 109° 367 42.8” é P6 06759’ 11.9” 109” 36” 42.8” bertahap mengikuti terjadinya longsor. DESA SAMPIH KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN [7 | pola kontur Penambangan akan dilakukan secara berjenjang dan untuk menghindari DOKUMEN UKL/UPL KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An. AMBA i Penggunaan Tenaga Kerja Tabel Il.1 Rencana Penggunaan Tenaga Kerja No Jenis Tenaga Kerja Jumiah Tenaga Kerfa La wage Sopir Truk 30 orang 3, | Tenaga Administrasi ~ Qorang 4,_| Kebersihan Jalan 2 orang 5, | Penjaga Malam 1 orang Jumlah 37 orang Penataan DESA SAMPIH KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN {9g ‘2. KESESUAIAN ‘LOKASI RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN DENGAN TATA RUANG ‘Aspek penambangan yang dapat dikembangkan dalam pemanfaatan bahan galian batuan di wilayah Kabupaten Pekalongan harus sejalan dengan sistem tata ruang wilayah. ruang merupakan upaya pengelolaan dan pemanfaatan ruang secara optimal dan terencana. Penambangan merupakan salah satu kegiatan usaha pemanfaatan ruang (dalam hal ini ruang dalam bumi), sebagaimana diamanahkan dalam UU No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang: Pasal 6 ayat (4): “penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten / kota meliputi ruang darat, DOKUMEN UKL/UPL KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An. AMBA ruang laut, dan ruang udara termasuk ruang di dalam bumi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan”. Salah satu unsur ruang dalam bumi adalah yang berpotensi sumber daya mineral pada ruang tertentu, Pemanfaatan ruang untuk kegiatan ini harus selaras dengan kebijakan tata ruang yang ada. Jadi, perlu dilakukan identifikasi kegiatan tersebut dan harus sesuai dengan kebijakan pengaturan pemanfaatan ruang. ‘Amanah penyelarasan kegiatan penambangan dengan konteks tata ruang juga tersurat dalam PP No. 22 tahun 2010 tentang Wilayah Pertambangan : Penjelasan, Bab |; ” Pemanfaatan sumber daya mineral dan batubara memiliki kedudukan yang sama dengan pemanfaatan sumber daya alam lainnya secara berkelanjutan dalam tata ruang, sehingga harus dikelola secara bijaksana untuk memberi nilai_tambah bagi perekonomian nasional dan harus dapat dimanfaatkan secara optimal bagi peningkatan kesejahteraan rakyat” Untuk mengembangkan berbagai lahan usaha pertambangan atau wilayah usaha pertambangan, harus mempertimbangkan beberapa aspek terkait, agar tidak menimbulkan konflik kepentingan pemanfaatan tahan dengan sektor lain dan daya dukung lingkungan. Aspek-aspek yang harus dipertimbangkan untuk menentukan lahan tersebut adalah kebijakan daerah, DESA SAMPIH KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN | 29 DOKUMEN UKL/UPL KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An. AMBA geologis, topografi, tata guna tanah dan fasilitas sarana dan prasarana. Lokasi yang digunakan untuk areal usaha / Kegiatan pertambangan galian c ini sudah sesuai dengan Perda Kabupaten Pekalongan Nomor 2 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pekalongan, terutama pada pasal 37 tentang Kawasan Peruntukan Pertambangan tepatnya ayat 3 yang berbunyi : Kawasan peruntukan pertambangan batuan dan mineral bukan logam sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terletak di d. Kecamatan Wonopringgo DESA SAMPIH KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN BAB 3.RONA LINGKUNGAN DISEKITAR LOKASI KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An. AMBA Pt. 3.1. 3.2. DOKUMEN UKL/UPL KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An. AMBA BAB 3 RONA LINGKUNGAN DISEKITAR LOKASI KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) DESA SAMPIH OLEH SUMBER MITRAJAYA RAYA AN. AMBA Kualitas Udara Udara merupakan faktor penting dalam kehidupan, namun sejalan meningkatnya aktivitas pembangunan kualitas udara telah mengalami perubahan. Sumber pencemaran dapat merupakan kegiatan yang bersifat alami / natural (seperti kebakaran hutan, dekomposisi biotik, debu, spora tumbuhan, dsb) dan kegiatan antropogenik atau sumber pencemaran udara disebabkan akibat aktivitas. manusia (seperti industri, transportasi, pembakaran sampah, pertambangan, dll). Sebagai salah satu indikator bahwa suatu tempat dinyatakan kualitas udaranya bersih dan sehat adalah apabila dihirup masih terasa segar. Berdasarkan indikator tersebut, kualitas udara di lokasi dan sekitar lokasi kegiatan, yaitu Desa Sampih masih relatif bersih. Kondisi Air Permukaan (Sungai Sengkarang) Air merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi sangat penting bagi kehidupan dan untuk memajukan DESA SAMPIH KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN | 33 DOKUMEN UKL/UPL KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An. AMBA kesejahteraan umum, sehingga merupakan modal dasar dan faktor utama pembangunan. Air merupakan komponen lingkungan hidup yang penting bagi kelangsungan hidup dan kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Air merupakan sumber daya alam yang memenuhi hajat hidup orang banyak sehingga perlu dilindungi agar tetap bermanfaat bagi hidup dan. kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya. Air sebagai komponen lingkungan hidup akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh komponen lainnya. Air yang kualitasnya dibawah standar baku mutu akan mengakibatkan kondisi tingkungan hidup menjadi tidak bagus sehingga akan mempengaruhi kondisi keselamatan manusia serta kehidupan makhluk hidup lainnya. Penurunan kualitas air akan menurunkan dayaguna, hasil guna, produktivitas, daya dukung dan daya tampung dari sumber daya air yang pada akhirnya akan menurunkan kekayaan sumber daya alam (natural recources depletion). Untuk menjaga atau mencapai kualitas air sehingga dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan sesuai dengan tingkat mutu air yang diinginkan, maka perlu upaya untuk memelihara fungsi air agar kualitasnya tetap pada kondisi alamiahya. Pelestarian kualitas air dilakukan pada sumber air yang terdapat di hutan lindung, sedangkan pengetolaan kualitas air pada sumber air di luar hutan tindung dilakukan dengan upaya pengendalian DESA SAMPIH KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN [37 I enna a L DOKUMEN UKL/UPL KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An. AMBA pencemaran air, yaitu upaya memelihara fungsi air sehingga kualitas air memenuhi baku mutu yang disyaratkan. Berbagai faktor yang menyebabkan penurunan kuantitas sumber daya air tersebut antara lain : penggundulan hutan di hulu DAS, perubahan fungsi daerah tangkapan air (catchment area), perubahan hutan menjadi lahan budidaya non hutan, hilangnya beberapa sumber mata air dan berkurangnya. kemampuan tanah menyerap dan menahan air hujan akibat berubahnya peruntukan lahan daerah tangkapan air menjadi kawasan industri dan permukiman. Sedangkan penurunan kualitas sumber daya air disebabkan antara lain oleh pencemaran akibat limbah industri, limbah domestik, limbah pertanian, limbah peternakan, limbah perikanan dan kegiatan pertambangan. Sungai terdekat dari lokasi pertambangan adalah Sungai Sengkarang. Sungai Sengkarang selain digunakan sebagai badan air penerima air limbah dari beberapa industri tekstil juga digunakan sebagai badan air penerima dari air limbah rumah tangga. Selain itu juga Sungai Sengkarang digunakan juga sebagai irigasi pertanian. 3.3. Kondisi Struktur Geologi Struktur geologi yang dijumpai di Kabupaten Pekalongan berupa lipatan, sesar, kelurusan, an kekar yang melibatkan batuan berumur Kapur sampai Holosen. DESA SAMPIH KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN | 3; DOKUMEN UKL/UPL KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN (TANAH URUG) OLEH PT. SUMBER MITRAJAYA RAYA An. AMBA Pada Kapur Awal-Tengah, telah diendapkan kelompok batuan ofiolit yang terdiri dari basal, gabro, serta sedimen pelagos berupa batugamping merah dan rijang radiolaria, di lantai kerak samudra. Pada tektonik Kapur Akhir batuan kerak samudra_tersebut tercampurkan dengan sedimen flyschdari sebelah utara, karena adanya tumbukan. Terdapat 5 kelompok formasi batuan di Kabupaten Pekalongan sebagai berikut : 1. Alluvium Batuan alluvium terdiri dari kerikil, pasir, lanau, dan lempung, endapan sungai dan rawa. Tebal hingga 150 meter. 2. Kipas Alluvium Satuan ini merupakan bahan rombakan gunungapi yang terdiri dari kerikil, pasir dan lanau. 3. Formasi Damar Satuan ini terdiri dari batu lempung tufan, breksi gunungapi, batupasir, tuf dan konglomerat, setempat mencakup endapan lahar. Konglomerat bersifat basal, secara setempat — padu. Batupasir terdiri dari felspar dan butir-butir mineral mafik dan padu. Setempat ditemukan moluska. Lingkungan pengendapan non-marine. 4, Batuan Gunung api Jembangan Merupakan satuan endapan gunung api yang terdiri dari lava andesit dan batuan klastika gunung api, terutama andesit DESA SAMPIH KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN |:

Вам также может понравиться