Вы находитесь на странице: 1из 24

PENULISAN LAPORAN BISNIS

MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Komunikasi Bisnis
Dosen pengampu: Prof. Dr. H. Suwatno, M.Si

Oleh: Kelompok 6
Anggun Sri Rejeki 1501094
Astri Fatimah Ramdhani 1505787
Endah Rismayani 1501761
Garini Putri Paramesthi 1505437
Hana Ruwaidah 1506017
Isna Nuraina Mutmainah 1500732
Nazilla Anindya Rahima 1505841
Rahima Novita Sari 1502051
Widya Sithorini Lestari 1504542
Yulianti 1505084

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2017

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini tepat pada waktunya. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada tauladan
kita Nabi Muhammad saw.
Makalah yang berjudul “Penulisan Laporan Bisnis” ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Komunikasi Bisnis yang diampu oleh Prof.
Dr. H. Suwatno, M.Si dan Yana Setiawan, S. Pd., MM.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu
terselesaikannya makalah ini. Semoga Allah Subhanallahu wa ta’ala memberikan
kebaikan yang setimpal.
Penulis mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan
makalah ini. Kritik dan saran yang membangun akan diterima untuk perbaikan
makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis
pada khususnya, serta pembaca pada umumnya.

Bandung, 10 Oktober 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i


1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................ 2
1.4 Manfaat Penulisan .......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 4
2.1 Arti dan Penggolongan Laporan Bisnis.......................................................... 4
2.1.1 Pengertian Laporan Bisnis ............................................................................ 4
2.1.2 Penggolongan Laporan Bisnis................................................................. 5
2.2 Persiapan Penulisan Laporan Bisnis ............................................................... 9
2.3 Bagian Pokok Laporan Bisnis ...................................................................... 10
2.4 Organisasi Tubuh Laporan Bisnis ................................................................ 13
2.4.1 Cara menyusun Tubuh Laporan bisnis .................................................. 13
2.4.2 Cara Menyusun Teks Laporan Bisnis ................................................... 15
2.4.3 Metode Kerangka .................................................................................. 17
BAB III PENUTUP .................................................................................................... 20
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 20
3.2 Saran .................................................................................................................. 20

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dewasa ini persaingan dalam dunia bisnis semakin sengit dan semakin kompleks.
Persaingan yang bukan lagi dalam lingkup domestik namun dalam lingkup
internasional. Sehingga masing masing pengusaha akan selalu berlomba-lomba untuk
menciptakan inovasi-inoasi baru untuk selalu dapat eksis dan tidak tertindas oleh
pihak lain. Oleh karena itu, agar perusahaan berjalan dengan baik, maka perusahaan
harus mempunyai laporan perusahaan/laporan bisnis.

Namun laporan bisnis yang baik tidak lepas dari komunikasi yang baik. Sebagus
apapun ide yang disampaikan oleh seseorang, tidak akan berguna jika sulit dipahami
oleh orang lain. Sehingga komunikasi pun penting dalam hal menyampaikan laporan
bisnis.

Mengutip dari buku yang berjudul "One Page Management Report", Riaz
Khadem dan Robert Lorber mengatakan bahwa laporan bisnis adalah satu cara
menyampaikan kritik yang bertujuan membantu manajer perusahaan atau usaha
tertentu untuk melihat titik-titik kurang atau kekurangan, atau lebih dalam perusahaan
agar bisa terus berkembang. Sehingga manajer memiliki patokan atau ukuran dalam
menjalankan perusahaan/bisnis, dan dapat mengambil keputusan yang terbaik setelah
melihat laporan bisnis tersebut.

Oleh krena itu, laporan bisnis merupakan hal utama dalam berbisnis. Dengan
adanya laporan bisnis, perusahaan akan lebih mudah dalam menjalankan
perusahaannya tersebut.

ii
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan
masalah sebagai berikut
1. Apa pengertian laporan bisnis
2. Bagaimana penggolongan laporan bisnis
3. Bagaiman persiapan penulisan laporan bisnis
4. Apa bagian pokok laporan bisnis
5. Apa organisasi tubuh laporan bisnis

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan
untuk:
1. Mengetahui pengertian laporan bisnis
2. Mengetahui penggolongan laporan bisnis
3. Mengetahui persiapan penulisan laporan bisnis
4. Mengetahui bagian pokok laporan bisnis
5. Mengetahui organisasi tubuh laporan bisnis

1.4 Manfaat Penulisan


Dalam makalah ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak yang
terkait. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Makalah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi ilmu pengetahuan,
khususnya dalam bidang Penulisan Laporan Bisnis.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan tentang Penulisan Laporan Bisnis sehingga dapat memaparkan
teori yang sudah diperoleh di bangku kuliah.

2
b. Bagi Pembaca
Makalah ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan
menambah wawasan pengetahuan tentang Penulisan Laporan Bisnis,
khususnya pihak-pihak yang bersangkutan.

3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Arti dan Penggolongan Laporan Bisnis

2.1.1 Pengertian Laporan Bisnis


Menurut Herta A. Murphy dan Herbert W. Hildebrandt dalam bukunya
Effective Businnes Communictions laporan bisnis (business report) merupakan
sebagai suatu laporan yang memiliki sifat netral, tidak memihak, memiliki tujuan
yang jelas, dan rencana penyajian fakta kepada seorang atau lebih untuk tujuan
bisnis tertentu. Sedangkan menurut Himstreet dan Baty dalam buku Business
Communications mendefinisikan laporan (bisnis) sebagai suatu pesan-pesan yang
objektif, tersusun teratur yang digunakan untuk menyampaikan informasi dari
suatu bagian dari organisasional atau dari institusi/lembaga ke lembaga yang lain
untuk membantu mengambil keputusan dan pemecahan masalah.
Atas dasar definisi tersebut, dapat di ambil kesimpulan bahwa suatu
laporan bisnis mempunyai berbagai karakteristik seperti netral, tidak memihak,
objektif, penyampaian informasi baik intern maupun ekstern, biasanya di minta
oleh mereka yang memiliki kewenangan yang lebih tinggi, dan memiliki suatu
tujuan tertentu yang membantu pemecahan masalah dam pengambilan keputusan.
Laporan fakta mungkin meliputi berbagai peristiwa, kondisi, mutu,
perkembangan, hasil, produk, masalah, dan saran pemecahan. Laporan-laporan ini
dapat membantu penerima memahami situasi bisnis yang kompleks,
menyelesaikan tugas-tugas teknik atau operasional, merencakan prosedur-
prosedur, memecahkan masalah, dan membuat kebijakan keputusan tentang
perencanaan strategi.
Biasanya suatu laporan menyajikan informasi secara lebih rinci daripada
memo atau model suatu halaman surat bisnis. Laporan juga dapat memberikan
penyajian informasi yang logis, akurat, dan tidak emosional. Suatu laporan
mungkin dapat berbentuk tertulis atau lisan. Laporan tertulis biasanya mendahului
penyajian secara lisan yang didasarkan pada dokumen tertulis.

4
Bagi suatu perusahaan pada umumnya penulisan laporan bisnis digunakan
untuk memenuhi berbagai keperluan, antara lain:
 Untuk memonitor dan mengendalikan operasional perusahaa. Misalnya
laporan operasional dan laporan kegiatan personal.
 Untuk membantu mengimplementasikan kebijakan-kebijakan dan prosedur-
prosedur yang telah ditetapkan perusahaan. Misalnya kebijakan penempatan
posisi kerja.
 Untuk memenuhi persyaratan-persyaratan hokum dan peraturan-peraturan
yang berlalu bagi perusahaan. Misalnya, laporan pajak, laporan analisis
dampak lingkungan, laporan ketenagakerjaan (perburuhan).
 Untuk mendokumentasikan prestasi kerja yang diperlukan baik bagi keperluan
internal maupun eksternal. Misalnya, laporan perkembangan dan laporan akhir
suatu kegiatan.
 Untuk menganalisis informasi dan memberikan bimbingan bagi pengambilan
keputusan-keputusan atas masalah tertentu. Misalnya, laporan penelitian/riset,
laporan troubleshooting, laporan justifikasi.
 Untuk memperoleh sumber pendanaan atau membuka bisnis baru. Misalnya
proposal penjualan.

2.1.2 Penggolongan Laporan Bisnis


Laporan bisnis dapat digolongan ke dalam berbagai cara menurut fungsi,
subjek, formalitas, keaslian, frekuensi, jenis atau penampilan, pelaksanaan
proyek, dan pelaksanaan pertemuan. Masing-masing penggolongan tersebut
secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:
 Menurut Fungsinya
Menurut fungsinya, suatu laporan dapat dibedakan apakah untuk
memberi informasi atau untuk analisis. Suatu laporan dapat memberikan
informasi (informational report) menyajikan fakta-fakta dan rangkuman tanpa
melakukan analisis, kesimpulan, atau rekomendasi. Nama lain untuk Laporan

5
Informasional adalah Laporan Perkembangan (Progress Reports), Laporan
Sementara (Interim Report), dan Laporan Triwulan (Quarterly Reports).
Laporan Analitikal (Analitycal Report) menyajikan fakta-fakta,
menganalisis, dsn menafsirkannya, kemudian mengambil kesimpulan dan
member rekomendasi. Laporan Analitikal mungkin di beri label, misalnya
Laporan Rekomendasi (Recommendation Reports), usulan (proposal), atau
Laporan Justifikasi (Justification Reports).
 Menurut Subjeknya
Menurut subjeknya, suatu laporan dapat dibedakan menurut dari
departemen mana suatu laporan diperoleh. Sebagai contoh, laporan akuntansi,
laporan periklanan, laporan pengumpulan kredit, laporan pembelanjaan,
laporan asuransi, laporan pemasaran, laporan ekonomi, laporan produksi,
laporan personalia, laporan statistic, dan laporan-laporan teknik.
 Menurut Formalitasnya
Menurut formalitasnya, suatu laporan dapat dibedakan atas dasar
apakah bersifat formla atau nonformal. Laporan formal sering disebut juga
dengan istilah laporan panjang (long reports), sedangkan laporan nonformal
sering juga disebut dengan istilah laporan singkat (short reports). Laporan
formal umumnya panjang, lebih dari 10 halaman dan mencakup masalah-
masalah yang kompleks. Namun demikian, pengertian “panjang” atau
“pendek” bervariasi, tergantung pada situasi dan kondisi yang ada.
Laporan formal mencakup:
Body text: pendahuluan, isi, penutup.
Prefatory parts: sampul, judul, halaman, surat kewenangan, penerimaan,
persetujuan, pengiriman, penghargaan, synopsis, abstrak, rangkuman
eksekutif, daftar isi, daftar tabel.
Supplemental parts: lampiran, daftar pustaka, catatan akhir, daftar istilah,
indeks.

6
Laporan informal biasanya hanya mencakup badan teks. Namun demikian,
sejumlah laporan informal mungkin mencakup judul halaman, pengiriman,
catatan akhir, dan lampiran.
 Menurut Keasliannya
Menurut keasliannya, suatu laporan dapat dibedakan atas dasar otoritas
atau sukarela dan public atau swasta. Laporan otoritas (authorized reports)
adalah suatu laporan yang dibuat atas dasar permintaan atau pendapat kuasa
dari orang lain atau komite. Laporan sukarela (voluntary reports) adalah suatu
laporan yang dibuat atas inisiatif Anda sendiri. Laporan swasta (private
reports) adalah suatu laporan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan swasta.
Laporan public (public reports) adalah suatu laporan yang dibuat oleh
lembaga-lembaga pemerintah, termasuk sekolah-sekolah, rumah-rumah sakit,
atau lembaga-lembaga lain yang dibiayai Negara.
 Menurut Frekuensinya
Menurut frekuensinya, suatu laporan dapat dibedakan atas dasar
apakah secara berkala arau khusus. Laporan berkala (periodic reports) dapat
dikeluarkan secara harian, mingguan, bulanan, semesteran, atau tahunan.
Yang termasuk laporan berkala antara lain laporan bursa saham setiap jam,
laporan penjualan tiap hari, laporan biaa tiap seminggu, laporan produksi
setiap bulan, laporan kegiatan komite tiap kuartal, dan laporan anggaran
tahunan. Laporan khusus ditulis manakala kebutuhan terhadap suatu informasi
muncul. Laporan khusus (special reports) mencakup situasi atau kejadian
yang unik (khusus) seperti munculnya krisis dalam perusahaan.
 Menurut Jenisnya
Menurut jenis atau penampilannya, suatu laporan dipengaruhi oleh
formalitas dan panjangnya laporan. Jenis laporan dapat bersifat informal
(laporan singkat/short reports) maupun formal (laporan panjang/long reports).

7
Laporan informal meliputi laporan memorandum, laporan surat, dan laporan
cetak. Laporan formal sering disebut dengan laporan panjang.
1) Laporan memorandum (memorandum reports)
Laporan memorandum merupakan suatu laporan yang menggunakan
format memo, yaitu “kepada”, “dari”, “subjek”, dan “tanggal”.
2) Laporan surat (letter reports)
Laporan surat merupakan suatu laporan yang menggunakan format surat
dengan kepala surat. Di dalamnya berisi alamat, salam pembuka, penutup,
tanda tangan, dan bagian referensi.
3) Laporan dalam bentuk cetakan
Laporan dalam bentuk cetakan mempunyai judul yang sudah tercetak.
Instruksi, baris-baris kosong.
4) Laporan formal (formal reports)
Laporan formal biasanya lebih panjang daripada laporan informal.
Laporan formal sering juga disebut dengan laporan panjang (long reports).
 Menurut Kegiatan Proyek
Dalam melaksanakan suatu proyek, terdapar tiga jenis laporan, yaitu
laporan pendahuluan (preliminary reports), laporan perkembangan (progress
reports), dan laporan akhir (final reports). Laporan pendahuluan mencakup
bagaimana suatu proyek disiapkan, hasil yang diharapkan, dan bagaimana
melakukan pelatihan pegawai. Selanjutnya, setelah proyek berlangsung, perlu
disusun laporan perkembangan secara berkala. Pada saat proyek berakhir,
dibuat laporan akhir.
 Menurut Pelaksanaan Pertemuan
Berdasarkan pelaksanaan pertemuan, laporan bisnis dapat dibedakan
kedalam agenda (agenda), resolusi (resolutions), notulen (minutes), dan
laporan pertemuan (proceedings). Agenda adalah suatu dokumen yang ditulis
sebelum suatu pertemuan berlangsung. Agenda mencakup jadwal pelaksanaan

8
dan topik yang akan dibahaspada pertemuan. Hal ini akan membantu peserta
mempersiapkan pertemuan. Resolusi adalah laporan singkat yang secara
formal berisi pengumuman hasil consensus dlam suatu pertemuan. Notulen
adalah laporan resmi dalam suatu pertemuan yang telah berlangsung. Notulen
mencakup catatan semua hal yang terjadi dalam suatu pertemuan. Laporan
pertemuan adalah suatu laporan resmi yang cakupan bahasanya lebih luas dan
berisi hasil-hasil pertemuan atau konferensi penting.
2.2 Persiapan Penulisan Laporan Bisnis
Persiapan adalah sesuatu yang sangat penting dalam segala aspek, begitu halnya
dengan membuat laporan. Adapun persiapan yang harus dilakukan sebelum menulis
laporan bisnis:

 Definisikan Masalah, Tujuan, dan Ruang Lingkup


Tahap pertama perencanaan adalah melakukan analisis masalah yang
mencakup tujuan penyusunan laporan. Jawaban terhadap pertanyaan-
pertanyaan akan membantu dalam menetapkan masalah, tujuan, ruang
lingkup, dan judul suatu laporan.
 Pertimbangkan siapa yang akan menerima laporan
Memvisualisasikan pembaca atau pendengar anda dan kebutuhan mereka
adalah tahapan yang penting dalam mempersiapkan laporan bisnis. Hal ini
bertujuan agar laporan bisnis yang ingin disampaikan kepada audiens dapat
mengenai sasarannya.
 Menentukan Ide atau Gagasan
 Dalam tahap ini, tuliskan semua ide yang terlintas secara umum. Kemudian
buatlah laporan berdasarkan rencana kerja yang rinci. Untuk beberapa
laporan, rumuskan hipotesis sebagai dasar untuk menentukan informasi apa
yang diperlukan.
 Mengumpulkan Bahan yang Diperlukan

9
Selain data bisnis yang dimiliki juga diperlukan data tambahan dari sumber
tepercaya. Seperti, penelitian sekunder (mencari data dari majalah, surat
kabar, dokumen pemerintah, ensiklopedia) dan penelitian primer (mencari
data dari catatan file organisasi, surat-surat, catatan harian, laporan-laporan,
wawancara, daftar pertanyaan).
 Menganalisis dan Menafsirkan Data
Untuk laporan singkat, tahap ini hanya memerlukan waktu yang sangat
singkat. Namun untuk laporan panjang seperti laporan analisis yang
didasarkan pada fakta yang diperoleh dari berbagai sumber, tahap ini
memerlukan waktu yang lebih lama. Analisis atau penafsiran anda haruslah
seobjektif mungkin. Berusahalan jujur, dan tidak pernah menghilangkan atau
memanipulasi fakta yang relevan.
 Mengorganisasi Data dan Mempersiapkan Kerangka Akhir
 Setelah meenganalisis dan menafsirkan data secara hati-hati, anda dapat
mengorganisasikan hasil temuan, dan membuat kerangka (outline) akhir.
Tetapi, sebelum menyiapkan kerangka, anda perlu tahu tubuh laporan dan
mempertimbangkan berbagai metode pengorganisasian dan kerangka.

2.3 Bagian Pokok Laporan Bisnis


Berikut merupakan bagian pokok laporan bisnis

 Pendahuluan
Dalam bagian pendahuluan terdapat sebelas hal yang perlu dipertimbangkan,
antara lain:
1) Pemberi kuasa adalah orang yang meminta laporan
2) Layout atau rencana presentasi menceritakan kepada pembaca apa saja
yang akan dibahas dalam laporan bisnis
3) Masalah, biasanya didefinisikan pada awal-awal bab pendahuluan
sebelum maksud atau tujuan laporan bisnis dinyatakan

10
4) Maksud penulisan laporan bisnis harus tampak dalam bagian
pendahuluan. Elemen tersebut merupakan hal yang sangat penting dalam
suatu laporan bisnis. Istilah lain yang serupa antara lain: tujuan, misi,
strategi, atau sasaran.
5) Ruang lingkup, berkaitan dengan luas cakupan atau batas suatu pokok
bahasan untu sebuah laporan bisnis.
6) Metodologi, mengacu pada metode pengumpulan informasi. Anda dapat
memperoleh data dengan mebaca bahan-bahan di perpustakaan atau
melakukan wawancara, survey, atau eksperimen.
7) Sumber-sumber primer atau sekunder meliputi antara lain: publikasi
wawancara, karyawan, dan sebagainya. Jika anda mennulis laporan
tentang pengalaman anda sendiri, pernyataan yang anda tulis dalam suatu
lapran bisnis merupakan sumber.
8) Latar belakang dari situasi yang sedang diteliti kadang kala dimasukkan,
jika pembaca perlu latar belakang informasi untuk memperoleh gambaran
menyeluruh dan pemahaman yang jelas terhadap suatu pokok bahasan.
9) Definisi istilah perlu dicantumkan jika anda menggunakan istilah yang
memiliki beberapa penafsiran. Anda harus menhelaskan kepada pemabaca
definisi yang anda maksudkan.
10) Keterbatasan seperti dalam hal dana, waktu, asisten peneliti, atau data
yang tersedia. Seorang penulis tidak perlu malu-malu untuk menyebutkan
beberapa keterbayasan yang ada sebelum melakukan penelitian lebih
lanjut.
11) Rekomendasi menjelaskan tentang keputusan yang perlu dilaporkan di
dalam suatu laporan bisnis, misalnya keputusan antara membeli mesin
baru atau esin setengah pakai, restrukturasi karyawan, pemberian uang
pesangon, menambah perangkat lunak (software) dan perangkat keras
(hardware), membangun kantor perwakilan dan sebagainya. Karena

11
pembaca membaca secara rinci dalam laporan, ia tahu bagaimana fakta
yang ada berpengaruh terhadapkeputusan yang diambil.

Untuk laporan singkat, beberapa unsur tersebut dapat digabungkan menjadi


satu atau dua paragraph dengan atau tanpa judul “Pendahuluan”. Bakan dalam
laporan berkala, judul pendahuluan dapat dihilangkan, bila isi setiap periode
sama dan pembaca telah mengetahuinya.

 Teks
Bagian terpanjang dari suatu laporan bisnis adlah isi teks (laporan). Dalam
bagian ini, anda membahas dan mengembangkan hal-hal yang penting secara
rinci. Di samping itu, bagian ini dapat membantu anda mencapai maksud
penulisan laporan bisnis. Penulisan laporan bisnis yang baik harus mencakup
temuan fakta yang penting dan relevan serta membuang hal-hal yang tak perlu
dan tidak relevan dengan maksud penulisan laporan bisnis tersebutt.
 Penutup
Bagain penutup berfungsi untuk merangkum laporan secara menyeluruh,
mengambil kesimpulan, atau memberi rekomendasi. Pengambilan kesimpulan
harus didasarkan pada isi teksnya dan tidak memasukkan bahan-bahan yang
baru, yang sama sekali belum dibahas dalam bagian pembahasan. Pada bagian
penutup, laporan informasioanl disebut rangkuman dan laporan analitikal
disenut kesimpulan, rekomendasi, atau kesimpulan dan rekomendasi. Bagian
penutup sendiri diberi judul rencana tindakan atau proposisi.
1) Rangkuman
Ranguman berisi ringkasan pembahasan secara menyeluruh. Kadang kala
hanya berisi butir-butir yang penting, kekuatan dan kelemahan, atau
manfaat dan kerugian.
2) Kesimpulan
Kesimpulan berisi evaluasi fakta-fakta yang dibahas, tanpa memasukkan
pendapat pribadi penulis.

12
3) Rekomendasi
Rekomendasi menyaranan suatu program tindakan yang didasarkan pada
kesimpulan yang telah dibuat.
4) Rencana Tindakan
Rencana tindakan merupakan pernyataan terkahir yang mencakup waktu
pelaksanaan program, anggaran yang diperlukan, dan orang-orang yang
bertanggung jawab terhadap program/proyek yang akan dilaksanakan.
5) Proposisi
Istilah proposisi belakangan ini digunakan dalam dunia akademis atau
jurnal sebagai suatu pernyataan yang tegas, yaitu tuntutan yang didasarkan
pada suatu laporan atau artikel.

2.4 Organisasi Tubuh Laporan Bisnis


Bentuk suatu penyusunan laporan bisnis mempunyai daya tarik terntentu yang
akan mempengaruhi pembacanya. Oleh karena itu, selain maksud dan subjek laporan,
calon pembaca laporan juga harus ada pertimbangan ketika akan memlih rencana
organisasi untuk seluruh tubuh laporan dan bagian teks. Kemudian perlu juga
membuat topik yang bahasan nya baik dan benar.

2.4.1 Cara menyusun Tubuh Laporan bisnis


Ada dua cara yang dapat digunakan untuk menyusun tubuh laporan bisnis,
yaitu dengan cara Deduktif (Langsung) dan Induktif (Tak langsung). Kebanyakan
laporan bisnis disusun secara deduktif, kerana pembaca ingin tahu lebih mengenai
kesiumpulan dan rekomendasi laporan bisnis.
 Cara Deduktif
Kata Deduktif (deductive) atau langsung (direct), berarti menggambarkan laporan
dari belakang ke depan, atau menjelaskan ide pokok atau rekomendasi terlebih
dahulu sebelum hal-hal yang rinci dijelaskan. Pola laporan bisnis yang mengikuti
cara pelaporan deduktif dapat berbentuk sebagai berikut:

13
Bagian Penutup Pendahuluan

Pendahuluan Atau Bagian Penutup

Tek s (Pembahasan) Teks (Pembahasan)

Dalam suatu laporan panjang, pembaca biasanya lebih suka menggunakan cara
deduktif karena memberikan kepada pembacanya suatu gambaran yang cepat
sebelum mereka mengetahui secara lebih rinci. Jika bagian akhir tidak
diungkapkan pada awal (permulaan) laporan, mungkin pembaca akan melewati
atau mengabaikan bahasan yang rinci agar segera dapat mengetahui bagian akhir
(terminal section) laporan, baru kemudian kembai lagi kebagian awal. Secara
umum, kita dapat menggunakan cara deduktif jika pembaca memiliki
karakteristik sebagai berikut:
1) Eksekutif yang sibuk
2) Lebih suka menentukan sesyatu dengan segera.
3) Ingin mengetahui good news atau informasi netral.
4) Ingin menganalisis data lebih baik dan hal ini akan menjadi lebih mudah jika
kesimpulan dan rekomendasi dicantumkan pada awal laporan.
5) Ingin mengetahui pandangan penulis segera.
6) Lebih menyukai laporan yang disusun dengan cara deduktif.
 Cara Induktif
Cara induktif berada pada penyajiannya dengan cara deduktif. Dengan cara
Induktif, kita akan menjelaskan fakta-fakta yang ada sebelum ide-ide pokok,
kesimpulan atau rekomendasi dikemukakan. Kita akan menyajikan fakta-fakta
serta bahan-bahan pendukung lainnya, sebelum sampai pada bagian kesimpulan
atau rekomendasi. Laporan dengan cara induktif dapat disusun berurutan dengan
sebagai berikut:

14
Pendahuluan

Teks (Pembahasan)

Bagian Penutup

Kita dapat menggunakan cara Induktif jika pembaca memiliki karakteristik


sebagai berikut:
1) Ingin mengetahui penjelasan secara rinci terlebih dahulu untuk dapat
memahami kesimpulan dan rekomendasinya.
2) Ingin mengetahui kesimpulan yang kurang menyenangkan (bad news)
3) Mungkin merasa kesimpulannya tida biasa dan dapat menerimanya.
4) Perlu membaca keseluruhan laporan, bukan hanya bagian akhir saja.
5) Lebih menyukai laporan disusun dengan cara deduktif.

2.4.2 Cara Menyusun Teks Laporan Bisnis


Salah satu tugas yang cukup rumit dalam membuat laporan bisnis adalah
memutuskan cara terbaik untuk menyusun fakta-fakta yang tersedia sehingga
terbentuk bagian teks laporan bisnis. Yaitu harus mebuat keputusan, sebelum
memulai menulis laporan. Kita juga dapat mengembangkan teks dengan cara berikut
ini:
 Membuat Topik-topik atau Kriteria
Cara ini merupakan hal yang umum dalam mebuat suatu laporan. Judul utama
mungkin menggunakan kriteria standar, faktor-faktor, pemecahan masalah,
manfaat, atau karakteristik. Apabila tujuan laporan kita adalah untuk menentukan
apakah suatu perusahaan harus membeli, memproduksi sendiri, atau menyewa
dari perusahaan lain, keputusan pertama adalah bagaimana menentukan kriteria
yang paling penting.
 Menyusun Urutan suatu Peristiwa atau kejadian-kejadian

15
Pembuatan agenda, program konvensi, dan laporan perkembangan dapat
menggunakan aturan secara kronologis. Periode waktu, seperti tanggal, bulan,
atau tahun, jam, dan musim akan lebih sesuai dengan pokok pembahasannya.
 Mendeskripsikan Lokasi dan Tempat
Cara ini adalah bermanfaat untuk mendeskripsikan lokasi atau tempat, apakah
mereka dirumah, pabrik, kantor, pusat perbelanjaan, perusahaan internasional
dengan cabang-cabangnya yang tersebar secara geografis ke berbagai penjuru
dunia.
 Menjelaskan suatu Proses atau Prosedur
Cara pengembangan ini hampir sama dengan pendekatan kronologis. Metode ini
menelusuri tahapan-tahapan, katakanlah suatu tahapan kebijaksanaan, operasi
mesin, tahapan prosedur melakukan tabungan atau penarikan simpanan.
 Menyusun Urutan Tingkat Pentingnya secara Alfabet
Pada urutan pertama menunjukan ide-ide, kejadian-kejadian, atau topik yang
paling penting, selanjutnya bagi yang kurang penting atau tidak penting.
 Menyusun Urutan Tingkat Familiaritas
Cara pengembangannya dilakukan dengan menyajikan hal-hal yang paling
sederhana atau familiar kemuadian meningkat ke yang lebih kompleks atau yang
kurang familiar.hal ini disebabkan oleh adanya kecenderungan kita akan lebih
mudah memahami hal-hal yang sudah diketahui sebelumnya daripada yang tidak
atau belum diketahui.
 Menyusun sumber-sumber yang digunakan
Metode ini kurang diminati, kecuali kita yakin bahwa pembaca sangat tertarik
terhadap sumber informasinya. Kita dapat menggunakan cara ini jika, misalnya,
kita melaprkan seorang ahli yang berpidato digedung pertemuan pada perusahaan
kita, kita diminta untuk hadir.
 Pemecahan Masalah

16
Cara yang populer ini membahas masalah terlebih dahulu, kemudian diikuti
dengan cara pemecahan masalahnya. Cara ini umum digunakan untuk
menorganisasi suatu presentasi yang bersifat persuasi.

2.4.3 Metode Kerangka


Setelah kita menyusun atau mengorganisasi tubuh dan teks laporan, kita akan
mengatur Judul (headings) dan subjudul (subheadings) dalam suratu kerangka
(outline).sutau kerangka yang baik, khususnya untuk laporan yang panjangnya dua
halaman atau lebih, merupakan alat yang paling penting dan hemat waktu. Kerangka
tersebut akan menjadi penuntun dalam penyusunan laporan. Dalam suatu laporan
panjang (laporan formal), kerangka juga akan menjadi daftar isi laporan.
Sebelum menulis laporan, kerangka membantu untuk melihat hubungan
diantara topik, membandingkan proposal dan judul, mengecek keterkaitan
keseluruhan dalam suatu susunan yang logis, dan menghilangkan tumpeng tindih
(overlapping). Sebelum membahas judul dan subjudul, terlebih dahulu akan dibahas
jenis-jenis judul, format kerangka, dan paralisme dalam judul.
 Jenis-jenis Judul
Di dalam penulisan laporan, jenis-jenis judul (headings) dapat digolongkan
kedalam 4 Judul, yaitu:
1) Judul Topik (toiv headings)
1) Judul topik merupakan judul yang paling familiar atau umum. Judul itu terdiri
atas kata tunggal (kata benda), beberapa kata, atau frase tingkat. Contohnya
Persiapan atau Persiapan sebelum menulis laporan
2) Judul Kalimat Lengkap (complete sentences headings)
Judul kalimat lengkap selalu mecakup subjek dan predikat. Contohnya
Persiapan itu Penting Sebelum Melunils Laporan atau Persiapan itu Penting
3) Judul Kalimat Imperatif (imperative sentence headings

17
Judul kalimat Imperatif (seperti perintah) dimuali dengan suatu kata kerja dan
tidak memiliki subjek. Contohnya Siapkan Secara Efesien atau Siap Sebelum
Menulis Laporan.
4) Judul Variant (Variant Headings)
Judul Varian biasanya dimulai dengan participle. Contohnya Mempersiapkan
Sebelum Menulis Laporan
Judul yang baik harus jelas dan menunjukan subjek yang akan dijelaskannya.
Disamping itu, apabila sebuah kata dipilih sebagai judul topik, usahakan kata
tersebut tidak menunjukan pada suatu pengertian yang terlalu luas.

 Format Kerangka
Untuk kerangka singkat/ pendek (short outlines) yaitu hanya tiga atau
empat judul dan subjudul. Mungkin lebih baik memilih format yang
sederhana atau simple. Sedangkan untuk kerangka menggunakan yang
panjang, dapat juga menggunakan salah satu dari ketiga cara yang tersedia.
Kombinasi angka-huruf paling populer dalam dunia bisnis daan
sekolah-sekolah. System decimal (decimal systems) lebih banyak digunakan
oleh mereka yang senang dengan huruf-huruf sebelum sampai judul
utamanya.
Ada 5 hal yang perlu dipehatikan dalam menyusun judul dan subjudul, yaitu:
1) Tempatkan ide-ide yang paling penting pada tingkatan tertinggi, lalu
pertimbangkan panjang laporan, subjek, dan pembaca.
2) Sedapat mungkin cobalah untuk mnjaga keseimbangan masing-masing
bagian
3) Jika membagi suatu topik, paling tidak mempunyai subjudul, misalnya
A.1 dan A.2
4) Gunakan pertimbangan dengan baik, jangan terlalu banyak dan jangan
terlalu sedikit untuk subjudul.

18
5) Tidak pernah menggunakan judul laporan sebagai bagian subjudul.
 Paralisme dalam Judul
Semua judul harus paralel, artinya mempunyai tingkat yang sama
dalam setiap bagian kerangka. Ini berarti bahwa judul harus mempunyai
bentuk gramatikal yang sama, seperti merupakan kata benda, frase, atau
kalimat. Sebagai contoh, paralelisme kombinasi angka-huruf dapat
digambarkan sebagai I, II, III, IV, V; A, B, C, D dibawah 1, 2, 3, dibawah
II.A; 1 dan 2 dibawah II.B; a dan b dibawah II.B.2, dan seterusnya.

19
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Laporan bisnis merupakan hal yang paling penting yang digunakan dalam suatu
perusahaan. Laporan bisnis mempunyai berbagai karakteristik seperti netral, tidak
memihak, objektif, penyampaian informasi baik intern maupun ekstern, biasanya di
minta oleh mereka yang memiliki kewenangan yang lebih tinggi, dan memiliki suatu
tujuan tertentu yang membantu pemecahan masalah dam pengambilan keputusan.
Berbagai macam bentuk laporan bisnis sangat diperlukan oleh suatu perusahaan
agar kegiatan operasional dapat berjalan secara efektif. Penggolongan laporan bisnis
dapat digolongkan berdasarkan fungsi, subjek, formalitas, keaslian, frekuensi,
penampilan, pelaksanaan proyek, dan pelaksanaan pertemuan. Secara umum, suatu
laporan mencakup tiga bagian penting, yaitu bagian pendahuluan, teks, dan penutup.
Bagian penutup mencakup antara lain otoritas, tata letak, maslah, tujuan, ruang
lingkup, metodologi, sumber, latar belakang, definisi istilah, keterbatasan, dan
pernyataan singkat atas hasil yang telah dilakukan. Adapun bagian teks mencakup
antara lain penjelasan semua informasi penting beserta pendukungnya. Pada bagian
penutup meliputi antara lain rangkuman, kesimpulan dan rekomendasi. Cara
mengorganisasikan tubuh laporan ada 2, yaitu induktif dan deduktif, sementara cara
mengoraganisasikan teks laporan antara lain dengan menggunakan kriteria atau topik
berdasarkan urutan kejadian, urutan lokasi, menggunakan proses alphabet, dan
tingkat pentingnya.
3.2 Saran
Laporan bisnis harus dibuat oleh setiap perusahaan, karena dengan laporan bisnis
akan dapat mempermudah dalam menjalakan bisnisnya. Dengan adanya laporan
bisnis perusahaan dapat mengambil keputusan dengan data yang ada untuk mencapai
apa yang telah direncanakan yang sesuai dengan tujuan perusahaan. Membuat laporan
bisnis juga harus lebih teliti lagi dan harus sesuai dengan kebenarannya. Karena jika
ada satu saja dalam penulisan laporan bisnis itu salah, maka dalam pengambilan
keputusan oleh manajer juga akan salah.

20
DAFTAR PUSTAKA

Purwanto, Djoko. (2011). Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga

21

Вам также может понравиться