Вы находитесь на странице: 1из 8

PRAKTIKUM FARMAKOLOGI

TOKSIKOLOGI I

DIURETIK
DOSEN PENGAMPU :

Sunarti ,M.Sc.,Apt

KELOMPOK K

LABORATORIUM FARMAKOLOGI TOKSIKOLOGI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2017
A. JUDUL
Uji Diuretik

B. TUJUAN
Untuk menentukan efek diuretik bahan alam dibandingkan obat diuretik

C. DASAR TEORI
Pengeluaran urin atai diuresis dapat diartikan sebagai penambahan produksi
volume urin yang dikeluarkan dan pengeluaran jumlah zat-zat terlarut dalam air.
Obat-obatan yang menyebabkan suatu keadaan meningkatnya aliran urine disebut
iuretik. Diuretika adalah senyawa yang dapat menyebabkan ekskresi urine yang lebih
banyak. Jika pada peningkatan ekskresi garam-garam, maka diuretika ini dinamakn
saluretika atau natriuretika (diuretika dalam arti sempit). (Mutscher, 1991)
Fungsi utama ginjal adalah memelihara kemurnian darah dengan jalan
mengeluarkan semua zat asing dan sisa pertukaran zat dari dalam darah dimana
semuanya melintasi saringan ginjal kecuali zat putih telur dan sel-sel darah. Ginjal
memproduksi urine yang mengandung zat sisa metabolic dan mengatur komposisi
cairan tubuh melalui tiga proses utama yaitu filtrasi, reabsorbsi, sekresi. (Sloane,
2003)
Diuretik dapat dibagi dalam beberapa kelompok, yakni:
a) Diuretik Kuat
Diuretik kuat bekerja pada ansa henle bagian asenden pada bagian dengan
epitel tebal dengan cara menghambat transport elektrolit natrium, kalium, dan
klorida. Contoh: Furosemid, Bumetamid
b) Diuretik Hemat Kalium
Diuretik hemat kalium ini bekerja pada hilir tubuli distal dan duktus koligentes
daerah korteks dengan cara menghambat reabsorpsi natrium dan sekresi kalium
dengan jalan antagonism kompetitif atau secara langsung
c) Diuretik Golongan Tiazid
Diuretik golongan Tiazid ini bekerja pada hulu tubuli distal dengan cara
menghambat reabsopsi natrium klorida. Contoh: Klorotiazid. Hidroklorotiazid
d) Diuretik Golongan Penghambat Enzim Karbonik Anhidrase
Diuretik ini bekerja pada tubuli proksimal dengan cara menghambat
reabsorpsi bikarbonat
e) Diuretik Osmotik
Diuretik osmotic mempunyai tampat kerja:
1) Tubuli proksimal
2) Ansa henle
3) Duktus koligentes
Contoh dari diuretik osmotik adalah manitol, urea, dan gliserin. (Aidan, 2008)
Alpukat merupakan tanaman yang berasal dari divisi spermatophita. Alpukat
berasal dari Amerika Tengah, tumbuh liar di hutan-hutan. Bagian yang dapat dipakai
dari pohon alpukat antara lain daging buah, daun, dan biji. Sifat kimiawi dari masing-
masing bagian untuk buah mengandung saponin, alkaloida, dan flavonoid. Selain itu
buah juga mengandung tannin dan daunnya mengandung polifenol, quersetin, dan
gula alcohol persiit. Daun alpukat dapat digunakan untuk mengatasi kencing batu,
darah tinggi, sakit kepala, nyeri syaraf, nyeri lambung, saluran nafas membengkak,
dan menstruasi tidak teratur. (Yuniarti, 2008)
Furosemid merupakan diuretik turunan Sulfonamid, memiliki aktivitas
diuresis saluretik yang kuat, aktivitasnya 8-10 kali diuretic Tiazid. Awal kerja obat
terjadi dalam 0,5-1 jam setelah pemberian obat oral, dengan masa kerja yang relative
pendek 6-8 jam. Furosemid digunakan untuk pengobatan hipertensi ringan dan
moderat karena dpaat menurunkan tekanan darah. (Siswandono & Bambang, 1995)
Efek samping yang dapat ditimbulkan oleh pemakaian Furosemid adalah
gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, terutama ion Natrium dan Kalium.
Kedua ion ini banyak dieksresikan sehingga bias menimbulkan hiponatremia dan
hipokalemia. (Imelda & Andana, 2006)

D. ALAT DAN BAHAN


 Alat:
- Hewan percobaan (tikus)
- Kandang metabolism
- Alat suntik
- Gelas ukur
- Beker glass
- Stopwatch
- Sarung tangan
- Spuit
 Bahan:
- Furosemid 1 mg/kg BB tikus
- Air hangat 10 ml/ kg BB tikus
- Bahan alam berefek diuretic (daun alpukat)
E. CARA KERJA

Membuat infus daun alpukat :

 Mencuci bersih daun alpukat, kemudian mengeringkan selama 2 hari dibawah


sinar matahari secara tidak langsung (menutup menggunakan plastik hitam)
 Menghaluskan daun alpukat yang telah kering tersebut menggunakan blender
 Menimbang sebanyak 750 mg
 Memasukkan simplisia yang sudah ditimbang tersebut dalam botol dan
ditambah air mendidih 100 mL, kemudian menghomogenkannnya dan
menyaringnya

Menyiapkan 3 kelompok tikus yang sudah ditimbang berat badannya (perlakuan : kontrol
negatif, kontrol positif, bahan alam

Menyuntikkan 1,5 mL air hangat dengan cara per oral terhadap semua tikus dengan berat
badan 150 gram

Memberikan perlakuan terhadap 3 kelompok tikus :


 Kelompok 1 : Air hangat 1 ml secara per oral
 Kelompok 2 : Furosemid 0,03 ml secara subkutan
 Kelompok 3 : Bahan alam 2 ml secara oral

Memasukkan keempat tikus ke kandang metabolisme

Mengamati air seni yang tertampung setiap 15 menit selama 1 jam

Mencatat volume air seni yang tertampung


F. HASIL
KELOMPOK TIKUS WAKTU TOTAL
PRAKTIKUM
15’ 30’ 45’ 60’
Kontrol I 0 0 0 0 0
negatif II 0 0 0 2 2 ml

Furosemid I 3 1 2 2 8 ml
(kontrol II 2 2 2 1 7 ml
positif) III 1 1 0 0 2 ml
IV 2 2 0 0 4 ml

Bahan Alam I 1 0 0 0 1 ml
Infusa daun II 2 0 0 0 2 ml
alpukat 100 III 1 0 0 0 1 ml
mg IV 1 0 0 0 1 ml

G. PERHITUNGAN
 Σ Kumulatif Furosemid = 8 ml + 7 ml + 2 ml +4 ml
= 21 ml

Volume rata-rata = 21 ml
4 ml
= 5,25 ml

% Daya Diuretik = Volume urine yang ditampung x 100%


Volume air hangat
= 5,25 ml x 100%
1,5 ml
= 350 %
 Σ Kumulatif Bahan Alam = 1 ml + 2 ml + 1 ml + 1 ml
= 5 ml
4
Volume rata-rata = 1,25 ml
% Daya Diuretik = Volume urine yang ditampung x 100%
Volume air hangat
= 1,25 ml x 100%
1,5 ml
= 83,34 %

H. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini pengujian diuretic pada hewan percobaan tikus.Pada uji
diuretik dilakukan dengan pembagian kelompok perlakuan sebanyak 3,antara lain :
Kontrolnegatif,furosemide,dan bahan alam (daun apulkat).
Pada kontrol negatif dilakukan dengan memberikan aquadest sebanyak 2 ml pada
masing- masing tikus.Setelah dilakukan pemberian aquadest ,tidak menimbulkan efek pada
tikus.
Pada praktikum menggunakan furosemid sebagai kontrol positif (+), ada 4 tikus yang
diuji.Masing-masing tikus memiliki berat badan 150 gram .Furosemid merupakan golongan
diuretic kuat .Mekanisme kerjanya dengan menyebabkan ginjal untuk membuang air dan
garam yang tidak dibutuhkan dari tubuh melalui urine .Pada tikus 1 sampai 4 diberi
furosemid dengan dosis 0,15 mg/ml atau dengan udum 0,3 ml.Sebelum diberi furosemid
,tikus terlebih dahulu diberi air hangat dengan volume 1,5 ml .Tujuannya adalah
memperbanyak/mempercepat urine yang dikeluarkan .Tikus 1 mengeluarkan urine pada
menit ke 15 sebanyak 3 ml, menit ke 30 sebanyak 1 ml,menit ke-45 sebanyak 2 ml ,dan menit
ke 60 sebanyak 2 ml.Tikus 2 mengeluarkan urin pada menit ke 15,30,dan 45 sebanyak 2
ml,sedangkan pada menit ke 60 sebanyak 1 ml.Pada tikus 3 mengeluarkan pada menit ke 15
dan 30 sebanyak 1 ml,sedangkan pada menit ke 45 dan 60 tidak mengeluarkan urin .Tikus 4
mengeluarkan urin pada menit ke 45 dan 60 tidak mengeluarkan urine.
Cara kerja furosemid,karena furosemid adalah diuretic kuat yang digunakan untuk
menghilangkan air dan garam dari tubuh.Pada ginjal ,bahan-bahan seperti garam,air dan
molekul kecil lainnya yang biasanya akan disaring menjadi air seni.Sebagian besar
natrium,klorida dan air yang disaring dari darah diserap kembai dalam darah sebelum bekerja
menghalangi penyerapan natrium ,klorida , dan air dari cana yang disaring dalam tubulus
ginjal menyebabkan peningkatan medalam output urine.
Seperti pada percoban yang diberikan furosemid yaitu sebelum diberi bahan alam infusa daun
alam infusa daun alpukat ,tikus terlebih dahulu diberi air hangat dengan cara peroral
sebanyak 1,5 nl ,Setelah itu tikus 1-4 diberi bahan alam infusa daun alpukat secara per oral
dengan dosis 2 mg/ml.Tikus 1 mengeluarkan urine pada menit ke 15 sebanyak 1 ml.Pada
menit ke 30,45,dan 60 tidak mengeluarkan urine.Tikus ke 3 pada menit ke 15 mengeluarkan
urine sebanyak 1 ml,menit 30,45,dan 60 tidak mengeluarkan urine.Tikus 4 mengeluarkan
urine pada menit ke 15 sebanyak 1 ml,menit ke 30,45,dan 60 tidak mengeluarkan urine.
Senyawa yang diduga berpengaruh pada aktivitas diuretic ekstrak daun alpukat adalah
flavonoid .Campuran flavonoid dapat meningkatkan urinasi,pengeluaran pada tikus
homotensi.Kecepatan filtrasi glomerulus memperlihatkan peningkatan signifikan .Sedikit
perubahan menyebabkan perubahan relatif besar pada tikus homotensi .kecepatan filtrasi
glomerulus memperlihatkan peingkatan sinifikan .sedikit urine yang tinggi selain itu dapat
meyebabkan semua cairan tubuh dapat dapat difiltrasi dan di proses oleh ginjal sepanjang
waktu.
Daun alpukat selain memiliki kandungan pengeluaran urine juga memiliki kandungan
berfungsi sebagai diuretic pengeluaran natrium cairan meningkat ,julah natrium
rendah,tekanan darah turun.hal tersebut seperti mekanisme diutretik hemat kalium dengan
memblokir masuknya Na+ ke dalam saluran na+ di membrane luminal ,menurun reabsorbsi
Na+ dan menurunkan sekresi K+.
I. KESIMPULAN
Efek diuretika bahan alam berupa infus daun alpukat 100mg/Kg BB Tikus
dibandingkan dengan furosemid 1mg/Kg BB tikus, infusa daun alpukat tersebut
berpotensi sebagai efek diuretika, namun efektivitasnya kurang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

Aidan,2008.Penggolongan Diuretik.“http://kamusehat.blogspot.com/08/diuretik.html.
(diakses,28 oktober 2017.Pukul 19.04 WIB)
Imelda.E,Andana,2006. Perbandingan efek diuretik serta kadar Natrium dan Kalium
darah antara Pemberian Ekstrak Etanol daun tempuyung dengan Furosemid.
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi11:76-80
Mustcher,1991.Dinamika Obat Farmakologi Dan Toksikologi . Edisi ke-5
Siswandono,Bambang,1995.Kimia Medisinal.Surabaya:Erlangga University Press
Sloane,2003.Anatomi dan Fisiologi untuk pemula. Jakarta : EGC
Yuniarti,2008.Ensiklopedia Tanaman Obat tradisional.Yogyakarta.Med.Press

Вам также может понравиться