Limbah Pasar Sebagai Energi Alternatif

Oleh : Heny Puspita Dewi

Kepada: redaksi Koran Banjarmasin Post

Produksi minyak dunia semakin lama semakin menurun. Kelangkaan yang terjadi
menyebabkan harga minyak cenderung naik. Oleh sebab itu, sangat diperlukan inovasi untuk
mengurangi penggunaan minyak dengan pengganti minyak yang mempermudah masyarakat
membuat dan menggunakannya. Biomassa adalah energi alternatif yang paling siap untuk diolah
menjadi sumber energi yang jumlahnya banyak dan berada di sekitar kita dan bersifat ramah
lingkungan. Tumbuh-tumbuhan, sampah organik dan kotoran hewan dapat menghasilkan biogas
yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi pengganti minyak, gas, kayu bakar dan batu bara.
Biogas merupakan sumber energi yang dapat diperbarui (renewable), sehingga tidak perlu ada
kekhawatiran.
Saat ini khususnya di Kalimantan selatan, kita sering menjumpai fenomena sampah yang
berserakan dimana-mana. Salah satunya ditempat transaksi jual beli yaitu pasar tradisional.
Umumnya yang diperjualbelikan di pasar tradisonal adalah berbagai aneka sayuran, buah-
buahan, beras, minyak goreng, pakaian, dan lain sebagainya. Sekarang ini puluhan pasar
tradisional telah ada di semua Kabupaten/Kota ataupun Kecamatan di Provinsi Kalimantan
Selatan. Salah satu potensi masalah yang timbul dari adanya pasar tradisional di Kalimantan
Selatan adalah masalah sampah yang dihasilkan. Sebelumnya, Kepala Dinas Kebersihan
setempat, Drs Hamdi, mengakui jumlah sampah di Banjarmasin kian menumpuk. Jumlah sampah
yang diangkut sekarang ini sekitar 200 ton per hari, termasuk sampah-sampah dari pasar
tradisional di Banjarmasin, yang berarti hanya sekitar 50 persen yang tertangani, karena produksi
sampah sesungguhnya sekitar 500 ton per hari. Produksi sampah 500 ton per hari itu berdasarkan
perhitungan jumlah penduduk dangan produksi sampah per kapita penduduk per hari.
Sampah tersebut sangat mencermari lingkungan maupun mata yang memandangnya.
Kenapa tidak diolah saja menjadi sesuatu hal yang bermanfaat? Limbah pasar juga merupakan
sampah organik yang berupa limbah sayur-sayuran maupun buah-buahan yang dapat diolah
menjadi biogas.