Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DISUSUN OLEH :
1. Identitas Klien
Ny. P, 38 th
2. Diagnosa Medis
Retensi Urin
3. Diagnosa Keperawatan
Gangguan pola eliminasi: Retensi urine b.d adanya hambatan uretra
Data Subjektif:
a. Pasien mengatakan merasa ingin BAK tapi tidak bisa keluar
b. Pasien mengeluh tidak bisa BAK sejak siang hari (±8 jam sebelum pasien masuk
rumah sakit)
c. Pasien mengeluh nyeri; P = Nyeri karena tidak bisa BAK, Q = Nyeri terasa perih
dan panas, R = Nyeri terasa di suprapubik, S = Skala nyeri 5, T = Nyeri hilang
timbul
Data Objektif:
a. HR: 88 kali/mnt, S : 35,5oC, RR: 20 kali/mnt, TD: 112/85 mmHg
b. SPO2 = 97%
c. Tampak lemah, gelisah
d. Tampak ada penumpukan urin di kandung kemih
4. Dasar pemikiran :
Retensi urine merupakan ketidakmampuan untuk melakukan urinasi (miksi)
meskipun terdapat keinginan atau dorongan terhadap hal tersebut sehingga kandung
kemih teraba penuh dan terasa nyeri. Kateterisasi urine merupakan salah satu
tindakan yang membantu eliminasi urine maupun ketidakmampuan melakukan
urinasi (miksi).
11. Evaluasi
Pada pemasangan kateter sudah berusaha mempertahankan prinsip steril dan
diasisteni oleh perawat lain untuk meminimalkan hal-hal yang kurang steril. Air
steril untuk pengunci kateter juga sudah sesuai dengan ukuran kateter, dan sudah
dipastikan kateter terkunci. Fiksasi juga sudah dilakukan dengan baik. Tidak
ditemukannya hambatan selama tindakan pemasangan kateter dilakukan.