Вы находитесь на странице: 1из 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu tanaman darat yang mengandung karbohidrat adalah kentang, Berdasarkan
pengalaman empiris bahwa kentang dapat menghasilkan getah, bila kita lakukan pengamatan
terhadap getah kentang, maka akan menimbulkan beberapa pertanyaan di fikiran peneliti.
Selain itu kentang sangat mudah di jumpai di pasaran dengan harga yang cukup terjangkau,
terkadang kentang yang dianggap tidak laku lagi oleh para pedagang. Mereka hanya bisa
membuang kentang tersebut, padahal tanpa mereka sadari bahwa kentang tersebut masih
memiliki manfaat. Kebanyakan kentang digunakan oleh masyarakat hanya sebagai makanan
yang memiliki kandungan karbohidrat. Banyak orang yang tidak memperhatikan kentang
sebegitu detail. Berdasarkan pengalaman empiris itulah peneliti tertarik untuk meneliti objek
ini. Selain itu berdasarkan pengalaman teoritis bahwa kentang dapat menjadi pengganti
elektrolit. Apabila di hubungkan dengan elektroda dapat menghasilkan listrik.
Menurut www.miniscience.com (2010)
Baterai membangkitkan listrik dari sebuah reaksi kimia diantara dua elektroda dan satu
elektrolit. Kita bisa gunakan tembaga dan seng sebagai elektroda dan asam sulfur sebagai
elektrolit yang menjadi metode untuk membuktikan proses ini. Apakah ada cairan lain
sebagai pengganti elektrolit tersebut??? Alam telah menyediakan banyak baterai alami. Kita
bisa menggunakan tanah, air, sayuran, atau buah-buahan. Sekarang kita akan mengganti
larutan elektrolit tersebut dengan kentang. Apakah bisa??? Kentang banyak mengandung
bahan-kimia larut air yang boleh menjadi penyebab reaksi bahan kimia dengan salah satu
atau kedua-duanya dari elektroda.

Dan faktor teoritis juga memperkuat keinginan peneliti untuk meneliti kentang. Berdasarkan
uraian di atas peneliti ingin membuat suatu karya ilmiah yang berjudul baterai kentang .

1.2 Rumusan Masalah

Objek penelitian kali ini adalah kentang. kentang merupakan bahan pangan jenis karbohidrat.
Di eropa kentang sebagai makanan pokok. Hal yang diteliti dari kentang ini adalah bahan
kimia yang dikandung oleh kentang sehingga dapat menjadi elektrolit yang apabila bereaksi
dengan salah satu atau kedua-duanya dari elektroda dapat menghasilkan listrik yang
bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan seputar kandungan kentang, yang selaama ini
tidak terfikirkan oleh orang banyak.
Sebelumnya, terlabih dahulu kita harus mengetahui tentang elektroda dan elektrolit.
Elektroda dalam sel elektrokimia dapat disebut sebagai anoda atau katoda, kata-kata yang
juga diciptakan oleh Faraday. Anoda ini didefinisikan sebagai elektroda di mana elektron
datang dari sel elektrokimia dan oksidasi terjadi, dan katoda didefinisikan sebagai elektroda
di mana elektron memasuki sel elektrokimia dan reduksi terjadi. Setiap elektroda dapat
menjadi sebuah anoda atau katoda tergantung dari tegangan listrik yang diberikan ke sel
elektrokimia tersebut. Elektroda bipolar adalah elektroda yang berfungsi sebagai anoda dari
sebuah sel elektrokimia dan katoda bagi sel elektrokimia lainnya.

Elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai ke dalam bentuk ion-ion dan selanjutnya
larutan menjadi konduktor elektrik, ion-ion merupakan atom-atom bermuatan elektrik.
Elektrolit bisa berupa air, asam, basa atau berupa senyawa kimia lainnya. Elektrolit umumnya
berbentuk asam, basa atau garam. Beberapa gas tertentu dapat berfungsi sebagai elektrolit
pada kondisi tertentu misalnya pada suhu tinggi atau tekanan rendah. Elektrolit kuat identik
dengan asam, basa, dan garam kuat. Elektrolit merupakan senyawa yang berikatan ion dan
kovalen polar. Sebagian besar senyawa yang berikatan ion merupakan elektrolit sebagai
contoh ikatan ion NaCl yang merupakan salah satu jenis garam yakni garam dapur. NaCl
dapat menjadi elektrolit dalm bentuk larutan dan lelehan. atau bentuk liquid dan aqueous.
sedangkan dalam bentuk solid atau padatan senyawa ion tidak dapat berfungsi sebagai
elektrolit.
Oleh karena itu, apabila elektrolit dapat dihasilkan dari yang bersifat basa maka kentang
dapat digunakan sebagai elektrolit, kare telah diketahui bahwa kentang bersifat basa.
Sedangkan untuk elektroda bisa menggunakan seng dan tembaga karena seng dan tembaga
merupakan penghantrar arus listrik yang baik.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka tumbuhlah beberapa pertanyaan difikiran
peneliti. Rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Apakah kentang dapat menghasilkan arus listrik?
2. Apakah kentang dapat diolah menjadi baterai?
1.3. Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui cara mengolah kentang sehingga dapat menghasilkan arus listrik
1.4.2 Tujuan khusus
1.untuk mengetahui kandungan kentang
2.untuk mengetahui proses pengolahan kentang.

1.4. Manfaat Penelitian

1.5.1 Agar dapat menambah wawasan peniliti dan masyarakat mengenai kentang.
1.5.2 Agar dapat memanfaatkan kentang seefisien mungkin.
1.5.3 Agar dapat meningkatkan ekonomis masyarakat.

BAB II
TELAAH PUSTAKA

2.1 Kajian Teori


Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah salah satu sumber utama karbohidrat, yang sekarang
telah menjadi salah satu makanan pokok penting di Eropa. Tanaman kentang asalnya dari
Amerika Selatan dan telah dibudidayakan oleh penduduk di sana sejak ribuan tahun silam.
Tanaman ini merupakan herba (tanaman pendek tidak berkayu) semusim dan menyukai iklim
yang sejuk.
Menurut pendapat http://id.wikipedia.org/wiki/Kentang (2010),
Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman dari suku Solanaceae yang memiliki umbi
batang yang dapat dimakan dan disebut "kentang" pula. Umbi kentang sekarang telah
menjadi salah satu makanan pokok penting di Eropa walaupun pada awalnya didatangkan
dari Amerika Selatan.Penjelajah Spanyol dan Portugis pertama kali membawa ke Eropa dan
mengembangbiakkan tanaman ini pada abad XVI. Dengan cepat menu baru ini tersebar di
seluruh bagian Eropa. Dalam sejarah migrasi orang Eropa ke Amerika, tanaman ini pernah
menjadi pemicu utama perpindahan bangsa Irlandia ke Amerika pada abad ke-19, di kala
terjadi wabah penyakit umbi di daratan Irlandia yang diakibatkan oleh jenis jamur yang
disebut ergot. Tanaman kentang asalnya dari Amerika Selatan dan telah dibudidayakan oleh
penduduk di sana sejak ribuan tahun silam. Tanaman ini merupakan herba (tanaman pendek
tidak berkayu) semusim dan menyukai iklim yang sejuk. Di daerah tropis cocok ditanam di
dataran tinggi.Bunga sempurna dan tersusun majemuk. Ukuran cukup besar, dengan diameter
sekitar 3cm. Warnanya berkisar dari uDi pasaran, kentang dipisah-pisahkan menurut
ukurannya dan dinamakan kualitas A, B, C, dan D. Kualitas A adalah yang terbaik.
Penyebutan 'kentang kualitas AB' berarti campuran dari kualitas A dan B.ungu hingga putih.

Menurut pendapat www.wisegeek.com (2010),


kentang (Solanum tuberosum L.) adalah zat tepung yang dapat
dimakan umbi asli Amerika Selatan dan dibudidayakan di
seluruh dunia.. Kentang telah dijinakkan selama lebih dari 10.000
tahun, dan lebih dari seribu varietas diketahui, walaupun hanya
sebagian kecil dari jumlah ini dibudidayakan secara komersial..
Kentang memainkan peran penting dalam budaya dan sejarah
banyak negara Amerika Selatan, dan diadopsi ke dalam masakan
Eropa dan budaya ketika mereka diperkenalkan di tahun 1600-an.

Dalam,kehidupansehari-hari kentang hanya bermanfaat sebagai makanan yang kaya


karbohidrat. Bermacam –macam manfaat kentang dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut pendapat Enche Tjin (blog:enche tjin:2010),

kentang memiliki manfaat yang sangat banyak, hal ini


dimungkinkan berkat kandungan yang ada di dalamnya.
Misalnya saja mineral kalsium yang tinggi sehingga bermanfaat
untuk memelihara kesehatan tulang dan gigi.
Kandungan air per 100 gram kentang ialah 82 gram, dengan nilai
protein sebanyak 2 gram, kälori sebanyak 70 kkal, dan
karbohidrat sebanyak 19 gram. Selain kandungan-kandungan
tersebut, kentang juga memiliki kandungan lain seperti zat besi
dan riboflavin yang penting bagi tubuh.
Demikian pula dengan vitamin yang ada pada kentang. Sebut saja
vitamin C yang notabene mengandung antioksidan yang ampuh
untuk mengusir radikal bebas dalam tubuh.
Menurut Medical Review Board (about.com;2010)
Kentang mengandung kalium lebih banyak dibandingkan sayuran
segar lainnya dalam menghasilkan departemen - bahkan lebih
dari pisang. Satu kentang memiliki hampir 900 miligram, yang
merupakan sekitar 20% dari apa yang Anda butuhkan setiap hari.
Kalium adalah penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan sel
tubuh. Ini juga penting untuk fungsi saraf dan kontraksi otot
normal - termasuk otot jantung. Kalium juga merupakan
elektrolit yang membantu menyeimbangkan cairan dalam tubuh
Anda, yang penting bagi tekanan darah sehat.

Begitulah manfaat kentang, yang sangat sering dijumpai dan dirasakan dalam kehidupan
sehari-hari. banyak manfaat kentang yang lain dan kandungannya. sedangkan kandungan
kentang yang tidak semua orang mengetahui bahwa kentang mengandung campuran
pati,garam dan air.sebuah garam seperti garam meja. Seperti pendapat Eric Maass (Manajer
Operasional, semikonduktor / produk komunikasi:2010) bahwa “Kentang itu sendiri memiliki
campuran pati dan garam dan sedikit air. Sebuah garam, seperti garam meja, di rilis ion
air.Ion adalah atom yang memiliki muatan listrik.Tabel garam rilis ion bermuatan listrik dua
- ion natrium dengan muatan positif, dan klorin ion dengan muatan negatif.”

Jadi,kentang bisa menghasilkan arus listrik dan dapat menghidupkan sebuah lampu LED.
Apakah kentang yang apabila di hubungkan dengan elektroda(tembaga dan seng) yang akan
menghasilkan arus listrik dapat disebut baterai?

Baterai merupakan zat kimiawi yang didalamnya terdapat komponen batang karbon sebagai
anoda, seng (zn) sebagai katoda dan pasta sebagai elektrolit. Diakibatkan oleh komponen
tersebut maka terbentuklah baterai. Pendapat ini diperkuat dengan pendapat
http://id.wikipedia.org/wiki/Baterai, sebagai berikut.

Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan


mengeluarkan tenaganya dalam bentuk listrik. Sebuah baterai
biasanya terdiri dari tiga komponen penting, yaitu:

1. batang karbon sebagai anoda (kutub positif baterai)


2. seng (Zn) sebagai katoda (kutub negatif baterai)
3. pasta sebagai elektrolit (penghantar)

Baterai yang biasa dijual (disposable/sekali pakai) mempunyai


tegangan listrik 1,5 volt. Baterai ada yang berbentuk tabung atau
kotak. Ada juga yang dinamakan rechargeable battery, yaitu
baterai yang dapat diisi ulang, seperti yang biasa terdapat pada
telepon genggam. Baterai sekali pakai disebut juga dengan
baterai primer, sedangkan baterai isi ulang disebut dengan baterai
sekunder.Baik baterai primer maupun baterai sekunder, kedua-
duanya bersifat merubah energi kimia menjadi energi listrik.
Baterai primer hanya bisa dipakai sekali, karena menggunakan
reaksi kimia yang bersifat tidak bisa dibalik (irreversible
reaction). Sedangkan baterai sekunder dapat diisi ulang karena
reaksi kimianya bersifat bisa dibalik (reversible reaction).
Dengan begitu, bila kentang yang dihubungkan dengan elektroda(tembaga dan seng) dan
menghasilkan energi listrik, maka kentang juga bisa kita sebut sebagai batrai. Walaupun
elektroda yang digunakan berbeda dengan baterai pada uumnya dan elektrolit yang brbeda
pula.
kebutuhan akan energi semakin meningkat. Namun seiring dengan meningkatnya kebutuhan
akan energi tersebut tidak diimbangi dengan meningkatnya sumber energi. Sebagian besar
sumber energi yang kita gunakan adalah berasal dari matahari dan fosil (minyak). Ironisnya
sumber energi listrikpun dihasilkan dengan bantuan minyak bumi.
Sekarang sumber energi fosil sudah semakin menipis. Kita perlu memikirkan sumber energi
lain. Disekolah-sekolah sudah mulai diajarkan bagaimana mencari sumber energi lain, salah
satunya adalah menghasilkan energi listrik dari kentang.
2.2 Penelitian yang Relevan

Penelitian ini juga pernah dilakukan oleh miniscien.com.Dengan data yang dilakukan oleh
miniscien.com dengan uraian sebagai berikut.
Kentang mengandung banyak bahan kimia larut air yang dapat menyebabkan reaksi kimia
dengan satu atau kedua elektroda kami. Jadi kita bisa mendapatkan listrik dari itu.
Bahan:
Untuk percobaan ini kami menggunakan

 Kentang segar
 Tembaga Elektroda
 Seng Elektroda
 Sebuah digital atau analog Multimeter untuk mengukur Tegangan atau Arus listrik
yang dihasilkan.

 Leads klip / Rujukan


Prosedur:
Kami memasukkan tembaga dan elektroda seng ke kentang, dekat tetapi tidak saling
bersentuhan. Kami menggunakan Klip mengarah untuk menghubungkan elektroda kami ke
Multimeter untuk mengukur tegangan antara dua elektroda atau saat melewati multimeter
tersebut.Untuk percobaan ini kita menghilangkan kulit rusak baterai AA untuk elektroda seng
kami menunjukkan. (Pastikan untuk Anda uji multimeter dengan yang Positif dan negatif
menghubungkan kabel satu sama lain yang harus ada arus dan tegangan tidak ada).
Sebuah multimeter digital menunjukkan 1,2 volt antara elektroda, tetapi multimeter analog
menunjukkan nilai yang jauh lebih kecil. Dengan kata lain meskipun tegangan antara
elektrode adalah 1,2 Volt, kecepatan produksi listrik tidak cukup tinggi untuk multimeter
analog untuk menunjukkan tegangan yang tepat. (Multimeter Analog mendapatkan daya dari
kentang kami untuk menunjukkan tegangan, tapi Multimeter digital mendapatkan daya dari
baterai internal dan tidak mengkonsumsi energi listrik yang dihasilkan oleh kentang kita,
itulah sebabnya hal itu menunjukkan yang lebih besar dan lebih akurat nilai).
Kami mengulangi percobaan dengan beberapa buah lainnya dan semua yang dihasilkan
hampir sama. Dalam semua kasus tegangan yang dihasilkan adalah antara 1 dan 1,5 volt, dan
dalam semua kasus mereka tidak menghasilkan arus yang cukup untuk menyalakan lampu
kecil.

2.3 Kerangka Berpikir

kentang

elektroda (seng dan tembaga)

LED

Kabel penghubung

Tusukkan elektroda

Hubungkan dengan kabel

Kabel dihubungkan dengan LED

Baterai yang dapat menghidupkan lampu LED


2.4 Hipotesis
Kentang dapat menghasilkan arus listrik dan dapat diolah menjadi baterai.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat danWaktu Penelitian

Waktu penelitian berlangsung selama sepuluh minggu.kegiatan pertama dimulai pada minggu
kedua bulan Maret 2010 dan berakhir pada minggu keempat bulan Mei 2010.waktu yang
sepuluh minggu itu digunakan untuk untuk berbagai kegiatan yang berhubungan dengan
penelitian. Jadwal penelitian terlampir.
Penelitian dilaksanakan di rumah peneliti. Karena alat-alat dan bahan yang digunakan untuk
penelitian tersedia di lingkungan rumah.

3.2 Teknik Penelitian

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data adalah dengan cara experimen. Dengan menggunakan alat dan bahan
sebagai berikut:
Alat dan bahan:
1. Kawat tembaga , kawat tembaga yang digunakan pada penelitian ini adalah lempengan
tembaga yang berukuran 10cmx3,5cm,dan berbentuk seperti persegi panjang
2. Kawat seng , kawat seng yang digunakan adalah lempengan seng yang berbentuk persegi
panjang dan ukarannya saa dengan kawat tembaga
3. Lampu dioda (LED),LED yang digunakan sama seperti LED pada umumnya.
4. Kabel penghubung(capit buaya),kabel yang digunakan,panjangnya kurang lebih 13 cm dan
lebih baik jika dihubungkan dengan capit buaya.
5. Multimeter

Cara Kerja:
1. Iris kentang sampai 3 cm (sebelah kiri dan kanan)
2. Tusukan kawat tembaga dan kawat seng pada bagian yang telah di iris.
3. Untuk menguji voltasenya,bias digunakan multieter
4. Jika ingin menghidupkan satu buah lampu LED bisa digunakan 4-6 buah kentang dengan
merangkai serinya. Karena arus listrik yang dihasilkan oleh satu buah kentang sangat lemah.
5. Cara menghubungkan kabel dengan kawat tembaga dan seng jika ingin merangkai serinya
yaitu: CU-ZN-CU-ZN-CU-ZN…danjapitkan capit buaya pada kabel pada tembaga dan seng
tersebut
6. Dan hubungkan pada lampu LED.
Maka telah dihasilkan baterai kentang,hal ini membuktikan bahwa kentang dapat
menghasilkan arus listrik dan bisa menjadi pengganti elektrolit, elemen ini disebut dengan
elemen galvani.
3.2.2 Instrumen (Alat Pengumpulan Data)
Instrument pengumpul data yang digunakan berupa table perekaman hasil experiment
atau percobaan. Tabelnya adalah sebagai berikut:

no Banyak kentang Voltase Reaksi

1.
2.
3.
4.
5.
6.
Table 3.1 pengumpulan data

3.2.4 Teknik Analisis Data


Ada tiga langkah dilakukan dalam menganalisis data dalam penilitian ini. Ketiga langkah itu
adalah (a) pengelompokkan data berdasarkan rumusan masalah ; (b) memasukkan data ke
dalam tabel (tabulasi data) ; (c) menafsirkan data untuk digunakan sebagai bahan untuk
menguji hipotesis.
Ada dua rumusan masalah yang diajukan. Masalah pertama memiliki satu buah pertanyaan
penelitian berarti ada satu data. Data itu tentang arus listrik ada kentang. Rumusan masalah
yang kedua , memiliki satu pertanyaan penelitian yaitu tentang pengolahan kentang menjadi
baterai.
Data-data yang telah diperoleh dimasukkan ke dalam tabel seperti terlihat pada tabel 3.1
pengumpulan data.
Berdasarkan hipotesis kentang dapat menghasilkan arus listrik dan dapat diolah menjadi
baterai.
BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Variabel Penelitian

Ada dua variable penelitian ini. Kedua variable itu adalah X dan Y. variable X adalah
kentang dan variabel Y adalah baterai. Variable X berfungsi sebagai variable bebas. Artinya,
X akan mengakibatkan perubahan pada Y yang disebut variable teriikat. Inti gabungan kedua
variable itu adalah kentang yang dapat menghasilkan arus listrik dan dapat diolah sehingga
menghasilkan batería kentang. Jadi hubungannya adalah sebab-akibat.

Kentang diolah dengan cara yang sederhana dengan menggunakan elektroda, karena telah
diketahi kentang merupakan salah satu pengganti elektrolit. Dengan menggunakan beberapa
bahan dan beberapa prosedur. Maka akhir dari proses ini akan menghasilkan sebuah baterai
kentang . dengan pengujian arus listrik menggunakan multimeter dan LED.

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian


Penelitian atau pengumpulan data dilakukan dengan cara percobaan atau experimen.
Experimen dilakukan berkali-kali. Data dikumpulkan untuk enam experimen. Artinya.
Kentang diolah sebanyak enam kali. Dengan waktu satu hari.
Hasil yang didapat digambarkan pada tabel berikut:
Hasil experimen komulatif
Banyak voltase Reaksi LED
No kentang 2,5 volt
1 1 buah kentang - 0,5 volt Tidak hidup
2 2 buah kentang - 1,0 volt Tidak hidup
3 3 buah kentang - 1,5 volt Tidak hidup
4 4 buah kentang - 2,0 volt Hidup
5 5 buah kentang - 2,5 volt Hidup
6 6 buah kentang + 2,5 volt Hidup
7 10 buah kentang - 5,0 volt Hidup (2 buah
LED)
Tabel 4.1 hasil pengujian kentang

4.3 Uji Hipotesis


Hipotesis yang diturunkan dari rumusan masalah bahwa kentang menhasilkan arus listrik dan
dapat diolah menjadi kentang. Hipotesis tersebut telah teruji dengan data seperti yang tertera
pada tabel 4.1. dan dengan data gambar sebagai berikut.
Pada satu sampai tiga buah kentang tidak dapat menghidupkan sebuah lampu LED. Dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 4.1 hasil pengujian pada satu buah kentang

Gambar 4.2 hasil pengujian terhadap tiga buah kentang


Dan pada empat buah kentang telah berhasil diuji dan dapat menghidupkan sebuah lampu

LED. Dan gambar hasil percobaan ini dapat dilihat sebagai berikut. Gambar 4.4 hasil
pengujian pada empat buah kentang
Berikut hasil pengujian lima dan enam buah kentang.
Gambar 4.5 hasil pengujian terhadap enam buah kentang Gambar 4.6 hasil
pengujian terhadap lima buah kentang
Tertera pada tabel, bahwa sepuluh buah kentang dapat menghidupkan lampu sbesar 0,5 volt
dan telah diuji dengan menggunakan dua buah lampu LED.
Berikut gambar hasil pada eksperimen ini.

4.4 pembahasan hasil

Kentang (solanum tberosum l.) ternyata dapat menghasilkan arus listrik. Hal itu telah
dibuktikan dengan eksperimen. Seperti yang tertera pada tabel 4.1 dan gambar yang telah
ditampilkan. Telah teruji bahwa satu buah kentang dapat mengasilkan arus listrik – 0,5 volt.
Dan bila satu buah kentang dapat menghasilkan – 0,5 volt arus listrik. Bila dirangkai seri
dengan menggunakan empat buah kentang, empat buah lempengan tembaga, empat buah
lempengan seng, maka dapat menghidupkan satu buah lampu LED. Dan menghasilkan arus
listrik – 2,0 volt. Dan voltase dari kentang tersebut dapat diuji dengan menggunakan
multimeter. Apabila ingin mengidupkan 5,0 volt lampu, juga dapat dilakukan dengan
merangkai seri kentang-kentang tersebut. Yang harus diingat adalh elektroda. Tanpa
elektroda kentang tidak dapat menghidupkan lampu, walaupun kentang telah diketahui dapat
menghasilkan arus listrik. arus listrik dapat dihantarkan melalui seng (katoda) dan tembaga
(anoda). Baterai kentang ini dapat dimanfaatkan untuk menghidupkan lampu, bahkan apabila
kita dapat merangkai seri kentang tersebut dengan menggunakan kentang yang banyak pula,
maka baterai kentang tersebut juga dapat menghidupkan sebuah kalkulator. Tetapi, pada
karya tulis ilmiah ini, peneliti hanya melakukan pengujian tersebut pada lampu LED.
Meskipun baterai kentang ini dapat dimanfaatkan layaknya baterai biasa, tetapi baterai
kentang memiliki kelemahan dibandingkan baterai biasa. Baterai kentang hanya bertahan
paling lama satu hari, bila baterai kentang dibiarkan beberapa hari, maka kentang akan
membusuk dan mengeluarkan bau tak sedap. Dan apabila kentang telah dijadikan baterai,
kentang tidak dapat lagi dikonsumsi. Karena kentang telah bereaksi terhadap elektroda (seng
dan tembaga) dan kandungan kentang tersebut telah menjadi racun. Selain itu, untuk
merangkai seri kentang diperlukan kentang yang banyak, serta biaya yang besar pula. Tetapi,
dengan adanya penelitian terhadap kentang ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat
bahwa kentang (solanum tuberosum l.) tanaman darat yang kaya karbohidrat dapat
menghasilkan arus listrik. Dan dapat diolah menjadi baterai. Dan baterai yang dihasilkan
dapat dimanfaatkan layakna baterai biasa. Dan sangat bermanfaat digunakan bila suatu saat
nanti baterai sudah menjadi barang yang langka.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitin ini dapat disimpulkan sebagai berikut.


(1) Hipotesis yang diturunkan dari rumusan masalah adalah kentang dapat menghasilkan arus
listrik dan dapat diolah menjadi baterai.
(2) Hipotesis tersebut diuji berdasarkan data hasil penelitian. Untuk mengumpulkan data
digunakan tabel pengumpulan data.
(3) Hiposis telah teruji dengan data, teori yang telah tersedia
(4) Hipotesis benar. Dan kentang memang benar dapat menghasilkan arus listrik dan dapat
diolah menjadi baterai.

5.2 Saran

Pada akhir laporan penelitian ini disampaikan kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti
kentang agar bisa mengolah kentang sedemikian rupa dan pengujian bahwa kentang dapat
menghasilkan arus listrik agar dapat dipublikasikan di tengah-tengah masyarakat dengan
menampilkan pemanfaatannya. Dan peneliti selanjutnya dapat menjadikan baterai kentang
populer dan lebih mengolah baterai kentang ini seefisien mungkin. Dan untuk pembaca agar
penelitian ini bermanfaat dan berguna dan dapat mempraktekkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Kepada teman-teman sebaya agar juga bisa untuk memanfaatkan baterai kentang
ini, dan dapat mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari. Serta memberi tahu
pengetahuan ini kepada teman-teman yang lain. Agar baterai kentang ini dapat dimanfaatkan.

Diposkan oleh elsa nabila yumeza di 04.44 1 komentar:


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Beranda
Langganan: Entri (Atom)

Pengikut
Arsip Blog
 ▼ 2010 (1)
o ▼ November (1)
 Baterai Kentang

Mengenai Saya

elsa nabila yumeza


Lihat profil lengkapku
Tema PT Keren Sekali. Gambar tema oleh molotovcoketail. Diberdayakan oleh Blogger.

Вам также может понравиться