Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Salah satu tanaman darat yang mengandung karbohidrat adalah kentang, Berdasarkan
pengalaman empiris bahwa kentang dapat menghasilkan getah, bila kita lakukan pengamatan
terhadap getah kentang, maka akan menimbulkan beberapa pertanyaan di fikiran peneliti.
Selain itu kentang sangat mudah di jumpai di pasaran dengan harga yang cukup terjangkau,
terkadang kentang yang dianggap tidak laku lagi oleh para pedagang. Mereka hanya bisa
membuang kentang tersebut, padahal tanpa mereka sadari bahwa kentang tersebut masih
memiliki manfaat. Kebanyakan kentang digunakan oleh masyarakat hanya sebagai makanan
yang memiliki kandungan karbohidrat. Banyak orang yang tidak memperhatikan kentang
sebegitu detail. Berdasarkan pengalaman empiris itulah peneliti tertarik untuk meneliti objek
ini. Selain itu berdasarkan pengalaman teoritis bahwa kentang dapat menjadi pengganti
elektrolit. Apabila di hubungkan dengan elektroda dapat menghasilkan listrik.
Menurut www.miniscience.com (2010)
Baterai membangkitkan listrik dari sebuah reaksi kimia diantara dua elektroda dan satu
elektrolit. Kita bisa gunakan tembaga dan seng sebagai elektroda dan asam sulfur sebagai
elektrolit yang menjadi metode untuk membuktikan proses ini. Apakah ada cairan lain
sebagai pengganti elektrolit tersebut??? Alam telah menyediakan banyak baterai alami. Kita
bisa menggunakan tanah, air, sayuran, atau buah-buahan. Sekarang kita akan mengganti
larutan elektrolit tersebut dengan kentang. Apakah bisa??? Kentang banyak mengandung
bahan-kimia larut air yang boleh menjadi penyebab reaksi bahan kimia dengan salah satu
atau kedua-duanya dari elektroda.
Dan faktor teoritis juga memperkuat keinginan peneliti untuk meneliti kentang. Berdasarkan
uraian di atas peneliti ingin membuat suatu karya ilmiah yang berjudul baterai kentang .
Objek penelitian kali ini adalah kentang. kentang merupakan bahan pangan jenis karbohidrat.
Di eropa kentang sebagai makanan pokok. Hal yang diteliti dari kentang ini adalah bahan
kimia yang dikandung oleh kentang sehingga dapat menjadi elektrolit yang apabila bereaksi
dengan salah satu atau kedua-duanya dari elektroda dapat menghasilkan listrik yang
bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan seputar kandungan kentang, yang selaama ini
tidak terfikirkan oleh orang banyak.
Sebelumnya, terlabih dahulu kita harus mengetahui tentang elektroda dan elektrolit.
Elektroda dalam sel elektrokimia dapat disebut sebagai anoda atau katoda, kata-kata yang
juga diciptakan oleh Faraday. Anoda ini didefinisikan sebagai elektroda di mana elektron
datang dari sel elektrokimia dan oksidasi terjadi, dan katoda didefinisikan sebagai elektroda
di mana elektron memasuki sel elektrokimia dan reduksi terjadi. Setiap elektroda dapat
menjadi sebuah anoda atau katoda tergantung dari tegangan listrik yang diberikan ke sel
elektrokimia tersebut. Elektroda bipolar adalah elektroda yang berfungsi sebagai anoda dari
sebuah sel elektrokimia dan katoda bagi sel elektrokimia lainnya.
Elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai ke dalam bentuk ion-ion dan selanjutnya
larutan menjadi konduktor elektrik, ion-ion merupakan atom-atom bermuatan elektrik.
Elektrolit bisa berupa air, asam, basa atau berupa senyawa kimia lainnya. Elektrolit umumnya
berbentuk asam, basa atau garam. Beberapa gas tertentu dapat berfungsi sebagai elektrolit
pada kondisi tertentu misalnya pada suhu tinggi atau tekanan rendah. Elektrolit kuat identik
dengan asam, basa, dan garam kuat. Elektrolit merupakan senyawa yang berikatan ion dan
kovalen polar. Sebagian besar senyawa yang berikatan ion merupakan elektrolit sebagai
contoh ikatan ion NaCl yang merupakan salah satu jenis garam yakni garam dapur. NaCl
dapat menjadi elektrolit dalm bentuk larutan dan lelehan. atau bentuk liquid dan aqueous.
sedangkan dalam bentuk solid atau padatan senyawa ion tidak dapat berfungsi sebagai
elektrolit.
Oleh karena itu, apabila elektrolit dapat dihasilkan dari yang bersifat basa maka kentang
dapat digunakan sebagai elektrolit, kare telah diketahui bahwa kentang bersifat basa.
Sedangkan untuk elektroda bisa menggunakan seng dan tembaga karena seng dan tembaga
merupakan penghantrar arus listrik yang baik.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka tumbuhlah beberapa pertanyaan difikiran
peneliti. Rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Apakah kentang dapat menghasilkan arus listrik?
2. Apakah kentang dapat diolah menjadi baterai?
1.3. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui cara mengolah kentang sehingga dapat menghasilkan arus listrik
1.4.2 Tujuan khusus
1.untuk mengetahui kandungan kentang
2.untuk mengetahui proses pengolahan kentang.
1.5.1 Agar dapat menambah wawasan peniliti dan masyarakat mengenai kentang.
1.5.2 Agar dapat memanfaatkan kentang seefisien mungkin.
1.5.3 Agar dapat meningkatkan ekonomis masyarakat.
BAB II
TELAAH PUSTAKA
Begitulah manfaat kentang, yang sangat sering dijumpai dan dirasakan dalam kehidupan
sehari-hari. banyak manfaat kentang yang lain dan kandungannya. sedangkan kandungan
kentang yang tidak semua orang mengetahui bahwa kentang mengandung campuran
pati,garam dan air.sebuah garam seperti garam meja. Seperti pendapat Eric Maass (Manajer
Operasional, semikonduktor / produk komunikasi:2010) bahwa “Kentang itu sendiri memiliki
campuran pati dan garam dan sedikit air. Sebuah garam, seperti garam meja, di rilis ion
air.Ion adalah atom yang memiliki muatan listrik.Tabel garam rilis ion bermuatan listrik dua
- ion natrium dengan muatan positif, dan klorin ion dengan muatan negatif.”
Jadi,kentang bisa menghasilkan arus listrik dan dapat menghidupkan sebuah lampu LED.
Apakah kentang yang apabila di hubungkan dengan elektroda(tembaga dan seng) yang akan
menghasilkan arus listrik dapat disebut baterai?
Baterai merupakan zat kimiawi yang didalamnya terdapat komponen batang karbon sebagai
anoda, seng (zn) sebagai katoda dan pasta sebagai elektrolit. Diakibatkan oleh komponen
tersebut maka terbentuklah baterai. Pendapat ini diperkuat dengan pendapat
http://id.wikipedia.org/wiki/Baterai, sebagai berikut.
Penelitian ini juga pernah dilakukan oleh miniscien.com.Dengan data yang dilakukan oleh
miniscien.com dengan uraian sebagai berikut.
Kentang mengandung banyak bahan kimia larut air yang dapat menyebabkan reaksi kimia
dengan satu atau kedua elektroda kami. Jadi kita bisa mendapatkan listrik dari itu.
Bahan:
Untuk percobaan ini kami menggunakan
Kentang segar
Tembaga Elektroda
Seng Elektroda
Sebuah digital atau analog Multimeter untuk mengukur Tegangan atau Arus listrik
yang dihasilkan.
kentang
LED
Kabel penghubung
Tusukkan elektroda
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat danWaktu Penelitian
Waktu penelitian berlangsung selama sepuluh minggu.kegiatan pertama dimulai pada minggu
kedua bulan Maret 2010 dan berakhir pada minggu keempat bulan Mei 2010.waktu yang
sepuluh minggu itu digunakan untuk untuk berbagai kegiatan yang berhubungan dengan
penelitian. Jadwal penelitian terlampir.
Penelitian dilaksanakan di rumah peneliti. Karena alat-alat dan bahan yang digunakan untuk
penelitian tersedia di lingkungan rumah.
Cara pengumpulan data adalah dengan cara experimen. Dengan menggunakan alat dan bahan
sebagai berikut:
Alat dan bahan:
1. Kawat tembaga , kawat tembaga yang digunakan pada penelitian ini adalah lempengan
tembaga yang berukuran 10cmx3,5cm,dan berbentuk seperti persegi panjang
2. Kawat seng , kawat seng yang digunakan adalah lempengan seng yang berbentuk persegi
panjang dan ukarannya saa dengan kawat tembaga
3. Lampu dioda (LED),LED yang digunakan sama seperti LED pada umumnya.
4. Kabel penghubung(capit buaya),kabel yang digunakan,panjangnya kurang lebih 13 cm dan
lebih baik jika dihubungkan dengan capit buaya.
5. Multimeter
Cara Kerja:
1. Iris kentang sampai 3 cm (sebelah kiri dan kanan)
2. Tusukan kawat tembaga dan kawat seng pada bagian yang telah di iris.
3. Untuk menguji voltasenya,bias digunakan multieter
4. Jika ingin menghidupkan satu buah lampu LED bisa digunakan 4-6 buah kentang dengan
merangkai serinya. Karena arus listrik yang dihasilkan oleh satu buah kentang sangat lemah.
5. Cara menghubungkan kabel dengan kawat tembaga dan seng jika ingin merangkai serinya
yaitu: CU-ZN-CU-ZN-CU-ZN…danjapitkan capit buaya pada kabel pada tembaga dan seng
tersebut
6. Dan hubungkan pada lampu LED.
Maka telah dihasilkan baterai kentang,hal ini membuktikan bahwa kentang dapat
menghasilkan arus listrik dan bisa menjadi pengganti elektrolit, elemen ini disebut dengan
elemen galvani.
3.2.2 Instrumen (Alat Pengumpulan Data)
Instrument pengumpul data yang digunakan berupa table perekaman hasil experiment
atau percobaan. Tabelnya adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Table 3.1 pengumpulan data
Ada dua variable penelitian ini. Kedua variable itu adalah X dan Y. variable X adalah
kentang dan variabel Y adalah baterai. Variable X berfungsi sebagai variable bebas. Artinya,
X akan mengakibatkan perubahan pada Y yang disebut variable teriikat. Inti gabungan kedua
variable itu adalah kentang yang dapat menghasilkan arus listrik dan dapat diolah sehingga
menghasilkan batería kentang. Jadi hubungannya adalah sebab-akibat.
Kentang diolah dengan cara yang sederhana dengan menggunakan elektroda, karena telah
diketahi kentang merupakan salah satu pengganti elektrolit. Dengan menggunakan beberapa
bahan dan beberapa prosedur. Maka akhir dari proses ini akan menghasilkan sebuah baterai
kentang . dengan pengujian arus listrik menggunakan multimeter dan LED.
LED. Dan gambar hasil percobaan ini dapat dilihat sebagai berikut. Gambar 4.4 hasil
pengujian pada empat buah kentang
Berikut hasil pengujian lima dan enam buah kentang.
Gambar 4.5 hasil pengujian terhadap enam buah kentang Gambar 4.6 hasil
pengujian terhadap lima buah kentang
Tertera pada tabel, bahwa sepuluh buah kentang dapat menghidupkan lampu sbesar 0,5 volt
dan telah diuji dengan menggunakan dua buah lampu LED.
Berikut gambar hasil pada eksperimen ini.
Kentang (solanum tberosum l.) ternyata dapat menghasilkan arus listrik. Hal itu telah
dibuktikan dengan eksperimen. Seperti yang tertera pada tabel 4.1 dan gambar yang telah
ditampilkan. Telah teruji bahwa satu buah kentang dapat mengasilkan arus listrik – 0,5 volt.
Dan bila satu buah kentang dapat menghasilkan – 0,5 volt arus listrik. Bila dirangkai seri
dengan menggunakan empat buah kentang, empat buah lempengan tembaga, empat buah
lempengan seng, maka dapat menghidupkan satu buah lampu LED. Dan menghasilkan arus
listrik – 2,0 volt. Dan voltase dari kentang tersebut dapat diuji dengan menggunakan
multimeter. Apabila ingin mengidupkan 5,0 volt lampu, juga dapat dilakukan dengan
merangkai seri kentang-kentang tersebut. Yang harus diingat adalh elektroda. Tanpa
elektroda kentang tidak dapat menghidupkan lampu, walaupun kentang telah diketahui dapat
menghasilkan arus listrik. arus listrik dapat dihantarkan melalui seng (katoda) dan tembaga
(anoda). Baterai kentang ini dapat dimanfaatkan untuk menghidupkan lampu, bahkan apabila
kita dapat merangkai seri kentang tersebut dengan menggunakan kentang yang banyak pula,
maka baterai kentang tersebut juga dapat menghidupkan sebuah kalkulator. Tetapi, pada
karya tulis ilmiah ini, peneliti hanya melakukan pengujian tersebut pada lampu LED.
Meskipun baterai kentang ini dapat dimanfaatkan layaknya baterai biasa, tetapi baterai
kentang memiliki kelemahan dibandingkan baterai biasa. Baterai kentang hanya bertahan
paling lama satu hari, bila baterai kentang dibiarkan beberapa hari, maka kentang akan
membusuk dan mengeluarkan bau tak sedap. Dan apabila kentang telah dijadikan baterai,
kentang tidak dapat lagi dikonsumsi. Karena kentang telah bereaksi terhadap elektroda (seng
dan tembaga) dan kandungan kentang tersebut telah menjadi racun. Selain itu, untuk
merangkai seri kentang diperlukan kentang yang banyak, serta biaya yang besar pula. Tetapi,
dengan adanya penelitian terhadap kentang ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat
bahwa kentang (solanum tuberosum l.) tanaman darat yang kaya karbohidrat dapat
menghasilkan arus listrik. Dan dapat diolah menjadi baterai. Dan baterai yang dihasilkan
dapat dimanfaatkan layakna baterai biasa. Dan sangat bermanfaat digunakan bila suatu saat
nanti baterai sudah menjadi barang yang langka.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
5.2 Saran
Pada akhir laporan penelitian ini disampaikan kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti
kentang agar bisa mengolah kentang sedemikian rupa dan pengujian bahwa kentang dapat
menghasilkan arus listrik agar dapat dipublikasikan di tengah-tengah masyarakat dengan
menampilkan pemanfaatannya. Dan peneliti selanjutnya dapat menjadikan baterai kentang
populer dan lebih mengolah baterai kentang ini seefisien mungkin. Dan untuk pembaca agar
penelitian ini bermanfaat dan berguna dan dapat mempraktekkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Kepada teman-teman sebaya agar juga bisa untuk memanfaatkan baterai kentang
ini, dan dapat mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari. Serta memberi tahu
pengetahuan ini kepada teman-teman yang lain. Agar baterai kentang ini dapat dimanfaatkan.
Pengikut
Arsip Blog
▼ 2010 (1)
o ▼ November (1)
Baterai Kentang
Mengenai Saya