Вы находитесь на странице: 1из 12

Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Dewasa ini, perekonomian negara Indonesia menunjukkan kondisi yang


kurang menggembirakan. Tingginya tingkat inflasi di Jakarta pada tahun 2010
mencapai 3.81% dan kondisi politik yang memanas menjadi bukti adanya
kurang kondusifnya perekonomian negara. Dalam kondisi seperti ini,
masyarakat semakin terpuruk ketika harga kebutuhan pokok beberapa bahan
pokok mengalami peningkatan dan semakin tidak terjangkau dan tidak
diimbangi dengan pendapatan masyarakat yang meningkat.. Disektor usaha
laundry, kondisi tersebut juga dirasakan pelaku usahanya. Biaya operasional
yang meningkat tiap waktunya tidak diimbangin dengan pendapatan yang
diperoleh membuat sektor ini tidak terlalu menjanjikan untuk kelangsungan
hidup. Oleh karena itu dengan mengacu pada kondisi perekonomian
masyarakat yang kurang konduisf dan tidak berpihak pada ekonomi rakyat,
menuntut masyarakat untuk memiliki daya saing dan keahlian tertentu untuk
meningkatkan derajat hidupnya dan bekal dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi para pelaku usaha, kondisi yang perlu diperhatikan adalah mengenai
bagaimana daya pemakai jasa laundry dari masyarakat di sekitar ,sehingga bisa
memunculkan permintaan dari beberapa penawaran yang dilakukan oleh
perusahaan. Apabila permintaan meningkat memungkinkan pasar menjadi
potensial dan ketika kondisi permintaan menurun menyebabkan kondisi pasar
berada pada posisi yang tidak menguntungkan. Yang perlu diperhatikan adalah
mengenai bagaiman tingkat persaingan, daya Usaha Laundry dan hukum
permintaan maupun penawaran itu terjadi pada kondisi yang demikian.
B. Gambaran Umum Potensi Usaha

Kalau kita mencermati secara lebih mendetail mengenai kondisi


perekonomian negara yang kurang stabil, maka apabila kita memposisikan diri
sebagai pelaku usaha, maka yang akan telintas pertama kali di benak kita
adalah mengenai bagaiman menciptakan sebuah unit usaha bisnis yang
prospektif dan menguntungkan dalam jangka pendek dan jangka panjang
sebagai tempat untuk melakukan investasi. Pemikiran yang kedua adalah
dengan modal yang pas – pasan, produk apa yang akan kita produksi sehingga
memunculkan permintaan pasar dan dapat memberikan keuntungan bagi kita.
Kiranya pemikiran tersebut pantas muncul ketika kita semua terhimpit pada
kondisi ekonomi yang sulit. Oleh karena itu, kita perlu untuk melakukan
analisis mengenai hal – hal yang potensial untuk melakukan usaha agar mampu
memberikan manfaat ekonomi bagi kita. Dengan melihat potensi pasar yang
luar biasa dalam usaha laundry, melecut semangat kami untuk mendirikan
usaha laundry di sekitar apartement. Kami memilih lokasi tersebut karena
sebagian besar penghuninya merupakan eksekutif muda maupun mahasiswa
yang mempunyai tingkat kesibukan yang sangat tinggi. Sehingga mereka tidak
mempunyai waktu untuk mengurusi pakaian kotor mereka.
BAB II

ASPEK UMUM DAN ORGANISASI

A. Nama Unit Usaha

Unit usaha ini diberi nama "FreshyClean" Dikarenakan bergerak


dibidang laundry dengan mengedepankan kepuasan konsumen dalam hal
kebersihan dan kesegaran hasil cucian yang kami lakukan.

Nama Organisasi : Laundry dan Dry Clean "Freshy Clean"

Jenis Organisasi : PT yang bergerak dibidang laundry

Pemilik : Andita Diana Oxtarila

: Yudha Pratama

Alamat : Jakarta

Jl. Dwi Sartika,Jakarta Barat

No. Telepon : 021xxxxxxx


B. Legalitas Usaha

Dari segi legalitas usaha, unit usaha ini beberapa dokumen badan hukum
untuk melaksanakan usaha bisnis sebagai bekal agar usaha yang dilaksanakan
berjalan lancar di kemudian hari. Beberapa dokumen hukum yang dimiliki
berkaitan dengan aspek hukum adalah :

a. Badan hukum

Untuk usaha ini yaitu berupa PT. Karena usaha yang kami lakukan
sifatnya merupakan usaha bersama dengan modal bersama dan keuntungan
dibagi bersama berdasarkan besarnya Inbreng dari masing masing pemodal,
dimana seluruh aktivitas yang timbul dalam pengelolaan menjadi tanggung
jawab Perusahaan. Selain itu, badan hukum yang didirikan berdasarkan
perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya
terbagi dalam saham, badan hukumnya merupakan subyek hukum dan
kekayaan yang terpisah (modal ).

b. Tanda daftar perusahaan dan Surat ijin usaha

Usaha Laundry memiliki ujin usaha dari dinas perindustrian dan sudah
terdaftar sebagai pelaku usaha yang bergerak dalam jasa Laundry. Sesuai
dengan UU No. 3/1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan, Perusahaan adalah
setiap bentuk badan usaha yang menjalankan setiap usaha yang bersifat tetap
dan terus menerus didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah
negara Indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan/laba.

c. NPWP

Sebagai unit bisnis, kami juga mendaftarkan NPWP atas aktiva usaha
kami ke Departemen Perpajakan setempat. NPWP merupakan nomer yang
diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan
yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas bagi wajib pajak
dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.

d. Bukti Diri

Unit usaha kami juga mempunyai bukti diri mengenai kepemilikan usaha
dan keterangan lain yang berhubungan dengan usaha laundry.

BAB III

ASPEK PEMASARAN

A. Segmentasi, Targeting, dan Positioning

a. Segmentasi

Yang menjadi segmen usaha laundry ini adalah segmen menengah atas.

b. Targeting

Yang menjadi target market laundry ini adalah para mahasiswa dan
eksekutif muda.

C. Positioning

Kami ingin menciptakan image dan citra laundry ini dibenak konsumen
sebagai laundry yang mengedepankan kualitas hasil cucian yang bersih dan
memuaskan dengan harga bersaing.

B. Permintaan

a. Perkembagan permintaan saat ini

Dewasa ini kalau kita cermati permintaan akan laundry semakin


meningkat. Seiring dengan meningkatnya tingkat kesibukan masyarakat yang
membutuhkan bantuan dalam urusan pakaian kotor mereka. Terlebih dengan
ditunjangnya akses yang semakin mudah dalam mendapatkan layanan laundry.

b. Perkembangan permintaan akan datang

Dengan membanjirinya pelaku usaha di sektor ini akan menyebabkan


kondisi persaingan kualitas tersebut akan mengalami kejenuhan seiring dengan
tingginya persaingan pada industri ini. Kondisi ini akan memunculkan titik
balik dimana akan ditandai dengan berkurangnya permintaan pada laundry
yang tidak berkualitas. Hal tersebut akan berimbas baik untuk laundry yang
mengedepankan kualitas.

C. Penawaran

a. Perkembangan penawaran saat ini

Perkembangan penawaran disektor usaha laudry pada saat ini memang


relative masih biasa-biasa saja. Hal tersebut disebabkan karena sektor usaha ini
belum dibidik dan dikelola secara serius. Oleh karena itu, agar usaha Jasa
Laundry menjadi lebih baik maka perlu peningkatan penawaran yang
memberikan nilai lebih bagi konsumen.

b. Perkembangan penawaran akan datang

Mengingat adanya peluang yang besar pada sektor usaha laundry di masa
akan datang, maka perlunya penawaran produk yang memberikan nilai lebih
dan keuntungan bagi konsumen. Penawaran tersebut akan semakin variatif
maupun lebih kompetitif karena ditunjang dengan perangkat teknologi
informasi yang memberikan kemudahan baik bagi pelaku usaha maupun
konsumen dalam melakukan transaksi atau sebatas bertukar informasi. Oleh
karena itu, bagi pelaku usaha di sektor ini harus mampu melakukan penawaran
yang inovatif untuk menarik konsumen.
D. Program Pemasaran

a. Tingkat pelayanan

Dalam melayani pelanggan, kami memberikan layanan yang memuaskan


dengan sistem antar jemput pakaian gratis.

b. Penetapan harga

Penetapan harga yang akan dilakukan adalah dengan menetapkan harga


berdasarkan tingkat keberlangsungan usaha, dimana kami mencari keuntungan
yang relative sehingga dapat menjalankan usaha secara kontinyu untuk
meningkatkan pangsa pasar.

c. Kegiatan promosi

Beberapa kegiatan promosi yang dilakukan adalah dengan melalui


promosi di media masa cetak, leaflet dan spanduk, serta siaran dibeberapa
stasiun rasio lokal, maupun sebagai sponsor kegiatan masyarakat ataupun
instansi pemerintah/swasta.

BAB IV

ASPEK TEKNIS DAN OPERASI

A. Rencana Pengembangan

a. Evaluasi lokasi

Lokasi yang kami pilih untuk menjalankan usaha laundry adalah di


Apartement Anggrek Jalan Raya Anggrek kav.23-25 Blok D2 Jakarta Barat,
Jakarta.
b. Sarana dan prasarana

1. Sarana yang kami gunakan untuk menunjang usaha kami adalah


dengan memanfaatkan: Mesin cuci, mesin pengering, setrika, lemari pakaian,
kendaraan,dan pewanggi pakaian dll.

2. Sedangkan untuk prasarananya kami menggunakan ruko seluas 85m2

c. Bangunan dan tata letak bangunan

Berkaitan dengan bangunan dan tata letak bangunan, laundry ini akan
didirikan di atas tanah seluas 85 m2 dimana luas tanah untuk mendirikan
bangunan toko 80 m2, dan 5m2 untuk tempat parkir.

d. Jadwal Pelaksanaan

Usaha laundry akan mulai didirikan pada tanggal 1 Mei 2010 sampai
tanggal 10 Juni 2010 untuk kegiatanpembangunan gedung, dan kegiatan
operasional penjualan mulai lounching dan diperkenalkan ke masyarakat mulai
tanggal 15 Juni 2010.

B. Rencana Pengoprasian Usaha

a. Proses operasi usaha

Proses operasi perusahaan meliputi rencana penjualan, rencana persediaan


produk, penjadwalan pegawai dan penggajian, pengawasan kualitas, dan
pengawasan biaya penjualan dan pemesanan.

b. Kegiatan perawatan mesin

Kegiatan perawatan mesin kami menggunakan tenaga ahli mesin sesuia


dengan mesin-mesin yang kami gunakan. Misalnya perawatan kendaraan,
perawatan mesin cuci maupun mesin pengering. Perawatan yang kami lakukan
secara berkala melalui mitra kerja kami.

BAB V

ASPEK KEUANGAN

A. KEBUTUHAN DANA INVESTASI

a. Investasi harga tetap

Investasi ini mencapai Rp. 5.000.000,-

b. Investasi pra operasi

Biaya pra operasi mencapai Rp.560.516.000 untuk membiayai


kebutuhan laundry dan pembelian kios di sekitar Apartement Anggrek.

c. Modal kerja

Modal kerja digunakan untuk membiayai seluruh aktiva lancar yang


mencapai Rp. Rp. 10.343.500. Total kebutuhan investasi Rp. Rp.
713.951.000

B. Sumber Dana

a. Modal sendiri Rp.513.951.000

b. Pinjaman dari bank Rp. 200.000.000

C. Rencana Kebutuhan Dana

a. Bangunan Rp. 650.000.000

b. Mesin cuci 3 buah Rp. 7.813.000 Rp .23.493.000


c. Mesin pengering 2 buah Rp.9.953.000 Rp .19.909.000

d. Setrika baju 3 buah Rp. 450.000 Rp. 1.350.000

e. Lemari pakaian Rp. 1.279.000

f. Mesin kasir Rp. 2.820.000

g. Komputer Rp. 3.100.000

h. Motor Rp. 12.000.000

Total investasi Rp. 713.951.000

Pengeluaran perbulan

a. Sabun 150kg Rp. 20.500 Rp. 3.075.000


b. Pewangi 150l Rp.8.500 Rp. 1.275.000
c. Listrik, air, telepon Rp. 1.500.000
d. Gaji tukang cuci 3 orang Rp. 800.000 Rp. 2.400.000
e. Gaji kasir Rp. 700.000
f. Gaji kurir Rp. 750.000
g. Kertas struk Rp. 22.500
h. Nota Rp. 21.000
i. Bensin operasional Rp. 600.000
Total pengeluaran perbulan Rp. 10.343.500

D. Proyeksi Keuangan

a. Proyeksi pendapatan
1. Pendapatan harian Rp. 1.300.000
200kg pakaian dengan harga 6500/kg
2. Pendapatan bulanan Rp. 39.000.000
3. Pendapatan setahun Rp. 468.000.000
b. Proyeksi laba rugi
Perhitungan laba/rugi dengan menghitung selisih dari pendapatan dan
pengeluaran tiap bulan.
Laba/rugi : Pendapatan-pengeluaran 39.000.000-10.343.500 = 28.656.500

c. Proyeksi BEP

Laba pertahun : 28.656.500 x 12

= 343.878.000

BEP : Rp. 713.951.000 : 343.878.000


= 2 tahun 7 bulan

BAB 1V

KESIMPULAN

Dari hasil Analisis beberapa factor,ternyata usaha Jasa Laundry,mampu


memberikan hasil yang baik dan dapat dikatakan layak untuk dijalankan.terlebih
ketika usaha laundry kami,memberikan sesuatu terobosan baru yang mana
kami,memakai pewanggi yang kami produksi sendiri,dengan berbagai macam
keharuman,dan tahan lama serta tetap merawat pakaian para konsumen
tentunya. FresyClean selalu memberikan kepuasan untuk para konsumen,jadi
ngapain yang lain!!!

SARAN

Dalam menjalankan Usaha Jasa Laundry,yang perlu untuk diperhatikan


adalah mengenai ,bagaimana mengedepankan kepuasan konsumen dalam hal
kebersihan dan kesegaran hasil cucian. Penentuan lokasi juga menentukan
dalam Jasa Laundry.

Вам также может понравиться