Вы находитесь на странице: 1из 26

LABORATORIUM FARMAKOLOGI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM
“ANTIFERTILISASI”

OLEH
NAMA : NUR AMALIA AM
STAMBUK : 150 2014 0077
KELAS/KLP : C2/III (TIGA)
ASISTEN : A. MAULANA K.P. LOLO, S. Farm.,
M. Clin Pharm., Apt.

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2018
ANTIFERTILISASI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Istilah fertilisasi dikenal sebagai penyatuan spermatozoa dan oosit

sekunder untuk membentuk sel diploid. Zat yang mengandung kromosom

maternal dan paternal. Kontrasepsi adalahpencegahan konsepsi atau

pencegahan kehamilan. Untuk mencapai tujuan tersebut, berbagai cara

dilakukan antara lain penggunaan obat peroral, suntikan atau intravaginal.

Obat antifertilitas yang sering digunakan oleh masyarakat, biasanya

digunakan dalam bentuk oral dan suntikan. Kontrasepsi yang baik

sebaiknya tidak memiliki efek samping yang besar, kerjanya sementara

sehingga dapat kembali normal seperti semula, terjangkau dan tidak

memiliki resiko yang tinggi terhadap penggunanya.

Untuk mencegah terjadinya fertilisasi, dapat digunakan obat-obat

antifertilitas. Obat antifertilitas diartikan sebagai obat yang mencegah

terjadinya kehamilan, tetapi juga dapat diartikan bahwa obat antifertilitas

tidak hanya mencegah persatuan antara telur dan sperma, tetapi juga

mencegah pematangan telur atau sperma serta mencegah implantasi telur

yang telah dibuahi.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan

kesuburan seperti sistem berkala, mengalami sterilisasi wanita atau pria,

menggunakan kondom, menggunakan obat spermisida / pil vagina,

NUR AMALIA AM | 150 2014 0077


ANTIFERTILISASI

maupun obat – obat kontrasepsi oral sampai memanfaatkan obat

tradisional seperti jamu atau tumbuh – tumbuhan tertentu.

Untuk itu dilakukan praktikum ini, gufna untuk mengetahui efek

obat-obat antifertilitas terhadap hewan coba mencit (Mus Musculus)

dengan menggunakan obat dexametason, ekstrak sirih merah (piper

crocatum) danNa CMC sebagai kontrol.

B. Maksud percobaan

Untuk mengetahui dan memahami efek obat antifertilitas dengan

menggunakan obat dexametason, Ekstrak sirih merah (piper crocatum)

dan Na CMC pada kontrasepsi hewan coba mencit jantan.(Mus

musculus).

C. Tujuan Percobaan

Untuk mengetahui efektivitas antifertilitas dari obat dexametason,

Ekstrak sirih merah (piper crocatum) dan Na CMC sebagai kontrasepsi

oral terhadap hewan coba mencit jantan (Mus musculus).

NUR AMALIA AM | 150 2014 0077


ANTIFERTILISASI

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Umum

Kontrasepti merupakan pencegahan kehamilan setelah

berhubungan seksual dengan menghambat sperma mencapai ovum

matang (metode yang mencegah ovulasi) atau dengan mencegah ovum

yang dibuat tertanam endometrium (mekanisme yang menyebabkan

lingkungan uterus yang cocok (Sukandar, 2008).

Kontrasepsi merupakan upaya untuk mencegah kehamilan, antara

lain penggunaan obat per oral, suntikan, atau intravaginal; penggunaan

alat dalam saluran reproduksi (kondom, alat kontrasepsi dalam

rahim/AKDR); operasi (tubektomi, vasektomi); atau dengan obat topikal

intravaginal yang bersifat spermisid. Dari sekian banyak cara tersebut,

penggunaan obat hormonal oral atau suntikan dan AKDR, merupakan

cara yang paling banyak digunakan karena sudah lama dikenal dan

efektifitasnya sebagai kontrasepsi cukup tinggi (Ganiswara, 2007).

Kontrasepsi adalah pencegahan konsepsi atau pencegahan

kehamilan, bersifat sementara ataupun menetap. Kontrasepsi dapat

dilakukan tanpa alat, secara mekanis, menggunakan obat atau alat, atau

dengan operasi, yaitu (Mansjoer, 2001) :

1. Menunda kehamilan.Pasangan dengan istri di bawah 20 tahun,

dianjurkan menunda kehamilannya.

NUR AMALIA AM | 150 2014 0077


ANTIFERTILISASI

2. Menjarangkan kehamilan (mengatur kesuburan). Masa saat istri

berusia 20-30 tahun adalah yang paling baik untuk melahirkan 2 anak

dengan jarak kelahiran 3-4 tahun.

3. Mengakhiri kesuburan (tidak ingin hamil lagi). Saat usia istri di atas 30

tahun, dianjurkan untuk mengakhiri kesuburan setelah mempunyai 2

anak.

Keluarga Berencana merupakan suatu cara efektif untuk

mencegah mortalitas ibu dan anak dengan menghindari kehamilan resiko

tinggi, mengurangi angka kesakitan, menghindari kelahiran yang tidak

diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan, mengatur

jarak kehamilan dan menentukan jumlah anak dalam keluarga (Tan,

2008).

Kelebihan kontrasepsi oral kombinasi dibandingkan kontrasepsi

lain, diantaranya dapat diandalkan tidak menimbulkan dismenorhea. Lebih

jarang menimbulkan anemia meliputi aseptor dari gejala pra-haid, dari

penyakit paru antara jinak terhadap cendometrium dan ovarium, serta

terhadap PID (Dirjen POM, 2001).

Kemungkinan-kemungkinan pencegahan konsepsi telah

mendahulukan pemakaian kontrasertiva hormon.Disini yang baru adalah

tindakan-tindakan mekanik lokal atau spermisid telah diganti dengan

pencegahan konsepsi pada wanita dan sebagian besar memakai hormon

kelamin wanita secara oral.Dan juga pemakaian secara intrauterus atau

intramuskular karena keterpecayaannya yang tinggi maka pencegahan

NUR AMALIA AM | 150 2014 0077


ANTIFERTILISASI

konsepsi memakai hormon menjadi kemungkinan yang terpenting dalam

mengontrol kelahiran (Mutschler, 1991).

Penggolongan kontrasepsi, yaitu (Mansjoer, 2001):

1. Kontrasepsi Alamiah, terdiri atas 4yaitu :

a. Pantang Berkala

Prinsip sistem ini adalah tidak melakukan senggama pada

masa subur. Ovulasi terjadi 12-16 hari sebelum hari pertama haid

yang akan datang. Ovum mempunyai kemampuan untuk dibuahi

Dalam 24 jam setelah ovulasi. Yang disebut masa subur atau fase

ovulasi terjadi 48 jam sebelum ovulasi hingga 24 jam setelah

ovulasi. Karena itu, jika konsepsi ingin dicegah, senggama harus

dihindarkan sekurang-kurangnya 3 hari atau 72 jam, yaitu 48 jam

setelah ovulasi dan 24 jam setelah ovulasi terjadi.

b. Metode Lendir Selviks

Dalam metode ini, dilakukan penilaiaan terhadap lendir

selviks. Sifat cairan di vagina bervariasi selama siklus haid lendir di

vagina diperiksa dengan cara memasukkan jari tangan klien sendiri

ke dalam vagina dan mencatat bagaimana lendir itu dirasakan

setiap hari.

Pola lendir yang khas yaitu setelah haid berakhir, umumnya

mengalami beberapa hari tidak ada lendir dan daerah vagina

dirasakan kering. Ini dikenal sebagai hari-hari kering. Setelah itu,

NUR AMALIA AM | 150 2014 0077


ANTIFERTILISASI

seorang wanita mulai adanya lendir. Lendir ini secara khas lengket

seperti bubur atau rapuh.

Warnanya bervariasi dari kuning sampai putih. Karena lendir

ini tidak seberapa lembab, daerah vagina masih dirasakan kering

atau seperti lengket. Bila terdapat jenis lendir apapun sebelum

ovulasi saat-saat ini dianggap sebagai masa subur.

Saat ovulasi terjadi dan estrogen meningkat, lendir menjadi

basah, lendir ini jumlahnya bertambah secara bertahap dan

warnanya semakin jernih. Lendir ini semakin basah, elastis dan

licin. Lendir ini menyerupai putih telur dan dapat direnggangkan

perlahan-lahan diantara 2 jari. Umumnya, wanita merasa basah da

daerah vaginanya. Selama waktu-waktu ini. Ini adalah jenis lendir

yang memungkinkan sperma hidup dan berenang menuju sel telur

sampai selama 5 hari.

Setelah ovulasi, progesteron meningkat dan lendir selviks

berubah lagi. Lendir selviks mulai kurang basah, lendir lengket

seperti bubur, serta jumlahnya berkurang. Sensasi vagina menjadi

kering. Lendir jenis ini membuat sperma sulit bergerak dan idup

hanya untuk beberapa menit sampai beberapa jam. Lendir ini

membantu mencegah masuknya sperma san bakteri yang

merugikan ke dalam uterus. Sejumlah wanita mungkin tidak

mempunyai lendir lagi pada hari-hari siklus haid.

NUR AMALIA AM | 150 2014 0077


ANTIFERTILISASI

c. Metode suhu Tubuh basal

Cara kerja dari metode ini adalah hormon progesteron,

disekresi korpus luteum setelah ovulasi bersifat termogenik atau

memproduksi panas. Ia dapat menaikkan suhu tubuh 0,05 o sampai

0,2o C (0,4 sampai 1o F) dan mempertahankan pada tingkat ini

sampai saat haid berikutnya. Peningkatan pada suhu tubuh ini

disebut sebagai peningkatan teral dan ini merupakan dasar dari

metode suhu tubuh basal. Siklus ovulasi dapat dikenali dari catatan

suhu tubuh.

STB diukur dan dicatat setiap hari (pagi) selama terdapat

lendir selviks pada saat yang sesuai sepanjang hari dan dicatat

setiap malam.

Klien harus melakukan pengukuran yang akurat dengan

termometer khusus agar dapat meningkatkan suhu yang kecil

sekalipun. Karena suhu tubuh bereaksi terhadap banyak

rangsangan seperti penyakit, stres dengan gangguan tidur,

interpretasi pada suhu tubuh memerlukan penilaian khusus. Klien

harus menandai pada catatannya saat merasa tidak enak badan,

dalam kondisi yang tidak seperti biasanya atau stress.

d. Senggama Terputus

Apabila saat sperma mulai keluar, senggama sebaiknya

diputuskan.

NUR AMALIA AM | 150 2014 0077


ANTIFERTILISASI

2. Kontrasepsi Barier

a. Kondom

Adalah selaput karet yang pasang pada penis selama

hubungan seksual. Kondom terbuat dari karet sintesis tipis,

berbentuk silinder, dengan muaranya berpinggiran tebal, bila

digulung berbentuk rata atau mempunyai bentuk seperti puting

susu. Kondom juga membantu mencegah penularan penyakit

menular seksual (PMS) termasuk AIDS.

b. Diafragma

Adalah magkok yang fleksibel dengan pinggiran yang mudah

dibengkokkan dan disisipkan bagin atas vagina, mencegah sperma

untuk ke saluran reproduksi bagian atas untuk mencegah terjadinya

konsepsi.

c. Obat-obat Spermatozid

Obat-obat Spermatozid terdiri dari 2 komponen, yaitu :

1. Zat kimia yang mampu mematikan sperma

2. Ventikulum yang dapat dipakai untuk membuat tablet, krim atau

jelly.

Spermatiid vaginal dipakai di vagina untuk menginaktivasi

sperma sebelum melewati serviks karena mengandung bahan yang

akan merusak membran sel sperma dan mempengaruhi mobilitas

dan kemampuan sperma membuahi ovum.

NUR AMALIA AM | 150 2014 0077


ANTIFERTILISASI

Macam-macam obat spermatisid dan penggunaanya :

1. Suppositoria, dimasukkan sejauh mungkin ke dalam vagina

sebelum senggama.

2. Jelly atau krim, untuk memasukkan kontrasepsi ini, isi satu

aplikator sampai jenuh. Masukkan aplikator ke dalam vagina

sampai ujungnya mencapai dekat serviks, lalu dorong pengisap

dan keluarkan jelly atau krim.

3. Tablet busa, letakkan wadah pada posisi berdiri atau tempatkan

aplikator dengan katup di atas. Letakkan aplikator disisi wadah

dan nantinya akan diisi tablet busa. Akseptor dalam posisi

baring, masukkan aplikator jenuh ke dalam vagina dengan

selviks. Pengisap didorong dan keluarkan busa.

d. Intra Vag (Tisu KB)

Untuk menggunakannya, buka lebar lipatannya, remas

menjadi gumpalan kecil, masukkan ke dalam vagina dan dorong

sampai menyentuh mulut rahim.

3. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)

Alatkontrasepsidalam Rahim terdiri dari 3 tipe, yaitu :

a. Inert, Menimbulkan reaksi radang pada endometrium yang

dapat menghancurkan sperma.

b. Mengandung tembaga, Karena mengandung tembaga, maka

menghambat anhidrase karbonat.

NUR AMALIA AM | 150 2014 0077


ANTIFERTILISASI

c. Mengandung hormon steroid, Mengeluarkan hormon dan

menebalkan dinding ovum

4. Kontrasepsi Hormonal

a. Estrogen, menghambat ovulasi dengan 3 sistem : hipotalamus,

hipofisis, ovarium

b. Progesteron, membuat lendir selviks jadi kebal, supaya

pertumbuhan sperma sulit. Contoh : pil, suntik, susuk.

5. Kontrasepsi Sterilisasi/Operasi

a. Tubektomi adalah menghambat tuba vallopi dengan cara

memotong atau mengikat tuba vallopi

b. Vasektomi adalah memotong/mengikat vas defferen pada testis.

B. Uraian Hewan Coba

 Klasifikasi hewan

Hewan Coba Mencit (Jassin,1992)

Kingdom : Animalia

Phyllum : Chordata

Subphyllum : Vertebrata

Class : Mamalia

SubClass : Theria

Ordo : Rodentia

Familia : Muridae

Genus : Mus

Spesies : Mus musculus

NUR AMALIA AM | 150 2014 0077


ANTIFERTILISASI

 Karakteristik hewan

Mencit (Mus Musculus) (Malole M., 1989)

- Dapat hidup dalam berbagai iklim baik di dalam kandang

maupun secara bebas sebagai hewan liar, oleh karena itu

mencit banyak digunakan di laboratorium.

- Mudah ditangani, memiliki sifat fotofobik (takut pada cahaya)

maka cenderung berkumpul sesamanya. Mereka lebih efektif

pada malam hari daripada siang hari karena kehadiran manusia

mengganggu dari aktivitas mencit.

- Mencit mencapai umur 2 - 3 tahun, dan jika sedang menyusui

akan mempertahankan sarangnya

- Lama kehamilan 19 - 21 hari (4 - 12 ekor sekali lahir)

- Mulai dikawinkan : jantan 50 hari dan betina 50 – 60 hari

Sifat fisiologisnya :

- Walaupun ukuran tubuh relatif kecil namun denyut jantungnya

400/menit

- Konsumsi oksigennya 1,7 ml/gr/hari

- Luas permukaan tubuh 200 gram 36 cm2

- Kecepatan respirasi/menit 136 – 216

- Volume darah (% BB) : 7,5

- Suhu tubuh (oC) 27,9 – 38,2

- Tekanan darah 47/106

- Volume tidal 0,15 ml

NUR AMALIA AM | 150 2014 0077


ANTIFERTILISASI

C. Uraian Bahan

1. Etanol (Ditjen POM, 1979)

Nama resmi : Aethanolum

Sinonim : Alkohol, etanol, ethyl alcohol

Berat molekul : 46,07

Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih, mudah

menguap dan mudah bergerak; bau

khas rasa panas, mudah terbakar dan

memberikan nyala biru yang tidak berasap.

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam

kloroformP dan dalam eter P.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terhindar

dari cahaya, ditempat sejuk jauh dari nyala

api.

Kegunaan : Sebagai zat tambahan, juga dapat

membunuh kuman

2. Na CMC (Ditjen POM, 1979)

Nama Resmi : Natrii carboxymetylcellulosum

Nama Lain : CMC, cethylone, thislose, selolax dan polise

Pemerian : Granul putih atau serbuk putih

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air

Kegunaan : Sebagai pelarut dan kontrol

NUR AMALIA AM | 150 2014 0077


ANTIFERTILISASI

D. Uraian Obat

Deksametason ( Ditjen POM, 1979 )

Nama resm : DEXAMETHASONUM

Sinonim : Deksametason

RM/ BM : C22H29FO5 / 392, 47

Pemerian : Hablur atau serbuk hablur, putih atau hampir

putih, tidak berbau, rasa agak pahit.

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut dalam 42

bagian etanodan dalam 165 kloroform P.

Indikasi : Anti inflamasi, rematik dan alergi, cerebral

adema yang disebabkan oleh karena anoksia

atau malignansi, asma bronkial

Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap deksametason, infeksi

jamur sistemik, cerebral malaria, jamur, atau

penggunaan pada mata dengan infeksi virus

(active ocular herpes simplex).

Farmakokinetik : Absorpsi cepat, efek puncak tercapai dalam 1-2

jam. Onset dan durasi bentuk injeksi berkisar 2

hari-3 minggu, tergantung cara pemberian (IA

atau IM dan tergantung luasnya suplai darah

pada tempat tersebut. Mengalami metabolisme

di hati menjadi bentuk inaktif. Waktu paruh

eliminasi pada fungsi ginjal normal adalah 1,8-

NUR AMALIA AM | 150 2014 0077


ANTIFERTILISASI

3,5 jam. Ekskresi: dikeluarkan melalui urin dan

feses.

Farmakodinamik : Mengurangi inflamasi dengan menekan migrasi

neutrofil, mengurangi produksi mediator

inflamasi, dan menurunkanpermeabilitas

kapiler yang semula tinggi dan menekan

respon imun.

Efek samping : Kardiovaskuler : Aritmia, bradikardia, henti

jantung, kardiomiopati, CHF, kolaps sirkulasi,

edema, hipertens, ruptur miokardial (post-MI),

syncope, tromboembolisme, vasculitis.

Susunan saraf pusat : Depresi, instabilitas

emosional, euforia, sakit kepala, peningkatan

tekanan intracranial, insomnia, malaise,

neuritis, pseudotumor cerebri,

E. Uraian Tanaman

Adapun klasifikasi sirih merah adalah sebagai berikut (Backer,

1963)

Kingdom : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Class : Magnoliopsida

Order : Piperales

Family : Piperaceae

NUR AMALIA AM | 150 2014 0077


ANTIFERTILISASI

Genus : Piper

Species : Piper crocatum

Sirih merah (Piper crocatum) merupakan salah satu tanaman

obat potensial yang diketahui secara empiris memiliki khasiat untuk

menyembuhkan berbagai jenis penyakit, di samping juga memiliki nilai

spritual yang tinggi. Sirih merah termasuk dalam satu elemen penting

yang harus disediakan dalam setiap upacara adat, khususnya di

Yogyakarta.Tanaman ini termasuk di dalam famili Piperaceae dengan

penampakan daun yang berwarna merah keperakkan dan mengkilap

saat kena cahaya. Pada tahun 1990-an sirih merah difungsikan

sebagai tanaman hias oleh para hobis, karena penampilannya yang

menarik. Permukaan daunnya merah keperakan dan mengkilap.Pada

tahuntahun terakhir ini ramai dibicarakan dan dimanfaatkan sebagai

tanaman obat (Sudewo, 2007).

Tanaman sirih merah menyukai tempat teduh, berhawa sejuk

dengan sinar matahari 60-75%, dapat tumbuh subur dan bagus di

daerah pegunungan.Bila tumbuh pada daerah panas, sinar matahari

langsung, batangnya cepat mengering. Selain itu, warna merah

daunnya akan pudar (Manoi, 2007).

Berdasar penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari secara

kromatografi sirih merah mengandung flavonoid, alkaloid senyawa

polifenolat, tanin dan minyak atsiri1. Senyawasenyawa di atas di

ketahui memiliki sifat antibakteri..

NUR AMALIA AM | 150 2014 0077


ANTIFERTILISASI

BAB III

METODE KERJA

A. Alat yang digunakan

Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum antara lain,

batang pengaduk, gelas kimia, gelas ukur, gunting bedah, jarum

pentul, kanula, Sterofoam, pinset, pisau bedah, sendok tanduk, spoit 1

ml, timbangan, dan toples.

B. Bahan yang digunakan

Adapun bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini

antara lain air suling, Dexametason, Ekstrak sirih merah (piper

crocatum) Kloroform, dan Na-CMC.

C. Hewan coba

Hewan coba yang digunakan pada percobaan ini adalah

hewan coba Mencit (Mus musculus) sebanyak 5 ekor mencit jantan.

D. Cara Kerja

a. Pemilihan dan Pemeliharaan Hewan Coba

1. Dipilih hewan coba yang sehat (tidak cacat dan sakit)

2. Ditimbang hewan coba mencit (Mus musculus)

3. Dihitung dosis dan volume pemberian

4. Dilakukan praperlakuan selama 13 hari dengan memberikan

obat kontrasepsi yaitu obat dexametason dan ekstrak sirih

merah (piper crocatum) yang telah disuspensikan.

NUR AMALIA AM | 150 2014 0077


ANTIFERTILISASI

b. Perlakuan Hewan Uji

1. Pra perlakuan hewan coba mencit (Mus musculus)

2. Ditimbang 5 ekor mencit jantan (Mus muculus)

3. Dibagi menjadi 5 kelompok

4. Diberipenandaanpadasetiapmencit.

5. Disimpan dalam satu kandang

6. Diinduksi obat kontrasepsi Dexametason, Ekstrak sirih merah

(piper crocatum)200mg, 400mg, 800 mg, dan Na- CMC sebagai

kontrol untuk setiap kelompok

7. Diinduksi selama 13 hari berturut-turut

c. Perlakuan hewan coba mencit (Mus musculus)

1. Dianestesi mencit dengan menggunakan koroform pada hari ke

14.

2. Dibedah mencit dengan menggunakan pisau bedah

3. Diamati testis dan epididimis

4. Dimasukkan data kedalam tabel pengamatan

NUR AMALIA AM | 150 2014 0077


ANTIFERTILISASI

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Pengamatan

Berikut adalah data pengamatan dari praktikum antifertilisasi

pada hewan coba mencit (Mus musculus)disajikan dalam tabel

berikut:

Nama Obat Berat mencit Vp Mencit Pertumbuhan

sperma

Na CMC 25 gram 0,83 mL Kualitas sperma

baik

Dexametason 27 gram 0,9 mL

Ekstrak Sirih 25 gram 0,83 mL Kualitas sperma

Merah 200 mg buruk

Ekstrak Sirih 23 gram 0,76 mL Kualitas sperma

Merah 400 mg buruk

Ekstrak Sirih 23 gram 0,76 mL Kualitas sperma

Merah 800 mg buruk

B. Pembahasan

Fertilisasi ialah sebuah proses pembuahan sel telur oleh sperma

pada daerah tuba fallopi sehingga terbentuk zigot yang akan melekat

pada endometrium dan akan tumbuh serta berkembang menjadi

NUR AMALIA AM | 150 2014 0077


ANTIFERTILISASI

sebuah individu baru. Obat antifertilitas merupakan obat yang akan

menyebabkan keadaan subur dari wanita ataupun kualitas sperma

pada Laki-laki menjadi buruk sehingga tidak akan terjadi proses

fertilisasi. Obat antifertilitas juga disebut sebagai obat kontrasepsi

berdasarkan pemikiran bahwa pencegahan kehamilan dilakukan

dengan usaha mencegah konsepsi yaitu mencegah pertemuan antara

ovum dan sperma.

Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah untuk mengetahui

efektivitas obat dexametason dan ekstrak sirih merah (piper crocatum)

sebagai kontrasepsi oral terhadap hewan coba mencit jantan (Mus

musculus) dan Na-CMC sebagai kontrol.Pada percobaan ini kita

menggunakan hewan uji mencit (Mus musculus) karena mencit (Mus

musculus) memilki sistem organ yang hampir menyerupai sistem organ

pada manusia sehingga kita dapat melihat efek dari obat yang

diberikan sebelum diberikan pada manusia.

Pada pra-perlakuan, pertama-tama ditimbang masing-masing

berat Mencit (Mus muculus), kemudian diberikan secara oral obat

dexametason dan ekstrak sirih merah (piper crocatum) dengan variasi

konsentrasi 200 mg, 400 mg, 800 mgsebagai obat kontrasepsi oral dan

diberikan Na-CMC sebagai kontrol. Pemberian obat dilakukan tiap hari

selama 2 minggu.

Mencit sebelum dibedah dianestesi terlebih dahulu dengan

menggunakan kloroform kemudian dibedah dengan menggunakan

NUR AMALIA AM | 150 2014 0077


ANTIFERTILISASI

pisau bedah. Kemudian diamati sperma pada mencit jantan untuk

melihat kualitas dari sperma. Kemudian bandingkan sperma mencit

yang diberikan obat dexametason dan ekstrak sirih merah (piper

crocatum) serta Na-CMC sebagai kontrol.

Hasil yang didapatkan, yaitu untuk mencit yang diberi kontrol

Na.CMC memiliki kualitas sperma yang baik ataupun normal, hal ini

dikarenakan Na CMC hanya merupakan pelarut yang tidak akan

menyebabkan adanya efek. Untuk mencit yang diberi ekstrak sirih

merah (piper crocatum) dengan konsentrasi 200 mg, 400 mg, daa 800

mgpada mencit jantan memiliki kualitas sperma yang buruk dimana

bentuk serma tidak normal. Artinya obat dexametasondan ekstrak sirih

merah (piper crocatum)memiliki efek dengan baik sebagai obat

kontrasepsi.

Hasil yang diperoleh sesuai dengan teori dimana ekstrak sirih

mera (pipe ornatum)merupakan tumbjhan yang berpotensi sebagai

obat anti fertil yang dapat digunakan masyarakat untuk mencegah

terjadinya pembuahan.

Factor kesalahan yaitu pada proses akan diamati dibawah

sperma, testis dari kelompok dengan perlakuan dexametason kurang

ditekan-tekan sehingga saat pemeriksaan dibawah mikroskop

spermanya tidak didapatkan atau tidak ada akibatnya tida dapat kita

ketahui bagimana kualitas spermanya.

NUR AMALIA AM | 150 2014 0077


ANTIFERTILISASI

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasi percobaan yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa

ekstrak sirih merah (piper crocatum)memiliki efektifitas yang baik

sebagai obat kontrasepsi.

B. Saran

Diharapkan supaya setiap asisten kelompok mendampingi

praktikan ketika praktikum.

NUR AMALIA AM | 150 2014 0077


ANTIFERTILISASI

DAFTAR PUSTAKA

Ditjen POM, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Depkes RI, Jakarta.

Ganiswarna, 2007, Farmakologi dan Terapi, Edisi IV, UI-Press, Jakarta.

Malole, 1989,Penanganan Hewan Coba, Depkes RI, Jakarta.

Mansjoer, A., 2001, Kapita Selecta Kedokteran, Media Aesculapius,


Jakarta

Mutschler, E., 1991,Dinamika Obat, Edisi III. ITB, Bandung.

Mycek, J., 2002,Farmakologi Ulasan Bergambar, Widya Medika, Jakarta.

Sukandar, dkk., 2008,ISO FARMAKOTERAPI, ISFI, Jakarta

Tan, H., T., & Raharja, K., 2008, Obat-Obat Penting Edisi VI, PT.Elex
Media Komputindo Gramedia, Jakarta.

Winotopradjoko, Martono, 2006, ISO INDONESIA Vol. 41, ISFI, Jakarta.

NUR AMALIA AM | 150 2014 0077


ANTIFERTILISASI

LAMPIRAN

Skema Kerja

1. Praperlakuan

Mencit ditimbang

dihitung Vp mencit

Dinduksikan dengan

Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5


NaCMC dexametason EDSM EDSM EDSM
200 mg/kg BB 400 mg/kgBB 800 mg/kg BB
Keterangan : EDS (Ekstrak Daun Sirih Merah)

2. Perlakuan

Mencit di anastesi menggunakan kloroform

Mencit dibedah

Ambil testis dan epididymis mencit

Simpan pada gelas arloji

Tambahkan NaCl 0,1% 0,5 mL

tekan testis dan epididymis agar sperma keluar

NUR AMALIA AM | 150 2014 0077


ANTIFERTILISASI

amati keadaan sperma dibawah mikroskop

NUR AMALIA AM | 150 2014 0077


ANTIFERTILISASI

Gambar

Mencit yang dibedah epididymis dan testis yang disuspensi

Pengamatan sperma dibawah mikroskop

NUR AMALIA AM | 150 2014 0077

Вам также может понравиться