Вы находитесь на странице: 1из 6

Laporan Praktikum Ke-3 Tanggal Mulai : 28 November 2017

MK. Gizi dalam Daur Kehidupan Tanggal Selesai : 5 Desember 2017

INTAKE ENERGI, ZAT GIZI MAKRO DAN MIKRO, AIR,


SERTA KEBIASAAN KONSUMSI SAYURAN DAN BUAH-
BUAHAN PADA MAHASISWA PPKU IPB

Oleh:

Kelompok 2 P22
Made Hanami A G I14150027
Syinthia Handayani I14150030
Popitriani I14150053
Tiffany Kusuma I14150084

Asisten Praktikum:
Rinawati
Cita Resmi

Koordinator Mata Kuliah


Dr. Ir. Cesilia Meti Dwiriani, M. sc

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT


FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2017
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Usia remaja (10–18) tahun merupakan periode rentan gizi karena berbagai
sebab. Pertama, remaja memerlukan zat gizi yang lebih tinggi karena peningkatan
pertumbuhan fisik dan perkembangan. Kedua, perubahan gaya hidup dan
kebiasaan makan remaja mempengaruhi asupan dan kebutuhan gizinya. Ketiga,
remaja mempunyai kebutuhan gizi yang khusus, yaitu remaja yang aktif dalam
kegiatan olah raga, menderita penyakit kronis, sedang hamil, melakukan diet
secara berlebihan, pecandu alkohol atau obat terlarang (Almatsier 2011).
Dalam menunjang proses pertumbuhan dan perkembangan pada masa
remaja maka dibutuhkan energi dalam jumlah tertentu. Energi dapat diperoleh dari
pembakaran karbohidrat, lemak dan protein dalam makanan yang dikonsumsi oleh
tubuh serta konsumsi buah dan sayur, karena itu agar energi tercukupi perlu
mengkonsumsi makanan yang cukup dan seimbang (Suyanto 2010). Gizi
merupakan salah satu faktor utama penentu kualitas hidup dan sumber daya
manusia. Penentu zat gizi yang baik terdapat pada jenis pangan yang baik dan
disesuaikan dengan kebutuhan tubuh. Zat gizi adalah bahan kimia yang terdapat
dalam bahan pangan yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga kesehatan dan daya
tahan tubuh (Almatsier 2011).
Status gizi merupakan keadaan kesehatan tubuh seseorang yang
diakibatkan oleh konsumsi,penyerapan, dan penggunaan zat gizi makanan. Status
gizi seseorang tersebut dapat diukur dan dinilai untuk mengetahui apakah status
gizinya terolong normal atau tidak normal. Status gizi baik apabila tubuh
memperoleh zat–zat gizi yang seimbang dalam jumlah yang cukup.

Oleh karena itu, praktikum ini perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat
intake energi, zat gizi makro dan mikro, serta sayur dan buah pada mahasiswa
PPKU IPB yang berpengaruh terhadap status gizi mereka. Sehingga kedepannya
kita sebagai mahasiswa gizi dapat membantu mengarahkan mahasiswa PPKU IPB
untuk melakukan diet gizi seimbang.

Tujuan
Tujuan praktikum ini dilaksanakan yaitu :
1. Mengidentifikasi karakteristik sosial ekonomi mahasiswa Gizi dan
2. Non Gizi PPKU IPB.
3. Mengetahui status gizi mahasiswa Gizi dan Non Gizi PPKU IPB.
4. Mengetahui tingkat kecukupan energi, zat gizi makro, dan zat gizi
mikro, serta air mahasiswa Gizi dan Non Gizi PPKU IPB.
5. Mengetahui kebiasaan konsumsi sayuran dan buah-buahan pada
mahasiwa Gizi dan Non Gizi PPKU IPB.
Buah-buahan sangat dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari. Selain dinikmati
dalam bentuk segar, buah-buahan juga dapat diolah dalam bentuk jus atau
dihidangkan bersama sayuran (Sulistijani 2005). Jumlah konsumsi buah dan sayur
adalah banyaknya buah dan sayur yang dikonsumsi sampel yang dihitung dengan
recall 2 x 24 jam dengan metode FFQ. Food Frequency Questionaire (FFQ)
adalah metode pengumpulan data dengan memberikan kuesioner kepada sampel
untuk mengingat dan memperkirakan jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi
per hari, per minggu, dan per bulan (Asmawati et al. 2013).. Berikut ini adalah
data yang menunjukan tingkat konsumsi sayuran dan buah- buahan pada
mahasiswa PPKU IPB yang ditampilkan pada Tabel 6.

Tabel 6 Konsumsi sayuran dan buah-buahan mahasiswa PPKU IPB


Gizi Non Gizi
Frekuensi rata- Frekuensi rata-
Bahan Pangan Bahan Pangan
rata (...x/ minggu) rata (...x/ minggu)

Sayur Wortel 2.7 Timun 3


Kol 2.6 Kembang kol 3
Kembang kol 2.5 Toge 2.6
Kacang panjang 2.3 Kol 2.4
Toge 2.2 Jamur 2.4

Buah Pisang 3.7 Pisang 2.6


Melon 2.7 Pepaya 2.2
Pepaya 2.6 Melon 1.7
Pir 2.3 Pir 1.6
Nanas 2 Alpukat 1.3
Olahan Jus alpukat 2 Jus alpukat 1
Gado- gado 2 Jus mangga 1
Jus mangga 1.3 Gado- gado 1
Jus jambu 1 Sari kacang ijo 1
Karedok 1 - -

Pedoman Gizi Seimbang (2014) merekomendasikan konsumsi buah 2-3


porsi per hari dan sayur 3-5 porsi sehari atau setara 400 – 600 gram per orang per
hari. Namun, data pada tabel 6 menunjukkan bahwa sebagian besar sampel
tergolong rendah dalam mengonsumsi buah dan sayur. Konsumsi buah pada
mahasiswa gizi telah menunjukan hasil yang sesuai dengan rentang yakni berkisar
2-3.7, sedangkan untuk mahasiswa non gizi sedikit masih mengalami kekurangan
yakni 1.3-2.6. Pisang menjadi buah favorit yang sering dikonsumsi oleh kedua
jenis sampel tersebut, disusul buah lain seperti melon, pepaya, pir, nanas dan
alpukat. Konsumsi sayuran pada kedua jenis sampel masih sangat rendah,dimana
mahasiswa non gizi memiliki rentang yang cukup tinggi daripada mahasiswa gizi
yakni 2.4-3 dan 2.2-2.7. Jenis sayur yang menjadi pilihan pertama mahasiswa non
gizi adalah timun, sedangkan mahasiswa gizi adalah wortel, disusul sayur lain
seperti kembang kol, kol, kacang panjang, toge dan jamur.
Menurut Aswatini (2008) rendahnya konsumsi buah dan sayur ini bisa
disebabkan oleh dua faktor yaitu, faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal terdiri atas faktor-faktor yang berpengaruh positif dan negatif terhadap
konsumsi buah dan sayur yang berasal dari pengetahuan dan sikap. Faktor
eksternal merupakan peluang dan hambatan yang berpengaruh terhadap konsumsi
sayuran dan buah yang berasal dari luar diri seperti ketersediaan pangan buah dan
sayur, pendidikan ibu (orangtua), pendapatan keluarga, dan media sosialisasi.
Dapus :

Aswatini, Noveria M, Fitranita. 2008. Konsumsi Sayur dan Buah di Masyarakat


Dalam Konteks Pemenuhan Gizi Seimbang. Jakarta (ID): Pusat Penelitian
Kependudukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PPK-LIPI).
Almatsier S. 2011. Gizi Seimbang dalam Daur Kehidupan. Jakarta (ID): PT
Gramedia Pustaka Utama.
Suyanto. 2010. Energi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro:
Semarang..

[Depkes] Departemen Kesehatan. 2008 dan 2011. Laporan Hasil Riset Kesehatan
Dasar (Rikesdas) 2007 dan 2010. Jakarta (ID): Balitbangkes Depkes RI.

Sulistijani DA. 2005. Sehat dengan Menu Berserat. Jakarta: Trubus Agriwidya.
[Litbangkes] Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2014. Buku Studi
Diet Total: Survey Konsumsi Makanan Individu Indonesia 2014. Jakarta (ID):
Lembaga Penerbitan Badan Litbangkes
Asmawati, Rahayu I, Ulfah N. 2013. Studi Validasi Semi-Quantitatif Food
Frequency Questionnaire (FFQ) dan Recall-24 Jam terhadap Aupan Zat Gizi
Makro Ibu Hamil di Puskesmas Kassi-Kassi Kota Makassar. Fakultas Kesehatan
masyarakan Universitas Hasanuddin: Makassar

Вам также может понравиться