Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1
usaha peternakan sapi potong di Indonesia yaitu harga pakan yang semakin tinggi,
ketersediaan bahan pakan ternak yang terbatas, dan juga sistem pemeliharaan
yang masih tradisional. Padahal jumlah permintaan akan konsumsi daging sapi
setiap harinya semakin meningkat dan hal tersebut tidak diimbangi dengan
pengiriman daging sapi yang stabil setiap hari (ditambah “nya” lebih baik) dari
rumah pemotongan hewan. Kesulitan dalam memenuhi kebutuhan daging sapi
dari peternak ini dikarenakan mahalnya harga pakan, kurangnya sosialisasi dalam
proses pemilihan bibit yang sesuai, komposisis pakan yang tidak stabil,
pengontrolan kondisi sapi, kandang sapi yang tidak memenuhi standar, dan
lamanya proses penggemukan.
2
semakin membuat jumlah sampah di Indonesia meningkat. Apabila jumlah
sampah di Indonesia meningkat maka cepat atau lambat hal ini akan turut
mempengaruhi kesehatan lingkungan sekitar. Terbatasnya pengetahuan dan
kesadaran masyarakat akan pengolahan dan pemanfaatan jenis limbah organik
tersebut seakan menjadi permasalahan baru yang harus dihadapi. Menghadapi
permasalan tersebut maka muncullah (dihapus) inovasi mengenai pakan hewan
ruminansia (sapi) yang berjudul “Liman Feed” Limbah Tanaman Pangan Pakan
Fermentasi Ternak Ruminansia untuk Meningkatkan Pertumbuhan Daging Sapi
Potong.
Dalam hal ini untuk meningkatkan pertumbuhan dari daging sapi potong
maka perlu makanan yang dapat meningkatkan bobotnya. Adapun dalam hal ini
memanfaatkan limbah tanaman pangan untuk meningkatkan nilai jualnya dan
menggunakan inovasi pakan ternak berupa “Liman Feed” Limbah Tanaman
3
Pangan Pakan Fermentasi Ternak Ruminansia untuk Meningkatkan Pertumbuhan
Daging Sapi Potong. Liman Feed ini merupakan suatu produk yang menggunakan
bahan limbah tanaman pangan yang mudah ditemukan, seperti bungkil sawit,
bungkil kopra, limbah kedelai hitam, onggok, jerami, dan bekatul.
4
mampu meningkatkan pertumbuhan hewan ternak sapi. Sehingga angka
pengimporan daging sapi dari luar negeri dapat menurun. Pakan Liman Feed pada
umumnya termasuk pakan komplet, yaitu bentuk campuran berbagai bahan pakan
yang sudah terfermentasi dapat (bisa diberi kata hubung sesudah kata
terfermentasi agar tidak rancu, misalnya “dan” menjadi solusi dalam pemberian
pakan ternak ruminansia dalam berbagai kondisi (Suwignyo dkk, 2016: 255).
Takaran pakan fermentasi diberikan sesuai dengan berat badan ternak sapi
yaitu 2% dari berat badan sapi disetiap harinya. Sebagai contoh, untuk sapi
dengan berat badan 400 kg akan diberikan pakan fermentasi 2% dari 400 kg yaitu
8 kg. Pakan fermentasi tidak diberikan dalam sekali makan, tetapi dengan aturan
5
berkala, misal pagi dan sore hari dengan perbandingan pagi hari dan sore hari
sebesar 25%:75%. Sedangkan untuk air minum dibuat nonstop 24 jam dengan
memanfaatkan hukum archimedes pada bak penampungan air.
Oleh karena itu, (kurang pas, bisa dihapus saja dan diganti “Dari
pemaparan diatas terbukti bahwa) pakan sapi Liman Feed ini sesuai dan cocok
untuk membantu para peternak sapi dalam mempercepat proses penggemukan
pada hewan ternaknya dan tingginya kebutuhan akan konsumsi daging sapi dapat
terpenuhi dengan baik. Selain itu, jika pasokan daging sapi di pasaran terpenuhi
maka dapat meningkatkan perbaikan mutu gizi masyarakat terutama pada
perbaikan gizi melalaui protein hewani dan juga meningkatkan ketahanan pangan
di Indonesia sehingga bangsa Indonesia siap bersaing di era globalisasi seperti
saat ini.
6
7
DAFTAR PUSTAKA
Guntoro, Suprio. 2012. Membuat Pakan Ternak dan Kompos dari Limbah
Organik. Tangerang: PT Agro Media Pustaka. Halaman 34-35.
8
9