Вы находитесь на странице: 1из 5

Energi Fosil

On April 19, 2014 By novelaayu

energi fosil adalah energi yang berasal dari sisa-sisa mahluk hidup seperti tumbuhan,hewan.tidak
boleh dipakai secara menerus/berlebihan karena sumber daya alam "fosil"tidak bisa
diperbaharui,sekalipun energi ini bisa diperbaharui pasti membutuhkan waktu yg lama untuk bisa
menyediakan-nya lagi

Energi fosil merupakan energi yang berasal dari alam seperti fosil-fosil yang menghasilkan gas,
batu bara dan minyak bumi, matahari, air, dan angin merupakan sumber energi yang sangat
penting dalam kehidupan umat manusia karena sifatnya yang dapat menggerakkan berbagai hal
di dunia.
Selama ini sebagian besar sumber energi utama manusia di bumi lebih terfokus pada penggunaan
bahan bakar fosil yang telah banyak menghasilkan gas-gas rumah kaca seperti CO2, dan telah
memberikan kontribusi terbesar bagi pemanasan global.
Saat ini, hampir semua kebutuhan energi yang manusia gunakan diperoleh dari konversi sumber
energi fosil, misalnya energi untuk pembangkit listrik, industri dan berbagai macam alat-alat
transportasi.
Pembentukan energi fosil ini mengalami proses yang sangat lama dengan mendapatkan pengaruh
dari gesekan panas bumi dan tekanan udara lainnya.
Bahan bakar fosil itu sendiri adalah bahan bakar yang terbentuk dari proses alam seperti
dekomposisi anaerobik dari sisa-sisa organisme termasuk fitoplankton dan zooplankton yang
mengendap ke bagian bawah laut (atau danau) dalam jumlah besar, selama jutaan tahun. Bahan
bakar fosil merupakan sumber daya tak terbarukan karena proses pembentukannya memerlukan
waktu jutaan tahun, sedangkan cadangan di alam habis jauh lebih cepat daripada proses
pembentukannya. Produksi dan penggunaan bahan bakar fosil menimbulkan keprihatinan
lingkungan. Sebuah gerakan global menuju generasi energi terbarukan karena itu dilakukan
untuk membantu memenuhi kebutuhan energi meningkat.
Bentuk bahan bakar fosil pun macam-macam, yakni:
1. minyak bumi
2. batu bara yang biasa kita gunakan untuk keperluan pembakaran selama ini
3. Gas bumi

Minyak Bumi
Minyak bumi yang merupakan cairan kental berwarna cokelat gelap dan kehijauan yang mudah
terbakar. Cairan ini juga sering disebut sebagai emas hitam yang berada di lapisan atas dari
sebagian area yang ada di kerak bumi.
Bahan kimia yang terkandung di dalam minyak bumi adalah berbagai hidrokarbon, sebagian
besar dari seri alkana dengan berbagai varian penampilan, komposisi, dan kemurnian.
Minyak bumi diambil dari sumur minyak yang terdapat di lokasi sumber minyak dengan melalui
berbagai macam proses, yakni proses studi geologi, analisis, sedimen, karakter, serta struktur
sumber. Lalu minyak bumi tersebut akan diproses di pengilangan minyak yang dipisah-pisahkan
berdasarkan titik didihnya sehingga menghasilkan beraneka ragam jenis minyak bumi. Bahan
bakar tersebut dipergunakan untuk memproduksi berbagai material yang dibutuhkan oleh
manusia.
Beberapa jenis bahan bakar minyak yang terdapat di Indonesia adalah minyak tanah rumah
tangga, minyak tanah industri, pertamax, pertamax racing, pertamax plus, premium, bio
premium, bio solar, solar transportasi, solar industri, minyak diesel, minyak bakar, dan pertamina
DEX.

Batu Bara
Batu bara, yakni batuan yang dapat dibakar karena terbentuk dari endapat organik sisa tumbuhan
yang kemudian dibentuk dengan proses pembatubaraan. Unsur-unsur kimia yang terdapat dalam
batu bara ini adalah hidrogen, oksigen, dan karbon.
Pembentukan energi fosil ini mengalami proses yang sangat lama dengan mendapatkan pengaruh
dari gesekan panas bumi dan tekanan udara lainnya. Jenis batu bara pun ada dua macam, yakni
batu bara dengan pertambangan darat dan pertambangan terbuka.
Batu bara juga merupakan bahan bakar yang bisa juga digunakan sebagai bahan bakar untuk
pembangkit listrik tenaga uap yang juga bisa digunakan dalam teknik peleburan logam dan
industri.
Kegunaan Energi Fosil
Kehidupan manusia tidak bisa lepas dari apa yang kita sebut dengan energi fosil. Aktivitas
apapun memerlukan energi, namun energi fosil-lah yang selama ini kita gunakan. Sadar atau
tidak energi fosil yang sudah sangat lama mengisi hidup kita butuh jutaan tahun dalam prosesnya
agar bisa diolah, dan setelah diolah kemudian bisa kita gunakan seperti sekarang.
Energi fosil seperti minyak dan gas merupakan contoh energi fosil yang sudah sangat umum.
Kendaraan bermotor yang kita lihat di jalanan, kapal di lautan, pesawat terbang di udara pada
umumnya menggunakan energi fosil sebagai sumber tenaganya. Penjual gorengan di manapun,
rumah makan, restoran, dan sebagainya pada umumnya menggunakan gas dan minyak sebagai
sumber tenaga, yang artinya menggunakan energi fosil dalam kegiatannya. Untuk itu kita harus
sadar betapa pentingnya energi fosil dalam kehidupan kita sehari-hari.

Dampak
Pemakaian energi fosil yang terus menerus akan mengakibatkan dampak negatif terhadap
lingkungan dan kesehatan makhluk hidup. Hal tersebut dikarenakan bahan bakar fosil seperti
batubara , minyak bumi , dan gas alam mengandung persentase karbon yang tinggi.

1. Dampak terhadap udara dan iklim


Penggunaan berbagai macam bahan bakar fosil (misalnya: minyak bumi, batu bara, dan gas
alam) untuk bahan bakar alat-alat industri dan transportasi telah membuat sebuah perubahan
besar pada kondisi iklim dunia.
Penggunaan bahan bakar tersebut telah meningkatan konsentrasi Gas Rumah Kaca (GRK) yaitu
karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitrogen oksida (NOx), sulfur dioksida (SO2) dan tiga
gas-gas industri yang mengandung fluor (HFC, PFC, dan SF6) sehingga menyebabkan
meningkatnya radiasi yang terperangkap di atmosfer bumi.
Emisi gas NOx dan SO2 ke udara dapat bereaksi dengan uap air diawan dan membentuk asam
nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) yangmerupakan asam kuat. Jika dari awan tersebut
turun hujan, air hujan tersebut bersifat asam (pH-nya lebih kecil dari 5,6 yang merupakan
pH“hujan normal”), yang dikenal sebagai “hujan asam”. Hujan asammenyebabkan tanah dan
perairan (danau dan sungai) menjadi asam.Untuk pertanian dan hutan, dengan asamnya tanah
akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman produksi. Untuk perairan, hujan asam akan
menyebabkan terganggunya makhluk hidup di dalamnya. Selain itu hujan asam secara langsung
menyebabkan rusaknya bangunan (karat, lapuk). Sedangkan Gas-gas industri yang mengandung
fluor (HFC, PFC, dan SF6) diproduksi oleh proses industri, dan tinggal di atmosfer hampir
selama-lamanya karena tidak ada penyerap atau penghancur alaminya.
Peningkatan GRK tersebut akan menyebabkan fenomena pamanasan global yaitu naiknya
temperatur rata-rata dipermukaan bumi. Pemanasan global itu sendiri akan mengakibatkan
perubahan iklim, yaitu perubahan pada unsur-unsur iklim seperti naiknya suhu permukaan bumi,
meningkatnya penguapan di udara, berubahnya pola curah hujan, dan tekanan udara yang pada
akhirnya akan mengubah pola iklim dunia.

2. Dampak Terhadap Perairan


Eksploitasi minyak bumi, khususnya cara penampungan dan pengangkutan minyak bumi yang
tidak layak, misalnya: bocornya tangker minyak atau kecelakaan lain akan mengakibatkan
tumpahnya minyak (ke laut, sungai atau air tanah) dapat menyebabkan pencemaran perairan.
Selain itu, pencemaran air oleh minyak bumi juga bisa disebabkan oleh pembuangan minyak
pelumas secara sembarangan. Pembuangan sisa sampah cair pabrik ke sungai atau laut juga ikut
memegang andil yang besar terhadap pencemaran air ini. Di laut sering terjadi pencemaran oleh
minyak dari tangki yang bocor. Dengan adanya minyak pada permukaan air menghalangi kontak
antara air dengan udara sehingga kadar oksigen didalam air akan berkurang dan dapat
mengganggu biota-biota yang berada didalam air tersebut. Pada dasarnya pencemaran air
disebabkan oleh kesalahan manusia.

3. Dampak Terhadap Tanah


Dampak penggunaan energi terhadap tanah dapat diketahui, misalnya dari pertambangan batu
bara. Masalah yang berkaitan dengan lapisan tanah muncul terutama dalam pertambangan
terbuka (Open Pit Mining). Pertambangan ini memerlukan lahan yang sangat luas. Perlu
diketahui bahwa lapisan batu bara terdapat di tanah yang subur, sehingga bila tanah tersebut
digunakan untuk pertambangan batu bara maka lahan tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk
pertanian atau hutan selama kurun waktu tertentu.
Penggunaan alat-alat yang menggunakan energi bersih sangat membantu lingkungan dan
pemulihan bumi. Kita bisa ikut berpartisipasi dalam menggunakan alat-alat yang aman untuk
lingkungan seperti yang paling efisien dan digemari saat ini, Pemanas Air Tenaga Matahari.
Salah satunya adalah Inti Solar Water Heater yang terus berkomitmen dan konsisten
mengedukasi Indonesia untuk menggunakan energi ramah lingkungan dan gratis dari matahari.

Sumber:
http://bumisahabatkami.blogspot.com/p/bahan-bakar.html
http://green.ui.ac.id/Pemanfaatan%20Energi
http://www.intisolar.com/news/dampak_pemakaian_energi_fosil.html
http://artofthinking2.blogdetik.com/2012/12/10/energi-fosil-kebergantungan-alternatif-
sederhana-tapi-berarti/

Вам также может понравиться