Вы находитесь на странице: 1из 10

KULIAH V

KLASIFIKASI BAHAN PAKAN


A. Berdasarkan karakteristik fisik dan kimia :
1. Roughages : Pakan kasar, ditujukan untuk ruminansia. Sifat : Bulky , kandungan
dinding sel (ADF) tinggi, serat kasar >10%, dinding sel >35%. Roughages ada yang
kering (jerami, kulit biji) dan ada yang basah (hijauan) misalnya legume dan non
legume

2. Konsentrat : Makanan yang ditujukan untuk monogastrik, atau untuk suplement


dalam pakan ruminansia. Mengandung serat kasar yang rendah<10%, dinding sel
<35%. Berasal dari hewani (tepung ikan, tepung daging dan tulang, ). Berasal dari
tumbuhan (Biji-bijian, bungkil (oil cake), by product (bekatul, hasil samping
pengolahan)

3. Aditive : Bahan atau kombinasi bahan yang ditambahkan, dalam jumlah kecil
kedalam campuran pakan, untuk memenuhi kebutuhan khusus (aditive bahan
suplemenm aditive premix, aditive bahan makanan)
Adtitive bisa berupa nutrien (Vitamin, mineral, dan bukan nutrien (antibiotik,
hormon, enzyme, dll).
Antibiotik : suatu obat yang disintesis oleh mikroorganisme dan mempunyai
kemampuan menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain

B. Klasifikasi berdasar kandungan C dan N

1) Carbonaceous concentrate: bahan pakan yang mengandung energi tinggi,


protein <20%, SK <18%. Grain dan by product . Jagung (80% TDN,) Barley (70-
75% TDN), Sorgum (75% TDN), molases (55-75% TDN)
2) Carbonaceous roughages: Pakan sumber energi, bukan kelompok biji-bijian,
mengandung protein rendah (Jerami, silase, stover, hay)
3) Protenaceous concentrate: Pakan kaya protein, berasal dari tumbuhan/hewan
(kelompok bungkil, tepung ikan)
4) Protenaceous roughages : Roughages dengan kandngan protein tinggi (Legume
hay, silase crop, tepung daun (leaf meal).

PENGGOLONGAN KELAS BAHAN MAKANAN INTERNASIONAL

1. Hijauan kering dan jerami : Termasuk dalam klas 1 adalah semua hijauan dan
jerami yang dipotong dan dirawat, dengan serat kasar>10% dan dinding
sel>35%.
Ciri : Rendah kandungan energi netonya, tinggi kandungan dinding selnya.
Hijauan kering, jerami, hay, fodder (bagian aerial tanaman jagung/sorghum),
stover (bagian aerial tanpa biji dari gandum, jagung), sekam, kulit polongan.

2. Pastura, tanaman padangan, hijauan diberikan segar: semua hijauan


dipotong atau tidak dan diberikan segar. (Rumput segar, rambanan)

3. Silase : adalah silase hijauan (jagung, rumput), tidak termasuk silase ikan,
akar dan umbi.

4. Pakan sumber energi: Bahan pakan dengan protein kasar<20%, serat kasar
<18% atau dinding sel <35%. Contoh : biji-bijian, limbah penggilingan, buah-
buahan, akar-akaran, umbi-umbian (termasuk silase umbi).

5. Sumber protein : Bahan pakan yang mengandung protein kasar minimal


20%. Berasal dari hewan , bungkil-bungkilan

6. Sumber mineral
7. Sumber vitamin
8. Aditive : antibiotik, bahan pewarna, pengharum, hormon, obat-obatan

PEMBERIAN NAMA BAHAN PAKAN ;

Dalam praktek nama bahan pakan untuk satu produk berbeda-beda menurut daerahnya.
Bekatul ada yang menyebut dedak, dedak lunteh, jenjet. Ampas ketela ada yang
menyebut onggok, sampal, dll. Berdasarkan itudibuat penamaan bahan pakan menurut
sistem internasional, menurut INFIC (International Network of Feed Information Centers).

Penamaan bahan pakan menurut standard INFIC, dibagi menjadi beberapa faset (1-6
faset).
1. Asal-usul : (origin) : Nama ilmiah (genus, spesies, varietas), nama umum (jenis,
bangsa, strain), dan rumus kimia
2. Bagian (Part) – adalah bagian yang diberikan pada ternak
3. Proses-proses dan perlakuan – yang dialami oleh bahan pakan tersebut
4. Tingkat kedewasaan
5. Pemotongan (khusus untuk hijauan)
6. Grade – (mutu/grade sesuai kandungan).
Faset 1. Asal mula/sumber dari Material Induk.
1.Bahan pakan berasal dari tanaman tertentu (padi, kedele, dll) atau tidak tentu
(legume,rumput-rumputan, biji-bijian).
2. Hewan-hewan tertentu (sapi, domba, ayam) atau tidak tentu (unggas, hewan darat,
ikan)
3. Mineral-mineral dan obat-obatan

Untuk tanaman atau hewan tertentu, setiap keterangan dari faset asal terdiri dari :
Nama ilmiah (Latin)
Genus
Spesies
Varietas atau macam
Nama umum

Contoh : Tepung bulu ayam broiler

Asal :
Genus : Gallus
Spesies : Gallus gallus
Varietas : -
Strain : Hubbard

Faset 2. Bagian (part), yang diberikan kepada ternak sebagaimana dialami dalam proses

Bagian tanaman : daun, tangkai, biji, akar


Bagian hewan : daging, tulang, bulu

Dedak (Bran): perikardium dari biji padi-padian


Tongkol (Cob): Bagian dalam yang berserat dari buah jagung setelah biji-bijinya diambil
Lembaga (germ) : bakal tanaman (embrio) yang ada dalam biji yang biasanya dipisahkan,
dari bagian endoserma yang berpati selama penggilingan.

Faset 3 : Prosesing dan perlakuan :


Adalah prosesing yang dilakukan untuk membuat pakan ternak
Rendered kering (Dry rendered): sisa jaringan hewan yang dimasak dalam ketel uap
setelah air diuapkan, lemak dihilangkan, residunya diproses untuk pakan

Segar (Fresh): baru saja diproduksi, tidak disimpan, diawetkan, tidak diperlakukan
Hidrolisa (Hydrolyzed): Proses dimana molekul komplek (misal protein) dipecah menjadi
sederhana dengan reaksi kimia menggunakan air . Reaksi bisa karena enzim,
katalisator,asam, panas, tekanan.
Ektraksi mekanis (mechanically extracted). Diektraksi degan panas atau tekanan mekanis.
Untuk menghilangkan lemak atau minyak.

Faset 4. Tingkat kedewasaan (Kematangan)


Mempengaruhi nilai gisi terutama untuk silase, hijauan, beberapa produk hewan. Pada
tanaman didasarkan atas interval empat belas hari panenan. Contoh 1-14 hari tumbuh.

Faset 5. Pemotongan
Beberapa tanaman hijauan dipotong beberapa kali dalam satu tahun

Faset 6. Grade
Grade adalah ukuran kualitas berdasarkan komposisi dan kualitas karakteristik. Grade
dinyatakan: lebih dari (minimum) atau kurang dari maksimum. Contoh : kadar
protein minimal 20%.

CONTOH : KEDELE, BAGIAN AERIAL, MASA BUNGA, SEGAR

KEDELE : Faset 1
BAGIAN AERIAL : Faset 2
MASA BUNGA : Faset 4
SEGAR : Faset 3 (Prosesing)

Maksudnya : Tanaman kedele, dipotong pada saat berbunga, diberikan dalam


keadaan segar.

KEDELE, BIJI, EKTRAKSI MEKANIK, CACKED


KEDELE : Faser 1
BIJI : faset 2
EKTRAKSI MEKANIK : Faset 3

Maksudnya : Bungkil kedele yang diperoleh dengan cara ektraksi kemudian


dipress

SUNFLOWER, SEEDS, MEAL MECHANICAL EXTRACTED

SUNFLOWER : faset 1
SEED : faset 2
MECHANICAL XTRACTED= Faset 3
MEMBACA TABEL KOMPOSISI PAKAN :

Contoh :

Leucaena Glauca
(Hal 86)
A. Lamtoro, Bagian aerial, daun dan batang, tepunng, giling, kering
Apa maksudnya ??

Nomor INFIC : 4-04-788 : Klas IV

BK (%) Abu (%) EE (%) SK (%) PK (%) BETN (%)


86 5,4 5,0 15,5 20,4 39,7
100 (a) (b) (c) (d) (e)

B. Lamtoro, bagian aerial, daun dan batang, biji sangat muda, segar
Apa maksudnya ???

Nomor INFIC: 2-02-493

BK (%) Abu (%) EE (%) SK (%) PK (%) BETN (%)


29 2,4 1,3 6,2 6,8 12,0
100 8,2 4,5 21,3 23,4 40,5

Berapa TDN (%); Total Digestible Nutrient ------- Lihat persamaaan :

Untuk Sapi
A. TDN dengan persamaan 4 (Klas IV);
B. TDN dengan persamaan 2 (Klas II)

Untuk Domba : Lihat persamaan domba

TABEL KOMPOSISI BAHAN PAKAN :

(1) DM
(2) Abu
(3) Ektrak Ether
(4) Serat Kasar
(5) Protein Kasar
(6) Protein Tercerna *)
(7) DE *)
(8) TDN*)
(9) ME*)
*): Dihitung untuk masing-masing ternak
Protein tercerna : (% Protein x Koefisien cerna protein) : 100

DE= Digestible Energy , diperoleh dengan :


a) Percobaan nilai GE
b) DE (kcal/kg)=GE x Koefisien cerna
c) TDN sapi dan domba
DE (Mcal/kg)= TDN (%) x 0,04409
d) TDN Kuda
DE (Mcal/kg)= 0,0365 x % TDN + 0,172
e) TDN babi
DE (kcal/kg)= TDN (%) x 44.09

ME = Metabolizable energy = energi termetabolisme


a) Percobaan ME
b) DE untuk sapi dan domba
ME (Mcal/kg)= -0.45 + 1,01 DE
c) DE untuk kuda
ME (Mcal/kg)= 0,82 x DE (Mcal/kg)
d) DE untuk babi
ME (Kcal/kg)= (0,92-0,00202 x PK (5) x DE

TDN = Total Digestible Nutrient


1. TDN (%) = Prot tercerna (%) x 1 + Serat kasar tercerna (%) x 1 + BETN tercerna
(%) x 1 + Ektrak Ether tercerna (%) x 2,25.
2. DE dari sapi dan domba
TDN (%)= DE (mcal/kg) / 0,04409
3. Persamaan regresi (lihat Tabel)

BAHAN PAKAN
Bahan pakan berasal tumbuhan, hewan, alam (mineral). Bahan pakan tumbuhan
dicirikan oleh dinding sel mengandung selulosa/hemiselulosa dan kualitas proteinnya
berbeda dengan hewan.
Bahan pakan hewan mengandung protein dengan kualitas lebih baik dan mineral (tulang,
kerabang). Availabilitas P (pospor) pakan dari hewan mencapai 100%, sedang P dari
tumbuhan hanya 1/3 saja, karena 2/3 P pada tumbuhan berbentuk pitat.

Kelayakan bahan pakan : harga, kandungan nutrien, serat kasar, kandungan senyawa toksik

Komponen tumbuhan bagian akar dan aerial berbeda. Bagian yang digunakan untuk
menyimpan makanan paling baik untuk pakan.

Formula ransum unggas dunia Soya-Corn-Fish Meal, soya= 15-20%, Corn=50-60%, Fish
meal : 5-10%.

Jagung (Corn)

Pakan butiran, dengan kandungan energi tertinggi (ME: 3430 kcal/kg). Jagung kuning
mengandung pigmen xantophil penyebab warna kuning pada telur/kulit broiler dan sumber
vitamin A. Mengandung 4 % lemak (50% asam lemak linoleat/ esensial untuk unggas).
Mengandung xantophil 5 ppm dan karoten 0,5 ppm.

Jagung klas 1 ; biji utuh, seragam, tidak pecah, berjamur, kadar air 14%. Jagung klas rendah :
kadar air 23%, dan mutunya rendah.

Jagung mengnadung protein rata-rata 8,7%, dan rendah lisin. Walaupun pada saat sekarang
ada jagung hibrid yang kaya lisin.

Jagung kuning , endosperm kuning mempunyai caroten dan xantophyl yang berfungsi
sebagai sumber vitamin A. Jagung putih sedikit vitamin A

Dedak jagung, umumnya bermutu rendah

Gandum :

Terdapat 24 variasi pengolahan gandum, dan by productnya dikenal dengan wheat bran. ME
: 1300 kcal/kg, Kadar proteinnya 15%, lemak 4%, serat kasar tidak lebih 10%. Kaya akan P :
1,1%, tetapi rendah Ca: 0,14%. Rendah vitamin A dan D, kaya niasin dan thiamin, rendah
riboflavin. Penggunaan gandum biasanya dibatasi sampai 30%, karena laxative.

Sorghum :

Komposisinya hampir sama dengan jagung. Mengandung Protein 7%, ME : 3300 kcal/kg,
serat kasar 2%, Ca : 0,4% dan P 0,3%. Mutu protein rendah, defisien caroten. Sorghum
dapat digunakan untuk subtitusi jagung (35%).

Padi
Sumber pangan terpenting di dunia. Untuk pakan : gabah, beras, menir, bekatul. Gabah jika
digiling akan menghasilkan beras: 50-66%, menir : 1-7%, sekam 20%, Dedak 10% dan katul
3%.

Gabah : proteinnya rendah, mengandung sekam (serat kasarnya tinggi). Digunakan


pelengkap butiran (jagung). Se kam tidak baik untuk pakan, mengandung Si tinggi dan serat
kasar (lignoselulosa tinggi). Gabah mengandung protein 7,3% dan ME 2668 kcal/kg. Lemak
2,3% dan Serat kasar 9%.

Menir : pecahan beras, baik untuk butiran pada anak ayam. Nutiennya sama dengan beras
proteinnya 7,5%, ME 3100 kcal/kg, lemak 0,4% dan SK 0,4%.

Dedak padi adalah sisa penggilingan/penumbukan padi. Ada 3 klas dedak kasar, dedak
lunteh, bekatul.

Dedak kasar: pecahan kulit gabah, nutriennya rendah hampir sama dengan sekam.
Proteinnya 3,1% dan daya cernanya rendah.

Dedak lunteh : hasil ikutan penumbukan padi, protein 9,5%. Kaya thiamin dan niacin. ME :
1630 kcal/kg dan lemak 13%, serat kasar 12%. Baik untuk pakan unggas, tetapi mudah
tengik. Mutu dilapangan bervariasi. Kadang disubal dengan sekam giling. Berat per volume
dedak lunteh lebih kecil dibanding sekam giling.

Bekatul : nutrien hampir sama dengan lunteh, terdapat pecahan menir. Protein 12%, lemak
13%, serat 3%.

Cassava (ketela pohon)

Pembatasnya : proteinnya rendah (1,8%), lemak (1,3%), ME : 2970 kcal/kg., mengandung


HCN terutama pada kulit umbi dan daun varietas pahit. Sesudah penggilingan sangat
berdebu, defisiensi methionin. Tepung daun cassavabaik untuk leaf meal dalam ransum
ayam.

Mollases

Biasa digunakan untuk memperbaiki bentuk pisik pakan dan meningkatkan palatabilitas
pakan. Digunakan dalam ransum ayam tidak lebih 5%, karena laxative. Protein : 3%, ME :
1630 kcal/kg; lemak 0,1%, serat : 0%.

Pakan Sumber Protein

Kedelai

Kedelai mentah mempunyai zat penghambat : Tripsin inhibitor, yang menghambat


pertumbuhan, pankreas membesar, absorbsi lemak menurun, ekresi empedu meningkat.
Untuk menghilangkan dilakukan dengan pemanasan. Kedelai sumber protein utama pada
ransum unggas, berupa bungkil kedelai. Kedelai mengandung protein 38%, ME 3510
kcal/kg, lemak 18%. Serat kasar : 5%, Ca 0,25%, P 0,6%. Bungkil kedelai mengandung
protein 43,8%, ME 2425 kcal/kg, lemak 0,9%, serat kasar 6%, Ca 0,32% dan P 0,32%.

Bungkil Kelapa

Dapat digunakan dalam ransum unggas sampai 20%. Proteinnya 21% dan ME 1540 kcal/kg.
Lemak 1,8%dan serat kasarnya 15%. Kendala pada bungkil kelapa adalah adanya jamur

Tepung ikan

Sumberprotein utama pada ransum unggas, mengandung asam amino yang cukup
terutama lisin dan methionin. Kandungan proteinnya 60%, ME : 2970 kcal/kg, Lemak 8%, Ca
: 5,5 dan P 2,8%.

Penggunaan tepung ikan harus dibatasi maksimal 10%, karena mahal dan menyebabkan bau
amis pada produk.

Tepung tulang (bone meal)

Merupakan sumber kalsium dan fosfor yang baik, mengandung Ca 24% dan P 12%.

Minyak/Lemak

Mengandung energi tinggi (ME 8000 kcal/kg) atau 2-3 kali energi butiran. Digunakan
maksimal 5% dalam ransum dengan tujuan : meningkatkan kandungan energi ransum,
memperbaiki tekstur pakan.

Asam amino :

Asam amino sintetis sering ditambahkan kedalam ransum yaitu metionin dan lisin.

Pelengkap Ca dan P

Sumber Ca dalam ayam petelur : kulit telur, kulit kerang, batu kapur, dikalsium fosfat.

Natrium Klorida (Na Cl) : garam dapur dapat ditambahkan 0,25-0,5%


KERJAKAN SOAL BERIKUT:

Komposisi Bahan pakan A klas 4, sbb :

BK:96%, LK :2%, SK 5%, Abu :4%, PK 8%, carotena : 5 mg, Ca: 0,5%. Hitung komposisi
pakan dalam 100% BK, berapa TDN untuk sapi? Hitung pula berapa BO-nya?

Jawaban dikumpulkan saat kuliah dan kerjakan secara tertulis.

Вам также может понравиться