Вы находитесь на странице: 1из 5

NAMA : EKO FLORENCIA WULANDARI

NPM : 11310113
KELOMPOK : 09 (SEMBILAN)

Pengaruh bakteri E. Coli terhadap terjadinya penyakit diare pada anak

1. Minat
Bidang minat yang ditekuni ?
Jawab : Ilmu anak,

2. Sub bidang
Jawab : (-)

3. Hal-hal yang di pertanyakan


Tulis dan uraikan hal-hal yang di pertanyakan serta pilih yang paling menarik ?
Jawab :
a. Bagaimanakah pengaruh kasus keracunan makanan, seringnya bakteri E.
coli masuk ke dalam tubuh setelah mengonsumsi makanan yang
terkontaminasi, minum air yang terkontaminasi, atau berenang di kolam
renang umum.
b. Berapa persentase bakteri e.colli terhadap penyakit diare ?
c. Adakah hubungannya dengan system percernaan ?
d. Prilaku apa sajakah yang terjadi pada anak yang tinggal di lingkungan
yang bersih dengan lingkungan yang kotor ?
Yang merupakan pilihan adalah ?
Mengetahui pengaruh pada keracunan makanan, seringnya bakteri E. coli masuk
ke dalam tubuh setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, minum air
yang terkontaminasi, atau berenang di kolam renang umum

4. Alasan tentang hal yang di pertanyakan ?


E Coli adalah yang paling umum untuk menyebut nama bakteri Escherichia coli, adalah
jenis bakteri yang biasanya ditemukan dalam sistem pencernaan pada hewan. Satu
jenis bakteri E-Coli tertentu dapat menyebabkan penyakit sistem pencernaan yang serius,
yang umum ditandai dengan diare dan kadang disertai mual. Dampak lain dari bakteri E
coli adalah menghasilkan racun yang dapat merusak ginjal, serta melemahkan dinding
usus kecil pada anak-anak. Alasan lain untuk menyebut berbahaya pada bakteri E
coli adalah karena tidak ada obat yang efektif untuk ini.

5. Hasil penelusuran literatur ?


a. Teory/konsep
Escherichia coli, atau biasa disingkat E. coli, adalah salah satu jenis bakteri gram
negatif. Pada umumnya, bakteri yang ditemukan oleh Theodor Escherich ini dapat
ditemukan dalam usus besar manusia. E. coli juga merupakan mikroorganisme
yang lazim terdapat pada sapi tetapi tidak menyebabkan penyakit pada hewan
tersebut.
E. coli mudah dimatikan dengan pemanasan setara dengan pasteurisasi yaitu 65
derajat Celsius selama 30 menit.
E. coli merupakan flora normal pada usus manusia, oleh karena itu
mikroorganisme tersebut dijadikan sebagai indikator hygiene produk-produk
pangan. Keberadaan E.coli pada makanan atau minuman mengindikasikan adanya
kontak makanan tersebut dengan kotoran manusia.

Kebanyakan E. coli tidak berbahaya, walaupun ada beberapa jenis seperti E. Coli
tipe O157:H7, dapat mengakibatkan keracunan makanan yang serius pada
manusia. E. coli yang tidak berbahaya dapat menguntungkan manusia dengan
memproduksi vitamin K2, atau dengan mencegah pertumbuhan bakteri lain di
dalam usus.

E coli terdiri dari berbagai macam keragaman yaitu:

1. EHEC (enterohemorrhagic E. coli) menyebabkan serangan diare berdarah


haemolytic uraemic syndrome (HUS). HUS ini ditandai dengan keadaan gagal
ginjal akut, anemia dan kekurangan trombosit dan juga gangguan neurologis
sampai stroke dan koma. Pada kondisi tertentu memproduksi Vero toxin dan
Shiga toxin. Contoh serotype yang memproduksi shigatoxin adalah, E. coli
0157:H7dan Enterohaemorragic E coli O104:H4

2 . ETEC (enterotoxigenic E. coli) disebut juga traveler's diarrhea, dengan gejala


diare cair, kram perut, dan demam, beberapa sero tipe of E. coli (0169:H47,
0148:H28) menghasilkan toksin.

3 . EPEC (enteropathogenic E. coli) dapat menyebabkan diare pada anak-anak.


EPEC menyerang jaringan gastrointestinal tissues, khususnya pada bayi yang baru
lahir dan menyebabkan diare cair atau diare yang disertai perdarahan pada bayi
baru lahir karena produksi toksin yang mirip dengan yang diproduksi oleh bacteri
jenis Shigella dysenteriae.

4. EIEC (enteroinvasive E. coli) menyebabkan diare yang disertai perdarahan


seperti diare yang disebabkan oleh Shigella E. coli juga dapat menyerang jaringan
epitel pada berbagai usia dan juga menyebabkan mual, demam dan rasa
kedinginan. Bakteri serotype ini berhubungan dengan Shigella spp. Pada
beberapa anak menyebabkan haemolytic uraemic syndrome (HUS).

5. EAEC (enteroadherent E. coli) menyebabkan diare pada anak-anak. Pada


beberapa kejadian pada traveler's diarrhea pada orang dewasa menyebabkan
infeksi saluran urine. Kelompok ini tersusun dari beberapa strain E. coli strains
(contohnya, 0119 or 055). Serotipe ini dapat menempel pada jaringan sel manusia
seperti jaringan gastrointestinal dan sel-sel lain. Sebagian dari grup ini dapat
menyebabkan diare ringan khususnya pada anak-anak. E. coli serotype lain
walaupun dapat menempel, tidak menyebabkan timbulnya penyakit. Seperti
EAggEC, strain E. coli ini tidak menghasilkan shigatoksin atau tidak
menghasilkan secret yang merupakan toksin bagi mahluk hidup

6. EAggEC (enteroaggregative E. coli) menyebabkan diare pada anak-anak di


Negara berkembang paling sedikit selama 14 hari. Diare yang terjadi cair,
berlendir dan berdarah pada kondisi tertentu. EAggEC biasanya menyebabkan
demam dengan suhu yang tidak terlalu tinggi (kurang dari 101 F atau 38.3 C)
dan hampir tanpa disertai rasa mual.

b. Kesenjangan yang teridentifikasi ?


Mengetahui pengaruh pada keracunan makanan, seringnya bakteri E. coli masuk
ke dalam tubuh setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, minum air
yang terkontaminasi, atau berenang di kolam renang umum

c. Dugaan sebagai kelanjutan dari kesenjangan yang teridentifikasi ?


Mengurangi angka kejadian diare pada anak

d. Yang di harapkan ada untuk mengurangi kesenjangan ?


Disarankan mancuci tangan sebelum makan

e. Seberapa jauh hari penelusuran literatur untuk memperkuat hal yang di


pertanyakan ?
Karena tingkat terjadinya diare pada anak tinggi

6. Bagaimana hal yang di pertanyakan di rumuskan sebagai masalah ?


a. Variabel
 Variabel yang terdapat dalam masalah ?
Jawab : variabel bebas karena kita harus mengetahui pengaruh bakteri
e.colli terhadap penyakit diare yang menjadi sebab akibat atau timbulnya
suatu variabel terikat .
b. Mempertanyakan atau interiogasi rumusan masalah
 Apakah rumusan masalah di mengerti ? YA
 Apakah rumusan masalah jelas ? YA
 Apakah dapat di interpretasikan lain ? untuk saat ini tidak.
 Apakah dapat di rumuskan secara lebih tepat ? untuk saat ini saya belum
mengetahui.
c. Apakah dimensi study jelas ? YA
d. Apakah kegunaan dari study jelas ? YA
e. Apakah keunikah dari study ini ? pada study kita hanya bermain dengan
data,mudah mencari sasaran penelitian.
f. Apakah asumsi-asumsi yang mendasari study ini ? asumsi bahwa bakteri e.colli
ini yang menyebabkan diare masih tergolong tinggi untuk terjangkit penyakit ini
di kalangan balita dan anak-anak.
g. Apakah tergambarkan kemungkinan jawabannya ? YA
h. Apakah masalah fisibel untuk di teliti ? YA
7. Jawaban terhadap masalah ?
Kemungkinan jawaban terhadap masalah adalah Mengetahui pengaruh pada keracunan
makanan, seringnya bakteri E. coli masuk ke dalam tubuh setelah mengonsumsi makanan
yang terkontaminasi, minum air yang terkontaminasi, atau berenang di kolam renang
umum :

a. Faktor Pencetus
1) Infeksi (virus, bakteri dan protozoa)
2) Alergi
3) Keracunan
4) Imunodefisiensi
5) Malabsorpsi
6) Dan sebab-sebab lain
b. Faktor Lingkungan
1)Sampah
2)Lingkungan yang tidak bersih
3)Tempat Pembuangan Sampah sementara
c. Faktor Manusia
1) Kebiasaan jajan
2) Kebiasaan cuci tangan
3) Kebiasaan menyimpan makanan hidangan
d. Faktor Agent (vector lalat)
Pada dasarnya setiap mahluk di dunia ini mempunyai hubungan dengan
lingkungannya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Lalat adalah salah
satu mahluk yang berperan dalam penyebaran kejadian diare, bertindak sebagai
agent dan atau vektor mekanis yang hanya bertindak sebagai alat pemindah pasif
dengan pengertian bahwa kuman-kuman patogen tidak mengalami perubahan
apapun.

Perkembangbiakan seekor lalat dimulai pada saat seekor lalat betina yang
bertelur.Biasanya sekali bertelur akan menghasilkan 75-150 butir, setiap 30 hari.
Setelah 10-24 jam dalam keadaan baik telur-telur tersebut akan menetas menjadi
larva dan kepompong dalam waktu 4 hari. Setelah itu menjadi imago dan terakhir
menjadi lalatdewasa. Setelah berumur 3 hari, lalat tersebut sudah mampu untuk
bertelur kembali.Siklus hidup lalat, mulai dari telur hingga lalat dewasa
memerlukan waktu 14 hari.dan sangat membutuhkan air. Tanpa air lalat tidak
dapat hidup lebih dari 46 jam. Kebiasaan lalat untuk menempatkan telurnya pada
tempat yang banyak mengandung zat-zat organik, seperti temapat sampah,
membuat kesulitan dalam pemberantasannya. Lalat lebih menyukai makanan
yang bersuhu lebih tinggi darisuhu udara sekitarnya

8. Rumusa hipotesis sebagai berikut


Hubungan dengan system pencernaan terhadap penyakit diare
Hubungan bakteri e.colli dengan penyakit diare
Hubungan lingkungan dengan penyakit diare
Hubungan terhadap kebiasaan dalam mencuci tangan sebelum makan dengan
penyakit diare
Hubungan vector lalat terhadap penyakit diare

Apakah hipotesis di perkirakan dapat di uji ? insyaallah

Вам также может понравиться