Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB I
PENDAHULUAN
akan datang.
1
Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Yogyakarta: Media Wacana Press, 2003), cet ke-3, h.12
1
2
peserta didik dengan nilai- nilai yang luhur agar menjadi manusia yang
secara keseluruhan.2
karakter yang dapat dibangun dan dibiasakan adalah sikap disiplin. Nilai-
2
H.E. Mulyasa, Manajemen PAUD, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya), Cet III, h.67
3
Ibid., h.69.
3
peraturan atau tata tertib sekolah akan mendapatkan hukuman atau sanksi
sekolah mampu menerapkan tata tertib dengan baik dan konsisten maka
kedisiplinan akan menjadi sebuah budaya dan karakter yang tercemin pada
atau hasil pendidikan yang baik, baik dari segi prestasi kepribadiannya
belajarnya.
4
H. Nurochim, Ilmu-Ilmu Sosial, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), Cet 1, h.
141
4
kelak disiplin diri akan membuat hidup mereka bahagia, berhasil, dan
Selain itu Imam Ghazali dalam kitab Ihya' Ulum ad-din yang
dikutip oleh Muhammad Abu Nadlir menulis, "Jika pada seseorang anak
memberi semangat dengan hadiah atau dengan ucapan yang manis sesuai
Oleh karena seorang siswa yang rajin, berakhlak baik, dan yang
Kala itulah, anak itu akan menemukan jiwanya senang menerima itu di
5
Sylvia Rimm, Menidik dan Menerapkan Disiplin pada Anak Prasekolah, (Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 2003), h.47
5
apa yang disukai seorang anak. Guru harus bisa memberikan hadiah-
depannya. Sangat sedikit guru yang sadar ataupun memiliki bekal dalam
hal mendidik. Banyak guru menjadi ditakuti oleh muridnya karena metode
yang penuh dengan tekanan psikologis. Hal ini juga yang sering
untuk mencetak generasi muda yang cerdas bukan saja dalam ilmu
pengetahuan tetapi juga dalam hal sikap dan perilaku yang humanis.
Selain itu, orang tua maupun guru sering merasa kesulitan dalam
reward yang diberikan tidak boleh berlebihan karena hal tersebut akan
peserta didik. Namun reward dan punishment harus diberikan pada situasi
dapat mengembangkan rasa percaya diri dalam anak. Kita dapat melihat
muka-muka yang lucu. Selain itu, stiker dapat mendorong anak untuk
interaksi positif antara guru dan anak. Alat ini memberi catatan sehingga
meningkat dan mana yang perlu ditingkatkan. Teknik ini mendorong anak
peraturan dengan baik dan memiliki semangat belajar yang tinggi akan
sendiri.
sekolah, tidak semua peserta didik dapat melaksanakan tata tertib dan
Reward dapat diberikan bagi siswa yang mematuhi seluruh peraturan dan
tata terib dengan baik dan konsisten. Penerapan reward merupakan suatu
tata tertib tersebut dilaksanakan dengan baik dan teratur, maka tujuan
iri hati, siswa tidak berorientasi pada reward yang diberikan oleh guru dan
dengan siswa yang tidak mendapatkan reward. Karena esensi dari disiplin
sendiri adalah membiasakan diri untuk menataati peraturan tata tertib dan
patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan yang telah ditetapkan oleh
sikap disiplin belajar peserta didik dengan cara menempelkan pada papan
proses stimulus dan respon yang bersifat mekanisme. Oleh karena itu
konsisten.
10
B. Identifikasi Masalah
pendidikan karakter
mendisiplinkan anak
C. Pembatasan Masalah
Dari latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka penulis
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas maka
Bengkulu.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah-masalah yang telah dibahas di atas, maka
F. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis:
2. Secara Praktis:
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Metode Bermain Peran (Role Playing)
maupun mental.
6
H.Abdul Aziz Wahab, Metode dan Model-Model Mengajar IPS, (Bandung: Alfabeta,
2009), hal.109
13
14
yang tinggi, memiliki kendali diri yang bagus, dan memiliki rasa
antaranya:
anak.
sebaik-baiknya
7
H.E. Mulyasa, Manajemen PAUD, (Bandung: PT Remaja Roska Karya), Cet III, h.165
17
6) Bahasa lisan siswa dapat dibina menjadi bahasa yang baik agar
pertunjukan.
sebagainya.
cukup lama.
bersama-sama.
masing-masing kelompok.
bermain.
19
membantunya.
2. Disiplin Belajar
a. Pengertian Disiplin
kata “disciple” yakni seorang yang belajar dari atau suka rela
8
Elizabeth Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, (Jakarta: Erlangga, 1978), h. 82
20
penyesuaian diri.10
dikutip oleh buku karangan Prof. Dr. H.E. Mulyasa dalam bukunya
11
Sylvia Rimm, Menidik dan Menerapkan Disiplin pada Anak Prasekolah, (Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 2003), h. 47
12
Anas Salahubin, Pendidikan Karakter,(Bandung: Pustaka Setia, 2013), h. 244
22
memecahkan masalah.
sehari-hari.
3. Indikator Disiplin
13
Sylvia Rimm, Menidik dan Menerapkan Disiplin pada Anak Prasekolah, (Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Umum, 2001), h. 79
24
belajar :
a. Pengertian Reward
belajarnya.
luar pembelajaran.
14
John W. Santrock, Alih Bahasa Tri Wibowo, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana,
2008), Cet 2. H. 272-273
26
yaitu lingkungan sekitar sekolah atau siswa dan siswi atau dalam
SMP dan SMA tahun 1975. Dilihat dari sisi ini maka IPS sebagai
bidang studi masih “baru“, meskipun yang dikaji di IPS bukanlah hal
15
Sapriya, Pendidikan IPS, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), h.19
27
Madiun.
positif pada sikap kedisiplinan siswa . Hal ini dapat terlihat dari
kedisiplinan.
C. Kerangka Berfikir
Gambar 2.1
Disiplin
(Y)
29
peran siswa akan terlihat lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran IPS,
sehingga siswa belajar dalam pembelajaran IPS akan lebih disiplin lagi.
disiplin dan tertib dalam kegiatan belajar mengajar. Ketika reward tersebut
diberikan diberikan kepada siswa yang paling disiplin dan tertib, maka hal
tersebut memicu motivasi dan semangat bagi siswa lainnya agar lebih baik
dari sebelumnya.
terhadap tata tertib yang berlaku. Tata tertib tersebut bisa berupa tata
tertib baku yang ditetapkan oleh sekolah maupun tata tertib tidak baku
tindakan belajar siswa yang dilakukan secara sadar, dan teratur dalam
tepat waktu, mencatat hal-hal yang dianggap penting, aktif dan kreatif
D. Hipotesis Tindakan
Pembelajaran menggunakan metode bermain peran dan reward
Kota Bengkulu.
Bengkulu.
31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan
yang bekerja dengan data dan angka mulai dari pengumpulan data,
diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan
16
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, ( Jakarta:
Rineka Cipta, 2010), h.175
17
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kuantitatif dan R dan D, (Bandung:
Alfabeta, 2007), h.77
31
32
pendidikan. Jadi untuk mendapatkan data yang valid dan tujuan penelitian
kelas A berjumlah 20, kelas B berjumlah 20. Pengambilan lokasi ini akan
C. Desain Penelitian
pedoman penelitian.
33
Tabel 3.1
Desain Penelitian
Tabel 3.2
Jumlah Murid SDN. 15 Kota Bengkulu
1. A 20
2. B 20
Jumlah 40
wakil yang diteliti. Sampel ini diambil dari populasi terjangkau dengan
teknik Cluster Random Sampling, yaitu 2 kelas dari` 2 kelas yang ada.
Siswa kelas IV SDN 15 Kota Bengkulu yang diambil dua kelas berjumlah
40 orang yang terbagi atas dua kelas yaitu kelas A dan B. Penempatan
siswa pada kelas IV tersebut dilakukan secara acak oleh pihak sekolah
18
Azwar, Metode Penelitian, h. 118
34
tanpa didasarkan atas ranking atau nilai. Maka diasumsikan bahwa setiap
kelas pada kelas IV SDN 15 Kota Bengkulu merupakan kelas yang relative
homogenitas.
Tabel 3.3
Jumlah Murid SDN. 15 Kota Bengkulu
IV A Kontrol 20
IV B Eksperimen 20
Jumlah 40
yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara
manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati
2. Dokumentasi
berbentuk karya misalnya karya seni yang dapat berupa gamabar, patung,
3. Koesioner (Angket)
pengumpulan data yang efektif bila peneliti tahu dengan pasti variabel
yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.
G. Instrumen Penelitian
variabel yang diteliti. Oleh karena itu, instrumen penelitian harus sesuai
yang diteliti.
19
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan R&D, h. 329
36
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Metode Bermain Peran
Tabel 3.5
Instrumen Penelitian Metode Bermain Peran
Memilih peran 4
sebagai warga
Mentaati aturan 5
sebagai pemimpin
1. Metode Keaktifan, Mentaati aturan 6 4
Bermain ketetapan dan sebagai wakil
Peran (X1) mengikuti aturan pemimpin
Mentaati aturan 7
sebagai prajurit
belanda
Mentaati aturan 8
sebagai warga
Berperan sebagai 9
pemimpin
Kerjasama dalam Berperan sebagai 10 4
kelas wakil pemimpin
Berperan sebagai 11
prajurit belanda
Berperan sebagai 12
warga
Tabel 3.6
Kriteria Penilaian Metode Bermain Peran
sama
4. Memilih Mendengarkan Memilih Berkumpul 3
Peran penjelasan peran yang dengan
sebagai guru tentang akan teman
warga peran yang dimainkan yang
akan memiliki
dimainkan peran yang
sama
5. Mentaati Mendengarkan Menyetujui Mentaati 3
aturan penjelasan aturan aturan
sebagai guru tentang hingga
pemimpin aturan bermain selesai
6. Mentaati Mendengarkan Menyetujui Mentaati 3
aturan penjelasan aturan aturan
sebagai guru tentang hingga
wakil aturan bermain selesai
pemimpin
7. Mentaati Mendengarkan Menyetujui Mentaati 3
aturan penjelasan aturan aturan
sebagai guru tentang hingga
prajurit aturan bermain selesai
belanda
8. Mentaati Mendengarkan Menyetujui Mentaati 3
aturan penjelasan aturan aturan
sebagai guru tentang hingga
warga aturan bermain selesai
9. Berperan Menggunakan Menepati Bercakap- 3
sebagai atribut sesuai posisi cakap
pemimpin peran sesuai dengan
peran teman
10. Berperan Menggunakan Menepati Bercakap- 3
sebagai atribut sesuai posisi cakap
wakil peran sesuai dengan
pemimpin peran teman
11. Berperan Menggunakan Menepati Bercakap- 3
sebagai atribut sesuai posisi cakap
prajurit peran sesuai dengan
belanda peran teman
12. Berperan Menggunakan Menepati Bercakap- 3
sebagai atribut sesuai posisi cakap
warga peran sesuai dengan
peran teman
39
Keterangan :
Apabila anak hanya melaksanakan satu aktifitas pada kolom
kriteria maka diberi nilai 1
Apabila anak melaksanakan dua aktifitas pada kolom kriteria
maka diberi nilai 2
Apabila anak melaksanakan tiga aktifitas pada kolom kriteria
maka diberi nilai 3
Tabel 3.7
Kisi-Kisi Reward Sticker Pictured
Tabel 3.8
Insrtumen Penelitian Reward Sticker Pictured
Tabel 3.9
Kriteria Penilaian Reward Sticker Pictured
No. Item S SB SK TA
1. Siswa
mempersiapkan
perlengkapan untuk
belajar
2. Siswa
memperhatikan
pelajaran
3. Siswa senang
41
mengikuti pelajaran
4. Siswa bersemangat
mengikuti pelajaran
5. Siswa berpartisipasi
aktif dalam
mengikuti pelajaran
6. Siswa menanyakan
materi yang belum
dipahami
7. Siswa senang
menjawab
pertanyaan dari
guru
8. Siswa mengerjakan
tugas yang
diberikan guru
9. Siswa mengerjakan
tugas dari guru
tepat waktu
10. Siswa mendapat
reward dari guru
Keterangan :
S : Semua siswa
SB : Sebagian besar siswa
Sk : Sebagian kecil siswa
TA : Tidak ada siswa
Tabel 3.10
Kisi-Kisi Disiplin Belajar
Memperhatikan pelajaran
yang disampaikan guru
Mencatat hal-hal yang
dianggap penting
1. Disiplin Belajar (Y) Prilaku kedisiplinan di Bertanya mengenai hal-hal
dalam kelas yang belum jelas
Tidak ribut di dalam kelas
Meminta izin guru untuk
masuk dan keluar kelas
Mengumpulkan tugas tepat
waktu
Patuh dalam Aktif dan kreatif dalam
mengerjakan tugas- kerja
tugas sekolah
Tidak mencoret hasil
pekerjaan teman
Tabel 3.11
Instrumen Penelitian Disiplin Belajar
d. Tidak ribut di
dalam kelas
e. Meminta izin
guru untuk
masuk dan
keluar kelas
Patuh dalam a. Mengumpulka 14,15,16,17, 7
mengerjakan n tugas tepat 18,19,20
tugas-tugas waktu
sekolah b. Aktif dan
kreatif dalam
kerja
c. Tidak
mencoret hasil
pekerjaan
teman
Tabel 3.12
Kriteria Penilaian Disiplin Belajar
oleh guru
15 Menyelesaikan tugas-tugas tepat waktu
16 Mengumpulkan PR tepat waktu
17 Membantu teman yang kesulitan, jika
pekerjaan diri telah selesai
18 Kemandirian mengerjakan tugas dan
ulangan
19 Kelengkapan membawa alat tulis dan
buku pelajaran
20 Menjaga kebersihan ruang kelas dan
lingkungan sekolah
Jumlah
Keterangan:
S : Semua siswa
SB : Sebagian besar siswa
Sk : Sebagian kecil siswa
TA : Tidak ada siswa
moment.21
20
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), h.19
21
Ridwan , Dasar-dasar Statistik, (Bandung: Alfabeta, 2013), h.227
45
r N∑XY−(∑X)(∑Y)
xy=
√(N∑X2−(∑X)2)(N∑Y2−(∑Y)2)
Keterangan:
berulang kali, alat pengukur itu menunjukka hasil yang sama, dalam
variabel ganjil Y ( item soal yang brnomor genap) yaitu 𝑟𝑥𝑦 𝑑𝑎𝑛𝑟ℎℎ
11
atau 𝑟22 .
Rumus:
11 𝑁∑𝑋𝑌−(∑𝑋)(∑𝑌)
𝑟22 =
√(𝑁∑𝑋 2−(∑𝑋)2 )(𝑁∑𝑌 2−(∑𝑌)2
Keterangan:
11
𝑟22 : kolerasi item X dan Y
∑Y : Jumlah skor item yang bernomor ganjil (X)
∑Y : Jumlah skor item yang berjumlah genap (Y)
∑XY : Perkalian antara X dan Y
𝑟 2𝑟
11
11= 22
11
1+𝑟
22
tidak. Uji yang digunakan dalam normalitas adalah uji chi kuadrat:
(𝑓0−𝑓𝑒)2
2=
𝑥 𝑓𝑒
𝐾𝑒𝑡𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛:
2. Uji homogenitas
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
F Hitung= 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
3. Pengujian hipotesis
H0 : µ1 ≤ µ2
Ha : µ1 ˃ µ
Keterangan: