Вы находитесь на странице: 1из 9

PENYULUHAN TENTANG INFEKSI PERNAFASAN AKUT (ISPA)

OLEH

NAMA ANGGOTA :

1. Jindrid M. Neonane
2. Lily Fudikoa
3. Obe novadin Ruku
4. Maristela K. Sabu Udak
5. Maria M. Seritus
6. Maria Bosa
7. Maylan P. Haba Djingi
8. Maria Y. Djuma
9. Srikandi W. Abubakar
10. Meselina Basang
11. Maria P. Subang
12. Miriam M. Kalemuji
13. Marselina Bulu
14. Messy Nalle
15. Sandy Cristiani Lomi Rihi

KELAS : KEBIDANAN /B
SEMESTER : IV
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
CITRA HUSADA MANDIRI
KUPANG
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
INFEKSI PERNAFASAN AKUT (ISPA)

Pokok bahasan : Infeksi Pernafasan Akut


Sasaran : Ibu dan anak balita
Waktu : 1 x 60 menit
Tempat : Posyandu Kamboja 2

A. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan umum
Di harapkan pasien dapat mengerti dan memahami tentang penyakit ISPA.
2. Tujuan khusus
a. Menjelaskan pengertian ISPA dengan benar
b. Mengetahui penyebab dari ISPA pada anak
c. Mengetahui tanda dan gejala penyakit ISPA pada anak
d. Mengetahui cara penularan penyakit ISPA pada anak
e. Mengetahui cara pencegahan penyakit ISPA pada anak
f. Mengetahui dampak/bahaya penyakit ISPA pada anak

B. Materi (terlampir)
1. Pengertian ISPA Dengan Benar
2. Penyebab Dari ISPA Pada Anak
3. Tanda Dan Gejala Penyakit ISPA Pada Anak
4. Cara Penularan Penyakit ISPA Pada Anak
5. Cara Pencegahan Penyakit ISPA Pada Anak
6. Dampak/Bahaya Penyakit ISPA Pada Anak
C. Kegiatan Penyuluhan

No Tahapan Kegiatan Waktu


Penyuluh Peserta
1. Pembukaan Memberikan salam Menanggapi 10 menit
2. Pemberi materi a. Memberikan Mendengarkan 30 menit
penyuluhan tentang dan menanggapi
apa itu infeksi
pernafasan akut
b. Memberi kesempatan
bertanya
c. Menjawab
pertanyaan
3. Evauasi Menggali pengetahuan Dapat memberi 10 menit
sasaran dengan memberi jawaban
pertanyaan
4. Penutup a. Memberi salam 10 menit
b. Penutup

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi

E. Alat/Media
Leaflet

F. PENGORGANISASIAN
1. Moderator : Mesi Nalle
2. Penyuluh : Maristela Katarina Sabu Udak
3. Notulen : Sandy Christiani Lomi Rihi
4. Dokumentasi : Srikandi W. Abubakar
LAMPIRAN MATERI INFEKSI PERNAFASAN AKUT

1. Pengertian
ISPA adalah suatu ISPA ( infeksi saluran pernafasan akut) ini berarti masuknya kuman
penyakit kedalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan penyakit.
Saluran pernafasan yaitu bagian tubuh mulai dari hidung hingga paru-paru dan infeksi
akut yaitu infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari.
Adapun pembagian ISPAsecara anatomis adalah sebagai berikut:
a. ISPA ringan
Ditandai dengan satu atau lebih gejala berikut :
1) Batuk.
2) Pilek dengan atau tanpa demam.
b. ISPA sedang
Meliputi gejala ISPA ringan ditambah satu atau lebih gejala berikut :
1) Pernapasan cepat.
2) Wheezing(nafas menciut-ciut).
3) Sakit atau keluar cairan dari telinga.
4) Bercak kemerahan (campak).
5) Khusus untuk bayi
c. ISPA berat
Meliputi gejala sedang atau ringan ditambah satu atau lebih gejala berikut :
1) Penarikan sela iga kedalam sewaktu inspirasi.
2) Kesadaran menurun.
3) Bibir/kulit pucat kebiruan.
4) Stridor (nafas ngorok) sewaktu istirahat.
5) Adanya selaput membrane difteri.
2. Penyebab ISPA
a. Virus dan bakteri : virus influeuza sterptococcus, shapilococcus, haemopilus
influerzae.
b. Alergen spesifik : alergi yang disebabkan oleh debu asap dan udara dingin atau panas.
c. Perubahan cuaca dan lingkungan : kondisi cuaca yang tidak baik seperti peralihan
suhu panas ke hujan dan lingkungan yang tidak bersih atau tercemar.
d. Aktifitas : kondisi dimana anak memiliki kegiatan yang banyak tanpa memperhatikan
kondisi tubuh atau daya tahan tubuh yang dapat menyebabkan anak-anak menderita
ISPA.
e. Asupan gizi yang kurang.

3. Tanda dan Gejala ISPA


a. Suhu badan balita <37°C.
b. Terdapat batuk.
c. Terjadi pilek.
d. Hidung tersumbat, karena adanya discharge atau cairan di rongga hidung anak,
discharge hidung sering dimulai sebagai discharge yang jernih kemudian kental
berwarna kuning Purulen.
e. Nafas anak cepat, pada anak usia l2 bulan sampai 5 tahun pernafasannya <40x/i.
f. Nafas berbunyi wheezing.
g. Nyeri pada tenggorokan.
h. Terkadang anak tidak mau minum.

4. Patofisiologi
Perjalanan alamiah penyakit ISPA dibagi 4 tahap yaitu :
a. Tahap prepatogenesis : penyebab telah ada tetapi belum menunjukkan reaksi apa-apa.
b. Tahap inkubasi : virus merusak lapisan epitel dan lapisan mukosa. Tubuh menjadi
lemah apalagi bila keadaan gizi dan daya tahan sebelumnya rendah.
c. Tahap dini penyakit : dimulai dari munculnya gejala penyakit, timbul gejala demam
dan batuk.
d. Tahap lanjut penyaklit, dibagi menjadi empat yaitu dapat sembuh sempurna, sembuh
dengan atelektasis, menjadi kronos dan meninggal akibat pneumonia.

5. Penyebaran Penyakit
Pada ISPA, dikenal 3 cara penyebaran infeksi, yaitu :
a. Melalui areosol (partikel halus) yang lembut, terutama oleh karena batuk-batuk.
b. Melalui areosol yang lebih berat, terjadi pada waktu batuk-batuk dan bersin.
c. Melalui kontak langsung atau tidak langsung dari benda-benda yang telah dicemari

6. Faktor Risiko
a. Faktor-faktor resiko yang mempengaruhi terjadinya ISPA :
1) Usia
Anak yang usianya lebih muda, kemungkinan untuk menderita atau terkena
penyakit ISPA lebih besar bila dibandingkan dengan anak yang usianya lebih tua
karena daya tahan tubuhnya lebih rendah.
b. Status Imunisasi
Annak dengan status imunisasi yang lengkap, daya tahan tubuhnya lebih baik
dibandingkan dengan anak yang status imunisasinya tidak lengkap.
c. Lingkungan
Lingkungan yang udaranya tidak baik, seperti polusi dan asap rokok dapat
menyebabkan timbulnya penyakit ISPA pada anak.

7. Penatalaksanaan
Berikan larutan jeruk nipis yang dicampur kecap
Cara pembuatan larutan jeruk nipis-kecap :
a. Alat dan bahan yang dibutuhkan adalah
1) jeruk nipis
2) kecap
3) air matang
4) sendok gelas pisau
b. Cara pembuatannya adalah sebagai berikut
1) Siapkan alat dan bahan
2) Cuci jeruk nipis sampai bersih
3) Potong jeruk nipis menjadi 2 bagian
4) Peras jerus nipis, kira-kira 1 sendok makan
5) Campurkan dengan1/2 -1 sendok kecap manis aduk rata
c. Aturan pemakaiannya adalah sebagai berikut :
1) Bagi orang dewasa, minum 3 x 1 sendok makan larutan tanpa dicampur air
2) Bagi orang anak-anak, minum 3 x 1/2 sendok makan larutan tanpa dicampur
air
3) Bila ingin minum air setelah minum larutan, minumlah air matang yang masih
hangat.
d. Bila batuk tidak berkurang, segera periksakan diri ke pusat pelayanan.

8. Pencegahan
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit ISPA pada anak antara
lain :
a. Mengusahakan agar anak memperoleh gizi yang baik, diantaranya dengan cara
memberikan makanan kepada anak yang mengandung cukup gizi.
b. Memberikan imunisasi yang lengkap kepada anak agar daya tahan tubuh terhadap
penyakit baik.
c. Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan agar tetap bersih.
d. Mencegah anak berhubungan dengan klien ISPA. Salah satu cara adalah memakai
penutup hidung dan mulut bila kontak langsung dengan anggota keluarga atau orang
yang sedang menderita penyakit ISPA.

9. Komplikasi ISPA
a. Asma
Asma adalah berulang atau batuk persisten yang disebabkan oleh suatu kondisi alergi
non infeksi dengan gejala : sesak nafas, nafas berbunyi wheezing, dada terasa
tertekan, batuk biasanya pada malam hari atau dini hari.
b. Kejang demam
Kejang demam adalah bangkilan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu
rentan lebih dari 38oC) dengan gejala berupa serangan kejang klonik atau tonik klonik
bilateral. Tanda lainnya seperti mata terbalik keatas dengan disertai kejang kekakuan
atau kelemahan, gerakan sentakan berulang tanpa didahului kekakuan atau hanya
sentakan kekauan fokal.

c. Tuli
Tuli adalah gangguan sistem pendengaran yang terjadi karena adanya infeksi yang
disebabkan oleh bakteri atau virus dengan gejala awal nyeri pada telinga yang
mendadak, persisten dan adanya cairan pada rongga telinga.
d. Syok
Syok merupakan kondisi dimana seseorang mengalami penurunan fungsi dari system
tubuh yang disebabkan oleh babagai faktor antara lain : faktor obstruksi contohnya
hambatan pada system pernafasan yang mengakibatkan seseorang kekurangan
oksigen sehingga seseorang tersebut kekurang suplay oksigen ke otak dan
mengakibatkan syok.

10. Pencegahan ISPA pada Balita


Kegiatan atau jenis-jenis yang dapat dilakukan dalam mencegah terjadinya penyakit ISPA
pada anak antara lain :
1. Perbaikan peningkatan gizi pada balita
a. Penyusunan atau pengaturan menu
b. Cara pengolahan makanan
c. Variasi menu
2. Perbaikan dan santasi lingkungan
3. Pemeliharaan Kesehatan perorangan
4. Tindakan preventif
a. Memberikan imunisasi pada gorongan yang rentan terhadap penyakit tertentu
b. Isolasi terhadap penderita ISPA
5. Perawatan dan pengobatan ISPA di rumah
a. Memberi makan
Pemberian makanan yang cukup dan bergizi untuk menghindari penurunan berat
badan yang akan rnengakibatkan malnutrisi. Berikan makan sedikit-sedikit tapi
sering dari biasanya, lebih-lebih jika anak muntah. pemberian ASI pada bayi
yang menyusui juga tetap diberikan.
b. Pemberian cairan atau minuman
Anak dengan infeksi saluran pernafasan dapat kehilangan cairan lebih banyak dari
biasanya terutama bila demam, menambah pemberian minum atau cairan untuk
menghindari dehidrasi. Dehidrasi akan melemahkan anak dan dapat memperberat
penyakitnya, pemberian cairan akan membantu mengencerkan dahak,
Menjaga kelancaran pernafasan
c. Menjaga kelancaran pernafasan dengan cara mengajarkan anak agar bila ia batuk
lendirnya dikeluarkan.
d. Bersihkan hidung
Membersihkan hidung dengan memakai kain bersih yang lunak untuk
membersihkan lubang hidung,jika hidung tersumbat karena ingus yang telah
mengering, tetesilah dengan air garam untuk membasahinya.
e. Mengatasi panas
Untuk anak usia 2bln - 5tahun demam diatasi dengan paracetamol dan atau
dengan kompres (bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus segera dirujuk).
Pemberian kompres dengan cara : gunakan kain bersih celupkan pada air (air
hangat kuku) peras seperlunya, kemudian letakkan diatas dahi anak, lipat paha,
lipat ketiak, ulangi bila kan sudah dingin.
f. Istirahat
Berikan istirahat yang cukup karena dengan istirahat gejala bisa berkurang.
Mengamati tanda-tanda bahaya yang mungkin timbul seperti sesak nafas, nafas
cepat, anak tidak mampu minum, suhu tubuh tinggi, bila terjadi segera bawa anak
ke pelayanan kesehatan agar komplikasi tidak terjadi.

Вам также может понравиться