Вы находитесь на странице: 1из 19

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Adapun
penyusunan makalah ini guna untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Komputer Akuntansi

Makalah yang penulis susun bertujuan untuk menambah wawasan serta pengetahuan yang
sesungguhnya diterapkan di bidang akuntansi, serta untuk melatih memecahkan masalah-
masalah yang ada dalam bidang tersebut sebagai aktualisasi ilmu yang dipelajari di
universitas.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan laporan Makalah ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Bandar lampung, 11 oktober 2017

Penulis

Kelompok 1

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................1

DAFTAR ISI...............................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.............................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH.........................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

A. TAHAP PENCATATAN
1. Dokumen Transaksi.............................................................................................4
2. Jurnal...................................................................................................................4
B. TAHAP PENGGOLONGAN
1. Buku Besar..........................................................................................................7
2. Buku Besar Pembantu.........................................................................................8
C. TAHAP PENGIKHTISARAN
1. Neraca Saldo........................................................................................................8
2. Ayat Jurnal Penyesuaian.....................................................................................9
3. Neraca Lajur......................................................................................................10
4. Jurnal Penutup...................................................................................................10
5. Menutup Akun Buku Besar...............................................................................11
6. Neraca Saldo Setelah Penutupan.......................................................................12
D. TAHAP PELAPORAN
1. Laporan Laba/Rugi...........................................................................................13
2. Laporan Perubahan Modal...............................................................................13
3. Neraca..............................................................................................................14
4. Laporan Arus Kas............................................................................................16
5. Catatan Atas Laporan Keuangan......................................................................16

STRUKTUR ATAU BAGAN AKUNTANSI..........................................................................17

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN......................................................................................................18
B. SARAN..................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................19

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Persamaan Akuntansi atau accounting equation merupakan suatu persamaan yang


menggambarkan bahwa jumlah harta yang tercatat pada sebelah kiri itu sama dengan
jumlah sumber pembelanjaan atau kekayaan yang terdapat pada sebelah kanan. Pada
umumnya harta yang dimiliki oleh sebuah perusahaan dikatakan sebagai aktiva atau aset.
Jika aktiva ini bernilai Rp 1.000.000 maka sumber pembelanjaan juga harus berjumlah Rp
1.000.000. Maka aktiva ini akan menunjukkan sebagai bentuk kekayaan yang dimiliki
oleh perusahaan dan merupakan sumber daya pada perusahaan yang melakukan usaha.
Dengan demikian sumber kekayaan atau sumber pembelanjaan ini menggambarkan siapa
yang membelanjai kekayaan tersebut saat itu. Oleh karena itu, aktiva harus sama dengan
sumber harta belanja. Sumber belanja ini terbagi menjadi atas dua yaitu berasal dari
pemilik dan dari kreditor (pemakai pinjaman). Sumber belanja yang berasal dari pemilik
disebut sebagai modal sedangkan sumber belanja yang berasal dari kreditor dikatakan
sebagai kewajiban atau hutang.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Menjelasakan dasar-dasar akuntansi
2. Mampu memahami struktur akuntansi
3. Mengetahui format-format akuntansi

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. TAHAP PENCATATAN
1. Dokumen Transaksi
Transaksi adalah situasi atau kejadian yang melibatkan unsur lingkungan dan
mempengaruhi posisi keuangan. Setiap transaksi harus dibuatkan keterangan tertulis
seperti faktur atau nota penjualan atau kwitansi dan disebut dengan Bukti Transaksi.
Hal yang sangat subtansional dalam siklus akuntansi ialah transaksi karena ia
merupakan pondasi dalam penyusunan laporan akuntansi. Transaksi keuangan
dalam bahasa global, ialah segenap realitas yang menjadi pondasi dalam prosesi
aktivitas mata rantai keuangan berorientasi efektivitas yang kualitas. Sedangkan
dokumen transaksi merupakan lembaran yang mendukung bahwa telah terjadinya
suatu transaksi. Macam-Macam Bukti Pencatatan
a. Bukti Transaksi Intern
Bukti transaksi intern adalah bukti transaksi yang khusus di buat oleh intern dan
dibuat untuk intern perusahaan. Yang termasuk bukti intern sebagai berikut:
- Bukti Kas Masuk
Bukti kas masuk adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah menerima uang
secara cash atau secara tunai.
- Bukti Kas Keluar
Bukti kas keluar adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah mengeluarkan
uang tunai, seperti pembelian dengan tunai atau pembayaran gaji, pembayaran
utang atau pengeluaran-pengeluaran yang lainnya.
- Memo
Memo adalah bukti pencatatan antar bagian atau manager dengan bagian-
bagian yang ada di lingkungan perusahaan

b. Bukti Transaksi Ekstern


Bukti ekstern adalah bukti pencatatan transaksi yang berhubungan dengan pihak
di luar perusahaan. Misalnya, bukti pengeluaran kas, faktur pembelian / penjualan
dan pembayaran upah. Berikut contoh bukti ekstern.

4
- Faktur
Adalah bukti pembelian atau penjualan barang secara kredit yang dibuat oleh
pihak penjual dan diberikan kepada pihak pembeli.
- Kwitansi
Adalah bukti penerimaan sejumlah uang yang ditandatangani oleh penerima
uang dan diserahkan kepada yang membayar sejumlah uang tersebut.
- Nota Kontan
Nota kontan adalah bukti atas pembelian sejumlah barang secara tunai. Nota
dibuat oleh pedagang dan diberikan kepada pembeli. Biasanya nota dibuat
rangkap dua, satu lembar untuk pembeli dan lembaran kedua untuk penjual
- Nota Debet
Nota Debet adalah bukti transaksi pengiriman kembali barang yang dibeli
(return pembelian), karena sebagian barang yang dibeli ada yang rusak atau
tidak sesuai pesanan. Maka, nota debet dibuat oleh pembeli untuk dikirimkan
kepada penjual. Nota debet dikirim bersamaan dengan barang yang
dikembalikan kepada penjual. Nota debet merupakan bukti bahwa pembeli
telah mendebet akun penjual. Jika transaksi dilakukan secara kredit, maka
pembeli akan mendebet akun hutangnya pada rekening penjual (kewajiban
pembeli berkurang). Jika transaksi dilakukan secara tunai, maka pembeli akan
mendebet akun kasnya sebagai akibat dari penerimaan uangnya kembali. Sama
dengan retur penjualan, retur pembelian tergantung pada kesepakatan bersama
antara penjual dan pembeli.
- Nota Kredit
Nota kredit adalah bukti bahwa perusahaan telah mengkredit perkiraan
langganannya yang disebabkan oleh berbagai hal. Nota kredit dikirimkan oleh
perusahaan kepada langganannya sehubungan barang yang dijual tidak cocok
atau rusak, untuk itu penjual setuju menerima barangnya.
- Cek
Cek Adalah surat perintah kepada bank sebesar jumlah yang tercantum dalam
cek tersebut kepada seseorang atau orang yang membawa cek tersebut. Cek
dibuat oleh pihak yang mempunyai simpanan di bank dan pengeluaran cek
ditujukan kepada orang yang dikehendakinya.

5
2. Jurnal
Jurnal adalah catatan tentang yang memisahkan antara Debet dan kredit (Pengeluaran
dan Pemasukan). Jurnal inilah nantinya akan memberikan keterangan kepada kita
tentang semua bukti transaksi. Semua transaksi akan terposting dalan jurnal ini.
Umumnya Perusahaan kecil seperti toko dan sebagainya menggunakan satu jurnal
saja yang biasa di kenal dengan nama jurnal umum. Sedangkan dalam kelompok
usaha besar, mereka menggunakan beberapa jurnal seperti Jurnal Penerimaan Kas,
Jurnal Pengeluaran Kas, Jurnal Pembelian, Jurnal Penjualan, Jurnal Umum.
Dalam kasus di atas, penggunaan jurnal-jurnal di atas lebih mudah di paham daripada
menggunakan jurnal umum secara keseluruhan. Tetapi kelemahannya, kolom yang di
gunakan sangat banyak berdasarkan jumlah perkiraan/pos keuangan yang di gunakan
a. Jurnal umum
Jurnal umum adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap transaksi dalam
perusahaan secara terperinci
b. Jurnal khusus
jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi
khusus dalam perusahaan yang berhubungan dengan penjualan dan pembelian.
Jurnal khusus terdiri dari :
- Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal Penerimaan kas adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap
penerimaan kas dalam suatu perusahaan
- Jurnal Penjualan
Jurnal Penjualan adalah jurnal yang digunakan apabila kita melakukan
penjualan barang secara kredit kepada Customer
- Jurnal Pengeluaran Kas
Jurnal Pengeluaran kas adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap
pengeluaran kas dalam suatu perusahaan
- Jurnal Pembelian
Jurnal Pembelian adalah jurnal yang digunakan apabila kita melakukan
pembelian barang secara kredit kepada supplier.
- Jurnal Umum(Memorial)
Memorial Journal adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi
diluar empat jurnal diatas

6
B. TAHAP PENGGOLONGAN
1. Buku Besar
Buku besar secara mutlak memberikan informasi jumlah keseluruhan transaksi
secara penuh dalam satu siklus. Mulai dari tanggal, keterangan di debet atau di kredit
serta nominal yang ada. Misalnya pada Buku Besar Kas, maka akan tampak semua
transaksi keuangan yang melibatkan Perkiraan / Pos Kas. Yaitu yang mempengaruhi
uang tunai secara langsung. Begitupun dengan Piutang dan Utang.
Buku besar adalah himpunan rekening-rekening yang saling berhubungan yang
menggambarkan pengaruh transaksi terhadap perubahan harta, utang dan modal.
Pemindahbukuan semua pos-pos jurnal ke buku besar disebut posting. Nama akun
yang dipakai pada ayat-ayat jurnal harus sama dengan nama akun di buku besar.
Penggolongan Akun Buku Besar Harta
a. Pengertian Harta (Assets)
Harta adalah jumlah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang di dalamnya
terdiri atas "harta yang berwujud" dan "harta yang tak berwujud". Seluruh harta
ini dapat dinilai dengan uang.
b. Penggolongan Harta (Assets)
 Harta Lancar (Current Assets)
Harta ini berbentuk uang tunai atau dapat diuangkan dengan segera, misalnya
kas, wesel tagih dan piutang usaha.
 Harta Tetap
Harta ini sifatnya permanen atau dapat digunakan dalam beberapa periode
akuntansi, misalnya tanah, gedung, hak paten, hak cipta, dan merk dagang.
- Harta tetap berwujud.
Misalnya: tanah, gedung dan kendaraan.
- Harta tetap tak berwujud
Misalnya: hak paten. hak cipta, merk dagang, dan goodwill.
Penggolongan Harta Berdasarkan Tingkat Likuiditas
Harta Lancar
- Kas
- surat-surat berharga
- Piutang wesel
- piutang usaha
- beban-beban yang dibayar di muka

7
- pendaPatan Yang akan diterima
- persediaan-Persediaan
Harta Tetap
- Harta Tetap Berwujud
- Tanah
- BanguHartaTetap Tak Berwujud
- hak cipta
- hak paten
- merk dagang
- goodwill

2. Buku Besar Pembantu


Buku besar pembantu (subsidiary ledger) merupakan perluasan dari buku besar
umum (general ledger). Catatan dalam buku besar pembantu merupakan rincian dari
salah satu akun besar umum. Buku besar pembantu atau disingkat dengan buku
pembantu yang akan dibahas pada bagian ini meliputi:
a. Buku Besar Pembantu Utang Dagang
Buku besar pembantu hutang ( account payable subsidiary), berfungsi sebagai
tempat mencatat perubahan hutang kepada kreditor secara individual sehingga
merupakan rincian dari akun Hutang dagang dalam buku besar umum
b. Buku Besar Pembantu Piutang Dagang
Buku besar pembantu piutang ( account receivable subsidiary ledger), berfungsi
sebagai tempat mencatat perubahan piutang (tagihan) kepada debitor secara
individual sehingga merupakan rincian dari akun Piutang dagang dalam buku
besar umum.

C. TAHAP PENGIKHTISARAN
1. Neraca Saldo
Dalam satu Siklus akuntansi setelah melihat semua perkiraan dan telah di
kelompokkan berdasarkan sifatnya (Aktiva - Fasiva) Maka akan di buatkan sebuah
Neraca yang di kenal Neraca Awal, memberikan gambaran Informasi Posisi Neraca
perusahaan anda secara umum. Necara Ini sudah bisa di jadikan sebagai bahan untuk
membuat Laporan keuangan tetapi, masih ada beberapa kasus transaksi yang tidak
tercatat dalam buku besar seperti penyusutan Inventaris atau penyusutan kendaraan.

8
Neraca Saldo Adalah daftar seluruh akun dengan mencatat di debet dan kredit untuk
melihat apakah saldonya sudah seimbang. Apabila perkiraan-perkiraan buku besar
telah didebet dan dikredit untuk setiap transaksi selama satu periode akuntansi,
besarnya saldo sudah tampak. Jadi, jumlah saldo-saldo debet akan sama dengan
jumlah saldo-saldo kredit.
Untuk itu, secara berkala dibuat daftar yang disebut neraca saldo. Penyusunan sebuah
neraca saldo pada akhir suatu periode akuntansi merupakan tahap pengikhtisaran
atau ringkasa.

2. Ayat Jurnal Penyesuaian


Jurnal penyesuaian biasanya berisi berbagai transaksi terlupakan, misalnya saja
akumulasi peneyusutan kendaraan. Misalnya, waktu mobil di beli 100.000.000,
sudah barabg tentu setelah setahun atau setelah siklus akuntasi berakhir harga mobil
itu masih 100.000.000, tentu harganya susut. Mengecek berbagai persediaan yang
ada dan sebagainya. Transaksi inilah kemudian di catat dalam buku besar kemudian
menghasilkan sebuah neraca baru.
Anggaran mengenai kebenaran jumlah-jumlah dalam neraca saldo tidak berlaku
untuk semua perkiraan. Ada beberapa perkiraan tidak mencerminkan keadaan yang
sebenarnya. salah satu penyebabnya ialah belum dibuatnya dokumen pada akhir
periode sehingga transaksi belum dicatat. Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang
dibuat karena :
- suatu transaksi sudah terjadi tetapi belum dicatat dalam perkiraan
- transaksi sudah dicatat, tetapi saldonya perlu dikoreksi

Ayat jurnal penyesuaian (adjusting journal entries) terhadap perkiraan-perkiraan


tertentu, dibuat untukmengoreksi perkiraan-perkiraan tersebut sehingga
mencerminkan keadaan harta, utang, modal, pendapatan dan beban yang sebenarnya.
Beberapa transaksi yang terjadi di akhir periode dan perlu dibuatkan jurnal
penyesuaiannya adalah :
Penyusutan aktiva tetap, Misal : mesin, peralatan, kendaraan dan gedung. Nilai atau
jumlah yang dicatat adalah sebesar yang disusutkan.

3. Neraca Lajur

9
Adalah kertas berkolom (neraca lajur) yang digunakan sebagai kertas kerja dalam
penyesuaian laporan keuangan. Penggunaan kertas kerja dapat mengurangi
kesalahan. Di samping itu, kertas kerja juga dapatdigunakan untuk memeriksa
ketepatan perhitungan yang dilakukan dan
memungkinkan penyesuaian daftar secara logis. Di dalam kertas kerja memuat
kolom-kolom yang terdiri dari. Neraca saldo,
Penyesuaian, Neraca saldo setelah penyesuaian, Rugi/laba dan Neraca. Masing-
masing kolom terdiri dari debet dan kredit :
 Isilah kolom neraca saldo dengan angka-angka dari saldo masing-masing buku
besar.
 Pindahkan angka-angka yang terdapat dalam ayat jurnal penyesuaian ke dalam
kolom penyesuaian.Jika nama akun belum tercantum di dalam kolom nama
akun, tulislah nama akun yangbarudibawah jumlah neraca saldo.
 Hitunglah neraca saldo penyesuaian untuk data yang mengalami penyesuaian,
sedangkan jika tidak mengalami penyesuaian, tuliskan saja angka-angka dari
kolom neraca saldo sesuai debet dan kreditnya.
 Pindahkan angka-angka neraca saldo penyesuaian untuk kelompok rekening
beban dan pendapatan ke kolom Rugi/laba. Hitunglah selisih jumlah
pendapatan dan jumlah beban. Hasilnya merupakan laba(pendapatan > beban)
dan rugi (pendapatan < beban)
 Pindahkan angka-angka neraca saldo penyesuaian untuk kelompok harta,
utang, modal, prive dan akumulasi penyusutan ke kolom neraca. Bentuk Kertas
Kerja Pada umumnya kertas kerja yang digunakan dapat berbentuk 6 kolom, 8
kolom, 10 kolom dan 12.

4. Jurnal Penutup
Jurnal penutup adalah melakukan jurnal dan penutupan terhadap perkiraan-perkiraan
yang mempengaruhi Laporan rugi laba seperti pendapatan, biaya dan sebagainya.
Jurnal Penutup adalah ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk
menutup rekening-rekening nominal/sementara. Akibat penutupan ini maka
rekening–rekening ini pada awal periode akuntansi saldonya nol. Terdapat 4 (empat)
jurnal penutup yang harus dibuat yaitu:
a. Menutup rekening Pendapatan

10
Rekening Debet Kredit
Pendapatan xxx
Ikhtisar Rugi/Laba xxx
b. Menutup rekening Beban
Rekening Debet Kredit
Ikhtisar Rugi/Laba xxx
Beban xxx
c. Menutup rekening Ikhtisar Rugi/Laba
Rekening Debet Kredit
Ikhtisar Rugi/Laba xxx
Modal xxx

d. Menutup rekening Prive


Rekening Debet Kredit
Modal xxx
Prive xxx

5. Menutup Akun Buku Besar


Adalah memindakan sisa akun nominal/sementara ke akun ekuitas (Laba ditahan
untuk perseroan terbatas)sehingga akun nominal menjadi tertutup(bersisa nol) dan
akun ekuitas menunjukkan sisa yang sebenarnya. Secara teknis
akuntansi,pemindahan tersebut dilakukan dengan membuat jurnal penutup kemudian
di-posting/ dipindakan kea kun buku besar setelah itu ditutup dan dibuatlah neraca
sisa setelah penutupan. Tujuan Menutup Buku Besar :
- Menghitung laba rugi untuk periode yang bersangkutan
- Memisahkan transaksi pendapatan dan beban tahub tertentu dengan tahun
berikutnya
- Mendapatkan neraca akhir ( neraca sisa setelah penutupan ) yang akan
merupakan neraca awal tahun berikutnya
- Memisahkan perangkat pencatatan (buku) tahun tertentu dengan tahun
berikutnya sehingga memudahkan pemeriksaan
Langkah-langkah Penutupan
Menyusun jurnal penutupan dengan cara berikut ini:

11
1. Memindahkan saldo akunpendapatan kea kun laba rugi atau ikhtisar laba
rugi,dengan mendebit akun pendapatan sebesar saldonya dan mengkredit akun
laba rugi
2. Memindahkan saldo akun beban ke akun laba rugi dengan mengkredit akun
beban sebesar saldonya dan mendebit akun laba rugi
3. Memindahkan saldo akun laba rugi kea kun ekuitas (laba ditahan untuk
perseroan terbatas)
4. Jika saldo menunjukan laba,akun laba rugi didebet dan akun ekuitas dikredit
5. Jika saldo menunjukkan rugi,akun laba rugi dikredit dan ekuitas di debet
6. Memindahkan akun prive kea kun ekuitas dengan mengkredit akun prive dan
mendebit akun ekuitas
7. Memindahkan jurnal penyesuaian kea kun buku besar
8. Memindahkan jurnal penutupo kea kun buku besar
9. Member garis dua pada akhir baris akun nominal yang berarti akun tersebut
telah ditutup dan tidak berlaku lagi untuk tahun berikutnya
6. Neraca Saldo Setelah Penutupan
Setelah semua akun nominal ditutup dan dipindahkan ke akun modal pemilik maka
langkah berikutnya dari siklus akuntansi, yaitu menyusun neraca saldo setelah
penutupan (after closing trial balance). Tujuan penyusunan neraca saldo setelah
penutupan (after closing trial balance), yaitu untuk meyakinkan bahwa keseimbangan
posisi keuangan tetap terjaga. Hal ini berguna untuk memulai siklus akuntansi pada
periode akuntansi berikutnya. Cara penyusunan neraca saldo setelah penutupan sama
dengan neraca saldo biasa, hanya yang dicantumkan di dalamnya ialah akun-akun
yang termasuk akun riil. Berikut ini contoh neraca saldo setelah penutupan untuk
kasus Eva Salon.
7. Jurnal Pembalik
Jurnal pembalik berisi tentang berbagai biaya yang mempengaruhi rugi laba yang
saldonya di kembalikan karena masih ada sisa dalam biaya tersebut. Contohnya
Beban Sewa di bayar di muka dan beban perlengkapan yang telah di tutup tetapi
kenyataannya masih ada perlengkapan yang tersisa. Jurnal balik adalah jurnal yang
dibuat pada awal periode sebagai kebalikan dari sebagian jurnal penyesuaian pada
akhir periode sebelumnya. Jurnal ini bersifat opsional namun jika dilakukan
memberikan manfaat. Tidak semua ayat jurnal penyesuaian dilakukan reversing
entries. Jurnal penyesuian yang dibalik adalah:

12
- Hutang biaya
- Piutang Pendapatan
- Pendapatan Diterima Dimuka jika digunakan pendekatan pendapatan
- Biaya Dibayar Dimuka jika digunakan pendekatan beban (biaya)
Untuk memudahkan pemahaman, berikut ini disajikan ikhtisarnya saja sebagai
berikut:
No. Jenis AJP Ayat Jurnal Penyesuaian Jurnal Balik
1. Hutang Biaya Biaya Gaji 100 Hutang Gaji 100
Hutang Gaji 100 Biaya Gaji 100
2. Piutang Bunga Piutang Bunga 150 Pendapatan 150
Pendapatan 150 Bunga 150
Bunga Piutang Bunga
3. Pendapatan Diterima Pendapatan Tiket 200 Pendapatan Tiket 200
Dimuka Pendapatan Tiket 200 DD 200
DD Pendapatan Tiket
4. Biaya Dibayar Sewa Dibayar 900 Beban Sewa 900
Dimuka Dimuka 900 Sewa Dibayar 900
Beban Sewa Dimuka

D. TAHAP PELAPORAN
1. Laporan Laba/Rugi
laporan laba rugi adalah laporan yang merupakan bagian dari laporan keuangan yang
memuat informasi mengenai hasil operasi perusahaan, baik itu pendapatan dan
pengeluaran selama peride tertentu.
Laporan laba-rugi ini cukup penting keberadaannya, karena laporan ini dapat
dijadikan alat untuk memprediksi arus kas dimasa mendatang, banyak pemekai
laporan keuangan yang memakai laporan laba-rugi ini untuk memprediksi arus kas
masa depan, seperti para investor dan kreditor. para investor dan kreditor perlu untuk
memprediksi arus kas perusahaan masa depan sebelum mereka menyuntikkan dana
mereka ke perusahaan tesebut, tentu saja para investor dan kreditor tidak mau
menyuntikkan dana kepada perusahaan yang mereka nilai arus kas atau kenerjanya
jelek dan mengandung resiko yang terlalu besar. Laporan ini hanya memuat akun
pendapatan dan beban.

13
2. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal adalah bagian dari laporan dengan yang mencatat
informasi tentang penyebab bertambah atau berkurangnya modal selama kurun
waktu tertentu. Unsur-unsur laporan perubahan modal biasanya dari modal awal,
laba/rugi bersih, prive, penambahan modal, dan hasil akhir (perubahan modal akhir
per periode = modal awal + (laba bersih — prive)).
a. Modal awal adalah keseluruhan dana yang diinvestasikan untuk perkembangan
atau kemajuan perusahaan mulai dari awal perusahaan tersebut berdiri sampai
waktu tertentu di mana belum terjadi penambahan modal.
b. Laba/rugi bersih adalah selisih dari semua penghasilan dengan jumlah semua
beban, sebagaimana yang tercatat di dalam laporan laba/rugi.
c. Prive adalah penarikan sejumlah modal oleh direktur (pemilik perusahaan) atau
pihak-pihak yang menanam modal untuk keperluan pribadi atau keperluan lain di
luar kegiatan usaha utama perusahaan.
d. Penambahan modal adalah selisih antara laba bersih dengan prive.

3. Neraca
Neraca adalah salah satu komponen laporan keuangan yang menggambarkan posisi
keuangan suatu entitas pelaporan pada tanggal tertentu. Yang dimaksud dengan
posisi keuangan adalah posisi aset, kewajiban, dan ekuitas dana. Aset adalah sumber
daya yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan/atau sosial yang dikuasai
dan/atau dimiliki oleh pemerintah, dan dapat diukur dalam satuan uang. Sumber daya
nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan
sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya juga
termasuk dalam pengertian aset. Contoh aset antara lain kas, piutang, persediaan, dan
bangunan. Berikut saya berikan salah satu contoh Neraca yang sederhana:

14
a. Neraca Model Skontro

NERACA PT ALI

Per 31 Desember 2015

Aktiva Kewajiban dan Ekuitas

Kas Rp xxx kewajiban

Piutang Rp xxx Utang Jangka Pendek Rp xxx

Persediaan Rp xxx Utang Jangka Panjang Rp xxx

Total Aset Lancar Rp xxx Total Kewajiban Rp xxx

Aktiva Tetap Ekuitas

Tanah Rp xxx Modal Rp xxx

Bangunan Rp xxx Laba Ditahan Rp xxx

Total Aset Tetap Rp xxx Total Equitas Rp xxx

TOTAL AKTIVA Rp xxx TOTAL PASIVA Rp xxx

15
b. Neraca Model Stafel
NERACA PT ALI
Per 31 Desember 2015
Harta
Kas Rp xxx
Piutang Rp xxx
Persediaan Rp xxx
Total Aset Lancar Rp xxx
Aktiva Tetap
Tanah Rp xxx
Bangunan Rp xxx
Total Aset Tetap Rp xxx
Total Harta Rp xxx

Kewajiban dan Ekuitas


kewajiban
Utang Jangka Pendek Rp xxx
Utang Jangka Panjang Rp xxx
Total Kewajiban Rp xxx

Ekuitas
Modal Rp xxx
Laba Ditahan Rp xxx
Total Ekuitas Rp xxx

Total Kewajiban dan Ekuitas Rp xxx

4. Laporan Arus Kas


Laporan arus kas (Inggris: cash flow statement atau statement of cash flows) adalah
bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode
akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan.

5. Catatan Atas Laporan Keuangan


Catatan atas Laporan Keuangan adalah catatan tambahan dan informasi yang
ditambahkan ke akhir laporan keuangan untuk memberikan tambahan informasi
kepada pembaca dengan informasi lebih lanjut. Catatan atas Laporan Keuangan
membantu menjelaskan perhitungan item tertentu dalam laporan keuangan serta
memberikan penilaian yang lebih komprehensif dari kondisi keuangan perusahaan.

16
Catatan atas Laporan Keuangan dapat mencakup informasi tentang hutang ,
kelangsungan usaha , piutang , kewajiban kontinjensi , atau informasi kontekstual
untuk menjelaskan angka-angka keuangan (misalnya untuk menunjukkan gugatan).

BERIKUT STRUKTUR AKUNTANSI

17
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Akuntansi merupakan seni proses pencatatan dengan banyak tahaapan seperti
pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran, dan tahap pelaporan. Dengan tahap tersebut
akuntansi maampu memberikan informasi yang jelas kepada pihaak eksternal maupun
internal dengan terprinci dan tersusun dengan sistematis. AkuntaNsi juga merupakan
proses dimana kita mampu mengetahui dimana posisi harta perusahaan la ataaupun
merugi.

B. SARAN
Perusahaaan harus mampu merinci laba dan kerugian di dalamnya. Dengan ini sitem
akuntansi harus berjalan dengan baik tanpa kendala. Dan perusaan harus mampu
beranggaran dengan sistem yang ada di perusahaan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Http;// Id.Wikipedia.Org/Wiki/Catatan_Atas_Laporan_Keuangan
Hhp://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Catatan_Atas_Arus_Kas

19

Вам также может понравиться