Вы находитесь на странице: 1из 5

2.

Laskar Pelangi

The work of Andrea Hirata's novel with 534 pages thick book contains a
very interesting story. The story in the novel is a true story of the journey
of a writer in pursuit of his dream to the French State. This story was
touted to be crowded very interesting film by renowned director Riri
Riza and Mira Lesmana. This novel is able to make the reader feel like
drifting and brought into the story in it.

The story begins in Laskar Pelangi from the life of a boy named Curly
who start school with had to wait ten children who want to attend school
curls. Anxiously curls, Sahara, Trapani, Leek, Syahdan, Mahar, Latitude,
Borek, A kiong, Bu Mus, Pak Harfan, and their parents waited to see if
there is one more person who wants to go to school in SD
Muhamaddiyah when, not ten children then, they will not be able to
attend school. Because, SD Muhamaddiyah be finished. They waited so
long finally a man fifteen years old witty and somewhat developmentally
disabled his ninth save Elementary School also Muhamaddiyah. Curls
and friends - his friends are very happy, they were finally able to go to
school in SD Muhamaddiyah to achieve dreams and goals - goals as a
couple - exceptional in his Belitong.

The main character of the story he was named Curly A boy - a tough
man, smart, brave, and willing to learn to dream like accomplishment.
Latitude character is A boy - a very intelligent man, a genius, brave, but
because that makes him keadaanlah Dropout. A figure is Mahar boys -
men who sing smart, intelligent, and love the things - things unseen
(mystery), Bu Mus is a woman who is very kind, thoughtful, and well-
loved teacher students - students, and many figures other.

Style of language used Andrea Hirata considered good style and very
interesting, in it other than the Indonesian language Bahasa Melayu also
use that makes the reader look a little confused and have to guess what
the purpose of that language. However, in every sense of the Malay
language used there is always dikalimat bottom, so after reading the
definition of the language in which we can digest back Malay was a little
less understandable.

The flow contained within the novel is groove mix, but more
predominantly use Path Forward. The author uses first person
perspective, as an author of this story in the Main Store. So the story is
intriguing for the reader to want to quickly finish reading it. The novel
contains a lot of useful message for the readers. Andrea Hirata teaches us
not to Desperate advance, if it is to achieve the desired dream.

The interesting thing about this novel is that it can awaken us not to be
easily discouraged if, to achieve a dream. Teach us to be kind to your
fellow and willing to help each other. In His novel, Andrea Hirata clever
tuck questions are constantly implied, from the beginning of the story
until the end of the story there is a sense of the Malay language and how
to read it. However, with all its beauty and kelebihannnya, this novel
makes the reader gets a little difficult because of the Malay language, the
phrase and the sentence khiasan make this story a little difficult. Even
so, the story is still compelling and loaded with messages that can be
translated to contemplate and more deeply.
Terjemahan

Novel Karya Andrea Hirata dengan tebal buku 534 halaman ini
mengandung sebuah cerita yang sangat menarik. Cerita yang ada
didalam Novel ini merupakan kisah nyata dari perjalanan seorang
Penulis dalam mengejar mimpinya hingga ke Negara Perancis. Cerita ini
pun ramai dipuji hingga dijadikan Film yang sangat menarik oleh
Sutradara terkenal Riri Riza dan Mira Lesmana. Novel ini mampu
membuat pembaca merasa seperti terhanyut dan terbawa ke dalam
cerita didalamnya.

Kisah dalam Laskar Pelangi ini diawali dari kehidupan seorang anak
yang bernama Ikal yang memulai sekolah dengan harus menunggu
sepuluh anak yang ingin bersekolah di sekolah Ikal. Dengan cemas Ikal,
Sahara, Trapani, Kucai, Syahdan, Mahar, Lintang, Borek, A kiong, Bu
Mus, Pak Harfan, dan para orang tua murid menunggu apakah ada satu
orang lagi yang ingin bersekolah di SD Muhamaddiyah jika, tidak
sampai sepuluh anak maka, mereka tidak akan bisa bersekolah. Karena,
SD Muhamaddiyah akan tamat riwayatnya. Sekian lama mereka
menunggu akhirnya Seorang pria jenaka berusia Lima belas tahun dan
agak terbelakang mentalnya menyelamatkan kesembilan temannya juga
Sekolah SD Muhamaddiyah. Ikal dan teman – temannya sangat senang,
akhirnya mereka bisa bersekolah di SD Muhamaddiyah untuk meraih
mimpi dan cita – citanya bersama teman – temannya yang luar biasa di
Belitong.

Tokoh utama dari cerita ini bernama Ikal ia adalah Seorang anak laki –
laki yang tangguh, pintar, berani, dan mau belajar demi mimpi yang
ingin diwujudkannya. Tokoh Lintang adalah Seorang anak laki – laki
yang sangat cerdas, jenius, berani, tetapi karena keadaanlah yang
membuat dia Putus Sekolah. Tokoh Mahar adalah Seorang anak laki –
laki yang pintar menyanyi, cerdas, dan suka terhadap hal – hal yang gaib
(misteri), Bu Mus adalah Seorang wanita yang sangat baik, bijaksana,
dan guru yang sangat dicintai murid – muridnya, dan masih banyak
tokoh lainnya.

Gaya bahasa yang digunakan Andrea Hirata dianggap sebagai gaya yang
baik dan sangat menarik, didalamnya selain menggunakan Bahasa
Indonesia juga menggunakan Bahasa Melayu yang membuat para
pembaca tampak sedikit kebingungan dan harus menerka apa maksud
dari bahasa tersebut. Namun, arti didalam setiap Bahasa Melayu yang
digunakan selalu terdapat dikalimat terbawah, sehingga setelah
membaca pengertian dari Bahasa yang digunakan kita dapat mencerna
kembali Bahasa Melayu yang tadinya sedikit kurang dimengerti.

Alur yang terdapat didalam Novel ini adalah Alur Campuran, namun
lebih dominan menggunakan Alur Maju. Pengarang menggunakan sudut
pandang orang Pertama, karena Penulis merupakan Toko Utama
didalam cerita ini. Sehingga ceritanya membuat penasaran bagi para
pembaca sehingga ingin cepat menyelesaikan membacanya. Novel ini
banyak mengandung amanat yang bermanfaat bagi para pembacanya.
Andrea Hirata mengajarkan kita agar tidak terlebih dahulu Putus Asa,
jika ingin meraih mimpi yang diinginkan.

Hal yang menarik dari Novel ini adalah dapat membangkitkan kita agar
tidak mudah putus asa jika, ingin meraih mimpi. Mengajarkan kita agar
baik terhadap teman sesama dan mau untuk saling membantu. Dalam
Novelnya, Andrea Hirata pandai menyelipkan pertanyaan yang terus
tersirat, dari awal cerita sampai akhir ceritanya terdapat arti dari Bahasa
Melayunya dan cara membacanya. Namun, dengan segala keindahan
dan kelebihannnya, Novel ini membuat para pembacanya mendapat
sedikit kesulitan karena adanya Bahasa Melayu, adanya ungkapan dan
khiasan dalam kalimat membuat cerita ini sedikit terasa sulit. Walaupun
begitu, cerita ini tetap memikat dan penuh dengan muatan pesan yang
dapat direnungkan dan diterjemahkan dengan lebih dalam.

Вам также может понравиться