Вы находитесь на странице: 1из 4

Green Economy (Ekonomi Hijau)

Devi Lugindasari Ibrahim (153112620120109)


Mohammad Fahmi (173112620120145)
Muhammad Andika Putra (173112620120146)
Munib Musthofa (172112620140077)
Karina Afni Prabandini (173112620140078)
Hana Fristiana Abdul Halim (173112620140079)

I. Konsep Ekonomi Hijau

Menurut Surna Tjahja Djajadiningrat dkk (2011) Ekonomi hijau adalah suatu paradigma
pembangunan yang didasarkan kepada efisiensi pemanfaatan sumber daya (resources
efficiency), pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan (sustainable consumption and
production pattern) serta internalisasi biaya-biaya lingkungan dan sosial (internalization the
externalities).

Menurut UNEP (United nations Environment Programme) yang merupakan program dari
PBB menjelaskan bahwa Ekonomi hijau adalah sebuah rezim ekomomi yang meningkatkan
kesejahteraan manusia dan kesetaraan sosial, sekaligus mengurangi resiko lingkungan secara
signifikan.

Melihat dari 2 pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa ekonomi hijau (green
economy) dapat dibentuk dari keselarasan 3 hal pokok yaitu kegiatan ekonomi, lingkungan
hidup dan kehidupan sosial.

Green Economy adalah sebuah rezim ekonomi yang mampu meningkatkan


kesejahteraan manusia dan kesetaraan sosial, yang sekaligus mengurangi risiko lingkungan
secara signifikan

Konsep Green Economy adalah Manifestasi dari pembangunan berkelanjutan


(sustainable development). Green economy diharapkan dapat berperan untuk menggantikan
model ekonomi “penjahat” yang boros, timpang, dan tidak ramah lingkungan. Green
economy dibangun atas dasar kesadaran akan pentingnya ekosistem yang menyeimbangkan
aktivitas pelaku ekonomi dengan ketersediaan sumber daya. Selain itu, pendekatan green
economy dimaksudkan untuk mensinergikan tiga nilai dasar yakni: profit, people, dan planet.
Pandangan ini mengimbau agar para pelaku ekonomi bukan hanya memaksimalkan
keuntungan semata, tetapi juga harus memberikan kontribusi positif kepada masyarakat serta
turut berpartisipasi dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Konsep ekonomi hijau diharapkan menjadi jalan keluar. Menjadi jembatan antara
pertumbuhan pembangunan, keadilan sosial serta ramah lingkungan dan hemat sumber daya
alam. Tentunya konsep ekonomi hijau baru akan membuahkan hasil jika kita mau mengubah
perilaku. Jadi ayo semangat untuk terus menjaga keseimbangan antara beprilaku ekonomi dan
menjaga kelestarian alam.

Sumber : Djajadiningrat, Surna Tjahja, dkk. 2011. Ekonomi Hijau. Rekayasa Sains:bandung

II. Penerapan Ekonomi Hijau Di Indonesia

Untuk melakukan perubahan dari kondisi ekonomi yang ada saat ini ke ekonomi hijau,
perlu dilakukan secara menyeluruh namun secara bertahap. Pentahapan diperlukan karena
perbaikan yang sifatnya menyeluruh secara cepat akan sulit karena:

1. Diperlukan keyakinan yang besar pada semua pihak, dan ini akan sulit dilakukan
karena setiap sektor yang terkait dan setiap kelompok dan tingkat masyarakat akan
memiliki kesiapan yang berbeda.
2. Cara perubahan dan mulai perubahan akan sangat tergantung pada kondisi saat ini,
yang kemungkinan setiap wilayah akan memiliki perbedaan kondisi sehingga akan
memiliki perbedaan dalam cara memulai.
3. Perubahan akan memerlukan waktu untuk mempersiapkan seluruh lapisan masyarakat
pada kondisi baru, sehingga diperlukan penyiapan kondisi baru yang akan dituju.
4. Perubahan tanpa penyiapan dan kesiapan atas kondisi baru akan mengakibatkan
adanya “penurunan suatu kondisi” yang sering disebut sebagai trade-off. Dengan
demikian, semakin disiapkan kondisi baru dan kesiapan masyarakat ke kondisi baru,
maka konsekuensi kemungkinan penurunan dari kondisi lama akan pendek dan tidak
dirasakan.

Untuk itu, maka perubahan ke ekonomi hijau biasanya memerlukan suatu proses yang oleh
UNEP disebut dalam laporan terakhirnya dengan Transisi Menuju Ekonomi Hijau. Dalam
laporan tersebut, secara ringkas dinyatakan definisi tentang Ekonomi hijau sebagai berikut:

“Green Economy: one that has results in improved human well-being and social equity,
while significantly reducing environmental risks and ecological scarcity. It is low carbon,
resource efficient and socially inclusive”.

Sehubungan dengan itu semua, maka Penerapan Ekonomi Hijau di Indonesia :

 Peningkatan investasi hijau;


 Peningkatan kuantitas dan kualitas lapangan pekerjaan pada sektor hijau;
 Peningkatan pangsa sektor hijau;
 Penurunan energi/sumberdaya yang digunakan dalam setiap unit produksi;
 Penurunan CO2 dan tingkat polusi per GDP yang dihasilkan; serta (vi) penurunan
konsumsi yang menghasilkan sampah (decrease in wasteful consumption).

Sumber : www.unep.org/wed/greeneconomy

Вам также может понравиться