Вы находитесь на странице: 1из 10

KEGIATAN BELAJAR 1

ORGANISASI BISNIS DAN TEORI PRODUKSI


ika seorang konsumen akan mengonsumsi suatu barang atau jasa maka hal • pertama
yang terjadi adalah barang atau jasa tersebut hars dibuat. Untuk itu diperlukan
kehadiran organisasi bisnis dalam rangka membuat barang atau jasa tersebut. Melalui
organisasi bisnis, diharapkan barang dan jasa dapat diproduksi secara efisien yang
hasilnya adalah harga yang murah dengan kualitas baik.
A. ORGANISASI BISNIS
Bagian ini mungkin bisa diawali dengan pertanyaan mengapa semua barang
dan jasa yang kita butuhkan harus dibeli dan orang atau pihak lain? Mengapa
tidak kita buat sendiri semua yang kita butuhkan? Secara lebih jauh, coba Anda
renungkan cerita singkat berikut. Suatu ketika kita menginginkan sebuah buah
pisang dan bermaksud membeli dan seorang pedagang. Ketika kita bertanya
"berapa harga sebuah pisang ini"? Kemudian, dijawab oleh pedagang dengan
berkata Rp1.000,00 per buah, padahal normalnya hanya Rp500,00 per buah.
Kemudian Anda marah-marah karena menganggap harga itu terlalu mahal.
Pedagang lalu berkata "silakan saja Bapak tanam sendiri jika ingin murah"
Cerita di atas sepertinya lelucon, tetapi mempunyai makna mendalam
tentang organisasi bisnis. Kita memerlukan pihak lain untuk menyediakan
barang-barang dan jasa jasa yang dibutuhkan sehari-hari. Jika mencoba untuk
menyediakan sendiri barang dan jasa yang dibutuhkan, kita akan terbentur pada
banyak masalah, misalnya kemampuan/keahlian, waktu, biaya dan lainlain.
Walaupun hal tersebut dapat kita lakukan, tetapi biaya pembuatannya dapat
menjadi lebih mahal, dan terutama waktu yang terbuang hanya untuk membuat
satu barang yang kita butuhkan.
Oleh karena itu, pihak lain dalam hal ini organisasi bisnis, diperlukan dalam
peranannya menyediakan barang dan jasa yang kita butuhkan sehingga kita bisa
mendapatkannya dengan mudah, murah dan berkualitas. Hal ini terjadi karena
organisasi bisnis melakukan produksi barang dengan lebih teratur dan dalam
skala produksi yang besar sehingga proses produksi menjadi lebih efisien. Selain
itu, kemampuan dalam mengembangkan teknologi proses dan penghimpunan
dana menjadi lebih mudah dilakukan akibat dari spesialisasi yang terjadi.
Organisasi usaha yang memproduksi barang dan jasa dapat dikategorikan
dalam 3 bentuk utama sebagai berikut :
1. Perusahaan perseorangan.
2. Firma.
3. Perseroan Terbatas (PT).
Perusahaan perseorangan merupakan perusahaan pribadi yang sangat
banyak dan segi jumlah, tetapi output yang dihasilkannya relatif kecil atau sedikit.
Hal ini disebabkan karena berbagai keterbatasan yang dihadapi oleh perusahaan
perseorangan, seperti kapasitas produksi, modal, dan teknologi. Sebagai contoh
dari perusahaan ini adalah toko baju, pedagang nasi goreng, pedagang bakso,
dan lain-lain.
Perusahaan Firma atau kemitraan merupakan perusahaan yang dimiliki oleh
dua orang atau lebih. Perusahaan ini mempunyai kemampuan pendanaan lebih
besar dari perusahaan perorangan karena didirikan oleh lebih dari satu orang.
Misalnya, CV, kantor pengacara yang terdiri dari beberapa pengacara.
Perseroan Terbatas (PT) merupakan perusahaan yang memiliki peran penting
dalam perekonomian. Kemampuan dalam menghimpun dana yang besar
merupakan keunggulan dari PT. Dana tersebut bisa didapat dengan cara
menjual saham yang merupakan tanda kepemilikan seorang individu terhadap
perusahaan tersebut.
Selain bentuk perusahaan di atas, koperasi bisa kita masukkan ke dalam
organisasi bisnis sepanjang kegiatan koperasi tersebut terkait dengan
penyediaan barang dan jasa ke pasar. Misalnya, koperasi susu, Koperasi Unit
Desa (KUD), dan lain-lain.
Tujuan utama sebuah organisasi bisnis adalah mencari keuntungan yang
maksimum. Oleh karena itu, organisasi bisnis harus mengatur seefisien mungkin
penggunaan sumber daya yang dimiliki, untuk menghasilkan keuntungan
maksimum sesuai dengan cara-cara yang legal (sesuai aturan hukum yang
berlaku).
B. TEORI PRODUKSI
Setiap produk barang atau jasa dihasilkan melalui suatu proses produksi.
Input produksi yang terdiri dari berbagai faktor produksi, seperti tenaga kerja (L),
modal (K), sumber daya (R), teknologi (T), dan lainnya, akan diproses menjadi
suatu output (Q) berupa barang atau jasa. Masalahnya adalah seberapa besar
input dan komposisi masing-masing input yang diperlukan, untuk menghasilkan
suatu jumlah tertentu dari output. Hubungan yang terjadi antara jumlah input
produksi yang diperlukan dengan jumlah output yang dihasilkan disebut dengan
fungsi produksi (production function).
Fungsi produksi akan memberi gambaran kepada kita tentang jumlah
maksimum output yang dapat dihasilkan, atas penggunaan sejumlah tertentu
dari input-input produksi. Melalui fungsi produksi kita juga bisa melihat
bagaimana komposisi dari berbagai kombinasi input, untuk menghasilkan jumlah
tertentu dari output. Secara matematika fungsi produksi bisa ditulis sebagai
berikut.
Q = f (L, K, R, T)
Keterangan
Q (Quantity) = output
L (Labour) = tenaga kerja
K(Kapital) = modal
R (Resource) = sumber daya
T (Technology) = teknologi
Contohnya, jika kita membuat nasi goreng sebanyak 20 piring, kita
memerlukan sejumlah telur, nasi, bumbu dan minyak goreng untuk membuatnya.
Atau sebaliknya, dengan nasi sebakul, telur sebanyak 20 butir, semangkuk
bumbu dan sebotol minyak goreng, berapa piring nasi goreng yang dapat
dihasilkan. Untuk mendapatkan gambaran tersebut kita memerlukan fungsi
produksi untuk menjelaskannya.

C. PRODUKSI TOTAL (TP), PRODUKSI RATA-RATA (AP) DAN PRODUKSI


MARJINAL (MP)
Konsep penting yang hams diketahui dalam teori produksi adalah Produksi
Total (Total Production/TP), yang menggambarkan jumlah keseluruhan produksi
yang dihasilkan. Produksi Rata-rata (Average Product/AP), yaitu jumlah produksi
dibagi dengan jumlah input produksi, dan Produksi Marginal (Marginal
Product/MP) yang merupakan tambahan hasil produksi dari setiap penambahan
satu unit input. Dengan menggunakan asumsi bahwa hanya terdapat dua input
yaitu modal dan tenaga kerja, serta input yang bisa diubah-ubah hanya tenaga
kerja, sedangkan modal tetap untuk semua tingkat produksi atau secara
matematis bisa ditulis: Q = f (L, K) maka rumus untuk mendapatkan AP dan MP
adalah sebagai berikut.
TP ATP APL = MP, = - AL APLberarti rata-rata jumlah produk yang dapat
dihasilkan oleh seorang tenaga kerja, sedangkan MPLberarti tambahan produk
yang dihasilkan akibat dari penambahan seorang tenaga kerja. Misalnya, dengan
asumsi hanya tenaga kerja yang bisa diubah, kita bisa melihat pada Tabel 4.1
bahwa pada saat tenaga kerja nol maka output yang dihasilkan pun nol. AP
awalnya naik sampai dengan 4,5 dan turun terus setelah menggunakan 3 orang
tenaga kerja. MP menunjukkan tambahan output yang dihasilkan oleh tiap
tambahan tenaga kerja, di mans terus turun setelah output kedua. Kurva untuk
menggambarkan naik dan turunnya TP, AP dan MP bias
Anda lihat pada Gambar 4.1. Tabel 4.1. TP, AP dan MP Modal Tenaga Kerja TP AP
MP 0 0 0 1 4 4 4 2 9 4,5 5 3 13 4,3 4 4 16 4,0 3 5 18 3,6 2 6 18 3,0 0 7 17 2,4 -1 8 14
1,8 -3 • ISIP41 1 2/MODUL TP 20 — 4 4.7 18 — 16 — TP 14 — 12 — I II III 10 — 8 —
6 — 4 — 2 — L Gambar 4.1. TP, AP dan MP Gambar 4.1 bagian atas memperlihatkan
bagaimana TP terus naik seiring dengan naiknya jumlah tenaga kerja yang digunakan.
Pada saat tenaga kerja yang digunakan mencapai antara 5 dan 6 orang, jumlah output
akan mencapai titik maksimum, yang diperlihatkan kurva MP memotong sumbu
horizontal atau sama dengan nol. 4.8 PENGANTAR ILmu EKoNomi • Kurva MP yang
menurun seiring dengan semakin besarnya jumlah tenaga kerja yang digunakan,
mencerminkan berlakunya hukum hasil lebih yang semakin berkurang (law of
diminishing return). Menurut Sadono Sukirno, hukum ini menyatakan apabila faktor
produksi yang dapat diubah jumlahnya (dalam hal ini tenaga kerja) terus-menerus
ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total (TP) akan semakin banyak
pertambahannya, tetapi setelah mencapai suatu tingkat tertentu tambahan produksi
tersebut akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif, dan ini
menyebabkan pertambahan produksi total semakin lambat dan akhirnya akan
mencapai tingkat yang maksimum dan kemudian menurun. Berlakunya hukum hasil
lebih yang semakin berkurang, memperlihatkan adanya tiga tingkat produksi, seperti
yang diperlihatkan pada Gambar 4.1 di atas. Tahap pertama dari titik nol sampai
dengan APL maksimum. Kemudian, tahap II, dan APL maksimum sampai dengan MPL
sama dengan nol. Tahap In pada saat MPL negatif, seorang produsen tidak akan
berproduksi karena kenaikan tenaga kerja memberikan tambahan yang negatif
terhadap output. Demikian halnya dengan tahap I yang merupakan tahap
perkembangan karena produsen bisa mendapatkan tambahan output yang positif
dengan terus menaikkan tenaga kerjanya sampai pada tahap II. Oleh karena itu, tahap
II merupakan tahap produksi bagi sebuah perusahaan. D. ISOQUANT DAN ISOCOST
Pada bagian ini kita akan mencoba membuka asumsi, di mana hanya satu variabel
input yang bisa berubah. Sehingga, nanti dapat dilihat bagaimana fungsi produksi jika
terdapat 2 variabel yang bisa diubah akan mempengaruhi output maksimum. Variabel
yang akan dijadikan contoh adalah variabel tenaga kerja dan variabel modal seperti
yang digunakan sebelumnya. Konsep pertama yang digunakan adalah kurva produksi
sama (Isoquant). Di mana isoquant yang lebih tinggi mencerminkan jumlah output yang
lebih besar, dan isoquant yang lebih rendah mencerminkan jumlah output yang lebih
sedikit. Hal ini bisa dilihat pada Gambar 4.2. Kurva IQ3 menggambarkan kombinasi K
dan L yang memberikan output lebih tinggi dan IQ, dan IQ2. 1Q3 = 300 1Q2 = 200
1Q1= 100 • ISIP4112/MODUL 4 4.9 K L Gambar 4.2. Kurva Produksi Sama (IQ)
Seorang produsen akan mencapai kurva isoquant tertentu dalam menghasilkan output-
nya. Namun demikian, untuk mencapai isoquant tertentu produsen dihadapkan kepada
kendala berupa harga untuk memperoleh tiap variabel input dan dana atau pengeluaran
total (TO). Sebagai contoh harga tenaga kerja yang digambarkan dengan upah atau
gaji (w) tiap tenaga kerja adalah Rp10.000,00 per jam kerja, dan harga modal (r) adalah
Rp50.000,00 per unit, dengan dana yang tersedia. misalnya sebesar Rp500.000,00.
Oleh karena itu, fungsi produksinya menjadi: TO = wL+rK 500.000 = 10.000 L + 50.000
K Jika semua dana tersebut digunakan untuk biaya tenaga kerja maka dapat
dipekerjakan sebanyak 50 orang. Tetapi jika semua dana digunakan untuk barang
modal akan didapatkan 10 unit. Kombinasi antara tenaga kerja dan modal yang
digunakan akan terjadi pada garis ongkos sama (Isocost). Isocost adalah garis yang
menggambarkan kombinasi yang berbeda dan tenaga kerja dan barang-barang modal
yang dapat diperoleh dengan sejumlah dana tertentu. Berdasarkan contoh angka di
atas, garis isocost (IC) dapat digambarkan, seperti pada Gambar 4.3 berikut. 5() () 50
100 4.10 PENGANTARILMU EKONOMI • Gambar 4.3. Garis Ongkos Sama (IC) E.
KESEIMBANGAN PRODUSEN Untuk memaksimumkan output produksi berdasarkan
kendala dad dana yang tersedia dan harga dari tiap input produksi, kita bisa
menggunakan dua alat di atas, yaitu kurva isoquant dan garis isocost. Output
maksimum akan didapat jika kurva isoquant menyinggung garis isocost. Titik E pada
Gambar 4.4 memperlihatkan keseimbangan produsen. Misalnya upah tiap tenaga kerja
adalah Rp10.000,00 per jam kerja dan harga modal adalah Rp50.000,00 per unit maka
dengan dana yang tersedia misalnya Rp500.000,00 dapat diproduksi sebesar 100 unit
output, dengan menggunakan kombinasi tenaga kerja sebanyak 38 orang dan modal 30
unit. IQ = 100 unit IC L 100 0 38 50 50 30 • ISIP4112/MODUL 4 4.11 K 100 Gambar
4.4. Keseimbangan Produsen Uraian tentang output yang dihasilkan dari penggunaan
berbagai input produksi sudah dijelaskan di atas. Asumsi yang dipakai baru pada satu
atau dua variabel input yang berubah. Pada bagian ini akan kita lihat bagaimana
perubahan output yang terjadi, jika kita menaikkan semua input yang digunakan
sebesar dua kali lipat. Dalam hal ini apakah output juga akan naik sebesar dua kali
lipat, lebih dari dua kali lipat atau malah kurang. Hal ini bisa kita bagi menjadi 3 sebagai
berikut. 1. Constant Returns to scale Memperlihatkan suatu kasus, di mans jika semua
input yang digunakan kita ubah (dinaikkan atau diturunkan jumlahnya), mengakibatkan
perubahan output (naik atau turun) secara proporsional. Misalnya, jika kita naikkan
penggunaan input sebesar 50% maka output yang dihasilkan akan naik sebesar 50%.
2. Decreasing Returns to scale Memperlihatkan suatu kasus, di mans jika semua input
yang digunakan kits ubah (dinaikkan atau diturunkan jumlahnya), mengakibatkan
perubahan output (naik atau turun) yang lebih kecil. Misalnya, jika kita naikkan
penggunaan input sebesar 50% maka kenaikan jumlah output yang dihasilkan lebih
kecil dari proporsi kenaikan input, 35% misalnya. 4.12 P EN GAN TAR ILMU EKONOMI
• 3. Increasing Returns to scale Memperlihatkan suatu kasus dimana jika semua input
yang digunakan kita ubah (dinaikkan atau diturunkan jumlahnya) mengakibatkan
perubahan output (naik atau turun) yang lebih besar. Misalnya, jika kita naikkan
penggunaan input sebesar 50% maka kenaikan jumlah output yang dihasilkan lebih
besar dari proporsi kenaikan input, 100% misalnya. LATIHAN Untuk memperdalam
pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut! 1) Jelaskan
bentuk-bentuk perusahaan yang Anda kenal! 2) Jelaskan yang disebut dengan fungsi
produksi! 3) Jelaskan yang dimaksud dengan Total Produksi (TP), Rata-rata Produksi
(AP) dan Marjinal Produksi (MP)! 4) Jelaskan yang dimaksud dengan Isoquant dan
Isocost! 5) Apa syarat bagi tercapainya keseimbangan produsen? Petunjuk Jawaban
Latihan 1) Perusahaan perseorangan, Firma dan Perseroan Terbatas (PT). 2)
Hubungan yang terjadi antara jumlah input produksi yang diperlukan dengan jumlah
output yang dihasilkan. 3) Produksi Total menggambarkan jumlah keseluruhan produksi
yang dihasilkan; Produksi Rata-rata (Average Product/AP) yaitu produksi dibagi dengan
jumlah input yang digunakan; dan Produksi Marginal (Marginal Product/MP) merupakan
tambahan basil produksi sebagai akibat dan penambahan tiap satu unit input. 4)
Isoquant adalah suatu kurva yang memperlihatkan kombinasi yang berbeda dari tenaga
kerja dan modal untuk memproduksi jumlah output tertentu. Isocost adalah garis yang
menggambarkan kombinasi yang berbeda dari tenaga kerja dan barang-barang modal
yang dapat diperoleh dengan sejumlah dana tertentu. • 181P4112/MODUL 4 4.13 5)
Keseimbangan produsen akan didapat jika kurva isoquant menyinggung garis isocost.
RANG KU MAN Organisasi bisnis diperlukan dalam peranannya menyediakan barang
dan jasa yang dibutuhkan sehingga kita bisa mendapatkannya dengan mudah, murah
dan berkualitas. Hal ini terjadi karena organisasi bisnis melakukan produksi barang
dengan lebih teratur dan dalam skala produksi yang besar sehingga proses produksi
menjadi lebih efisien. Selain itu, kemampuan dalam mengembangkan teknologi proses
dan penghimpunan dana menjadi lebih mudah dilakukan akibat dad spesialisasi yang
terjadi. Organisasi usaha yang memproduksi barang dan jasa dapat dikategorikan
dalam tiga bentuk utama, yaitu berikut ini. 1. Perusahaan perseorangan. 2. Firma. 3.
Perseroan Terbatas (PT). Setiap produk dihasilkan melalui suatu proses produksi. Input
produksi yang terdiri dari tenaga kerja (L), modal (K), sumber daya (R), teknologi (T),
dan lainnya, akan diproses menjadi suatu output (Q) berupa barang atau jasa.
Hubungan yang terjadi antara jumlah input produksi yang diperlukan dengan jumlah
output yang dihasilkan disebut dengan fungsi produksi (production function). Fungsi
produksi akan memberi gambaran kepada kita tentang jumlah maksimum output yang
dapat dihasilkan, atas penggunaan sejumlah tertentu dari input-input produksi. Melalui
fungsi produksi kita juga bisa melihat bagaimana komposisi dari berbagai kombinasi
input, untuk menghasilkan jumlah tertentu dari output. Isocost dan Isoquant merupakan
dua pendekatan yang memungkinkan untuk melakukan analisis optimasi faktor
produksi, untuk menghasilkan output maksimum. Dalam teori produksi ada tiga konsep
penting, yaitu Produksi Total (Total ProductionITP), yang menggambarkan jumlah
keseluruhan produksi yang dihasilkan. Produksi Rata-rata (Average Product/AP) yaitu
jumlah produksi dibagi dengan jumlah input produksi, dan Produksi Marginal (Marginal
Product/MP) yang merupakan tambahan hasil produksi dari setiap penambahan satu
unit input. 4.14 PENGANTARILMU EKONOMI • -..1' TES FORMATIF 1 Pilihlah satu
jawaban yang paling tepat! 1) Perseroan Terbatas mempunyai keunggulan dari bentuk
organisasi bisnis lainnya, kecuali .... A. mudah mengumpulkan dana dalam jumlah
besar B. kepemilikan perusahaan mudah dipindahtangankan C. mempunyai
kemampuan produksi yang besar D. jumlahnya paling banyak dari bentuk organisasi
bisnis lainnya 2) Tujuan utama sebuah perusahaan adalah untuk .... A. mencari
keuntungan maksimum B. mencapai tingkat produksi maksimum C. mencari sumber
dana maksimum D. mencapai harga jual produk yang maksimum 3) Suatu model yang
memberikan gambaran kepada kita tentang bagaimana melihat hubungan antara input
dan output produksi, disebut fungsi .... A. input produksi B. output produksi C. produksi
D. total produksi 4) Kurva Total Produksi akan turun pada saat .... A. MP mulai turun B.
AP mulai turun C. MP mulai nol D. MP mulai negatif 5) Tahap II proses produksi akan
dimulai pada saat .... A. MP turun B. AP naik C. AP turun D. MP negatif 6) Hukum "hasil
lebih yang semakin berkurang" menggambarkan perubahan .... A. MP B. AP C. TP D. L
• 1131P4112/MODUL 4 4.15 7) Jumlah faktor produksi yang dapat digunakan sebagai
asumsi pada konsep Isocost dan Isoquant adalah A. sate B. dua C. banyak D. tidak
terhingga 8) Jika hanya dua faktor produksi yang digunakan, yaitu tenaga kerja dan
modal maka kurva produksi sama (isoquant) menggambarkan A. jumlah yang akan
diproduksi oleh produsen B. kombinasi yang berbeda dari tenaga kerja dan modal untuk
memproduksi jumlah output tertentu C. kombinasi yang sama dari tenaga kerja dan
modal untuk memproduksi jumlah output tertentu D. jumlah output yang diminta
konsumen 9) Jika hanya dua faktor produksi yang digunakan, yaitu tenaga kerja dan
modal maka garis Isocost menggambarkan kombinasi yang .... A. berbeda dari tenaga
kerja dan modal yang dapat diperoleh dengan sejumlah dana tertentu B. sama dari
tenaga kerja dan modal yang dapat diperoleh dengan sejumlah dana tertentu C.
berbeda dari input dan output produksi yang dapat diperoleh dengan sejumlah dana
tertentu D. sama dari input dan output produksi yang dapat diperoleh dengan sejumlah
dana tertentu 10) Jika tambahan hasil atas skala produksi adalah konstan dan kita
menambahkan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sebesar 5% per unit waktu,
dengan tetap mempertahankan jumlah barang modal yang digunakan pada tingkat
yang tetap maka output akan A. naik sebesar 5% B. turun sebesar 5% C. naik lebih dari
5% D. turun kurang dari 5% Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes
Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda
terhadap materi Kegiatan Belajar 1. 4.16 F3ENGANTAR ILmu EKoNomi • Jumlah
Jawaban yang Benar Tingkat penguasaan = x100% Jumlah Soal Arti tingkat
penguasaan: 90 - 100% = baik sekali 80 - 89% = baik 70 - 79% = cukup < 70% =
kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan
dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda hams mengulangi
materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai. • 1131P41 1
2/MODUL 4 4.17 KEGIATAN BELAJAR 2 Biaya Produksi V etelah kits membahas
tentang fungsi produksi suatu barang, pada bagian ini akan dibahas tentang struktur
biaya dari produksi suatu barang. Analisis produksi akan dibedakan dalam 2 jangka
waktu, yaitu jangka pendek (short run) dan analisis jangka panjang (long run). Konsep
biaya produksi menggambarkan bagaimana suatu perusahaan mencari tingkat output
optimal dalam mencapai tingkat keuntungan maksimum. Pendekatan yang digunakan
adalah dengan melihat tambahan pendapatan dan biaya bila perusahaan menambah
tingkat output-mya. Menurut Sadono Sukirno, definisi dari biaya produksi adalah semua
pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi
dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang
yang diproduksikan perusahaan tersebut. Biaya produksi tersebut dikategorikan ke
dalam dua jenis, yaitu biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya implisit merupakan nilai
input yang digunakan oleh perusahaan. Contohnya, seorang pengusaha harus
memperhitungkan pendapatan yang diterima bila dia bekerja menjadi manajer di
perusahaan lain atau lebih menguntungkan atau tidak jika perusahaan menggunakan
input lain daripada input yang digunakan. A. BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK
Analisis biaya produksi jangka pendek mempunyai pengertian bahwa sebagian faktor
produksi yang digunakan adalah tetap atau tidak dapat ditambah jumlahnya. Oleh
karena itu, struktur biaya produksi dapat dikelompokkan menjadi 2. Pertama, biaya
produksi yang tetap untuk semua tingkat produksi. Kedua, biaya produksi yang selalu
berubah seiring dengan perubahan jumlah produksi. Contohnya, seorang penjual nasi
goreng mempunyai biaya tetap berupa kompor, wajan, 10 piring, sendok, dan gerobak.
Artinya, berapa pun jumlah nasi goreng yang akan dibuat maka penjual tersebut hanya
memerlukan satu kompor, satu wajan, 10 piring dan satu gerobak. Untuk biaya yang
berubah, misalnya nasi, bumbu dan telur. Artinya, jumlah nasi, bumbu dan telur yang
dibutuhkan tergantung pada jumlah nasi goreng yang akan dibuat. 4.18
PENGANTARILMU EKONOMI • Definisi biaya tetap dalam analisis biaya produksi
jangka pendek ini mempunyai jarak waktu yang berbeda untuk tiap perusahaan. Hal
tersebut tergantung dari seberapa lama kemampuan biaya tetap tersebut dapat
berubah. Jika penjual nasi goreng tadi akan menambah biaya tetapnya berupa
penambahan satu gerobak lagi dalam waktu satu tahun maka penjual nasi goreng
tersebut mempunyai waktu jangka pendek selama setahun. Berbeda, misalnya dengan
perusahaan angkutan penyeberangan laut. Dimana biaya tetapnya adalah sebuah
kapal Ferry dengan kapasitas angkut 10.000 ton. Tentunya memerlukan waktu lama
sampai 5 tahun misalnya, jika perusahaan tersebut mau menambah armadanya. Hal ini
karena proses pemesanan dan pembuatan dari satu kapal Ferry yang memerlukan
waktu yang lama. Biaya produksi yang tetap disebut dengan Biaya Tetap Total (Total
Fixed CostITFC), dan biaya yang berubah disebut Biaya Berubah Total (Total Variable
CostITVC), sedangkan semua biaya produksi yang digunakan disebut dengan Biaya
Total (Total CostITC). Dengan demikian, maka: TC = TFC + TVC Analisis biaya
produksi dikembangkan dengan melihat struktur biaya tersebut melalui analisis biaya
per unit. Hal ini akan membawa kita kepada pengertian rata-rata dan pengertian
marjinal atau tambahan. Pengertian rata adalah dengan membagi semua konsep biaya
total dengan jumlah output-nya (Q) sehingga didapat: TC _ TVC + , . mans AC = TC ,
AFC = TFC , AVC = TVC Q Q Q Oleh karena itu, AC = AFC + AVC AC (Average Cost)
merupakan biaya rata-rata, AFC (Average Fixed Cost) merupakan biaya tetap rata-rata,
dan AVC (Average Variable Cost) merupakan biaya berubah rata-rata. Selain konsep
rata-rata tersebut, digunakan jugs konsep marginal yang menggambarkan tambahan
biaya yang terjadi akibat dari penambahan produksi sebesar satu unit output. Sehingga
secara matematis, biaya tambahan (Marginal CostIMC) dirumuskan sebagai berikut. •
ISIP4112/MODUL 4 4.19 MC = AEC AQ Tabel 4.2. Biaya Produksi Jangka Pendek L Q
TFC TVC TC AFC AVC AC MC 0 0 10 0 10 - - - 1 1 10 5 15 10.0 5.0 15.0 5.0 2 3 10 10
20 3.3 3.3 6.7 2.5 3 7 10 15 25 1.4 2.1 3.6 1.3 4 12 10 20 30 0.8 1,7 2.5 1.0 5 18 10 25
35 0.6 1,4 1.9 0,8 6 23 10 30 40 0,4 1,3 1.7 1,0 7 25 10 35 45 0,4 1,4 1,8 2,5 8 26 10 40
50 0,4 1,5 1,9 5,0 Tabel 4.2 memperlihatkan gambaran biaya dalam jangka pendek, jika
diasumsikan input yang bisa diubah adalah biaya tenaga kerja. Untuk tiap tingkat output
(Q) yang dihasilkan, perusahaan memerlukan biaya tetap sebesar 10, dan tiap
tambahan tenaga kerja yang digunakan akan memberikan tambahan biaya (VC)
sebesar 5. Sehingga kolom TVC didapat dari mengalikan jumlah tenaga kerja (L) yang
digunakan dengan 5. Biaya total (TC) didapat dari menambahkan biaya tetap total
(TFC) dengan biaya berubah total (TVC), sedangkan AFC, AVC dan AC didapat
dengan cara membagi semua biaya total dengan jumlah output yang dihasilkan (Q).
Tambahan biaya (MC) didapat dengan membagi tambahan biaya total dengan
tambahan output. Tabel 4.2 jika digambarkan akan tampak seperti pada Gambar 4.5
dan Gambar 4.6. Gambar 4.5 memperlihatkan kurva TC yang naik mulai dari sebesar
biaya tetapnya (TFC) pada saat output sama dengan nol. TFC terlihat sebagai garis
lurus karena TFC akan sama untuk semua tingkat output yang dihasilkan. TVC akan
bergerak dari titik nol karena pada saat tidak ada produksi maka tidak diperlukan biaya
variabel. 4.20 PENGANTARILMU EKONOMI • BIAYA 40 - TC TVC 35 - 30 - 25 - 20 -
15 10 5 - TFC 0 I I I I I Q 5 10 15 20 25 30 Gambar 4.5. TC, TFC dan TVC Gambar 4.6
memperlihatkan pendekatan rata-rata dan marjinal, yang diperlihatkan oleh kurva AC,
AVC, AFC dan MC. Kurva-kurva tersebut memiliki ciri, seperti bentuk huruf U, kecuali
untuk kurva AFC yang akan terus mendekati sumbu horizontal seiring dengan
bertambahnya output. Selain itu, dalam menggambarkan AC, AVC dan MC, harus
diperhatikan bahwa kurva MC akan memotong kurva AC dan kurva AVC pada saat AC
dan AVC minimum. • ISIP4112/MODUL 4 4.21 BIAYA AFC Q -- Gambar 4.6. AC, AVC,
AFC dan MC B. BIAYA PRODUKSI JANGKA PANJANG Analisis biaya produksi
panjang mempunyai pengertian bahwa semua biaya dapat berubah sehingga tidak ada
lagi biaya tetap. Hal ini, seperti dijelaskan di muka bahwa dalam jangka panjang, biaya
untuk gedung, kapal Ferry, Gerobak nasi goreng dan contoh lainnya akan berubah.
Oleh karena itu, dalam jangka panjang TC akan sama dengan TVC: TC = TVC Jika
struktur biaya suatu perusahaan, seperti dijelaskan pada Gambar 4.7, terlihat ada 3
struktur biaya perusahaan yang diperlihatkan oleh AC1, AC2 dan AC3. Masing-masing
AC menggambarkan tiga kapasitas produksi perusahaan yang bisa berubah selama
tiga periode waktu. Pertama coba Anda perhatikan jika struktur biaya berada pada AC1
, titik a menunjukkan produksi 4.22 sejumlah Q unit dengan biaya lebih rendah jika
menggunakan kapasitas pada AC1, sedangkan AC2lebih tinggi. Baru pada titik b biaya
produksinya akan sama, baik AC1maupun AC2. Titik c dengan output lebih besar biaya
produksi lebih mahal jika kita berada pada AC1 , dan lebih murah jika berada pada
struktur biaya AC2. Demikian pula untuk titik e akan lebih murah jika menggunakan
AC3daripada AC2. AC Q QI Q2 (,), Q4 Q., Gambar 4.7. AC dalam Tiga Kemungkinan
Biaya Dari Gambar 4.7 tersebut kita bisa melihat, di mana suatu perusahaan dapat
merubah semua biayanya untuk mendapatkan tingkat biaya yang paling minimum
dengan output yang paling besar. Dalam jangka panjang akan terdapat banyak struktur
biaya (AC) yang bisa digabungkan, dengan menghubungkan semua titik minimum tiap
kurva AC jangka pendek yang akan menghasilkan kurva AC jangka panjang (LRAC),
seperti terlihat pada Gambar 4.8. PENGANTAR ILMU EKONOMI • AC • ISIP41 1
2/MODUL 4 4.23 Qn Q Gambar 4.8. Kurva AC Jangka Panjang Gambar 4.8 tersebut
memperlihatkan, dalam jangka panjang produksi optimum akan berada pada tingkat
Qn, di mana dengan output tersebut akan menghasilkan biaya yang paling minimum
dengan kurva AC jangka pendek ACn. ..._.... ----- ---= LATI HAN Untuk memperdalam
pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut! 1) Sebutkan
definisi dari biaya produksi dan jelaskan kegunaan dari kita mempelajari teori biaya
produksi 2) Jelaskan yang dimaksud dengan biaya eksplisit dan biaya implisit, dan
berikan contohnya! 3) Apa perbedaan analisis biaya produksi jangka pendek dan
analisis biaya produksi jangka panjang? LRAC 4.24 PENGANTAR ILmu EK❑N❑MI •
4) Coba Anda jelaskan analisis biaya produksi dengan pendekatan per unit produksi,
serta apa kegunaan dari analisis biaya produksi dengan menggunakan konsep Marginal
Cost? 5) Jelaskan fungsi dari analisis biaya produksi jangka panjang! Petunjuk
Jawaban Latihan 1) Definisi dari biaya produksi adalah semua pengeluaran yang
dilakukan oleh perusahaan, untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahanbahan
mentah yang akan digunakan untuk memproduksi barang-barang tersebut. Konsep
biaya produksi berguna untuk menggambarkan bagaimana suatu perusahaan akan
mencari tingkat output optimal dalam mencapai tingkat keuntungan maksimum. 2)
Biaya eksplisit adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendapatkan
input produksi. Contoh biaya eksplisit adalah biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkan modal, menyewa gedung, membeli bahan baku, merekrut tenaga kerja,
dan lain-lain. Biaya implisit merupakan nilai input yang digunakan oleh perusahaan
tersebut. Contoh biaya implisit adalah seorang pengusaha harus memperhitungkan
pendapatan yang d terima bila dia bekerj a menjadi manajer di perusahaan lain. 3)
Perbedaannya pada ada atau tidaknya biaya tetap, di mana untuk jangka panjang
semua biaya bisa berubah sehingga semua biaya adalah biaya variabel, sedangkan
untuk jangka pendek terbagi menjadi biaya tetap dan biaya variabel. 4) Analisis biaya
produksi menggunakan pendekatan rata-rata, dimana semua variabel biaya dibagi
dengan output-nya. Kegunaan konsep MC adalah kita dapat mengetahui gambaran dari
tambahan biaya yang terjadi akibat dari tambahan satu output produksi baru. 5) Analisis
biaya produksi jangka panjang berguna dalam penentuan kapasitas produksi. Jika
perusahaan ingin terus menambah output, dalam jangka pendek tambahan biaya untuk
tiap output-nya semakin bertambah (bagian kurva MC yang naik). Oleh karena itu,
struktur biaya menjadi berubah sehingga MC bergeser ke bawah, dan proses tersebut
terjadi dalam jangka panjang. • ISIP4112/MODUL 4 4.25 RANGKUMAN Konsep biaya
produksi menggambarkan bagaimana suatu perusahaan akan mencari tingkat output
optimal dalam mencapai tingkat keuntungan maksimum. Menurut Sadono Sukirno,
definisi dari biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan
untuk memperoleh faktor faktorproduksi dan bahan-bahan mentah yang akan
digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut.
Biaya produksi dapat dibedakan menjadi: pertama, biaya produksi jangka pendek yang
diartikan bahwa sebagian faktor produksi yang digunakan adalah tetap atau tidak dapat
ditambah jumlahnya. Kedua, biaya produksi jangka panjang yang mempunyai
pengertian bahwa semua biaya dapat berubah sehingga tidak ada lagi biaya tetap.
Pada jangka pendek, total biaya produksi terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel,
sedangkan untuk jangka panjang semua biaya merupakan biaya variabel. Pada jangka
panjang terjadi perubahan pada semua komponen biaya sehingga total biaya hanya
terdiri dan biaya variabel. TES FORMATIF 2 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1)
Jika perusahaan melakukan pembelian terhadap berbagai input produksi maka biaya
yang terjadi disebut biaya A. eksplisit B. implisit C. berubah D. tetap 2) Perusahaan
industri tekstil melakukan pembelian mesin baru untuk meningkatkan kapasitas
produksinya. Dalam hal ini, biaya pembelian mesin tersebut dalam jangka pendek
termasuk ke dalam biaya A. eksplisit B. implisit C. berubah D. tetap 4.26 PENGANTAR
ILmu EKoNomi • 3) Output TFC TVC TC MC 0 1 a 40 2 c 110 20 3 50 120 10 4 130 10
5 b 40 6 60 Dan tabel di atas, nilai a, b dan c adalah A. 100, 140 dan 60 B. 90, 140 dan
60 C. 90, 170 dan 60 D. 80, 170 dan 50 4) Pada saat perusahaan tidak melakukan
produksi maka A. TC = TVC B. TC = TFC C. TFC = TVC D. TC = 0 5) Kurva-kurva
berikut akan berbentuk huruf U, kecuali A. AC B. AVC C. AFC D. MC 6) Kurva MC yang
menaik akan memotong kurva A. AC pada saat menurun B. AVC pada saat menaik C.
AC dan AVC pada saat menaik D. AC dan AVC pada saat minimum 7) Kurva MC
menggambarkan A. tambahan biaya per output akibat tambahan biaya tetap B.
tambahan biaya akibat tambahan satu output C. pengurangan biaya per output akibat
tambahan biaya variabel D. pengurangan biaya akibat tambahan satu output •
ISIP4112/MODUL 4 4.27 8) Kurva AC dalam jangka panjang merupakan gabungan dari
kurva A. AFC dan AVC jangka pendek B. AFC dan AVC jangka panjang C. AC dan
AVC jangka pendek D. AC jangka pendek 9) Kemungkinan kurva AC dalam jangka
panjang akan menyinggung kurva AC jangka pendek pada saat menaik adalah A.
selalu B. tidak pernah C. kadang-kadang D. tidak bisa dikatakan 10) Analisis biaya
produksi jangka panjang, berlaku untuk rentang waktu A. paling tidak dalam 5 tahun B.
paling lama 10 tahun C. tergantung perubahan TVC D. tergantung perubahan TFC
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat di
bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus
berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.
Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar x100% Jumlah Soal Arti tingkat
penguasaan: 90 - 100% = baik sekali 80 - 89% = baik 70 - 79% = cukup < 70% =
kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan
dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi
materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum dikuasai. 4.28 P EN GANT AR
ILMU EKONOMI • Kunci Jawaban Tes Formatif Tes Formatif 1 1) D 2) A 3) C 4) D 5) C
6) A 7) B 8) B 9) A 10) D Tes Formatif 2 1) A 2) D 3) C 4) B 5) C 6) D 7) B 8) D 9) B 10)
D • ISIP4112/MODUL 4 4.29 Daftar Pustaka Samuelson, Paul A. Economics. Edisi ke-
18. McGraw-Hill. Mankiw, N. Gregory. Principles of Economics. Edisi ke-3. Thompson
SouthWestern. Sukirno, Sadono. Pengantar Teori Mikroekonomi. Edisi Ketiga. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.

Вам также может понравиться