Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
EVALUASI
No Waktu Kegiatan
1 11.00 Kepala ruangan memberitahu perawat primer
dan perawat asociate untuk menyiapkan bahwa
mau ada pasien baru
2 11.02 Kepala ruangan meminta perawat primer dan
perawat asociate untuk menyiapkan penerimaan
pasien baru
3 11.05 Perawat primer meminta perawat asociate
untuk membantu mempersiapkan from
peneriman pasien baru dan menyiapkan alat-
alat kesehatan yang di butuhkan pasien
diruangan.
4 11.10 Perawat primer memberitahu pada kepala
ruangan bahwa semua sudah siap.
5 11.10 Karu mengecek kembali kelengkapan-
kelengkapan yang dibutuhkan untuk
penerimaan pasien baru
6 11.15 Karu bersama perawat primer dan perawat
asociate menemui pasien. Karu menyapa
pasien, memperkenalkan diri dan perawat yang
bersamanya. Karu meminta perawat primer
melaksanakan penerimaan pasien baru
7 11.20 Perawat primer dengan di bantu perawat
asociate untuk mengobservasi klien kemudian
memberi penjelasan tentang penerimaan pasien
baru, memperkenalkan perawat yang
bertanggung jawab, dokter yang merawat, tata
tertib, sentralisasi obat, menanyakan kembali
pada klien tentang penjelasan perawat.
8 12.00 Perawat primer melapor pada kepala ruangan
bahwa penerimaan pasien baru telah selesai
No Jam Kegiatan
1 11.00 Karu memberitahu PP bahwa akan dilakukan
Sentralisasi Obat
2 11.05 PP meminta bantuan PA untuk menyiapkan
kelengkapan dokumen yang diperlukan untuk
sentralisasi obat
3 11.07 Karu menanyakan kembali tentang kelengkapan
dokumen kepada PP
4 11.10 PP menyebutkan kembali hal-hal yang telah disiapkan
kepada Karu
5 11.12 Karu membuka acara untuk sentralisasi obat
6 11.15 PP menjelaskan kepada pasien/keluarga tentang
sentralisasi obat
7 11.30 Memberi kesempatan keluarga untuk bertanya
8 11.35 PP meminta pasien / keluarga untuk menandatangani
surat persetujuan sentralisasi obat
9 11.38 PP mengisi form serah terima obat dari pasien ke
perawat
10 11.39 PA menyimpan obat yang telah diterima ke lemari obat
pasien
11 11.40 Keluarga menandatangani surat serah terima obat
beserta PP
12 11.45 PA melapor kepada PP bahwa sentralisasi obat telah
dilakukan
13 11.47 Karu memeriksa kelengkapan dokumentasi
No Waktu Kegiatan
1 10.30 Kepala ruangan memberitahu perawat primer dan perawat associate
bahwa akan ada pasien pulang
2 10.40 Kepala ruangan meminta perawat primer dan perawat associate untuk
menyiapkan berkas discharge planning
3 10.45 Perawat primer memberitahu kepala ruangan bahwa semua sudah siap
4 10.55 Kepala ruangan mengecek kelengkapan yang diperlukan untuk
discharge planning
5 11.00 Perawat primer dengan dibantu perawat associate menemui keluarga
pasien untuk memberikan Health Education mengenai cara perawatan
pasien di rumah, cara minum obat, waktu kontrol, serta memberikan
berkas-berkas yang diperlukan ketika kontrol.
6 11.15 Perawat primer melapor pada kepala ruangan bahwa discharge
planning sudah selesai
No Jam Kegiatan
PUAS
80% PRE MAKP
PUAS
70%
SANGAT PUAS
POST MAKP
60%
SANGAT PUAS
50%
40%
Berdasarkan pembagian kuisioner yang telah dihitung dapat
30%
disimpulkan bahwa hasil PRE MAKP menunjukkan 2 responden
20% sangat puas (28,5%), sedangkan yang puas terdapat 5 responden
10%
(71,5%). Kemudian POST MAKP didapatkan hasil yang
menunjukkan bahwa 3 responden sangat puas (42,8%) dan yang puas
4 responden (57,2%).
BAB VI
2. Sentralisasi obat telah diterapkan dengan baik (pasien kelolaan) pada obat
oral dan injeksi serta infus, dengan sistem UDD pada obat oral dan ODD
pada obat injeksi dan infus.
1. Ruang Shofa 3 telah menerapkan MAKP model tim primer yang telah
berjalan dengan cukup baik, sehingga perlu dikembangkan untuk
pelaksanaan MAKP primer murni melalui sosialisasi secara terus menerus
kepada seluruh staf melalui pelatihan atau seminar dan evaluasi berkala
serta peningkatan kualitas pendidikan.
9. Ruangan Shofa 3 baru sekitar 2 bulan menggunakan MAKP tim primer dan
belum ada struktur organisasi yang tertempel di ruangan, kami memberikan
inovasi berupa struktur yang bisa digunakan untuk berjalannya MAKP tim
primer di ruang Shofa 3 (berupa banner).
10. Di Ruang Shofa 3 kasus terbanyak adalah kasus CVA kelompok kami
mencoba memberikan inovasi berupa skrining disfagia untuk mencegah
pasien tersedak.