Вы находитесь на странице: 1из 4

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik
denganpendekatan cross sectional , yaitu variabel bebas dan variabel tergantung
diobservasi hanya sekali pada saat yang sama.(Taufiqurrahman, 2004).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa Besar dan dari
bulan Februari – Maret 2018.
C. Subjek penelitian
a. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu dengan antepartum bleeding yang melahirkan di
RSUD Sumbawa Besar sebagai kelompok studi dan ibu dengan aterm dan tanpa penyulit
yang melahirkan di RSUD Sumbawa Besar sebagai kelompok control.
b. Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ini adalah subjek dalam populasi penelitian yang memenuhi
kriteria inklusi dan sudah disingkirkan dengan criteria eksklusi sebagai berikut:
1. Kriteria inklusi:
1) Usia kehamilan aterm
2) Ibu hamil dengan antepartum bleeding
3) Ibu hamil dengan aterm dan tanpa penyulit
2. Kriteria eksklusi
1) Kelainan plasenta (solusio plasenta, plasenta previa)
2) Janin dengan kelainan kongenital (penyakit paru, jantung, tumor
pada thorax)
3) Ibu dengan anemia
4) Ibu dengan ketuban pecah dini
5) Partus lama
D. Teknik Sampling
Sampel yang diambil sebagai subjek adalah yang memenuhi kriteriadi atas, dalam
hal ini sampel dipilih dengan cara non probability sampling yakni purposive sampling, di
mana setiap yang memenuhi kriteria penelitian dimasukkan dalam penelitian sampai
kurun waktu tertentu

E. Rancangan Penelitian
Tabel 2x2
Uji Chi-Square
Kriteria Eksklusi Kriteria Inklusi
Ibu hamil yang melahirkan di RSUD Dr Moewardi dari bulan
Agustus – Oktober 2008
Preeklampsia Berat Normal
Asfiksia Tidak Asfiksia Asfiksia Tidak

F. Instumen Penelitian
Catatan medis pasien yang masuk bagian obstetrik dan ginekologi RSUD
Dr Moewardi Surakarta dari bulan Agustus – Oktober 2008.
G. Identifikasi Variabel Penelitian
1. Variabel bebas : preeklampsia berat
2. Variabel tergantung : asfiksia perinatal
H. Operasional Variabel Penelitian :
1. Preeklampsia adalah sindroma spesifik pada kehamilan yang ditandai
dengan peningkatan tekanan darah dan adanya proteinuri setelah
kehamilan 20 minggu (Many, 2000). Preeklampsia berat bila disertai
keadaan sebagai berikut :
a. Tekanan darah sistolik lebih dari 160 mmHg atau diastolik lebih dari
110 mmHg dalam dua kali pengukuran dengan selang enam jam.
b. Proteinuria lebih dari 2 gram dalam 24 jam atau 2-4 (+) pada test
dipstick.
c. Peningkatan serum kreatinin (lebih dari 1,2 mg/dL).
d. Oligouria kurang dari atau sama dengan 500 mL/24 jam.
e. Peningkatan enzim hati (SGPT >40 IU/L ; SGOT >37 IU/L).

f. Trombositopenia (platelet count kurang dari 100.000/mm3).


(Reynolds, 2003).
2. Asfiksia perinatal merupakan suatu keadaan dimana janin atau bayi baru
lahir mengalami kekurangan oksigen (hypoxia) dan penurunan perfusi
(iskemia) terhadap berbagai organ (Pignotti, 2005).
Diklasifikasikan berdasarkan tidak asfiksia dan asfiksia pada ibu yang
menderita preeklampsia berat dan tidak preeklampsia berat.
Untuk mengetahui adanya asfiksia atau tidak, maka digunakan skor
APGAR, dimana nilai APGAR bayi kurang dari atau sama dengan 6 maka
dinyatakan menderita asfiksia.
3. Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta yang letaknya normal pada
korpus uteri sebelum janin lahir (Sumapraja dan Rachimhadi, 2007).
4. Plasenta previa adalah tertanamnya bagian plasenta dalam segmen bawah
uterus (Taber, 1994).
5. Anemia merupakan suatu keadaan dimana kadar hemoglobin kurang dari
10 gr% (Mochtar, 1998).
6. Kehamilan preterm adalah suatu kehamilan yang terjadi pada seorang
wanita dengan usia kehamilan antara 20 minggu sampai 37 minggu

(Budjang, 2007).
7. Kehamilan postterm adalah suatu kehamilan yang terjadi pada seorang
wanita dengan usia kehamilan ≥ 42 minggu (Budjang, 2007).
8. Ketuban pecah dini adalah bocornya cairan amnion sebelum mulainya
persalinan (Taber, 1994).
9. Partus lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam pada
primi, dan lebih dari 18 jam pada multi (Mochtar, 1998).

I. Teknik Analisis Data


Data diolah dengan metode statistik uji Chi-Square dengan taraf
signifikansi 0,05. Dari data yang diperoleh dimasukan dalam table 2x2
sebagai berikut :
Untuk mengetahui ada/tidaknya hubungan, maka digunakan rumus :
Keterangan:
X2 : Chi-Square
N : Jumlah sample
a, b, c, d : Frekuensi dari masing – masing variabel
Asfiksia Tidak Asfiksia
Total
Preeklampsia Berat a b a+b
Normal c d c+d
Total a+c b+d N
N(ad-bc)2
(a+b)(c+d)(a+c)(b+d)

Keterangan:
X2 : Chi-Square
N : Jumlah sample
a, b, c, d : Frekuensi dari masing – masing variabel

Setelah X2 diketahui, kemudian dibandingkan dengan X2 tabel sehingga:


1. X2 hitung > X2 tabel (P < 0,05) terdapat hubungan yang sangat bermakna.
2. X2 hitung = X2 tabel (P < 0,05) terdapat hubungan yang bermakna.
3. X2 hitung < X2 tabel (P > 0,05) tidak ada hubungan yang bermakna.
Cara pengambilan simpulan analisis data:
H0 diterima dan H1 ditolak bila X2 hitung < X2 tabel (p > 0,05).
H1 diterima dan H0 ditolak bila X2 hitung > X2 tabel (p < 0,05).
Dimana H0 : Tidak ada hubungan antara preeklampsia berat dengan asfiksia perinatal
H1 : Ada hubungan antara preeklampsia berat dengan asfiksia perinatal

Вам также может понравиться