Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Di Indonesia
1. Kerajaan Kutai
Letak dan sumbernya
Silsilah Raja
Pemerintahannya
a. Raja Mulawarman disebut sebagai raja yang terbesar di Kutai, sebab menaklukkan
raja-raja sekitarnya.
b. Segi sosial, masyarakat mengenal kasta-kasta karena pengaruh India. Keluarga
Kundungga pernah melakukan upacara Vratyastoma, yaitu upacara penyucian diri
untuk masuk pada kasta Ksatria
Perekonomiannya
Tentang kehidupan ekonomi masyarakat Kutai, tidak banyak hal yang bisa diketahui
dari prasasti-prasasti Kutai. Namun, berdasarkan letaknya, Kutai sangatlah strategis
yaitu terletak pada jalur dimana aktivitas pelayaran dan perdagangan antara dunia
barat dan timur. Ditambah lagi letak Kutai yang jauh ke arah pedalaman membuat
Kutai sangat baik sebagai tempat peristirahatan bagi pelayar yang melakukan
perjalanan jauh.secara langsung hal ii berpengaruh besar terhadap perkembangan
perekonomian masyarakat,dimana perdagangan juga dijadikan sebagai mata
pencaharian utama.
Peninggalannya
Bukti sejarah tentang kerajaan Kutai adalah ditemukannya tujuh prasasti yang
berbentuk yupa (tiang batu) tulisan yupa itu menggunakan huruf pallawa dan bahasa
sansekerta. Yupa merupakan salah satu hasil dari masyarakat Kutai. Yupa merupakan
tugu batu untuk mengikat kurban yang dipersembahkan untuk para dewa. Namun,
sebenarnya tugu batu itu merupakan warisan nenek moyang Indonesia dari zaman
Megalithikum, yaitu kebudayaan menhir.
2.Kerajaan Tarumanegara
Pemerintahannya
Raja Purnawarman adalah satu-satunya raja yang namanya dicantumkan
dalam prasasti-prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara. Raja ini
digambarkan sebagai seorang raja yang sangat bijaksana dan telah berhasil
meningkatkan kesejahteraan rakyatnya berkat penggalian sebuah sungai sebagai
sarana irigrasi. Namun meskipun begitu, Purnawarman bukanlah satu-satunya raja
yang pernah memerintah Kerajaan Tarumanegara. Hal ini didasarkan pada sebuah
sumber dari naskah kuno bernama Wangsakerta. Meskipun kevalidan naskah ini
masih diperdebatkan oleh para ahli, namun kitab ini berisi informasi yang cukup
menarik, yaitu tentang silsilah lengkap raja-raja yang pernah memerintah
Tarumanegara dari mulai awal berdirinya hingga raja terakhirnya. Berikut adalah
daftar raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Tarumanegara berdasarkan
Naskah Wangsakerta. - See more at: http://iwak-
pithik.blogspot.com/2012/10/sejarah-kerajaan-
tarumanegara.html#sthash.GwwDaHEm.dpuf
Perekonomiannya
Peninggalannya
a. Prasasti Ciaruteun (Ciampea, Bogor)
Terletak di pinggir sungai Ciaruteun, dekat muaranya dengan
Cisadane. Prasasti ini mengingatkam adanya hbungan dengan
prasasti raja Mahendawarman I dari keluarga Pallawa. Bunyi dari
prasasti ini ialah :
vikrantasyavanipateh srimatah purnavarmmanah
tarumanegarendrasya visnor iva padadvayam
‘’Ini (bekas) dua kaki, yang seperti kaki dewa wisnu, ialah kaki Yang
Mulia Sang Purnawarman, raja di negeri Taruma, raja yang gagah
berani di dunia’’.
b. rasasti Pasir Koleangkak Di temukan di bukit, daerah perkebunan
Jambu kira-kira 30 km sebelah barat Bogor.
c. Prasasti Kebonkopi (kampung Muara Hilir, Cibungbulang)
Prasasti-prasasti yang ditemukan di daerah Jawa Barat dapat dikaji
mengenai tata letak kerajaan Tarumanegara. Prasasti Tugu yang terjemahkan
oleh Poerbatjaraka (1976:9) ditemukan di desa Tugu dekat tanjung priok,
prasasti ini berbahasa sansekerta:
1. Pura raja dirajena guruna pinabahuna khata khiyatam purim prapya candra
baha garnnavam yayau
2. Pravarddhamana-dvavincad-vatsare cri-gunaujasa
3. Narendradva jabhutena crimata purnnavarmana
4. Caitracukla-trayedcyam dinais siddhai-kavincakaih
5. Ayata satsahasrena dhanusam sanatena ca
6. Pitamahasya rajarser vvidarya cibiravanim brahmananggo-sahasrena
prayati krta-daksina
Artinya:
“Dulu (kali yang bernama) candrabhagga telah digali oleh maharaja
yang mulia dan mempunyai lengan kencang dan kuat (yakni raja
Purnawarman) buat mengalirkannya kelaut, setelah kali ini sampai di istana
yang termasyhur.
3. Kerajaan Kalingga
Letak dan Sumbernya
Kalingga atau Ho-ling (sebutan dari sumber Tiongkok) adalah sebuah kerajaan bercorak
Hindu yang muncul di Jawa Tengah sekitar abad ke-6 masehi. Letak pusat kerajaan ini
belumlah jelas, kemungkinan berada di suatu tempat antara Kabupaten Pekalongan dan
Kabupaten Jepara sekarang. Sumber sejarah kerajaan ini masih belum jelas dan kabur,
kebanyakan diperoleh dari sumber catatan China, tradisi kisah setempat, dan naskah
Carita Parahyangan yang disusun berabad-abad kemudian pada abad ke-16
menyinggung secara singkat mengenai Ratu Shima dan kaitannya dengan Kerajaan
Galuh. Kalingga telah ada pada abad ke-6 Masehi dan keberadaannya diketahui dari
sumber-sumber Tiongkok. Kerajaan ini pernah diperintah oleh Ratu Shima, yang dikenal
memiliki peraturan barang siapa yang mencuri, akan dipotong tangannya.
Silsilah Kerajaan
Kerajaan Kalingga memiliki pertalian dengan Kerajaan Galuh. Putri dari Ratu Shima yang
dikenal sebagai Putri Parwati menikah dengan putra mahkota Kerajaan Galuh yang
dikenal sebagai Mandiminyak – kemudian menjadi raja kedua di Kerajaan Galuh.
Setelah Maharani Shima meninggal di tahun 732 M, Sanjaya menjadi raja Kerajaan
Kalingga Utara yang kemudian disebut Bumi Mataram. Ia kemudian menjadi pemuka
dari sebuah dinasti atau wangsa terkenal sebagai Wangsa Sanjaya di Kerajaan Mataram
Kuno (Hindu).
Kekuasaan di Jawa Barat diserahkannya kepada putranya dari Tejakencana, yaitu
Tamperan Barmawijaya alias Rakeyan Panaraban. Raja Sanjaya juga menikahi Sudiwara
puteri Dewasinga, Raja Kalingga Selatan atau Bumi Sambara. Ia memiliki putra yaitu
Rakai Panangkaran .
Kerajaan Kalingga atau disebut juga Kerajaan Ho-ling diperkirakan terletak di utara Jawa
Tengah. Kalingga telah ada pada abad ke-7 Masehi dan keberadaannya diketahui dari
sumber-sumber Tiongkok. Kerajaan ini pernah diperintah oleh Ratu Shima, yang dikenal
memiliki peraturan barang siapa yang mencuri, akan dipotong tangannya.
Pemerintahannya
a. Pemerintahan dan Kehidupan Masyarakat Dalam berita Cina disebut adanya raja atau Ratu
Sima, yang memerintah pada tahun 674 M. Beliau terkenal sebagai raja yang tegas, jujur dan
bijaksana. Hukum dilaksanakan dengan tegas, hal ini terbukti pada saat raja Tache ingin
menguji kejujuran rakyat Kaling. Diletakkanlah suatu pundi-pundi yang berisi uang dinar di
suatu jalan. Sampai tiga tahun lamanya tidak ada yang berani mengambil.
b. Keadaan sosial Mata pencaharian penduduknya sebagian besar bertani,karena wilayah
Kaling dikatakan subur untuk pertanian.
c. kehidupan agama
kerajjan kalingga sangat berpengaruh dengan ajaran Budha. Oleh karrna itu Holing menjadi
pusat pendidikan agama budha. Holing menpunyai soerang pendeta yang bernama
Jnanabhadra.
Perekonomiannya
Kehidupan perekonomian masyarakat kerajaan kalingga / holing
berkembang pesat. Masyarakat kerajaan kalingga telah mengenal hubungan
perdagangan. Mereka menjalin hubungan perdagangan pada suatu tempat yang di
sebut dengan pasar. Pada pasar itu, mereka mengadakan hubungan dengan teratur.
Selain itu, kegiatan ekonomi masyarakat lainnya, di antaranya bercocok tanam,
menghasilkan kulit, penyu, emas, perak, cula badak, dan gading serta membuat
garam. Kehidupan masyarakat holing tentram. Hal itu di sebabkan karena di
Holing tidak ada kejahatan dan kebohongan. Berkat kondisi itu, rakyat Holing
memperhatikan pendidikan. Hal itu terbukti dengan adanya rakyat Holing telah
mengenal tulisan dan ilmu perbintangan.
Peninggalannya
Prasasti Tukmas
Prasasti Sojomerto
Kedua temuan prasasti ini menunjukkan bahwa kawasan pantai utara Jawa
Tengah dahulu berkembang kerajaan yang bercorak Hindu Siwais. Catatan ini
menunjukkan kemungkinan adanya hubungan dengan Wangsa Sailendra atau
kerajaan Medang yang berkembang kemudian di Jawa Tengah Selatan.
4. Kerajaan Sriwijaya
Letak dan sumber
Sriwijaya (atau juga disebut Srivijaya; atau "Ṣ̄rī wichạy") adalah salah
satu kemaharajaan bahari yang pernah berdiri di pulau Sumatera dan banyak
memberi pengaruh di Nusantara dengan daerah kekuasaan membentang dari
Kamboja, Thailand Selatan, Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, dan pesisir
Kalimantan. Maka nama Sriwijaya bermakna "kemenangan yang gilang-
gemilang". Bukti awal mengenai keberadaan kerajaan ini berasal dari abad ke-7;
seorang pendeta Tiongkok, I Tsing, menulis bahwa ia mengunjungi Sriwijaya
tahun 671 dan tinggal selama 6 bulan. Selanjutnya prasasti yang paling tua
mengenai Sriwijaya juga berada pada abad ke-7, yaitu prasasti Kedukan Bukit di
Palembang, bertarikh 682.
Silsilah Raja
Pemerintahannya
Menurut kronik Cina Hsin Tang-shu, Sriwijaya yang begitu luas dibagi
menjadi dua. Seperti yang diterangkan diatas, Dapunta Hyang punya dua orang
anak yang diberi gelar putra mahkota, yakni yuvarāja (putra mahkota),
pratiyuvarāja (putra mahkota kedua).[20][65] Maka dari itu, Ahmad Jelani Halimi
(profesor di Universiti Sains Malaysia) mengatakan bahwa untuk mencegah
perpecahan di antara anak-anaknya itulah, maka kemungkinan Kerajaan Sriwijaya
dibagi menjadi dua.
Perekonomiannya
Letak Sriwijaya sangat strategis, yakni di tengah jalur perdagangan India -
Cina, dekat Selat Malaka yang merupakan urat nadi perhubungan daerah-
daerah di Asia Tenggara. Menurut Coedes, setelah Kerajaan Funan
runtuh, Sriwijaya berusaha menguasai wilayahnya agar dapat memperluas
kawasan perdagangannya.
Untuk mengawasi kelancaran perdagangan dan pelayarannya, Sriwijaya
menguasai daerah Semenanjung Malaya, tepatnya di daerah Ligor.
Adanya hubungan perdagangan dengan Benggala dan Colamandala di
India, lalu lintas perdagangan Sriwijaya makin ramai. Ekspor Sriwijaya
terdiri atas gading, kulit, dan beberapa jenis binatang. Adapun impornya
adalah sutra, permadani, dan porselin.
Peninggalannya
Silsilah raja
Pemerintahannya
Perekonomianya
Peninggalannya
1.Letak
Kerajaan Mataram Hindu berdiri di Jawa Tengah dengan ibukota Medang Kamulan terdapat
kerajaan Hindu yang berpusat di lembah sungai Progo. Kerajaan Mataram kuno pernah
diperintah oleh dua dinasti / wangsa yang berbeda agama.
2.Silsilah Raja-nya
Raja-raja yang memerintah ialah :
* Sarna
* Sanaya yang bergelar Raka Mataram Ratu Sanjaya.
* Rakai Panangkara, yang bergelar Syailendra Sri Mahraja Dyah Pancapana Rakai
Panangkarana
Setelah memerintah Rakai Panagkaran, Mataram pecah menjadi dua. Sebagai pemeluk
agama Buddha, sebagai pemeluk agama Hinsu. Syailendra Buddha berkuasa di Jawa Tengah
Selatan, Syailendara Hindu berkuasa di sekitar pegunungan Dieng. Pada masa pemerintahan
Rakai Pikatan, Mataram disatukan kembali
1. Letak
kerajaan kediri adalah kerajaan berdiri di Jawa Timur pada tahun 1042-1222. Kerajaan Kediri di
perintah oleh raja Sri Samarawijaya.
Perebut kekuasaan antara jenggala dan kediri berlangsung sampai tahun1520. Selanjutnya selama
kurang lebih setengah abad ke dua kerajaan tersebut tidak disebut-sebut lagi dalam sejarah.
2. Silsilah rajanya
Tahun 117 kerajaan ini tampil lagi dengan rajanya :
* Sri Maharaja Rakai Sirikan Sri Kameswara.
* Jaya baya, bergelar Sri Maharaja Sang Mapanji jaya Jayabaya
Pada masa itu, kitab Baharata Yudha di gubah oleh Mpu sedihdan di lanjutkan Mpu Panuluh (Mpu
Sedah meninggalkan sebelum kitabnya selesai)
* Mpu Penuluh juga menulis buku Hariwangsa dan Gatutkacasraya.
* Sri Aryeswara.
* Kameswara, bergelar Sri Maharaja Sri Kameswara Triwikramawarata.
Pujangga yang terkenal pada masa itu adalah :
* Mpu Tanakung, karyanya Werasancaya dan Lubdaka.
* Mpu Darmaja, karyanya Smaradhahana.
Kerajaan Kediri runtuh pada tahun 1222, karena ditaklukkan oleh Ken Arok.
Urutan raja Kediri selanjutnya adalah :
a. Sarvecvara
b. Aryyaecvara
c. Kracaradipagandra.
d. Kamecvara – hasil sastra antara lain : Kitab Smaradahana
oleh Mpu Darmaja dan Kitab Cerita Panji.
e. Raja Kertajaya 1194 – 1222, yang merupakan raja terakhir
dari Kediri yang dikalahkan Ken Arok di Ganter.
3. Pemerintahanya
Pada waktu terjadi pembagian kerajaan Airlangga, Samarawijaya sebagai raja Panjalu dan Panji
Garasakan sebagai raja Jenggala. Terjadi perang saudara di antara keduanya. Raja Kediri yang
pertama Bamecwara yang memerintah dari tahun 1117 – 1130 kemudian diganti oleh Jayabaya 1135 –
1157. Raja yang terkenal dengan ramalannya – Jangka Jayabaya.
Hasil sastra pada masa pemerintahannya adalah :
a. Kitab Bharatayuda oleh Mpu Sedah dan Panuluh.
b. Kitab Hariwangsa karangan Mpu Panuluh.
c. Kitab Gatotkcasraya karangan Mpu panuluh.
4. Ekonominya
Dunia perekonomianya pun mengalami perkembangan : dari yang semula sistem barter hingga sistem
nilai tukar uang. Perdangan dan perlayaran maju pesat melalui Sungai Brantas yang dapat dilayari
sampai ke pedalaman wilyah Kediri dan bermuara di Laut Selatan (Samudera Indonesia)
5. Peninggalanya
a. Prasasti Banjaran (1052 M)
b. Prasasti Hantang (1135 atau 1052 M)
c. Prasasti Jepun (1144 M)
d. Prasasti Talan (1136 M)
Ken Arok
1.Letak
Letak kerajaan Singasari di daerah Malang, Jawa Timur. Semula berawal dari kekuasaan seorang
akuwu / bupati Tumapel. Perkembangan selanjutnya Singasari menjadi kerajaan besar.
Sumber sejarah : Kitab Pararaton yang berisi tentang raja-raja yang memerintah Singasari.
Raja-raja yang pernah memerintah Singasari adalah :
2. Silsilah Rajanya
Ken Arok ( 1222 – 1227 ), merupakan pendiri dinasti Girindrawangsa dengan gelar Ranggah Rajasa
sang Amurwabumi.
Anusapati ( 1227 – 1248 ), dimakamkan di candi Kidal
Tohjaya , masa pemerintahannya tidak lama karena dibunuh oleh Ranggawuni anak Anusopati.
Ranggawuni (1249 – 1267 ) , bergelar Wisnuwardana dibantu Mahesa Cempaka bergelar Narasinga
Murti.
Kertanegara ( 1268 -1292 ), raja terbesar yang ingin menyatukan nusantara.
3. Pemerintahanya
1) Ken Arok.
Ken Arok menjadi raja Singasari setelah membunuh Tumapel Tunggul Ametung dan menaklukkan
Kerajaan Kediri tahun 1222 di Ganter. Ken Arok sebagai pendiri dan raja pertama di Singasari yang
bergelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabhumi, kemudian keturunannya terkenal dengan sebutan
wangsa Rajasa.
4) Ranggawuni.
Bergelar Sri Jaya Wisnuwardhana 1248 - 1268. Wisnuwardhana memerintah Singasari bersama-sama
Mahisa Cempaka sebagai Ratu Anggabaya, yaitu pejabat tinggi yang bertugas menanggulangi bahaya
yang mengancam kerajaan, gelarnya Narasinghamurti.
5) Kertanegara.
Bergelar Srimaharajadhiraja Sri Kartanegara (1269 – I292), merupakan raja Singasari yang terbesar.
Tahun 1275 dikirimnya ekspedisi Pamalayu.
Daerah-daerah yang ditaklukkannya antara lain Bali, Pahang, Sunda, Bakulapura (Kalimantan Barat
Daya) dan Gurun (Maluku) serta mengadakan hubungan persahabatan dengan Jaya Singawarman -
Raja Campa. Tahun 1292 di taklukan oleh Jayakatwang dari Kediri.
- Ekspedisi Pamalayu, mengirim pasukan ke Sumatera untuk menaklukan kerajaan Melayu, Sriwijaya.
- Tahun 1289 Meng-Ki utusan dari Cina ( Kubilai- Khan ) dilukai dipotong hidungnya
- Tahun 1292, Kertanegara gugur.
- Tahun 1293 tentara Cina ( 20.000 ) datang untuk membalas dendam pada raja Kertanegara namun
raja sudah meninggal ( hal ini dimanfaatkan oleh Raden Wijaya untuk menyerang Jayakatwang ).
Runtuhnya Singasari karena diserang oleh Jayakatwang ( Kediri ) tahun 1292 . R Wijaya melarikan diri,
ditolong oleh lurah desa Kudadu dan disarankan untuk pergi ke Madura minta bantuan Bupati
Madura Aryawiraraja.
Disarankan agar Raden Wijaya menyerah pada Jayakatwang . Raja Jayakatwang menerima Raden
Wijaya dan diberi tanah Hutan Tarik , dimana ditanah ini nanti Raden Wijaya mendirikan kerajaan
Majapahit .
4. Ekonominya
Dalam hal kepemilikan tanah, transportasi, perpajakan, dan tenaga kerja kehidupan rakyat medang
kamulan menyerupai Mataram, karena Medang Kamulan tak lain adalah kelanjutan Mataram hanya
nama dinastinya saja yang berbeda.
5. Peninggalanya
Candi Singosari, Candi Jago, Candi Sumberawan, Arca Dwarapala, Prasasti Manjusri, Prasasti Mula
Malurung, Prasasti Singosari, Candi Jawi, Prasasti Wurare.
1.Letak
Gerbang Majapahit
Kerajaan Majapahit semula sebidang tanah bernama Hutan Tarik yang diberikan Jayakatwang kepada
R. Wijaya. Secara diam-diam R. Wijaya membangun kerajaan bernama Majapahit terletak di daerah
wilwatikta (Trowulan) .
Sumber sejarah :
Prasasti Butak, berisi peristiwa runtuhnya Singasari dan perjuangan R. Wijaya mendirikan Majapahit.
Kitab Pararaton, menceritakan tentang raja-raja Singasari dan Majapahit
Kitab Negarakertagama, berisi kisah perjalanan Hayam Wuruk keliling Jawa Timur.
2. Silsilah Raja Majapahit
1) Kertarajasa, Jayawardhana (1292-1309).
Raden Wijaya memperistri 4 orang putri Kertanegara, yaitu :
* Tribuana, sebagai permaisuri.
* Gayatri. yang kemudian menurunkan raja-raja Majapahit.
* Narendraduhita.
* Prajnaparamita.
Tahun 1309 Raja Kertarajasa wafat, meninggalkan tiga orang putra:
* Jayanegara (dari permaisuri).
* Sri Gitarya (dari Gayatri) kemudian menjadi Bhre Kahuripan
* Dyah Wiyat (dari Gayatri) kemudian menjadi Bhre Daha.
1.Letak
Kerajaan Mataram Hindu berdiri di Jawa Tengah dengan ibukota Medang Kamulan terdapat
kerajaan Hindu yang berpusat di lembah sungai Progo. Kerajaan Mataram kuno pernah
diperintah oleh dua dinasti / wangsa yang berbeda agama.
2.Silsilah Raja-nya
Raja-raja yang memerintah ialah :
* Sarna
* Sanaya yang bergelar Raka Mataram Ratu Sanjaya.
* Rakai Panangkara, yang bergelar Syailendra Sri Mahraja Dyah Pancapana Rakai
Panangkarana
Setelah memerintah Rakai Panagkaran, Mataram pecah menjadi dua. Sebagai pemeluk
agama Buddha, sebagai pemeluk agama Hinsu. Syailendra Buddha berkuasa di Jawa Tengah
Selatan, Syailendara Hindu berkuasa di sekitar pegunungan Dieng. Pada masa pemerintahan
Rakai Pikatan, Mataram disatukan kembali