Вы находитесь на странице: 1из 3

FISIOLOGIS

Proses mendengar diawali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh daun


telinga dalam bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara atau tulang
koklea. Getaran tersebut menggetarkan membran timpani, diteruskan ke
telinga tengah melalui rangkaian tulang pendengaran yang mengamplifikasi
getaran melalui daya ungkit tulang pendengaran dan perkalian perbandingan
luas membran timpani dan tingkap lonjong. Energi getar yang telah
diamplifikasi ini diteruskan ke stapes yang menggerakkan tingkap lonjong,
sehingga perilimf pada skala vestibuli bergerak.Getaran diteruskan melalui
membran Reissner yang mendorong endolimf, sehingga menimbulkan gerak
relatif antara membran basalis dan membran tektoria.
Proses ini merupakan rangsang mekanik yang menyebabkan terjadinya
defleksi stereosilia sel-sel rambut, sehingga ion terbuka dan terjadi
penglepasan ion bermuatan listrik dari badan sel. Keadaan ini menimbulkan
proses depolarisasi sel rambut, sehingga melepaskan neurotransmitter ke
dalam sinapsis yang akan menimbulkan potensial aksi pada syaraf auditorius,
lalu dilanjutkan ke nucleus auditorius sampai ke korteks pendengaran (area 39
– 40) di lobus temporalis. (Soetirto, 2006)
KLASIFIKASI

1. Penyakit meniere vestibuler :


Ditandai dengan adanya vertigo episodic, sehubungan dengan tekanan
dalam telinga tanpa gejala koklear.
Tanda dan gejala : Vertigo bersifat episodic, penurunan respon
vestibuler atau tidak ada respon total pada telinga yang sakit, tidak ada
gejala koklear, tidak ada kehilangan pendengaran progresif.
2. Meniere klasik
Tanda dan gejala : Mengeluh vertigo, kehilangan pendengaran
sensoneural berfluktuasi, tinnitus, penyakit meniere koklear.
3. Meniere koklea : Dikenal dengan adanya pendengaran sensoneural
progresif sehubungan dengan tinnitus dan tekanan dalam telinga tanpa
temuan gejala vestibuler.
Tnda dan gejala : Kehilangan pendengaran berfluktuasi, tekanan atau
rasa penuh pada telinga, kehilangan pendengaran terlihat pada hasil
uji, tidak ada vertigo, uji labirin vestibular normal, kelak akan
menderita gejala dan tanda vestibuler. (Prasetyo)
Daftar Pustaka

Prasetyo B, Ilmu Penyakit THT, EGC Jakarta

Soetirto I, Hendarmin H, Bashiruddin J. Gangguan Pendengaran dan Kelainan


Telinga. Dalam: Soepardi EA, Iskandar N editor. Buku Ajar Ilmu
Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher. Edisi ke-5. Jakarta:
Balai Penerbit FKUI; 2006.h.9-21.

Вам также может понравиться