Вы находитесь на странице: 1из 3

Nama : Bifa Aulia Manuhuwa

NIM : 26020115130113

Biosintesis merupakan proses pembentukan suatu metabolit (produk metabolisme) dari


molekul yang sederhana hingga menjadi molekul yang lebih kompleks yang terjadi pada
organism hidup (Neumann et al. 1985). Metabolisme pada makhluk hidup dapat dibagi menjadi
metabolisme primer dan sekunder. Metabolisme primer menghasilkan metabolit primer
sedangkan metabolism sekunder menghasilkan metabolit sekunder.
Metabolisme primer padatumbuhan, sepertirespirasidanfotosintesis, merupakan proses
yang esensial bagi kehidupan tumbuhan. Tanpa adanya metabolisme primer, suatu organism
akan terganggu pertumbuhan, perkembangan, serta reproduksinya, dan akhirnya mati. Berbeda
dengan metabolisme primer, metabolism sekundermerupakan proses yang tidak esensial bagi
kehidupan organisme. Tidak ada atau hilangnya metabolit sekunder tidak menyebabkan
kematian secara langsung bagi tumbuhan, tapi dapat menyebabkan berkurangnya ketahanan
hidup tumbuhan secara tidak langsung (misalnya dari serangan herbivore dan hama), ketahanan
terhadap penyakit, estetika, atau bahkan tidak memberikan efek sama sekali bagi tumbuhan
tersebut.
Pada fase pertumbuhan, tumbuhan utamanya memproduksi metabolit primer,
sedangkan metabolit sekunder belum atau hanya sedikit di metabolisme. Sedangkan
metabolism sekunder terjadi pada saat sel dalam tahap diferensiasi menjadi sel yang lebih
terspesialisasi (fasestasioner) (Schripsema & Verpoorte 1994, Mohr & Schopfer 1995).
Hasil metabolism dalam organism hidup dapat dibagi menjadi dua kelompok besar:
metabolit primer dan sekunder. Yang tergolong dalam metabolit primer adalah senyawa-
senyawa yang diproduksi dan terlibat pada jalur metabolisme primer (contohnya glikolisis,
siklus asam sitrat/siklus Krebs, dan fotosintesis). Contoh metabolit primer adalah protein,
karbohidrat, lipid, asam amino, nukleotida, danasetil CoA (Siegler 1998). Karbohidrat biasa
disebut hidrat arang. Terdiri dari dua reaksi pembentukan dan pemecahan karbohidrat.
Tersusun atas monomer molekul-molekul gula sederhana. Reaksi pemecahan terjadi di
membrane sel yang melibatkan proses respirasi dan fermentasi. Reaksi pembentukan terjadi di
dalam kloroplas yang melibatkan penggunaan karbondioksida untuk menghasilkan monomer
gula sederhana (misal: sukrosa). Protein merupakan salah satu metabolit primer yang
menyusun tubuh organisme. Menurut dogma biologi molekuler, DNA akan ditranskripsi
menjadi RNA, RNA ditranslasi menjadi triplet kodon yang membentuk asam amino, polimer
asam amino merupakan protein. Lipida merupakan salah satu metabolit promer hasil dari jalur
oksidasi pentose fosfat. Reaksi pembentukan lipida terjadi di dalam sitosol tanaman. Lipida
tersusun atas asam lemak dan gliserol pada umumnya. Asam nukleat merupakan metabolit
primer yang menjadi dasar pembentuk materi genetic baik DNA/RNA dan juga turunannya
dapat membentuk protein. Asam nukleat berperan dalam membentuk purin dan pirimidin.
Metabolit sekunder tanaman merupakan senyawa dengan berat molekul rendah yang
diproduksi tanaman sebagai respon terhadap ancaman lingkungan dan patogen. Hasil studi
menunjukkan bahwa produk metabolit sekunder merupakan senyawa yang diturunkan dari
metabolit primer, yaitu karbohidrat, protein, lipid, dan asam nukleat. Secara sederhana,
metabolit sekunder tanaman terbagi atas tiga golongan besar, yaitu fenolik, senyawa
bernitrogen, dan terpenoid (Edwards & Gatehouse 1999).
Metabolit sekunder tidak digunakan untuk proses pertumbuhan dan unik untuk setiap
organisme. Pada umumnya senyawa metabolit sekunder berfungsi sebagai mekanisme
pertahanan diri, misalnya sebagai pelindung (protectant) dari gangguan hama untuk tumbuhan
itu sendiri atau lingkungannya. Selain sebagai pelindung, dapat juga berfungsi sebagai penarik
(attractan) atau penolak (repellant) dari serangga atau herbivora. Contoh metabolit sekunder
lainnya pada tumbuhan adalah pigmen-pigmen, senyawa antibiotik, senyawa bioaktif, dan
senyawaaromatik (Siegler 1998).
Produksi senyawa metabolit primer maupun sekunder saat ini sangat penting, misalnya
dalam bidang industri, kesehatan, atau pangan. Sebagai contoh, saat ini senyawa metabolit
sekunder telah banyak digunakan sebagai zat warna, racun, aroma makanan, obat-obatan, dan
sebagainya. Dengan mempelajari jalur biosintesis ini memungkinkan untuk melakukan
modifikasi dari jalur tersebut sehingga dapat diproduksi metabolit dalam jumlah yang lebih
banyak dalam waktu yang lebih singkat, mengetahui struktur metabolit yang dihasilkan, dan
dapat dilakukan sintesis untuk menghasilkan derivatnya (Lisdawati et al. 2007).

Вам также может понравиться