Вы находитесь на странице: 1из 7

CAN (CHILD ABUSE AND NEGLECT )

Synder 1983 :

CAN adalah perlakuan salah terhadap fisik dan emosi anak, menelantarkan
pendidikan dan kesehatannya juga salah guna seks.

Ranuh tahun 2003 :

Abuse adalah tindakan sengaja atau tidak, melakukan kekerasan sehingga


berakibat sakit, cidera bahkan kematian.

Neglect adalah kelalaian atau kegagalan orang tua bertanggung jawab, mencukupi
kebutuhan dan pemeliharaan yang adekuat atau menelantarkan secara fisik atau
tidak berbuat sesuatu yang dapat mengakibatkan Faillure to Thrive.

Peraturan perundang-undangan di Indonesia belum memberikan definisi


ataupun pengertian atas istilah child abuse and neglect dalam bahasa Indonesia.
Beberapa istilah sempat diajukan namun belum pernah disepakati secara nasional
istilah mana yang disepakati sebagai istilah pengganti child abuse and neglect.
Beberapa istilah tersebut adalah “penganiayaan dan penelantaran anak”, kekerasan
terhadap anak, perlakuan salah terhadap anak atau penyalahgunaan anak.

Dalam hal ini tetap digunakan istilah “child abuse and neglect” yang bila
diindonesiakan menjadi “kekerasan terhadap anak”. Istilah kekerasan terhadap
anak memang dianggap telah mewakili segala kekerasan, baik fisik, seksual,
emosional, ataupun penelantaran, namun kurang mencerminkan sifat “perlakuan
salah” atau “penyalahgunaan” anak, di mana terdapat hubungan khas antara
pelaku dengan korbannya. Meskipun harus diakui pula bahwa kekerasan terhadap
anak dengan sifat khusus tersebut sudah termasuk ke dalam pengertian kekerasan
terhadap anak yang lebih umum sifatnya.

Dalam hal ini pengertian CAN adalah mengacu definisi WHO: Child
abuse and neglect adalah semua bentuk perlakuan menyakitkan secara fisik
ataupun emosional, penyalahgunaan seksual, penelantaran, eksploitasi komersial
atau eksploitasi lain, yang mengakibatkan cedera/ kerugian nyata ataupun
potensial terhadap kesehatan anak, kelangsungan hidup anak, tumbuh-kembang
anak, atau martabat anak, yang dilakukan dalam konteks hubungan tanggung-
jawab, kepercayaan atau kekuasaan. Physical abuse terhadap anak adalah
kekerasan yang mengakibatkan cedera fisik nyata ataupun potensial terhadap
anak, sebagai akibat dari interaksi atau tidak adanya interaksi, yang layaknya
berada dalam kendali orang tua atau orang dalam posisi hubungan
tanggungjawab, kepercayaan atau kekuasaan.
Orang tua ataupun pengasuh dapat memiliki atau tidak memiliki niat untuk
menyakiti anaknya, atau cedera dapat pula merupakan hasil dari hukuman disiplin
yang berlebihan. Sexual abuse terhadap anak adalah pelibatan anak dalam
kegiatan seksual, di mana ia sendiri tidak sepenuhnya memahami, atau tidak
mampu memberi persetujuan, atau oleh karena perkembangannya belum siap atau
tidak dapat memberi persetujuan, atau yang melanggar hukum atau pantangan
masyarakat.
KASUS

( Hamil diluar nikah, Bayi dibuang ditempat sampah )

SLEMAN - Polres Sleman akhirnya menetapkan warga Mesuji, Lampung, LU


(21) sebagai tersangka kasus pembuangan bayi laki-laki di tempat sampah Dusun
Glendongan, Tambakbayan, Caturtunggal, Depok, Rabu (9/8/2017) lalu.
Penetapan ini setelah dalam pemeriksaan, yang bersangkutan mengakui
perbuatannya tersebut.

“Motif membuang bayi sendiri karena malu belum menikah sudah melahirkan,”
kata Kapolres Sleman AKBP Burkan Rudy Satrio kepada wartawan saat
pengungkapan kasus di Mapolres Sleman, Senin (14/8/2017).

Menurut Burkan, dari pengakuan LU, setelah bercerita kepada pacarnya bahwa
dia hamil dua bulan, pacarnya tersebut tidak mau bertanggung jawab. Bahkan,
pacarnya pergi menghilang. LU sendiri tercatat sebagai mahasiswa perguruan
tinggi swasta di Yogyakarta sedangkan pacarnya juga mahasiswa, namun berbeda
kampus. “Sampai akhirnya LU melahirkan dan membuang bayinya itu, pacarnya
juga belum diketahui keberadaannya,” katanya

LU melahirkan di kamar mandi tempat kosnya Glendongan TB XI no11 A,


Caturtunggal, Depok, yang tidak jauh dari tempat sampah ia membuang bayinya
tersebut. Dalam persalinan itu, ia seorang diri tanpa ada bantuan. Setelah lahir,
bayi itu dibungkus dengan tas kresek ukuran jumbo berlapis tiga.

“LU dijerat pasal berlapis, yaitu pasal 80 ayat 3 dan 4 Undang-undang (UU)
tentang Perlindungan Anak tahun 2016 dan pasal 341 atau 305 KUHP dengan
ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara,” paparnya.

Soal apakah bayi itu saat dibuang sudah meninggal atau belum. Burkan belum
bisa memberikan keterangan. Sebab untuk masalah itu masih menunggu visum
dari tim dokter.

Ia hanya mengatakan, dari pemeriksaan awal, bayi itu saat ditemukan sudah
meninggal dan ada luka di dahi sebelah kiri. Sementara LU mengakui dia nekat
membuang bayinya karena pacarnya tidak mau bertanggung jawab. Meski sudah
berusaha untuk mencarinya, dia belum mengetahui keberadaannya. “Yang jelas
saya sedih dengan kejadian ini,” ungkapnya.
PEMBAHASAN

Dari kasus pembuangan bayi diatas . dapat diketahui bahwa motif dasar seorang
ibu membuang bayinya karena adanya stressor dan sebab – sebab tertentu yang
membuat pelaku melakukan hal tersebut , seperti :
1. Malu, karena hamil diluar nikah. Pelaku takut akan menjadi aib di
keluarganya dan dilingkungan masyarakat.
2. Adanya rasa takut dalam diri ibu bayi yang takut dikucilkan oleh
masyarakat lingkungan sekitarnya.
3. Belum siap baik faktor ekonomi dan psikologis, karena belum ada yang
menafkahi bayi tersebut. Usia ibu yang masi muda dan pemikiriannya
belum cukup dewasa sehingga belum bisa bertanggung jawab dan
mengambil tindakan rasional. Sang Ibu pun mengambil jalan pintas untuk
menyelesaikan masalahnya yaitu dengan cara membuang bayinya.
4. Adanya dendam tersendiri, karena ibu bayi merasa ditinggalkan karena
hamil diluar nikah, dan perlakuan ayah bayi yang tidak mau bertanggung
jawab .

Dari faktor penyebab tersebut, akan menimbulkan dampak yang tidak baik bagi
ibu maupun bayinya :
1. Bagi ibu :
a. Terkena sanksi dan hukuman pidana yang berat. Sanksi juga dapat
berupa sanksi sosial seperti dikucilkan oleh lingkungan sekitar karena
dianggap aib oleh keluarga dan masyarakat.
b. Timbul rasa penyesalan dalam dirinya karena anaknya sendiri dibuang.
Karena sang Ibu dalam keadaan takut sehingga dalam mengambil
keputusan tidak tepat yang menyebabkan salah dalam bertindak lalu
setelah dalam keadaan normal ibu akan merasa menyesal. Rasa
penyeselan memang ada datangnya terakhir.
2. Bagi anak ( bayi ):
a. Bisa mengakibatkan kematian bagi bayi karena dibuang di tempat
sampah. Tempat sampah merupakan sarang bakteri dan kuman, bayi
masih memiliki imun yang belum stabil jadi ini dapat menyebabkan
bayi mengalami infeksi lebih cepat.
b. Adanya gangguan psikologis ketika beranjak dewasa karena dibuang
oleh orang tuanya bayi nanti ketika dewasa akan menganggap dirinya
tidak berguna dan aib bagi keluarga. Bayi ini nantinya akan dikucilkan
oleh lingkungan sekitar karena statusnya anak yang hamil diluar nikah
dan ini akan menyebabkan kurang percaya diri pada anak tersebut
nantinya.
c. Tidak bisa percaya pada siapapun karena dari awal kepercayaanya
sudah dirusak oleh Ibu. Bayi pada umumya percaya sosok Ibu adalah
pelindung dirinya serta orang yang mengasihinya tapi karena kasus ini
anak akan menjadi sosok yang individualis dan tidak bisa sosialisai
dengan baik di lingkungannya.

Solusi dan pemecahan masalah yang dapat dilakukan dari kasus tersebut adalah :
1. Menghindari pergaulan bebas, agar tidak terjadi hal – hal yang tidak
diinginkan.
2. Orang tua juga harusnya tidak lepas kendali tehadap pergaulan anaknya.
Anak tidak boleh terlau dibebaskan namun tidak boleh dikekang juga
dalam bergaul. Orang tua harus memberikan pelajaran tentang rasa
tanggung jawab agar anak nantinya tidak berperilaku seenaknya.
3. Memberikan penyuluhan pendidikan bagi calon ibu dan masyarakat
tentang Kesehatan anak dan pencegahan abuse pada anak.
4. Membentuk unit khusus yang ditangani POLRI.
5. Kampanye gerakan Semua Sayang Anak.
6. Menempatkan anak sebagai sumber monitoring CAN dan menyadari hak
nya (Child Participation ).
7. Mengendalikan tindakan mengabaikan dan kekerasan.
Daftar Rujukan

Wong ,DL. 2003. Keperawatan Pediatrik . Jakarta : EGC.

Wong,DL. 1996. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik Edisi 4. Jakarta:EGC.

Setyawan,P. 2017. Hamil Ditinggal Pacara Bayi Baru Lahir Dibuang ke Tempat
Sampah, (Daring), (https://daerah.sindonews.com/read/1230282/189/hamil-
ditinggal-pacar-bayi-baru-lahir-dibuang-ke-tempat-sampah-1502704712) ,
diakses 18 Agustus 2017.

Small Crab Online. Child Abuse and Neglect, (Daring),


(http://www.smallcrab.com/anak-anak/1178-child-abuse-and-neglect), diakses
18 Agustus 2017
KASUS BAYI YANG DIBUANG OLEH ORANG TUANYA
YANG MERUPAKAN BENTUK CHILD ABUSE AND
NEGLECT

MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Keperawatan Anak
Yang dibina oleh Ibu Wahyuningsri, S.Pd., M.Kes.

Oleh:
Kelompok 2

Kiki Nur Ro’ismawati (1601460031)


Wahyu Artyningsih (1601460035)
Muchammad Basori (1601460038)
Nadya Eka Fauziyah (1601460040)
Bella Rara Wahyudi (1601460045)

KEMENTERIAN KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN
Agustus 2017

Вам также может понравиться