Вы находитесь на странице: 1из 10

Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol.6, No.

1, Maret 2018

JRPB, Vol. 6, No. 1, Maret 2018, Hal. 17 - 26


DOI: https://doi.org/10.29303/jrpb.v6i1.65
ISSN 2301-8119, e-ISSN 2443-1354
Tersedia online di http://jrpb.unram.ac.id/

ANALISIS TEKNIK DAN UJI KINERJA


MESIN PENIRIS MINYAK (SPINNER)

Technical Analysis and Test Performance of Oil Spinner Machine

Wahyu Sugandi1,*), Ade M Kramadibrata1, Fetriyuna1, Yoga Prabowo1


1
Departemen Teknik Mesin Pertanian dan Biosistem
Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran

Email*): sugandiwahyu@gmail.com

Diterima: Januari 2018


Disetujui: Maret 2018

ABSTRACT

Technical specification of the spinner at the Pilot Plant of FTIP Unpad was needed
to be reviewed through technical analysis and performance test. Experimental
Design method of the research was carried out by on the spot observations,
measurements, and recalculating machine main components. Results obtained from
technical analysis showed that the machine required a driven power of 216 W, one
single belt, a minimum shaft diameter of 16 mm, as well as a pin diameter at the main
roller and at the pulley of 5,46 mm and 6 mm, respectively. It had a deflection
torsion of 0,0460 a critical shaft speed of 1338 RPM, a bearing life of
3.227.817,96 hours, a frame deflection of 0,24 mm, and a frame welding load of
503,74 N. Sofar, themachine has fulfilled its technical feasibility. While the results
of performance tests showed that the best taste sensation of the crackers was
termed at an engine speed of 650 rpm at an actual capacity of 3.6 kg/h and at a
power of 120 W, a specific spin energy of 120 kJ/kg, a spin yield of 97.38 %, an
engine efficiency of 65.60 %, an engine performance index of 0.95 at a level of
noissiness of 86.86 dBA. The data has fulfilled the performance requirement, but
due to its vibration frequency of 21.44 mm/s – which was dangerous,
improvements related to it had to be done.

Keywords: technical analysis, oil spinner, performance test

ABSTRAK

Spesifikasi teknis mesin peniris minyak (spinner) di laboratorium Pilot Plant FTIP
UNPAD perlu dikaji-ulang melalui analisis teknik dan uji kinerja. Metode
eksperimental desain dalam penelitian ini dilakukan melalui pengukuran,
pengamatan dan perhitungan terhadap komponen-komponen utama mesin. Hasil
analisis teknik menunjukkan bahwa untuk mengoperasikan mesin ini dibutuhkan
daya penggerak 216 Watt, satu sabuk, diameter poros minimum 16 mm, defleksi

17
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol.6, No. 1, Maret 2018

puntiran 0,046°, putaran kritis poros 1338 RPM, diameter pin pada motor penggerak
5,46 mm, diameter pin pada roll utama dan diameter puli 6 mm. Sementara umur
bantalan 3.227 jam, lendutan rangka 0,24 mm, dan beban las rangka 503,74 N.
Secara teknis mesin ini telah memenuhi kelayakan teknis. Hasil uji kinerja mesin
menunjukkan bahwa sensasi rasa kerupuk terbaik diperoleh pada kecepatan putaran
motor 650 RPM dengan kapasitas aktual 3,6 kg/jam pada daya 120 Watt, energi
spesifik penirisan 120 kJ/kg, rendemen penirisan 97,376 %, efisiensi mesin 65,60 %,
indeks performansi mesin 0,95, dan tingkat kebisingan 86,86 dBA. Data ini telah
memenuhi spesifikasi kinerjanya. Namun dengan frekuensi getaran 21,44 mm/s
(berbahaya). Perbaikan teknis terkait masalah ini masih perlu dilakukan.

Kata kunci: analisis teknik, mesin peniris minyak, uji kinerja

PENDAHULUAN contohnya adalah kerupuk ikan, kerupuk


udang, dan kerupuk susu.
Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya
Kerupuk adalah jenis makanan teknologi, cara penirisan manual yang
kering yang dibuat dari bahan pangan kurang efisien dan kurang efektif, kini
yang mengandung pati cukup tinggi, dapat dilakukan dengan menggunakan
seperti ubi kayu, ubi jalar, campuran sagu mesin peniris (spinner). Mesin peniris
dan singkong, beras, ketan, tapioka, minyak telah banyak diproduksi di UKM
jagung, dan gandum. Sebelum dibuat pengrajin/manufaktur logam dan
menjadi adonan kerupuk, kandungan pati dipasarkan, serta digunakan, baik di
tersebut harus mengalami proses industri kecil maupun industri besar
gelatinisasi yang diperoleh dengan cara Mesin peniris minyak dibutuhkan bagi
menambahkan air panas, dan mengukus pengrajin kerupuk karena sangat
adonan yang terbentuk didalam proses membantu untuk penirisan minyak yang
pembuatannya. Pati yang tergelatinisasi masih tersisa setelah penggorengan,
dengan baik akan menghasilkan volume mesin peniris minyak juga terdapat
pengembangan tertentu pada proses dilaboratorium pilot plant Fakultas
penggorengannya (Wiriano, 1984). Teknologi Industri Pertanian Universitas
Jenis dan macam kerupuk yang Padjadjaran. Peniris minyak yang ada
beredar dipasaran beraneka ragam dan dilaboratorium pilot plant ini biasanya
namanya biasanya disesuaikan dengan digunakan oleh mahasiswa untuk
bahan dasar atau bahan campuran yang meniriskan minyak seperti minyak pada
digunakan. Menurut Wijandi, dkk., berbagai jenis keripik, dan juga jenis-
(1975), kerupuk dibedakan menjadi 2 jenis kerupuk.
jenis yaitu kerupuk kasar dan kerupuk Peniris minyak yang berada di
halus. Kerupuk kasar adalah kerupuk Laboratorium Pilot Plant, Fakultas
yang dibuat dar bahan pati dengan Teknologi Industri Pertanian, Universitas
ditambah bumbu-bumbu sedangkan Padjadjaran belum dilengkapi dengan
kerupuk halus dibuat dengan bahan baku spesifikasi teknis. Dari hasil pengamatan
pati dan bahan-bahan sumber protein minyak yang ada pada kerupuk masih
seperti ikan, udang, susu atau telur terbilang cukup banyak. Pengaruh
ditambah bumbu-bumbu. Jenis kerupuk kecepatan putaran spinner dan lama
kasar contohnya adalah kerupuk sagu, penirisan dapat menjadi salah satu
kerupuk bawang putih, dan kerupuk masalah dalam penirisan minyak pada
gendar sedangkan jenis kerupuk halus kerupuk, maka dari itu perlu
dilakukannya analisis teknik dan uji

18
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol.6, No. 1, Maret 2018

kinerja pada mesin peniris minyak yang mengenai kinerja mesin peniris minyak
ada di Laboratorium Pilot Plant, Fakultas yang pada akhirnya dapat memberikan
Teknologi Industri Pertanian, Universitas gambaran tentang kelayakan mesin
Padjadjaran. seperti yang disajikan pada Gambar 1.
Umumnya mesin-mesin peniris
minyak yang banyak digunakan ini,
belum memiliki spesifikasi teknis yang
teruji, sehingga analisis teknis dan uji
kinerja terhadap mesin peniris minyak
yang berada di Laboratorium Pilot Plant
Fakultas Teknologi Industri Pertanian
Universitas Padjadjaran ini perlu
dilakukan, agar produktivitas mesin yang
optimal dapat ditentukan.

Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Melakukan analisis teknik mesin
spinner yang meliputi: kapasitas
teoritis, kebutuhan daya penggerak,
analisis unit transmisi, analisis poros,
analisis pin, analisis bantalan, analisis
kekuatan rangka, analisis kekuatan las.
2. Melakukan uji kinerja mesin peniris
minyak yang meliputi: kapasitas Gambar 1. Mesin Peniris Minyak
aktual, efisiensi mesin, kebutuhan
daya, energi spesifik, indeks Perhitungan Data
performasi, rendemen, kebisingan Perhitungan data dilakukan dengan
mesin, getaran mesin, pengaruh menggunakan persamaan rumus sebagai
kecepatan putar terhadap hasil. berikut:
1. Kapasitas Teoritis
METODE PENELITIAN
Kt =60 π (R1 – R2)2ω.P.ρ.................1)
Alat dan Bahan Kt = Kapasitas teoritis mesin (kg/jam)
Beberapa alat dan bahan yang ρj = Densitas kamba jerami (kg/m3)
digunakan meliputi yaitu, stopwatch, R1 = Jari – jari ruang peniris (m)
tachometer, soundlevel meter, clamp R1 = Jari – jari Silinder peniris (m)
meter, timbangan, meteran, vibration ω = Kecepatan Putaran Slinder (rpm)
meter, dan alat pendukung lainnya. Untuk P = Panjang Silinder peniris (m)
bahannya adalah kerupuk. 2. Kapasitas Aktual
Ka = (Mbc / tp) × 3600 .......................2)
Metode
Metode penelitian yang digunakan Ka = Kapasitas aktual penirisan
adalah metode ekspeimental desain, yaitu (kg/jam)
melakukan pengukuran, pengamatan dan Mbc = Massa total bahan yang keluar
perhitungan terhadap spesifikasi teknis dalam waktu tertentu (kg)
dari mesin, kemudian menganalisis data tp = Waktu yang dibutuhkan untuk
tersebut sehingga memperoleh gambaran penirisan (s)

19
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol.6, No. 1, Maret 2018

3. Efisiensi Mesin Pa = Daya aktual penirisan (kW)


Ka = Kapasitas aktual mesin (kg)
η = Ka / Kt ...........................................3)
η = Efisiensi mesin 6. Rendemen Penirisan
Rk = Mbo / Mbi x 100%......................6)
4. Kebutuhan Daya Teoritis
Pt = (2π × Mt × Nm) / 60 ....................4) Rk = Rendemen bahan (%)
Mt =Massa kerupuk yang ditiriskan
Pt = Daya yang dibutuhkan motor
(kg)
listrik (W)
Min = Massa kerupuk masuk (kg)
Mt = Momen torsi (Nm)
Nm = Putaran pada poros motor Listrik
(rpm) Tahapan Penelitian
Adapun Tahapan Penelitian ini di
bagi menjadi 2 tahap yaitu Analisis
5. Daya Spesifik
Teknik dan Uji Kinerja Mesin Seperti
Psp = Pa / Ka ......................................5) Pada Gambar 2 dan Gambar 3.
Psp = Daya spesifik penirisan (kW/kg)

Gambar 2. Analisis Teknik Gambar 3. Uji Kinerja Mesin


Mesin Peniris Minyak Peniris Minyak

20
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol.6, No. 1, Maret 2018

HASIL DAN PEMBAHASAN Penggerak, Analisis Unit Transmisi,


Analisis Poros, Umur Bantalan, Analisis
Analisis teknik pada mesin Kekuatan Rangka, Analisis Kekuatan
peniris minyak dilakukan untuk Las, seperti yang disajikan pada Tabel 1.
mengetahui kelayakan teknis dari setiap
komponen mesin peniris minyak.
Analisis teknik yang dilakukan meliputi
Kapasitas Teoritis, Kebutuhaan Daya

Tabel 1. Kelayakan Analisis Teknik


Parameter Spesifikasi Teoritis hasil Keterangan Kesimpulan
aktual perhitungan
Kebutuhan 0,5 HP 0,29HP Motor listrik dengan daya 0,5 HP lebih besar Memenuhi
Daya dibandingkan dengan daya teoritis yang dibutuhkan
Penggerak
UNIT TRANSMISI
Jumlah 1 buah 0,83 @ 1 buah Jumlah sabuk hasil perhitungan teoritis yaitu 0,83 Memenuhi
sabuk lebih kecil dari jumlah sabuk yang digunakan, sehingga
aman untuk digunakan
POROS
Diameter 25 mm 16 mm Secara teknis, maka poros pada mesin peniris minyak Memenuhi
ini layak digunakan karena diameter poros teoritis
tidak lebih besar daripada diameter aktual
Defleksi 0,25°- 0,046° Defleksi puntiran poros pada mesin dengan kerja Memenuhi
puntiran 0,30° normal dibatasi dari 0,25°-0,3° (Sularso dan Suga,
(dibatasi) 1997), hasil perhitungan teoritis menunjukkan nilai
defleksi puntiran lebih kecil dari yang diizinkan
Putaran 650 RPM 1338 RPM Menurut Sularso dan Suga (1997) demi keamanan Memenuhi
Kritis Poros putaran kerja poros, maksimum yang dianjurkan tidak
boleh melebihi 80% dari putaran kritisnya
PIN
Motor 10 mm 5,46 mm Pin pada rol peniris aman digunakan karena hasil Memenuhi
Penggerak perhitungan teoritis tidak meleibihi diameter minimal
aktual
Rol Utama 10 mm 6 mm Pin pada rol peniris aman digunakan karena hasil Memenuhi
dan Puli perhitungan teoritis tidak meleibihi diameter minimal
aktual
BANTALAN
Umur > 3000 3.227.817,96 Syarat untuk umur bantalan untuk mesin pertanian Memenuhi
Bantalan jam jam lebih besar dari 3000 jam (Sularso dan Suga, 1997)
Memenuhi
RANGKA
Lendutan 1,6 mm 0,24 mm Lendutan maksimal rangka yang diizinkan yaitu 1,6 Memenuhi
Rangka mm, sedangkan untuk hasil perhitungan teoritis lebih
Atas kecil dari lendutan yang diizinkan yaitu 0,24, sehingga
rangka aman untuk menopang mesin
LAS
Beban yang 11.600 N 503,74 N Beban maksimal sambungan las yang diizinkan yaitu Memenuhi
ditopang sebesar 11.600 N, sedangkan secara teoritis
las rangka sambungan las menopang beban yang lebih kecil yaitu
sebesar 503,73 N, sehingga kekuatan las aman.

Berdasarkan perhitungan kapasitas sudah memenuhi kebutuhan daya pada


teoritis adalah 220,54 watt atau 0,29 HP mesin peniris minyak.
sedanngkan daya yang tersedia adalah 0,5 Parameter yang dihitung dalam
HP sehingga secara teknis layak untuk perhitungan kapasitas teoritis adalah jari-
digunakan.kebutuhan daya pada motor jari silinder peniris, jari-jari poros peniris,

21
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol.6, No. 1, Maret 2018

kecepatan putaran silinder, panjang Setelah dilakukannya perhitungan


silinder, densitas kamba kerupuk. Hasil teoritis untuk analisis poros maka didapat
perhitungan jari-jari silinder peniris diameter poros sebesar 16 mm, sementara
adalah 0,165 m, jari-jari poros peniris itu dari hasil pengukuran aktual diameter
adalah 0,0125 m, kecepatan putaran poros mesin peniris minyak didapat
silinder adalah 650 rpm, panjang silinder sebesar 25 mm. Secara teknis maka poros
adalah 0,235 m, densitas kamba pada mesin peniris minyak ini layak
kerupuk adalah 44,8 kg/m3. Dari digunakan, karena diameter poros teoritis
parameter yang dilakukan dalam tidak lebih besar dari diameter aktual.
perhitungan kapasitas teoritis maka Selain diameter poros yang
didapat hasil perhitungan kapasitas dianalisis selanjutnya adalah defleksi
teoritis adalah 5,487 kg/jam. puntiran. Berdasarkan hasil perhitungan
Unit transmisi merupakan teoritis maka defleksi puntiran yang
komponen yang berfungsi menyalurkan didapat adalah 0,103°. Menurut Sularso
daya dari tenaga penggerak kebagian dan Suga (1997), batas maksimal dari
mesin lainnya. Pada mesin peniris minyak defleksi puntiran untuk poros yang di
unit transmisi meliputi sabuk dan puli. pasang pada mesin umum dalam kondisi
Sabuk dan puli umumnya digunakan kerja normal yang diijinkan, yaitu antara
untuk menyalurkan daya atau puaran yang 0,25°-0,3°. Berdasarkan hal tersebut maka
memiliki jarak poros yang berjauhan. defleksi punturan pada mesin peniris
Mesin peniris minyak yang diuji minyak ini layak karena besarnya defleksi
menggunakan sabuk V tipe A. Selain puntiran secara teoritis lebih kecil dari
sebagai penyalur daya, sabuk dan puli batas maksimal yang diijinkan.
juga berfungsi sebagai pereduksi putaran. Parameter selanjutnya yang
Yaitu dari putaran 812,5 rpm menjadi 650 dilakukan analisis yaitu putaran kritis,
rpm. Berdasarkan perhitungan teoritis, putaran kritis adalah besarnya putaran
didapat panjang sabuk yaitu 0,903 m, maksimal yang mampu ditahan oleh
massa sabuk 0,0937 kg, kecepatan linier poros. Dari hasil perhitungan teoritis
3,40. m/s. Dan untuk tegangan sisi putaran kritis untuk mesin peniris minyak
kencang 141,1 N, tegangan sisi kendor yang didapat adalah 1338 rpm, sedangkan
yaitu 10,504 N. Dengan melakukan putaran poros untuk mesin peniris minyak
perhitungan daya per sabuk maka adalah 650 rpm. Demi keamanan, secara
diketahui jumlah sabuk yaitu sebanyak 1 umum kecepatan putar poros tidak
sabuk. Jumlah sabuk berdasarkan hasil melebihi 80% dari kecepatan putaran
perhitungan teoritis sama dengan aktual kritisnya (Sularso dan Suga, 1997).
yaitu 1 sabuk, maka dari itu analisis unit Berdasarkan hasil perhitungan teoritis
transmisi mesin ini layak digunakan. maka hasil putaran kritis layak karena
Poros merupakan komponen mesin kecepatan putar aktual lebih kecil dari
yang berfungsi untuk meneruskan daya 1070 rpm (80% dari putaran kritisnya).
berupa putaran yang ditransmisikan dari Jika dilihat dari parameter yang telah
puli dan sabuk. Parameter yang perlu dianalisis maka poros yang digunakan
dianalisis pada analisis poros ini adalah oleh mesin peniris minyak ini layak dan
diameter poros, defleksi puntiran, dan aman untuk digunakan. Pin merupakan
putaran kritis. Analisis poros yang akan salah satu bagian komponen yang
dihitung untuk membandingkan hasil berfungsi untuk menetapkan bagian mesin
perhitungan teoritis dengan aktual, yang agar tidak bergeser. Pada mesin peniris
nantinya akan didapat kelayakan dari minyak ini pin digunakan pada motor
perhitungan analisis poros pada mesin penggerak. Faktor yang mempengaruhi
peniris minyak. ukuran diameter pin yaitu daya yang

22
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol.6, No. 1, Maret 2018

bekerja, kecepatan putar rol utama, dan (503,73 N) pada rangka ini terdiri dari
kecepatan puli motor penggerak. Dari silinder peniris, silinder ruang peniris,
hasil perhitungan teoritis analisis pin pada poros, bantalan, puli, motor listrik,
lampiran 5 besarnya diameter pin pada tegangan tali.
motor penggerak yaitu 5,46 mm dan pada Analisis kekuatan rangka dihitung
rol utama yaitu 6 mm, sedangkan berdasarkan nilai lendutan yang diizinkan
dibandingkan dengan diameter pin secara dan kemudian dibandingkan dengan nilai
aktual yaitu diameter 10 mm sehingga pin lendutan yang terjadi pada rangka.
aman untuk digunakan. Berdasarkan perhitungan pada lampiran 7,
Analisis bantalan dilakukan untuk lendutan yang terjadi pada rangka yaitu
mengetahui umur bantalan sehingga dapat sebesar 0,24 mm. Sedangkan lendutan
dijadikan parameter layak atau tidaknya yang diizinkan pada rangka sebesar 1,6
bantalan yang akan digunakan pada mesin mm. Berdasarkan hasil tersebut maka
peniris minyak. Bantalan atau bearing nilai lendutan yang di hasilkan oleh
berfungsi sebagai penopang dari poros perhitungan secara teoritis lebih kecil dari
yang menahan beban agar putaran poros pada nilai lendutan yang diizinkan
dapat berputar secara halus, aman sehingga rangka dalam keadaan aman
digunakan, dan umur pakai cukup lama. untuk digunakan.
Pada mesin peniris minyak digunakan Pada mesin peniris minyak, metode
bantalan tipe 6205 dengan kapasitas penyambungan antar bagian rangka yang
nominal dinamik spesifik sebesar 1100 menopang beban dilakukan dengan cara
kg. Ada beberapa hal yang mempengaruhi pengelasan. Pengelasan adalah cara
umur bantalan diantaranya yaitu terbaik dan umum dilakukan untuk
kecepatan putar poros, dan beban yang menyambungkan logam khususnya besi.
ditopang dalam hal ini adalah beban radial Bagian las yang dianalisis yaitu
yang meliputi beban radial karena puli, sambungan las pada rangka yang
silinder peniris, dan tegangan tali. menopang beban. Dari hasil perhitungan
Berdasarkan perhitungan teoritis pada analisis kekuatan las, dapat dilihat bahwa
lampiran 6, diperoleh umur nominal beban maksimal yang dapat ditopang oleh
bantalan yang menopang poros silinder sambungan las adalah sebesar 11600 N,
peniris yaitu sebesar 3227 jam. Menurut dengan beban yang ditopang pada rangka
Sularso dan Suga (1997), syarat umur sebesar 503,73 N. Beban yang diterima
bantalan untuk mesin adalah harus lebih oleh sambungan las memiliki nilai yang
dari 3000 jam. Sehingga dapat lebih kecil dibandingkan beban maksimal
disimpulkan bantalan yang digunakan yang mampu ditopang oleh sambungan
pada mesin peniris minyak layak las.
digunakan. Berdasarkan perhitungan yang
Rangka pada mesin peniris minyak didapat, diketahui bahwa kekuatan
berfungsi untuk menopang atau menahan sambungan las pada rangka mesin peniris
bagian-bagian mesin yang ada diatasnya. minyak lebih besar dari gaya yang bekerja
Karena menopang suatu beban maka pada sambunngan las tersebut. Maka dari
terjadi lendutan pada rangka tersebut. itu, sambungan las pada mesin peniris
Analisis kekuatan rangka dilakukan untuk minyak aman untuk digunakan.
mengetahui lendutan yang terjadi pada Uji kinerja dilakukan untuk
rangka sehingga dapat dijadian parameter mengetahui performa dari mesin peniris
layak atau tidaknya rangka yang minyak. Parameter uji kinerja yang
digunakan pada mesin peniris minyak. diamati meliputi kapasitas aktual,
Rangka pada mesin peniris minyak efisiensi mesin, kebutuhan daya, energi
menerima beban sebesar 51,349 kg spesifik, indeks performansi, rendemen

23
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol.6, No. 1, Maret 2018

penirisan minyak, tingkat kebisingan, tidak adanya perlakuan penirisan lagi


getaran mesin. dikarenakan rpm 800 mampu meniriskan
Uji kinerja mesin peniris dilakukan minyak dengan menunjukkan nilai nol.
pada berbagai kecepatan putaran Pada rpm 550 menunjukkan hasil yang
sentrifugal mesin peniris, untuk setiap tinggi dan berbeda dikarenakan terjadi
kecepatan yang ditentukan diamati dan peningkatan berat minyak yang tertiriskan
ditimbang berat minyak yang keluar dari dari rpm sebelumnya.
sampel kerupuk dalam waktu 10 menit Kapasitas aktual penirisan
pengamatan. Setiap kali pengamatan merupakan kemampuan yang dimiliki
digunakan sampel kerupuk yang baru suatu mesin untuk melakukan penirisan
digoreng dan selesai ditiriskan, sehingga dalam selang waktu tertentu. Pada
diperoleh data jumlah minyak yang penelitian ini setiap perlakuan dan
tertiriskan dari setiap sampel kerupuk ulangan menggunakan bahan 0,6 kg
baru pada berbagai kecepatan putaran kerupuk. Berdasarkan hasil perhitungan
sentrifugal. Grafik Minyak yang kapasitas aktual sebesar 3,6 kg/jam, nilai
Tertiriskan Pada Berbagai Kecepatan ini ternyata lebih kecil dibandingkan
Sentrifugal Spinner seperti dapat dilihat dengan nilai kapasitas teoritis yaitu
pada Gambar 4. sebesar 5,487 kg/jam. Nilai kapasitas
aktual berat total kerupuk yang ditiriskan
lebih sedikit daripada kapasitas teoritis.
Efisiensi mesin peniris minyak
dapat dihitung dengan melakukan
perbandingan antara kapasitas aktual
mesin dengan kapasitas teoritis mesin
yang dinyatakan dalam persen. Nilai
kapasitas aktual lebih kecil dari nilai
kapasitas teoritis menyebabkan nilai
efisiensi yang kecil.
Berdasarkan perhitungan kapasitas
teoritis dan kapasitas aktual pada maka
dapat diketahui nilai kapasitas teoritis
adalah 5,487 kg/jam dan nilai kapasitas
Gambar 4. Minyak yang Tertiriskan Pada aktual adalah 3,6 kg/jam. Dari data
Berbagai Kecepatan Sentrifugal Spinner tersebut dapat dilihat bahwa nilai
Selama 10 Menit Penirisan kapasitas aktual lebih kecil dibandingkan
nilai kapasitas teoritis. Berdasarkan hasil
Berdasarkan Gambar 4 bahwa perhitungan didapat nilai efisiensi mesin
semakin cepat rpm maka tidak ada lagi peniris minyak sebesar 65,60 %. Nilai ini
minyak yang tertiriskan, hal tersebut menunjukkan efisiensi dari mesin peniris
dikarenakan adanya pengaruh gaya minyak masih kurang maksimal karena
sentrifugal pada saat terjadi penirisan untuk mesin pertanian nilai efisiensi akan
dengan spinner, miyak yang berada lebih baik jika mendekati 100 %. Hal ini
dikerupuk akan terpental keluar dari terjadi karena nilai yang didapat dari
bahan sehingga akan semakin sedikit kapasitas teoritis masih terlalu besar.
minyak yang terkandung didalam Untuk dapat meningkatkan nilai efisiensi
kerupuk. Setelah rpm dinaikkan, hasil mesin, maka kapasitas aktual perlu
minyak tertiriskan masih tetap sama ditingkatkan.
sehingga menunjukkan nilai nol yang Kebutuhan daya penirisan diukur
berarti minyak sudah tidak keluar lagi dan dengan menggunakan clampmeter,

24
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol.6, No. 1, Maret 2018

dengan alat ini besarnya daya dapat rendemen dipengaruhi oleh banyaknya
diketahui secara langsung. Pengukuran minyak yang tertitiskan.
kebutuhan daya dilakukan pada saat ada Pengukuran kebisingan yang terjadi
beban (kerupuk dimasukkan ke dalam pada mesin peniris minyak dilakukan lima
bak). Hasil pengukuran kebutuhan daya kali pengamatan di setiap ulangan dengan
dengan perlakuan kecepatan rpm dan jarak dua meter dari sumber suara dengan
pengulangan sebanyak 3 kali. Kebutuhan menggunakan alat soundlevel meter.
daya mesin peniris minyak pada saat rpm Soundlevel meter adalah alat pengukur
paling rendah yaitu 400 rpm memiliki kebisingan dengan satuan dBA.
nilai rata- rata 87,5 Watt, sedangkan pada Berdasarkan hasil perhitungan dapat
rpm paling tinggi yaitu 800 rpm memiliki diketahui kebisingan rata-rata yang
nilai rata-rata 133,4 Watt. dihasilkan mesin peniris minyak ketika
Energi spesifik penirisan adalah proses penirisan adalah sebesar 86,86
merupakan energi yang dibutuhkan untuk dBA. Kebisingan yang dihasilkan mesin
meniriskan minyak yang ada pada masih tergolong aman dan tidak
kerupuk yang dapat dihitung dengan cara menyebabkan gangguan pendengaran jika
membagi daya penirisan dengan kapasitas mesin digunakan 4 jam perhari, karena
aktual mesin. Energi spesifik penirisan menurut Kepmen No.51/MEN/1999
dinyatakan dalam satuan kJ/kg. kebisingan yang diperbolehkan adalah
Berdasarkan hasil perhitungan didapat sebesar 88 dBA.
energi spesifik penirisan sebesar 120 Pengukuran getaran mesin
kJ/kg. dilakukan pada bagian-bagian komponen
Indeks performansi merupakan mesin yang terjadi gerakan mekanis yang
angka yang menunjukkan besarnya nilai ditimbulkan karena berputar ataupun
kerja mesin peniris minyak. Indeks bergerak. Pengukuran getaran mesin
perfomansi didapat dengan menggunakan alat pengukur vibration
membandingkan massa kerupuk setelah meter Berdasarkan hasil perhitungan
penirisan dengan minyak yang tertiriskan. getaran dapat diketahui besarnya getaran
Berdasarkan perhitungan didapat indeks yang dihasilkan pada saat mesin
performansi mesin sebesar 0,95. Hal ini beroperasi adalah 21,44 mm/s Besarnya
menunjukkan mesin peniris minyak getaran mesin yang dihasilkan termasuk
bekerja dengan baik. Menurut Herwanto, ke dalam kategori berbahaya. Hal ini
dkk., (1996), nilai indeks peformansi dikarenakan batas maksimal getaran
berkisar dari nilai 0-1. Bila nilai indeks mesin untuk daya kurang dari 15 kW
perfomansi semakin mendekati angka 1, yang diizinkan menurut ISO 10816-1:
maka dapat dikatakan mesin peniris 1995 adalah kurang dari 4,5 mm/s. Untuk
minyak melakukan fungsinya dengan mengurangi getaran yang dihasilkan
baik. mesin, sebaiknya pada empat kaki mesin
Rendemen penirisan minyak adalah ditambahkan karet peredam.
hasil perbandingan massa kerupuk yang Berdasarkan hasil uji kinerja
tertiriskan dengan massa kerupuk yang melalui proses penirisan minyak kerupuk
dimasukkan kedalam ruang peniris. pada berbagai kecepataran putaran motor
Berdasarkan hasil perhitungan dapat peniris 450, 500, 600, 650, dan 700 rpm,
diketahui nilai rata-rata rendemen hasil tes organoleptik yang meliput
penirisan minyak adalah sebesar sensasi rasa, aroma, kesegaran,
97,376%. Nilai rendemen ini kerenyahan kerupuk, diperoleh
menunjukkan kinerja dari mesin peniris kesimpulan bahwa selama proses
relatif baik karena mendekati 100 persen. penirisan produk kerupuk yang dihasilkan
Pada proses penirisan ini, besarnya nilai pada kecepatan putaran motor mesin

25
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol.6, No. 1, Maret 2018

peniris 650 rpm menunjukan sensasi rasa Tingkat kebisingan mesin untuk
terbaik, yaitu; selain terasa enak di lidah, perlakuan 650 rpm memberikan nilai
renyah (crispy), beraroma segar, dan tidak 86,86 dBA sehingga masih aman karena
tengik, juga dalam kemasan plastik tidak di bawah ambang batas yang dianjurkan,
terlihat adanya bercak minyak dan ketika namun untuk tingkat getaran yang
dipegang dengan jari tangan tidak dihasilkan mesin saat beroperasi
terdapat minyak yang menempel (kering). memberikan nilai 21,44 mm/s melebihi
ambang batas yaitu 4,5 mm/s sehingga
KESIMPULAN termasuk ke dalam kategori berbahaya.

Untuk analisis teknik, secara


keseluruhan memenuhi syarat/layak
namun perlu adanya perbaikan, dengan DAFTAR PUSTAKA
kapasitas teoritis dari mesin ini adalah
5,487 kg/jam, kebutuhan daya penggerak Herwanto, T., Dadi, R dan Totok, P.
sebesar 220,54 Watt, diameter poros 1996. Penilaian Performance
minimum 16 mm, defleksi puntiran IndeksKomponen Rice Milling Unit
0,046°, putaran rpm rol lebih kecil dari (RMU). Laporan Penelitian Jurusan
putaran kritis, umur bantalan yaitu Teknologi Pertanian. Fakultas
3.227.817,96 jam, lendutan pada rangka Pertanian.
0,24 mm dan yang diizinkan 1,6 mm,
kekuatan las untuk menopang beban Sularso dan Suga. 1997. Dasar
sebesar 503,74 N, unit transmisi yaitu Perencanaan dan Perancangan
jumlah sabuk 1 buah dengan jenis sabuk Elemen Mesin.Cetakan Kesembilan.
V tipe A memiliki panjang 35,55 inchi, Pradnya Paramita. Jakarta.
diameter pin pada motor penggerak yaitu
5,46 mm. Wijandi, S., B. Y. Djatmiko. Haryadi., D.
Dari beberapa parameter uji kinerja Muchtadi, Setija Hartini., H. Syarief
dengan beberapa rpm dan 3 kali ulangan, dan Krissupriyanti. 1975. Industri
diperoleh rpm 650 memberikan nilai Pengolahan Kerupuk di Sidoarjo.
terbaik dengan persentase penirisan Fatameta IPB. Bogor.
minyak tertinggi, yaitu 2,62%, kapasitas
aktual 3,6 kg/jam, efisiensi mesin Wiriano, H. 1984. Mekanisasi dan
65,60%, kebutuhan daya 120 Watt, Energi Teknologi Pembuatan Kerupuk.
spesifik penirisan 120 kJ/kg, Rendemen Balai Pengembangan Makanan dan
penirisan 97,376% dan Indeks Phytokimia. Balai Penelitian dan
performansi 0,95. Pengembangan Industri.
Departemen Perindustrian.

26

Вам также может понравиться