Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TUGAS INDIVIDU
OLEH:
HUSNUL SAPRIANI
A. Latar Belakang
ASI (Air Susu Ibu) merupakan makanan tunggal yang paling
dibutuhkan dan bermanfaat bagi bayi terutama pada masa-masa pertama
karena mengandung zat gizi yang diperlukan bayi. Selain itu, secara alamiah
ASI dibekali enzim pencerna susu sehingga organ pencernaan bayi mudah
mencerna dan menyerap gizi ASI.
ASI adalah satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur
kebutuhan bayi baik fisik, psikologisosial maupun spiritual. ASI mengandung
nutrisi, hormon, unsur kekebalan pertumbuhan, anti alergi, serta anti
inflamasi. Nutrisi dalam ASI mencakup hampir 200 unsur zat makanan.
ASI sangat dibutuhkan oleh bayi, namun ada beberapa kendala yang
menyebabkan bayi tidak mendapatkan ASI secara maksimal seperti kendala
pada ibu yang mengeluhkan produksi ASI yang tidak mencukupi terutama
pada minggu pertama nifas hingga makin banyaknya ibu yang bekerja penuh-
waktu serta keterbatasan pengetahuan ibu tentang manfaat dari ASI. Beberapa
obat-obatan yang ditawarkan kepada para ibu untuk mengurangi keluhan
tersebut, salah satunya adalah daun katuk yang diduga dapat menambah
produksi ASI.
Pada umumnya daun katuk (Sauropus androgynus L.Merr)
digunakan sebagai sayuran. Di Indonesia daun katuk digunakan untuk
melancarkan air susu ibu, obat borok, bisul, demam, dan darah kotor. Banyak
sekali penelitian yang menunjukkan bahwa daun katuk efektif untuk
memperlancar produksi ASI. Di antaranya adalah penelitian yang dilakukan
oleh DR. Tutik Wresdiyati dan DR. Agik Suprayogi dari IPB. Penelitian
dilakukan dengan memberikan ekstrak daun katuk pada domba sebanyak 1,89
mg selama 2 minggu. Dan hasilnya bahwa air susu domba tersebut mengalami
peningkatan laktoferin. Hal ini membuktikan bahwa ekstrak daun katuk dapat
meningkatkan sekresi air susu (Fitria, 2010).
Cara pemakaian daun katuk dalam bentuk sayuran atau lalap tidak
praktis, apalagi untuk masyarakat perkotaan yang sulit untuk mendapatkan
bahan segar setiap saat. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membuat
sediaan yang lebih praktis penggunaannya yakni dalam bentuk susu dimana
konsumen lebih mudah untuk mengonsumsinya dengan varian rasa madu yang
nikmat. Penyediaan daun katuk yang berlimpah di daerah Enrekang, Provinsi
Sulawesi Selatan dapat dimanfaatkan karena kebanyakan masyarakat
membiarkannya tumbuh liar adapula yang menjadikannya pagar depan rumah
karena jumlahnya yang terlalu banyak.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari karya tulis
ilmiah ini adalah bagaimana cara pemanfaatan daun katuk sebagai susu
pelancar ASI yang baik agar tidak merusak kesehatan?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penulisan karya tulis
ilmiah ini adalah untuk mengetahui cara pemanfaatan daun katuk sebagai susu
pelancar ASI yang baik agar tidak merusak kesehatan.
D. Manfaat Hasil Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Sebagai penambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya mengenai
pemanfaatan daun katuk sebagai susu pelancar ASI (Air Susu Ibu).
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pemerintah
Sebagai rekomendasi bagi pemerintah untuk memberikan penyuluhan
mengenai inovasi pangan menyusui khususnya susu daun katuk untuk
memperlancar ASI ( Air Susu Ibu) kepada masyarakat.
b. Bagi Masyarakat
Sebagai bahan bacaan untuk memperluas pemahaman masyarakat
mengenai pemanfaatan daun katuk serta sebagai asupan untuk
memperlancar ASI (Air Susu Ibu) misalnya untuk ibu yang sedang
menyusui.
c. Bagi Peneliti
Sebagai bahan informasi atau rujukan untuk melakukan penelitian lebih
lanjut yang berkaitan dengan pemanfaatan daun katuk.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Tulisan
Tulisan ini bersifat studi pustaka yang di sajikan secara deskriptif,
sehingga suatu tulisan kajian ilmiah dapat dikembangkan dan diterapkan lebih
lanjut. Tulisan ini ditunjang oleh berbagai literatur yang relevan terhadap
permasalahan yang akan dibahas.
B. Objek Tulisan
Objek tulisan dalam karya tulis ini adalah daun katuk yang dapat di
manfaatkan menjadi susu pelancar ASI (Air Susu Ibu).
C. Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penulisan karya tulis ini berasal dari beberapa buku, jurnal
dan sumber lain yang diambil dari internet yang relevan dengan masalah yang
dibahas. Literatur tersebut dikaji, lalu dipilih informasi yang relevan terhadap
masalah yang diangkat.
D. Prosedur Penulisan
Hal yang pertama dilakukan adalah persiapan. Pada tahap ini penulis
menemukan masalah yang akan dikaji, dari masalah ini akan muncul judul.
Selanjutnya, pengumpulan data, kemudian penyeleksian data terhadap
kerelevanan dengan masalah yang dikaji. Data yang terkumpul dianalisis
secara deskriptif dan mengidentifikasi pemanfaatan daun katuk menjadi susu
pelancr ASI (Air Susu Ibu). Tahap akhir adalah penarikan kesimpulan dari
data yang telah dianalisis
BAB IV
ANALISIS DAN SINTESIS
A. Analisis
Era global saat ini beragam susu pelancar ASI (Air Susu Ibu)
dengan berbagai macam produk telah tersebar luas di masyarakat dan
kebanyakan dari produk tersebut adalah instan atau bisa langsung
dikonsumsi seperti obat namun tentunya ada efek samping yang
ditimbulkan. Para produsen pun bersaing untuk dapat memproduksi
produk-produk yang lebih menarik hati para ibu. Produk tersebut berupa
susu atau suplemen makanan yang praktis untuk dikonsumsi serta
memiliki nilai gizi tinggi sesuai kebutuhan para ibu. Salah satu contoh
bahan pangan yang dapat dimanfaatkan dalam memperlancar ASI (Air
Susu Ibu) adalah daun katuk.
Daun katuk merupakan salah satu jenis sayuran yang mudah
diperoleh di setiap pasar, baik pasar tradisional maupun swalayan. Ditinjau
dari kandungan gizinya, daun katuk merupakan jenis sayuran hijau yang
banyak manfaat bagi kesehatan dan pertumbuhan badan. Daun katuk dapat
memperlancar pengeluaran ASI, kemudian dalam perkembangan
selanjutnya, dibuat infus akar daun katuk digunakan sebagai diuretik dan
sari daun katuk digunakan sebagai pewarna makanan. Di dalam daun
katuk terdapat cukup banyak kandungan kalori, protein, kalsium, zat besi,
fosfor dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.
Pada umumnya daun katuk (Sauropus androgynus L.Merr)
digunakan sebagai sayuran. Di Indonesia daun katuk digunakan untuk
melancarkan air susu ibu, obat borok, bisul, demam, dan darah kotor.
Cara pemakaian daun katuk dalam bentuk sayuran atau lalap tidak
praktis, apalagi untuk masyarakat perkotaan yang sulit untuk mendapatkan
bahan segar setiap saat. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membuat
sediaan yang lebih praktis penggunaannya yakni dalam bentuk susu
dimana konsumen lebih mudah untuk mengonsumsinya dengan varian rasa
madu yang nikmat.
B. Sintesis
Daun katuk merupakan salah satu jenis sayuran yang mudah
diperoleh di setiap pasar, baik pasar tradisional maupun swalayan. Ditinjau
dari kandungan gizinya, daun katuk merupakan jenis sayuran hijau yang
banyak manfaat bagi kesehatan dan pertumbuhan badan.
Daun katuk dapat memperlancar pengeluaran ASI, kemudian
dalam perkembangan selanjutnya, dibuat infus akar daun katuk digunakan
sebagai diuretik dan sari daun katuk digunakan sebagai pewarna makanan.
Di dalam daun katuk terdapat cukup banyak kandungan kalori, protein,
kalsium, zat besi, fosfor dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.
Pada umumnya daun katuk (Sauropus androgynus L.Merr) digunakan
sebagai sayuran. Di Indonesia daun katuk digunakan untuk melancarkan
air susu ibu, obat borok, bisul, demam, dan darah kotor.
Selain dapat dikonsumsi sendiri, kerupuk batang pisang pun dapat dijual
untuk menambah pemasukan, Hal ini disebabkan karena terdapat variasi
baru dari makanan atau dari sebuah produk sehingga tidak tercipta lagi
kebosanan. Jadi, kalau kerupuk pisang terjual laku dipasaran, maka tidak
menutup kemungkinan kerupuk batang pisang pun dapat di terima
dimasyarakat. Hal ini memberi manfaat plus bagi masyarakat karena dapat
menambah nilai ekonomi.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dalam penulisan ini, maka dapat
disimpulkan bahwa daun katuk dapat dimanfaatkan untuk dijadikan susu
pelancar ASI (Air Susu Ibu) yang nikmat dengan varian rasa madu dan bergizi
dengan proses yang sederhana, cukup mudah dan tidak memerlukan biaya
yang mahal. Selain itu, susu daun katuk pelancar ASI (Air Susu Ibu) ini dapat
menjadi alternatif suplemen bagi para ibu yang sedang menyusui khusunya
dan masyarakat pada umumnya karena tidak menutup kemungkinan apabila
terlalu banyak mengonsumsi obat dapat mengakibatkan efek samping.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis menyarankan sebagai berikut:
1. Pemerintah diharapkan dapat memberikan modal kepada para masyarakat
yang ingin membuka usaha susu daun katuk pelancar ASI (Air Susu Ibu).
2. Masyarakat diharapkan lebih banyak membudidayakan daun katuk karena
memiliki banyak manfaat.
3. Peneliti perlu mengembangkan lebih lanjut mengenai penulisan ini.
DAFTAR PUSTAKA
HIC. 2013. DAUN KATUK ANTARA MANFAAT DAN EFEK SAMPING UNTUK
TUBUH - HIC Cemerlang. Januari 2, 2013.
http://hiccemerlang.blogspot.com/2013/01/daun-katuk-antara-manfaat-
dan-efek.html diakses tanggal 6 Maret 2014.
Lamalif Herbal. 2011. Daun Katuk Tak Hanya Memperlancar ASI - Lamalif
Herbal. http://lamalifherbal.blogspot.com/2011/12/daun-katuk-tak-hanya-
memperlancar-asi.html diakses tanggal 6 Maret 2014.
Rengga Wara Dyah Pita & Handayani Prima Astuti. 2001. SERBUK INSTAN
MANIS DAUN PEPAYA SEBAGAI UPAYA MEMPERLANCAR AIR SUSU
IBU. Universitas Negeri Semarang.