Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Penyakit Paru Obstruktif Kronik adalah suatu istilah yang sering digunakan
untuk sekelompok penyakit paru paru yang berlangsung lama dan ditandai oleh
peningkatan ressisten terhadap aliran udara sebagai gambaran patofisiologi
utamanya. Ketiga penyakit yang membentuk satu kesatuan yang dikenal CPOD
adalah asma bronchial, bronchitis kronik dan emfisema paru paru. Berbagai faktor
berperan pada perjalanan penyakit ini, antara lain faktor resiko yaitu faktor yang
menimbulkan atau memperburuk penyakit seperti kebiasaan merokok, polusi udara,
polusi lingkungan, infeksi, genetik dan perubahan cuaca.
Merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri dari gelembung-
gelembung (gelembung hawa = alveoli). Gelembung-gelembung alveoli ini terdiri
1
dari sel-sel epitel dan endotel. Jika dibentangkan luas permukaannya lebih kurang 90
m2 pada lapisan inilah terjadi pertukaran udara, O2 masuk ke dalam darah dan C02
1. Paru-paru kanan, terdiri dari 3 lobus (belah paru), Lobus Pulmo dekstra
superior, Lobus media, dan lobus inferior. Tiap lobus tersusun oleh lobulus.
2. Paru-paru kiri, terdiri dari; Pulmo sinester lobus superior dan lobus inferior.
Tiap-tiap lobus terdiri dari belahan-belahan yang lebih kecil bernama
segment.
Diantara lobulus satu dengan yang lainnya dibatasi oleh jaringan ikal yang
berisi pembuluh-pembuluh darah getah bening dan saraf-saraf, dalam tiap-tiap
lobulus terdapat sebuah bronkiolus. Di dalam lobulus, bronkiolus ini bercabang-
cabang banyak sekali, cabang-cabang ini disebut duktus alveolus. Tiap-tiap duktus
alveolus berakhir pada alveolus yang diameternya antara 0,2 - 0,3 mm.
Letak paru-paru.
1. Pleura viseral (selaput dada pembungkus) yaitu selaput paru yang langsung
membungkus paru-paru.
2. Pleura parietal yaitu selaput yang melapisi rongga dada sebelah luar 2
Antara kedua pleura ini terdapat rongga (kavum) yang disebut kavum pleura. Pada
keadaan normal, kavum pleura ini vakum/hampa udara sehingga paru-paru dapat
STIKES NGUDIA HUSADA MADURA. | Kelompok 8 Asma Bronkial
berkembang kempis dan juga terdapat sedikit cairan (eskudat) yang berguna untuk
meminyaki permukaannya (pleura), menghindarkan gesekan antara paru-paru dan
dinding dada dimana sewaktu bernapas bergerak.
Sirkulasi pulmonar berasal dari ventrikel kanan yang tebal dinding 1/3 dan
tebal ventrikel kiri, Perbedaan ini menyebabkan kekuatan kontraksi dan tekanan
yang ditimbulkan jauh lebih kecil dibandingkan dengan tekanan yang ditimbulkan
oleh kontraksi ventrikel kiri. Selain aliran melalui arteri pulmonal ada darah yang
langsung mengalir ke paru-paru dad aorta melalui arteri bronkialis. Darah ini adalah
darah "kaya oksigen" (oxyge-nated) dibandingkan dengan darah pulmonal yang
relatif kekurangan oksigen.
Darah ini kembali melalui vena pulmonalis ke atrium kiri. Arteri pulmonalis
membawa darah yang sedikit mengandung 02 dari ventrikel kanan ke paru-paru.
Cabang-cabangnya menyentuh saluran-saluran bronkial sampai ke alveoli halus.
Alveoli itu membelah dan membentuk jaringan kapiler, dan jaringan kapiler itu
menyentuh dinding alveoli (gelembung udara). Jadi darah dan udara hanya
dipisahkan oleh dinding kapiler.
Dari epitel alveoli, akhirnya kapiler menjadi satu sampai menjadi vena
pulmonalis dan sejajar dengan cabang tenggorok yang keluar melalui tampuk paru-
paru ke serambi jantung kiri (darah mengandung 02), sisa dari vena pulmonalis
ditentukan dari setiap paru-paru oleh vena bronkialis dan ada yang mencapai vena
kava inferior, maka dengan demikian paru-paru mempunyai persediaan darah ganda.
1. Kapasitas total. Yaitu jumlah udara yang dapat mengisi paru-paru pada
inspirasi sedalam-dalamnya. Dalam hal ini angka yang kita dapat tergantung
3
pada beberapa hal: Kondisi paru-paru, umur, sikap dan bentuk seseorang,
Asma Bronkial
Definisi
Tipe Asma
Etiologi
Sampai saat ni belum diketahui secara pasti, suatu hal yang menonjol pada asma
adlah fenomena hiperreaktivitas bronkus. Maka serangan asma mudah terjadi ketika
rangsangan baik secara fisik, metabolic, kimia, allergen, infeksi, dan sebagainya.
Faktor factor tersebut adalah sebagai berikut :
a. Alergen utama, seperti debu rumah, spora jamur, dan tepung sari
f.lingkungan kerja
g. Obat obatan
h. Emosi 5
Gejala asma terdiri dari triad, yaitu dispnea, Batuk, dan mengi. Gejala yang
disebutkan terakhir sering danggap sebagai gejala yang harus ada, data lainnya
seperti terlihat pada pemeriksaan fisik.
2. Patofisiologi
Pencetus serangan
Sekresi mucus
Kontraksi otot polos Permeabilitas kapiler
- Hipersekresi
Hipoventilasi
Hipoksemia 6
Hiperkapnea
a. Pengkajian
1. Biodata
Asma bronchial terjadi dpat menyerang segala usia tetapi lebih sering terjadi
pada usia dini. Predisposisi laki laki dan erempuan di usia dini sebesar 2;1 yang
kemudian sama pada usia 30 tahun.
2. Riwayat Kesehatan
Keluhan utama
Keluhan utama yang timbul pada klien dengan asma bronchial adalah
dispneu, batuk , mengi
Riwayat kesehatan Dulu
Terdapat data riwayat alergi dan riwayat penyakit saluran nafas bawah
Riwayat kesehatan Keluarga
Klien dengan asma bronchial sering terjadi riwayat penyakit turunan, namun
ada tidak ditemukan adanya penyakit yang sama pada anggota keluarganya.
3. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
- Bentuk dada: barrel chest (dada seperti tong)
- Terdapat cara bernapas purse lips breathing (seperti orang meniup)
- Terlihat penggunaan dan hipertrofi (pembesaran) otot bantu nafas
- Pelebaran sela iga
8
-Batuk produktif, adanya sputum kental
-sianosis, gelisah
- Penurunan berat badan secara bermakna
1. Gagal/insufisiensi pernapasan 9
2. Hipoksemia
3. Atelektasis
Intervensi Keperawatan
2. Intervensi keperawatan:
1. Bantu klien latihan relaksasi ditempat tidur.
13
Luluk Fauziyah J
Latifatul Fajriyah
M.Fauzani Al-fadri
Syaifur Ramadhan
Wira Yudha
14