Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh :
Puji Syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan karunia
yang diberikan kepada saya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini adalah sebagai salahsatu persyaratan yang ditugaskan oleh Tim Seleksi
Penerimaan Calon Anggota Bawaslu Provinsi Sumatera Utara Periode 2018-2023.
Makalah ini terdiri dari Lima bagian, dimana setiap bagiannya berisi pernyataan dan
tanggapan dari saya sebagai peserta seleksi atas setiap pertanyaan, yang diajukan Tim Seleksi
sesuai dengan Pedoman Penyusunan, Makalah yang sudah ditetapkan oleh tim seleksi.
Dalam hal ini saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh Tim Seleksi yang telah
memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti seleksi penerimaan calon Anggota
Bawaslu Provinsi Sumatera Utara Periode 2018-2023 ini.
Demikian Kata Pengantar ini saya sampaikan, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa
memberikan kekuatan kepada seluruh Tim Seleksi dan juga saya secara pribadi untuk dapat
mengikuti seluruh tahapan seleksi ini dengan baik.
1. Uraikan secara singkat siapa diri Anda dan bagaimana Anda dibesarkan dalam
keluarga?
Saya adalah seorang warga dari Kabupaten Samosir yang ada di Provinsi Sumatera
Utara dan bernama lengkap Fernando Sitanggang, SH, MH. Saya lahir di Desa Aek
Nabara, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara, pada tanggal
14 Juli 1974. Saya adalah anak ke 6 (enam) dari enam bersaudara dari seorang Ayah
bernama Almarhum Hendrik D..Sitanggang dan Ibu bernama Almarhum Tiarma Pasaribu.
Semasa hidupnya Ayah saya adalah seorang petani dan Ibu saya adalah seorang pedagang
kain. Sejak kecil saya dirawat langsung oleh kedua orangtua saya, dari mulai sekolah
dasar sampai saya tamat kuliah, dan pembiayaan persekolahan saya juga dibiayai
langsung oleh kedua orangtua saya.
2. Uraikan mengenai pekerjaan saat ini dan bagaimana Anda menggunakan waktu di
luar pekerjaan resmi sehari-hari.
Saat ini saya bekerja sebagai seorang anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) di
Kabupaten Samosir Provinsi Sumatera Utara periode 2013-2018. Sebagai Anggota KPU
Kabupaten Samosir saya membidangi Divisi Teknis Penyelenggara, Divisi yang bekerja
dalam tahapan-tahapan krusial, seperti Pencalonan Peserta Pemilu maupun Pencalonan
pada Pilkada, Pembentukan dan Pelatihan KPPS di TPS, serta Pelaksanaan Penghitungan
dan Pemungutan Suara di TPS serta Rekapitulasi Suara dari tingkat kecamatan sampai
kabupaten. Tugas ini juga memastikan berjalannya proses PAW (Penggantian Antar
Waktu) anggota DPRD Kabupaten Samosir dapat berjalan dengan baik sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dengan padatnya tahapan baik itu Pemilu maupun Pilkada selama ini membuat saya
sulit aktif pada aktivitas lain karena keterbatasan waktu diluar pekerjaan rutin saya sehari-
hari sebagai Penyelenggara Pemilu. Bilapun ada waktu yang luang selain dengan keluarga
adalah kegiatan ibadah dan aktivitas Gereja serta organisasi peradatan di sekitar
lingkungan rumah yang tidak dapat dipisahkan sebagai masyarakat adat dengan segala
kearifan lokalnya.
3. Dalam organisasi apa saja anda luangkan waktu Anda (mohon sebutkan organisasi-
organisasi tempat Anda terdaftar dalam 2 tahun terakhir).
Organisasi tempat saya terdaftar dalam dua tahun terakhir ini adalah pada tahun 2016
saya dilantik menjadi Wakil Ketua GAMKI Sumatera Utara dan karena adanya peraturan
KPU terbaru yang melarang Penyelenggara Pemilu menjadi pengurus Organisasi
Berbadan Hukum maupun yang tidak berbadan hukum, maka saya mengundurkan diri
dari jawaban tersebut pada bulan Oktober 2017 lalu.
4. Sebutkan minimal 5 (lima) nama orang (di luar keluarga dan tempat Anda
bekerja/kantor) yang sering berinteraksi dengan Anda!
Pada keseharian saya diluar jam kantor, saya sering berinteraksi dengan teman-teman
sebagai berikut :
1) Ir. Juang Sinaga, Wakil Bupati Samosir sebagai teman yang sering berolahraga
bersama
2) Tumpal BT Siregar, sebagai Tokoh Pemuda di Samosir
3) Pdt. Debora Sinaga, M.Th, sebagai Tokoh Agama di HKBP
4) Sanggam Bakara, sebagai Tokoh Masyarakat Sumatera Utara yang juga salah satu
Paman (Tulang) yang sering memberi nasehat seperti orangtua terhadap anaknya pada
saya.
5) Tigor Munthe, sebagai Wartawan Kompas.com
6. Berikanlah skor dari 0-100 yang mencerminkan skor integritas Anda (dimana 100%
sangat berintegritas dan 0% sangat tidak berintegritas). Jelaskanlah mengapa Anda
menilai skor Anda demikian.
Menurut pendapat saya, saya memiliki tingkat Integritas dalam hidup dan pekerjaan
saya selama ini dnegan nilai 90. Alasan saya mengatakan nilai integritas saya itu adalah
karena selama saya menjadi Ketua Panwaslu Pilgubsu Sumatera Utara 2008, dan anggota
KPU Samosir Periode 2008-2013 serta periode 2013-2018, saya telah melaksanakan tugas
dan tanggung jawab saya dengan penuh integritas.
Sebanyak dua Pemilu Legislatif, dua Pemilukada Presiden dan Wakil Presiden, dua
pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara serta dua Pemilukada Bupati
dan Wakil Bupati Samosir telah saya lalui, dan semuany sudah saya lalui dengan baik
tanpa ada sanksi apapun dari Lembaga Kode Etik Penyelenggara Pemilu yang saya terima.
BAGIAN KEDUA
1. Apa tanggapan Anda terhadap pernyataan berikut. Setiap manusia dalam bertindak
selalu dapat dipengaruhi oleh pihak lain, baik tindakan buruk atau baik dalam
menyelenggarakan Pemilu, anggota KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota juga
dapat dipengaruhi oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan tertentu, baik yang
sejalan atau tidak sejalan dengan misi KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota.
Pihak manakah menurut Anda yang dapat dijadikan mitra kerja dalam mendukung
misi KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota dan sebaliknya pihak manakah yang
harus Anda waspadai dapat mengganggu misi KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/
Kota.
Menurut saya, itu tidak selalu benar, namun mungkin saja dapa terjadi. Bila tidak
sejalan dengan misi yang telah ditetapkan oleh Undang-undang Penyelenggara Pemilu,
maka intervensi itu harus dapat ditolak. Adapun pihak-pihak yang dapat dijadikan mitra
kerja untuk mendukung KPU Provinsi adalah unsur dari Pemerintah, DPR, Bawaslu,
DKPP, Polri, Media, Akademisi dan Pemantau Pemilu. Sedangkan pihak-pihak yang
diwaspadai dapat mengganggu misi KPU Provinsi adalah pemaksaan kehendak dari
peserta Pemilu yang tidak sesuai aturan perundangan yang berlaku, masih adanya Staf
Sekretariat yang kurang berintegritas dalam melaksanakan tugasnya sebagai
penyelenggara Pemilu, serta masih rendahnya kualitas SDM bagi penyelenggara di tingkat
Ad-Hoc.
2. Bila anda terpilih sebagai calon anggota KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota,
apa yang akan anda lakukan agar anda terpilih.
Bila saya terpilih sebagai calon anggota KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota, saya
akan lebih meningkatkan kapasitas diri dengan lebih rajin membaca tentang kepemiluan
untuk meningkatkan wawasan ketika diuji Tim Seleksi sehingga menjadi calon terbaik
dengan tetap mengikuti semua tahapan seleksi pencalonan yang telah ditetapkan.
3. Bila Anda terpilih menjadi anggota KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota,
apakah strategi yang menurut Anda tepat untuk menghindari intervensi negatif dari
pihak lain. Jelaskan!
Bila Anda terpilih menjadi anggota KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota, strategi
yang paling tepat tentunya adalah dnegan menjaga integritas sebagai penyelenggara
Pemilu dengan tetap menjaga netralitas, independent serta mandiri, serta bekerja
berdasarkan Undang-Undang Pemilu No.7 Tahun 2017.
4. Seberapa besar pengaruh keluarga atau Leman pada diri Anda? Siapa saja orang-
orang yang harus Anda dengarkan dan mengapa suara mereka penting Anda
dengar?
Pada dasarnya pengaruh keluarga dan teman pada diri saya bisa saya beri nilai sebesar
40%, karena keluarga serta teman dapat menjadi pendukung dan pemberi motivasi yang
positif serta pemberi koreksi untuk bekerja lebih baik bila saya keliru dalam bertindak.
Namun setiap keputusan dalam bekerja kembali berpulang kepada saya dengan
mendasarkan pada peraturan perundangan yang ada.
Orang yang harus saya dengarkan selain istri dan orangtua saya adalah arahan dan
bimbingan Panitita saya di KPU Provinsi Sumatera Utara. Sebagai penyelenggara Pemilu
Kabupaten, saya wajib mendengar arahan mereka sesuai peraturan perundangan yang ada.
BAGIAN KELIMA
1. Sejak kapan Anda tertarik dengan masalah Kepemiluan dan Demokrasi? Mengapa?
Saya tertarik dengan masalah Kepemiluan dan Demokrasi sejak mahasiswa, apalagi ketika
pemilihan senat kemahasiswaan saya sudah berperan serta. Ketertarikan saya itu
kemudian saya lanjutkan menjadi Koordinator KIPP (Komite Independen Pemantau
Pemilu) ketika pelaksanaan Pemilu setelah reformasi tepatnya pada Pemilu tahun 1999.
Karena saya melihat bahwa sebuah Negara dapat disebut sebagai Negara Demokrasi yang
berdaulat bila regenerasi kepemimpinan dilakukan melalui sebuah pemiluyang transparan
dengan mengedepankan asas Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia serta Jujur dan Adil.
2. Bila Anda pernah menulis buku dan/atau artikel mengenai Kepemiluan dan
Demokrasi, apa dan dimuat/diterbitkan dimana serta apa basis argumentasi buku
dan/atau artikel tersebut?
Saya belum pernah menulis buku dan/atau artikel mengenai Kepemiluan dan
Demokrasi, apa dan dimuat/diterbitkan dimana serta apa basis argumentasi buku dan/atau
artikel tersebut.