Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Kardiomiopati Peripartum
Surachtono
TD diastolik (mmHg) 40 40 40 60 50 50 40 45 45 40
SatO2 (%) 96 94 84 83 85 88 90 92 97 97
Furosemid (mg/jam) 5 5 10 15 15 15 15 15 10 10
pengeluaran janin, sambil mengontrol tekanan darah ada riwayat sakit jantung lainnya. Ada gejala dispneu,
dan pencegahan kejang.2 Obat pilihan pencegahan ortopneu, batuk, tekanan vena jugular meningkat,
kejang adalah MgSO4, yang bekerja sebagai stabilisasi takikardia, takipneu, edema dan gallop.
neurons di korteks serebri, selain itu menghambat Gambaran radiologi menunjukkan infiltrat pada
pelepasan asetilkolin dan menurunkan rangsangan lapangan bawah paru dengan redistribusi vaskular
membran otot. MgSO4 mempunyai efek vasodilator dan kardiomegali.5 Berdasarkan ekokardiografi
ringan pada banyak vascular bed, termasuk sirkulasi tampak ventrikel kiri membesar, insufisiensi mitral
otak sehingga mengurangi iskemia, meningkatkan ringan, hipokinetik global dengan EF 39% (LVEF <
aliran darah ke hati dan ginjal. 45%)4
Antihipertensi yang diberikan pada pasien Menurut NYHA, PPCM dibagi dalam 4 klas:5
ini adalah nifedipin dengan dosis 3x10 mg dan 1. Klas I : Penyakit tidak bergejala.
pencegahan kejang diberikan MgSO4. Terminasi 2. Klas II : Gejala ringan atau timbul hanya pada
kehamilan pada pasien ini dilakukan atas kerja berat.
pertimbangan kehamilan mendekati aterm, ancaman 3. Klas III : Gejala timbul pada kerja minimal.
gawat janin oleh karena hipoksia, tanda-tanda 4. Klas IV : Gejala ada pada istirahat.
preeklamsia berat berupa hipertensi berat dan mulai Pasien ini termasuk dalam klas IV PPCM
terganggunya fungsi ginjal (RIFLE-klas Risk). menurut NYHA.
Pembiusan dengan spinal anestesia atas dasar tidak Pada saat pasien masuk perawatan intensif,
ada kontraindikasi regional anestesia, dapat menekan SaO2 96% dengan simple mask, satu setengah
respons hemodinamik dan neuroendokrin serta jam kemudian saturasi turun di bawah 90%, hal
pemberian intratekal morfin untuk memperpanjang ini disebabkan oleh peningkatan SVR, hilang
analgesia. Meskipun terminasi kehamilan adalah vasodilatasi vena, peningkatan venous return akibat
pengobatan definitif, tanda-tanda dan gejala-gejala habis masa kerja spinal anestesia untuk memblokade
preeklamsi tidak langsung hilang. Perawatan post- jaras simpatik6. Pencegahan perburukan edema
partum meliputi analgesia, profilaksis kejang, kontrol paru dengan pemberian infus kontinu furosemid
tekanan darah, dan keseimbangan cairan.2 pascabedah tidak memberikan diuresis yang banyak,
PPCM adalah satu bentuk kardiomiopati dilatasi kemungkinan oleh karena efek hipotensi.
yang terjadi pada bulan terakhir kehamilan sampai Pasien ini dilakukan intubasi atas dasar terjadi
5 bulan pasca melahirkan dan tidak ditemukan desaturasi (SaO2 85,1%), tidak adekuat ventilasi
penyebab lain.3,4 Pada pasien ini diagnosis PPCM (PCO254,6mmHg), serta peningkatan work of
didasarkan atas : breathing yang ditandai oleh napas cepat, dangkal
Terjadi pada bulan terakhir kehamilan dan tidak dan penggunaan otot-otot bantu pernapasan.
Tabel 2. Klasifikasi1,2 Pengobatan pasien dengan gangguan fungsi
sistolik pada kehamilan adalah sama dengan
1.Hipertensi dalam kehamilan. pasien yang tidak hamil, hanya hindari penggunaan
Ringan: sistolik < 160 mmHg atau diastolik < 110 mmHg.
angiotensin converting enzym inhibitors (ACEI) dan
Berat : sistolik ≥ 160 mmHg atau diastolik ≥ 110 mmHg.
2. Proteinuria dalam kehamilan. angiotensin receptor blokers (ARB) oleh karena dapat
Ringan ( ≤ 1+ pada dipstick dan < 5 g/24 jam ) menyebabkan disgenesis ginjal janin dan kematian
Berat ( ≥ 5 g/24 jam ). janin.7 Pengobatan utama meliputi digoksin, diuretik
3. Preeklamsi ( hipertensi + proteinuria ). loop, pengurangan afterload dengan hidralazin atau
Mulai serangan > 20 minggu usia kehamilan. nitrat dan beta adrenergik bloker.7 Pada pasien ini
Ringan: hipertensi ringan dan proteinuria ringan. telah diberikan pengobatan berupa Lanoxin® 2x0,25
Berat :
mg, furosemid drip kontinu, nitrogliserin/ isosorbide
- Hipertensi berat dan proteinuria berat.
- Hipertensi ringan dan proteinuria berat. dinitrate dan karvedilol 1x 6,25 mg. Pada pasien ini
- Gejala-gejala serebral berat yang menetap. juga diberikan kaptopril (ACEI) pascabedah yang
- Trombositopenia. berguna untuk mengurangi efek simpatis setelah
- Udema paru. pemberian vasodilator di samping mempunyai efek
- Oliguria (< 500 ml/24 jam) venodilator.8 Pemberian furosemid drip kontinu
4. Hipertensi kronik diperlukan untuk mengurangi intravascular overload
Hipertensi sebelum kehamilan.
Hipertensi sebelum 20 minggu kehamilan.
akibat efek ”postoperative third-spacing of fluid”
yang terjadi pada 48 jam pertama.7
5. Superimposed preeklamsia. Pada pasien ini terdapat kesulitan penyapihan dari
Eksaserbasi hipertensi dan atau onset baru proteinuria. ventilasi mekanik walaupun indikator oksigenisasi
telah membaik pada hari ke-2, saat PaO2/FiO2 283 Monitor hemodinamik invasif dibutuhkan untuk
mmHg, akan tetapi dengan peningkatan usaha napas menilai gangguan fungsi diastolik ventrikel kiri,
pasien mengeluh sesak napas yang disebabkan oleh tahanan vaskular sistemik (SVR) dan berkurangnya
gagal jantung. volume intravaskular walaupun volume seluruh
Heparin harus diberikan pada EF < 30%.7 tubuh overload. Usaha lebih baik diperlukan dalam
Pada pasien ini diberikan heparin, walaupun EF = mencegah pneumonia associated pneumonia.
39 % dengan alasan tirah baring cukup lama untuk
mencegah tromboemboli terutama pada dilatasi DAFTAR PUSTAKA
ventrikel berat. Pemberian heparin lebih disukai oleh 1. Coppage KH, Sibai BM, Foley MR, Thomas HS jr,
karena kontrol dosis lebih mudah dengan menilai Thomas JG. Hypertensive emergencies. Obstetric
aPTT, selain itu jika terjadi perdarahan obstetrik, intensive care manual. 2nd ed. McGraw-Hill. 2004
efek heparin dapat dinetralisir dengan pemberian .p. 51-65.
protamin sebelum dilakukan anestesia regional. 2. Gist R, Beilin Y, Brenda AB, David RG, David JW.
Hindari anestesia umum yang dapat menyebabkan Hypertensive disorders of pregnancy. A practical
depresi miokardium. approach to obstetric anesthesia. Lippincott Wil-
Penyulit pneumonia pada pasien ini dapat diatasi liams & Wilkins. 2009 .p. 349-63.
dengan pemberian antibiotik secara empirik berupa 3. Peripartum cardiomyopathy. Available from: http://
golongan imipenem dan pada hasil kultur sputum en.wikipedia.org/wiki/Peripartum_cardiomyopa-
didapat kuman Klebsiela pneumoniae yang sensitif thy.
pada golongan imipenem. 4. Nabhan A. Peripartum cardiomyopathy. In: AS-
JOG.volume 2. March. Available from: www.asjog.
Edukasi pasien penting untuk mencegah terulang
org. 2005
kembali gagal jantung pada kehamilan sebelum
5. Carson MP, Jacob DE. Cardiomyopathy, peripartum:
kehamilan berikutnya yaitu : 9
differential diagnoses & workup. Available from:
1. Harus kontrol ekokardiografi dan jika normal,
http://emedicine.medscape.com/article/153153-
lakukan dobutamin stress echocardiography. diagnosis.
2. Kehamilan tidak dianjurkan pada pasien dengan 6. Kleinman W, Morgan GE, Mikhail MS, Michael
gangguan jantung kiri persisten. JM. Regional anesthesia and pain management.
3. Pasien dengan ekokardiografi normal tetapi terdapat Spinal, Epidural, & caudal blocks. Clinical anesthe-
penurunan kontraktilitas pada stres ekokardiografi siology. 3thed. Mc Graw- Hill; 2002 .p. 253-82.
harus diperingatkan bahwa dia tidak mempunyai 7. Carson MP, Jacob DE. Cardiomyopathy, peri-
toleransi terhadap peningkatan hemodinamik selama partum: treatment & Medication.Available from:
kehamilan. http://emedicine.medscape.com/article/153153-
4. Pasien PPCM dengan perbaikan penuh harus treatment.
diberitahu bahwa dapat hamil kembali dengan 8. Kaplan NM, Norman MK, etal. Treatment of hyper-
kehamilan normal dan angka kematian rendah tension drug therapy. Kaplan´s clinical hyperten-
sion. 9th. 2006 .p. 217-10.
Kesimpulan 9. Carson MP, Jacob DE. Cardiomyopathy, peripar-
tum. follow-up. Available from: http://emedicine.
Diagnosis ekokardiagrafi pada pasien seharusnya
medscape.com/article/153153-followup
segera dilakukan sebelum prabedah untuk
mengantisipasi penyulit yang timbul pascabedah.
Ekokardiografi serial diperlukan untuk menilai
perbaikan kontraktilitas.