Вы находитесь на странице: 1из 150

DOKUMEN PENGADAAN

Nomor : 12.11/Dokpil/PK/2018
Tanggal : 25 April 2018

UNTUK
PENGADAAN
PEKERJAAN KONSTRUKSI

Peningkatan Jaringan Irigasi D.I SIJANGKUNG (DAK)

Kelompok Kerja 15 Unit Layanan Pengadaan (ULP)


Barang Jasa Pemerintah Kota Singkawang
Tahun Anggaran 2018
BAB I. UMUM

A. Dokumen Pengadaan ini disusun berdasarkan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta perubahan dan aturan turunannya.

B. Dokumen Pengadaan ini disusun untuk membantu peserta dalam menyiapkan dokumen
C. Dalam hal terdapat pertentangan ketentuan yang tertulis pada Lembar Data Pemilihan (LDP)
dengan Instruksi Kepada Peserta (IKP), maka yang digunakan adalah ketentuan pada Lembar
data Pemilihan (LDP)

D. Dalam dokumen ini dipergunakan pengertian, istilah dan singkatan sebagai berikut:
Pekerjaan : Seluruh Pekerjaan yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan
Konstruksi Konstruksi Bangunan atau Pembuatan Wujud Fisik Lainnya;

Kontrak Gabungan : adalah kontrak yang merupakan gabungan lump sum dan harga
Lump Sum dan satuan dalam satu pekerjaan yang diperjanjikan;
Harga Satuan
Harga Perkiraan : adalah perhitungan perkiraan biaya seluruh volume pekerjaan
Sendiri (HPS) dikalikan dengan Harga Satuan yang disusun dan ditetapkan oleh
PPK, dikalkulasikan secara keahlian berdasarkan data yang dapat
dipertanggungjawabkan sudah termasuk biaya umum, keuntungan
pekerjaan, dan beban pajak, serta digunakan oleh Pokja ULP untuk
menilaikewajaran penawaran termasuk rinciannya;

HEA : adalah Harga Evaluasi Akhir yang merupakanpenyesuaian atau


normalisasi harga terhadap harga penawaran dalam proses
pengadaan dimana unsur preferensi harga telah diperhitungkan
berdasarkan capaian TKDN dan status perusahaan;

Kemitraan/ Kerja : kerja sama usaha antar penyedia yang masing-masing pihak
Sama Operasi mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab yang jelas
berdasarkan perjanjian tertulis;

LDP : adalah Lembar Data Pemilihan yang memuat ketentuan dan


informasi yang spesifik sesuai dengan jenis pekerjaan antara lain
meliputi penyiapan, penyampaian, pembukaan, kriteria dan tata
cara penilaian dokumen penawaran, pengumuman pemenang, dan
sanggahan;
LDK : adalah Lembar Data Kualifikasi yang memuat ketentuan dan
informasi yang spesifik sesuai dengan kualifikasi yang diperlukan
penyedia barang/jasa antara lain dalam menyiapkan, mengisi
formulir isian kualifikasi, dan melengkapi pakta integritas;

PA : adalah Pengguna Anggaran yang merupakan pejabat pemegang


kewenangan penggunaan anggaran Kementerian/Lembaga/Satuan
Kerja Perangkat Daerah atau Pejabat yang disamakan pada
Institusi Pengguna APBN/APBD;
KPA : adalah Kuasa Pengguna Anggaran yang merupakan pejabat yang
ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN atau ditetapkan
oleh Kepala Daerah untuk menggunakan APBD;
ULP : adalah Unit Layanan Pengadaan yang dibentuk oleh Menteri/
Pimpinan Lembaga/ Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi yang
berfungsi melaksanakan pengadaan barang/jasa yang bersifat
permanen. ULP dapat berdiri sendiri atau melekat pada unit
yang sudah ada;
Pokja ULP : Kelompok Kerja ULP adalah perangkat dari ULP yang disusun dan
ditetapkan oleh Kepala ULP, berfungsi untuk melaksanakan
Pemilihan Penyedia Barang/Jasa. Anggota Pokja ULP terlebih
dahulu ditetapkan oleh PA/KPA/Kepala Daerah;

PPK : Pejabat Pembuat Komitmen adalah pejabat yang bertanggung


jawab atas pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa;
Penyedia : adalah badan usaha yang menyediakan/melaksanakan pekerjaan
konstruksi;
SPPBJ : adalah Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasayang diterbitkan
oleh PPK kepada penyedia barang/jasa untuk melaksanakan
pekerjaan;;

SPMK : Surat Perintah Mulai Kerja;


PHO : Serah Terima Pertama Pekerjaan/Provisional Hand Over;
FHO : Penyerahan Akhir Pekerjaan setelah Masa Pemeliharaan
berakhir/Final Hand Over;
TKDN : Tingkat Komponen Dalam Negeri;
BAPL : Berita Acara Penjelasan Lanjutan
Surat Jaminan : adalah jaminan tertulis yang selanjutnya disebut Jaminan,
bersifat mudah dicairkan dan tidak bersyarat (unconditional), yang
dikeluarkan oleh Bank Umum/Perusahaan
Penjaminan/Perusahaan Asuransi, atau konsorsium perusahaan
asuransi umum/lembaga penjaminan/perusahaan penjaminan yang
mempunyai program asuransi kerugian (suretyship), dimana
konsorsium tersebut telah ditetapkan/mendapat rekomendasi dari
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang diserahkan oleh penyedia
kepada PPK/Pokja ULP untuk menjamin terpenuhinya kewajiban
penyedia;
Hari : adalah hari kalender untuk proses pemilihan secara elektronik,
pelaksanaan kontrak. dan jaminan- jaminan. Batas akhir setiap
tahapan pemilihan adalah hari kerja.
Daftar Kuantitas : adalah daftar kuantitas yang telah diisi harga satuan dan jumlah
dan Harga biaya keseluruhannya yang merupakan bagian dari penawaran;
Pekerjaan Utama : adalah jenis pekerjaan yang secara langsung menunjang
terwujudnya dan berfungsinya suatu konstruksi sesuai
peruntukannya yang ditetapkan sebagaimana tercantum dalam
Dokumen Pengadaan;
Mata Pembayaran : adalah mata pembayaran yang pokok dan penting yang nilai bobot
Utama kumulatifnya minimal 80% (delapan puluh per seratus) dari seluruh
nilai pekerjaan, dihitung mulai dari mata pembayaran yang nilai
bobotnya terbesar yang ditetapkan oleh Pokja ULP dalam
Dokumen Pengadaan;
Harga Satuan : adalah harga satu jenis pekerjaan tertentu per satu satuan tertentu;
Pekerjaan (HSP)
Harga Satuan : adalah harga satuan komponen dari harga satuan pekerjaan (HSP)
Dasar (HSD) per satu satuan tertentu, misalnya:
: a. Upah tenaga kerja (per jam, per hari)
: b. Bahan (per m, per m2, per m3, per kg, per ton)
: c. Peralatan (per jam, per hari)
Metode : adalah metode yang menggambarkan penguasaan penyelesaian
Pelaksanaan pekerjaan yang sistematis dari awal sampai akhir meliputi
Pekerjaan tahapan/urutan pekerjaan (utama) dan uraian/cara kerja dari
masing-masing jenis kegiatan pekerjaan utama dan penunjang
pekerjaan utama yang dapat dipertanggung jawabkan secara
teknis;
Personil Inti : adalah tenaga ahli atau tenaga teknis yang ditempatkan sesuai
penugasan pada organisasi pelaksanaan pekerjaan;
Bagian Pekerjaan : adalah bagian pekerjaan bukan pekerjaan utama, atau pekerjaan
yang spesialis yang ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Dokumen
disubkontrakkan Pemilihan, yang pelaksanaannya diserahkan kepada penyedia
barang/jasa dan disetujui terlebih dahulu oleh PPK;
Masa Pelaksanaan : adalah jangka waktu untuk melaksanakan pekerjaan dihitung
(Jangka Waktu berdasarkan SPMK sampai dengan serah terima pertama
Pengeluaran) pekerjaan;
Sistem Gugur : menilai persyaratan minimal yang harus dipenuhi dengan
membandingkan pemenuhan persyaratan yang ditetapkan dalam
Dokumen Pengadaan
LPSE : Layanan Pengadaan Secara Elektronik adalah unit kerja K/L/D/I
yang dibentuk untuk menyelenggarakan sistem pelayanan
Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik;
Layanan Pengadaan Secara Elektronik adalah unit kerja K/L/D/I
yang dibentuk untuk menyelenggarakan sistem pelayanan
Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik;
Aplikasi SPSE Aplikasi perangkat lunak Sistem Pengadaan Secara Elektronik
(SPSE) berbasis web yang terpasang di server LPSE yang dapat
diakses melalui website LPSE;
Pengguna SPSE : Perorangan/badan usaha yang memiliki hak akses kepada Aplikasi
SPSE, direpresentasikan oleh user ID dan password yang
diberikan oleh LPSE, antara lain Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK), Pokja ULP, dan Penyedia Barang/Jasa
File : Sekumpulan rekaman (records) yang saling berhubungan. Setiap
rekaman memiliki nomor yang disesuaikan dengan posisinya
dalam file
Satu File : Metode penyampaian dokumen penawaran yang terdiri dari
persyaratan administrasi, teknis dan penawaran harga yang
dimasukkan dalam 1 (satu) file .rhs. Dalam lelang non e-
procurement dikenal dengan satu sampul.
Dua File : Metode penyampaian dokumen penawaran yang persyaratan
administrasi dan teknis dimasukkan dalam 1 (satu) file .rhs
sedangkan harga penawaran dimasukkan dalam file .rhs yang lain
serta diunggah secara terpisah dalam waktu yang bersamaan.
Dalam lelang non e-procurement dikenal dengan dua sampul.

Dua Tahap : Metode penyampaian dokumen penawaran yang persyaratan


administrasi dan teknis dimasukkan dalam 1 (satu) file .rhs
sedangkan harga penawaran dimasukkan dalam dile .rhs yang lain.
File penawaran harga hanya diunggah oleh peserta yang
dinyatakan lulus evaluasi tahap I (evaluasi administrasi dan teknis).

User ID : Nama atau pengenal unik sebagai identitas diri dari pengguna yang
digunakan untuk beroperasi di dalam Aplikasi SPSE
Password : Kumpulan karakter atau string yang digunakan oleh pengguna
untuk memverifikasi User ID kepada Aplikasi SPSE
APENDO : Aplikasi Pengaman Dokumen yang dikembangkan oleh Lembaga
Sandi Negara
Form Isian : Tampilan/antarmuka pemakai berbentuk grafis berisi komponen
Elektronik isian yang dapat diinput oleh pengguna aplikasi;
Form Isian : Form isian elektronik pada aplikasi SPSE yang digunakan
ElektronikData penyedia barang/jasa untuk menginputkan dan mengirimkan data
Kualifikasi kualifikasi;
E-Lelang : Proses pemilihan langsung dengan tahapan sesuai Perpres No.
54/2010 dan perubahannya serta aturan turunannya yang
disesuaikan dengan teknis operasional pengadaan secara
elektronik sebagaimana diatur dalam Perka LKPP No.1/2015.
Semua istilah “pelelangan” pada dokumen ini merujuk pada
pengertian “e-lelang”
BAB II. PENGUMUMAN DENGAN PASCAKUALIFIKASI

Pengumuman Pelelangan tercantum dalam pada aplikasi SPSE


BAB III. INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)

A. UMUM
1. Lingkup Kualifikasi : 1.1 Nama paket dan lingkup pekerjaan sebagaimana tercantum dalam LDP.

1.2 Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan


dalam jangka waktu sebagaimana tercantum dalam LDP, berdasarkan
syarat umum dan syarat khusus kontrak dengan mutu sesuai spesifikasi
teknis dan harga yang tercantum dalam kontrak.

2. Sumber Dana : Pengadaan ini dibiayai dari sumber pendanaan sebagaimana tercantum dalam
LDP.

3. Peserta Pelelangan : 3.1 Pemilihan Langsung Pengadaan Pekerjaan Konstruksi ini terbuka dan
dapat diikuti oleh semua peserta pengadaan yang berbentuk badan usaha
yang memenuhi kualifikasi.

4. Larangan Korupsi, : 4.1 Peserta dan pihak yang terkait dengan pengadaan ini berkewajiban untuk
Kolusi, dan mematuhi etika pengadaan dengan tidak melakukan tindakan sebagai
Nepotisme (KKN) berikut:
serta Penipuan a. berusaha mempengaruhi anggota Pokja ULP dalam bentuk dan cara
apapun, untuk memenuhi keinginan peserta yang bertentangan
dengan Dokumen Pengadaan, dan/atau peraturan perundang-
undangan;
b. melakukan persekongkolan dengan peserta lain untuk mengatur hasil
pelelangan sehingga mengurangi/menghambat/memperkecil/
meniadakan persaingan yang sehat dan/atau merugikan pihak lain
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan;
Indikasi persekongkolan antar peserta memenuhi sekurang-
kurangnya 2 (dua) indikasi di bawah ini:
1) terdapat kesamaan dalam isi Dokumen Penawaran yang
disampaikan antar peserta, antara lain pada: metode kerja,
bahan, alat, analisa pendekatan teknis, koefisien, harga satuan
dasar upah, bahan dan alat, harga satuan pekerjaan, dan/ atau
spesifkasi teknis/ barang yang ditawarkan (merk/ tipe/ jenis) dan/
atau dukungan teknis;
2) adanya keikutsertaan beberapa Penyedia Barang/Jasa yang
berada dalam 1 (satu) kendali;dan/atau
3) adanya kesamaan/kesalahan isi dokumen penawaran, antara lain
kesamaan/ kesalahan pengetikan, susunan, dan format
penulisan.
c. membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau keterangan lain
yang tidak benar untuk memenuhi persyaratan dalam Dokumen
Pengadaan ini.

4.2 Peserta yang terbukti melakukan tindakan sebagaimana dimaksud pada


angka 4.1 dikenakan sanksi sebagai berikut:
a. sanksi administratif, seperti digugurkan dari proses pelelangan atau
pembatalan penetapan pemenang;
b. sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam;
c. gugatan secara perdata; dan/atau
d. pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang.
4.3 Pengenaan Sanksi dilaporkan oleh Pokja ULP kepada PA/KPA

5. Larangan : 5.1 Para pihak dalam melaksanakan tugas, fungsi dan perannya, menghindari
Pertentangan dan mencegah pertentangan kepentingan para pihak yang terkait, baik
Kepentingan secara langsung maupun tidak langsung.

5.2 Pertentangan kepentingansebagaimana dimaksud pada angka 5.1 antara


lain meliputi:
a. Seorang anggota Direksi atau Dewan Komisaris suatu Badan Usaha
merangkap sebagai anggota Direksi atau Dewan Komisaris pada
Badan Usaha lainnya yang menjadi peserta pada Pelelangan
pekerjaan yang sama;
b. Penyedia yang telah ditunjuk sebagai konsultan manajemen
konstruksi berperan sebagai konsultan perencana dan/atau konsultan
pengawas;
c. Penyedia yang telah ditunjuk sebagai konsultan perencana/ pengawas
bertindak sebagai pelaksana Pekerjaan Konstruksi yang
direncanakannya/diawasinya, kecuali dalam pelaksanaan Kontrak
Pengadaan Pekerjaan Terintegrasi;
d. pengurus koperasi pegawai dalam suatu K/L/D/I atau anak
perusahaan pada BUMN/BUMD yang mengikuti Pengadaan dan
bersaing dengan perusahaan lainnya, merangkap sebagai anggota
Pokja ULP atau pejabat yang berwenang menetapkan pemenang
Pelelangan;
Catatan:
Yang dimaksud pejabat lain yang berwenang adalah pegawai negeri
atau penyelenggara negara, dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Yang dimaksud Pegawai Negeri meliputi:
a. pegawai negeri sebagaimana dimaksud dalam Undang-
undang tentang Kepegawaian;
b. pegawai negeri sebagaimana dimaksud dalam Kitab Undang-
undang Hukum Pidana;
c. orang yang menerima gaji atau upah dari keuangan negara
atau daerah;
d. orang yang menerima gaji atau upah dari suatu korporasi
yang menerima bantuan dari keuangan negara atau daerah;
atau
e. orang yang menerima gaji atau upah dari korporasi lain yang
mempergunakan modal atau fasilitas dari negara atau
masyarakat.
2. Yang dimaksud Penyelenggara Negarameliputi:
a. Pejabat Negara pada Lembaga Tertinggi Negara;
b. Pejabat Negara pada Lembaga Tinggi Negara;
c. Menteri;
d. Gubernur1 ;
e. Hakim2
1
Yang dimaksud dengan “Gubernur” adalah wakil Pemerintah Pusat di daerah.
2
Yang dimaksud dengan “Hakim” dalam ketentuan ini meliputi Hakim di semua tingkatan Peradilan.
f. Pejabat negara yang lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangundangan yang berlaku; dan
g. Pejabat lain yang memiliki fungsi strategis dalam kaitannya
dengan penyelenggaraan negara sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangundangan yang berlaku.
f. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik
langsung maupun tidak langsung oleh pihak yang sama yaitu lebih
dari 50% (lima puluh perseratus) pemegang saham dan/atau salah
satu pengurusnya sama.
5.3 Pegawai K/L/D/I dilarang menjadi peserta kecuali cuti diluar tanggungan
K/L/D/I.

6. Pendayagunaan 6.1 Peserta berkewajiban untuk menyampaikan penawaran yang


Produksi Dalam mengutamakan material/ bahan produksi dalam negeri dan tenaga kerja
Negeri Indonesia serta Pekerjaan Konstruksi yang dilaksanakan di Indonesia.

6.2 Dalam pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dimungkinkan menggunakan


bahan baku, tenaga ahli, dan perangkat lunak yang berasal dari luar
negeri (impor) dengan ketentuan:
a. pemilahan atau pembagian komponen harus benar-benar
mencerminkan bagian atau komponen yang telah dapat diproduksi di
dalam negeri dan bagian atau komponen yang masih harus diimpor;

b. komponen berupa bahan baku belum diproduksi di dalam negeri


dan/atau spesifikasi teknis bahan baku yang diproduksi di dalam
negeri belum memenuhi persyaratan;
c. pekerjaan pemasangan, pabrikasi, pengujian dan lainnya sedapat
mungkin dilakukan di dalam negeri;
d. semaksimal mungkin menggunakan jasa pelayanan yang ada di
dalam negeri, seperti jasa asuransi, angkutan, ekspedisi, perbankan,
dan pemeliharaan;
e. penggunaan tenaga ahli asing dilakukan semata-mata untuk
mencukupi kebutuhan jenis keahlian yang belum dapat diperoleh di
Indonesia, disusun berdasarkan keperluan yang nyata, dan
diusahakan secara terencana untuk semaksimal mungkin terjadinya
alih pengalaman/keahlian dari tenaga ahli asing tersebut ke tenaga
Indonesia; dan
f. peserta diwajibkan membuat daftar Barang yang diimpor yang
dilengkapi dengan spesifikasi teknis, jumlah dan harga yang
dilampirkan pada Dokumen Penawaran.
6.3 Pengadaan barang/jasa impor dimungkinkan dalam hal:
a. barang/jasa tersebut belum dapat diproduksi/dihasilkan di dalam
negeri;
b. spesifikasi teknis barang yang diproduksi dan/atau kualifikasi teknis
tenaga ahli dalam negeri belum memenuhi persyaratan; dan/atau
c. volume produksi dalam negeri tidak mampu memenuhi kebutuhan.
6.4 Pemberian preferensi harga terhadap penawaran peserta atas
penggunaan produksi dalam negeri ditetapkan dalam LDP.

7. Satu Penawaran Tiap : 7.1 Setiap peserta, hanya boleh memasukkan satu penawaran untuk satu
Peserta paket pekerjaan.

B. DOKUMEN PENGADAAN

8. Isi Dokumen : 8.1 Dokumen Pengadaan terdiri dari Dokumen Pemilihan dan Dokumen
Pengadaan Kualifikasi.
8.2 Dokumen Pemilihan terdiri dari:
a. Umum
b. Pengumuman
c. Instruksi Kepada Peserta;
d. Lembar Data Pemilihan;
e. Contoh Bentuk Dokumen Penawaran:
1) Surat Penawaran;
2) Dokumen Penawaran Teknis;
f. Contoh Bentuk Rancangan Kontrak:
1) Surat Perjanjian/Pokok Perjanjian
2) Syarat-Syarat Umum Kontrak;
3) Syarat-Syarat Khusus Kontrak.
g. Spesifikasi Teknis, KAK dan/atau Gambar;
h. Daftar Kuantitas dan harga;
i. Contoh Bentuk Dokumen Lain:
1) SPPBJ;
2) SPMK;
3) Jaminan Pelaksanaan;
4) Jaminan Uang Muka (apabila dipersyaratkan);
5) Daftar Barang yang diimpor.
8.3 Dokumen Kualifikasi meliputi:
a. Lembar Data Kualifikasi;
b. Tata Cara Evaluasi Kualifikasi;
8.4 Peserta berkewajiban memeriksa keseluruhan isi Dokumen Pengadaan
ini. Kelalaian menyampaikan Dokumen Penawaran yang tidak memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaanini sepenuhnya
merupakan risiko peserta.
9. Bahasa Dokumen : Dokumen Pengadaan beserta seluruh korespondensi tertulis dalam proses
Pengadaan pengadaan menggunakan Bahasa Indonesia.

10. Pemberian Penjelasan : 10.1 Pemberian penjelasan dilakukan secara online melalui aplikasi SPSE
sesuai jadwal dalam aplikasi SPSE.
10.2 Peserta yang tidak aktif/membuka SPSE dan/atau tidak bertanya pada
saat pemberian penjelasan, tidak dapat dijadikan dasar untuk
menolak/menggugurkan penawaran.
10.3 Apabila diperlukan Pokja ULP dapat memberikan informasi yang dianggap
penting terkait dengan dokumen pengadaan.
10.4 Apabila dipandang perlu, Pokja ULP melalui tim atau tenaga ahli pemberi
penjelasan teknis yang ditunjuk dapat memberikan penjelasan lanjutan
dengan cara melakukan peninjauan lapangan. Biaya peninjauan lapangan
ditanggung oleh peserta.
10.5 Apabila dipandang perlu, Pokja ULP dapat memberikan penjelasan
(ulang).
10.6 Apabila diperlukan Pokja ULP pada saat berlangsungnya pemberian
penjelasan dapat menambah waktu batas akhir tahapan tersebut sesuai
dengan kebutuhan.
10.7 Dalam hal waktu tahap penjelasan telah berakhir, peserta tidak dapat
mengajukan pertanyaan namun Pokja ULP masih mempunyai tambahan
waktu untuk menjawab pertanyaan yang masuk pada akhir jadwal, secara
sistem selama 3 jam setelah tahapan penjelasan berakhir.
10.8 Apabila semua pertanyaan tidak terjawab setelah waktu tambahan, maka
Pokja akan menuangkan jawaban ke dalam Berita Acara Penjelasan dan
akan di upload dalam SPSE.
10.9 Kumpulan tanya jawab pada saat pemberian penjelasan dalam aplikasi
SPSE merupakan Berita Acara Pemberian Penjelasan (BAPP).

10.10 Jika dilaksanakan peninjauan lapangan dapat dibuat Berita Acara


Pemberian Penjelasan Lanjutan dan diunggah melalui aplikasi SPSE.

11. Perubahan Dokumen : 11.1 Apabila pada saat pemberian penjelasan terdapat hal-hal/ketentuan baru
Pengadaan atau perubahan penting yang perlu ditampung, maka Pokja ULP
menuangkan ke dalam Adendum Dokumen Pengadaan yang menjadi
bagian tidak terpisahkan dari Dokumen Pengadaan.
11.2 Perubahan rancangan kontrak, spesifikasi teknis, KAK, gambar dan/atau
nilai total HPS, harus mendapatkan persetujuan PPK sebelum dituangkan
dalam Adendum Dokumen Pemilihan.
11.3 Apabila ketentuan baru atau perubahan penting tersebut tidak dituangkan
dalam Adendum Dokumen Pemilihan, maka ketentuan baru atau
perubahan tersebut dianggap tidak ada dan ketentuan yang berlaku
adalah Dokumen Pemilihan awal.
11.4 Setelah Pemberian Penjelasan dan sebelum batas akhir waktu
pemasukan penawaran, Pokja ULP dapat menetapkan Adendum
Dokumen Pengadaan, berdasarkan informasi baru yang mempengaruhi
substansi Dokumen Pengadaan.
11.5 Setiap Adendum yang ditetapkan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Dokumen Pengadaan.
11.6 Pokja ULP mengumumkan Adendum Dokumen Pengadaan dengan cara
mengunggah (upload) file adendum dokumen Pengadaan melalui aplikasi
SPSE paling lambat 2 (dua) hari sebelum batas akhir pemasukan
penawaran. Apabila Pokja ULP akan mengunggah (upload) file Adendum
Dokumen Pengadaan kurang dari 2 (dua) hari sebelum batas akhir
pemasukan penawaran, maka Pokja ULP wajib mengundurkan batas
akhir pemasukan penawaran.
11.7 Peserta dapat mengunduh (download) Adendum Dokumen Pengadaan
yang diunggah (upload) Pokja ULP pada aplikasi SPSE (apabila ada).

12. Tambahan Waktu : Apabila adendum dokumen pengadaan mengakibatkan kebutuhan penambahan
Pemasukan Dokumen waktu penyiapan dokumen penawaran maka Pokja ULP memperpanjang batas
Penawaran akhir pemasukan penawaran.

C PENYIAPAN DOKUMEN PENAWARAN

13. Biaya dalam : 13.1 Peserta menanggung semua biaya dalam penyiapan dan penyampaian
Penyiapan Penawaran penawaran.
13.2 Pokja ULP tidak bertanggung jawab atas kerugian apapun yang
ditanggung oleh peserta.

14. Bahasa Penawaran : 14.1 Semua Dokumen Penawaran harus menggunakan Bahasa Indonesia.
14.2 Dokumen penunjang yang terkait dengan Dokumen Penawaran dapat
menggunakan Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.
14.3 Dokumen penunjang yang berbahasa Inggris perlu disertai penjelasan
dalam Bahasa Indonesia. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran, maka
yang berlaku adalah penjelasan dalam Bahasa Indonesia.

15. Dokumen Penawaran : 15.1 Dokumen Penawaran pokok/utama paling kurang terdiri atas:
a. Penawaran Administrasi;
b. Penawaran Teknis;
c. Penawaran Harga; dan
15.2 Dokumen Penawaran meliputi:
a. surat penawaran yang didalamnya mencantumkan;
1) tanggal yang sesuai dalam tahapan upload dokumen penawaran;

2) masa berlaku penawaran; dan


3) total harga penawaran yang dilengkapi dengan nilai terbilang.
4) nama paket pekerjaan sesuai dengan nama paket pekerjaan
pada Dokumen Pengadaan;
b. file daftar kuantitas dan harga;
c. Dokumen penawaran teknis yang terdiri dari:
1) File metode pelaksanaan;
2) jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai dengan serah
terima pertama Pekerjaan (PHO);
3) jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan;
4) spesifikasi teknis (bahan/barang tertentu apabila ada);
5) analisa harga satuan pekerjaan;
6) daftar personil inti;
d. Data Kualifikasi (dimasukkan melalui form isian elektronik data
kualifikasi).

16. Harga Penawaran : 16.1 Harga penawaran ditulis dengan jelas dalam angka dan huruf.
16.2 Peserta mencantumkan harga kegiatan/keluaran dan harga total untuk
setiap kegiatan pekerjaan dalam kebutuhan biaya (daftar kegiatan dan
harga) dapat dalam setiap mata pembayaran yang pokok (milestone) atau
dalam rincian. Jika harga kegiatan/keluaran ditulis “nol” atau tidak
dicantumkan, maka pekerjaan tersebut tetap harus dilaksanakan. Harga
penawaran yang mengikat adalah harga total penawaran.

16.3 Biaya overhead termasuk keuntungan serta semua pajak, bea,


retribusi,tenaga kerja, praktek/magang, dan pungutan lain yang sah serta
biaya asuransi yang harus dibayar oleh penyedia untuk pelaksanaan paket
Pekerjaan Konstruksi ini telah diperhitungkan dalam total harga
penawaran.

17. Mata Uang : 17.1 Semua harga dalam penawaran harus dalam bentuk mata uang
Penawaran dan Cara sebagaimana tercantum dalam LDP.
Pembayaran 17.2 Pembayaran atas pelaksanaan pekerjaan dilakukan sesuai dengan cara
sebagaimana tercantum dalam LDP dan diuraikan dalam Syarat-Syarat
Umum/Khusus Kontrak.

18. Masa Berlaku : 18.1 Masa berlaku penawaran sesuai sebagaimana tercantum dalam LDP.
Penawaran dan 18.2 Apabila evaluasi belum selesai dilaksanakan, sebelum akhir masa
Jangka Waktu berlakunya penawaran, Pokja ULP dapat meminta kepada seluruh peserta
Pelaksanaan secara tertulis untuk memperpanjang masa berlakunya penawaran dalam
jangka waktu tertentu dan diperhitungkan paling kurang sampai perkiraan
tanggal penandatanganan kontrak.
18.3 Apabila penetapan pemenang telah disampaikan dan tidak ada sanggah,
tetapi DIPA/DPA belum disahkan/ditetapkan, Pokja ULP dapat meminta
secara tertulis kepada pemenang lelang untuk memperpanjang masa
berlakunya penawaran dalam jangka waktu tertentu dan diperhitungkan
paling kurang sampai perkiraan tanggal penandatanganan kontrak.

18.4 Berkaitan dengan 18.2 dan 18.3, maka peserta dapat:


a. menyetujui permintaan tersebut tanpa mengubah penawaran;
b. menolak permintaan tersebut dan dapat mengundurkan diri secara
tertulis dengan tidak dikenakan sanksi.
18.5 Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak melebihi
jangka waktu sebagaimana tercantum dalam LDP.

19. Pengisian Data : 19.1 Peserta berkewajiban untuk mengisi form isian elektronik data kualifikasi
Kualifikasi dalam aplikasi SPSE atau mengisi data penyedia pada aplikasi Sistem
Informasi Kinerja Penyedia (SIKaP)
19.2 Peserta tidak perlu mengunggah hasil pemindaian (scan) dokumen
administrasi kualifikasi pada fasilitas unggahan dokumen penawaran.
19.3 Apabila terjadi perbedaan data kualifikasi antara isian kualifikasi pada
aplikasi SPSE dengan Hasil pemindaian (scan) dokumen administrasi
kualifikasi yang diunggah maka yang digunakan adalah isian kualifikasi
pada aplikasi SPSE.
19.4 Data Kualifikasi dan pernyataan yang menjadi bagian kualifikasi dianggap
telah disetujui dan ditandatangani oleh peserta pengadaan.

20. Pakta Integritas : 20.1 Pakta Integritas berisi ikrar untuk mencegah dan tidak melakukan kolusi,
korupsi, dan nepotisme (KKN), serta akan mengikuti proses pengadaan
secara bersih, transparan, dan profesional.
20.2 Dengan mendaftar sebagai peserta lelang pada suatu paket pekerjaan
melalui aplikasi SPSE, maka peserta telah menandatangani Pakta
Integritas.

21. Surat Jaminan : Pekerjaan ini tidak memerlukan Jaminan Penawaran


Penawaran
D. PEMASUKKAN DOKUMEN PENAWARAN

22. Persiapan Dokumen : 22.1 File penawaran disampaikan oleh peserta terdiri dari 1 (satu) file
Penawaran penawaran yang telah disandikan/dienkripsi dan terdiri dari:
a. Penawaran administrasi;
b. Penawaran teknis; dan
c. Penawaran harga.
22.2 File penawaran disandikan/dienkripsi dengan Aplikasi Pengaman
Dokumen (APENDO).
22.3 Peserta mengirimkan file penawaran yang telah disandikan/dienkripsi
melalui aplikasi SPSE.
22.4 Data kualifikasi diinput dan dikirimkan melalui form isian elektronik data
kualifikasi pada SPSE.
23. Pemasukan : 23.1 Peserta menyampaikan Dokumen Penawaran kepada Pokja ULP dengan
/Penyampaian ketentuan:
Dokumen Penawaran a. Pertama-tama, mengirimkan Data Kualifikasi melalui form isian
elektronik data kualifikasipada aplikasi SPSE
b. Dilanjutkan dengan mengunggah file penawaran terenkripsi (*.rhs)
c. Peserta dapat mengirimkan data kualifikasi secara berulang sebelum
batas akhir waktu pemasukan Dokumen Penawaran. Data kualifikasi
yang dikirimkan terakhir akan menggantikan data kualifikasi yang
telah terkirim sebelumnya
d. Jika form isian elektronik kualifikasi yang tersedia pada aplikasi SPSE
belum mengakomodir data kualifikasi yang disyaratkan Pokja ULP,
maka data kualifikasi tersebut diunggah (upload) pada fasilitas
“Dokumen Persyaratan Kualifikasi Lainnya” yang tersedia pada form
isian elektronik kualifikasi.
e. Dengan mengirimkan data kualifikasi secara elektronik, peserta
menyetujui pernyataan sebagai berikut:
1) yang bersangkutan dan manajemennya tidak dalam pengawasan
pengadilan, tidak pailit, dan kegiatan usahanya tidak sedang
dihentikan;
2) yang bersangkutan berikut pengurus badan usaha tidak masuk
dalam daftar hitam;
3) perorangan yang bertindak untuk dan atas nama badan usaha
tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana;
4) data kualifikasi yang diisikan benar, dan jika dikemudian hari
ditemukan bahwa data/dokumen yang disampaikan tidak benar
dan ada pemalsuan, maka direktur utama/pimpinan perusahaan,
atau kepala cabang, atau pejabat yang menurut perjanjian kerja
sama berhak mewakili badan usaha yang bekerja sama dan
badan usaha yang diwakili bersedia dikenakan sanksi
administratif, sanksi pencantuman dalam daftar hitam, gugatan
secara perdata,dan/atau pelaporan secara pidana kepada pihak
berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang
undangan.
5) pimpinan dan pengurus badan usaha bukan sebagai pegawai
K/L/D/I atau pimpinan dan pengurus badan usaha sebagai
pegawai K/L/D/I yang sedang mengambil cuti diluar tanggungan
K/L/D/I.
6) pernyataan lain yang menjadi syarat kualifikasi yang tercantum
dalam dokumen pengadaan
23.2 peserta mengunggah (upload) file penawaran administrasi, teknis dan
harga yang telah terenkripsi (*.rhs) melalui aplikasi SPSE sesuai jadwal
yang ditetapkansetelah File penawaran administrasi, teknis dan harga
dienkripsi menggunakan Apendo
23.3 Peserta dapat mengunggah file penawaran secara berulang sebelum
batas akhir waktu pemasukan Dokumen Penawaran. File penawaran
terakhir akan menggantikan file penawaran yang telah terkirim
sebelumnya
23.4 Surat/Form penawaran dan/atau surat/form lain sebagai bagian dari
dokumen penawaran yang diunggah (upload) ke dalam aplikasi SPSE
dianggap sah sebagai dokumen elektronik dan telah ditandatangani
secara elektronik oleh pemimpin/direktur perusahaan atau kepala cabang
perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan
dokumen otentik atau pejabat yang menurut perjanjian kerjasama adalah
yang berhak mewakili perusahaan yang bekerjasama atau pihak yang
diberi kuasa oleh pemimpin atau direktur perusahaan yang nama pemberi
kuasanya tercantum dalam akta pendirian/perubahan
23.5 Peserta tidak perlu menggunggah (upload) hasil pemindaian dokumen asli
yang bertanda tangan basah dan berstempel, kecuali surat lain yang
memerlukan tanda tangan basah dari pihak lain.

24. Batas Akhir Waktu : 24.1 Penawaran harus disampaikan secara elektronik melalui aplikasi SPSE
Pemasukan kepada Pokja ULP paling lambat pada waktu yang ditentukan oleh Pokja
Penawaran ULP.
24.2 Tidak diperkenankan mengubah tempat dan waktu batas akhir
pemasukan penawaran kecuali keadaan kahar, atau terjadi gangguan
teknis. Apabila terpaksa dilakukan perubahan waktu batas akhir
pemasukan penawaran maka Pokja ULP harus menginputkan alasan
yang sebenarnya dan dapat dipertanggungjawabkan pada aplikasi SPSE.

25. Penawaran Terlambat : Aplikasi SPSE menolak setiap file penawaran yang dikirimkan setelah batas akhir
waktu pemasukan penawarankirim.

E. PEMBUKAAN DAN EVALUASI PENAWARAN

26. Pembukaan : 26.1 Pada tahap pembukaan penawaran, Pokja ULP mengunduh (download)
Penawaran dan melakukan dekripsi file penawaran dengan menggunakan Apendo
sesuai waktu yang telah ditetapkan.
26.2 Terhadap file penawaran yang tidak dapat dibuka (didekripsi), Pokja ULP
menyampaikan file penawaran tersebut kepada LPSE untuk mendapat
keterangan bahwa file yang bersangkutan tidak dapat dibuka dan bila
dianggap perlu LPSE dapat menyampaikan file penawaran tersebut
kepada LKPP.
26.3 Berdasarkan keterangan dari LPSE atau LKPP, apabila file penawaran
tidak dapat dibuka/didekripsi maka Pokja ULP dapat menetapkan bahwa
file penawaran tersebut tidak memenuhi syarat sebagai penawaran dan
penyedia barang/jasa yang mengirimkan file penawaran tersebut dianggap
tidak memasukkan penawaran. Apabila dapat dibuka, maka Pokja ULP
akan melanjutkan proses atas penawaran yang bersangkutan

26.4 Dinyatakan sebagai penawaran yang masuk apabila dokumen penawaran


pokok/utama sebagaimana dimaksud pada IKP 15.1 terpenuhi. Surat
pengunduran diri (misalnya) tidak termasuk sebagai penawaran.

26.5 Apabila penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga) peserta maka
pelelangan dilanjutkan pada tahap evaluasi penawaran dan kualifikasi,
serta selanjutnya dilakukan negosiasi teknis dan harga kepada peserta
yang memenuhi persyaratan kualifikasi.
26.6 Pokja ULP tidak boleh menggugurkan penawaran pada waktu pembukaan
penawaran, kecuali untuk file penawaran yang sudah dipastikan tidak
dapat dibuka berdasarkan keterangan LPSE atau LKPP.

27. Evaluasi Penawaran : 27.1 Evaluasi penawaran dilakukan dengan sistem gugur.
27.2 Data yang digunakan Pokja ULP dalam evaluasi dokumen penawaran
adalah data yang diunggah (upload) pada sistem pengadaan secara
elektronik, sesuai dengan data syarat-syarat yang tertulis dalam Dokumen
Pemilihan
27.3 Data dokumen elektronik yang rusak (sesudah mendapat klarifikasi dari
LPSE) akibat kesalahan pengiriman dokumen oleh Penyedia Jasa, yang
mengakibatkan dokumen tersebut tidak dapat dilakukan evaluasi oleh
Pokja ULP, maka dokumen elektronik tersebut dinyatakan tidak memenuhi
syarat.
27.4 Sebelum evaluasi penawaran,dilakukan koreksi aritmatik dengan
ketentuan:
a. Bagian Kontrak Lumpsum:
1) Koreksi aritmatik untuk penawaran yang melampirkan Daftar
Kuantitas dan Harga hanya dilakukan untuk menyesuaikan
volume pekerjaan yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan
Harga dengan yang tercantum dalam Dokumen pengadaan
tanpa mengubah total nilai penawaran untuk bagian kontrak
Lump Sum;
2) Perbedaan angka dan huruf harga penawaran:
a) apabila ada perbedaan antara penulisan nilai harga
penawaran antara angka dan huruf maka niai yang diakui
adalah nilai dalam tulisan huruf;
b) apabila penawaran dalam angka tertulis dengan jelas
sedangkan dalam huruf tidak jelas, maka nilai yang diakui
adalah nilai dalam tulisan angka; atau
c) apabila penawaran dalam angka dan huruf tidak jelas, maka
penawaran dinyatakan gugur.
b. Bagian Kontrak Harga Satuan:
1) volume pekerjaan yang tercantum dalam daftar kuantitas dan
harga disesuaikan dengan yang tercantum dalam Dokumen
Pemilihan;
2) apabila terjadi kesalahan hasil perkalian antara volume dengan
harga satuan pekerjaan, dilakukan pembetulan, dengan
ketentuan harga satuan pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh
diubah;
3) jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah
termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain dan harga
satuan pada daftar kuantitas dan harga tetap dibiarkan kosong;
4) jenis pekerjaan yang tidak tercantum dalam daftar kuantitas dan
harga disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang tercantum dalam
dokumen pemilihan dan harga satuan pekerjaan dimaksud
dianggap nol;
5) jenis pekerjaan yang ditawarkan berbeda dengan daftar kuantitas
harga disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang tercantum dalam
dokumen pengadaan dan harga satuan pekerjaan menggunakan
harga yang tercantum dalam penawaran.

6) Apabila terdapat koreksi pada angka 1) sampai dengan angka 5)


dilakukan klarifikasi kepada penyedia.
27.5 hasil koreksi aritmatik dapat mengubah nilai total harga penawaran
sehingga urutan peringkat dapat menjadi lebih tinggi atau lebih rendah dari
urutan peringkat semula;
27.6 penawaran setelah koreksi aritmatik yang melebihi nilai total HPS
dinyatakan gugur.
27.7 Apabila semua harga penawaran setelah koreksi aritmatik di atas nilai
total HPS, pelelangan dinyatakan gagal.
27.8 Berdasarkan hasil koreksi aritmatik Pokja ULP menyusun urutan dari
penawaran terendah.
27.9 Pelaksanaan evaluasi dengan sistem gugur dilakukan oleh Pokja ULP
untuk mendapatkan 3 (tiga) penawaran yang memenuhi syarat yang
dimulai dengan penawaran terendah setelah koreksi aritmatik.
27.10 Apabila setelah koreksi aritmatik terdapat kurang dari 3 (tiga) penawar
yang menawar harga kurang dari HPS maka proses lelang tetap
dilanjutkan dengan melakukan evaluasi penawaran.
27.11 Pokja ULP melakukan evaluasi penawaran yang meliputi:
a. evaluasi administrasi;
b. evaluasi teknis; dan
c. evaluasi harga.
27.12 Ketentuan umum dalam melakukan evaluasi
sebagai berikut:
a. Pokja ULP dilarang menambah, mengurangi, mengganti, dan/atau
mengubah kriteria dan persyaratan yang telah ditetapkan dalam
Dokumen Pengadaan ini;
b. Pokja ULP dan/atau peserta dilarang menambah, mengurangi,
mengganti, dan/atau mengubah isi Dokumen Penawaran;
c. penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran yang sesuai
dengan ketentuan, syarat-syarat, dan spesifikasi teknis yang
ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan ini, tanpa ada penyimpangan
yang bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat;
d. penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat
adalah:
1) penyimpangan dari Dokumen Pengadaan ini yang
mempengaruhi lingkup, kualitas dan hasil/kinerja pekerjaan;
dikarenakan tidak memenuhi ketentuan sesuai yang disyaratkan
pada IKP 27.13, 27.14, 27.15; dan/atau
2) penawaran dari peserta dengan persyaratan tambahan yang
akan menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan/atau tidak
adil diantara peserta yang memenuhi syarat.
e. Pokja ULP dilarang menggugurkan penawaran dengan alasan:
1) Peserta tidak aktif/membuka SPSE dan/atau tidak bertanya pada
saat pemberian penjelasan; dan/atau
2) kesalahan yang tidak substansial, misalnya kesalahan
pengetikan, penyebutan sebagian nama atau keterangan, surat
penawaran tidak berkop perusahaan.
f. para pihak dilarang mempengaruhi atau melakukan intervensi kepada
Pokja ULP selama proses evaluasi;
g. apabila dalam evaluasi ditemukan bukti adanya persaingan usaha
yang tidak sehat dan/atau terjadi pengaturan bersama
(indikasikolusi/persekongkolan) antara peserta, PA, KPA, Pokja ULP,
PPK,pejabat lain yang berwenang, dengan tujuan untuk
memenangkan salah satu peserta, maka:
1) peserta yang ditunjuk sebagai calon pemenang dan peserta lain
yang terlibat diusulkan masuk ke dalam Daftar Hitam;
2) PA, KPA dan/atau pejabat lain yang berwenang yang terlibat
persekongkolan, dikenakan sanksi administrasi dan/atau pidana;

3) anggota Pokja ULP dan/atau PPK yang terlibat persekongkolan


diganti, dikenakan sanksi administrasi dan/atau pidana;

4) proses evaluasi tetap dilanjutkan dengan menetapkan peserta


lainnya yang tidak terlibat (apabila ada); dan
5) apabila tidak ada peserta lain sebagaimana dimaksud pada
angka 4), maka pelelangan dinyatakan gagal.
h. Apabila indikasi persekongkolan terpenuhi, maka peserta digugurkan
pada tahap evaluasi administrasi, teknis, hargadan/atau kualifikasi.

27.13 Evaluasi Administrasi:


a. evaluasi terhadap data administrasi hanya dilakukan terhadap hal-hal
yang tidak dinilai pada saat penilaian kualifikasi;
b. penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi, apabila:
1) syarat-syarat substansial yang diminta berdasarkan Dokumen
Pemilihan ini dipenuhi/dilengkapi, yaitu dengan dilampirkannya:
a) Scan/File Surat Penawaran;
b) Daftar Kuantitas dan Harga;
c) Dokumen penawaran teknis yang terdiri dari:
1) File metode pelaksanaan;
2) jangka waktu pelaksanaanpekerjaan sampai dengan
serah terima pertama Pekerjaan (PHO);
3) jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan;
4) spesifikasi teknis (bahan/barang tertentu apabila ada);

5) analisa harga satuan pekerjaan;


6) daftar personil inti; dan
2) surat penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a) jangka waktu berlakunya surat penawaran tidak kurang dari
waktu sebagaimana tercantum dalam LDP;dengan
ketentuan:
i. apabila ada perbedaan nilai penulisan antara angka dan
huruf maka yang diakui adalah tulisan huruf;
ii. apabila nilai yang tertulis dalam angka jelas sedangkan
nilai dalam huruf tidak jelas, maka nilai yang diakui
adalah nilai yang tertulis dalam angka; atau

iii. apabila nilai dalam angka dan nilai yang tertulis dalam
huruf tidak jelas, maka penawaran dinyatakan gugur.
b) bertanggal yang sesuai dalam tahapan upload dokumen
penawaran
c) Dalam hal terdapat kesalahan penulisan nama paket
pekerjaan, maka dinyatakan gugur.
d) Dalam hal terdapat kesalahan tanggal, maka apabila
kesalahan tersebut tidak menyebabkan masa berlaku surat
penawaran menjadi kurang dari waktu sebagaimana
tercantum dalam LDP maka tidak dapat dinyatakan gugur.
c. Pokja ULP dapat melakukan klarifikasi terhadap hal-hal yang kurang
jelas dan meragukan namun tidak mengubah substansi;
d. peserta yang memenuhi persyaratan administrasi dilanjutkan dengan
evaluasi teknis;
e. Apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah ada yang tidak memenuhi
persyaratan administrasi maka pokja ULP melakukan evaluasi
administrasi terhadap penawar terendah berikutnya (apabila ada)

f. apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang memenuhi


persyaratan administrasi, maka evaluasi tetap dilanjutkan dengan
evaluasi teknis; dan
g. apabila tidak ada peserta yang memenuhi persyaratan administrasi,
maka pelelangan dinyatakan gagal.
27.14 Evaluasi Teknis:
a. evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi
persyaratan administrasi;
b. unsur-unsur yang dievaluasi teknis sesuai dengan yang ditetapkan
sebagaimana tercantum dalam LDP;
c. evaluasi teknis dilakukan dengan sistem gugur dengan ketentuan:
1) Pokja ULP menilai persyaratan teknis minimal yang harus
dipenuhi dengan membandingkan pemenuhan persyaratan teknis
sebagaimana tercantum dalam LDP dan khusus personil inti
serta peralatan utama minimal tercantum dalam LDK;
2) Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan teknis apabila:
a) metode pelaksanaan memenuhi persyaratan substantif yang
meliputi tahapan/urutan pekerjaan dari awal sampai akhir
secara garis besar dan uraian/cara kerja dari masing-
masing jenis pekerjaan utama dan pekerjaan
penunjang/sementara yang ikut menentukan keberhasilan
pelaksanaan pekerjaan utama yang dapat dipertanggung
jawabkan secara teknis dan diyakini menggambarkan
penguasaan dalam penyelesaian pekerjaan.
Penilaian metode pelaksanaan tidak mengevaluasi job-mix/
rincian/ campuran/ komposisi material dari jenis pekerjaan;
Dalam mengevaluasi metode pelaksanaan, hal-hal yang
dinilai adalah sebagai berikut:
(1) Tahapan/urutan pada metode pelaksanaan dalam
penyelesaian pekerjaan utama ;
(2) Metode kerja setiap kegiatan bagian pekerjaan utama
(tidak termasuk proses produksi barang jadi/pabrikan ,
seperti: lift, pompa);
(3) Metode kerja setiap kegiatan pekerjaan penunjang/
sementara yang terkait dengan pekerjaan utama;
b) Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak
melampaui batas waktu (yaitu sampai dengan serah terima
pertama/Provision Hand Over (PHO)) sebagaimana
tercantum dalam LDP.
c) Peralatan utama minimal yang ditawarkan sesuai dengan
yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah yang disediakan
untuk pelaksanaan pekerjaan menggunakan data peralatan
yang tercantum pada isian kualifikasi;
Dalam mengevaluasi harus memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
(1) Peralatan yang ditawarkan laik dan dapat digunakan
untuk penyelesaian pekerjaan sesuai jadwal
pelaksanaan pekerjaan;
(2) Dalam hal pelelangan dengan pascakualifikasi, apabila
jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan tidak
tercantum atau berbeda antara dokumen penawaran
teknis dengan isian kualifikasi, maka harus
menggunakan data evaluasi yang terdapat dalam isian
kualifikasi.
(3) Dalam hal pascakualifikasi, evaluasi peralatan dilakukan
terhadap jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah
peralatan minimal yang disediakan untuk menghasilkan
produksi alat yang dibutuhkan sesuai dengan yang
dibutuhkan sebagaimana tercantum dalam LDK.
d) personil inti yang ditawarkan sesuai dengan yang diperlukan
dalam pelaksanaan pekerjaan.
Tingkat pendidikan, jabatan dalam pekerjaan yang
diusulkan, keahlian/ keterampilan, yang ditempatkan secara
penuh, menggunakan data personil inti yang tercantum pada
isian kualifikasi;
3) Pokja ULP dapat meminta uji mutu/teknis/fungsi untuk bahan/alat
tertentu sesuai dengan ketentuan dalam LDP;
4) Pokja ULP dapat melakukan verifikasi lapangan dan/atau
klarifikasi terhadap kepastian pemenuhan keterpenuhan volume
dan spesifikasi pendukung yang ditawarkan dalam dokumen
teknis, khususnya kepada pabrikan/produsen/agen/ distributor
material/alat tersebut untuk menjamin konsistensi jenis
material/alat serta kemampuan untuk menyediakan
material/peralatan sesuai jadwal yang telah ditetapkan serta
kebenaran dukungan terhadap pelaksanaan pekerjaan.

5) apabila dalam evaluasi teknis terdapat hal-hal yang kurang jelas


atau meragukan, Pokja ULP melakukan klarifikasi dengan
peserta. Dalam klarifikasi, peserta tidak diperkenankan
mengubah substansi penawaran. Hasil verifikasi lapangan
dan/atau klarifikasi dapat menggugurkan penawaran;

6) peserta yang dinyatakan lulus evaluasi teknis dilanjutkan dengan


evaluasi harga;
7) apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang lulus
evaluasi teknis, maka evaluasi tetap dilanjutkan dengan evaluasi
harga;
8) apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah setelah koreksi arimatik
ada yang tidak memenuhi persyaratan teknis maka Pokja ULP
dapat melakukan evaluasi penawaran terhadap penawar
terendah berikutnya (apabila ada) dimulai dari evaluasi
administrasi;
9) apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi teknis maka
pelelangan dinyatakan gagal; dan
10) Pokja ULP memasukan hasil evaluasi teknis pada aplikasi
SPSE, termasuk alasan ketidaklulusan peserta dalam evaluasi
teknis.
27.15 Evaluasi Harga:
a. unsur-unsur yang perlu dievaluasi adalah hal-hal yang pokok atau
penting, dengan ketentuan:
1) Total harga penawaran terkoreksi dibandingkan dengan nilai total
HPS
a) apabila total harga penawaran terkoreksi melebihi nilai total
HPS, dinyatakan gugur; dan
b) apabila semua harga penawaran terkoreksi di atas nilai total
HPS, pelelangan dinyatakan gagal;
2) harga satuan penawaran yang nilainya lebih besar dari 110%
(seratus sepuluh perseratus) dari harga satuan yang tercantum
dalam HPS dilakukan klarifikasi. Apabila setelah dilakukan
klarifikasi, ternyata harga satuan tersebut dinyatakan timpang
maka harga satuan timpang hanya berlaku untuk volume sesuai
dengan Daftar Kuantitas dan Harga. Jika terjadi penambahan
volume, harga satuan yang berlaku sesuai dengan harga dalam
HPS;
3) mata pembayaran yang harga satuannya nol atau tidak ditulis
dilakukan klarifikasi dan kegiatan tersebut harus tetap
dilaksanakan. Harganya dianggap termasuk dalam harga satuan
pekerjaan lainnya.
b. Dilakukan klarifikasi kewajaran harga dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) Klarifikasi dalam hal penawaran Tingkat Komponen Dalam
Negeri (TKDN) berbeda dibandingkan dengan perkiraan Pokja
ULP
2) Klarifikasi/evaluasi kewajaran harga apabila harga penawaran
dibawah 80% (delapan puluh perseratus) HPS.
a) Dilakukan evaluasi kewajaran harga dengan ketentuan:
1) Meneliti dan menilai kewajaran harga satuan dasar
meliputi harga upah, bahan, dan peralatan dari harga
satuan penawaran, sekurang-kurangnya pada setiap
mata pembayaran utama;
2) Meneliti dan menilai kewajaran kuantitas/koefisien dari
unsur upah, bahan, dan peralatan dalam Analisa Harga
Satuan;
3) Hasil penelitian butir 1) dan butir 2) digunakan untuk
menghitung harga satuan yang dinilai wajar tanpa
memperhitungkan keuntungan yang ditawarkan; dan
4) Harga satuan yang dinilai wajar digunakan untuk
menghitung total harga penawaran yang dinilai wajar
dan dapat dipertanggungjawabkan.
5) Total harga sebagaimana dimaksud pada huruf d.
dihitung berdasarkan volume yang ada dalam daftar
kuantitas dan harga.
b) Apabila total harga penawaran yang diusulkan lebih kecil
dari hasil evaluasi sebagaimana tersebut diatas, maka harga
penawaran dinyatakan tidak wajar dan gugur harga.

c) Apabila total harga penawaran lebih besar dari hasil evaluasi


sebagaimana tersebut diatas, maka harga penawaran
dinyatakan wajar dan apabila peserta tersebut ditunjuk
sebagai pemenang pelelangan, harus bersedia untuk
menaikkan Jaminan Pelaksanaan menjadi 5% (lima
perseratus) dari nilai total HPS.
d) apabila harga penawaran dinyatakan wajar dan peserta
tersebut ditunjuk sebagai pemenang lelang, harus bersedia
untuk menaikkan Jaminan Pelaksanaan menjadi 5% (lima
perseratus) dari nilai total HPS; dan
e) Apabila peserta yang bersangkutan tidak bersedia
menaikkan nilai Jaminan Pelaksanaan menjadi sebesar 5%
HPS, penawarannya digugurkan serta dimasukkan dalam
Daftar Hitam.
c. Apabila terdapat 2 (dua) calon pemenang memiliki harga penawaran
yang sama, maka Pokja ULP memilih peserta yang mempunyai
kemampuan teknis lebih besar dan hal ini dicatat dalam Berita Acara
Hasil Pelelangan.
d. Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti harga tidak wajar akibat
terjadinya persaingan usaha tidak sehat dan/atau terjadi pengaturan
bersama (kolusi/persekongkolan) sebagaimana ketentuan peraturan
dan perundang-undangan, maka pelelangan dinyatakan gagal dan
peserta yang terlibat dimasukkan dalam Daftar Hitam.

e. apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah setelah koreksi aritmatik ada


yang tidak memenuhi evaluasi harga maka Pokja ULP dapat
melakukan evaluasi terhadap penawar terendah berikutnya (apabila
ada) dimulai dari evaluasi administrasi];
f. apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang lulus evaluasi
harga, maka evaluasi tetap dilanjutkan dengan evaluasi kualifikasi;
dan
g. apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi harga maka pelelangan
dinyatakan gagal.
27.16 Pokja ULP menyusun urutan 3 (tiga) penawaran sebagai calon pemenang
dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada).

28. Evaluasi Kualifikasi : 28.1 Evaluasi kualifikasi dilakukan terhadap calon pemenang lelang serta calon
pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada).
28.2 Evaluasi Data kualifikasi hanya dilakukan pada data kualifikasi yang
diinput dan dikirimkan pada form isian elektronik kualifikasi,dengan
menggunakan metode sistem gugur.
28.3 Peserta dinyatakan lulus kualifikasi apabila memenuhi ketentuan pada
LDK.
28.4 Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka
dilakukan klarifikasi secara tertulis namun tidak boleh mengubah substansi
formulir isian kualifikasi.
28.5 Evaluasi kualifikasi dalam proses pascakualifikasi sudah merupakan ajang
kompetisi, maka data yang kurang tidak dapat dilengkapi.
28.6 Apabila calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 tidak
lulus evaluasi kualifikasi, pelelangan dinyatakan gagal.
29 Pembuktian : 29.1 Pembuktian kualifikasi dilakukan terhadap calon pemenang serta calon
Kualifikasi pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada) yang dinyatakan lulus pada
evaluasi kualifikasi.
29.2 Undangan pembuktian kualifikasi harus disampaikan secara tertulis baik
elektronik atau non elektronik
29.3 Pembuktian kualifikasi dilakukan diluar aplikasi SPSE (offline) dengan
memperhitungkan waktu yang dibutuhkan untuk kehadiran penyedia dan
penyiapan dokumen yang akan dibuktikan.
29.4 Apabila peserta tidak dapat menghadiri pembuktian kualifkasi dengan
alasan yang dapat diterima, maka Pokja ULP dapat memperpanjang
waktu evaluasi dan pembuktian kualifikasi sekurang-kurangnya 1 (satu)
hari kerja
29.5 Alasan peserta untuk tidak hadir dalam pembuktian kualifikasi, harus
disampaikan secara tertulis baik elektronik atau non elektronik kepada
Pokja ULP
29.6 Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan cara melihat keaslian dokumen
dari dokumen asli atau salinan dokumen yang sudah dilegalisir oleh pihak
yang berwenang dan meminta salinan dokumen tersebut.

Dalam pembuktian kualifikasi harus dihadiri oleh penanggung jawab


penawaran atau yang menerima kuasa dari direktur utama/pimpinan
perusahaan yang nama pemberi kuasanya tercantum dalam akta
pendirian atau perubahannya, atau pihak lain yang bukan direksi atau
namanya yang tidak disebutkan dalam akte pendirian atau perubahannya/
angaran dasar sepanjang pihak tersebut sebagai pengurus atau karyawan
perusahaan yang berstatus sebagai tenaga kerja tetap dan mendapatkan
kuasa atau pendelegasian yang sah dari direksi atau pihak yang sah
berdasarkan akte pendirian/anggaran dasar.

29.7 Pembuktian kualifikasi terhadap alamat penyedia, peralatan, dan/atau


sumber daya manusia serta persyaratan kualifikasi lainnya dapat
dilakukan dengan verifikasi lapangan apabila dibutuhkan
Untuk pembuktian kualifikasi terhadap alamat cukup melihat dari alamat
yang tercantum dalam izin usaha penyedia, apabila terdapat perbedaan
antara alamat izin usaha dengan alamat yang tertera pada form kualifikasi
SPSE atau dengan izin usaha yang lain atau alamat yang diterbitkan
kurang jelas dan/atau tidak lengkap, maka akan dilakukan klarifikasi
apabila dibutuhkan.
29.8 Pokja ULP dapat melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi kepada penerbit
dokumen, apabila diperlukan.
29.9 Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan data tidak
benar/pemalsuan data/tidak dapat menunjukkan dokumen asli atau
salinan dokumen yang sudah dilegalisir, peserta digugurkan, atau badan
usaha dimasukkan dalam Daftar Hitam dan/atau dilaporkan kepada
Kepolisian atas perbuatan pemalsuan tersebut.
29.10 Penyedia barang/jasa yang diundang untuk pembuktian kualifikasi wajib
menghadiri pembuktian kualifikasi. Ketidak hadiran calon pemenang,
cadangan 1 atau cadangan 2 pada saat pembuktian kualifikasi dengan
alasan yang tidak dapat diterima akan dikenakan sanksi pengguguran
penawaran dan dimasukkan dalam daftar hitam.
29.11 Pokja ULP tidak perlu meminta seluruh dokumen kualifikasi apabila
penyedia barang/jasa sudah pernah melaksanakan pekerjaan yang
sejenis, sama kompleksitasnya pada instansi yang bersangkutan.
29.12 Apabila tidak ada calon pemenang yang lulus pembuktian kualifikasi,
pelelangan dinyatakan gagal.
29.13 Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Hasil Pelelangan
(BAHP) yang paling sedikit memuat:
a. Nama seluruh peserta;
b. Harga penawaran atau harga penawaran terkoreksi dari masing-
masing peserta;
c. Metode evaluasi yang digunakan;
d. Unsur-unsur yang dievaluasi;
e. Rumus yang dipergunakan;
f. Keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu hal ikhwal
pelaksanaan pelelangan;
g. Jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan
evaluasi;
h. Tanggal dibuatnya Berita Acara; dan
i. Pernyataan bahwa pelelangan gagal apabila tidak ada penawaran
yang memenuhi syarat.
j. Hasil Klarifikasi dan Negosiasi Teknis Biaya (Apabila ada)
30. Klarifikasi dan : Dalam hal yang memasukkan penawaran kurang dari 3(tiga), dilakukan evaluasi
Negosiasi Teknis dan dengan ketentuan:
Harga a. Klarifikasi teknis dan harga dimulai dari penawar urutan terendah pertama
setelah koreksi aritmatik yang memenuhi persyaratan administrasi dan
teknis;
b.. Hal yang diklarifikasi adalah metode pelaksanaan pekerjaan yang dapat
mempengaruhi harga untuk dilakukan negosiasi;
c. Apabila klarifikasi dan negosiasi terhadap penawaran terendah pertama
tidak tercapai kesepakatan, maka penawarannya dinyatakan gugur dan
dilanjutkan negosiasi terhadap penawaran terendah kedua, apabila ada.

F. PENETAPAN PEMENANG

31. Penetapan Pemenang : 31.1 Dalam hal peserta mengikuti beberapa paket pekerjaan yang dilelangkan
oleh beberapa ULP dalam waktu yang bersamaan, dan beberapa
penawarannya terendah serta berdasarkan sisa kemampuan menangani
paket (SKP) tidak mencukupi maka dilakukan klarifikasi untuk memilih
paket pekerjaan berdasarkan pemilihan penyedia jasa setelah
mempertimbangkan ketersediaan peralatan dan personil.

31.2 Dalam hal peserta mengikuti pelelangan beberapa paket pekerjaan


konstruksi dalam waktu penetapan pemenang bersamaan:
a. menawarkan peralatan yang sama untuk beberapa paket yang diikuti
dan dalam evaluasi memenuhi persyaratan pada masing-masing
paket pekerjaan, maka hanya dapat ditetapkan sebagai pemenang
pada 1 (satu) paket pekerjaan dengan cara melakukan klarifikasi
untuk menentukan peralatan tersebut akan ditempatkan, sedangkan
untuk paket pekerjaan lainnya dinyatakan peralatan tidak ada dan
dinyatakan gugur;
b. Ketentuan hanya dapat ditetapkan sebagai pemenang pada 1 (satu)
paket pekerjaan sebagaimana dimaksud pada huruf a, dapat
dikecualikan dengan syarat waktu penggunaan alat tidak tumpang
tindih (overlap), ada peralatan cadangan yang diusulkan dalam
dokumen penawaran yang memenuhi syarat, dan/atau kapasitas dan
produktifitas peralatan secara teknis dapat menyelesaikan lebih dari 1
(satu) paket pekerjaan;
c. menawarkan personil yang sama pada masing-masing paket
pekerjaan, maka hanya dapat ditetapkan sebagai pemenang pada 1
(satu) paket pekerjaan setelah dilakukan klarifikasi untuk menentukan
personil tersebut akan ditempatkan, sedangkan untuk paket pekerjaan
lainnya dinyatakan personil tidak ada dan dinyatakan gugur.

d. ketentuan pada huruf c hanya dapat ditetapkan sebagai pemenang


pada 1 (satu) paket pekerjaan konstruksi, dikecualikan apabila
personil yang diusulkan penugasannya sebagai Kepala Proyek atau
ada personil cadangan yang diusulkan dalam dokumen penawaran
yang memenuhi syarat;
e. menawarkan personil yang sedang bekerja di paket lain, maka pada
saat akan ditetapkan sebagai pemenang dipastikan sudah tidak terikat
pada paket lain.
31.3 Pokja ULP melakukan penetapan pemenang melalui aplikasi SPSE
setelah melalui pembahasan internal seluruh anggota Pokja ULP, atau
setelah ditetapkan PA secara offline untuk nilai paket di atas
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah).
31.4 Pokja ULP dapat menetapkan pemenang lebih dari 1 (satu) penyedia
sesuai ketentuan yang terdapat dalam pada informasi paket dalam aplikasi
SPSE.
31.5 Apabila terjadi keterlambatan dalam menetapkan pemenang dan akan
mengakibatkan Surat Penawaran habis masa berlakunya, maka dilakukan
konfirmasi kepada calon pemenang, calon pemenang cadangan 1 dan 2
(apabila ada) untuk memperpanjang masa berlaku surat penawaran
secara tertulis sampai dengan perkiraan jadwal penandatanganan kontrak.

31.6 Calon pemenang, calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada) yang
tidak bersedia memperpanjang surat penawaran dianggap mengundurkan
diri dantidak dikenakan sanksi.

32. Pengumuman : Pokja ULP mengumumkan pemenang dan pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila
Pemenang ada) melalui aplikasi SPSE, di website sebagaimana tercantum dalam LDP.
33. Sanggahan : 33.1 Peserta yang memasukkan penawaran dapat menyampaikan sanggahan
secara elektronik melalui aplikasi SPSE atas penetapan pemenang
kepada Pokja ULP dalam waktu yang telah ditetapkan dengan disertai
bukti terjadinya penyimpangan dan dapat ditembuskan secara offline (di
luar aplikasi SPSE) kepada PPK, PA/KPA dan APIP sebagaimana
tercantum dalam LDP.
33.2 Sanggahan diajukan oleh peserta apabila terjadi penyimpangan prosedur
meliputi:
a. penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang diatur dalam
Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan
Presiden No. 4 Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya dan yang telah
ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan;
b. rekayasa tertentu sehingga menghalangi terjadinya persaingan usaha
yang sehat; dan/atau
c. penyalahgunaan wewenang oleh Pokja ULP dan/atau pejabat yang
berwenang lainnya.
33.3 Pokja ULP wajib memberikan jawaban secara elektronik atas semua
sanggahan paling lambat 3 (tiga) hari kalender setelah menerima surat
sanggahan.
33.4 Apabila sanggahan dinyatakan benar maka Pokja ULP menyatakan
pelelangan gagal.
33.5 Sanggahan yang disampaikan oleh peserta yang tidak memasukkan
penawaran, tidak melalui aplikasi SPSE (offline) bukan dikarenakan
adanya keadaan kahar atau gangguan teknis atau disampaikan kepada
PA/KPA, PPK atau bukan kepada Pokja ULP atau disampaikan diluar
masa sanggah, dianggap sebagai pengaduan dan tetap harus
ditindaklanjuti serta tidak menghentikan proses pelelangan.

G. PENUNJUKAN PEMENANG

35. Penunjukan Penyedia : 35.1 Pokja ULP menyampaikan Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP) kepada
Barang/Jasa PPK dengan tembusan kepada Kepala ULP sebagai dasar untuk
menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ).
35.2 PPK menerbitkan SPPBJ apabilapernyataan peserta pada formulir isian
kualifikasi masih berlaku, dengan ketentuan:
a. tidak ada sanggahan dari peserta;
b. sanggahan terbukti tidak benar; atau
c. masa sanggah berakhir.
35.3 PPK menginputkan data SPPBJ dan mengunggah hasil pemindaian
SPPBJ yang telah diterbitkan pada aplikasi SPSE dan mengirimkan
SPPBJ tersebut melalui aplikasi SPSE kepada Penyedia yang ditunjuk.

35.4 Penyedia yang ditunjuk wajib menerima keputusan tersebut, dengan


ketentuan:
a. apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan masa
penawarannya masih berlaku dengan alasan yang dapat diterima
secara obyektif oleh Pokja ULP, maka tidak dikenakan sanksi apapun;

b. apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan masa


penawarannya masih berlaku dengan alasan yang tidak dapat
diterima secara obyektif oleh Pokja ULP, maka dimasukkan dalam
Daftar Hitam; atau
c. apabila yang bersangkutan tidak bersedia ditunjuk karena masa
penawarannya sudah tidak berlaku, maka tidak dikenakan sanksi
apapun.
35.5 Apabila pemenang yang ditunjuk mengundurkan diri, maka penunjukan
pemenang dapat dilakukan kepada pemenang cadangan sesuai dengan
urutan peringkat, selama masa surat penawaran pemenang cadangan
masih berlaku atau sudah diperpanjang masa berlakunya.

35.6 Apabila semua pemenang yang ditunjuk mengundurkan diri, maka


pelelangan dinyatakan gagal oleh PA/KPA setelah mendapat laporan dari
PPK.
35.7 SPPBJ harus diterbitkan paling lambat 4 (empat) hari kerja setelah
pengumuman penetapan pemenang, apabila tidak ada sanggahan.
35.8 SPPBJ harus diterbitkan paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah semua
sanggahan dijawab apabila ada sanggahan.
35.9 Dalam hal DIPA/DPA belum terbit, SPPBJ dapat ditunda diterbitkan
sampai batas waktu penerbitan oleh otoritas yang berwenang.
35.10 Dalam SPPBJ disebutkan bahwa penyedia harus menyiapkan Jaminan
Pelaksanaan sebelum penandatanganan kontrak.
35.11 Dalam hal PPK tidak bersedia menerbitkan SPPBJ karena tidak
sependapat atas penetapan pemenang, maka diberitahukan kepada
PA/KPA untuk diputuskan dengan ketentuan:
a. apabila PA/KPA sependapat dengan PPK, dilakukan evaluasi ulang
atau pelelangan dinyatakan gagal; atau
b. apabila PA/KPA sependapat dengan Kelompok Kerja ULP, PA/KPA
memutuskan penetapan pemenang oleh Kelompok Kerja ULP bersifat
final, dan PA/KPA memerintahkan PPK untuk menerbitkan SPPBJ

35.12 Kontrak ditandatangani paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah
diterbitkannya SPPBJ.
35.13 PPK menginputkan data kontrak dan mengunggah hasil pemindaian
dokumen kontrak yang telah ditandatangani pada aplikasi SPSE.

36. BAHP, Berita Acara : 36.1 Pokja ULP menuangkan ke dalam BAHP atau Berita Acara tambahan
Lainnya, dan lainnya segala hal terkait proses pemilihan penyedia secara elektronik
Kerahasiaan Proses yang tidak dapat diakomodir atau difasilitasi aplikasi SPSE
36.2 Berita Acara Tambahan lainnya sebagaimana dimaksud pada angka 36.1
diunggah (upload) oleh Pokja ULP menggunakan menu upload informasi
lainnya pada aplikasi SPSE.
36.3 Proses evaluasi Dokumen Penawaran bersifat rahasia dan dilaksanakan
oleh Pokja ULP secara independen.
36.4 Informasi yang berhubungan dengan penelitian, evaluasi, klarifikasi,
konfirmasi, dan usulan calon pemenang tidak boleh diberitahukan kepada
peserta, atau orang lain yang tidak berkepentingan sampai keputusan
pemenang diumumkan.
36.5 Setiap usaha peserta lelang mencampuri proses evaluasi dokumen
penawaran atau keputusan pemenang akan mengakibatkan ditolaknya
penawaran yang bersangkutan.
36.6 Evaluasi penawaran yang disimpulkan dalam Berita Acara Hasil
Pelelangan (BAHP) oleh Pokja ULP bersifat rahasia sampai dengan saat
pengumuman pemenang.

H. PELELANGAN GAGAL

37. Pelelangan Gagal : 37.1 Pokja ULP menyatakan pelelangan gagal, apabila:
a. tidak ada penawaran yang lulus evaluasi penawaran;
b. dalam evaluasi penawaran ditemukan bukti/indikasi terjadi persaingan
tidak sehat;
c. harga penawaran terendah terkoreksi lebih tinggi dari HPS;
d. sanggahan dari peserta yang memasukkan Dokumen Penawaran
atas pelaksanaan pelelangan yang tidak sesuai dengan ketentuan
Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan
Presiden No. 4 Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya dan Dokumen
Pengadaan ternyata benar;
e. sanggahan dari peserta yang memasukkan Dokumen Penawaran
atas kesalahan substansi Dokumen Pengadaan ternyata benar; atau
f. calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2, setelah
dilakukan evaluasi dengan sengaja tidak hadir dalam klarifikasi
dan/atau pembuktian kualifikasi.

37.2 PA/KPA menyatakan Pelelangan gagal, apabila:


a. PA/KPAsebagaimana tercantum dalam LDP sependapat dengan PPK
yang tidak bersedia menandatangani SPPBJ karena proses
Pelelangan tidak sesuai dengan Peraturan Presiden No. 54 Tahun
2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir
diubah dengan Peraturan Presiden No. 4 Tahun 2015 beserta
petunjuk teknisnya ;
b. pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN yang melibatkan Pokja
ULP dan/atau PPK ternyata benar;
c. dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam
pelaksanaan Pelelangan dinyatakan benar oleh pihak berwenang;
d. sanggahan dari peserta yang memasukan Dokumen Penawaran atas
kesalahan prosedur yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan
Penyedia Barang/Jasa ternyata benar;
e. Dokumen Pengadaan tidak sesuai dengan Peraturan Presiden No. 54
Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang
terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 4 Tahun 2015 beserta
petunjuk teknisnya;
f. pelaksanaan Pelelangan tidak sesuai atau menyimpang dari Dokumen
Pengadaan;
g. calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2
mengundurkan diri; atau
h. pelaksanaan Pelelangan melanggar Peraturan Presiden No. 54 Tahun
2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir
diubah dengan Peraturan Presiden No. 4 Tahun 2015 beserta
petunjuk teknisnya.
37.3 Kepala Daerah menyatakan pelelangan gagal, apabila Pengaduan
masyarakat atas terjadinya KKN yang melibatkan PA dan/atau KPA,
ternyata benar;
37.4 Setelah pelelangan dinyatakan gagal, maka Pokja ULP memberitahukan
kepada seluruh peserta.
37.5 Setelah pemberitahuan adanya pelelangan gagal, Pokja ULP atau Pokja
ULP pengganti (apabila diganti) meneliti dan menganalisis penyebab
terjadinya pelelangan gagal, menentukan pilihan langkah selanjutnya, yaitu
antara lain melakukan:
a. evaluasi ulang terhadap dokumen penawaran yang telah masuk;
b. penyampaian ulang Dokumen Penawaran hanya untuk peserta yang
memasukkan penawaran;
c. pelelangan ulang; atau
d. penghentian proses pelelangan.
37.6 PA/KPA, PPK dan/atau ULP dilarang memberikan ganti rugi kepada
peserta pelelangan apabila penawarannya ditolak atau pelelangan
dinyatakan gagal.
37.7 Apabila dari hasil evaluasi penyebab terjadinya pelelangan gagal,
mengharuskan adanya perubahan Dokumen Pengadaan, maka dilakukan
pelelangan ulang dengan terlebih dahulu memperbaiki Dokumen
Pengadaan.

I. JAMINAN PELAKSANAAN

38. Jaminan Pelaksanaan : 38.1 Jaminan Pelaksanaan diberikan Penyedia setelah diterbitkannya SPPBJ
dan sebelum penandatanganan Kontrak.
38.2 Jaminan Pelaksanaan dikembalikan kepada Penyedia setelah:
a. penyerahan seluruh pekerjaan;
b. penyerahan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% (lima perseratus) dari
nilai Kontrak; atau
c. pembayaran termin terakhir/bulan terakhir/sekaligus telah dikurangi
uang retensi sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai Kontrak (apabila
diperlukan).
38.3 Jaminan Pelaksanaan memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Paket pekerjaan sampai dengan Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima
ratus juta rupiah) dapat diterbitkan oleh Bank Umum, Perusahaan
Asuransi, Perusahaan Penjaminan, konsorsium perusahaan asuransi
umum/lembaga penjaminan/ perusahaan penjaminan yang
mempunyai program asuransi kerugian (suretyship), bersifat mudah
dicairkan dan tidak bersyarat(unconditional) dimana konsorsium
tersebut telah ditetapkan/mendapat rekomendasi dari Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) dan diserahkan oleh penyedia jasa kepada PPK;

b. Paket pekerjaan di atas Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus


juta rupiah) diterbitkan oleh Bank Umum,konsorsium perusahaan
asuransi umum/lembaga penjaminan/ perusahaan penjaminan yang
mempunyai program asuransi kerugian (suretyship), bersifat mudah
dicairkan dan tidak bersyarat (unconditional) dimana konsorsium
tersebut telah ditetapkan/mendapat rekomendasi dari Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) dan diserahkan oleh penyedia jasa kepada PPK;

c. masa berlaku Jaminan Pelaksanaan sejak tanggal penandatanganan


Kontrak sampai dengan serah terima pertama pekerjaan berdasarkan
Kontrak (PHO) sebagaimana tercantum dalam LDP;

d. nama Penyedia sama dengan nama yang tercantum dalam surat


Jaminan Pelaksanaan;
e. besaran nilai Jaminan Pelaksanaan tidak kurang dari nilai jaminan
yang ditetapkan;
f. besaran nilai Jaminan Pelaksanaan dicantumkan dalam angka dan
huruf;
g. nama PPK yang menerima Jaminan Pelaksanaan sama dengan nama
PPK yang menandatangan kontrak;
h. paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket pekerjaan yang
tercantum dalam SPPBJ;
i. Jaminan Pelaksanaan harus dapat dicairkan tanpa syarat
(unconditional) sebesar nilai jaminan dalam jangka waktu paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah surat pernyataan
wanprestasi dari PPK diterima oleh penerbit Jaminan;
j. memuat nama, alamat dan tanda tangan pihak penjamin.
38.4 PPK mengkonfirmasi dan mengklarifikasi secara tertulis substansi dan
keabsahan/keaslian Jaminan Pelaksanaan kepada penerbit jaminan
apabila ada hal yang meragukan
38.5 Kegagalan penyedia yang ditunjuk untuk menyerahkan Surat Jaminan
Pelaksanaan dipersamakan dengan penolakan untuk menandatangani
Kontrak atau tidak menerima keputusan penunjukan sebagai penyedia
barang/jasa, maka akan dikenakan sanksi pencantuman dalam daftar
hitam.
38.6 Ketentuan lebih lanjut mengenai pencairan Jaminan Pelaksanaan diatur
dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak.

J. PENANDATANGAN KONTRAK

39. Penanda-tanganan : 39.1 Penandatanganan Kontrak dilakukan setelah DIPA/DPA ditetapkan.


Kontrak 39.2 Sebelum penandatanganan kontrak PPK wajib memastikan isian
kualifikasi masih berlaku/valid. Apabila terdapat data isian kualifikasi tidak
valid maka kontrak tidak ditandantangani.
39.3 Penandatanganan kontrak dilakukan setelah Penyedia menyerahkan
Jaminan Pelaksanaan, dengan ketentuan:
a. nilai Jaminan Pelaksanaan untuk harga penawaran atau penawaran
terkoreksi diatas 80% (delapan puluh perseratus) nilai total HPS
adalah sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai penawaran atau
penawaran terkoreksi; atau
b. nilai Jaminan Pelaksanaan untuk harga penawaran atau penawaran
terkoreksi dibawah 80% (delapan puluh perseratus) nilai total HPS
adalah sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai total HPS; dan
c. masa berlaku Jaminan Pelaksanaan sejak tanggal penandatanganan
Kontrak sampai serah terima pertama Pekerjaan Konstruksi.

39.4 PPK dan penyedia tidak diperkenankan mengubah substansi Dokumen


Pengadaan sampai dengan penandatanganan Kontrak, kecuali
mempersingkat waktu pelaksanaan pekerjaan dikarenakan jadwal
pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan sebelumnya akan melewati batas
tahun anggaran.
39.5 Dalam hal perubahanwaktu pelaksanaan pekerjaan melewati batas tahun
anggaran, penandatanganan kontrak dilakukan setelah mendapat
persetujuan kontrak tahun jamak.
39.6 PPK dan Penyedia wajib memeriksa konsep Kontrak meliputi substansi,
bahasa, redaksional, angka dan huruf serta membubuhkan paraf pada
setiap lembar Dokumen Kontrak.
39.7 Menetapkan urutan hirarki bagian-bagian Dokumen Kontrak dalam Surat
Perjanjian, dengan maksud apabila terjadi pertentangan ketentuan antara
bagian satu dengan bagian yang lain, maka berlaku urutan sebagai
berikut:
a. adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
b. pokok perjanjian;
c. surat penawaran, berikut daftar kuantitas dan harga;
d. syarat-syarat khusus kontrak;
e. syarat-syarat umum kontrak;
f. spesifikasi teknis;
g. gambar-gambar; dan
h. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP.
39.8 Banyaknya rangkap kontrak dibuat sesuai kebutuhan, yaitu:
a. sekurang-kurangnya 2 (dua) Kontrak asli, terdiri dari:
1) kontrak asli pertama untuk PPK dibubuhi materai pada bagian
yang ditandatangani oleh penyedia; dan
2) kontrak asli kedua untuk penyedia dibubuhi materai pada bagian
yang ditandatangani oleh PPK;
b. rangkap kontrak lainnya (apabila diperlukan) tanpa dibubuhi meterai.
39.9 Pihak yang berwenang menandatangani kontrak atas nama penyedia
adalah direksi yang disebutkan namanya dalam Akta Pendirian/Anggaran
Dasar, yang telah didaftarkan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
39.10 Pihak lain yang bukan direktur utama/pimpinan perusahaan/pengurus
koperasi atau yang namanya tidak disebutkan dalam Akta
Pendirian/Anggaran Dasar, dapat menandatangani Kontrak, sepanjang
pihak tersebut adalah pengurus/karyawan perusahaan/karyawan koperasi
yang berstatus sebagai tenaga kerja tetap dan mendapat kuasa atau
pendelegasian wewenang yang sah dari direktur utama/pimpinan
perusahaan/pengurus atau pihak yang sah berdasarkan Akta
Pendirian/Anggaran Dasar untuk menandatangani Kontrak.
BAB IV. LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP)

A. IDENTITAS POKJA : 1. Pokja ULP:


Kelompok Kerja 15 Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang/Jasa Pemerintah
Kota Singkawang.

2. Alamat Pokja ULP:


Jalan Firdaus No. 1 Singkawang Telp. (0562) 632593 Fax. (0562) 636023

3. Email Pokja ULP: ukpbjkotasingkawang@gmail.com


4. Website LPSE:
www.lpse.singkawangkota.go.id
B. PAKET PEKERJAAN 1. Nama paket pekerjaan:
Peningkatan Jaringan Irigasi D.I SIJANGKUNG (DAK)
2. Uraian singkat pekerjaan:
Meliputi Pekerjaan :
Peningkatan Jaringan Irigasi D.I Sijangkung Kelurahan Sijangkung
Kecamatan Singkawang Selatan

3. Lokasi Pekerjaan: Kecamatan Singkawang Selatan


4. Jangka waktu penyelesaian pekerjaan:
180 ( Seratus Delapan Puluh) hari kalender
C. SUMBER DANA : Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan:
APBD Kota Singkawang (DAK) Tahun Anggaran 2018
D. JENIS KONTRAK : 1. Kontrak berdasarkan cara pembayaran:
Kontrak Harga Satuan
2. Kontrak berdasarkan pembebanan Tahun Anggaran:
Kontrak Tahun Tunggal
3. Kontrak berdasarkan sumber pendanaan:
Kontrak Pengadaan Tunggal
4. Kontrak berdasarkan jenis pekerjaan:
Kontrak Pengadaan Pekerjaan Tunggal
E. JADWAL TAHAPAN : Sebagaimana tercantum dalam aplikasi SPSE
PEMILIHAN
F. PENINJAUAN : (Bila diminta)
LAPANGAN [apabila
diperlukan]

G. MATA UANG : 1. Mata uang yang digunakan Rupiah


PENAWARAN DAN
2. Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan cara termin sesuai
CARA PEMBAYARAN
dengan bobot pekerjaan

H. MASA BERLAKUNYA : Masa berlaku penawaran selama 35 ( Tiga Puluh Lima) hari kalender, dimulai
PENAWARAN sejak batas akhir pemasukan dokumen penawaran.

I. JADWAL : Lihat jadwal pemilihan dalam aplikasi SPSE.


PEMASUKAN
DOKUMEN
PENAWARAN
J. BATAS AKHIR WAKTU : Lihat jadwal pemilihan dalam aplikasi SPSE.
PEMASUKAN
PENAWARAN

K. PEMBUKAAN : Lihat jadwal pemilihan dalam aplikasi SPSE.


PENAWARAN
L. DOKUMEN : 1. Dokumen penawaran yang diminta, sesuai dengan yang terdapat pada IKP
PENAWARAN
2. Daftar Personil Inti/tenaga ahli/teknis/terampil minimal yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan adalah sebagai berikut:

Jabatan dalam
Tingkat
No pekerjaan yang Jumlah Personil Profesi/Keahlian/Keterampilan
Pendidikan
diusulkan
1 S1 Teknik Sipil Site Manager 1 Orang SKTK Pelaksana Saluran Irigasi (TS-031)

2 STM/SMK Pelaksana 1 Orang SKTK Pelaksana Bangunan Irigasi (TS-


Bidang Lapangan 032) + Sertifikat Pelatihan Pelaksana
Bangunan Pekerjaan Pemeliharaan Jaringan Irigasi
dari Kementerian PUPR
3 STM/SMK Tukang 1 Orang SKTK Tukang Cor
Bidang Beton/Concretor/Concrete Operations (TS
Bangunan 013)

4 SMA Administrasi 1 Orang Berijasah

Catatan : a. Melampirkan hasil pindaian KTP, Ijazah, Sertifikat, SKA dan SKTK
b. Peralatan dan personil yang disampaikan dalam penawaran hanya untuk 1 (satu) paket
pekerjaan yang dilelangkan, apabila memerlukan peralatan dan personil untuk paket
pekerjaan lainnya harus dari peralatan (dapat sewa, kontrak atau lainnya) dan personil
yang berbeda sedangkan untuk paket pekerjaan lainnya dinyatakan peralatan tidak ada
dan dinyatakan gugur.

3. Daftar Peralatan Utama minimal yang diperlukan untuk pelaksanaan


pekerjaan adalah sebagai berikut:
1. CONCRETE MIXER
sebanyak 1 (satu) Unit
2. STAMPER
sebanyak 1 (satu) Unit
3. POMPA AIR
sebanyak 2 (dua) Unit
4. GEROBAK DORONG
sebanyak 3 (tiga) Buah
5. PICK UP / DUMP TRUCK
sebanyak 1 (satu) Unit
4. Bagian Pekerjaan yang disubkontrakkan tidak ada.
5. Uji mutu/teknis/fungsi diperlukan untuk:
a. Bahan : ada.
b. Alat : tidak ada.

M. AMBANG BATAS : Evaluasi tidak menggunakan ambang batas.


SISTIM GUGUR

N. SANGGAHAN, : 1. Sanggahan disampaikan melalui aplikasi SPSE.


PENGADUAN
2. Tembusan sanggahan dapat disampaikan di luar aplikasi SPSE (offline)
ditujukan kepada:
a. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kegiatan PENGEMBANGAN
DAN PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI.
b. PA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG.

c. APIP dalam hal ini Inspektorat Kota Singkawang.


3. Pengaduan disampaikan di luar aplikasi SPSE (offline) ditujukan kepada
APIP dalam hal ini Inspektorat Kota Singkawang.

O. JAMINAN : 1. Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan selama : sama dengan jangka waktu
PELAKSANAAN penyelesaian pekerjaan hingga berakhirnya tanggal kontrak.
(Apabila
2. Jaminan Pelaksanaan ditujukan kepada PPK :
dipersyaratkan)
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kegiatan PENGEMBANGAN DAN
PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI.
3. Dalam hal Jaminan Pelaksanaan dicairkan, maka dicairkan dan disetorkan
pada Kas Daerah.

P. JAMINAN UANG : 1. Besarnya Jaminan Uang Muka adalah senilai Uang Muka yang diterima oleh
MUKA Penyedia.[jika diberikan uang muka]

2. Jaminan Uang Muka ditujukan kepada :


Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kegiatan PENGEMBANGAN DAN
PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI.

3. Dalam hal Jaminan Uang Muka dicairkan, maka dicairkan dan disetorkan
pada disetorkan pada Kas Daerah.

Q. JAMINAN : 1. Masa berlaku jaminan pemeliharaan selama :


PEMELIHARAAN 180 ( Seratus Delapan Puluh) hari kalender
sejak serah terima pertama pekerjaan
2. Jaminan Pemeliharaan ditujukan kepada :
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kegiatan PENGEMBANGAN DAN
PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI.

3. Jaminan Pemeliharaan dicairkan dan disetorkan pada Kas Daerah.


R. LAINNYA (apabila : -
ada)
BAB V. LEMBAR DATA KUALIFIKASI (LDK)

Lembar Data Kualifikasi (LDK)

A. Lingkup Kualifikasi : Nama Pokja ULP :


Kelompok Kerja 15 Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang/Jasa Pemerintah Kota Singkawang.

Alamat Pokja ULP :


Jalan Firdaus No. 1 Singkawang Telp. (0562) 632593 Fax. (0562) 636023
Email Pokja ULP: ukpbjkotasingkawang@gmail.com
Website LPSE :
www.lpse.singkawangkota.go.id
Nama Paket Pekerjaan :
Peningkatan Jaringan Irigasi D.I SIJANGKUNG (DAK)

B. Persyaratan : 1. Peserta yang berbadan usaha harus memiliki:


Kualifikasi
a. SIUJK yang sesuai dan masih berlaku.

b. SBU : Klasifikasi Bangunan Sipil Subklasifikasi Jasa Pelaksana untuk


Konstruksi Saluran Air, Pelabuhan, Dam, dan Prasarana Sumber
Daya Air Lainnya (SI001)
d. TDP (masih berlaku).
2. salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya tidak masuk dalam Daftar Hitam;

3. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun
terakhir.
SPT Tahunan yang diminta untuk tahun 2017.
4. Memiliki pengalaman pada pengadaan pekerjaan konstruksi paling kurang 1 (satu) pekerjaan
sebagai penyedia barang/jasa dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik dilingkungan
pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman sub kontrak, dikecualikan bagi Penyedia
Barang/Jasa yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun.

5. tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan
dan/atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak sedang dalam
menjalani sanksi pidana;

6. pemilik, komisaris, dan/atau pengurus perusahaan tidak ada yang merupakan pegawai K/L/D/I
dan/atau pejabat negara. Boleh pegawai K/L/D/I tetapi harus sedang cuti di luar tanggungan
negara yang dapat dibuktikan dengan dokumen resmi.

7. memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan jasa pengiriman
8. memenuhi Sisa Kemampuan Paket (SKP)

9. Memiliki kemampuan menyediakan Personil Inti/ Tenaga Teknis /Tenaga Ahli /Terampil
dengan kualifikasi kemampuan serta harus memenuhi persyaratan sebagaimana yang
tercantum dalam LDP.

10. Memiliki kemampuan untuk menyediakan fasilitas/peralatan/perlengkapan melaksanakan


Pekerjaan ini sebagaimana tercantum dalam LDP.

11. Memiliki surat keterangan dukungan keuangan dari bank pemerintah/swasta sebesar 10%
(sepuluh perseratus) dari nilai total HPS].
BAB VI. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN

A. BENTUK SURAT PENAWARAN PESERTA BADAN USAHA/KEMITRAAN (KSO)

CONTOH

[Kop Surat Badan Usaha]


Nomor : ______[tempat], __ [tanggal] ______ [bulan] 20__ [tahun]
Lampiran :

Kepada Yth.:
Kelompok Kerja 15 ULP Kota Singkawang

di-
Singkawang

Perihal : Penawaran Pekerjaan Peningkatan Jaringan Irigasi D.I SIJANGKUNG (DAK)

Sehubungan dengan pengumuman Pemilihan Langsung dengan Pascakualifikasi dan Dokumen Pengadaan nomor:
12.11/Dokpil/PK/2018 tanggal 25 April 2018 dan setelah kami pelajari dengan seksama Dokumen Pengadaan dan Berita
Acara Pemberian Penjelasan [serta adendum Dokumen Pengadaan], dengan ini kami mengajukan penawaran untuk
pekerjaan Peningkatan Jaringan Irigasi D.I SIJANGKUNG (DAK) sebesar Rp. termasuk PPN.

Penawaran ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan untuk
melaksanaakan pekerjaan tersebut.

Penawaran ini berlaku selama ……..... (…………………......)[diisi sesuai dengan yang tercantum dalam LDP] hari
kalender sejak batas akhir pemasukan penawaran.

Sesuai dengan persyaratan, bersama Surat Penawaran ini kami lampirkan:


1. Daftar Kuantitas dan Harga;
2. [Surat perjanjian kemitraan/Kerja Sama Operasi, apabila ada];
3. Dokumen penawaran teknis, terdiri dari :
a. File metode pelaksanaan;
b. jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai dengan serah terima pertama Pekerjaan (PHO);
c. jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan;
d. spesifikasi teknis ;
e. analisa harga satuan pekerjaan ;
f. analisa teknis satuan pekerjaan (apabila total penawaran dibawah 80%) ;
g. daftar personil inti
5. Data Kualifikasi

Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan akan tunduk pada semua
ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan serta Pokja ULP tidak terikat untuk menetapkan penawaran
terendah sebagai pemenang. Apabila dana dalam dokumen anggaran yang telah disahkan tidak tersedia atau tidak cukup
tersedia dalam DIPA/DPA Tahun Anggaran, maka Pengadaan Barang/Jasa dapat dibatalkan dan kami tidak akan menuntut
ganti rugi dalam bentuk apapun.
B. BENTUK PERJANJIAN KEMITRAAN/KERJA SAMA OPERASI (KSO)

CONTOH

SURAT PERJANJIAN KEMITRAAN/


KERJA SAMA OPERASI (KSO)

Sehubungan dengan pelelangan pekerjaan ________________ yang pembukaan penawarannya akan dilakukan di
________________ pada tanggal ________ 20__, maka kami:
______________________________[nama peserta 1]
______________________________ [nama peserta 2]
______________________________[nama peserta 3]
______________________________ [dan seterusnya]
bermaksud untuk mengikuti pelelangan dan pelaksanaan kontrak secara bersama-sama dalam bentuk kemitraan/Kerja
Sama Operasi (KSO).
Kami menyetujui dan memutuskan bahwa:
1. Secara bersama-sama:
a. Membentuk kemitraan/KSO dengan nama kemitraan/KSO adalah _____________________
b. Menunjuk ____________________________[nama peserta 1] sebagai perusahaan utama (leading firm)
untuk kemitraan/KSO dan mewakili serta bertindak untuk dan atas nama kemitraan/KSO.

c. Menyetujui apabila ditunjuk sebagai pemenang, wajib bertanggung jawab baik secara bersama-sama atau
masing-masing atas semua kewajiban sesuai ketentuan dokumen kontrak.

2. Keikutsertaan modal (sharing) setiap perusahaan dalam kemitraan/KSO adalah:


_______________ [nama peserta 1]sebesar _____ % (___________ persen)
_______________ [nama peserta 2]sebesar _____ % (___________ persen)
_______________ [nama peserta 3]sebesar _____ % (___________ persen)
_________________________________ [dst]
3. Masing-masing peserta anggota kemitraan/KSO, akan mengambil bagian sesuai sharing tersebut pada butir 2. dalam
hal pengeluaran, keuntungan, dan kerugian dari kemitraan/KSO.
4. Pembagian sharing dalam kemitraan/KSO ini tidak akan diubah baik selama masa penawaran maupun sepanjang
masa kontrak, kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan
persetujuan bersama secara tertulis dari masing-masing anggota kemitraan/KSO.
5. Terlepas dari sharing yang ditetapkan diatas, masing-masing anggota kemitraan/KSO akan melakukan pengawasan
penuh terhadap semua aspek pelaksanaan dari perjanjian ini, termasuk hak untuk memeriksa keuangan, perintah
pembelian, tanda terima, daftar peralatan dan tenaga kerja, perjanjian subkontrak, surat-menyurat, dan lain-lain.

6. Wewenang menandatangani untuk dan atas nama kemitraan/KSO diberikan kepada


_________________________[nama wakil peserta] dalam kedudukannya sebagai direktur utama/direktur pelaksana
_________________________ [nama peserta 1] berdasarkan persetujuan tertulis dari seluruh anggota
kemitraan/KSO.
7. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatangani.
8. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila pelelangan tidak dimenangkan oleh
perusahaan kemitraan/KSO.
9. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap ____ (_______) yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

DENGAN KESEPAKATAN INI semua anggota kemitraan/KSO membubuhkan tanda tangan di _________ pada hari
__________ tanggal __________ bulan ____________, tahun ________________________

[Peserta 1] [Peserta 2]

(_______________) (_______________)

[Peserta 3] [dst]

(_______________) (_______________)

Catatan:
Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi ini harus dibuat diatas kertas segel/bermaterai
C. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

Dokumen Penawaran Teknis

[Cantumkan dan jelaskan secara rinci hal-hal berikut. Jika diperlukan, keterangan dapat dicantumkan dalam lembar
tersendiri/tambahan]
1. metode pelaksanaan pekerjaan [memberikan metoda pelaksanaan yang layak, realistik dan tahapannya dapat
dilaksanakan untuk penyelesaian pekerjaan utama dan diyakini menggambarkan penguasaan dalam penyelesaian
pekerjaan, tahapan dan cara pelaksanaan yang menggambarkan pelaksanaan pekerjaan dari awal sampai dengan
akhir dan dapat dipertanggung jawabkan secara teknis];

2. jadwal dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan (PHO)[tidak melampaui batas waktu sebagaimana tercantum dalam
LDP];
3. spesifikasi teknis, apabila dipersyaratkan untuk bahan/barang tertentu;
4. bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan;
a. sebagian pekerjaan utama disubkontrakkan kepada penyedia jasaspesialis;
b. penawarandiatasRp25.000.000.000,00(duapuluhlimamiliarrupiah) sampai dengan Rp50.000.000.000,00 (lima
puluh miliar rupiah) mensubkontrakkan sebagian pekerjaan yang bukan pekerjaan utama kepada penyedia
jasa Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi kecil; atau

c. penawaran di atas Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah) mensubkontrakkan sebagian pekerjaan
yang bukan pekerjaan utama kepada penyedia jasa Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi kecil dan
dalam penawarannya sudah menominasikan penyedia jasa dari lokasi pekerjaan setempat, kecuali tidak
tersedia penyedia jasa yang dimaksud; dan

5. [Hal-hal lain yang dipersyaratkan]

D. BAGIAN PEKERJAAN YANG DISUBKONTRAKKAN (hanya dicantumkan apabila ada pekerjaan yang akan
disubkontrakkan)

No. Jenis Pekerjaan yang disubkontrakkan Nama dan alamat sub penyedia setempat *)
1. …………………………………..
1. ………………………………….. 2. …………………………………..
Dst.
1. …………………………………..
2. ………………………………….. 2. …………………………………..
Dst.

Dst. Dst. Dst.


Catatan:
*) peserta wajib mencantumkan nama-nama sub penyedia jasa lokasi setempat untuk penawaran di atas
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah)
E. BENTUK PAKTA INTEGRITAS

Dengan mendaftar sebagai peserta pemilihan pada aplikasi SPSE maka peserta telah menyetujui dan menandatangani
pakta integritas

[Contoh Pakta Integritas Badan Usaha Dengan Kemitraan/KSO]

PAKTA INTEGRITAS

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:


1. Nama : _____________________[nama wakil sah badan usaha]
No. Identitas : ___________ [diisi dengan no. KTP/SIM/Paspor]
Jabatan : __________________________
Bertindak untuk dan atas nama : PT/CV/Firma/Koperasi___________________[pilih yang sesuai dan
cantumkan nama]

2. Nama : _____________________[nama wakil sah badan usaha]


No. Identitas : ___________ [diisi dengan no. KTP/SIM/Paspor]
Jabatan : __________________________
Bertindak untuk dan atas nama : PT/CV/Firma/Koperasi___________________[pilih yang sesuai dan
cantumkan nama]
3. ......[dan seterusnya, diisi sesuai dengan jumlah anggota kemitraan/KSO]

dalam rangka pengadaan _________ [isi nama paket] pada ________ [isi sesuai dengan K/L/D/I] dengan ini menyatakan
bahwa:

1. tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN);


2. akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan profesional untuk memberikan hasil kerja terbaik
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
3. apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, bersedia menerima sanksi administratif,
menerima sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam, digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara pidana.

__________[tempat], __ [tanggal] __________ [bulan] 20__ [tahun]

[Nama Penyedia][Nama Penyedia][Nama Penyedia]


[nama lengkap][nama lengkap][nama lengkap]

[cantumkan tanda tangan dan nama setiap anggota Kemitraan/KSO]


F. DATA ISIAN KUALIFIKASI

Isian Data Kualifikasi bagi Peserta selain anggota Kemitraan/KSO berbentuk Form Isian Elektronik Data Kualifikasi yang
tersedia pada aplikasi SPSE
[FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI UNTUK KEMITRAAN/KSO]

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ___________________[nama wakil sah badan usaha]


Jabatan : _____________[diisi sesuai jabatan dalam akta notaris]
Bertindak untuk dan atas nama : PT/CV/Firma/Koperasi _______________________
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama badan usaha]
Alamat : ___________________________________
Telepon/Fax : ___________________________________
Email : ___________________________________

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:

1. saya secara hukum bertindak untuk dan atas nama perusahaan/koperasi/kemitraan/KSO


berdasarkan_______________ [aktapendirian/anggaran dasar/surat kuasa/Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi,
disebutkan secara jelas nomor dan tanggal akta pendirian/anggaran dasar/surat kuasa/Perjanjian Kemitraan/Kerja
Sama Operasi];
2. saya bukan sebagai pegawai K/L/D/I [bagi pegawai K/L/D/I yang sedang cuti diluar tanggungan K/L/D/I ditulis sebagai
berikut : “Saya merupakan pegawai K/L/D/I yang sedang cuti diluar tanggungan K/L/D/I”];
3. sayatidak sedang menjalani sanksi pidana;
4. saya tidak sedang dan tidak akan terlibat pertentangan kepentingan dengan para pihak yang terkait, langsung
maupun tidak langsung dalam proses pengadaan ini;
5. badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam Daftar Hitam, tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, dan
kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan;
6. salah satu dan/atau semua pengurus badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam Daftar Hitam;
7. data-data badan usahayang saya wakili adalah sebagai berikut:

A. Data Administrasi
1. Nama Badan Usaha : …………………………………………………………………………………
2. Status : Pusat Cabang
3. Alamat Kantor Pusat : …………………………………………………………………………………
No. Telepon : …………………………………………………………………………………
No. Fax : …………………………………………………………………………………
Email : …………………………………………………………………………………
4. Alamat Kantor Cabang : …………………………………………………………………………………
No. Telepon : …………………………………………………………………………………
No. Fax : …………………………………………………………………………………
Email : …………………………………………………………………………………

B. Landasan Hukum Pendirian Badan Usaha

1. Akta Pendirian Perusahaan/Anggaran Dasar Koperasi


a. Nomor : …………………………………………………………………………………
b. Tanggal : …………………………………………………………………………………
c. Nama Notaris : …………………………………………………………………………………
d. Nomor Pengesahan Kementerian : …………………………………………………………………………………
Hukum dan HAM (untuk yang
berbentuk PT)
2. Akta/Anggaran Dasar Perubahan Terakhir
a. Nomor : …………………………………………………………………………………
b. Tanggal : …………………………………………………………………………………
c. Nama Notaris : …………………………………………………………………………………

C. Pengurus Badan Usaha


No. Nama No. Identitas Jabatan dalam Badan Usaha
D. Izin Usaha
1. No. Surat Izin Usaha : ……………………………………………..Tanggal …………………………
2. ……………………………..
Masa berlaku izin usaha : …………………………………………………………………………………
3. Instansi pemberi izin usaha : …………………………………………………………………………………
4. Kualifikasi Usaha : …………………………………………………………………………………
5. Klasifikasi Usaha : …………………………………………………………………………………

E. Izin Lainnya (apabila dipersyaratkan)


1. No. Surat Izin : ……………………………………………..Tanggal …………………………
2. ……………………………………………..
Masa berlaku izin : …………………………………………………………………………………
3. Instansi pemberi izin : …………………………………………………………………………………

F. Data Keuangan
1. Susunan Kepemilikan Saham (untuk PT)/Susunan Pesero (untuk CV/Firma)
No. Nama No. Identitas Alamat Persentase

2. Pajak
a. Nomor Pokok Wajib Pajak : ………………………………………………………………..
b. Bukti Laporan Pajak Tahun terakhir : No. ………………………….Tanggal ………………………………
c. Bukti Laporan Bulanan (tiga bulan :
terakhir)
1) PPh Pasal 21 : No. ………………………….Tanggal ………………………………
2) PPh Pasal 23 : No. ………………………….Tanggal ………………………………
3) PPh Pasal 25/Pasal29 : No. ………………………….Tanggal ………………………………
4) PPN : No. ………………………….Tanggal ………………………………
d. Surat Keterangan Fiskal (sebagai : No. ………………………….Tanggal ………………………………
pengganti huruf b dan c)

G. Data Personalia (Tenaga ahli/teknis/terampil badan usaha)

Jabatan
Tgl/bln/ Tingkat Pengalaman Profesi/ Tahun Sertifikat/
No. Nama dalam
thn lahir Pendidikan Kerja (tahun) Keahlian Ijazah
pekerjaaan
1 2 3 4 5 6 7 8

H. Data Fasilitas/Peralatan/Perlengkapan

Jenis Fasilitas/ Kapasitas atau Tahun Status


Merk dan Kondisi Lokasi
No. Peralatan/ Jumlah output pada Pembu Kepemilikan/
tipe (%) sekarang
Perlengkapan saat ini atan Dukungan/ Sewa
I. Data Pengalaman Perusahaan
(nilai paket tertinggi pengalaman sesuai sub bidang yang dipersyaratkan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir)

Pemberi Tugas / Tanggal Selesai


Pejabat Pembuat Kontrak Pekerjaan
Ringkasan Komitmen Berdasarkan
Nama Paket Sub Bidang
No. Lingkup Lokasi
Pekerjaan Pekerjaan BA
Pekerjaan Alamat/ No/
Nama Nilai Kontrak Serah
Telepon Tanggal
Terima
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

J. Data Pengalaman Perusahaan Dalam Kurun Waktu 4 Tahun Terakhir


(untuk perusahaan yang telah berdiri 3 tahun atau lebih. Untuk perusahaan yang baru berdiri kurang dari 3 tahun tidak
wajib mengisi tabel ini)

Pemberi Tugas / Tanggal Selesai


Pejabat Pembuat Kontrak Pekerjaan
Ringkasan Komitmen Berdasarkan
No. Nama Paket Pekerjaan Lingkup Lokasi
Pekerjaan BA
Alamat/ No/
Nama Nilai Kontrak Serah
Telepon Tanggal
Terima
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

K. Data Pekerjaan yang Sedang Dilaksanakan

Pemberi Tugas /
Pejabat Pembuat Kontrak Progress Terakhir
Bidang/ Sub Komitmen
No. Nama Paket Pekerjaan Bidang Lokasi
Pekerjaan Alamat/ No/ Kontrak Prestasi
Nama Nilai
Telepon Tanggal (rencana) Kerja (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

L. Modal Kerja

Surat dukungan keuangan dari Bank:

Nomor : ………………………………………………………………………………….
Tanggal : ………………………………………………………………………………….
Nama Bank : ………………………………………………………………………………….
Nilai : ………………………………………………………………………………….

Demikian Formulir Isian Kualifikasi ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggung jawab. Jika dikemudian hari
ditemui bahwa data/dokumen yang saya sampaikan tidak benar dan ada pemalsuan, maka saya dan badan usaha yang
saya wakili bersedia dikenakan sanksi berupa sanksiadministratif, sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam, gugatan
secara perdata, dan/ataupelaporan secara pidana kepada pihak berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

__________[tempat], __ [tanggal] __________ [bulan] 20__ [tahun]

PT/CV/Firma/Koperasi
__________[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]

[rekatkan meterai Rp 6.000,-


dan tanda tangan]

(nama lengkap wakil sah badan usaha)


[jabatan pada badan usaha]
BAB VII. PETUNJUK PENGISIAN DATA KUALIFIKASI

I. Petunjuk Pengisian Untuk Peserta Bukan Kemitraan/KSO mengikuti petunjuk dan


penggunaan aplikasi SPSE (User Guide)

II. Kemitraan/KSO(hanya dicantumkan apabila membolehkan kemitraan/KSO)

Untuk peserta yang berbentuk kemitraan/KSO masing – masing anggota kemitraan/KSO wajib
mengisi formulir isian kualifikasi untuk masing – masing kualifikasi badan usahanya dengan
petunjuk pengisian formulir isian kualifikasi sebagai berikut:

A. Data Administrasi
1. Diisi dengan nama badan usaha (perusahaan/koperasi) peserta.
2. Pilih status badan usaha (Pusat/Cabang).
3. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan email kantor pusat yang dapat
dihubungi.
4. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax, dan email kantor cabang yang dapat
dihubungi, apabila peserta berstatus kantor cabang.

B. Landasan Hukum Pendirian Badan Usaha


1. Diiisi dengan nomor, tanggal dan nama notaris penerbit Akta Pendirian
perusahaan/Anggaran Dasar koperasi, serta untuk badan usaha yang berbentuk Perseroan
Terbatas diisi nomor pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM.
2. Diiisi dengan nomor, tanggal dan nama notaris penerbit aktaperubahan terakhir badan
usaha, apabila ada. Khusus untuk Perseroan Terbatas, jika terdapat perubahan nama
anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris, pada Pembuktian Kualifikasi peserta diminta
menunjukkan asli dan memberikan salinan Bukti Pemberitahuan dari Notaris selaku Kuasa
Direksi yang telah diajukan melalui Sisminbakum atas Akta Perubahan Terakhir.

C. Pengurus Badan Usaha


Diisi dengan nama, nomor KTP/SIM/Paspor, dan jabatan dalam badan usaha.

D. Izin Usaha
(Jenis izin usaha disesuaikan dengan bidang usaha dan peraturan perundang-undangan,
contohnya : Izin Usaha di bidang Konstruksi adalah Izin Usaha Jasa Kontruksi (IUJK).
Untuk persyaratan perizinan bagi Penyedia Asing disesuaikan dengan praktek bisnis internasional
dan/atau ketentuan negara asal Penyedia)

Tabel izin usaha :


1. Diisi dengan jenis surat izin usaha, nomor dan tanggal penerbitannya.
2. Diisi dengan masa berlaku surat izin usaha.
3. Diisi dengan nama instansi penerbit surat izin usaha.
4. Diisi dengan kualifikasi usaha
5. Diisi dengan klasifikasi usaha

E. Izin Lainnya [apabila dipersyaratkan]


1. Diisi dengan jenis surat izin, nomor dan tanggal penerbitannya.
2. Diisi dengan masa berlaku surat izin.
3. Diisi dengan nama instansi penerbit surat izin.

F. Data Keuangan
1. Diisi dengan nama, nomor KTP/SIM/Paspor, alamat pemilik saham/pesero dan persentase
kepemilikan saham/pesero.
2. Pajak
a. Diisi NPWP badan usaha
b. Diisi nomor dan tanggal bukti laporan pajak tahun terakhir berupa SPT Tahunan.

3. [Persyaratan perpajakan sebagaimana dimaksud pada angka 2 dikecualikan untuk


Penyedia Asing (khusus untuk International Competitive Bidding).]
G. Data Personalia
Diisi dengan nama, tanggal/bulan/tahun lahir, tingkat pendidikan (SLTP/SLTA/S1/S2/S3), jabatan
dalam pekerjaan yang pernah dilaksanakan, lama pengalaman kerja, profesi/keahlian sesuai
dengan Surat Keterangan Ahli/Surat Keterangan Terampil dan tahun penerbitan sertifikat/ijazah
dari setiap tenaga ahli/teknis/terampil yang diperlukan.

H. Data Fasilitas/Peralatan/Perlengkapan
Diisi dengan jenis, jumlah, kapasitas atau output yang dapat dicapai pada saat ini, merek dan tipe,
tahun pembuatan, kondisi (dalam persentase), lokasi keberadaan saat ini dan status kepemilikan
(milik sendiri/sewa beli/dukungan sewa) dari masing-masing fasilitas/peralatan/ perlengkapan yang
diperlukan. Bukti status kepemilikanharus dapat ditunjukkan pada waktu Pembuktian Kualifikasi.

I. Data Pengalaman Perusahaan


Diisi dengan nama paket pekerjaan, subbidang pekerjaan yang dipersyaratkan, lokasi tempat
pelaksanaan pekerjaan, nama dan alamat/telepon dari pemberi tugas/Pejabat Pembuat Komitmen,
nomor/tanggal dan nilai kontrak, tanggal selesai paket pekerjaan berdasarkan kontrak, dan tanggal
berita acara serah terima, untuk masing-masing paket pekerjaan selama 10 (sepuluh) tahun
terakhir. Data ini digunakan untuk menghitung Kemampuan Dasar (KD) pada paket pekerjaan
usaha non kecil (apabila dipersyaratkan).

J. Data Pengalaman Perusahaan Dalam Kurun Waktu 4 Tahun Terakhir


Diisi dengan nama paket pekerjaan, lokasi tempat pelaksanaan pekerjaan, nama dan
alamat/telepon dari pemberi tugas/Pejabat Pembuat Komitmen, nomor/tanggal dan nilai kontrak,
tanggal selesai paket pekerjaan berdasarkan kontrak, dan tanggal berita acara serah terima, untuk
perusahaan yang telah berdiri 3 tahun atau lebih. Untuk perusahaan yang baru berdiri kurang dari
3 tahun tidak wajib mengisi tabel ini.

K. Data Pekerjaan yang sedang Dilaksanakan


Diisi dengan nama paket pekerjaan, bidang/sub bidang pekerjaan, lokasi tempat pelaksanaan
pekerjaan, nama dan alamat/telepon dari pemberi tugas/Pejabat Pembuat Komitmen,
nomor/tanggal dan nilai kontrak,serta persentase progres menurut kontrak, dan prestasi kerja
terakhir. Data ini digunakan untuk menghitung Sisa Kemampuan Paket (SKP) (apabila
dipersyaratkan).
BAB VIII. TATA CARA EVALUASI KUALIFIKASIKUALIFIKASI

A. Dokumen Kualifikasi yang akan dievaluasi harus memenuhi persyaratan sesuai yang tercantum
dalam Lembar Data Kualifikasi. Khusus untuk KD dan SKP, maka persyaratan yang harus
dipenuhi adalah:

1. [untuk usaha non-kecil, memiliki Kemampuan Dasar (KD) pada pekerjaan yang sejenis dan
kompleksitas yang setara, dengan ketentuan:
a. KD = 3 NPt
NPt = Nilai pengalaman tertinggi pada sub-bidang pekerjaan yang sesuai
dalam 10 (sepuluh) tahun terakhir;
b. Dalam hal Kemitraan yang diperhitungkan adalah KD dari perusahaan yang mewakili
Kemitraan;
c. KD sekurang-kurangnya sama dengan nilai total HPS;
d. Pengalaman perusahaan dinilai dari sub bidang pekerjaan, nilai kontrak dan status
peserta pada saat menyelesaikan kontrak sebelumnya;
e. Nilai pengalaman pekerjaan dapat dikonversi menjadi nilai pekerjaan sekarang
(present value) menggunakan perhitungan sebagai berikut:

NPs = Nilai pekerjaan sekarang


Npo = Nilai pekerjaan keseluruhan termasuk eskalasi (apabila ada) saat
serah terima pertama
Io = Indeks dari Biro Pusat Statistik (BPS) pada bulan serah terima
pertama
Is = Indeks dari BPS pada bulan penilaian prakualifikasi (apabila belum
ada, dapat dihitung dengan regresi linier berdasarkan indeks bulan-
bulan sebelumnya)
Indeks BPS yang dipakai adalah indeks yang merupakan komponen terbesar dari
pekerjaan.]

2. mempunyai Sisa Kemampuan Paket (SKP), dengan ketentuan:


a. SKP = KP - jumlah paket yang sedang dikerjakan;
KP = Kemampuan menangani paket pekerjaan;
Untuk usaha kecil:
KP = 5
Untuk usaha non kecil:
KP = 6 atau KP = 1,2N;
N = Jumlah paket pekerjaan terbanyak yang dapat ditangani pada saat
bersamaan selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir; dan

b. dalam hal Kemitraan/KSO, yang diperhitungkan adalah SKP dari semua perusahaan
yang bermitra/KSO.

B. Pokja ULP memeriksa dan membandingkan antara persyaratan pada Dokumen Kualifikasi dengan
data isian peserta dalam hal:
1. kelengkapan Dokumen Kualifikasi; dan
2. pemenuhan persyaratan kualifikasi.

C. Formulir Isian Kualifikasi untuk KSO yang tidak dibubuhi materai tidak digugurkan, peserta diminta
untuk membayar denda materai sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

D. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka Pokja ULP dapat meminta
peserta untuk menyampaikan klarifikasi secara tertulis namun tidak boleh mengubah substansi
Formulir Isian Kualifikasi.

E. Evaluasi kualifikasi sudah merupakan kompetisi, maka data yang kurang tidak dapat dilengkapi.
BAB IX. BENTUK KONTRAK

CONTOH-1 PENYEDIA TUNGGAL

SURAT PERJANJIAN

untuk melaksanakan
Paket Pekerjaan Konstruksi:
Peningkatan Jaringan Irigasi D.I SIJANGKUNG (DAK)
Nomor: ……………………………………………..

“SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya adalah kontrak kerja konstruksi gabungan lump
sumdan harga satuan, yang selanjutnya disebut “Kontrak” dibuat dan ditandatangani di __________ pada
hari __________ tanggal _____ bulan __________ tahun ____________ [tanggal, bulan dan tahun diisi
dengan huruf] berdasarkan Surat Penetapan Pemenang No.…........… tanggal ……. dan Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) No …......…. tanggal …........…., [jika kontrak tahun jamak
ditambahkan: “dan Surat Menteri Keuangan (bersumber dari APBN ) Nomor: ....., tanggal:....., perihal:
.....”, dan “Surat Persetujuan pelaksanaan kontrak tahun jamak dari Kepala Daerah (yang bersumber dari
APBD) Nomor: ....., tanggal:....., perihal: .....”] antara:

Nama : ……………………………… [nama PPK]


NIP : ……………………………… [NIP PPK]
Jabatan : PPK …………………………………………
[sesuai SK Pengangkatan]
Berkedudukan di : ……………………………… [alamat PPK]
berdasarkan Surat Keputusan _______________ [pejabat yang menandatangani SK penetapan sebagai
PPK] No _________________ [No. SK penetapan sebagai Pejabat Pembuat Komitmen] selanjutnya
disebut “PPK” dengan:

Nama : ……………………………… [nama wakil penyedia]


Jabatan : ……………………………… [sesuai akta notaris]
Berkedudukan di : ……………………………… [alamat penyedia]
Akta Notaris
Nomor : ……………………………… [sesuai akta notaris]
Tanggal : ……………………………… [tanggal penerbitan akta]
Notaris : ……………………………… [nama Notaris penerbit akta]
Akta Notaris Perubahan Terakhir
Nomor : ……………………………… [sesuai akta notaris]
Tanggal : ……………………………… [tanggal penerbitan akta]
Notaris : ……………………………… [nama Notaris penerbit akta]
yang bertindak untuk dan atas nama ......................[nama Badan Usaha]selanjutnya disebut “Penyedia”

MEMPERHATIKAN:
1. Undang-Undang No. 18 Tahun 1999 Tentang jasa Konstruksi;
2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang perikatan);
3. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 59 Tahun 2010;
4. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang
terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 04 Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya;

5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 7 Tahun 2011 tentang
Standard an Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi yang terakhir
diubah dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 31 Tahun
2015.

PARA PIHAK MENERANGKAN TERLEBIH DAHULU BAHWA:

a) telah diadakan proses pemilihan penyedia yang telah sesuai dengan Dokumen Pemilihan;

b) PPK telah menunjuk Penyedia menjadi pihak dalam kontrak ini melalui Surat Penunjukan
Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) Nomor ………….untuk melaksanakan Pekerjaan ..............
sebagaimana diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak yang merupakan satu kesatuan
dalam Kontrak ini selanjutnya disebut “Pekerjaan Konstruksi”;

c) Penyedia sebagaimana dinyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional, personil, dan
sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk melaksanakan Pekerjaan Konstruksi sesuai
dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;
d) PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani Kontrak ini, dan
mengikat pihak yang diwakili;
e) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan penandatanganan
Kontrak ini masing-masing pihak:
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan mengkonfirmasikan
semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan kondisi yang terkait.
Maka oleh karena itu, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat untuk membuat perjanjian pelaksanaan
paket pekerjaan .....[ditulis nama paket pekerjaan] dengan syarat-syarat atau ketentuan-ketentuan sebagai
berikut:

Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN
Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang sama seperti yang
tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;

Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Ruang lingkup utama pekerjaan terdiri dari:
1. ………………………………
2. ………………………………
3. Dst.
[ruang lingkup utama pekerjaan diisi dengan output dari pekerjaan tersebut]

Pasal 3
NILAI KONTRAK DAN PEMBAYARAN
(1). Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh berdasarkan total harga
penawaran terkoreksi terhadap bagian kontrak harga satuan ditambah dengan total harga
penawaran terhadap bagian kontrak lump sum, sebagaimana yang tercantum dalam daftar
kuantitas dan harga adalah sebesar Rp................. (.........ditulis dalam huruf.......... rupiah).

(2). Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke Bank: ...... rekening nomor: ............. atas nama
penyedia : ...............;
[Catatan: untuk kontrak tahun jamak agar dicantumkan rincian pendanaan untuk masing-masing Tahun
Anggarannya]

Pasal 4
DOKUMEN KONTRAK
(1). Dokumen-dokumen berikut merupakan satukesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari
Kontrak ini:
a. adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
b. pokok perjanjian;
c. surat penawaran berikut daftar kuantitas dan harga;
d. syarat-syarat khusus Kontrak;
e. syarat-syarat umum Kontrak;
f. spesifikasi khusus;
g. spesifikasi umum;
h. gambar-gambar; dan
i. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP,BAPP.
(2). Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi pertentangan
antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang
berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hirarki
sebagaimana dimaksud pada ayat (1);

Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak yang meliputi khususnya:

a. PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk:


1) mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia;
2) meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan
oleh Penyedia;
3) memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh Penyedia untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
4) membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam Kontrak yang telah
ditetapkan kepada Penyedia;
b. Penyediamempunyai hak dan kewajiban untuk:
1) menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang telah
ditentukan dalam Kontrak;
2) meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PPK untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
3) melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;
4) melaporkan pelaksanaan penggunaan produksi dalam negeri/TKDN secara periodik
kepada PPK;
5) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan
yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
6) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh tanggung
jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau dari
lapangan, dan segala pekerjaan permanen maupun sementara yang diperlukan untuk
pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam Kontrak;

7) memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan yang


dilakukan PPK;
8) menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam Kontrak;
9) mengambil langkah-langkah yang cukup memadai seperti menerapkan Sistem Manajemen
Keselamatan dan KesehatanKerja untuk melindungi lingkungan tempat kerja,
sertamembatasi perusakan dan gangguan kepada masyarakat maupun miliknya akibat
kegiatan Penyedia.
[Catatan: Hak dan Kewajiban penyedia disesuaikan dengan lingkup pekerjaan yang harus
dilaksanakan sesuai kontrak]

Pasal 6
MASA KONTRAK
(1) Masa kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak tanggal
penandatanganan kontrak sampai dengan masa pemeliharaan berakhir;
(2) Masa pelaksanaan kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan dalam
Syarat-Syarat Khusus Kontrak dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan selama ......... (.......dalam
huruf......) hari kalender;
(3) Masa pemeliharaan ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak, dihitung sejak tanggal
penyerahan pertama pekerjaan sampai dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan selama .........
(.......dalam huruf......) hari kalender.

DENGAN DEMIKIAN, PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani Kontrak ini pada
tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di Republik Indonesia.
Kontrak ini dibuat dalam 2 (dua) rangkap, masing-masing dibubuhi dengan materai, mempunyai kekuatan
hukum yang sama dan mengikat bagi para pihak, rangkap yang lain dapat diperbanyak sesuai kebutuhan
tanpa dibubuhi materai.

Untuk dan atas nama __________ Untuk dan atas nama Penyedia
PPK __________

[tanda tangan dan cap (jika salinan asli [tanda tangan dan cap (jika salinan asli
ini untuk Penyedia maka rekatkan ini untuk satuan kerja PPK maka
materai Rp 6.000,- )] rekatkan materai Rp 6.000,- )]

[nama lengkap] [nama lengkap]


[jabatan] [jabatan]
CONTOH-2 PENYEDIA BERMITRA/KSO

SURAT PERJANJIAN

untuk melaksanakan
Paket Pekerjaan Konstruksi:
Peningkatan Jaringan Irigasi D.I SIJANGKUNG (DAK)
Nomor: ……………………………………………..

“SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya adalah kontrak kerja konstruksi gabungan lump
sumdan harga satuan, yang selanjutnya disebut “Kontrak”dibuat dan ditandatangani di __________ pada
hari __________ tanggal __ bulan __________ tahun ____________ [tanggal, bulan dan tahun diisi
dengan huruf] berdasarkan Surat Penetapan Pemenang No.…… tanggal ……. dan Surat Penunjukan
Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) No ……. tanggal ……., [jika kontrak tahun jamak ditambahkan: “dan
Surat Menteri Keuangan (bersumber dari APBN ) Nomor: ....., tanggal:....., perihal: .....”, dan “Surat
Persetujuan pelaksanaan kontrak tahun jamak dari Kepala Daerah (yang bersumber dari APBD) Nomor:
....., tanggal:....., perihal: .....”] antara:

Nama : ……………………………… [nama PPK]


NIP : ……………………………… [NIP PPK]
Jabatan : PPK …………………………………………
[sesuai SK Pengangkatan]
Berkedudukan di : ……………………………… [alamat PPK]

berdasarkan Surat Keputusan _______________ [pejabat yang menandatangani SK penetapan sebagai


PPK] No _________________ [No. SK penetapan sebagai Pejabat Pembuat Komitmen] selanjutnya
disebut “PPK”dengan kemitraan/KSO yang beranggotakan sebagai berikut:
1. ......................[nama Penyedia 1];
2. ......................[nama Penyedia 2];:
..... dst
yang masing-masing anggotanya bertanggung jawab secara pribadi dan tanggung renteng atas semua
kewajiban terhadap PPK berdasarkan Kontrak ini dan telah menunjuk......................[nama anggota
kemitraan yang ditunjuk sebagai wakil kemitraan/KSO]untuk bertindak atas nama Kemitraan yang
berkedudukan di......................[alamat Penyedia wakil kemitraan], berdasarkan surat Perjanjian
kemitraan/KSO No. ......................tanggal......................selanjutnya disebut “Penyedia

MEMPERHATIKAN:
1. Undang-Undang No. 18 Tahun 1999 Tentang jasa Konstruksi;
2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang perikatan);
3. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 59 Tahun 2010;
4. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang
terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 04 Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya;

5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 7 Tahun 2011 tentang
Standard an Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi yang terakhir
diubah dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 31 Tahun
2015.

PARA PIHAK MENERANGKAN TERLEBIH DAHULU BAHWA:

a) telah diadakan proses pemilihan penyedia yang telah sesuai dengan Dokumen Pemilihan;

b) PPK telah menunjuk Penyedia menjadi pihak dalam kontrak ini melalui Surat Penunjukan
Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) Nomor ………….untuk melaksanakan Pekerjaan ..............
sebagaimana diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak yang merupakan satu kesatuan
dalam Kontrak ini selanjutnya disebut “Pekerjaan Konstruksi”;

c) Penyedia sebagaimana dinyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional, personil, dan
sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk melaksanakan Pekerjaan Konstruksi sesuai
dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;
d) PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani Kontrak ini, dan
mengikat pihak yang diwakili;
e) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan penandatanganan
Kontrak ini masing-masing pihak:
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan mengkonfirmasikan
semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan kondisi yang terkait.

Maka oleh karena itu, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat untuk membuat perjanjian pelaksanaan
paket pekerjaan .....[ditulis nama paket pekerjaan] dengan syarat-syarat atau ketentuan-ketentuan sebagai
berikut:
Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN
Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang sama seperti yang
tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;

Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Ruang lingkup utama pekerjaan terdiri dari:
1. ………………………………
2. ………………………………
3. Dst.
[ruang lingkup utama pekerjaan diisi dengan output dari pekerjaan tersebut]

Pasal 3
NILAI KONTRAK DAN PEMBAYARAN
(1). Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh berdasarkan total harga
penawaran terkoreksi terhadap bagian kontrak harga satuan ditambah dengan total harga
penawaran terhadap bagian kontrak lump sum, sebagaimana yang tercantum dalam daftar
kuantitas dan harga adalah sebesar Rp................. (.........ditulis dalam huruf.......... rupiah).

(2). Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke Bank: ...... rekening nomor: ............. atas nama
penyedia : ...............;
[Catatan: untuk kontrak tahun jamak agar dicantumkan rincian pendanaan untuk masing-masing Tahun
Anggarannya]

Pasal 4
DOKUMEN KONTRAK
(1). Dokumen-dokumen berikut merupakan satukesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari
Kontrak ini:
a. adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
b. pokok perjanjian;
c. surat penawaran berikut daftar kuantitas dan harga;
d. syarat-syarat khusus Kontrak;
e. syarat-syarat umum Kontrak;
f. spesifikasi khusus;
g. spesifikasi umum;
h. gambar-gambar; dan
i. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP,BAPP.
(2). Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi pertentangan
antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang
berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hirarki
sebagaimana dimaksud pada ayat (1);

Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak yang meliputi khususnya:

a. PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk:


1) mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia;
2) meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan
oleh Penyedia;
3) memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh Penyedia untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
4) membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam Kontrak yang telah
ditetapkan kepada Penyedia;
b. Penyediamempunyai hak dan kewajiban untuk:
1) menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang telah
ditentukan dalam Kontrak;
2) meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PPK untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
3) melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;
4) melaporkan pelaksanaan penggunaan produksi dalam negeri/TKDN secara periodik
kepada PPK;
5) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan
yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
6) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh tanggung
jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau dari
lapangan, dan segala pekerjaan permanen maupun sementara yang diperlukan untuk
pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam Kontrak;

7) memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan yang


dilakukan PPK;
8) menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam Kontrak;
9) mengambil langkah-langkah yang cukup memadai seperti menerapkan Sistem Manajemen
Keselamatan dan KesehatanKerja untuk melindungi lingkungan tempat kerja,
sertamembatasi perusakan dan gangguan kepada masyarakat maupun miliknya akibat
kegiatan Penyedia.
[Catatan: Hak dan Kewajiban penyedia disesuaikan dengan lingkup pekerjaan yang harus
dilaksanakan sesuai kontrak]

Pasal 6
MASA KONTRAK
(1) Masa kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak tanggal
penandatanganan kontrak sampai dengan masa pemeliharaan berakhir;
(2) Masa pelaksanaan kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan dalam
Syarat-Syarat Khusus Kontrak dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan selama ......... (.......dalam
huruf......) hari kalender;
(3) Masa pemeliharaan ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak, dihitung sejak tanggal
penyerahan pertama pekerjaan sampai dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan selama .........
(.......dalam huruf......) hari kalender.

DENGAN DEMIKIAN, PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani Kontrak ini pada
tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di Republik Indonesia.
Kontrak ini dibuat dalam 2 (dua) rangkap, masing-masing dibubuhi dengan materai, mempunyai kekuatan
hukum yang sama dan mengikat bagi para pihak, rangkap yang lain dapat diperbanyak sesuai kebutuhan
tanpa dibubuhi materai.

Untuk dan atas nama __________ Untuk dan atas nama Penyedia
PPK __________

[tanda tangan dan cap (jika salinan asli [tanda tangan dan cap (jika salinan asli
ini untuk Penyedia maka rekatkan ini untuk satuan kerja PPK maka
materai Rp 6.000,- )] rekatkan materai Rp 6.000,- )]

[nama lengkap] [nama lengkap]


[jabatan] [jabatan]
i

BAB X. SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)

A. KETENTUAN UMUM
1. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat
Umum Kontrak ini harus mempunyai arti atau tafsiran
seperti yang dimaksudkan sebagai berikut:
1.1 Barang adalah setiap benda baik berwujud
maupun tidak berwujud, bergerak maupun tidak
bergerak, yang dapat diperdagangkan, dipakai,
dipergunakan atau dimanfaatkan oleh Pengguna
Barang;
1.2 Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut
PA adalah Pejabat pemegang kewenangan
penggunaan anggaran Kementerian/
Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah
atau Pejabat yang disamakan pada Institusi
lain Pengguna APBN/APBD;
1.3 Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya
disebut KPA adalah pejabat yang ditetapkan oleh
PA untuk menggunakan APBN atau ditetapkan
Kepala Daerah untuk menggunakan APBD;
1.4 Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya
disebut KPA adalah pejabat yang bertanggung
jawab atas pelaksanaan pengadaan barang.
1.5 Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah
panitia/pejabat yang ditetapkan oleh PA/KPA
yang bertugas memeriksa dan menerima hasil
pekerjaan;
1.6 Aparat Pengawas Intern Pemerintah atau
pengawas intern pada institusi lain yang
selanjutnya disebut APIP adalah aparat yang
melakukan pengawasan melalui audit,
reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan
pengawasan lain terhadap penyelenggaraan
tugas dan fungsi organisasi.
1.7 Penyedia adalah badan usaha atau orang
perseorangan yang menyediakan barang;
1.8 Sub penyedia adalah penyedia yang mengadakan
perjanjian kerja dengan penyedia penanggung
jawab kontrak, untuk melaksanakan sebagian
pekerjaan (subkontrak);
1.9 Kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO) adalah
kerja sama usaha antar penyedia baik penyedia
ii

nasional maupun penyedia asing, yang masing-


masing pihak mempunyai hak, kewajiban dan
tanggung jawab yang jelas berdasarkan
kesepakatan bersama yang dituangkan dalam
perjanjian tertulis.
1.10 Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan,
adalah jaminan tertulis yang bersifat mudah
dicairkan dan tidak bersyarat (unconditional),
yang dikeluarkan oleh Bank Umum/Perusahaan
Penjaminan/Perusahaan Asuransi yang
diserahkan oleh peserta/penyedia kepada KPA
untuk menjamin terpenuhinya kewajiban
peserta/penyedia;
1.11 Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
yang selanjutnya disebut Kontrak adalah
perjanjian tertulis antara KPA dengan Penyedia
dan mencakup Syarat-Syarat Umum Kontrak
(SSUK) ini dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
(SSKK) serta dokumen lain yang merupakan
bagian dari Kontrak;
1.12 Nilai Kontrak adalah total harga yang tercantum
dalam Kontrak.
1.13 Hari adalah hari kalender;
1.14 Daftar kuantitas dan harga (rincian harga
penawaran) adalah daftar kuantitas yang telah
diisi harga satuan dan jumlah biaya
keseluruhannya yang merupakan bagian dari
penawaran;
1.15 Harga Perkiraan sendiri (HPS) adalah
perhitungan perkiraan biaya pekerjaan yang
ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen
(KPA), dikalkulasikan secara keahlian
berdasarkan data yang dapat
dipertanggungjawabkan serta digunakan oleh
Pokja ULP untuk menilai kewajaran penawaran
termasuk rinciannya;
1.16 Pekerjaan utama adalah jenis pekerjaan yang
secara langsung menunjang terwujudnya dan
berfungsinya suatu barang sesuai
peruntukannya yang ditetapkan dalam Dokumen
Pengadaan;
1.17 Jadwal waktu pelaksanaan adalah jadwal yang
menunjukkan kebutuhan waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan pekerjaan, terdiri atas
tahap pelaksanaan yang disusun secara logis,
realistik dan dapat dilaksanakan.
iii

1.18 Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan adalah


bagian pekerjaan bukan pekerjaan utama yang
ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan, yang
pelaksanaannya diserahkan kepada penyedia
lain dan disetujui terlebih dahulu oleh KPA;
1.19 Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya
Kontrak ini terhitung sejak tanggal
penandatanganan kontrak sampai dengan serah
terima barang.
1.20 Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja
penyedia yang dinyatakan pada Surat Pesanan
(SP) yang diterbitkan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen (KPA).
1.21 Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah adalah
tanggal penyerahan pekerjaan, yang dinyatakan
dalam berita acara serah terima pekerjaan yang
diterbitkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen
(KPA).
1.22 Tempat Tujuan Akhir adalah lokasi yang
tercantum dalam Syarat-syarat khusus kontrak
dan merupakan tempat dimana Barang akan
dipergunakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen
(KPA).
1.23 Tempat tujuan Pengiriman adalah tempat
dimana kewajiban pengiriman barang oleh
Penyedia berakhir sesuai dengan istilah
pengiriman yang digunakan.
1.24 SPP adalah Surat Perintah Pembayaran yang
diterbitkan oleh KPA dan merupakan salah satu
tahapan dalam mekanisme pelaksanaan
pembayaran atas beban APBN/APBD.

2. Penerapan SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan


pekerjaan pengadaan barang tetapi tidak dapat
bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam
Dokumen Kontrak lain yang lebih tinggi berdasarkan
urutan hierarki dalam Surat Perjanjian.

3. Bahasa dan 3.1 Bahasa kontrak harus dalam bahasa Indonesia


Hukum [kecuali dalam rangka pinjaman/hibah luar
negeri menggunakan bahasa Indonesia dan
bahasa nasional pemberi pinjaman/hibah
tersebut dan/atau bahasa Inggris].

3.2 Hukum yang digunakan adalah hukum yang


berlaku di Indonesia, [kecuali dalam rangka
pinjaman/hibah luar negeri menggunakan
iv

hukum yang berlaku di Indonesia atau hukum


yang berlaku di negara pemberi
pinjaman/hibah (tergantung kesepakatan
pemerintah dan negara pemberi
pinjaman/hibah)].

4. Larangan 4.1 Berdasarkan etika pengadaan barang/jasa


Korupsi, Kolusi, pemerintah, para pihak dilarang untuk:
dan Nepotisme a. menawarkan, menerima atau menjanjikan
(KKN) serta untuk memberi atau menerima hadiah atau
Penipuan imbalan berupa apa saja atau melakukan
tindakan lainnya untuk mempengaruhi
siapapun yang diketahui atau patut dapat
diduga berkaitan dengan pengadaan ini;
b. membuat dan/atau menyampaikan secara
tidak benar dokumen dan/atau keterangan
lain yang disyaratkan untuk penyusunan dan
pelaksanaan kontrak ini.

4.2 Penyedia menjamin bahwa yang bersangkutan


(termasuk semua anggota Kemitraan/KSO
apabila berbentuk Kemitraan/KSO) dan sub
penyedianya (jika ada) tidak akan melakukan
tindakan yang dilarang diatas.

4.3 Penyedia yang menurut penilaian KPA terbukti


melakukan larangan-larangan diatas dapat
dikenakan sanksi-sanksi administrastif sebagai
berikut:
a. Pemutusan Kontrak;
b. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetor
sebagaimana ditetapkan dalam SSKK.
c. Sisa uang muka harus dilunasi oleh
Penyedia; dan
d. Dimasukkan dalam daftar hitam

4.4 Pengenaan sanksi administratif diatas dilaporkan


oleh KPA kepada Menteri/Kepala Lembaga/
Kepala Daerah/Pimpinan Institusi.

4.5 KPA yang terlibat dalam KKN dan penipuan


dikenakan sanksi berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

5. Asal Barang 5.1 Penyedia harus menyampaikan asal


material/bahan yang terdiri dari rincian
komponen dalam negeri dan komponen impor.

5.2 Asal barang merupakan tempat barang diperoleh,


antara lain tempat barang ditambang,
v

tumbuh, atau diproduksi.

5.3 Barang diadakan harus diutamakan barang yang


manufaktur, pabrikasi, perakitan, dan
penyelesaian akhir pekerjaannya dilakukan di
Indonesia (produksi dalam negeri).

5.4 Jika dalam proses pembuatan Barang digunakan


komponen berupa barang, jasa, atau gabungan
keduanya yang tidak berasal dari dalam negeri
(impor) maka penggunaan komponen impor
harus sesuai dengan besaran TKDN yang
tercantum dalam Daftar Inventarisasai
Barang/Jasa produksi Dalam Negeri yang
diterbitkan oleh Kementerian yang membidangi
perindustrian dan dinyatakan oleh Penyedia
dalam Formulir Rekapitulasi Perhitungan TKDN
(apabila diberikan preferensi harga) yang
merupakan bagian dari Penawaran Penyedia.

6. Korespondensi Semua pemberitahuan, permohonan, atau persetujuan


berdasarkan Kontrak ini harus dibuat secara tertulis
dalam Bahasa Indonesia, dan dianggap telah
diberitahukan jika telah disampaikan secara langsung
kepada wakil sah Para Pihak dalam SSUK, atau jika
disampaikan melalui surat tercatat, e-mail dan/atau
faksimili yang ditujukan ke alamat yang tercantum
dalam SSKK.

7. Wakil sah para Setiap tindakan yang dipersyaratkan atau


pihak diperbolehkan untuk dilakukan, dan setiap dokumen
yang dipersyaratkan atau diperbolehkan untuk dibuat
berdasarkan Kontrak ini oleh KPA atau Penyedia hanya
dapat dilakukan atau dibuat oleh pejabat yang
disebutkan dalam SSKK. Khusus untuk penyedia
perseorangan, Penyedia tidak boleh diwakilkan.

8. [Pembukuan Penyedia diharapkan untuk melakukan pencatatan


keuangan yang akurat dan sistematis sehubungan
dengan pelaksanaan pekerjaan ini berdasarkan standar
akuntansi yang berlaku.]

9. Perpajakan Penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan Personil yang


bersangkutan berkewajiban untuk membayar semua
pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang sah yang
dibebankan oleh peraturan perpajakan atas
pelaksanaan Kontrak ini. Semua pengeluaran
perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam Nilai
Kontrak.
vi

10. Pengalihan 10.1 Pengalihan seluruh Kontrak hanya


dan/atau diperbolehkan dalam hal pergantian nama
Subkontrak Penyedia, baik sebagai akibat peleburan
(merger), konsolidasi, pemisahan maupun
akibat lainnya.

10.2 Penyedia dapat bekerjasama dengan penyedia


lain antara lain dengan mensubkontrakkan
sebagian pekerjaan, kecuali pekerjaan utama
dalam kontrak ini.

10.3 Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan


sebagian pekerjaan dan dilarang
mensubkontrakkan seluruh pekerjaan.

10.4 Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan


pekerjaan apabila pekerjaan tersebut sejak awal
di dalam Dokumen Pengadaan dan dalam
Kontrak diizinkan untuk disubkontrakkan.

10.5 Subkontrak sebagian pekerjaan utama hanya


diperbolehkan kepada penyedia spesialis.

10.6 Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan


pekerjaan setelah mendapat persetujuan tertulis
dari KPA. Penyedia tetap bertanggungjawab
atas bagian pekerjaan yang disubkontrakkan.

10.7 Jika ketentuan di atas dilanggar maka Kontrak


diputuskan dan Penyedia dikenakan sanksi
yang diatur dalam SSKK.

11. Pengabaian Jika terjadi pengabaian oleh satu Pihak terhadap


pelanggaran ketentuan tertentu Kontrak oleh Pihak
yang lain maka pengabaian tersebut tidak menjadi
pengabaian yang terus-menerus selama Masa Kontrak
atau seketika menjadi pengabaian terhadap
pelanggaran ketentuan yang lain. Pengabaian hanya
dapat mengikat jika dapat dibuktikan secara tertulis
dan ditandatangani oleh Wakil Sah Pihak yang
melakukan pengabaian.

12. Penyedia Penyedia berdasarkan Kontrak ini bertanggungjawab


Mandiri penuh terhadap personil dan subpenyedianya (jika
ada) serta pekerjaan yang dilakukan oleh mereka.

13. Kemitraan/ Kemitraan/KSO memberi kuasa kepada salah satu


KSO anggota yang disebut dalam Surat Perjanjian untuk
bertindak atas nama Kemitraan/KSO dalam
vii

pelaksanaan hak dan kewajiban terhadap KPA


berdasarkan Kontrak.

B. PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, ADENDUM DAN PEMUTUSAN


KONTRAK

14. Jadwal 14.1 Kontrak ini berlaku efektif pada tanggal


Pelaksanaan penandatanganan Surat Perjanjian oleh para
Pekerjaan pihak atau pada tanggal yang ditetapkan dalam
SSKK;

14.2 Waktu pelaksanaan kontrak adalah jangka waktu


yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus
kontrak dihitung sejak tanggal mulai kerja yang
tercantum dalam SPMK;

14.3 Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai


jadwal yang ditentukan dalam SSKK;

14.4 Apabila penyedia berpendapat tidak dapat


menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal karena
keadaan diluar pengendaliannya dan penyedia
telah melaporkan kejadian tersebut kepada KPA,
maka KPA dapat melakukan penjadwalan
kembali pelaksanaan tugas penyedia dengan
adendum kontrak

B.1 Pelaksanaan Pekerjaan


15. Surat Pesanan 15.1 KPA menerbitkan SP selambat-lambatnya 14
(empat belas) hari sejak tanggal
penandatanganan Kontrak.

15.2 SP harus sudah disetujui/ditandatangani oleh


penyedia sesuai dengan yang dipersyaratkan
dengan dibubuhi materai selambat-lambatnya 7
(tujuh) hari sejak tanggal penerbitan SP.

15.3 Tanggal penandatanganan SP oleh penyedia


ditetapkan sebagai tanggal awal perhitungan
waktu penyerahan.

16. Program Mutu 16.1 Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan


program mutu pada rapat persiapan
pelaksanaan kontrak untuk disetujui oleh KPA.

16.2 Program mutu disusun oleh penyedia paling


sedikit berisi:
a. informasi pengadaan barang;
viii

b. organisasi kerja penyedia;


c. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
d. prosedur pelaksanaan pekerjaan;
e. prosedur instruksi kerja; dan
f. pelaksana kerja.

16.3 Program mutu dapat direvisi sesuai dengan


kondisi lapangan.

16.4 Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan


program mutu jika terjadi adendum kontrak dan
peristiwa kompensasi.

16.5 Pemutakhiran program mutu harus menunjukan


perkembangan kemajuan setiap pekerjaan dan
dampaknya terhadap penjadwalan sisa
pekerjaan. Pemutakhiran program mutu harus
mendapat persetujuan dari KPA.

16.6 Persetujuan KPA terhadap program mutu tidak


mengubah kewajiban kontraktual penyedia.

17. Rapat Persiapan 17.1 Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak


Pelaksanaan diterbitkan SP dan sebelum pelaksanaan
Kontrak pekerjaan, KPA bersama dengan Penyedia
menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan
kontrak.

17.2 Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam


rapat persiapan pelaksanaan kontrak adalah:
a. program mutu;
b. organisasi kerja;
c. tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan;
d. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
e. penyusunan rencana dan pelaksanaan
pemeriksaan lokasi pekerjaan, apabila ada;
f. Rincian rencana pengiriman dan rencana
pabrikasi barang, jika barang yang akan
diadakan memerlukan pabrikasi.

18. Lingkup Barang yang akan diadakan harus sesuai dengan


pekerjaan daftar kuantitas dan harga

19. Standar Penyedia harus menyediakan barang yang memenuhi


spesifikasi dan standar yang ditetapkan dalam
Spesifikasi Teknis dan Gambar yang disusun
berdasarkan standar yang ditetapkan dalam SSKK.
ix

20. [Pengawasan 20.1 Selama berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan,


Pelaksanaan KPA jika dipandang perlu dapat mengangkat
Pekerjaan Pengawas Pekerjaan yang berasal dari personil
KPA. Pengawas Pekerjaan berkewajiban untuk
mengawasi pelaksanaan pekerjaan.

20.2 Dalam melaksanakan kewajibannya, Pengawas


Pekerjaan selalu bertindak untuk kepentingan
KPA. Jika tercantum dalam SSKK, Pengawas
Pekerjaan dapat bertindak sebagai Wakil Sah
KPA.]
21. [Perintah Penyedia berkewajiban untuk melaksanakan semua
perintah Pengawas Pekerjaan yang sesuai dengan
kewenangan Pengawas Pekerjaan dalam kontrak ini.]

22. Pemeriksaan 22.1 Apabila diperlukan, pada tahap awal


Bersama pelaksanaan Kontrak, KPA bersama-sama
dengan penyedia melakukan pemeriksaan lokasi
pekerjaan.

22.2 Untuk pemeriksaan bersama ini, PA/KPA dapat


membentuk Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan
Kontrak atas usul KPA.

22.3 Hasil pemeriksaan bersama dituangkan dalam


Berita Acara. Apabila dalam pemeriksaan
bersama mengakibatkan perubahan isi Kontrak,
maka harus dituangkan dalam adendum
Kontrak.

23. Inspeksi 23.1 KPA atau Tim Inspeksi yang ditunjuk KPA dapat
Pabrikasi melakukan inspeksi atas proses pabrikasi
barang/peralatan khusus sebagaimana
ditetapkan dalam SSKK.

23.2 Jadwal, tempat dan ruang lingkup inspeksi sesuai


SSKK.

23.3 Biaya pelaksanaan inspeksi termasuk dalam


harga Kontrak.

24. Pengepakan 24.1 Penyedia berkewajiban atas tanggungannya


sendiri untuk mengepak Barang sedemikian rupa
sehingga Barang terhindar dan terlindungi dari
resiko kerusakan atau kehilangan selama masa
transportasi atau pada saat pengiriman dari
tempat asal Barang sampai ke Tempat Tujuan
Akhir.

24.2 Penyedia harus melakukan pengepakan,


x

penandaan, dan penyertaan dokumen identitas


Barang di dalam dan di luar paket Barang
sebagaimana ditetapkan dalam SSKK..

25. Pengiriman 25.1 Penyedia berkewajiban untuk menyelesaikan


pengiriman barang sesuai dengan jadwal
pengiriman. Dokumen rincian pengiriman dan
dokumen terkait lainnya diatur dalam SSKK.

25.2 Sarana transportasi yang dipakai diatur dalam


SSKK.

25.3 Untuk barang-barang yang mudah rusak atau


berisiko tinggi, penyedia harus memberikan
informasi secara rinci tentang cara
penanganannya.

26. Asuransi 26.1 Penyedia harus mengasuransikan barang-barang


yang akan diserahkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan ketentuan yang tercantum dalam SSKK;

26.2 Penyedia harus mengasuransikan pengiriman


barang-barang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan ketentuan yang tercantum dalam SSKK

26.3 Barang yang dikirimkan secara CIF (Cost,


Insurance and Freight) harus diasuransikan
untuk pertanggungan yang tercantum dalam
SSKK terhadap kerusakan atau kehilangan yang
mungkin terjadi selama pabrikasi atau proses
perolehan, transportasi, penyimpanan dan
pengiriman sampai dengan Tempat Tujuan
Pengiriman.

26.4 Asuransi terhadap Barang harus diteruskan


sampai ke Tempat Tujuan Akhir, sebagaimana
ditetapkan dalam SSKK

26.5 Penerima manfaat harus dijelaskan dalam


dokumen asuransi sebagaimana ditetapkan
dalam SSKK.

26.6 Semua biaya penutupan asuransi telah termasuk


dalam nilai kontrak
xi

27. Transportasi 27.1 Penyedia bertanggung jawab untuk mengatur


pengangkutan Barang (termasuk pemuatan dan
penyimpanan) sampai dengan Tempat Tujuan
Pengiriman.

27.2 Transportasi Barang harus diteruskan sampai


dengan Tempat Tujuan Akhir sebagaimana
ditetapkan dalam SSKK.

27.3 Semua biaya transportasi (termasuk pemuatan


dan penyimpanan) telah termasuk di dalam Nilai
Kontrak.

28. Risiko Semua resiko terhadap kerusakan atau kehilangan


Barang tetap berada pada Penyedia dan tidak akan
beralih kepada KPA sampai dengan Tempat Tujuan
Pengiriman.

29. Pemeriksaan 29.1 KPA berhak untuk melakukan pemeriksaan dan


dan Pengujian pengujian atas Barang untuk memastikan
kecocokannya dengan spesifikasi dan
persyaratan yang telah ditentukan dalam
kontrak.

29.2 Pemeriksaan dan pengujian dapat dilakukan


sendiri oleh penyedia dan disaksikan oleh KPA
atau diwakilkan kepada pihak ketiga.

29.3 Pemeriksaan dan Pengujian dilaksanakan


sebagaimana diatur dalam SSKK.

29.4 Biaya pemeriksaan dan pengujian ditanggung


oleh Penyedia.

29.5 Pemeriksaan dan pengujian dilakukan di tempat


yang ditentukan dalam SSKK, dan dihadiri oleh
KPA dan/atau Pejabat/Panitia Penerima Hasil
Pekerjaan. Penyedia berkewajiban untuk
memberikan akses kepada KPA dan/atau
Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan tanpa
biaya. Jika pemeriksaan dan pengujian
dilakukan di luar Tempat Tujuan Akhir maka
semua biaya kehadiran KPA dan/atau
Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan
merupakan tanggungan KPA.

29.6 Jika hasil pemeriksaan dan pengujian tidak


sesuai dengan jenis dan mutu Barang yang
ditetapkan dalam Kontrak, KPA dan/atau
Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan berhak
xii

untuk menolak Barang tersebut dan Penyedia atas


biaya sendiri berkewajiban untuk memperbaiki
atau mengganti Barang yang tersebut.

29.7 Atas pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian


yang terpisah dari serah terima Barang , KPA
dan/atau Pejabat/Panitia Penerima Hasil
Pekerjaan membuat berita acara pemeriksaan
yang ditandatangani oleh KPA dan/atau
Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan dan
Penyedia.

30. Uji Coba 30.1 Setelah barang dikirim, barang diuji-coba oleh
penyedia disaksikan oleh KPA dan/atau
Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan;

30.2 Hasil uji coba dituangkan dalam berita acara;

30.3 Apabila pengoperasian barang tersebut


memerlukan keahlian khusus maka harus
dilakukan pelatihan kepada KPA oleh penyedia,
biaya pelatihan termasuk dalam harga barang;

30.4 Apabila hasil uji coba tidak sesuai dengan


spesifikasi yang ditentukan dalam Kontrak, maka
penyedia memperbaiki atau mengganti barang
tersebut dengan biaya sepenuhnya ditanggung
penyedia.

31. Waktu 31.1 Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal,


Penyelesaian penyedia berkewajiban menyelesaikan
Pekerjaan pekerjaan selambat-lambatnya pada tanggal
penyelesaian yang ditetapkan dalam SSKK.

31.2 Jika pekerjaan tidak selesai pada tanggal


penyelesaian bukan akibat Keadaan Kahar atau
Peristiwa Kompensasi atau karena kesalahan
atau kelalaian penyedia maka penyedia
dikenakan denda.
31.3 Jika keterlambatan tersebut semata-mata
disebabkan oleh Peristiwa Kompensasi maka
KPA dikenakan kewajiban pembayaran ganti
rugi. Denda atau ganti rugi tidak dikenakan jika
Tanggal Penyelesaian disepakati oleh Para
Pihak untuk diperpanjang.
31.4 Tanggal Penyelesaian yang dimaksud dalam
Pasal ini adalah tanggal penyelesaian semua
pekerjaan.
xiii

32. Perpanjangan 32.1 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga


Waktu penyelesaian pekerjaan akan melampaui
Tanggal Penyelesaian maka penyedia berhak
untuk meminta perpanjangan Tanggal
Penyelesaian berdasarkan data penunjang. KPA
berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan
memperpanjang Tanggal Penyelesaian Pekerjaan
secara tertulis. Perpanjangan Tanggal
Penyelesaian harus dilakukan melalui adendum
Kontrak jika perpanjangan tersebut mengubah
Masa Kontrak.

32.2 KPA berdasarkan pertimbangan Pengawas


Pekerjaan harus telah menetapkan ada tidaknya
perpanjangan dan untuk berapa lama, dalam
jangka waktu 21 (dua puluh satu) hari setelah
penyedia meminta perpanjangan. Jika penyedia
lalai untuk memberikan peringatan dini atas
keterlambatan atau tidak dapat bekerja sama
untuk mencegah keterlambatan maka
keterlambatan seperti ini tidak dapat dijadikan
alasan untuk memperpanjang Tanggal
Penyelesaian.

33. Incoterms 33.1 Kecuali diatur lain dalam SSKK maka istilah
pengiriman dan implikasinya terhadap hak dan
kewajiban Para Pihak diatur berdasarkan
Incoterms.

33.2 Istilah-istilah pengiriman EXW, FOB dan CIF


yang digunakan dalam Kontrak ini tunduk
kepada edisi terbaru Incoterms yang tercantum
dalam SSKK dan sebagaimana diterbitkan oleh
the International Chamber of Commerce.

B.2 Penyelesaian Kontrak


34. Serah Terima 34.1 Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus
Barang perseratus), penyedia mengajukan permintaan
secara tertulis kepada KPA untuk penyerahan
pekerjaan;

34.2 Serah terima Barang dilakukan di tempat


sebagaimana ditetapkan dalam SSKK. .

34.3 Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, KPA


xiv

menugaskan Panitia/Pejabat Penerima Hasil


Pekerjaan.

34.4 Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan


melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan
yang telah diselesaikan oleh penyedia. Apabila
terdapat kekurangan-kekurangan dan/atau
cacat hasil pekerjaan, Pejabat/Panitia Penerima
Hasil Pekerjaan menyampaikan kepada KPA
untuk meminta penyedia memperbaiki/
menyelesaikannya.

34.5 Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan


berkewajiban untuk memeriksa kebenaran
dokumen identitas Barang dan
membandingkan kesesuaiannya dengan
dokumen rincian pengiriman.

34.6 Jika identitas Barang tidak sesuai dengan


dokumen rincian pengiriman Pejabat/Panitia
Penerima Hasil Pekerjaan dapat secara
langsung meminta Penyedia melakukan
pemeriksaan serta pengujian (jika diperlukan)
Barang .

34.7 Jika Barang dianggap tidak memenuhi


persyaratan Kontrak maka Pejabat/Panitia
Penerima Hasil Pekerjaan berhak untuk
menolak Barang tersebut.

34.8 Atas pelaksanaan serah terima Barang,


Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan
membuat berita acara serah terima yang
ditandatangani oleh Pejabat/Panitia Penerima
Hasil Pekerjaan dan Penyedia.

34.9 Jika pengoperasian Barang memerlukan


keahlian khusus maka Penyedia berkewajiban
untuk melakukan pelatihan (jika ada)
sebagaimana tercantum dalam Jadwal
Pengiriman dan Penyelesaian kepada KPA atau
pihak lain yang ditunjuk oleh KPA. Biaya
pelatihan termasuk dalam Nilai Kontrak.

34.10 Penilaian hasil pekerjaan, dilaksanakan oleh


Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan.

34.11 KPA menerima penyerahan pekerjaan setelah:


a. seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan Kontrak dan diterima oleh
xv

Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan;


dan
b. Penyedia menyerahkan sertifikat garansi
kepada KPA (apabila diperlukan)

34.12 Jika Barang tidak dikirimkan sesuai dengan


Jadwal Pengiriman bukan akibat Keadaan
Kahar atau karena kesalahan atau kelalaian
Penyedia maka Penyedia dikenakan denda
keterlambatan.

35. Jaminan bebas 35.1 Penyedia dengan jaminan pabrikan dari


Cacat Mutu/ produsen pabrikan (jika ada) berkewajiban
Garansi untuk menjamin bahwa selama penggunaan
secara wajar oleh KPA, Barang tidak
mengandung cacat mutu yang disebabkan oleh
tindakan atau kelalaian Penyedia, atau cacat
mutu akibat desain, bahan, dan cara kerja.

35.2 Jaminan bebas cacat mutu ini berlaku sampai


dengan 12 (dua belas) bulan setelah serah
terima Barang atau jangka waktu lain yang
ditetapkan dalam SSKK.

35.3 KPA akan menyampaikan pemberitahuan cacat


mutu kepada Penyedia segera setelah ditemukan
cacat mutu tersebut selama Masa Layanan
Purnajual.

35.4 Terhadap pemberitahuan cacat mutu oleh KPA,


Penyedia berkewajiban untuk memperbaiki atau
mengganti Barang dalam jangka waktu yang
ditetapkan dalam pemberitahuan tersebut.

35.5 Jika Penyedia tidak memperbaiki atau mengganti


Barang akibat cacat mutu dalam jangka waktu
yang ditentukan maka KPA akan menghitung
biaya perbaikan yang diperlukan, dan KPA secara
langsung atau melalui pihak ketiga yang
ditunjuk oleh KPA akan melakukan perbaikan
tersebut. Penyedia berkewajiban untuk
membayar biaya perbaikan atau penggantian
tersebut sesuai dengan klaim yang diajukan
secara tertulis oleh KPA. Biaya tersebut dapat
dipotong oleh KPA dari nilai tagihan atau jaminan
pelaksanaan Penyedia.

35.6 Terlepas dari kewajiban penggantian biaya, KPA


dapat memasukkan Penyedia yang lalai
memperbaiki cacat mutu ke dalam daftar hitam.
xvi

36. Pedoman 36.1 Penyedia diwajibkan memberikan petunjuk


Pengoperasian kepada KPA tentang pedoman pengoperasian dan
dan Perawatan perawatan dalam jangka waktu sebagaimana
ditetapkan dalam SSKK.

36.2 Apabila penyedia tidak memberikan pedoman


pengoperasian dan perawatan, KPA berhak
menahan pembayaran sebesar 5 (lima) persen
dari nilai kontrak.

37. Layanan Penyedia harus melaksanakan beberapa atau semua


Tambahan layanan lanjutan sebagaimana tercantum dalam SSKK

B.3. Adendum
38. Perubahan 38.1 Kontrak hanya dapat diubah melalui adendum
Kontrak kontrak.

38.2 Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan apabila


disetujui oleh para pihak, meliputi:
a. perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu
hal yang dilakukan oleh para pihak dalam
kontrak sehingga mengubah lingkup
pekerjaan dalam kontrak;
b. perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan
akibat adanya perubahan pekerjaan; dan atau
c. perubahan nilai kontrak akibat adanya
perubahan pekerjaan, perubahan jadwal
pelaksanaan pekerjaan dan/atau penyesuaian
harga.

38.3 Perubahan kontrak sebagaimana dimaksud pada


angka 38.2 tidak dapat dilakukan untuk kontrak
lump sum dan bagian lump sum dari kontrak
gabungan lump sum dan harga satuan.

38.4 Untuk kepentingan perubahan kontrak, PA/KPA


dapat membentuk Panitia/Pejabat Peneliti
Pelaksanaan Kontrak atas usul KPA.

39. Perubahan 39.1 Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak


Pekerjaan Harga Satuan atau Kontrak Gabungan Lump
Sum dan Harga Satuan, apabila terdapat
perbedaan yang signifikan antara kondisi lokasi
pekerjaan/lapangan pada saat pelaksanaan
dengan gambar dan spesifikasi yang ditentukan
dalam Kontrak, maka:
xvii

a. KPA bersama penyedia dapat melakukan


perubahan Kontrak yang meliputi antara
lain:
1) menambah atau mengurangi volume
pekerjaan yang tercantum dalam
Kontrak;
2) mengurangi atau menambah jenis
pekerjaan;
3) mengubah spesifikasi pekerjaan sesuai
dengan keadaan di lapangan; dan/atau
4) melaksanakan pekerjaan tambah yang
belum tercantum dalam Kontrak yang
diperlukan untuk menyelesaikan seluruh
pekerjaan.
b. Pekerjaan tambah harus mempertimbangkan
tersedianya anggaran dan paling tinggi 10%
(sepuluh perseratus) dari nilai Kontrak awal;
c. Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh
KPA secara tertulis kepada penyedia
kemudian dilanjutkan dengan negosiasi
teknis dan harga dengan tetap mengacu
pada ketentuan yang tercantum dalam
Kontrak awal;
d. Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam
Berita Acara sebagai dasar penyusunan
adendum Kontrak.

39.2 [Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak


Lump Sum atau Kontrak Gabungan Lump Sum
dan Harga Satuan pada bagian Lump Sum, tidak
dapat dilakukan perubahan Kontrak.]

40. Perubahan 40.1 [Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak


Jadwal Harga Satuan atau Kontrak Gabungan Lump
Pelaksanaan Sum dan Harga Satuan pada bagian harga
Pekerjaan satuan perubahan jadwal dalam hal terjadi
perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan
oleh KPA atas pertimbangan yang layak dan
wajar untuk hal-hal sebagai berikut:
a. pekerjaan tambah;
b. perubahan disain;
c. keterlambatan yang disebabkan oleh KPA;
d. masalah yang timbul diluar kendali penyedia;
dan/atau
e. Keadaan Kahar.]

[Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak


Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan pada
bagian Lump Sum, perubahan jadwal dalam hal
terjadi perpanjangan waktu pelaksanaan dapat
xviii

diberikan oleh KPA atas pertimbangan yang


layak dan wajar untuk hal-hal sebagai berikut:
a. keterlambatan yang disebabkan oleh KPA;
b. masalah yang timbul diluar kendali penyedia;
dan/atau
c. keadaan kahar.]

40.2 Waktu penyelesaian pekerjaan dapat


diperpanjang sekurang-kurangnya sama dengan
waktu terhentinya kontrak akibat Keadaan
Kahar.

40.3 KPA dapat menyetujui perpanjangan waktu


pelaksanaan setelah melakukan penelitian
terhadap usulan tertulis yang diajukan oleh
penyedia.

40.4 KPA dapat menugaskan Panitia/Pejabat Peneliti


Pelaksanaan Kontrak untuk meneliti kelayakan
usaha perpanjangan waktu pelaksanaan.

40.5 Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan


dituangkan dalam adendum Kontrak.

41. Perubahan Nilai Perubahan nilai kontrak sebagai akibat perubahan


Kontrak pekerjaan dengan ketentuan perubahan nilai kontrak
hanya dapat dilakukan sampai paling tinggi 10%
(sepuluh perseratus) dari nilai kontrak awal.
B.4. Keadaan Kahar
42. Pengertian 42.1 Yang dimaksud Keadaan Kahar dalam Kontrak
ini adalah suatu keadaan yang terjadi diluar
kehendak para pihak dan tidak dapat
diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban
yang ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak
dapat dipenuhi.

42.2 Yang digolongkan Keadaan Kahar meliputi:


a. Bencana alam;
b. Bencana non alam;
c. Bencana sosial;
d. Pemogokan;
e. Kebakaran; dan/atau
f. Gangguan industri lainnya sebagaimana
dinyatakan melalui keputusan bersama
Menteri Keuangan dan menteri teknis terkait

42.3 Apabila terjadi Keadaan Kahar, maka Penyedia


memberitahukan kepada KPA paling lambat 14
(empat belas) hari sejak terjadinya Keadaan
xix

Kahar, dengan menyertakan pernyataan


Keadaan Kahar dari pejabat yang berwenang,
sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

42.4 Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal


yang merugikan akibat perbuatan atau kelalaian
Para Pihak.

42.5 Jangka waktu yang ditetapkan dalam Kontrak


untuk pemenuhan kewajiban Pihak yang
tertimpa Keadaan Kahar harus diperpanjang
sekurang-kurangnya sama dengan jangka waktu
terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar.

42.6 Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Kontrak ini


akan dihentikan sementara hingga Keadaan
Kahar berakhir dengan ketentuan, Penyedia
berhak untuk menerima pembayaran sesuai
dengan prestasi atau kemajuan pelaksanaan
pekerjaan yang telah dicapai. Jika selama masa
Keadaan Kahar KPA memerintahkan secara
tertulis kepada Penyedia untuk meneruskan
pekerjaan sedapat mungkin maka Penyedia
berhak untuk menerima pembayaran
sebagaimana ditentukan dalam Kontrak dan
mendapat penggantian biaya yang wajar sesuai
dengan yang telah dikeluarkan untuk bekerja
dalam situasi demikian. Penggantian biaya ini
harus diatur dalam suatu adendum Kontrak.

43. Bukan Cidera 43.1 Kegagalan salah satu Pihak untuk memenuhi
Janji kewajibannya yang ditentukan dalam Kontrak
bukan merupakan cidera janji atau wanprestasi
jika ketidakmampuan tersebut diakibatkan oleh
Keadaan Kahar, dan Pihak yang ditimpa Keadaan
Kahar:
a. telah mengambil semua tindakan yang
sepatutnya untuk memenuhi kewajiban dalam
Kontrak; dan
b. telah memberitahukan secara terrtulis kepada
Pihak lain dalam Kontrak selambat-lambatnya
14 (empat belas) hari sejak terjadinya
Keadaan Kahar, dengan menyertakan salinan
pernyataan Keadaan Kahar yang dikeluarkan
oleh pihak/instansi yang berwenang sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.

43.2 Keterlambatan pengadaan akibat Keadaan Kahar


tidak dikenakan sanksi.
xx

44. Perpanjangan Jangka waktu yang ditetapkan dalam Kontrak untuk


Waktu pemenuhan kewajiban Pihak yang tertimpa Keadaan
Kahar harus diperpanjang sekurang-kurangnya sama
dengan jangka waktu terhentinya Kontrak akibat
Keadaan Kahar.

45. Pembayaran Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Kontrak ini akan
dihentikan sementara hingga Keadaan Kahar berakhir
dengan ketentuan Penyedia berhak untuk menerima
pembayaran sesuai dengan prestasi atau kemajuan
pelaksanaan pengadaan yang telah dicapai. Jika
selama masa Keadaan Kahar, KPA memerintahkan
secara tertulis kepada Penyedia untuk meneruskan
pengadaan sedapat mungkin maka Penyedia berhak
untuk menerima pembayaran sebagaimana ditentukan
dalam Kontrak dan mendapat penggantian biaya yang
wajar sesuai dengan yang telah dikeluarkan untuk
melanjutkan pengadaan dalam situasi demikian.

B.5. Penghentian dan Pemutusan kontrak


46. Penghentian 46.1 Penghentian Kontrak dapat dilakukan karena
Kontrak pekerjaan sudah selesai atau terjadi Keadaan
Kahar.

46.2 Dalam hal Kontrak dihentikan, maka KPA wajib


membayar kepada penyedia sesuai dengan
prestasi pekerjaan yang telah dicapai sampai
dengan tanggal berlakunya penghentian
kontrak.

47. Pemutusan Pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh pihak KPA


kontrak atau pihak Penyedia.

48. Pemutusan 48.1 Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab
Kontrak oleh Undang-Undang Hukum Perdata, KPA dapat
KPA memutuskan Kontrak melalui pemberitahuan
tertulis kepada Penyedia setelah terjadinya hal-
hal sebagai berikut:
a. kebutuhan barang tidak dapat ditunda
melebihi batas berakhirnya kontrak;
b. berdasarkan penelitian KPA, Penyedia Barang
tidak akan mampu menyelesaikan
keseluruhan pekerjaan walaupun diberikan
kesempatan sampai dengan 50 (lima puluh)
hari kalender sejak masa berakhirnya
pelaksanaan pekerjaan untuk menyelesaikan
pekerjaan;
xxi

c. setelah diberikan kesempatan menyelesaikan


pekerjaan sampai dengan 50 (lima puluh)
hari kalender sejak masa berakhirnya
pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Barang tidak
dapat menyelesaikan pekerjaan;
d. Penyedia lalai/cidera janji dalam
melaksanakan kewajibannya dan tidak
memperbaiki kelalaiannya dalam jangka
waktu yang telah ditetapkan;
e. Penyedia gagal mengirimkan Barang sesuai
dengan Jadwal Pengiriman dan Penyelesaian.
Pemutusan dapat dilakukan hanya terhadap
bagian tertentu dari pengadaan yang gagal
dikirimkan atau diselesaikan. Dalam hal
terjadi pemutusan, KPA dengan caranya
sendiri dapat memperoleh pasokan Barang
yang gagal dikirimkan atau diselesaikan.
Penyedia berkewajiban untuk mengganti
selisih biaya (jika ada) yang dikeluarkan oleh
KPA di atas Nilai Kontrak ini untuk memasok
Barang tersebut. Penyedia tetap berkewajiban
untuk meneruskan pelaksanaan bagian lain
dari pengadaan dalam Kontrak ini yang tidak
diputuskan;
f. Penyedia berada dalam keadaan pailit;
g. Penyedia tidak mempertahankan keberlakuan
Surat Jaminan Pelaksanaan;
h. Penyedia terbukti melakukan KKN,
kecurangan dan/atau pemalsuan dalam
proses Pengadaan yang diputuskan oleh
instansi yang berwenang; dan/atau
i. pengaduan tentang penyimpangan prosedur,
dugaan KKN dan/atau pelanggararan
persaingan sehat dalam pelaksanaan
pengadaan dinyatakan benar oleh instansi
yang berwenang.

48.2 Dalam hal terjadi pemutusan Kontrak dilakukan


karena kesalahan penyedia:
a. [Jaminan Pelaksanaan dicairkan (untuk nilai
paket diatas Rp200.000.000,00) (dua ratus
juta rupiah)];
b. sisa Uang Muka harus dilunasi oleh penyedia
atau Jaminan Uang Muka dicairkan (apabila
ada);
c. penyedia membayar denda keterlambatan
(apabila terdapat pemutusan kontrak
terhadap bagian kontrak yang belum
diselesaikan);
d. penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam.
xxii

dan/atau;
e. KPA membayar kepada penyedia sesuai
dengan pencapaian prestasi pekerjaan yang
telah diterima oleh KPA sampai dengan
tanggal berlakunya pemutusan kontrak
dikurangi denda keterlambatan yang harus
dibayar penyedia (apabila ada), serta
penyedia menyerahkan semua hasil
pelaksanaan kepada KPA dan selanjutnya
menjadi hak milik KPA.

49. Pemutusan 49.1 Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab
Kontrak oleh Undang-Undang Hukum Perdata, Penyedia
Penyedia dapat memutuskan Kontrak melalui
pemberitahuan tertulis kepada KPA apabila KPA
tidak menerbitkan SPP untuk pembayaran
tagihan angsuran sesuai dengan yang disepakati
sebagaimana tercantum dalam SSKK;

49.2 Penyedia dapat memutuskan Kontrak apabila


KPA gagal mematuhi keputusan akhir
penyelesaian perselisihan. Dalam hal ini
pemutusan kontrak dilakukan sekurang-
kurangnya 30 (tiga puluh) hari setelah penyedia
menyampaikan pemberitahuan rencana
Pemutusan Kontrak secara tertulis kepada KPA.

49.3 Kejadian sebagaimana dimaksud angka 49.2


adalah :
a. akibat keadaan kahar sehingga Penyedia tidak
dapat melaksanakan pekerjaan sesuai
ketentuan dokumen kontrak;
b. KPA gagal mematuhi keputusan akhir
penyelesaian perselisihan.

49.4 Dalam hal pemutusan Kontrak, maka KPA


membayar kepada penyedia sesuai dengan
prestasi pekerjaan yang telah diterima oleh KPA
sampai dengan tanggal berlakunya pemutusan
kontrak dikurangi denda keterlambatan yang
harus dibayar penyedia (apabila ada), serta
penyedia menyerahkan semua hasil pelaksanaan
kepada KPA dan selanjutnya menjadi hak milik
KPA.

50. Pemutusan Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena KPA


Kontrak akibat terlibat penyimpangan prosedur, dugaan KKN
lainnya dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam
pelaksanaan pengadaan, maka KPA dikenakan sanksi
berdasarkan perundang-undangan.
xxiii

C. HAK DAN KEWAJIBAN KEWAJIBAN PENYEDIA


51. Hak dan Penyedia mempunyai Hak dan Kewajiban:
Kewajiban a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan
Penyedia pekerjaan sesuai dengan harga yang telah
ditentukan dalam kontrak;
b. berhak meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk
sarana dan prasarana dari KPA untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan kontrak;
c. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik
kepada KPA;
d. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai
dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam kontrak;
e. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara
cermat, akurat dan penuh tanggung jawab dengan
menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan,
angkutan ke atau dari lapangan, dan segala
pekerjaan permanen maupun sementara yang
diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan
perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam kontrak;
f. memberikan keterangan-keterangan yang
diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan yang
dilakukan KPA;
g. menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal
penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam
kontrak; dan
h. mengambil langkah-langkah yang cukup memadai
untuk melindungi lingkungan tempat kerja dan
membatasi perusakan dan gangguan kepada
masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan
penyedia.

52. Tanggung Penyedia berkewajiban untuk memasok Barang sesuai


jawab dengan Lingkup Pengadaan, dan Jadwal Pengiriman
dan Penyelesaian.

53. Penggunaan Penyedia tidak diperkenankan menggunakan dan


Dokumen menginformasikan dokumen kontrak atau dokumen
Kontrak dan lainnya yang berhubungan dengan kontrak untuk
Informasi kepentingan pihak lain, misalnya spesifikasi teknis
dan/atau gambar-gambar, kecuali dengan izin tertulis
dari KPA.

54. Hak Atas Penyedia berkewajiban untuk melindungi Pejabat


Kekayaan Pembuat Komitmen dari segala tuntutan atau klaim
Intelektual dari pihak ketiga atas pelanggaran Hak Atas Kekayaan
xxiv

Intelektual (HAKI) oleh penyedia.

55. Penanggungan 55.1 Penyedia berkewajiban untuk melindungi,


Dan Resiko membebaskan, dan menanggung tanpa batas
KPA beserta instansinya terhadap semua bentuk
tuntutan, tanggung jawab, kewajiban,
kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau
tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum,
dan biaya yang dikenakan terhadap KPA
beserta instansinya (kecuali kerugian yang
mendasari tuntutan tersebut disebabkan
kesalahan atau kelalaian berat KPA)
sehubungan dengan klaim yang timbul dari
hal-hal berikut terhitung sejak Tanggal Mulai
Kerja sampai dengan tanggal penandatanganan
berita acara penyerahan akhir:
a. kehilangan atau kerusakan peralatan dan
harta benda Penyedia, SubPenyedia (jika ada),
dan Personil;
b. cidera tubuh, sakit atau kematian Personil;
c. kehilangan atau kerusakan harta benda, dan
cidera tubuh, sakit atau kematian pihak
ketiga.

55.2 Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai


dengan tanggal penandatanganan berita acara
penyerahan awal, semua risiko kehilangan atau
kerusakan Hasil Pekerjaan ini, Bahan dan
Perlengkapan merupakan risiko penyedia,
kecuali kerugian atau kerusakan tersebut
diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian KPA.

55.3 Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh


penyedia tidak membatasi kewajiban
penanggungan dalam syarat ini.

55.4 Kehilangan atau kerusakan terhadap Hasil


Pekerjaan atau Bahan yang menyatu dengan
Hasil Pekerjaan selama Tanggal Mulai Kerja dan
batas akhir Masa Pemeliharaan harus diganti
atau diperbaiki oleh penyedia atas
tanggungannya sendiri jika kehilangan atau
kerusakan tersebut terjadi akibat tindakan atau
kelalaian penyedia.

56. [Perlindungan 56.1 Penyedia dan Subpenyedia berkewajiban atas biaya


Tenaga Kerja sendiri untuk mengikutsertakan Personilnya pada
(apabila program Jaminan Sosial Tenaga Kerja
diperlukan) (Jamsostek) sebagaimana diatur dalam peraturan
xxv

perundang-undangan.

56.2 Penyedia berkewajiban untuk mematuhi dan


memerintahkan Personilnya untuk mematuhi
peraturan keselamatan kerja. Pada waktu
pelaksanaan pekerjaan, penyedia beserta
Personilnya dianggap telah membaca dan
memahami peraturan keselamatan kerja tersebut.

56.3 Penyedia berkewajiban atas biaya sendiri untuk


menyediakan kepada setiap Personilnya
(termasuk Personil Subpenyedia, jika ada)
perlengkapan keselamatan kerja yang sesuai dan
memadai.

56.4 Tanpa mengurangi kewajiban penyedia untuk


melaporkan kecelakaan berdasarkan hukum yang
berlaku, penyedia akan melaporkan kepada KPA
mengenai setiap kecelakaan yang timbul
sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini
dalam waktu 24 (dua puluh empat) jam setelah
kejadian.]

57. [Pemeliharaan Penyedia berkewajiban untuk mengambil langkah-


Lingkungan langkah yang memadai untuk melindungi lingkungan
(apabila baik di dalam maupun di luar tempat kerja dan
diperlukan) membatasi gangguan lingkungan terhadap pihak
ketiga dan harta bendanya sehubungan dengan
pelaksanaan Kontrak ini.]

58. [Asuransi 58.1 Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK


(apabila sampai dengan tanggal selesainya pemeliharaan
diperlukan) untuk:
a. semua barang dan peralatan yang mempunyai
risiko tinggi terjadinya kecelakaan,
pelaksanaan pekerjaan, serta pekerja untuk
pelaksanaan pekerjaan, atas segala risiko
terhadap kecelakaan, kerusakan, kehilangan,
serta risiko lain yang tidak dapat diduga;
b. pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di
tempat kerjanya; dan
c. perlindungan terhadap kegagalan bangunan.
58.2 Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam
penawaran dan termasuk dalam nilai kontrak ini.]

59. Tindakan Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih


Penyedia yang dahulu persetujuan tertulis KPA sebelum melakukan
mensyaratkan tindakan-tindakan berikut:
xxvi

Persetujuan a. mensubkontrakkan sebagian pengadaan Barang


KPA ini;
b. mengubah atau memutakhirkan program mutu;
c. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

60. Usaha Mikro, 60.1 Penyedia dapat bekerja sama dengan penyedia
Usaha Kecil dan Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Koperasi Kecil,
Koperasi Kecil antara lain dengan mensubkontrakkan
sebagian pekerjaaannya.
60.2 Dalam melaksanakan kewajiban di atas
penyedia terpilih tetap bertanggung jawab
penuh atas keseluruhan pekerjaan tersebut.
60.3 Bentuk kerja sama tersebut hanya untuk
sebagian pekerjaan yang bukan pekerjaan
utama.
60.4 Membuat laporan periodik mengenai
pelaksanaan ketetetapan di atas.
60.5 Apabila ketentuan tersebut di atas dilanggar,
maka penyedia dikenakan sanksi yang diatur
dalam SSKK.

61. [Penyedia Lain Penyedia berkewajiban untuk bekerja sama dan


(apabila ada) menggunakan lokasi kerja bersama dengan penyedia
yang lain (jika ada) dan pihak lainnya yang
berkepentingan atas lokasi kerja. Jika dipandang perlu,
KPA dapat memberikan jadwal kerja penyedia yang lain
di lokasi kerja.]

62. [Keselamatan Penyedia bertanggung jawab atas keselamatan semua


(apabila pihak di lokasi kerja.]
diperlukan)
63. Kerjasama 63.1 Penyedia yang bukan berstatus Usaha Mikro dan
Antara Usaha Kecil serta koperasi kecil dapat bekerja
Penyedia dan sama dengan penyedia Usaha Mikro dan Usaha
Sub Penyedia Kecil serta koperasi kecil sebagaimana
ditetapkan dalam SSKK, yaitu dengan
mensubkontrakkan sebagian pekerjaan yang
bukan pekerjaan utama.

63.2 Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut


harus diatur dalam Kontrak dan disetujui
terlebih dahulu oleh KPA.

63.3 Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian


pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut.

63.4 Ketentuan-ketentuan dalam subkontrak harus


mengacu kepada Kontrak serta menganut
prinsip kesetaraan.
xxvii

64. Pembayaran Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi


Denda finansial berupa denda sebagai akibat wanprestasi atau
cidera janji terhadap kewajiban-kewajiban Penyedia
dalam Kontrak ini. KPA mengenakan denda dengan
memotong angsuran pembayaran prestasi pengadaan
Penyedia. Pembayaran Denda tidak mengurangi
tanggung jawab kontraktual Penyedia.

65. [Jaminan 65.1 Jaminan Pelaksanaan diberikan kepada KPA


(apabila selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja
dipersyaratkan) setelah diterbitkannya Surat Penunjukan
Penyedia/Jasa (SPPBJ) sebelum dilakukan
penandatanganan kontrak dengan besar:
a. 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak; atau
b. 5% (lima perseratus) dari nilai total Harga
Perkiraan Sendiri (HPS) bagi penawaran
yang lebih kecil dari 80% (delapan puluh
perseratus) HPS.

65.2 Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan sekurang-


kurangnya sejak tanggal penandatanganan
kontrak sampai dengan serah terima pekerjaan.

65.3 Jaminan Pelaksanaan dikembalikan setelah


pekerjaan dinyatakan selesai 100% (seratus
perseratus) dan setelah menyerahkan sertifikat
garansi;

65.4 Jaminan Uang Muka diberikan kepada KPA


dalam rangka pengambilan uang muka dengan
nilai 100% (seratus perseratus) dari besarnya
uang muka;

65.5 Nilai Jaminan Uang Muka dapat dikurangi


secara proporsional sesuai dengan pencapaian
prestasi pekerjaan;

65.6 Masa berlaku Jaminan Uang Muka sekurang-


kurangnya sejak tanggal persetujuan
pemberian uang muka sampai dengan tanggal
serah terima barang.

65.7 Besarnya jaminan, bentuk dan masa


berlakunya jaminan-jaminan tersebut di atas
disesuaikan dengan ketentuan dalam Dokumen
Pengadaan.]

66. Laporan Hasil 66.1 Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama


Pekerjaan pelaksanaan Kontrak untuk menetapkan volume
xxviii

pekerjaan atas kegiatan yang telah dilaksanakan


guna pembayaran hasil pekerjaan. Hasil
pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam
laporan kemajuan hasil pekerjaan.

66.2 Untuk kepentingan pengendalian dan


pengawasan, dibuat laporan realisasi mengenai
seluruh aktivitas pekerjaan.

66.3 Laporan pelaksanaan pekerjaan dibuat oleh


penyedia, apabila diperlukan diperiksa oleh
konsultan dan disetujui oleh wakil KPA.

67. Kepemilikan Semua rancangan, gambar, spesifikasi, disain, laporan,


Dokumen dan dokumen-dokumen lain seperti piranti lunak yang
dipersiapkan oleh penyedia berdasarkan Kontrak ini
sepenuhnya merupakan hak milik KPA. Penyedia
paling lambat pada waktu pemutusan atau akhir Masa
Kontrak berkewajiban untuk menyerahkan semua
dokumen dan piranti lunak tersebut beserta daftar
rinciannya kepada KPA. Penyedia dapat menyimpan 1
(satu) buah salinan tiap dokumen dan piranti lunak
tersebut di atas di kemudian hari diatur dalam SSKK.

D. HAK DAN KEWAJIBAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


68. Hak dan KPA memiliki hak dan kewajiban :
Kewajiban KPA a. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang
dilaksanakan oleh penyedia;
b. meminta laporan-laporan secara periodik mengenai
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh
penyedia;
c. membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang
tercantum dalam kontrak yang telah ditetapkan
kepada penyedia;
d. mengenakan denda keterlambatan (apabila ada);
e. membayar uang muka (apabila diberikan);
f. memberikan instruksi sesuai jadwal; dan
g. membayar ganti rugi, melindungi dan membela
penyedia terhadap tuntutan hukum, tuntutan
lainnya dan tanggungan yang timbul karena
kesalahan, kecerobohan dan pelanggaran kontrak
yang dilakukan KPA.

69. Fasilitas KPA dapat memberikan fasilitas berupa sarana dan


prasarana atau kemudahan lainnya untuk kelancaran
pelaksanaan pengadaan sebagaimana yang tercantum
dalam SSKK.

70. Peristiwa 70.1 Peristiwa kompensasi dapat diberikan kepada


xxix

Kompensasi penyedia dalam hal sebagai berikut:


a. KPA mengubah jadwal yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;
b. keterlambatan pembayaran kepada
penyedia;
c. KPA tidak memberikan gambar-gambar,
spesifikasi dan/atau instruksi sesuai jadwal
yang dibutuhkan;
d. KPA menginstruksikan kepada pihak
penyedia untuk melakukan pengujian
tambahan yang setelah dilaksanakan
pengujian ternyata tidak ditemukan
kerusakan/kegagalan/penyimpangan;
e. KPA memerintahkan penundaaan
pelaksanaan pekerjaan;
f. ketentuan lain dalam SSKK.

70.2 Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan


pengeluaran tambahan dan/atau
keterlambatan penyelesaian pekerjaan maka
KPA berkewajiban untuk membayar ganti rugi
dan/atau memberikan perpanjangan waktu
penyelesaian pekerjaan.

70.3 Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika


berdasarkan data penunjang dan perhitungan
kompensasi yang diajukan oleh penyedia
kepada KPA, dapat dibuktikan kerugian nyata
akibat Kompensasi.

70.4 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga


penyelesaian pekerjaan akan melampaui
Tanggal Penyelesaian maka penyedia berhak
untuk meminta perpanjangan Tanggal
Penyelesaian berdasarkan data penunjang.
Perpanjangan Tanggal Penyelesaian harus
dilakukan melalui adendum Kontrak jika
perpanjangan tersebut mengubah Masa
Kontrak.

70.5 Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/ atau


perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan
jika penyedia gagal atau lalai untuk
memberikan peringatan dini dalam
mengantisipasi atau mengatasi dampak
Peristiwa Kompensasi.
xxx

E. PERSONIL DAN/ATAU PERALATAN PENYEDIA


71. [Personil 71.1 Personil dan/atau peralatan yang ditempatkan
dan/atau harus sesuai dengan yang tercantum dalam
Peralatan Dokumen Penawaran.
(apabila ada)
71.2 Penggantian personil tidak boleh dilakukan
kecuali atas persetujuan tertulis KPA.

71.3 Penggantian personil dilakukan oleh penyedia


dengan mengajukan permohonan terlebih dahulu
kepada KPA dengan melampirkan riwayat
hidup/pengalaman kerja personil yang diusulkan
beserta alasan penggantian.

71.4 KPA dapat menilai dan menyetujui


penempatan/penggantian personil menurut
kualifikasi yang dibutuhkan.

71.5 Jika KPA menilai bahwa personil:


a. tidak mampu atau tidak dapat melakukan
pekerjaan dengan baik;
b. berkelakuan tidak baik; atau
c. mengabaikan pekerjaan yang menjadi
tugasnya.
maka penyedia berkewajiban untuk menyediakan
pengganti dan menjamin personil tersebut
meninggalkan lokasi kerja dalam waktu 7 (tujuh)
hari sejak diminta oleh KPA.

71.6 Jika penggantian personil perlu dilakukan, maka


penyedia berkewajiban untuk menyediakan
pengganti dengan kualifikasi yang setara atau
lebih baik dari personil yang digantikan tanpa
biaya tambahan apapun.

71.7 Personil berkewajiban untuk menjaga


kerahasiaan pekerjaannya. Jika diperlukan oleh
KPA, Personil inti dapat sewaktu-waktu
disyaratkan untuk menjaga kerahasiaan pekerjaan
di bawah sumpah.]

F. PEMBAYARAN KEPADA PENYEDIA


72. Harga Kontrak 72.1 KPA membayar kepada penyedia atas
pelaksanaan pekerjaan dalam kontrak sebesar
harga kontrak.

72.2 Harga kontrak telah memperhitungkan


keuntungan, beban pajak dan biaya overhead
xxxi

serta biaya asuransi yang meliputi juga biaya


keselamatan dan kesehatan kerja.

72.3 [Rincian harga kontrak sesuai dengan rincian


yang tercantum dalam daftar kuantitas dan
harga (untuk kontrak harga satuan atau
kontrak gabungan lump sum dan harga
satuan).].

73. Pembayaran 73.1 Uang muka


a. Uang Muka dapat diberikan kepada
Penyedia sesuai ketentuan dalam SSKK
untuk :
1) pembayaran uang tanda jadi kepada
pemasok barang/ material; dan/atau
2) persiapan teknis lain yang diperlukan
bagi pelaksanaan Pengadaan Barang.
b. besaran uang muka ditentukan dalam SSKK
dan dibayar setelah penyedia menyerahkan
Jaminan Uang Muka senilai uang muka
yang diterima;
c. dalam hal KPA menyediakan uang muka
maka penyedia harus mengajukan
permohonan pengambilan uang muka
secara tertulis kepada KPA disertai dengan
rencana penggunaan uang muka untuk
melaksanakan pekerjaan sesuai Kontrak;
d. KPA harus mengajukan Surat Permintaan
Pembayaran (SPP) kepada Pejabat
Penandatangan Surat Perintah Membayar
(PPSPM) untuk permohonan tersebut pada
huruf c, paling lambat 7 (tujuh) hari kerja
setelah Jaminan Uang Muka diterima;
e. Jaminan Uang Muka diterbitkan oleh bank
umum, perusahaan penjaminan, atau
Perusahaan Asuransi Umum yang memiliki
izin untuk menjual produk jaminan
(suretyship) ditetapkan oleh Menteri
Keuangan;
f. pengembalian uang muka harus
diperhitungkan berangsur-angsur secara
proporsional pada setiap pembayaran
prestasi pekerjaan dan paling lambat harus
lunas pada saat pekerjaan mencapai prestasi
100% (seratus perseratus);
g. untuk kontrak tahun jamak, nilai Jaminan
Uang Muka secara bertahap dapat dikurangi
sesuai dengan pencapaian prestasi
pekerjaan.
xxxii

73.2 Prestasi pekerjaan


a. pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang
disepakati dilakukan oleh KPA, dengan
ketentuan:
1) penyedia telah mengajukan tagihan
disertai laporan kemajuan hasil
pekerjaan;
2) pembayaran dilakukan dengan sistem
bulanan, sistem termin atau
pembayaran secara sekaligus, sesuai
ketentuan dalam SSKK;
3) pembayaran harus dipotong angsuran
uang muka, denda (apabila ada), pajak
dan uang retensi; dan
4) untuk kontrak yang mempunyai sub
kontrak, permintaan pembayaran harus
dilengkapi bukti pembayaran kepada
seluruh sub penyedia sesuai dengan
prestasi pekerjaan.
b. Penyelesaian pembayaran hanya dapat
dilaksanakan setelah barang dinyatakan
diterima sesuai dengan berita acara serah
terima barang dan bilamana dianggap perlu
dilengkapi dengan berita acara hasil uji
coba.
c. Pembayaran dengan L/C mengikuti
ketentuan umum yang berlaku di bidang
perdagangan.
d. KPA dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kerja
setelah pengajuan permintaan pembayaran
dari penyedia harus sudah mengajukan Surat
Permintaan Pembayaran (SPP) kepada
Pejabat Penandatangan Surat Perintah
Membayar (PPSPM).
e. bila terdapat ketidaksesuaian dalam
perhitungan angsuran, tidak akan menjadi
alasan untuk menunda pembayaran. KPA
dapat meminta penyedia untuk
menyampaikan perhitungan prestasi
sementara dengan mengesampingkan hal-
hal yang sedang menjadi perselisihan dan
besarnya tagihan yang dapat disetujui untuk
dibayar setinggi-tingginya sesuai ketentuan
dalam SSKK.

73.3 Denda dan ganti rugi


a. denda merupakan sanksi finansial yang
dikenakan kepada penyedia karena
terjadinya cidera janji/wanprestasi;
b. ganti rugi merupakan sanksi finansial yang
xxxiii

dikenakan kepada KPA karena terjadinya


cidera janji/wanprestasi;
c. besarnya denda yang dikenakan kepada
penyedia atas keterlambatan penyelesaian
pekerjaan untuk setiap hari keterlambatan
adalah:
1) 1/1000 (satu perseribu) dari sisa harga
bagian kontrak yang belum dikerjakan,
apabila bagian pekerjaan yang sudah
dilaksanakan dapat berfungsi; atau
2) 1/1000 (satu perseribu) dari harga
kontrak, apabila bagian pekerjaan yang
sudah dilaksanakan belum berfungsi.
sesuai yang ditetapkan dalam SSKK;
d. besarnya ganti rugi yang dibayar oleh KPA
atas keterlambatan pembayaran adalah
sebesar bunga dari nilai tagihan yang
terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku
bunga yang berlaku pada saat itu menurut
ketetapan Bank Indonesia, atau dapat
diberikan kompensasi;
e. tata cara pembayaran denda dan/atau ganti
rugi diatur dalam SSKK;
f. ganti rugi dan kompensasi kepada peserta
dituangkan dalam adendum kontrak;
g. pembayaran ganti rugi dan kompensasi
dilakukan oleh KPA, apabila penyedia telah
mengajukan tagihan disertai perhitungan
dan data-data.

74. Perhitungan 74.1 Pembayaran angsuran prestasi pekerjaan terakhir


Akhir (apabila dilakukan setelah pekerjaan selesai 100%
diperlukan) (seratus persen) dan berita acara penyerahan
awal telah ditandatangani oleh kedua belah
Pihak.

74.2 [Sebelum pembayaran terakhir dilakukan,


penyedia berkewajiban untuk menyerahkan
kepada Pengawas Pekerjaan rincian
perhitungan nilai tagihan terakhir yang jatuh
tempo. KPA berdasarkan hasil penelitian tagihan
oleh Pengawas Pekerjaan berkewajiban
untuk menerbitkan SPP untuk pembayaran
tagihan angsuran terakhir selambat-lambatnya
7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak tagihan dan
kelengkapan dokumen penunjang diterima oleh
Pengawas Pekerjaan.]
xxxiv

75. Penangguhan 75.1 KPA dapat menangguhkan pembayaran setiap


angsuran prestasi pekerjaan penyedia jika
penyedia gagal atau lalai memenuhi kewajiban
kontraktualnya.

75.2 KPA secara tertulis memberitahukan kepada


penyedia tentang penangguhan hak
pembayaran disertai alasan-alasan yang jelas
mengenai penangguhan tersebut. Penyedia
diberi kesempatan untuk memperbaiki dalam
jangka waktu tertentu.

75.3 Pembayaran yang ditangguhkan harus


disesuaikan dengan proporsi kegagalan atau
kelalaian penyedia.

75.4 Jika dipandang perlu oleh KPA, penangguhan


pembayaran akibat keterlambatan penyerahan
pekerjaan dapat dilakukan bersamaan dengan
pengenaan denda kepada penyedia.

76. [Penyesuaian 76.1 Harga yang tercantum dalam kontrak dapat


Harga (untuk berubah akibat adanya penyesuaian harga
Kontrak Harga sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Satuan serta
Kontrak 76.2 Penyesuaian harga diberlakukan pada Kontrak
Gabungan Tahun Jamak yang masa pelaksanaannya lebih
Lump Sum dan dari 12 (dua belas) bulan dan diberlakukan
Harga Satuan) mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak pelaksanaan
pekerjaan.

76.3 Penyesuaian harga diberlakukan terhadap


Kontrak Tahun Jamak yang berbentuk kontrak
harga satuan serta kontrak gabungan lump sum
dan harga satuan yang mengacu pada dokumen
pengadaan dan/atau perubahan dokumen
pengadaan, yang selanjutnya dituangkan dalam
SSKK.

76.4 Penyesuaian Harga Satuan berlaku bagi seluruh


kegiatan/mata pembayaran, kecuali komponen
keuntungan dan biaya overhead sebagaimana
tercantum dalam penawaran.

76.5 Penyesuaian Harga Satuan diberlakukan sesuai


dengan jadwal pelaksanaan yang tercantum
dalam kontrak awal/adendum kontrak.

76.6 Penyesuaian Harga Satuan bagi komponen


pekerjaan yang berasal dari luar negeri,
xxxv

menggunakan indeks penyesuaian harga dari


negara asal barang tersebut.

76.7 Jenis pekerjaan baru dengan Harga Satuan baru


sebagai akibat adanya adendum kontrak dapat
diberikan penyesuaian harga mulai bulan ke-
13 (tiga belas) sejak adendum kontrak tersebut
ditandatangani.

76.8 Kontrak yang terlambat pelaksanaannya


disebabkan oleh kesalahan Penyedia
diberlakukan penyesuaian harga berdasarkan
indeks harga terendah antara jadwal awal
dengan jadwal realisasi pekerjaan.

76.9 Penyesuaian Harga Satuan, ditetapkan dengan


rumus sebagai berikut:
Hn = Ho (a+b.Bn/Bo+c.Cn/Co+d.Dn/Do+.....)
Hn = Harga Satuan pada saat pekerjaan
dilaksanakan;
Ho = Harga Satuan pada saat harga
penawaran;
a = Koefisien tetap yang terdiri atas
keuntungan dan overhead;
Dalam hal penawaran tidak
mencantumkan besaran komponen
keuntungan dan overhead maka a =
0,15.
b, c, d = Koefisien komponen kontrak seperti
tenaga kerja, bahan, alat kerja, dsb;
Penjumlahan a+b+c+d+....dst adalah
1,00.
Bn, Cn, Dn = Indeks harga komponen pada saat
pekerjaan dilaksanakan (mulai bulan
ke 13 setelah penandatanganan
kontrak).
Bo, Co, Do = Indeks harga komponen pada
bulan ke-12 setelah penanda-
tanganan kontrak.

76.10 Penetapan koefisien barang terhadap harga


satuan sebagaimana ditetapkan dalam SSKK.

76.11 Indeks harga yang digunakan bersumber dari


penerbitan BPS.

76.12 Dalam hal indeks harga tidak dimuat dalam


penerbitan BPS, digunakan indeks harga yang
dikeluarkan oleh instansi teknis.
xxxvi

76.13 Rumusan penyesuaian nilai kontrak ditetapkan


sebagai berikut:
Pn = (Hn1xV1)+(Hn2xV2)+(Hn3xV3)+.... dst
Pn = Nilai Kontrak setelah dilakukan
penyesuaian Harga Satuan;
Hn = Harga Satuan baru setiap jenis komponen
pekerjaan setelah dilakukan
penyesuaian harga menggunakan
rumusan penyesuaian Harga Satuan;
V = Volume setiap jenis komponen
pekerjaan yang dilaksanakan.

76.14 Pembayaran penyesuaian harga dilakukan oleh


KPA, apabila penyedia telah mengajukan
tagihan disertai perhitungan dan data-data;

76.15 Penyedia dapat mengajukan secara berkala


selambat-lambatnya setiap 6 (enam) bulan.]

G. PENGAWASAN MUTU
77. Pengawasan KPA berwenang melakukan pengawasan dan
dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang
Pemeriksaan dilaksanakan oleh penyedia. Apabila diperlukan, KPA
dapat memerintahkan kepada pihak ketiga untuk
melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas semua
pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh
penyedia.

H. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
78. Penyelesaian 78.1 Para Pihak berkewajiban untuk berupaya
Perselisihan sungguh-sungguh menyelesaikan secara damai
semua perselisihan yang timbul dari atau
berhubungan dengan Kontrak ini atau
interpretasinya selama atau setelah pelaksanaan
pekerjaan ini.

78.2 Cara penyelesaian perselisihan atau sengketa


antara para pihak dalam Kontrak dapat
dilakukan melalui musyawarah, arbitrase,
mediasi, konsiliasi atau pengadilan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

79. Itikad Baik 79.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling
percaya yang disesuaikan dengan hak-hak yang
terdapat dalam kontrak.

79.2 Para pihak setuju untuk melaksanakan


xxxvii

perjanjian dengan jujur tanpa menonjolkan


kepentingan masing-masing pihak.

79.3 Apabila selama kontrak, salah satu pihak merasa


dirugikan, maka diupayakan tindakan yang
terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.
SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)

A. Korespondensi : Alamat Para Pihak sebagai berikut:

Pejabat Pembuat Komitmen PPK

Nama : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Singkawang

Alamat : Jalan A. Yani No. 03 Singkawang

Telepon : (0562) 633472

Website : www.singkawangkota.go.id

Faksimili : (0562) 638364

e-mail : -

Penyedia

Nama : -

Alamat : -

Telepon : -

Website : -

Faksimili : -

e-mail : -

B. Wakil Sah Para : Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut:


Pihak
Untuk PPK : AWANG DICKO MAHENDRA,S.Si, M.IDS, M.Eng

Untuk Penyedia : -

Pengawas Pekerjaan PPTK : BAMBANG SUSMIYARTO, ST

C. Jenis Kontrak : 1. Kontrak berdasarkan cara pembayaran :


Kontrak Harga Satuan

2. Kontrak berdasarkan pembebanan Tahun Anggaran :


Kontrak Tahun Tunggal

3. Kontrak berdasarkan sumber pendanaan :


Kontrak Pengadaan Tunggal

4. Kontrak berdasarkan jenis pekerjaan :


Kontrak Pengadaan Pekerjaan Tunggal

D. Tanggal Berlaku : Kontrak mulai berlaku sejak :


Kontrak - dan berakhir pada tanggal -

E. Jadwal : Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan selama :


Pelaksanaan - (terbilang) Hari Kalender
Pekerjaan

F. Masa : Masa Pemeliharaan berlaku selama :


Pemeliharaan 180 (Seratus Delapan Puluh ) Hari Kalender
G. Pedoman : Gambar ”As built” dan/atau pedoman pengoperasian dan perawatan harus diserahkan selambat-lambatnya: 14
Pengoperasian dan (empat belas) hari kalender setelah tanggal penandatanganan Berita Acara penyerahan awal.
Perawatan

H. Jenis Pekerjaan : - Pekerjaan Beton diwajibkan melampirkan Job Mix dan Uji Kubus
- Penyedia Wajib Melampirkan Surat Dukungan dari Perusahaan Pengelola Penambang (Quarry) Pasir yang
memiliki Izin (Legalitas) Pemerintah Provinsi/Pusat.
- Penyedia Wajib Melampirkan Surat Dukungan dari Perusahaan Pengelola Penambang (Quarry) Batu yang
memiliki Izin (Legalitas) Pemerintah Provinsi/Pusat.

I. Pembayaran : Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitan Surat Perintah Pembayaran oleh Pejabat Pembuat
Tagihan
Komitmen untuk pembayaran tagihan angsuran adalah 14 (empat belas) hari kalender terhitung sejak tagihan
dan kelengkapan dokumen penunjang yang tidak diperselisihkan diterima oleh Pejabat Pembuat Komitmen.

J. Pencairan Jaminan : Jaminan dicairkan dan disetorkan pada Kas Negara/Kas Daerah

K. Tindakan Penyedia : Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan persetujuan PPK adalah:
yang Mensyaratkan 1. Penggantian personil
Persetujuan PPK 2. Perubahan Spesifikasi Teknis
atau Pengawas 3. Perubahan Gambar
Pekerjaan 4. Perubahan Peralatan
5. Perubahan Jadwal Pelaksanaan

Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan persetujuan Pengawas Pekerjaan adalah:
1. Bahan/material
2. Metoda kerja
3. Pengukuran

L. Kepemilikan : Penyedia diperbolehkan menggunakan salinan dokumen dan piranti lunak yang dihasilkan dari Pekerjaan
Dokumen Konstruksi ini dengan pembatasan sebagai berikut: Hanya dapat digunakan dengan izin Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK)

M. Fasilitas : PPK akan memberikan fasilitas berupa :


Tidak Ada

N. Sumber : Kontrak Pengadaan Pekerjaan Konstruksi ini dibiayai dari DAK Tahun 2018
Pembiayaan

O. Keselamatan Kerja : - Pada saat tandatangan kontrak, penyedia jasa wajib menyampaikan personil yang memiliki kompetensi
dibidang keselamatan dan kesehatan kerja dibuktikan dengan kepemilikan sertifikat
keahlian/kompetensi/pelatihan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja)

- Pada saat tandatangan kontrak, penyedia jasa wajibmelampirkan BPJS ketenagakerjaan terhadap personil
yang namanya tercantum didalam penawaran

P. Pembayaran Uang : Pekerjaan Konstruksi ini dapat diberikan uang muka YA/ TIDAK
Muka
Uang muka diberikan sebesar 30 % (tiga puluh per seratus) dari Nilai Kontrak

Q. Pembayaran : - Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan cara: Termin/ Bulanan


Prestasi Pekerjaan
- Pembayaran berdasarkan cara tersebut di atas dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
Bobot Fisik Lapangan

- Dokumen penunjang yang disyaratkan untuk mengajukan tagihan pembayaran prestasi pekerjaan:

- Foto Kegiatan, Laporan Harian Mingguan dan Bulanan serta hasil Perhitungan volume pekerjaan yang telah
dilaksanakan
R. : - Untuk Penyesuaian Harga digunakan indeks yang dikeluarkan oleh BPS/Instansi Teknis Lainnya
Penyesuaian Harga

S. Denda dan ganti : 1. Besaran denda dibayarkan oleh penyedia apabila PPK memutuskan kontrak secara sepihak adalah: 5 % dari
rugi nilai Kontrak
- Denda akibat penyedia diputus kontrak secara sepihak oleh PPK yang dibayarkan oleh penyedia dalam jangka
waktu : 14 hari sejak tanggal pemutusan kontrak
2. Denda akibat penyedia diputus kontrak secara sepihak oleh PPK dibayarkan oleh penyedia dengan cara:
dipotong dari tagihan/penyedia menyetorkan ke kas negara/daerah
3. Besarnya denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan sebesar 1/1000 (satu perseribu) dari
dari bagian kontrak yang belum diselesaikan
4. Ganti rugi dibayarkan kepada penyedia dengan cara : (sesuai ketentuan yang berlaku)
5. Ganti rugi dibayarkan kepada penyedia dalam jangka waktu : (sesuai ketentuan yang berlaku)

T. Sanksi : Pelanggaran terhadap ketentuan Pengalihan dan/atau Subkontrak dikenakan sanksi :


- dilakukan pemutusan kontrak

U. Penyelesaian : Jika perselisihan Para Pihak mengenai pelaksanaan Kontrak tidak dapat diselesaikan secara damai maka Para
Perselisihan Pihak menetapkan lembaga penyelesaian perselisihan tersebut di bawah sebagai Pemutus Sengketa:

Pengadilan Republik Indonesia yang berkompeten

V. LAINNYA (Apabila Ada)


BAB XII. SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Keterangan

Pokja ULP menguraikan Spesifikasi Teknis dan Gambar yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan.
BAB XIII. DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

Keterangan (Untuk Kontrak Harga Satuan atau Kontrak Gabungan Harga Satuan dan Lump Sum)

1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada Peserta (IKP), Syarat-Syarat Umum
Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK), Spesifikasi Teknis dan Gambar.

2. Pembayaran terhadap prestasi pekerjaan dilakukan berdasarkan kuantitas pekerjaan aktual yang
dimintakan dan dikerjakan sebagaimana diukur oleh Penyedia dan diverifikasi oleh Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK), serta dinilai sesuai dengan harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya pekerjaan, personil, pengawasan,
bahan-bahan, perawatan, asuransi, laba, pajak, bea, keuntungan, overhead dan semua risiko, tanggung
jawab, dan kewajiban yang diatur dalam Kontrak.

4. Harga harus dicantumkan untuk setiap mata pembayaran, terlepas dari apakah kuantitas dicantumkan atau
tidak. Jika Penyedia lalai untuk mencantumkan harga untuk suatu pekerjaan maka pekerjaan tersebut
dianggap telah termasuk dalam harga mata pembayaran lain dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

5. Semua biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi ketentuan Kontrak harus dianggap telah termasuk dalam
setiap mata pembayaran, dan jika mata pembayaran terkait tidak ada maka biaya dimaksud harus dianggap
telah termasuk dalam harga mata pembayaran yang terkait.

6. Pokja ULP akan melakukan koreksi aritmatik atas kesalahan penghitungan dengan ketentuan sebagai
berikut:

(a) jika terdapat perbedaan antara penulisan nilai dalam angka dan huruf pada Surat Penawaran maka
yang dicatat nilai dalam huruf; dan

(b) jika terjadi kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga satuan pekerjaan maka dilakukan
pembetulan, dengan ketentuan volume pekerjaan sesuai dengan yang tercantum dalam Dokumen
Keterangan (Untuk Kontrak Lump Sum)

1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada Peserta (IKP), Syarat-Syarat Umum
Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK), Spesifikasi Teknis dan Gambar.

2. Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan dalam SSUK dan SSKK.

3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya pekerjaan, personil, pengawasan,
bahan-bahan, perawatan, asuransi, laba, pajak, bea, keuntungan, overhead dan semua risiko, tanggung
jawab, dan kewajiban yang diatur dalam Kontrak.

4. Harga harus dicantumkan untuk setiap mata pembayaran, terlepas dari apakah kuantitas dicantumkan atau
tidak. Jika Penyedia lalai untuk mencantumkan harga untuk suatu pekerjaan maka pekerjaan tersebut
dianggap telah termasuk dalam harga mata pembayaran lain dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

5. Semua biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi ketentuan Kontrak harus dianggap telah termasuk dalam
setiap mata pembayaran, dan jika mata pembayaran terkait tidak ada maka biaya dimaksud harus dianggap
telah termasuk dalam harga mata pembayaran yang terkait.

6. Pokja ULP akan melakukan koreksi aritmatik terhadap volume pekerjaan sesuai dengan yang tercantum
dalam Dokumen Pengadaan.
Daftar 1: Mata Pembayaran Umum

No Uraian Pekerjaan Satuan Kuantitas Harga Satuan 2


Total Harga
Ukuran

Total Daftar 1
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)

1. Mata Pembayaran Umum memuat rincian komponen pekerjaan yang bersifat umum.
2. Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum PPN (Pajak
Pertambahan Nilai).
1
Daftar 2: Mata Pembayaran Pekerjaan Utama: __________

No Uraian Pekerjaan Satuan Kuantitas Harga Satuan Total Harga2


Ukuran

Total Daftar 2
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)

1. Cantumkan Mata Pembayaran Pekerjaan Utama yang menjadi pokok dari paket Pekerjaan Konstruksi ini di antara
bagian-bagian pekerjaan lain
2. Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum PPN (Pajak
Pertambahan Nilai).
1
Daftar 3: Mata Pembayaran ______________________

No Uraian Pekerjaan Satuan Kuantitas Harga Satuan Total Harga2


Ukuran

Total Daftar 3
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)

1. Cantumkan Mata Pembayaran Jenis Pekerjaan selain yang sudah diuraikan dalam Mata Pembayaran Pekerjaan
Utama jika terdapat lebih dari satu jenis pekerjaan.

2. Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum PPN (Pajak
Pertambahan Nilai).
Daftar Rekapitulasi

Mata Pembayaran Harga

Daftar No. 1 : Mata Pembayaran Umum

Daftar No. 2 : Mata Pembayaran Pekerjaan Utama

Daftar No. 3 : Mata Pembayaran __________

—dll.—
Jumlah (Daftar 1+2+3+___)
PPN 10%
TOTAL NILAI
KOP PERUSAHAAN

PENAWARAN
REKAPITULASI HARGA SATUAN PEKERJAAN (HSP)
PROGRAM : PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN JARINGAN IRIGASI,RAWA DAN JARINGAN PENGAIRAN LAINNYA
KEGIATAN : PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI
PEKERJAAN : PENINGKATAN D.I. SIJANGKUNG
LOKASI : D.I. SIJANGKUNG
KOTA SINGKAWANG
TAHUN ANGARAN : 2018
SUMBER DANA : DAK 2018

NO ITEM PEKERJAAN JUMLAH


I PEKERJAAN BANGUNAN UTAMA BENDUNG 1 1 UNIT
A PEKERJAAN PENDAHULUAN 0,00
B PEMBENDUNGAN AREA PEKERJAAN/ KISTDAM 0,00
C PEKERJAAN BANGUNAN BENDUNG 0,00
D PEKERJAAN PELENGKAP PINTU AIR PEMBUANG 0,00
E PEKERJAAN FINISHING 0,00
SUB TOTAL I 0,00
II PEKERJAAN TURAP PASANGAN BATU I
A PEKERJAAN PENDAHULUAN 0,00
B PEKERJAAN TURAP BENDUNG 1 248,20 M 0,00
SUB TOTAL II 0,00
III PEKERJAAN LAINNYA
A PEKERJAAN MELANSIR MATERIAL 0,00
B PEKERJAAN LAIN-LAIN 0,00
SUB TOTAL III 0,00
JUMLAH 0,00
PPN 10 % 0,00
TOTAL 0,00
PEMBULATAN 0,00
TERBILANG ;
RUPIAH

SINGKAWANG, 2018

DIBUAT OLEH;

NAMA PERUSAHAAN

NAMA
DIREKTUR/DIREKTRIS
ENGINEERING ESTIMATE ( EE )
HARGA SATUAN PEKERJAAN (HSP)

PROGRAM : PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN JARINGAN IRIGASI,RAWA DAN JARINGAN PENGAIRAN LAINNYA
KEGIATAN : PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI
PEKERJAAN : PENINGKATAN D.I. SIJANGKUNG

LOKASI : D.I. SIJANGKUNG


: KOTA SINGKAWANG
TAHUN ANGARAN : 2018
SUMBER DANA : DAK 2018

ITEM PEKERJAAN VOLUME SATUAN ANALISA


NO KODE ANALISA JUMLAH
HARGA

I PEKERJAAN BANGUNAN UTAMA BENDUNG 1 1 UNIT


A PEKERJAAN PENDAHULUAN
1 PEMBERSIHAN LOKASI 115,76 M2 T.01.b - -
2 PEMBUATAN PAPAN NAMA PAKERJAAN 1,00 Unit - - -
3 PEKERJAAN BOUWPLANK 37,14 M' T.02.b.2 - -
SUBTOTAL A -
B PEMBENDUNGAN AREA PEKERJAAN/ KISTDAM
1 PEMBENDUNGAN AREAL KERJA/ KISTDAM
a. PEMBUATAN KISTDAM PASIR 234,00 KARUNG D.01.a - -
(1 bh Kistdam pasir/tanah dibungkus karung plastik beras 25 kg, uk. 43 x 65 cm)
b. KERANGKA KAYU UNTUK KISTDAM PASIR 13,06 M2 D.02 - -
2 PEMBUATAN SALURAN PENGELAK
a. GALIAN TANAH SECARA MANUAL 108,80 M3 T.06.a.1 - -
SUBTOTAL B -
C PEKERJAAN BANGUNAN BENDUNG 1 UNIT
1 PEKERJAAN PONDASI
a. PEKERJAAN GALIAN TANAH PONDASI DAN STRIPING TEBING 25,43 M3 T.06.a.1 - -
b. PEKERJAAN PENGADAAN DAN PEMANCANGAN CERUCUK
- CERUCUK DIA. (PEMANCANGAN DENGAN TRIPOD) 10 CM, 4 M 564,00 M' P.07.a2 - -
c. PEKERJAAN URUGAN PASIR
- PASIR URUG, TEBAL 10 CM, 6,24 M3 T.14.c1 - -
d. PEKERJAAN LANTAI KERJA
- BETON , TEBAL 5 CM, 3,12 M3 B.01.a - -
2 PEKERJAAN BALOK PONDASI BENDUNG
a. BETON MUTU Fc' = 26,4 Mpa (K-225) 10,58 M3 B.07 - -
b. TULANGAN BETON 1845,74 KG B.17.a - -
c. BEKISTING 84,18 M2 B.26.b - -
3 PEKERJAAN LANTAI PINTU AIR, TEBAL 0,2 M
a. BETON MUTU Fc' = 26,4 Mpa (K-225) 10,17 M3 B.07 - -
b. TULANGAN BETON 1090,13 KG B.17.a - -
c. BEKISTING 5,83 M2 B.21.c - -
4 PEKERJAAN PILAR , TEBAL 0,5 M
a. BETON MUTU Fc' = 26,4 Mpa (K-225) 3,91 M3 B.07 - -
b. TULANGAN BETON 152,18 KG B.17.a - -
c. BEKISTING 17,34 M2 B.25.c - -
5 PEKERJAAN DINDING SAYAP , TEBAL 0,3 M
a. BETON MUTU Fc' = 26,4 Mpa (K-225) 13,17 M3 B.07 - -
b. TULANGAN BETON 1272,01 KG B.17.a - -
c. BEKISTING 43,90 M2 B.25.c - -
6 PEKERJAAN MERCU LIMPASAN
a. BETON MUTU Fc' = 26,4 Mpa (K-225) 5,45 M3 B.07 - -
b. TULANGAN BETON 1550,43 KG B.17.a - -
c. BEKISTING 27,26 M2 B.21.c - -
d. PASANGAN BATU MERCU 17,52 M3 P.01.b.1 - -
7 PEKERJAAN BALOK DUDUKAN PINTU AIR PEMBUANG
a. BETON MUTU Fc' = 26,4 Mpa (K-225) 0,04 M3 B.07 - -
b. TULANGAN BETON 4,74 KG B.17.a - -
c. BEKISTING 0,28 M2 B.26.b - -
8 PEKERJAAN JEMBATAN DAN TANGGA INSPEKSI
a. JEMBATAN INSPEKSI ATAS PILAR
- BETON MUTU Fc' = 26,4 Mpa (K-225) 1,16 M3 B.07 - -
- TULANGAN BETON 236,10 KG B.17.a - -
- BEKISTING 5,80 M2 B.21.c+B.21.e - -
9 PEKERJAAN BLOK BETON PEREDAM TURBULENSI
a. BETON MUTU Fc' = 26,4 Mpa (K-225) 0,18 M3 B.07 - -
b. TULANGAN BETON 33,26 KG B.17.a - -
c. BEKISTING 0,27 M2 B.26.b - -
10 PEKERJAAN BANGUNAN INTAKE 3 M
a. PINTU AIR INTAKE
-. DAUN PINTU AIR INTAKE 1,00 UNIT H.02 - -
b. SALURAN INTAKE, PANJANG =
-. BETON MUTU Fc' = 26,4 Mpa (K-225) 2,46 M3 B.07 - -
-. TULANGAN BETON 252,33 KG B.17.a - -
-. BEKISTING 10,05 M2 B.25.c - -
ITEM PEKERJAAN VOLUME SATUAN ANALISA
NO KODE ANALISA JUMLAH
HARGA

SUBTOTAL C -
D PEKERJAAN PELENGKAP PINTU AIR PEMBUANG
1 PEKERJAAN ASESORIS PINTU AIR
a. DAUN PINTU AIR
- DAUN PINTU PAPAN BELIAN UNTUK PINTU PEMBUANG ( P1 ) 1 UNIT 1,00 UNIT H.02 - -
UKURAN ( LEBAR X TINGGI ) 110 X 150 CM2
b. TIANG KEMUDI PINTU
- BESI BAJA PADAT DIBUBUT 1,00 UNIT - - -
c. KEMUDI PINTU
- KEMUDI BULAT BAJA PADAT DENGAN ALAS DAN BEARING 1,00 UNIT - - -
2 DUDUKAN TIANG KEMUDI
a. PROFIL BAJA UNP 125 65 6 8 1,00 UNIT A.4.2.1.4.a - -
3 PEKERJAAN RUMAH PINTU AIR
a. KOLOM BETON, UKURAN 25 X 25 CM2
- BETON MUTU Fc' = 19,3 Mpa (K-225) 0,25 M3 B.07 - -
- TULANGAN BETON 29,89 KG B.17.a - -
- BEKISTING 0,80 M2 B.24.c - -
b. RING BALOK BETON, UKURAN
- BETON MUTU Fc' = 19,3 Mpa (K-225) 0,36 M3 B.07 - -
- TULANGAN BETON 55,88 Kg B.17.a - -
- BEKISTING 4,80 M2 B.23.c+B.21.e - -
- STEK BAUT 10 MM, PANJANG , 20 CM 12,00 BH - -
c. PEKERJAAN KUDA-KUDA ATAP
- KAYU KLS 2 0,18 M3 A.4.6.1.13 - -
d PEKERJAAN GORDING ATAP
- KAYU KLS 2 0,24 M3 A.4.6.1.15 - -
e PEKERJAAN RANGKA ATAP
- KAYU KLS 2 57,60 M2 A.4.6.1.16 - -
f PEKERJAAN PENUTUP ATAP
- PENUTUP ATAP GENTENG METAL 57,60 M2 A.4.5.2.32 - -
g BUMBUNGAN ATAP
- NOK GENTENG METAL 8,00 M' A.4.5.2.36 - -
h PEKERJAAN LISPLAK
- PAPAN KAYU KLS 2 30,40 M' A.4.6.1.21 - -

SUBTOTAL D -
E PEKERJAAN FINISHING
1 PEKERJAAN PLESTERAN
a. PLESTER DENGAN TEBAL 1,5 CM 47,57 M2 P.04. e - -

2 PEKERJAAN PENGECATAN
a. KUDA-KUDA RUMAH PINTU
- CAT KILAT 3,44 M2 A.4.7.1.4 - -
b. KOLOM DAN RING BALOK BETON
- CAT TEMBOK 14,60 M2 A.4.7.1.10 - -
C. BAJA DUDUKAN SETIR PINTU
- CAT KILAT 2,30 M2 A.4.7.1.20 - -

SUBTOTAL E -
SUBTOTAL I ( A+B+C+D+E ) -
SATUAN ANALISA
NO ITEM PEKERJAAN VOLUME KODE ANALISA JUMLAH
HARGA
II PEKERJAAN TURAP PASANGAN BATU I
A PEKERJAAN PENDAHULUAN
1 PEMBERSIHAN LOKASI 496,4 M2 T.01.b - -
2 PEMASANGAN BOUWPLANK 124,1 M T.02.b.2 - -
SUB JUMLAH A -
B PEKERJAAN TURAP BENDUNG 1
1 GALIAN TANAH DAN STRIPING BADAN SALURAN \ 297,84 M3 T.06.a.1 - -
2 PEKERJAAN PENGADAAN DAN PEMANCANGAN CERUCUK DIA.8 CM Panjang, 4 M 3987,2 M' P.07.a - -

3 PEKERJAAN URUGAN PASIR T= 10 CM 15,14 M3 T.14.c1 - -


4 PEKERJAAN LANTAI KERJA T= 5 CM
a BETON UNTUK LANTAI KERJA 7,57 M3 B.01.a - -
5 PEKERJAAN DINDING TURAP
a DINDING PASANGAN BATU 86,23 M3 P.01.b.1 - -
6 PEKERJAAN TAPAK TURAP
a BETON MUTU, F’C = 19,3 MPA (K225) 30,28 M3 B.07 - -
b TULANGAN BETON 3083,2 KG B.17.a - -
c BEKISTING 50,13 M2 B.26.b - -
7 PEKERJAAN BALOK ATAS DINDING TURAP
a BETON MUTU, F’C = 19,3 MPA (K225) 37,23 M3 B.07 - -
b TULANGAN BETON 2661,6 Kg B.17.a - -
c BEKISTING 248,2 M2 B.26.b - -
8 PEKERJAAN KOLOM PENGAKU DINDING TURAP
a BETON MUTU, F’C = 19,3 MPA (K225) 26,7 M3 B.07 - -
b TULANGAN BETON 1088,9 KG B.17.a - -
c BEKISTING 265,57 M2 B.26.b - -
9 PEKERJAAN FINISHING PERMUKAAN
a PEKERJAAN PLESTERAN 701,76 M2 P.04. e - -
b PEKERJAAN PLESTERAN SIAR DINDING TURAP 431,15 M2 P.03.b - -
10 PIPA KAPILER
a PIPA PVC (AW) DIA. 1 inc 33,6 M' A.5.1.1.27 - -
11 PEKERJAAN TIMBUNAN TANAH DATANG
a PEKERJAAN TIMBUNAN TANAH 186,15 M3 T.14 - -
SUB JUMLAH B -

TOTAL ( A+B) -
KODE SATUAN
NO ITEM PEKERJAAN VOLUME JUMLAH
ANALISA ANALISA HARGA
III PEKERJAAN LAINNYA
A PEKERJAAN MELANSIR MATERIAL
1 MELANSIR MATERIAL KE LOKASI PEKERJAAN
a. MELANSIR BATU PECAH 10-15 CM 21,02 M3 T.15d.4 - -
b. MELANSIR BATU PECAH 2-3 CM/ KERIKIL 117,99 M3 T.15d.3 - -
c. MELANSIR PASIR 129,70 M3 T.15d.2 - -
d. MELANSIR SEMEN PC 1.309,11 Zak T.15d.1 - -
e. MELANSIR BESI TULANGAN 11.805,99 Kg T.15d.5 - -
f. MELANSIR PAPAN 3/20 CM KAYU KELAS II 3.880,00 Kg T.15d.6 - -
g. MELANSIR KAYU KLAS II UK. 5/7 - 4 M 17.200,00 Kg T.15d.6 - -
h. MELANSIR CERUCUK/ DOLKEN ø 8 - 10 - Pj. 4 M 3.541,92 Kg T.15d.6 - -
i. MELANSIR PIPA PVC 91,64 Kg T.15d.7 - -
j. MELANSIR TANAH DATANG 223,38 Kg T.15d.8 - -
SUB JUMLAH A -
B PEKERJAAN LAIN-LAIN
1 PEKERJAAN LAINNYA
a. PEMBUATAN DIREKSI KEET, LOS KERJA DAN GUDANG 6,00 M2 La.02.a - -
b. PEMBUATAN JOB MIX FORMULA BETON 1,00 Lsm - - -
c. UJI SAMPEL KUBUS BESERTA LAPORAN HASIL UJI 3,00 Kubus Lsm - -
2 PEKERJAAN PEMBUATAN PRASASTI
a PEMBUATAN PRASASTI
- PEKERJAAN BETON (K-175) 0,08 M3 B.05 - -
- PEKERJAAN BEKISTING 0,60 M3 B.24.c - -
- PEKERJAAN PLAT PRASASTI 1,00 Ls Lsm - -
SUBTOTAL B -
TOTAL (A+B) -
REKAPITULASI ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

PROGRAM : PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN JARINGAN IRIGASI,RAWA DAN JARINGAN PENGAIRAN LAINNYA
KEGIATAN : PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI
PEKERJAAN : PENINGKATAN D.I. SIJANGKUNG

LOKASI : D.I. SIJANGKUNG


KOTA SINGKAWANG
TAHUN ANGARAN : 2018
SUMBER DANA : APBD KOTA SINGKAWANG

HARGA SATUAN
KODE
NO URAIAN SATUAN PEKERJAAN (HSP) KETERANGAN
AHSP ( Rp. )

A Pekerjaan Tanah Secara Manual


Pekerjaan Tanah Secara Manual A.1.1
AHSP Pembersihan dan Pengupasan Permukaan Tanah T.01
1 1 m2 tebas tebang berupa memotong dan membersihkan lokasi dari tanaman/tumbuhan diameter < 15 cm M2 T.01.b 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA

B AHSP uitzet trase


Pasang 1 m' profil melintang galian tanah saluran dan pasang bouwplank
1 Pasang 1 m' Bouwplank M' T.02.b.2 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA

C Galian Tanah
Galian Tanah Biasa T.06
1 1m3 galian tanah biasa sedalam ≤ 1 m M3 T.06.a.1 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA

D Timbunan dan Pemadatan


1 1m3 timbunan tanah datang M3 T.14 0,00 SNI 2835:2008 - 6.16
2 1m3 timbunan tanah atau urugan tanah kembali M3 T.14.a1 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA
3 1m3 timbunan pasir sebagai bahan pengisi M3 T.14.c1 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA

E Angkutan material
Angkutan material dan/atau hasil galian T.15
Angkutan material dan/atau hasil galian untuk jarak horizontal (datar) T.15.a
1 Mengangkut 1 m3 material atau hasil galian dengan jarak angkut 200 m M3 T.15.a.7 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA
Mengangkut 1 Zak material semen dengan jarak angkut 200 m Zak T.15d.1 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA
Mengangkut 1 M3 material Pasir dengan jarak angkut 200 m M3 T.15d.2 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA
Mengangkut 1 M3 material Agregat Kasar /Kora/Kerikil alami dengan jarak angkut 200 m M3 T.15d.3 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA
Mengangkut 1 M3 material Batu Belah dengan jarak angkut 200 m M3 T.15d.4 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA
Mengangkut 1 kg Besi Beton dengan jarak angkut 200 m kg T.15d.5 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA
Mengangkut 1 Kg Kayu dengan jarak angkut 200 m kg T.15d.6 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA
Mengangkut 1 Kg Pipa PVC dengan jarak angkut 200 m kg T.15d.7 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA
Mengangkut 1 m3 Tanah datang dengan jarak angkut 200 m M3 T.15d.8 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA

F PEKERJAAN PASANGAN
PEKERJAAN PASANGAN A.2
Pasangan batu dengan mortar PC-PP (1 m³) P.01
Mortar tipe S (untuk mutu PP tertentu setara dengan campuran 1 PC : 3 PP) P.01.b
1 Manual M3 P.01.b.1 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA
2 Menggunakan molen M3 P.01.b.2 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA
3 Bongkar 1m3 pasangan batu (manual) M3 P.01.e.2) 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA
4 Bongkar 1m3 pasangan batu dengan Jack Hammer M3 P.01.e.3) 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA
1 m2 Pekerjaan siaran dengan mortar jenis PC-PP P.03
5 Siaran dengan mortar jenis PC-PP tipe S (mutu PP tertentu setara dengan campuran 1 PC : 3 PP) M3 P.03.b 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA

G PEKERJAAN PLESTERAN
Pekerjaan plesteran dengan mortar jenis PC-PP(1 m²) P.04
1 Plesteran tebal 1cm, dengan mortar jenis PC-PP tipe S (untuk mutu PP tertentu setara dengan campuran 1 PC : 3 PP) M2 P.04.b 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA
2 Plesteran tebal 1,5 cm, dengan mortar jenis PC-PP tipe S (mutu PP tertentu setara dengan campuran 1 PC : 3 PP) M2 P.04. e 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA
H PEKERJAAN PASANGAN BATU BRONJONG

I PEKERJAAN CERUCUK / DOLKEN


Cerucuk dan pemasangan modul bronjong P.07
1 1 m Panjang cerucuk kayu/dolken diameter 8 cm- 10 cm M' P.07.a 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA
2 1 m panjang cerucuk kayu/dolken diameter 10 cm - 12 cm M' P.07.a2 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA

I PEKERJAAN BAR SCREEN

J PEKERJAAN BETON
PEKERJAAN BETON A.3
1 1m3 beton untuk lantai kerja (bedding) M3 B.01.a 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA
2 1m3 beton mutu, f'c= 14,5 MPa (K175), slump (12±2) cm, w/c = 0,66 (a. Manual) M3 B.05 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA
3 1m3 beton mutu, f'c = 19,3 MPa (K225), slump (12±2) cm, w/c = 0,58 (b. Menggunakan Molen) M3 B.07 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA
4 Pembesian 100 kg dengan besi polos atau ulir Analisa Per 1 Kg Besi Polos M3 B.17.a 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA
PEKERJAAN BEKISTING
Bekisting lantai B.21
5 1 m² Bekisting untuk lantai permukaan beton biasa dengan papan ukuran 2/20 cm (tanpa pecah) M2 B.21.c 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA
6 1 m² perancah bekisting kayu dolken diameter 8 cm- 10 cm tinggi 4 m M2 B.21.e 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA
Bekisting balok B.23
7 1 m2 Bekisting balok beton biasa menggunakan kayu papan 2/20 cm M2 B.23.c 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA
Bekisting kolom B.24
8 Bekisting kolom beton biasa dengan papan ukuran 2/20 cm M2 B.24.c 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA
9 1 m² Bekisting dinding beton biasa dengan papan ukuran 2/20 cm M2 B.25.c 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA
10 Bekesting pondasi dan sloof beton biasa dengan papan ukuran 2/20 cm M2 B.26.b 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA

K PEMANCANGAN

L DEWATERING
PEKERJAAN DEWATERING A.5
Kistdam pasir/tanah D.01
1 1 bh Kistdam pasir/tanah dibungkus karung plastik bagor (sebesar karung beras 25 kg) uk. 43 x 65 cm Buah D.01.a 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA
2 Kerangka kayu untuk 1 m³ kistdam pasir/tanah uk. 43 x 65 cm M3 D.02 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA

M PINTU AIR
PEKERJAAN PINTU AIR A.6
Biaya pemasangan A.6.1
1 Pintu sorong kayu Lebar B = 1000 mm; H = 1000 mm; H1 =2100 mm dan TR 2900 mm (Daun Pintu Sedang) Unit H.02 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA

N PEKERJAAN KAYU
PEKERJAAN KAYU A.4.6.1
1 Pemasangan 1m3 kuda-kuda konvensional, kayu kelas I, II, dan III bentang 6 m M3 A.4.6.1.13 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA
2 Pemasangan 1m³ konstruksi gordeng, kayu kelas II M3 A.4.6.1.15 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA
3 Pemasangan 1m² rangka atap, kayu kelas II M3 A.4.6.1.16 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA
4 Pemasangan 1 m' lisplank 3 x 20 cm M' A.4.6.1.21 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA

O BAHAN PENUTUP
PEKERJAAN PENUTUP ATAP A.4.5.2
1 Pemasangan 1m² atap genteng metal M2 A.4.5.2.32 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA
2 Pemasangan 1 m' nok genteng metal M' A.4.5.2.36 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA

P FINISHING PERMUKAAN
PEKERJAAN PENGECATAN A.4.7.1
1 Pengecatan 1 m² bidang kayu baru (1 lapis plamur, 1 lapis cat dasar 2 lapis cat penutup) M2 A.4.7.1.4 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA
2 Pengecatan 1 m² tembok baru (1 lapis plamur, 1 lapis cat dasar, 2 lapis cat penutup) M2 A.4.7.1.10 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA
3 Pengecatan 1 m² permukaan baja galvanis secara manual 3 lapis M2 A.4.7.1.20 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA

Q LAIN - LAIN
1 Pembuatan direksi keet,los kerja dan gudang (1m² pembuatan direksi keet atap seng gelombang, dinding triplek,kaca nako) M2 La.02.a 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA
2 Pemasangan 1 m Pipa PVC tipe AW ø 1" M A.5.1.1.27 0,00 AHSP PU 2016 ; SDA
3 Pembuatan 1 unit Dudukan Kemudi Pintu Air, Baja Profil UNP (Analisa Turunan dari A.4.2.1.4.) Unit (ASUMSI
A.4.2.1.4.a kemudi =1AHSP
; tinggi tiang = 0,8 M ; bentang dudukan 0,00 M' ) PU 2016 ; SDA
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
A.1 PEKERJAAN TANAH

A.1.1 Pekerjaan Tanah Secara Manual


T.01.b 1 m2 tebas tebang berupa memotong dan membersihkan lokasi dari tanaman/tumbuhan diameter < 15 cm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 0,0750 Rp - Rp -
2 Mandor L.04 OH 0,0075 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B Bahan

Jumlah Harga Bahan Rp -


C Peralatan
1 - - - 0 Rp - Rp -
Jumlah Harga Peralatan Rp -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) Rp -
F Overhead + Profit 15% Rp -
G Harga Satuan Pekerjaan per-m² (D+E) Rp -
Acuan : AHSP 2016 Bidang Sumber Daya Air

T.02.b Pasang 1 m' profil melintang galian tanah saluran dan pasang bouwplank
T.02.b.2 Pasang 1 m' Bouwplank
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 0,1000 Rp - Rp -
2 Tukang L.02 OH 0,0100 Rp - Rp -
3 Kepala Tukang L.03 OH 0,0100 Rp - Rp -
4 Mandor L.04 OH 0,0100 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B Bahan
1 Kaso 4 x 6 cm M.33.d m3 0,0130 Rp - Rp -
2 Papan mall kelas III M.35.e m3 0,0070 Rp - Rp -
3 Paku 5 - 7 cm M.71.b kg 0,0200 Rp - Rp -
Jumlah Harga Bahan Rp -
C Peralatan
1 Waterpass E.50 Sewa - hari 0,0040 Rp - Rp -
Jumlah Harga Peralatan Rp -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) Rp -
F Overhead + Profit 15% Rp -
G Harga Satuan Pekerjaan per-m² (D+E) Rp -
Acuan : AHSP 2016 Bidang Sumber Daya Air

T.06 Galian Tanah Biasa


T.06.a.1 1m3 galian tanah biasa sedalam ≤ 1 m
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 0,5630 Rp - Rp -
2 Mandor L.04 OH 0,0563 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B Bahan
1 - - - 0 Rp - Rp -
Jumlah Harga Bahan Rp -
C Peralatan
1 - - - 0 Rp - Rp -
Jumlah Harga Peralatan Rp -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) Rp -
F Overhead + Profit 15% Rp -
G Harga Satuan Pekerjaan per-m² (D+E) Rp -
Acuan : AHSP 2016 Bidang Sumber Daya Air
T.14 Timbunan dan Pemadatan
1m3 timbunan tanah datang
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 0,2500 Rp - Rp -
2 Mandor L.04 OH 0,0250 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B Bahan
1 Tanah Urug M. 02.a M3 1,2000 Rp - Rp -
Jumlah Harga Bahan Rp -
C Peralatan
1 - - - 0 Rp - Rp -
Jumlah Harga Peralatan Rp -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) Rp -
F Overhead + Profit 15% Rp -
G Harga Satuan Pekerjaan per-m² (D+E) Rp -
Acuan : SNI 2835:2008 - 6.16

T.14.a1 1m3 timbunan tanah atau urugan tanah kembali


No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 0,3300 Rp - Rp -
2 Mandor L.04 OH 0,0330 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B Bahan
1 - - - 0 Rp - Rp -
Jumlah Harga Bahan Rp -
C Peralatan
1 - - - 0 Rp - Rp -
Jumlah Harga Peralatan Rp -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) Rp -
F Overhead + Profit 15% Rp -
G Harga Satuan Pekerjaan per-m² (D+E) Rp -
Acuan : AHSP 2016 Bidang Sumber Daya Air

T.14.c1 1m3 timbunan pasir sebagai bahan pengisi


No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 0,4000 Rp - Rp -
2 Mandor L.04 OH 0,0400 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B Bahan
1 Pasir Pasang M.14.b M³ 1,2000 Rp - Rp -
Jumlah Harga Bahan Rp -
C Peralatan
1 - - - 0 Rp - Rp -
Jumlah Harga Peralatan Rp -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) Rp -
F Overhead + Profit 15% Rp -
G Harga Satuan Pekerjaan per-m² (D+E) Rp -
Acuan : AHSP 2016 Bidang Sumber Daya Air
T.15 Angkutan material dan/atau hasil galian
T.15.a Angkutan material dan/atau hasil galian untuk jarak horizontal (datar)
T.15.a.7 Mengangkut 1 m3 material atau hasil galian dengan jarak angkut 200 m
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 0,9500 Rp - Rp -
2 Mandor L.04 OH 0,0475 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B Bahan
1 - - - 0,0000 Rp - Rp -
Jumlah Harga Bahan Rp -
C Peralatan
1 - - - 0,0000 Rp - Rp -
Jumlah Harga Peralatan Rp -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) Rp -
F Overhead + Profit 15% Rp -
G Harga Satuan Pekerjaan per-m² (D+E) Rp -
Acuan : AHSP 2016 Bidang Sumber Daya Air

TABEL BERAT ISI MATERIAL ANGKUT

BERAT ISI MATERIAL (Bi) TINGKAT KEMUDAHAN


NO JENIS MATERIAL
Kg/m3 Ton/m3 (Tk)
(1) (2) (3) (4)
1 Tanah 1100 1,1 1
2 Tanah Gambut 725 0,725 1
3 Agregat Kasar 1259,5 1,2595 1
4 Agregat Halus 1309 1,309 1
5 Split 1252,5 1,2525 1
6 Batu Pecah 937 0,937 1
7 Pasir Pasang 1279,5 1,2795 1
8 Kayu 800 0,8 1
9 PVC 850 0,85 0,9
10 HDPE 750 0,75 0,9
11 Baja Profil 7825 7,825 0,8
12 Besi Beton 7825 7,825 0,7

Rumus Perhitungan :
HSP Jarak Angkut 1m3 =
Tk x massa (berat dalam satuan ton) x HSP Jarak Angkut
1,1

A.2 PEKERJAAN PASANGAN


P.01 Pasangan batu dengan mortar PC-PP (1 m³)
P.01.b Mortar tipe S (untuk mutu PP tertentu setara dengan campuran 1 PC : 3 PP)
P.01.b.1 Manual
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01.b OH 2,7000 Rp - Rp -
2 Tukang L.02 OH 0,9000 Rp - Rp -
4 Mandor L.04 OH 0,2700 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B Bahan
1 Batu Belah uk. 10-15 cm M.05 m³ 1,2000 Rp - Rp -
2 Pasir Pasang M.14.b m³ 0,4850 Rp - Rp -
3 Portland Cement M.15 kg 202,0000 Rp - Rp -
Jumlah Harga Bahan Rp -
C Peralatan
1 Rp - Rp -
Jumlah Harga Peralatan Rp -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) Rp -
E Overhead + Profit 15% Rp -
E Harga Satuan Pekerjaan per-m³ (D+E) Rp -
Acuan : AHSP 2016 Bidang Sumber Daya Air
P.01.b.2 Menggunakan molen
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01.b OH 1,8000 Rp - Rp -
2 Tukang L.02 OH 0,9000 Rp - Rp -
4 Mandor L.04 OH 0,1800 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B Bahan
1 Batu Belah uk. 10-15 cm M.05 m³ 1,2000 Rp - Rp -
2 Pasir Pasang M.14.b m³ 0,4850 Rp - Rp -
3 Portland Cement M.15 kg 202,0000 Rp - Rp -
Jumlah Harga Bahan Rp -
C Peralatan
1 Molen E.29.b Sewa-hari 0,0760 Rp - Rp -
Jumlah Harga Peralatan Rp -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) Rp -
E Overhead + Profit 15% Rp -
E Harga Satuan Pekerjaan per-m³ (D+E) Rp -
Acuan : AHSP 2016 Bidang Sumber Daya Air

P.01.e.2) Bongkar 1m3 pasangan batu (manual)


No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 1,2000 Rp - Rp -
2 Mandor L.04 OH 0,1200 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B Bahan
1 - - - 0 Rp - Rp -
Jumlah Harga Bahan Rp -
C Peralatan
1 Palu/Godam (Baja Keras) To.16 bh 0,0060 Rp - Rp -
2 Pahat Beton (Baja Keras) To.15 bh 0,0090 Rp - Rp -
3 Linggis (Baja Keras) To.15 bh 0,0200 Rp - Rp -
Jumlah Harga Peralatan Rp -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) Rp -
E Overhead + Profit 15% Rp -
F Harga Satuan Pekerjaan per-m³ (D+E) Rp -
Acuan : AHSP 2016 Bidang Sumber Daya Air
* Jika tidak perlu menggunakan peralatan khusus (baja keras), maka HSD = 0
**) Hasil pembersihan 1m3 pasangan batu yang dibongkar, umumnya menghasilkan 0,55 - 0,65 m3 batu

P.01.e.3) Bongkar 1m3 pasangan batu dengan Jack Hammer


No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 0,6000 Rp - Rp -
2 Mandor L.04 OH 0,0600 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B Bahan
1 - - - 0 Rp - Rp -
Jumlah Harga Bahan Rp -
C Peralatan
1 Jack Hammer E.14.a Sewa-hari 0,0500 Rp - Rp -
Jumlah Harga Peralatan Rp -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) Rp -
E Overhead + Profit 15% Rp -
F Harga Satuan Pekerjaan per-m² (D+E) Rp -
Acuan : AHSP 2016 Bidang Sumber Daya Air
P.03 1 m2 Pekerjaan siaran dengan mortar jenis PC-PP
P.03.b Siaran dengan mortar jenis PC-PP tipe S (mutu PP tertentu setara dengan campuran 1 PC : 3 PP)
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01.b OH 0,3000 Rp - Rp -
2 Tukang L.02 OH 0,1500 Rp - Rp -
3 Kepala tukang L.03 OH 0,0150 Rp - Rp -
4 Mandor L.04 OH 0,0300 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B Bahan
1 Pasir Pasang M.14.b m³ 0,0180 Rp - Rp -
2 Portland Cement M.15 kg 4,8400 Rp - Rp -
Jumlah Harga Bahan Rp -
C Peralatan
1 - - - 0 Rp - Rp -
Jumlah Harga Peralatan Rp -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) Rp -
E Overhead + Profit 15% Rp -
E Harga Satuan Pekerjaan per-m² (D+E) Rp -
Acuan : AHSP 2016 Bidang Sumber Daya Air

P.04 Pekerjaan plesteran dengan mortar jenis PC-PP(1 m² )


P.04.b Plesteran tebal 1cm, dengan mortar jenis PC-PP tipe S (untuk mutu PP tertentu setara dengan campuran 1 PC : 3 PP)
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01.b OH 0,3000 Rp - Rp -
2 Tukang L.02 OH 0,1500 Rp - Rp -
3 Kepala Tukang L.03 OH 0,0150 Rp - Rp -
4 Mandor L.04 OH 0,0300 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B Bahan
1 Pasir Pasang M.14.b m³ 0,0160 Rp - Rp -
2 Portland Cement M.15 kg 5,8400 Rp - Rp -
Jumlah Harga Bahan Rp -
C Peralatan
1 - - - 0 Rp - Rp -
Jumlah Harga Peralatan Rp -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) Rp -
E Overhead + Profit 15% Rp -
E Harga Satuan Pekerjaan per-m² (D+E) Rp -
Acuan : AHSP 2016 Bidang Sumber Daya Air

P.04. e Plesteran tebal 1,5 cm, dengan mortar jenis PC-PP tipe S (mutu PP tertentu setara dengan campuran 1 PC : 3 PP)
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01.b OH 0,3840 Rp - Rp -
2 Tukang L.02 OH 0,1920 Rp - Rp -
3 Kepala Tukang L.03 OH 0,0190 Rp - Rp -
4 Mandor L.04 OH 0,0190 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B Bahan
1 Pasir Pasang M.14.b m³ 0,0300 Rp - Rp -
2 Portland Cement M.15 kg 7,7760 Rp - Rp -
Jumlah Harga Bahan Rp -
C Peralatan
1 - - - 0 Rp - Rp -
Jumlah Harga Peralatan Rp -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) Rp -
E Overhead + Profit 15% Rp -
E Harga Satuan Pekerjaan per-m² (D+E) Rp -
Acuan : AHSP 2016 Bidang Sumber Daya Air
P.07 Cerucuk dan pemasangan modul bronjong
P.07.a 1 m Panjang cerucuk kayu/dolken diameter 8 cm- 10 cm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L. 01.b OH 0,0750 Rp - Rp -
2 Tukang L. 02 OH 0,0250 Rp - Rp -
3 Mandor L. 04 OH 0,0080 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B Bahan
1 Kayu Cerucuk dia 8-10 cm M.16 m 1,0500 Rp - Rp -
Jumlah Harga Bahan Rp -
C Peralatan
1 Tripod tinggi 5 m E.47 Sewa-hari 0,0250 Rp - Rp -
2 Alat pancang Hammer 0,5 ton E.01.a Sewa-hari 0,0250 Rp - Rp -
Jumlah Harga Peralatan Rp -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) Rp -
E Overhead + Profit 15% Rp -
E Harga Satuan Pekerjaan per-m² (D+E) Rp -
Acuan : AHSP 2016 Bidang Sumber Daya Air
* Jika tidak menggunakan tripod/crane maka HSD peralatan = 0, dan koefisien pekerja (L.01) diubah menjadi 0,06
P.07.a2 1 m panjang cerucuk kayu/dolken diameter 10 cm - 12 cm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L. 01.b OH 0,0750 Rp - Rp -
2 Tukang L. 02 OH 0,0250 Rp - Rp -
3 Mandor L. 04 OH 0,0080 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B Bahan
1 Kayu Cerucuk dia 10-12 cm M. 17 m 1,05 Rp - Rp -
Jumlah Harga Bahan Rp -
C Peralatan
1 Tripod tinggi 5 m E.47 Sewa-hari 0,0250 Rp - Rp -
2 Alat pancang Hammer 0,5 ton E.01.a Sewa-hari 0,0250 Rp - Rp -
Jumlah Harga Peralatan Rp -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) Rp -
E Overhead + Profit 15% Rp -
E Harga Satuan Pekerjaan per-m² (D+E) Rp -
Acuan : AHSP 2016 Bidang Sumber Daya Air
* Jika tidak menggunakan tripod/crane maka HSD peralatan = 0, dan koefisien pekerja (L.01) diubah menjadi 0,06

A.3 PEKERJAAN BETON


Koefisien untuk analisa harga satuan pekerjaan pembuatan beton
B.01.a 1m3 beton untuk lantai kerja (bedding)
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L. 01.b OH 1,3200 Rp - Rp -
2 Tukang L. 02 OH 0,2200 Rp - Rp -
3 Kepala Tukang L. 03 OH 0,0020 Rp - Rp -
4 Mandor L. 04 OH 0,1320 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B Bahan
1 PC/Portland Cement M.15 kg 200,0000 Rp - Rp -
2 PB/Pasir Beton M.14.a m³ 0,5220 Rp - Rp -
3 Kr/Kerikil M.12 m³ 0,8620 Rp - Rp -
Jumlah Harga Bahan Rp -
C Peralatan
1 - - - - Rp - Rp -
Jumlah Harga Peralatan Rp -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) Rp -
E Overhead + Profit 15% Rp -
E Harga Satuan Pekerjaan per-m² (D+E) Rp -
Acuan : AHSP 2016 Bidang Sumber Daya Air NB : Bobot isi PB 1,4 ton/m³ Bobot isi KR 1, 35 ton/m³
B.05 1m3 beton mutu, f'c= 14,5 MPa (K175), slump (12±2) cm, w/c = 0,66 (a. Manual)
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L. 01.b OH 1,6500 Rp - Rp -
2 Tukang L. 02 OH 0,2750 Rp - Rp -
3 Kepala Tukang L. 03 OH 0,0280 Rp - Rp -
4 Mandor L. 04 OH 0,1650 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B Bahan
1 PC/Portland Cement M.15 kg 326,0000 Rp - Rp -
2 PB/Pasir Beton M.14.a kg 760,0000 Rp - Rp -
3 Kr/Krikil M.12 kg 1029,0000 Rp - Rp -
4 Air M.02 L 215,0000 Rp - Rp -
Jumlah Harga Bahan Rp -
C Peralatan
1 - ? - 0 Rp - Rp -
Jumlah Harga Peralatan Rp -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) Rp -
E Overhead + Profit 15% Rp -
E Harga Satuan Pekerjaan per-m³ (D+E) Rp -
Acuan : AHSP 2016 Bidang Sumber Daya Air

B.07 1m3 beton mutu, f'c = 19,3 MPa (K225), slump (12±2) cm, w/c = 0,58 (b. Menggunakan Molen)
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L. 01.b OH 1,3230 Rp - Rp -
2 Tukang L. 02 OH 0,1890 Rp - Rp -
3 Kepala Tukang L. 03 OH 0,0190 Rp - Rp -
4 Mandor L. 04 OH 0,1320 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B Bahan
1 PC/Portland Cement M.15 kg 371,0000 Rp - Rp -
2 PB/Pasir Beton M.14.a kg 698,0000 Rp - Rp -
3 Kr/Kerikil M.12 kg 1047,0000 Rp - Rp -
4 Air M.02 L 215,0000 Rp - Rp -
Jumlah Harga Bahan Rp -
C Peralatan
1 Molen E.29.b Sewa-hari 0,2500 Rp - Rp -
Jumlah Harga Peralatan Rp -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) Rp -
E Overhead + Profit 15% Rp -
E Harga Satuan Pekerjaan per-m³ (D+E) Rp -
Acuan : AHSP 2016 Bidang Sumber Daya Air NB : Bobot isi PB 1,4 ton/m³ Bobot isi KR 1, 35 ton/m³

B.17.a Pembesian 100 kg dengan besi polos atau ulir Analisa Per 1 Kg Besi Polos
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L. 01.b OH 0,7000 Rp - Rp -
2 Tukang L. 02 OH 0,7000 Rp - Rp -
3 Kepala Tukang L. 03 OH 0,0700 Rp - Rp -
4 Mandor L. 04 OH 0,0700 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B Bahan
1 Besi Beton M.55.d kg 105,0000 Rp - Rp -
2 Kawat Ikat M.67 kg 1,5000 Rp - Rp -
Jumlah Harga Bahan Rp -
C Peralatan
1 - - - 0 Rp - Rp -
Jumlah Harga Peralatan Rp -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) Rp -
E Overhead + Profit 15% Rp -
F Harga Satuan Pekerjaan per-100kg (D+E) Rp -
G Harga Satuan Pekerjaan per-1kg (D+E) Rp -
Acuan : AHSP 2016 Bidang Sumber Daya Air
B.21 Bekisting lantai
B.21.c 1 m² Bekisting untuk lantai permukaan beton biasa dengan papan ukuran 2/20 cm (tanpa pecah)
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L. 01.b OH 0,3000 Rp - Rp -
2 Tukang L. 02 OH 0,1500 Rp - Rp -
3 Kepala Tukang L. 03 OH 0,0150 Rp - Rp -
4 Mandor L. 04 OH 0,0300 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B Bahan
1 papan mall M. 12.a m³ 0,0140 Rp - Rp -
2 kayu 4 x 6 cm kelas III M. 15.a m³ 0,0030 Rp - Rp -
3 Paku campuran M. 26 kg 0,3000 Rp - Rp -
4 Minyak Bekisting M.129 L 0,2000 Rp - Rp -
Jumlah Harga Bahan Rp -
C Peralatan
1 - - - 0 Rp - Rp -
Jumlah Harga Peralatan Rp -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) Rp -
E Overhead + Profit 15% Rp -
F Harga Satuan Pekerjaan per-m² (D+E) Rp -
Acuan : AHSP 2016 Bidang Sumber Daya Air

B.21.e 1 m² perancah bekisting kayu dolken diameter 8 cm- 10 cm tinggi 4 m


No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L. 01.b OH 0,3400 Rp - Rp -
2 Tukang L. 02 OH 0,1700 Rp - Rp -
3 Kepala Tukang L. 03 OH 0,0170 Rp - Rp -
4 Mandor L. 04 OH 0,0340 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B Bahan
Kayu dolken diameter 8 cm - 10cm panjang 4
1 M.16 btg 1,4630 Rp - Rp -
m
2 Paku campuran M. 26 kg 0,3000 Rp - Rp -
Jumlah Harga Bahan Rp -
C Peralatan
1 - - - 0 Rp - Rp -
Jumlah Harga Peralatan Rp -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) Rp -
E Overhead + Profit 15% Rp -
F Harga Satuan Pekerjaan per-m² (D+E) Rp -
Acuan : AHSP 2016 Bidang Sumber Daya Air

B.23 Bekisting balok


B.23.c 1 m2 Bekisting balok beton biasa menggunakan kayu papan 2/20 cm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L. 01.b OH 0,3600 Rp - Rp -
2 Tukang L. 02 OH 0,1800 Rp - Rp -
3 Kepala Tukang L. 03 OH 0,0180 Rp - Rp -
4 Mandor L. 04 OH 0,0360 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B Bahan
1 papan mall M. 12.a m³ 0,0140 Rp - Rp -
2 kayu 4 x 6 cm kelas III M. 15.a m³ 0,0080 Rp - Rp -
3 Paku campuran M. 26 kg 0,3000 Rp - Rp -
4 Minyak Bekisting M.129 L 0,2000 Rp - Rp -
Jumlah Harga Bahan Rp -
C Peralatan
1 - - - 0 Rp - Rp -
Jumlah Harga Peralatan Rp -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) Rp -
E Overhead + Profit 15% Rp -
F Harga Satuan Pekerjaan per-m² (D+E) Rp -
Acuan : AHSP 2016 Bidang Sumber Daya Air
B.24 Bekisting kolom
B.24.c Bekisting kolom beton biasa dengan papan ukuran 2/20 cm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L. 01.b OH 0,3400 Rp - Rp -
2 Tukang L. 02 OH 0,1700 Rp - Rp -
3 Kepala Tukang L. 03 OH 0,0170 Rp - Rp -
4 Mandor L. 04 OH 0,0340 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B Bahan
1 papan mall M. 12.a m³ 0,0140 Rp - Rp -
2 kayu 4 x 6 cm kelas III M. 15.a m³ 0,0060 Rp - Rp -
3 Paku campuran M. 26 kg 0,3000 Rp - Rp -
4 Minyak Bekisting M.129 L 0,2000 Rp - Rp -
Jumlah Harga Bahan Rp -
C Peralatan
1 - - - 0 Rp - Rp -
Jumlah Harga Peralatan Rp -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) Rp -
E Overhead + Profit 15% Rp -
F Harga Satuan Pekerjaan per-m² (D+E) Rp -
Acuan : AHSP 2016 Bidang Sumber Daya Air
* Bahan digunakan lebih dari 1 (satu) kali yang ke-1, koefisisen 0,036 (papan) dan 0,170 (kayu)
yang ke-2, koefisisen menjadi 0,022 (papan) dan 0,009 (kkayu)
yang ke-3, koefisien menjadi 0,014 (papan) dan 0,006 (kayu)
yang ke-4, koefisien menjadi 0,011 (Papan) dan 0,004 (kayu)

B.25.c 1 m² Bekisting dinding beton biasa dengan papan ukuran 2/20 cm


No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L. 01.b OH 0,3600 Rp - Rp -
2 Tukang L. 02 OH 0,1800 Rp - Rp -
3 Kepala Tukang L. 03 OH 0,0180 Rp - Rp -
4 Mandor L. 04 OH 0,0360 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B Bahan
1 papan mall M. 12.a m³ 0,0140 Rp - Rp -
2 kayu 4 x 6 cm kelas III M. 15.a m³ 0,0050 Rp - Rp -
3 Paku campuran M. 26 kg 0,3000 Rp - Rp -
4 Minyak bekisting M.129 L 0,2000 Rp - Rp -
Jumlah Harga Bahan Rp -
C Peralatan
1 - ? - 0 Rp - Rp -
Jumlah Harga Peralatan Rp -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) Rp -
E Overhead + Profit 15% Rp -
E Harga Satuan Pekerjaan per-m² (D+E) Rp -
Acuan : AHSP 2016 Bidang Sumber Daya Air
* Bahan digunakan lebih dari 1 (satu) kali yang ke-1, koefisien 0,036 (Papan) dan 0,016 (kayu)
yang ke-2, koefisien menjadi 0,022 (Papan) dan 0,009 (kayu)
yang ke-3, koefisien menjadi 0,014 (Papan) dan 0,005 (kayu)
yang ke-4, koefisien menjadi 0,011 (Papan) dan 0,003 (kayu)

B.26.b Bekesting pondasi dan sloof beton biasa dengan papan ukuran 2/20 cm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L. 01.b OH 0,3000 Rp - Rp -
2 Tukang L. 02 OH 0,1500 Rp - Rp -
3 Kepala Tukang L. 03 OH 0,0150 Rp - Rp -
4 Mandor L. 04 OH 0,0300 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B Bahan
1 papan mall M. 12.a m³ 0,0140 Rp - Rp -
2 kayu 4 x 6 cm kelas III M. 15.a m³ 0,0090 Rp - Rp -
3 Paku campuran M. 26 kg 0,3000 Rp - Rp -
4 Minyak Bekisting M.129 L 0,2000 Rp - Rp -
Jumlah Harga Bahan Rp -
C Peralatan
1 - - - 0 Rp - Rp -
Jumlah Harga Peralatan Rp -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) Rp -
E Overhead + Profit 15% Rp -
E Harga Satuan Pekerjaan per-m² (D+E) Rp -
Acuan : AHSP 2016 Bidang Sumber Daya Air
* Bahan digunakan lebih dari 1 (satu) kali yang ke-1, koefisien 0,036 (Papan) dan 0,029 (kayu)
yang ke-2, koefisien menjadi 0,022 (Papan) dan 0,016 (kayu)
yang ke-3, koefisien menjadi 0,014 (Papan) dan 0,009 (kayu)
yang ke-4, koefisien menjadi 0,011 (Papan) dan 0,006 (kayu)
A.5 PEKERJAAN DEWATERING
D.01 Kistdam pasir/tanah
D.01.a 1 bh Kistdam pasir/tanah dibungkus karung plastik bagor (sebesar karung beras 25 kg) uk. 43 x 65 cm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L. 01.b OH 0,0400 Rp - Rp -
2 Mandor L. 04 OH 0,0040 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B Bahan
1 Karung plastik / bagor M.123.a bh 1,0000 Rp - Rp -
2 Tali rapia / plastik M.140 m 2,0000 Rp - Rp -
3 Pasir Urug M.14.a m³ 0,0120 Rp - Rp -
Jumlah Harga Bahan Rp -
C Peralatan
1 - - - 0 Rp - Rp -
Jumlah Harga Peralatan Rp -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) Rp -
E Overhead + Profit 15% Rp -
E Harga Satuan Pekerjaan per - buah (D+E) Rp -
Acuan : AHSP 2016 Bidang Sumber Daya Air
* Koef. Dihitung 50% jika penggunaan kistdam selesai, pasir dimanfaatkan kembali, gunakan HS pasir 100%

D.02 Kerangka kayu untuk 1 m³ kistdam pasir/tanah uk. 43 x 65 cm


No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L. 01.b OH 0,0500 Rp - Rp -
2 Tukang L. 02 OH 0,1000 Rp - Rp -
3 Mandor L. 04 OH 0,0050 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B Bahan
1 kayu 4 x 6 cm kelas III M. 15.a m³ 0,0364 Rp - Rp -
2 Paku campuran M. 26 kg 0,3250 Rp - Rp -
Jumlah Harga Bahan Rp -
C Peralatan
1 - - - 0 Rp - Rp -
Jumlah Harga Peralatan Rp -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) Rp -
E Overhead + Profit 15% Rp -
E Harga Satuan Pekerjaan per - 1 m³ (D+E) Rp -
Acuan : AHSP 2016 Bidang Sumber Daya Air
*Kayu kaso 8 batang, koefisien untuk pemakaian ke-1 (0,112), untuk ke-2 (0,0616) dan untuk ke-3 (0,0364) dan ke-4 (0,0239)

A.6 PEKERJAAN PINTU AIR


A.6.1 Biaya pemasangan
H.02 Pintu sorong kayu Lebar B = 1000 mm; H = 1000 mm; H1 =2100 mm dan TR 2900 mm (Daun Pintu Sedang)
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L. 01.b OH 9,0000 Rp - Rp -
2 Tukang L. 02 OH 4,5000 Rp - Rp -
3 Kepala Tukang L. 03 OH 0,4500 Rp - Rp -
4 Mandor L. 04 OH 0,9000 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B Bahan
Jumlah Harga Bahan Rp -
C Peralatan
1 Pintu air **) M.81xx buah 1,0000 Rp - Rp -
Jumlah Harga Peralatan Rp -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) Rp -
E Overhead + Profit 15% Rp -
E Harga Satuan Pekerjaan per - buah (D+E) Rp -
Acuan : AHSP 2016 Bidang Sumber Daya Air
A.4.6.1 PEKERJAAN KAYU
A.4.6.1.13 Pemasangan 1m3 kuda-kuda konvensional, kayu kelas I, II, dan III bentang 6 m
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L. 01.b OH 4,0000 Rp - Rp -
2 Tukang L. 02 OH 12,0000 Rp - Rp -
3 Kepala Tukang L. 03 OH 1,2000 Rp - Rp -
4 Mandor L. 04 OH 0,2000 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B Bahan
1 balok, kayu kelas II M. 19 m³ 1,1000 Rp - Rp -
2 Besi strip tebal 5 mm M. 43 kg 15,0000 Rp - Rp -
3 Paku 12 cm M. 26 kg 5,6000 Rp - Rp -
Jumlah Harga Bahan Rp -
C Peralatan
1 - - - - Rp - Rp -
Jumlah Harga Peralatan Rp -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) Rp -
E Overhead + Profit 15% Rp -
E Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
Acuan : AHSP 2016 Bidang Sumber Daya Air

A.4.6.1.15 Pemasangan 1m³ konstruksi gordeng, kayu kelas II


No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L. 01.b OH 6,7000 Rp - Rp -
2 Tukang L. 02 OH 20,1000 Rp - Rp -
3 Kepala Tukang L. 03 OH 2,0100 Rp - Rp -
4 Mandor L. 04 OH 0,3350 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B Bahan
1 Balok Kayu, kls II M. 19 m³ 1,1000 Rp - Rp -
2 Besi strip tebal 5 mm M. 43 kg 15,0000 Rp - Rp -
3 Paku 12 cm M. 26 kg 3,0000 Rp - Rp -
Jumlah Harga Bahan Rp -
C Peralatan
1 - - - 0 Rp - Rp -
Jumlah Harga Peralatan Rp -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) Rp -
E Overhead + Profit 15% Rp -
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
Acuan : AHSP 2016 Bidang Sumber Daya Air

A.4.6.1.16 Pemasangan 1m² rangka atap, kayu kelas II


No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L. 01.b OH 0,1000 Rp - Rp -
2 Tukang L. 02 OH 0,1000 Rp - Rp -
3 Kepala Tukang L. 03 OH 0,0100 Rp - Rp -
4 Mandor L. 04 OH 0,0050 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B Bahan
1 Kasau 4 x 6 cm M.33.d m³ 0,0140 Rp - Rp -
2 Paku Campuran M. 26 kg 0,2500 Rp - Rp -
Jumlah Harga Bahan Rp -
C Peralatan
1 - - - - Rp - Rp -
Jumlah Harga Peralatan Rp -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) Rp -
E Overhead + Profit 15% Rp -
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
Acuan : AHSP 2016 Bidang Sumber Daya Air
A.4.6.1.21 Pemasangan 1 m' lisplank 3 x 20 cm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L. 01.b OH 0,1000 Rp - Rp -
2 Tukang L. 02 OH 0,2000 Rp - Rp -
3 Kepala Tukang L. 03 OH 0,0200 Rp - Rp -
4 Mandor L. 04 OH 0,0050 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B Bahan
1 Papan Kayu kls II M. 18.a m³ 0,0108 Rp - Rp -
2 Paku 5 - 7 cm M. 26 Kg 0,1000 Rp - Rp -
Jumlah Harga Bahan Rp -
C Peralatan
1 - - - 0 Rp - Rp -
Jumlah Harga Peralatan Rp -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) Rp -
E Overhead + Profit 15% Rp -
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
Acuan : AHSP 2016 Bidang Sumber Daya Air

A.4.5.2 PEKERJAAN PENUTUP ATAP


A.4.5.2.32 Pemasangan 1m² atap genteng metal
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L. 01.b OH 0,2000 Rp - Rp -
2 Tukang L. 02 OH 0,1000 Rp - Rp -
3 Kepala Tukang L. 03 OH 0,0100 Rp - Rp -
4 Mandor L. 04 OH 0,0010 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B Bahan
1 Genteng metal M. 48 bh 1,3000 Rp - Rp -
2 Paku 5 - 7 cm M. 26 kg 0,2000 Rp - Rp -
Jumlah Harga Bahan Rp -
C Peralatan
1 - - - 0 Rp - Rp -
Jumlah Harga Peralatan Rp -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) Rp -
E Overhead + Profit 15% Rp -
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
Acuan : AHSP 2016 Bidang Sumber Daya Air

A.4.5.2.36 Pemasangan 1 m' nok genteng metal


No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L. 01.b OH 0,2500 Rp - Rp -
2 Tukang L. 02 OH 0,1500 Rp - Rp -
3 Kepala Tukang L. 03 OH 0,0150 Rp - Rp -
4 Mandor L. 04 OH 0,0130 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B Bahan
1 Nok genteng metal M. 48 m' 1,1000 Rp - Rp -
2 Paku 5 - 7 cm M. 26 kg 0,0500 Rp - Rp -
Jumlah Harga Bahan Rp -
C Peralatan
1 - - - 0 Rp - Rp -
Jumlah Harga Peralatan Rp -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) Rp -
E Overhead + Profit 15% Rp -
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
Acuan : AHSP 2016 Bidang Sumber Daya Air
A.4.7.1 PEKERJAAN PENGECATAN
A.4.7.1.4 Pengecatan 1 m² bidang kayu baru (1 lapis plamur, 1 lapis cat dasar 2 lapis cat penutup)
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L. 01.b OH 0,0700 Rp - Rp -
1 Tukang L. 02 OH 0,0090 Rp - Rp -
1 Kepala Tukang L. 03 OH 0,0060 Rp - Rp -
1 Mandor L. 04 OH 0,0030 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B Bahan
1 Cat Menie M. 47.a Kg 0,2000 Rp - Rp -
2 Plamur M. 20 Kg 0,1500 Rp - Rp -
3 Cat dasar M. 30 Kg 0,1700 Rp - Rp -
4 Cat penutup Kuas M. 33 Kg 0,2600 Rp - Rp -
5 Kuas M. 62 bh 0,0100 Rp - Rp -
6 Pengencer M. 52 Kg 0,0300 Rp - Rp -
7 Ampelas M. 53 Lbr 0,2000 Rp - Rp -
Jumlah Harga Bahan Rp -
C Peralatan
1 - - - 0 Rp - Rp -
Jumlah Harga Peralatan Rp -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) Rp -
E Overhead + Profit 15% Rp -
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
Acuan : AHSP 2016 Bidang Sumber Daya Air

A.4.7.1.10 Pengecatan 1 m² tembok baru (1 lapis plamur, 1 lapis cat dasar, 2 lapis cat penutup)
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L. 01.b OH 0,0200 Rp - Rp -
2 Tukang L. 02 OH 0,0630 Rp - Rp -
3 Kepala Tukang L. 03 OH 0,0063 Rp - Rp -
4 Mandor L. 04 OH 0,0030 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B Bahan
1 Plamur M. 20 Kg 0,1000 Rp - Rp -
2 Cat Dasar M. 30 Kg 0,1000 Rp - Rp -
3 Cat Penutup M. 33 Kg 0,2600 Rp - Rp -
Jumlah Harga Bahan Rp -
C Peralatan
1 - - - - Rp - Rp -
Jumlah Harga Peralatan Rp -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) Rp -
E Overhead + Profit 15% Rp -
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
Acuan : AHSP 2016 Bidang Sumber Daya Air

A.4.7.1.20 Pengecatan 1 m² permukaan baja galvanis secara manual 3 lapis


No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L. 01.b OH 0,4000 Rp - Rp -
2 Tukang L. 02 OH 0,8000 Rp - Rp -
3 Kepala Tukang L. 03 OH 0,0800 Rp - Rp -
4 Mandor L. 04 OH 0,0200 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B Bahan
1 Cat dasar M. 30 Kg 0,1100 Rp - Rp -
2 Cat antara M. 30 Kg 0,1700 Rp - Rp -
3 Cat penutup M. 33 Kg 0,0800 Rp - Rp -
4 Kuas M. 62 bh 0,0100 Rp - Rp -
5 Pengencer M. 52 Lbr 0,0100 Rp - Rp -
Jumlah Harga Bahan Rp -
C Peralatan
1 - - - 0 Rp - Rp -
Jumlah Harga Peralatan Rp -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) Rp -
E Overhead + Profit 15% Rp -
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
Acuan : AHSP 2016 Bidang Sumber Daya Air
A.8 PEKERJAAN LAIN-LAIN
Acuan : AHSP 2016 Bidang Sumber Daya Air

La.02.a Pembuatan direksi keet,los kerja dan gudang (1m² pembuatan direksi keet atap seng gelombang, dinding triplek,kaca nako)
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L. 01.b OH 1,2000 Rp - Rp -
2 Tukang Tembok/Batu L. 02 OH 0,4000 Rp - Rp -
3 Kepala Tukang Batu L. 03 OH 0,0400 Rp - Rp -
4 Mandor L. 04 OH 0,1200 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B Bahan
1 Kaso 4 x 6 cm m³ 0,3500 Rp - Rp -
2 Dinding triplek 4mm lbr 1,0000 Rp - Rp -
3 Paku kg 0,7500 Rp - Rp -
4 Seng gelombang lbr 0,3000 Rp - Rp -
5 Paku seng lkg 0,1000 Rp - Rp -
6 Pintu kayu m² 0,1000 Rp - Rp -
Jumlah Harga Bahan Rp -
C Peralatan
1 - ? - 0 Rp - Rp -
Jumlah Harga Peralatan Rp -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) Rp -
E Overhead + Profit 15% Rp -
F Harga Satuan Pekerjaan per-m² (D+E) Rp -
Acuan : AHSP 2016 Bidang Sumber Daya Air

A.5.1.1.27 Pemasangan 1 m Pipa PVC tipe AW ø 1"


No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L. 01.b OH 0,0360 Rp - Rp -
2 Tukang Pipa L. 02 OH 0,0600 Rp - Rp -
3 Kepala Tukang L. 03 OH 0,0060 Rp - Rp -
4 Mandor L. 04 OH 0,0020 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B Bahan
1 Pipa PVC ø 63 mm - m 1,2000 Rp - Rp -
2 Perlengkapan - % 35,0000 Rp - Rp -
Jumlah Harga Bahan Rp -
C Peralatan

Jumlah Harga Peralatan Rp -


D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) Rp -
E Overhead + Profit 15% Rp -
F Harga Satuan Pekerjaan per-m² (D+E) Rp -
Acuan : AHSP 2016 Bidang Sumber Daya Air
F. A.4.2.1 HARGA SATUAN PEKERJAAN BESI DAN ALUMUNIUM

Pembuatan 1 unit Dudukan Kemudi Pintu Air, Baja Profil UNP (Analisa Turunan dari A.4.2.1.4.)
` (ASUMSI ; tinggi tiang = 0,8 M ; bentang dudukan kemudi =1 M' ) A.4.2.1.4.a

Harga Satuan
No Uraian Kode Satuan Koefisien Jumlah Harga (Rp)
(Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A TENAGA
Pekerja L. 01.b OH 0,071 Rp - Rp -
Tukang Las Biasa L. 02 OH 1,561 Rp - Rp -
Kepala Tukang L. 03 OH 0,028 Rp - Rp -
Mandor L. 04 OH 0,028 Rp - Rp -
JUMLAH TENAGA KERJA Rp -

B BAHAN
Besi siku UNP 125.65.6.8 - Kg 44,22 Rp - Rp -
Besi plat baja M. 42 Kg 4,288 Rp - Rp -
Kawat las M. 51 Kg 5,53 Rp - Rp -
solar - Ltr 16,590 Rp - Rp -
baut HTB M10 - bh 8,000 Rp - Rp -
JUMLAH HARGA BAHAN Rp -
C PERALATAN
Las Listrik E. 11 Sewa/Hari 1,317 - Rp -
JUMLAH HARGA ALAT Rp -

D Jumlah (A+B+C) Rp -
E Overhead & Profit (Contoh 15 %) 15% x D Rp -
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp -
Acuan : AHSP 2013 Bidang Cipta Karya(A.4.2.1.4.)
T.15
Angkutan Material dan/atau Hasil Galian
T.15 Angkutan material dan/atau hasil galian
a). Secara manual
T.15.a.7 Mengangkut 1 m3 material atau hasil galian dengan jarak angkut 200 m
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L. 01.b OH 0,9500 Rp - Rp -
2 Mandor L. 04 OH 0,0475 Rp - Rp -
JUMLAH TENAGA KERJA Rp -
B Bahan
Jumlah Harga Bahan
C Peralatan
Jumlah Harga Peralatan
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) Rp -
E Overhead + Profit (Contoh 15%) 15% X D Rp -
F Harga Satuan Pekerjaan per-m³ (D+E) Rp -
Acuan : AHSP 2013 Bidang Sumber Daya Air

T.15d Konversi Berat Material Tanah Biasa kepada Jenis Material Lain

Angkutan material pada T.15a.1) - T.15a.11) adalah untuk material tanah lepas, maka konversi angkutan 1m3 material tanah tersebut terhadap material lainnya
dihitung berdasarkan perbandingan berat isi. Berdasarkan Tabel A.2 pada Bab 5 untuk berat isi lepas dari berbagai jenis material lain yang dapat diacu adalah
diantaranya: agregat halus/kasar, batu kali/belah dan pasir, sedangkan beberapa jenis material lainnya seperti kayu, PVC, plastik dan besi yang diteliti di laboratorium,
yang secara keseluruhan seperti terlihat pada Tabel A.4 berikut.
Tabel A.4 Berat isi Material
Berat isi material Berat isi contoh hitungan Tingkat
No. Jenis Material
(ton/m3) (ton/m3) Kemudahan
1 Tanah biasa * 1,00 - 1,20 1,10 1
2 Tanah gambut * 0,60 - 0,85 0,72 1
3 Agregat kasar * 1,236**-1,283 1,26 1
4 Agregat halus * 1,255 - 1,363 1,31 1
5 Split/koral/kerikil * 1,232 - 1,273 1,25 1
6 Batu kali * 0,960 - 0,971 0,97 1
7 Batu belah * 0,914 - 0,960 0,94 1
8 Pasir pasang * 1,243 - 1,316 1,28 1
9 Kayu 0,65 - 0,95 0,80 1
10 Plastik 0,60 - 0,75 0,68 1
11 PVC 0,50 - 1,20 0,85 0,9
12 HDPE 0,50 - 1,00 0,80 0,9
13 GIP 7,55 - 8,45 8,00 0,8
14 DCIP 7,50 - 8,65 8,00 0,8
15 Baja Profil 7,45 - 8,20 7,80 0,8
16 Besi beton 7,45 - 8,20 7,80 0,7
Keterangan: * Berat isi lepas, ** Hasil pemecah batu mulai dari 1,20 ton/m3
T.15d.1 Mengangkut 1 Zak material semen dengan jarak angkut 200 m
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Mengangkut 1 m3 material atau hasil
galian dengan jarak angkut 500 m T.15.a.7 M3 1 Rp -
(Analisa turunan)

0,05 x Rp - Rp -
1,1

B Jumlah Rp -
D Analisa Angkutan Per Zak (50 Kg) Rp -
Acuan : AHSP 2013 Bidang Sumber Daya Air
T.15d.2 Mengangkut 1 M3 material Pasir dengan jarak angkut 200 m
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Mengangkut 1 m3 material atau hasil
galian dengan jarak angkut 500 m T.15.a.7 M3 1 Rp -
(Analisa turunan)

1,28 x Rp - Rp -
1,1

B Jumlah Rp -
D Analisa Angkutan Per 1 M3 Rp -
Acuan : AHSP 2013 Bidang Sumber Daya Air

T.15d.3 Mengangkut 1 M3 material Agregat Kasar /Kora/Kerikil alami dengan jarak angkut 200 m

No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)


1 2 3 4 5 6 7
A Mengangkut 1 m3 material atau hasil
galian dengan jarak angkut 500 m T.15.a.7 M3 1 Rp -
(Analisa turunan)

1,26 x Rp - Rp -
1,1

B Jumlah Rp -
D Analisa Angkutan Per 1 M3 Rp -
Acuan : AHSP 2013 Bidang Sumber Daya Air

T.15d.4 Mengangkut 1 M3 material Batu Belah dengan jarak angkut 200 m

No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)


1 2 3 4 5 6 7
A Mengangkut 1 m3 material atau hasil
galian dengan jarak angkut 500 m T.15.a.7 M3 1 Rp -
(Analisa turunan)

0,94 x Rp - Rp -
1,1

B Jumlah Rp -
D Analisa Angkutan Per 1 M3 Rp -
Acuan : AHSP 2013 Bidang Sumber Daya Air

T.15d.5 Mengangkut 1 kg Besi Beton dengan jarak angkut 200 m

No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)


1 2 3 4 5 6 7
A Mengangkut 1 m3 material atau hasil
galian dengan jarak angkut 500 m T.15.a.7 M3 1 Rp -
(Analisa turunan)

0,7 x 0,001 x Rp - Rp -
1,1

B Jumlah Rp -
D Analisa Angkutan Per 1 Kg Rp -
Acuan : AHSP 2013 Bidang Sumber Daya Air
T.15d.6 Mengangkut 1 Kg Kayu dengan jarak angkut 200 m

No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)


1 2 3 4 5 6 7
A Mengangkut 1 m3 material atau hasil
galian dengan jarak angkut 500 m T.15.a.7 M3 1 Rp -
(Analisa turunan)

1 x 0,1 x Rp - Rp -
1,1

B Jumlah Rp -
D Analisa Angkutan Per 1 Kg Rp -
Acuan : AHSP 2013 Bidang Sumber Daya Air

T.15d.7 Mengangkut 1 Kg Pipa PVC dengan jarak angkut 200 m

No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)


1 2 3 4 5 6 7
A Mengangkut 1 m3 material atau hasil
galian dengan jarak angkut 500 m T.15.a.7 M3 1 Rp -
(Analisa turunan)

0,7 x 0,1 x Rp - Rp -
1,1

B Jumlah Rp -
D Analisa Angkutan Per 1 Kg Rp -
Acuan : AHSP 2013 Bidang Sumber Daya Air

T.15d.8 Mengangkut 1 m3 Tanah datang dengan jarak angkut 200 m

No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)


1 2 3 4 5 6 7
A Mengangkut 1 m3 material atau hasil
galian dengan jarak angkut 500 m T.15.a.7 M3 1 Rp -
(Analisa turunan)

0,7 x 1 x Rp - Rp -
1,1

B Jumlah Rp -
D Analisa Angkutan Per 1 M3 Rp -
Acuan : AHSP 2013 Bidang Sumber Daya Air
HARGA SATUAN DASAR (HSD)
KOTA SINGKAWANG TAHUN ANGGARAN 2018
No Uraian Satuan Kode Harga (Rp)
1 2 3 4 Wilayah I

I UPAH PEKERJA

1 Pekerja OH L. 01.b 0,00


2 Tukang OH L. 02 0,00
3 Kepala Tukang OH L. 03 0,00
4 Mandor OH L. 04 0,00
5 Juru Ukur OH L. 05 0,00
6 Pembantu Juru Ukur OH L. 06 0,00

II BAHAN/MATERIAL
B. BAHAN PENGISI
1 Batu pecah 10-15 cm M³ M. 07.b 0,00
2 Batu pecah 1-2 cm M³ M.12 0,00
3 Pasir Beton M³ M.14.a 0,00
4 Pasir Pasang (Halus) M³ M.14.b 0,00
5 Pasir Urug M³ M.14.a 0,00
6 Semen PC 50 kg Zak M.15 0,00
kg 0,00
7 Tanah Datang M³ M. 02.a 0,00
8 Air Liter M.02 0,00

C. BAHAN KAYU
1 Ky. klas II Mabang uk. 7/7 - 4 M ( tdk ketam ) batang M. 19 0,00
m3 M. 19 0,00
2 Ky klas III uk. 4/6 - 4 M ( tdk ketam) batang M.33.d 0,00
m3 M.33.d 0,00
3 Papan kayu klas II (mabang) tdk ketam m3 M. 18.a 0,00
4 Papan mal klas III keping M.35.e 0,00
m3 M.35.e 0,00
5 Kayu cerucuk /dolken ø 4 - 6 - Pj. 4 M Btg M.37 0,00
6 Kayu cerucuk /dolken ø 8 - 10 - Pj. 4 M Btg M.16 0,00
7 Kayu cerucuk /dolken ø12 - Pj. 8 M Btg M. 17 0,00

D. BAHAN CAT
1 Amplas Lbr M. 53 0,00
2 Plamur kayu Platon Woof Filter kaleng M. 20 0,00
3 Cat Dasar kg M. 30 0,00
4 Cat Penutup (Weather Shield) kaleng M. 33 0,00
5 Thiner ND kaleng M. 52 0,00
6 Meni kg M. 47.a 0,00
7 Kuas 4" Prima Clasik Bh M. 62 0,00

E. BAHAN BESI DAN ALUMINIUM


1 Besi Tulangan Beton 10 mm ulir Batang M.55.d 0,00
2 Kawat baja/bendrat 1 Kg M.67 0,00
3 Kawat Beronjong kg M.68 0,00
4 Besi Siku kg M.54.g 0,00
5 Baja Siku kg - 0,00
6 Besi plat baja kg - 0,00
F Baut
1 Besi strip 5 mm kg M. 43.h 0,00
2 Kawat Las 1 Bks M.69 0,00
kg M.69 0,00
3 Baut HTB M 10 M2 0,00

G BAHAN PENGGANTUNG
1 Paku campuran 2" - 5 " 1 Kg M.71.b 0,00
2 Paku 12 cm 1kg M. 26 0,00

H BAHAN ATAP
1 Genteng Metal Lbr M. 48 0,00
2 Nok bubungan genteng metal Bh M. 48 0,00

I BAHAN TRIPLEK

J BAHAN SANITASI
1 Pipa PVC dia 1" 1 Batang M.103 0,00

K BAHAN BAKAR MINYAK (TANPA KEUNTUNGAN)

L BAHAN PABRIKASI LAINNYA (PRACETAK)


1 Pintu Air Ukuran sedang Buah M.81xx 0,00
2 Concrete Mixer (molen) Sewa-hari E.29.b 0,00
3 Jack Hammer Sewa-hari E.14.a 0,00
4 Las Listrik Sewa-hari E.22 0,00
5 Minyak Bekisting L M.129 0,00
6 Tripod tinggi Sewa-hari E.47 0,00
7 Alat pancang + Hammer Sewa-hari E.01.a 0,00
8 Karung plastik / bagor bh M.123.a 0,00
9 Tali rapia / plastik bh M.140 0,00
10 Palu/Godam (Baja Keras) bh To.16 0,00
11 Pahat Beton (Baja Keras) bh To.15 0,00
12 Waterpass Sewa-hari E.50 0,00
13 Linggis (Baja Keras) bh To.15 0,00
14 Theodolith Sewa-hari E.43a 0,00
15 Papan Nama Pekerjaan Unit - 0,00
16 Biaya Uji Kubus/ Silender Buah - 0,00
17 Pelat Prasasti Ls - 0,00
18 Pintu Air Pembagi/ Pembuang Set - 0,00
19 Pembuatan Job Mix Formula Beton Ls - 0,00
20 Stek Baut 10 mm, P = 20 CM Buah - 0,00
21 Tiang Kemudi Buah - 0,00
22 Setang Kemudi Buah - 0,00
Spesifikasi Teknis l Peningkatan D.I. Sijangkung 2018

PENJELASAN
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN

Keterangan :
Spesifikasi teknis dibuat oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) berdasarkan jenis pekerjaan yang
akan dilelangkan, tidak mengarah dengan ketentuan :
1. Kepada merk/produk tertentu, tidak menutup kemungkinan digunakannya produksi dalam
negeri; Penyedia jasa harus melindungi pejabat pembuat komitmen dari tuntutan atas paten,
lisensi, serta hak cipta yang melekat pada barang, bahan, dan jasa yang digunakan atau yang
disediakan penyedia jasa untuk pelaksanaan pekerjaan.
2. Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional;
a. Apabila ada perbedaan antara standar yang disyaratkan dengan standar yang diajukan
oleh penyedia jasa, penyedia jasa harus menjelaskan secara tertulis kepada direksi
pekerjaan, sekurang-kurangnya 28 (dua puluh delapan) hari sebelum direksi pekerjaan
menetapkan setuju atau tidak.
b. Dalam hal direksi pekerjaan menetapkan bahwa standar yang diajukan penyedia jasa
tidak menjamin secara subtansial sama atau lebih tinggi dari standar yang disyaratkan,
maka penyedia jasa harus tetap memenuhi ketentuan standar yang disyaratkan dalam
dokumen lelang.
c. Dalam spesifikasi agar menggunakan sebanyak mungkin standar nasional (SNI, SII,
SKSNI, dsb) untuk barang, bahan dan jasa/pengerjaan/pabrikasi dari edisi atau revisi
terakhir, atau standar internasional (ISO,dsb)/standar Negara asing (ASTM,dsb)
padanannya (equivalen) yang secara subtantif sama atau lebih tinggi dari standar
nasional yang disyaratkan. Apabila standar nasional untuk barang, bahan, dan
pengerjaan/jasa/pabrikasi tertentu belum ada, dapat dipergunakan standar
internasional atau standar Negara asing.
d. Standar satuan ukuran yang digunakan pada dasarnya adalah MKS (meter, kilogram,
second), sedangkan penggunaan standar satuan ukuran lain, dapat digunakan sepanjang
hal tersebut tidak dapat dielakkan.
3. Metode pelaksanaan harus logis, realistik dan dapat dilaksanakan;
4. Jadwal waktu pelaksanaan harus sesuai dengan metoda pelaksanaan;
5. Mencantumkan macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama minimal yang diperlukan
dalam pelaksanaan pekerjaan;
6. Mencantumkan syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan;
7. Mencantumkan syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk;
8. Mencantumkan kritetia kinerja produk (output performance) yang diinginkan;
9. Mencantumkan tata cara pengukuran dan tata cara pembayaran.

1
Spesifikasi Teknis l Peningkatan D.I. Sijangkung 2018

10. Spesifikasi dapat terdiri dari tetapi tidak terbatas pada :


 Lingkup Pekerjaan.
 Pekerjaan-pekerjaan yang tidak termasuk kontrak.
 Spesifikasi Umum.
 Spesifikasi Khusus.
 Spesifikasi untuk masing-masing jenis pekerjaan.

PASAL 1
PERATURAN DAN PERSYARATAN

Dalam pelaksanaan pekerjaan ini peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan sebagaimana


tercantum dalam :
a. Untuk Konstruksi Beton berlaku Peraturan Konstruksi Beton Bertulang Revisi AHSP 2015.
b. Untuk Konstruksi Kayu berlaku Peraturan Konstruksi Kayu SNI 2002
c. Peraturan Daerah terkait.
d. UU/ PP tentang Galian C.
e. N0.029/T/BM/1999 Lampiran No. 6 Keputusan Direktur Jenderal Bina Marga
No.76/KPTS/Db/1999 Tanggal 20 Desember 1999.
f. Peraturan Portland Cement (SII 0013-81).
g. Spesifikasi Bahan Bangunan SKSNI S-04-1989-F, SKSNI S-04-1988-F- SKSNI S-04-1989-
F.4.1.
h. SNI 03-2847-2002.
i. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) menggunakan Analisa Harga Satuan Pekerjaan
(AHSP) Sumber Daya Air & Cipta Karya 2016. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut ini :

2
Spesifikasi Teknis l Peningkatan D.I. Sijangkung 2018

KODE
NO URAIAN SATUAN KETERANGAN
AHSP

A Pekerjaan Tanah Secara Manual


Pekerjaan Tanah Secara Manual A.1.1
AHSP Pembersihan dan Pengupasan Permukaan Tanah T.01
1 1 m2 tebas tebang berupa memotong dan membersihkan lokasi dari tanaman/tumbuhan diameter < 15 cm M2 T.01.b AHSP PU 2016 ; SDA

B AHSP uitzet trase


Pasang 1 m' profil melintang galian tanah saluran dan pasang bouwplank
1 Pasang 1 m' Bouwplank M' T.02.b.2 AHSP PU 2016 ; SDA

C Galian Tanah
Galian Tanah Biasa T.06
1 1m3 galian tanah biasa sedalam ≤ 1 m M3 T.06.a.1 AHSP PU 2016 ; SDA

D Timbunan dan Pemadatan


1 1m3 timbunan tanah atau urugan tanah kembali M3 T.14.a1 AHSP PU 2016 ; SDA
2 1m3 timbunan pasir sebagai bahan pengisi M3 T.14.c1 AHSP PU 2016 ; SDA

E Angkutan material
Angkutan material dan/atau hasil galian T.15
Angkutan material dan/atau hasil galian untuk jarak horizontal (datar) T.15.a
1 Mengangkut 1 m3 material atau hasil galian dengan jarak angkut 500 m M3 T.15.a.10 AHSP PU 2016 ; SDA
Mengangkut 1 Zak material semen dengan jarak angkut 500 m (Analisa turunan) Zak T.15d.1 AHSP PU 2016 ; SDA
Mengangkut 1 M3 material Pasir dengan jarak angkut 500 m (Analisa turunan) M3 T.15d.2 AHSP PU 2016 ; SDA
Mengangkut 1 M3 material Agregat Kasar /Kora/Kerikil alami dengan jarak angkut 500 m (Analisa turunan) M3 T.15d.3 AHSP PU 2016 ; SDA
Mengangkut 1 M3 material Batu Belah dengan jarak angkut 500 m (Analisa turunan) M3 T.15d.4 AHSP PU 2016 ; SDA
Mengangkut 1 kg Besi Beton dengan jarak angkut 500 m (Analisa turunan) kg T.15d.5 AHSP PU 2016 ; SDA
Mengangkut 1 Kg Kayu dengan jarak angkut 500 m (Analisa turunan) kg T.15d.6 AHSP PU 2016 ; SDA
Mengangkut 1 Kg Pipa PVC dengan jarak angkut 500 m (Analisa turunan) kg T.15d.7 AHSP PU 2016 ; SDA
Mengangkut 1 m3 Tanah Datang dengan jarak angkut 500 m (Analisa turunan) M3 T.15d.8 AHSP PU 2016 ; SDA

F PEKERJAAN PASANGAN
PEKERJAAN PASANGAN A.2
Pasangan batu dengan mortar PC-PP (1 m³) P.01
Mortar tipe S (untuk mutu PP tertentu setara dengan campuran 1 PC : 3 PP) P.01.b
1 Manual M3 P.01.b.1 AHSP PU 2016 ; SDA
2 Menggunakan molen M3 P.01.b.2 AHSP PU 2016 ; SDA
3 Bongkar 1m3 pasangan batu (manual) M3 P.01.e.2) AHSP PU 2016 ; SDA
4 Bongkar 1m3 pasangan batu dengan Jack Hammer M3 P.01.e.3) AHSP PU 2016 ; SDA
1 m2 Pekerjaan siaran dengan mortar jenis PC-PP P.03
5 Siaran dengan mortar jenis PC-PP tipe S (mutu PP tertentu setara dengan campuran 1 PC : 3 PP) M3 P.03.b AHSP PU 2016 ; SDA

G PEKERJAAN PLESTERAN
Pekerjaan plesteran dengan mortar jenis PC-PP(1 m²) P.04
1 Plesteran tebal 1cm, dengan mortar jenis PC-PP tipe S (untuk mutu PP tertentu setara dengan campuran 1 PC : 3 PP) M2 P.04.b AHSP PU 2016 ; SDA
2 Plesteran tebal 1,5 cm, dengan mortar jenis PC-PP tipe S (mutu PP tertentu setara dengan campuran 1 PC : 3 PP) M2 P.04. e AHSP PU 2016 ; SDA

H PEKERJAAN PASANGAN BATU BRONJONG

I PEKERJAAN CERUCUK / DOLKEN


Cerucuk dan pemasangan modul bronjong P.07
1 1 m Panjang cerucuk kayu/dolken diameter 8 cm- 10 cm M' P.07.a AHSP PU 2016 ; SDA
2 1 m panjang cerucuk kayu/dolken diameter 10 cm - 12 cm M' P.07.a2 AHSP PU 2016 ; SDA

I PEKERJAAN BAR SCREEN

J PEKERJAAN BETON
PEKERJAAN BETON A.3
1 1m3 beton untuk lantai kerja (bedding) M3 B.01.a AHSP PU 2016 ; SDA
2 1m3 beton mutu, f'c= 14,5 MPa (K175), slump (12±2) cm, w/c = 0,66 (a. Manual) M3 B.05 AHSP PU 2016 ; SDA
3 1m3 beton mutu, f'c = 19,3 MPa (K225), slump (12±2) cm, w/c = 0,58 (b. Menggunakan Molen) M3 B.07 AHSP PU 2016 ; SDA
4 Pembesian 100 kg dengan besi polos atau ulir Analisa Per 1 Kg Besi Polos M3 B.17.a AHSP PU 2016 ; SDA
PEKERJAAN BEKISTING
Bekisting lantai B.21
5 1 m² Bekisting untuk lantai permukaan beton biasa dengan papan ukuran 2/20 cm (tanpa pecah) M2 B.21.c AHSP PU 2016 ; SDA
6 1 m² perancah bekisting kayu dolken diameter 8 cm- 10 cm tinggi 4 m * (untuk lantai mercu) M2 B.21.e AHSP PU 2016 ; SDA
Bekisting balok B.23
7 1 m2 Bekisting balok beton biasa menggunakan kayu papan 2/20 cm M2 B.23.c AHSP PU 2016 ; SDA
Bekisting kolom B.24
8 Bekisting kolom beton biasa dengan papan ukuran 2/20 cm M2 B.24.c AHSP PU 2016 ; SDA
9 1 m² Bekisting dinding beton biasa dengan papan ukuran 2/20 cm M2 B.25.c AHSP PU 2016 ; SDA
10 Bekesting pondasi dan sloof beton biasa dengan papan ukuran 2/20 cm M2 B.26.b AHSP PU 2016 ; SDA

K PEMANCANGAN

L DEWATERING
PEKERJAAN DEWATERING A.5
Kistdam pasir/tanah D.01
1 1 bh Kistdam pasir/tanah dibungkus karung plastik bagor (sebesar karung beras 25 kg) uk. 43 x 65 cm Buah D.01.a AHSP PU 2016 ; SDA
2 Kerangka kayu untuk 1 m³ kistdam pasir/tanah uk. 43 x 65 cm M3 D.02 AHSP PU 2016 ; SDA

M PINTU AIR
PEKERJAAN PINTU AIR A.6
Biaya pemasangan A.6.1
1 Pintu sorong kayu Lebar B = 1000 mm; H = 1000 mm; H1 = 2100 mm dan TR = 2900 mm Unit H.02 AHSP PU 2016 ; SDA

N PEKERJAAN KAYU
PEKERJAAN KAYU A.4.6.1
1 Pemasangan 1m3 kuda-kuda konvensional, kayu kelas I, II, dan III bentang 6 m M3 A.4.6.1.13 AHSP PU 2016 ; SDA
2 Pemasangan 1m³ konstruksi gordeng, kayu kelas II M3 A.4.6.1.15 AHSP PU 2016 ; SDA
3 Pemasangan 1m² rangka atap, kayu kelas II M3 A.4.6.1.16 AHSP PU 2016 ; SDA
4 Pemasangan 1 m' lisplank 3 x 20 cm M' A.4.6.1.21 AHSP PU 2016 ; SDA

O BAHAN PENUTUP
PEKERJAAN PENUTUP ATAP A.4.5.2
1 Pemasangan 1m² atap genteng metal M2 A.4.5.2.32 AHSP PU 2016 ; SDA
2 Pemasangan 1 m' nok genteng metal M' A.4.5.2.36 AHSP PU 2016 ; SDA

P FINISHING PERMUKAAN
PEKERJAAN PENGECATAN A.4.7.1
1 Pengecatan 1 m² bidang kayu baru (1 lpais plamur, 1 lapis cat dasar 2 lapis cat penutup) M2 A.4.7.1.4 AHSP PU 2016 ; SDA
2 Pengecatan 1 m² tembok baru (1 lapis plamur, 1 lapis cat dasar, 2 lapis cat penutup) M2 A.4.7.1.10 AHSP PU 2016 ; SDA
3 Pengecatan 1 m² permukaan baja galvanis secara manual 3 lapis M2 A.4.7.1.20 AHSP PU 2016 ; SDA

Q LAIN - LAIN
1 Pembuatan direksi keet,los kerja dan gudang (1m² pembuatan direksi keet atap seng gelombang, dinding triplek,kaca nako) M2 La.02.a AHSP PU 2016 ; SDA

2 Pemasangan 1 m Pipa PVC tipe AW ø 1" M A.5.1.1.27 AHSP PU 2016 ; SDA


3 Pembuatan 1unit Dudukan Kemudi Pintu Air, Baja Profil UNP (Analisa Turunan dari A.4.2.1.4.) Unit A.4.2.1.4.a AHSP PU 2016 ; SDA

3
Spesifikasi Teknis l Peningkatan D.I. Sijangkung 2018

PASAL 2
URAIAN PEKERJAAN

1. UMUM
a. Uraian Pekerjaan
Paket Pekerjaan Peningkatan Irigasi 2018, Pembangunan Pintu air dan Saluran di Kota
Singkawang ini meliputi pekerjaan : Pembersihan lokasi, Pekerjaan Kisdam dan Saluran
Pengelak, Galian Tanah, Urugan Pasir, Pemancangan Cerucuk, Rabat Beton (K-225),
Pekerjaan Bangunan Air, Saluran Sekunder, Plesteran, Pekerjaan Atap, Pengecatan dan
Pekerjaan Melansir Material.
b. Lokasi Pekerjaan
Daerah Irigasi Sijangkung, Kel. Sijangkung, Kec. Singkawang Selatan Kota Singkawang.
c. Jenis Pekerjaan
Bangunan yang dikerjaan di lokasi tersebut terdiri :
- Bangunan Air ( 1 Bendung ).
- Saluran Sekunder.

2. PERSYARATAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN


a. Air
Air yang dipergunakan tidak boleh mengandung minyak, asam alkali, garam-garam organis
atau lainnya yang dapat merusak beton. Air yang dipergunakan untuk adukan beton
konstruksi harus menurut sesuai memenuhi ASTM C1602 M.
b. Tanah Timbun/Tanah Urug
Tanah yang dipergunakan untuk pekerjaan timbunan harus bersih dari tanah humus
maupun akar kayu serta rumput, bebas sampah dan bebas dari bahan-bahan organis.
c. Pasir/Agregat Halus
Pasir yang dipergunaan dapat berupa pasir alam hasil dari desintegrasi alami batuan atau
dapat berupa hasil pemecahan batu dari alat mekanis. Agregat halus harus terdiri dari butir-
butir yang tajam dan keras. Butir-butir agregat halus harus bersifat kekal, artinya tidak
pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan. Agregat halus
tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% (ditentukan terhadap berat kering) yang
diartikan dengan lumpur adalah bagian-bagian yang dapat melalui ayakan , 0,0063 mm.
Apabila kadar lumpur lebih dari 5%, maka agregrat halus harus dicuci. Pasir laut tidak boleh
dipakai sebagai agregat halus untuk semua mutu beton, kecuali dengan petunjuk-petunjuk
dari lembaga pemeriksaan bahan-bahan yang diakui.
d. Kerikil/Agregat Kasar
Agregat untuk beton harus memenuhi salah satu dari ketentuan beriku;
4
Spesifikasi Teknis l Peningkatan D.I. Sijangkung 2018

- Agregat normal : ASTM C33M - Agregat ringan : ASTM C330M


Pengecualian : Agregat yang telah terbukti melalui pengujian atau penggunaan nyata dapat
menghasilkan beton dengan kekuatan dan keawetan yang baik dan disetujui oleh instansi
tata bangunan.
Ukuran maksimum nominal agregat kasar harus tidak melebihi :
- 1/5 jarak terkecil antara sisi cetakan, ataupun
- 1/3 ketebalan slab, ataupun
- ¾ jarak bersih minimum antara tulangan atau kawat, bundle tulangan atau tendon
prategang, atau selongsong.
e. Semen
Semen yang digunakan harus semen yang bermutu tinggi (semen Tipe I), berat dan
volumenya tidak kurang dari ketentuan yang tercantum pada zak semen. Pada umumnya
tidak terjadi pembatuan atau bongkah-bongkah kecil.
Semen untuk kontruksi beton bertulang dipakai jenis-jenis semen yang memenuhi
ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang ditentukan.
Pemakaian semen untuk setiap campuran dapat ditentukan dengan ukuran isi atau berat .
ukuran semen tidak boleh mempunyai kesalahan lebih dari, 2,5%.
f. Baja tulangan
Baja tulangan untuk penulangan beton yang digunakan harus bebas dari kotoran-kotoran
lemak, kulit giling, karat lepas dan bahan-bahan lain yang dapat mengurangi daya lekat
beton terhadap baja tulangan.
Diameter baja tulangan yang digunakan harus sesuai dengan diameter yang ditentukan
dalam gambar-gambar rencana atau gambar detail.
Jika ternyata dalam pemeriksaan Direksi, diameter hasil dimaksudkan tidak sesuai dengan
diameter besi yang akan dipakai, maka pemakaiannya harus dikonsultasikan terlebih dahulu
dengan Direksi.
Penyimpangan penggunaan baja tulangan dari ketentuan-ketentuan yang berlaku
dinyatakan tidak dapat diterima.
Mutu baja tulangan menggunakan fy 3900 untuk ∅ > 13 mm dan fy 2400 untuk ∅ < 10 mm.
g. Kayu
Kayu yang digunakan harus kayu yang memenuhi persyaratan seperti yang tercantum
dalam Peraturan SK SNI 03-xxxx-2000.
Kayu yang digunakan harus kayu yang berkualitas baik, tidak mempunyai cacat-cacat seperti
mata kayu, celah-celah susut pinggir dan cacat lainnya tidak boleh menggunakan hati kayu.
h. Bahan-bahan Lain
Semua bahan-bahan bangunan yang akan dipakai dan belum disebutkan disini akan
ditentukan pada waktu penjelasan pekerjaan atau pada waktu pelaksanaan pekerjaan.

5
Spesifikasi Teknis l Peningkatan D.I. Sijangkung 2018

Semua bahan-bahan yang dimasukkan untuk dipakai harus ditunjukkan terlebih dahulu
kepada Direksi untuk diperiksa guna mendapatkan izin pemakaiannya.
Semua bahan-bahan bangunan yang tidak ditunjukkan kepada Direksi atau ditolak oleh
Direksi, tidak dibenarkan pemakaiannya dan harus dibawa keluar lokasi segera mungkin.

3. LINGKUP PEKERJAAN
a. Pekerjaan Pembersihan Lokasi
Pekerjaan pembersihan adalah pada lokasi/lapangan pekerjaan maupun lokasi untuk jalan
masuk peralatan agar dapat ditempuh langsung dengan mudah. Semua daerah yang
ditempati bangunan atau yang dilewati jalur bangunan dibersihkan sesuai petunjuk Direksi.
Pembersihan meliputi pembersihan pohon-pohon, sampah dan bahan lain yang menganggu
pelaksanaan pekerjaan. Hasil pembersihan itu harus ditempatkan diluar tempat kerja atau
dibuang, kecuali ada ketentuan lain sesuai petunjuk Direksi.

b. Pekerjaan Kisdam dan Saluran Pengelak


Pekerjaan Kisdam merupakan pekerjaan dengan membuat bangunan sementara berupa
tanggul, bangunan/ saluran pengelak untuk memindahkan aliran air sehingga tidak
menggenangi lokasi pekerjaan dan membongkar/ membersihkannya bila pekerjaan telah
diseslesaikan. Kisdam pada pekerjaan ini dibangun dengan Kisdam Pasir dan saluran
pengelak. Kisdam Pasir dibuat dengan cara Pasir dimasukan ke dalam karung-karung dan
menggunakan penahan yaitu kerangka kayu agar bangunan tidak rubuh, fungsinya agar
bangunan air utama tidak terkena aliran air yang bisa mengurangi mutu struktur.
Terkadang area tergenang oleh rembesan maupun menampung air hujan, pemborong
menggunakan pompa air untuk mengeringkannya sehingga area masih kering dan masih
bisa untuk membuat bangunan air. Dibuat saluran pengelak, agar sistem pengairan utama
tidak terganggu akibat pekerjaan ini, karena aliran sungai dibendung oleh kisdam pasir.
Sehingga masyarakat di sekitar tidak terkena dampak akibat penutupan aliran sungai oleh
kisdam. Bila Pekerjaan bangunan utama telah selesai, Kontraktor diwajibkan
membersihkan/ membongkar sisa-sisa bangunan kisdam, sampai benar-benar tidak ada yang
tersisa dari bangunan kisdam, setelah itu air dapat dialirkan kembali seperti semula.

c. Pekerjaan Galian Tanah


Semua galian harus dilaksanakan sesuai dengan gambar dan syarat-syarat yang ditentukan
menurut keperluan. Sebelum memulai pekerjaan galian tanah, pekerjaan pematangan tanah
sudah siap dilaksanakan. Lebar, dalam dan bentuk galian tanah harus dikerjakan sesuai
dengan ukuran yang tercantum dalam gambar rencana. Pekerjaan galian tanah dilakukan
secara manual dengan ukuran 30 x 20 cm.

6
Spesifikasi Teknis l Peningkatan D.I. Sijangkung 2018

Terhadap kemungkinan adanya air di dasar galian, baik pada waktu penggalian maupun
pada waktu pekerjaan pondasi harus disediakan pompa air atau pompa yang jika diperlukan
dapat bekerja terus menerus, untuk menghindari tergenangnya air pada dasar galian.
Kontraktor harus memperhatikan pengamanan terhadap dinding tepi galian agar tidak
longsor dengan memberikan suatu dinding penahan atau penunjang sementara atau lereng
yang cukup.
Kontraktor wajib memperhatikan pengamanan terhadap bangunan lain yang berada dekat
sekali dengan lubang galian yaitu dengan memberikan penunjang sementara pada bangunan
tersebut sehingga dapat dijamin bangunan tersebut tidak akan mengalami kerusakan.
Bagian-bagian yang akan diurug kembali harus diurug dengan tanah yang bersih bebas dari
segala kotoran dan memenuhi syarat-syarat sebagai tanah urug. Pelaksanaanya secara
berlapis-lapis diratakan dan dipadatkan.
Galian tanah harus pada ketentuan yang ditunjukkan dalam gambar yang telah disetujui
oleh Direksi, termasuk pemindahan ketentuan pembuangan atau penimbunan apabila galian
tersebut digunakan kembali. Apabila tidak ditunjukkan pada gambar, galian tanah harus
diukur untuk mendapatkan gambaran pasti atau menggunakan ketentuan lain yang paling
baik tingkat dan ukurannya dan disetujui Direksi.
Sisa tanah hasil galian yang tidak dipakai harus disingkirkan dan dibuang kelokasi yang
telah ditentukan. Pembuangan tanah ini harus segera dilakukan setelah pekerjaan galian
agar tidak terjadi penumpukan tanah disekitar lokasi pekerjaan.
Tanah hasil galian akan dipergunakan kembali untuk pekerjaan selanjutnya harus diletakkan
dan ditempatkan sedemikian rupa agar memudahkan penggunaan selanjutnya dan tidak
menganggu pekerjaan lainnya.

d. Urugan Pasir
Pasir yang digunakan harus bersih, bebas dari segala kotoran dan gumpalan-gumpalan
tanah liat, lumpur dan bahan-bahan organis lainnya.
Pemadatan lapisan pasir uruh dilakukan lapis demi lapis maksimum 15 cm, hingga mencapai
tebal yang ditentukan, setiap lapisan pasir harus rata dan disirami dengan air secukupnya
hingga diperoleh kepadatan maksimum.

e. Pemasangan Cerucuk
Pondasi cerucuk adalah salah satu jenis pondasi yang biasanya diaplikasikan didaerah
dengan kondisi tanah yang kurang stabil dimana umumnya dengan jenis tanah lumpur
ataupun tanah gambut dengan elevasi muka air yang cukup tinggi. Dalam menganalisa
pemancangan cerucuk mengacu pada acuan Acuan Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP)
Sumber Daya Air 2016.

7
Spesifikasi Teknis l Peningkatan D.I. Sijangkung 2018

- Persyaratan Bahan
 Kulit kayu untuk bahan cerucuk tidak perlu dikupas.
 Cerucuk kayu yang digunakan dapat berupa batang kayu atau hasil olahan.
 Diameter cerucuk kayu adalah 8 /10 mm.
 Panjang kayu adalah 4 m.
- Penentuan Lokasi
 Pasang patok-patok ukur untuk menentukan lebar dan panjang pondasi.
 Tentukan tempat kedudukan tiang-tiang cerucuk yang akan dipancang dan diberi
tanda dengan menggunakan patok-patok.
- Penyiapan Tanah Dasar
 Bersihkan tanah dasar yang dapat menganggu pelaksanaan.
 Ratakan lahan dengan penyiapan lahan tanpa bakar.
 Bila muka air mencapai permukaan tanah, maka timbun tanah dasar sehingga muka
tanah timbunan diatas muka air.
- Pelaksanaan
Pemancangan cerucuk dengan tenaga manusia yaitu :
 Runcingkan bagian ujung bawah cerucuk kayu agar mudah menembus ke dalam
tanah.
 Pasang perancah atau platform sedemikian rupa sehingga orang dapat dengan
mudah memukuk kepala tiang pada ketinggian tertentu.
 Ratakan bagian ujung tiang yang akan dipukul dan beri topi tiang.
 Tegakkan tiang cerucuk dan masukkan sedikit ke dalam tanah agar dapat dipukul
dengan stabil dan tetap tegak lurus.
 Pukul tiang dengan palu pemukul pada ujung atas cerucuk yang sudah diberi topi
sampai kedalaman rencana.

4. Rabat Beton (K-225)


Bahan :
- Kerikil yang digunakan kerikil sungai yang memenuhi persyaratan.
- Pasir yang dipakai adalah pasir sungai.
- Semen yang dipakai adalah Portland Cement.
- Air yang digunakan diperoleh dari PAM atau sumur gali dengan syarat bahwa air
tersebut bersih dan harus memenuhi persyaratan.
- Baja tulangan harus memenuhi persyaratan.
- Papan cetakan/mal beton kayu kelas II

8
Spesifikasi Teknis l Peningkatan D.I. Sijangkung 2018

Alat :
- Alat gali biasa (cangkul, sekop).
- Beton molen (concret mixer) untuk membuat adukan beton.
- Keranjang dan peralatan lainnya
Standar pekerjaan :
Semua bahan dan kontruksi apabila tidak diberi catatan khusus harus memenuhi standar
yang berlaku. Untuk rabat beton menggunakan mutu beton K-225 untuk pekerjaan kolom
beton, ring balok beton rumah pintu air dan saluran menerus. Mutu beton K-225 untuk
pekerjaan lantai pintu air, pilar, dinding sayap, balok dudukan pintu air, jembatan inspeksi,
balok pondasi saluran sayap, lantai saluran sayap, dinding saluran sayap.
Pelaksanaan :
Sebelum dilakukan penggalian tanah pengawas lapangan diwajibkan memeriksa gambar
kerja, kondisi lapangan dan diadakan pengukuran.
Hasil galian harus rapih, dimensi, kemiringan dan kedalaman harus sesuai dengan gambar
rencana. Galian harus dijaga agar tidak tergenang air akibat air tanah atau air tanah. Apabila
perlu kontraktor harus menurap dan menyokong agar galian tidak longsor.
Timbunan atau urugan kembali harus dipadatkan lapis demi lapis dan diberi air secukupnya,
pemadatan dimungkinkan dengan menggunakan stamper. Sisa galian yang tidak terpakai
untuk timbunan harus dibuang ketempat lain yang ditentukan bersama-sama pengawas dan
direksi.
Sebelum diberi pasangan harus dilaksanakan urug pasir yang dipadatkan dengan trimbisan
seberat 5 kg dan disiram air sehingga padat. Tebal lapisan pasir urug 5 cm, permukaan
galian yang akan diberi pasir urug harus bersih dari segala kotoran dan benda organik
lainnya.
Bekisting/cetakan harus kuat dan tidak terutama pada saat pengecoran beton.
Pengecoran dilakukan pada saat cuaca baik dan tidak hujan. Sebelum pengecoran kontraktor
diwajibkan meminta ijin pengawas dan direksi untuk diperiksa.
Setelah selesai pengecoran beton dibiarkan mengering dan selama proses pengeringan beton
selalu dibasahi atau digenangi dengan air.

5. Pekerjaan Bangunan Air


a. Lingkup pekerjaan
Lingkup pekerjaan pintu air meliputi pekerjaan Pintu air Pembilas dan Pintu Air Intake
b. Persyaratan Bahan
- Pintu Saluran Air untuk pintu pembuangan
- Papan Belian (untuk daun pintu)
- Kayu Belian (untuk skoning daun pintu)

9
Spesifikasi Teknis l Peningkatan D.I. Sijangkung 2018

- Besi Baja padat yang dibubut (untuk tiang kemudi)


- Besi Bulat dengan alas dan bearing untuk (kemudi pintu)
c. Pintu Intake
- Plat baja t = 6 mm (untuk daun pintu)
- Besi siku 60x60x6 (untuk kusen pintu dan tiang pintu)
- Besi D13 untuk pegangan pintu
d. Pelaksanaan
Pekerjaan ini dilaksanakan sesuai dengan standar spesifikasi dari bahan yang digunakan
sesuai dengan petunjuk dari direksi.
Pekerjaan pintu air dapat dilaksanakan bilamana bidang yang akan dikerjakan telah disetujui
oleh direksi. Dan dalam melaksanakan pekerjaan ini harus mengikuti pula semua petunjuk
dalam gambar terutama pada gambar detail dan gambar potongan mengenai ukutan
tebal/tinggi peil dan bentuk profilnya.

6. Pekerjaan Saluran Sekunder


a. Galian Tanah Biasa
Galian Biasa adalah penggalian tanah dengan menggunakan tenaga manusi atau alat berat
seperi Excavator PC 100 / PC 200 (tergantung kebutuhan). Penyedia jasa harus melakukan
penggalian ini dengan mengikuti gambar rencana.
Cara Pelaksanaan
 Galian tanah biasa yang tidak dapat dipakai sebagai bahan urugan harus dibuang ke
luar areal kerja.
 Material dari hasil galian yang akan digunakan sebagai bahan urugan harus
mendapat persetujuan dari direksi.
 Setiap material yang berlebih untuk kebutuhan bahan urugan tersebut harus dibuan
oleh penyedia jasa ke lokasi yang ditentukan oleh direksi.
 Penyedia Jasa harus bertanggungjawab untuk seluruh pengaturan, perolehan ijin
untuk pembuangan material dari pemilik tanah dimana pembuangan dilakukan.
 Penyedia jasa dalam melaksanakan pekerjaan galian harus diusahakan cukup aman
dari longsoran terlebih pada tempat alat berat berpijak.
 Apabila pekerjaan selesai maka penyedia jasa harus memberitahukan kepada direksi
untuk pemeriksaan.
b. Pasangan Batu Kali/Gunung 1 : 4
Pekerjaan Pasangan batu adalah pekerjaan pasangan batu kali / gunung dengan
menggunakan campuran semen pasir yang dibentuk sesuai dengan gambar Pelaksanaan.
Cara Pelaksanaan :
 Batu yang dipakai harus batu yang bersih dan keras dan telah disetujui oleh Direksi.

10
Spesifikasi Teknis l Peningkatan D.I. Sijangkung 2018

 Pasir yang digunakan harus yang baik dan telah disetujui Direksi.
 Spesi/adukan pekerjaan pasangan batu harus dari campuran semen dan pasir dengan
perbandingan volume 1 pc : 4 psr dengan menggunakan concrete mixer.
 Pasangan batu harus tersusun sedemikian rupa sehingga antara batu dengan batu
terisispesi secara homogeen, sehingga batu-batu tersebut tidak saling berhimpitan /
bersentuhan.Susunan batu raen (batu muka) harus mempunyai jarak (lebar nat
antara 1-2 cm)
c. Plesteran 1;4
Pekerjaan Plesteran adalah pekerjaan plestran pada bagian atas dari dinding, ujungujung
saluran pasangan batu yang sesuai dengan gambar pelaksanaan
Cara Pelaksanaan :
 Pasir yang digunakan harus yang baik dan telah disetujui Direksi.
 Spesi/adukan pekerjaan plesteran harus dari campuran semen dan pasir dengan
perbandingan volume 1 pc : 4 psr dengan menggunakan concrete mixer.
 Pekerjaan plesteran dikerjakan secara dua lapis sampai ketebalan 2 cm. Apabila tidak
diperintahkan lain pasangan harus diplester pada bagian atas dari dinding, ujung-
ujung saluran pasangan, dan untuk 0,10 m dibawah trepi atas dinding atau sesuai
dengan yang tertera dalam gambar.
 Pekerjaan Plesteran 1 : 3 harus rata, lurus, halus dan rapi sehingga bagian atas dari
dinding, ujung-ujung saluran pasangan batu permukaan tertutupi.
d. Urugan Tanah
Yang dimaksud dengan pekerjaan urugan tanah hasil galian adalah pekerjaan menimbun
dengan menggunakan bahan urugan dari hasil galian pada bagian konstruksi saluran dengan
tenaga manusia (Manual) kemudian dipadatkan dengan alat bantu.

Cara Pelaksanaan :
 Material urugan diambil dari hasil galian yang telah disetujui oleh pihak direksi.
 Tanah hasil galian dihampar dan dipadatkan dengan menggunakan alat bantu.
 Ukuran serta ketinggian disesuaikan dengan gambar kerja dan disetujui oleh pihak
direksi.

7. Pekerjaan Plesteran
Bahan
- Semen Portland harus memenuhi persyaratan.
- Pasir yang dipergunakan harus memenuhi persyaratan.
- Semen yang dipergunakan harus memenuhi persyaraan.
- Air yang dipergunakan adalah air yang berasal dari PDAM dan harus bersih.

11
Spesifikasi Teknis l Peningkatan D.I. Sijangkung 2018

Pelaksanaan
Pemakaian plesteran harus disesuaikan dengan jenis dan macam pekerjaan sesuai dengan
perbandingan adukan yaitu PC : 3 PP.
Pekerjaan ini dilaksanakan sesuai dengan standar spesifikasi dari bahan dan campuran yang
digunakan sesuai dengan petunjuk dari direksi lapangan.
Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana bidang yang akan dikerjakan disetujui oleh
pengawas. Dan dalam melaksanakan pekerjaan ini harus mengikuti pula semua petunjuk
dalam gambar arsitektur, terutama pada gambar detail dan gambar potongan mengenai
ukuran tebal/tinggi peil dan bentuk profilnya.
Semua jenis adukan tersebut, masing-masing harus disiapkan sedemikian rupa sehingga
selalu dalam keadaan baik dan belum mengering. Campuran adukan tersebut dapat diaduk
memakai mesin pengaduk atau secara manual sesuai dengan petunjuk pengawas dan
diusahankan agar jarak waktu pencampuran dengan pemasangan tidak melebihi 30 menit
terutama untuk pencampuran kedap air.
Plesteran yang retak, bergelembung-gelembung, terjadi pengotoran atau perubahan warna,
tidak akan diterima. Plesteran tersebut harus dibersihkan dan diganti dengan adukan
plesteran yang sesuai dengan spesifikasi dan mendapat persetujuan dari pengawas.
Tambalan tersebut harus sesuai dengan tekstur dan warna hasil pekerjaan yang ada semula.
Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar dan tidak
terlalu tiba-tiba, dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali trlihat kering dan
melindungi dari terik panas matahari langsung dengan bahan penutup yang bisa mencegah
penguapan air secara cepat.

8. Pekerjaan Atap
Lingkup pekerjaan
Lingkup pekerjaan atap meliputi pekerjaan kuda-kuda atap, rangka atap, penutup atap,
bumbungan atap dan pekerjaan lisplank.
Persyaratan Bahan
- Kayu kelas II
- Seng BJLS 0,2
- Papan Belian
- Pelaksanaan
Pekerjaan ini dilaksanakan sesuai dengan standar spesifikasi dari bahan yang digunakan
sesuai dengan petunjuk dari direksi.
Pekerjaan atap dapat dilaksanakan bilamana bidang yang akan dikerjakan telah disetujui
oleh direksi. Dan dalam melaksanakan pekerjaan ini harus mengikuti pula semua petunjuk

12
Spesifikasi Teknis l Peningkatan D.I. Sijangkung 2018

dalam gambar terutama pada gambar detail dan gambar potongan mengenai ukutan
teba/tinggi peil dan bentuk profilnya.

9. Pekerjaan Pengecatan
a. Pekerjaan pengecatan baru boleh dilaksanakan setelah :
- Dinding/bagian yang akan dicat selesai diperiksa dan disetujui oleh Direksi.
- Bagian yang retak sudah diperbaiki dan yang kotor sudah dibersihkan.
- Dinding/bagian yang akan dicat harus kering dan tidak berdebu.
- Didahului dengan membuat percobaan pengecatan pada dinding/bagian yang akan
dicat.
- Pekerjaan pengecatan harus dikerjakan oleh tenaga ahli dengan mengikuti semua
petunjuk dari pabrik cat yang bersangkutan. Cat yang digunakan harus berada di
dalam kaleng-kaleng yang masih disegel, tidak pecah/bocor dan mendapat
persetujuan Direksi.
Bahan :
Produk = Untuk Cat tembok setara Metrolite, untuk cat kilat setara Nippon
Paint atau Platoon
Warna = Ditentukan kemudian
Kualitas = Baik
b. Pengecatan Kayu
Cat kayu harus diaduk sebelum dan selama pengecatan, bila tidak dilakukan pewarna akan
mengendap dan menghasilkan warna yang tidak merata dan mengurangi perlindungan pada
kayu. Permukaan yang akan dicat harus bersih dari debu dan kotoran. Sebelum dicat seluruh
bidang pengecatan didempul terlebih dahulu.Pengecatan Rangka Atap Semua kuda-kuda,
gording, dan kasau reng diresidu sampai merata sesuai dengan petunjuk Direksi.

10. Pekerjaan Melansir Material


Pemindahan material dalam jumlah banyak/besar harus menggunakan alat untuk
mempermudah pekerjaan. Sedangkan pemindahan materaial juga dapat dilakukan secara
manual atau dengan tenaga manusia tanpa menggunakan alat bantu. Material dipindahkan
ke tempat yang aman, terhindar dari hujan, panas matahari, badai dll.

13
Spesifikasi Teknis l Peningkatan D.I. Sijangkung 2018

PASAL 3
PENJELASAN RKS DAN GAMBAR

1. Kontraktor wajib meneliti semua Gambar dan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
termasuk tambahan dan perubahannya yang dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan
Pekerjaan (Aanwijzing) bila ada.
2. Bila gambar tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), maka yang mengikat
/ berlaku adalah ketentuan yang ada dalam RKS. Bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar
yang lain, maka gambar yang mempunyai skala yang besar yang berlaku.
3. Bila perbedaan-perbedaan tersebut menimbulkan keragu-raguan sehingga dalam pelaksanaan
dikhawatirkan menimbulkan kesalahan, maka kontraktor wajib menanyakan kepada Konsultan
Pengawas.
4. Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus menyediakan :
- Tenaga kerja/tenaga ahli yang cukup memadai dengan jenis pekerjaan yang akan
dilaksanakan.
- Alat-alat bantu seperti beton molen, vibrator, pompa air, alat-alat pengangkut dan
peralatan lain yang diperlukan guna kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
- Untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan di lokasi, maka Pelaksana harus menyediakan
kantor dengan perlengkapannya, gudang tempat penyimpanan bahan-bahan dan alat-alat
bekerja serta los kerja tempat mengerjakan bahan-bahan.
- Mobilisasi alat-alat yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan dilapangan dilaksanakan
dengan baik.
- Penyediaan bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap pekerjaan yang
akan dilaksanakan tepat pada waktunya.
- Pekerjaan pasang papan nama proyek yang dibuat harus dapat dilihat dengan jelas.

PASAL 4
RENCANA KERJA

1. Sebelum memulai pekerjaan yang nyata di lapangan, kontraktor wajib membuat rencana
pekerjaan pelaksanaan dan bagian-bagian pekerjaan berupa Barchart dan Kurva S yang telah
mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi/ Konsultan Pengawas.
2. Konsultan Pengawas/Direksi akan menilai prestasi pekerjaan kontraktor berdasarkan rencana
kerja tersebut.

14
Spesifikasi Teknis l Peningkatan D.I. Sijangkung 2018

PASAL 5
KUASA KONTRAKTOR DI LAPANGAN

1. Di lapangan, kontraktor wajib menunjuk seorang kuasa kontraktor atau biasa disebut
PELAKSANA LAPANGAN yang cakap untuk memimpin pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan di
lapangan dan mendapat kuasa penuh dari kontraktor, berpendidikan minimal STM Bangunan
berpengalaman 3 tahun. Penunjukan atau penugasan pelaksana lapangan ditujukan kepada
Pemberi Tugas serta Direksi sebagai tembusan.
2. Dengan adanya pelaksana lapangan tidak berarti bahwa kontraktor lepas tanggung jawab
sebagian maupun keseluruahan kewajibannya.
3. Kontraktor wajib memberi tahu secara tertulis kepada Direksi, nama dan jabatan pelaksana
lapangan untuk mendapat persetujuan.
4. Bila kemudian hari menurut Direksi ternyata pelaksana lapangan kurang mampu atau kurang
cakap memimpin pekerjaan, maka akan diberitahukan kepada kontraktor secara tertulis untuk
mengganti pelaksana lapangan tersebut.

PASAL 6
TEMPAT TINGGAL / DOMISILI KONTRAKTOR

1. Untuk menjaga kemungkinan diperlukannya kerja diluar jam kerja (lembur) apabila terjadi hal-
hal yang mendesak, kontraktor wajib memberitahukan secara tertulis kepada Direksi.
2. Alamat kontraktor diharapkan tidak berpindah-pindah selama pekerjaan. Bila terjadi perubahan
alamat, kontraktor wajib segera memberitahukan secara tertulis paling lambat dalam waktu 1 x
24 jam kepada Direksi.

PASAL 7
PENJAGAAN KEAMANAN LAPANGAN PEKERJAAN

1. Kontraktor wajib menjaga keamanan di lapangan terhadap barang-barang milik proyek.


2. Bila terjadi kehilangan bahan-bahan bangunan yang telah dipasang atau belum menjadi
tanggung jawab kontraktor dan tidak akan diperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambahan.
3. Apabila terjadi kebakaran yang disebabkan oleh kelalaian kontraktor, kontraktor bertanggung
jawab atas akibatnya, baik yang berupa barang-barang maupun keselamatan jiwa. Untuk itu
kontraktor harus menyediakan alat pemadam kebakaran yang siap dipakai yang ditempatkan
pada tempat yang mudah dijangkau.

15
Spesifikasi Teknis l Peningkatan D.I. Sijangkung 2018

PASAL 8
JAMINAN DAN KESELAMATAN KERJA

1. Kontraktor diwajibkan menyediakan obat-obatan menurut syarat-syarat pertolongan pertama


pada kecelakaan (P3K) yang selalu dalam keadaan siap digunakan di lapangan untuk mengatasi
segala kemungkinan musibah bagi semua petugas dan pekerja lapangan.
2. Segala sesuatu yang menyangkut jaminan sosial dan keselamatan para pekerja wajib diberikan
oleh kontraktor sesuai dengan peraturan yang berlaku.

PASAL 9
SITUASI DAN UKURAN

1. Situasi
a. Kontraktor wajib meneliti situasi tapak, terutama keadaan bangunan, sifat dan luasnya
pekerjaan dan hal-hal lain yang dapat mempengaruhi harga penawaran.
b. Kesalahan atau kekurangtelitian kontraktor dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan
untuk mengajukan tuntutan.
2. Ukuran
a. Ukuran satuan yang digunakan disini semuanya dinyatakan dalam cm, kecuali ukuran
untuk baja yang dinyatakan dalam inch dan mm.
b. Pedoman titik lantai ±0,00 sesuai dengan gambar rencana.

PASAL 10
SYARAT-SYARAT PEMERIKSAAN BAHAN BANGUNAN

1. Semua bahan bangunan yang didatangkan harus memenuhi syarat-syarat yang telah
ditentukan.
2. Bahan bangunan yang telah didatangkan kontraktor di lapangan pekerjaan tetapi ditolak
pemakaiannya oleh Direksi karena tidak memenuhi syarat yang ditentukan harus segera
dikeluarkan dari lokasi lapangan dalam waktu selambatnya 2 x 24 jam terhitung dari jam
penolakan.
3. Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan kontraktor tetapi ditolak oleh Direksi
karena tidak memenuhi syarat maka pekerjaan tersebut harus segera dihentikan dan yang sudah
terpasang segera dibongkar atas biaya kontraktor.

16
Spesifikasi Teknis l Peningkatan D.I. Sijangkung 2018

PASAL 11
PEMERIKSAAN PEKERJAAN

1. Sebelum memulai pekerjaan lanjutannya yang apabila pekerjaan sebelumnya telah selesai, akan
tetapi belum diperiksa oleh Direksi maka kontraktor wajib meminta persetujuan kepada Direksi
dan apabila disetujui maka pekerjaan tersebut dapat dilanjutkan.
2. Bila permohonan pemeriksaan itu dalam waktu 2 x 24 jam tidak dipenuhi Direksi, kontraktor
dapat meneruskan pekerjaannya dan bagian yang seharusnya diperiksa dianggap telah disetujui
Direksi.
3. Bila kontraktor melanggar pasal 1 ayat ini, Direksi berhak menyuruh bongkar bagian pekerjaan
untuk diperbaiki. Biaya pembongkaran dan pemasangan kembali menjadi tanggung jawab
kontraktor.

PASAL 12
PEKERJAAN TAMBAH KURANG

1. Tugas mengerjakan pekerjaan tambah/kurang diberitahukan secara tertulis oleh


Direksi/Konsultan Pengawas serta persetujuan Pemberi Tugas.
2. Pekerjaan tambah/kurang hanya berlaku bila memang nyata-nyata ada perintah tertulis dari
Direksi/Konsultan Pengawas atau atas persetujuan Pemberi Tugas.
3. Biaya pekerjaan tambah/kurang akan diperhitungkan berdasarkan pemeriksaan bersama dan
nilai kontrak yang pembayarannya diperhitungkan bersama dengan pembayaran terakhir.
4. Untuk pekerjaan tambah/kurang yang harga satuannya tidak tercantum dalam harga satuan
pekerjaan dalam penawaran, harga satuannya akan ditentukan lebih lanjut oleh
Direksi/Konsultan Pengawas bersama-sama kontraktor dengan persetujuan Pemberi Tugas.

5. Adanya pekerjaan tambah tidak dapat dijadikan alasan penyebab keterlambatan penyerahan
pekerjaan, tetapi Direksi/Konsultan Pengawas dapat mempertimbangkan perpanjangan waktu
karena adanya pekerjaan tambah tersebut.

PASAL 13
KETENTUAN TAMBAHAN DAN PENUTUP

1. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam rencana kerja dan syarat teknis ini bila dipandang
perlu dapat disempurnakan pada saat penjelasan pekerjaan (aanwijzing) dan setelah menjadi
risalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini.

17
Spesifikasi Teknis l Peningkatan D.I. Sijangkung 2018

2. Kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan harus melengkapi dan menyediakan peralatan


tambahan yang diperlukan, walaupun tidak digambarkan atau disebutkan dalam Rencana Kerja
dan Syarat-syarat ini sehingga dapat bekerja dengan baik dan dapat dipertanggung jawabkan.
3. Setiap item pekerjaan baru yang akan dimulai, Kontraktor wajib memberitahukan seminggu
sebelum pelaksanaan pekerjaan tersebut dan telah mendapat persetujuan dari pengawas
lapangan/direksi tentang metode kerja dan bahan serta peralatan yang akan digunakan.
4. Permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan dan diperlukan penyelesaian di lapangan akan
dibicarakan bersama semua pihak yang terkait untuk mendapatkan kesepakatan bersama demi
kesempurnaan pekerjaan. Bila terjadi perubahan dari pekerjaan harus mendapatkan persetujuan
terlebih dahulu dari Direksi Proyek sebelum dapat dilaksanakan.
5. Segala kerusakan yang timbul akibat adanya pelaksanaan pekerjaan, misalnya kerusakan jalan
akibat mobilisasi maupun kerusakan lainnya yang nyata-nyata akibat pelaksanaan pekerjaan ini,
maka Kontraktor wajib mengadakan perbaikan atas beban biaya Kontraktor.

Demikian persyaratan Teknis / Bestek pekerjaan ini dibuat untuk diketahui dan dilaksanakan
sebagaimana mestinya dengan penuh rasa tanggung jawab.

Singkawang, April 2018


Dibuat Oleh :
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kota Singkawang

Awang Dicko M., S.Si, MIDS, M.Eng


NIP. 19781209 200604 1 009

18

Вам также может понравиться