Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh :
Selly Widiana 140210103091
Moch. Ichwan T. 140210103092
Fiqih Zahra 140210103093
1.3 Tujuan
1. Untukmengetahuipengertianevolusiprimata.
2. Untukmengetahui proses perkembanganprimataprimitifmenuju primata
maju.
3. Untukmengetahui data-data terkaitevolusiprimata.
4. Untukmengetahui proses radiasiprimata.
5. Untukmengetahuimakhluk-makhlukpraHomo sapiens.
6. Untukmengetahuisejarahmanusia.
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 EvolusiPrimata
Pada evolusi primata merupakan salah satu contoh evolusi dengan data
yang “cukup lengkap”. Teori evolusi yang hanya didasarkan atas adanya fosil
tidak pernah dapat menerangkan dengan lengkap apa yang terjadi di masa lampau.
Oleh karena itu untuk mempelajari evolusi suatu organisme, biasanya para ahli
menggunakan data organisme yang masih hidup hingga kini.Dalam hal ini, yang
dilakukan para ahli ialah melihat perubahan struktur dari organisme-organisme
yang paling erat kekerabatan dengan organisme sasaran yang diteliti. Dengan
mengaitkan perubahan-perubahan suatu ciri, maka dapat ditarik kesimpulan
mengenai apa yang terjadi dimasa silam. Dalam hal ini, untuk menjelaskan
evolusi manusia, digunakan pendekatan pada golongan primata.
Salah satu definisi evolusi adalah merupakan suatu ilmu yang mempelajari
perubahan yang berangsur-angsur menuju ke arah yang sesuai dengan masa dan
tempat. Pada dasarnya evolusi tidak untuk membuktikan apakah suatu jenis
berasal dari jenis yang lain. Memang menurut Darwin, suatu organisme berasal
dari organisme lain. Tetapi pembuktian bahwa sustu jenis berasal dari jenis yang
lain tidak pernah dapat dibuktikan. Yang dipelajari dalam evolusi adalah proses
perubahannya.
Primata muncul sekitar 70 juta tahun yang lalu seiring dengan punahnya
dinosaurus.Setidaknya, itulah fosil tertua yang pernah ditemukan dari primata.
Sekarang, ordo primatadibagi menjadi dua sub ordo, yakni Prosimian(meliputi
lemur, tarsius, dll) dan Antropoid(kera, monyet, manusia). Prosimian yang dahulu
mendominasi primata, sekarang semakin tersingkir dan akhirnya menjadi endemik
beberapa daerah seperti Madagaskar. Dengan pemisahan garis filogenetik, maka
cabang dari Anthropoidea ada 3: monyet, kera, dan Hominid(manusia). Monyet
pertama muncul kira-kira 50 juta tahun lalu.Awal mulanya, monyet dunia baru
muncul dari cabang primata kuno, dan belakangan monyet dunia lama
berevolusisebagai garis keturunan terpisah.Garis keturunan yang tersisa setelah
pemisahan monyet disebut garis Hominoid.
George Gaylord Simpson menyarankan pengelompokan garis itu ke
superfamilia Hominoidea. Pengelompokan itu mencakup: Hylobatidae(kera kecil),
Pongidae(kera besar), Hominidae(manusia). Namun, belakangan ini para
taksonom cenderung tidak membedakan lagi antara kera kecil dan kera besar.Kera
kecil mencakup siamang alias gibbon dan kerabatnya.Kera besar contohnya
gorila, simpanse, dan orangutan. Simpanse punya 2 spesies dan beberapa
subspesies (masih kontroversi), sementara itu orangutan dan gorila hanya punya 1
spesies, namun orangutan punya 2 spesies: P. pygmaeus pygmaeus, dan P.
pygmaeus abelli. Manusia modern juga hanya memiliki 1 spesies, yakni Homo
sapiens.Fosil kera primitif yang pernah ditemukan kira-kira berusia 35 juta tahun
dan dinamakan Aegyptopithecus, yakni “kera fajar”.Karena itu merupakan garis
keturunan hominoid, maka kera tersebut adalah nenek moyang bersama kera dan
manusia.Divergensi antara kera purba dan manusia diduga terjadi sekitar 7 atau 8
tahun yang lalu.
Pada awal mulanya, primata mengadaptasikan kehidupan arboreal. Dan
pada sendi bahu yang sangat fleksibel pada monyet dan kera memudahkan mereka
untuk berayun-ayun dari pohonyang satu ke pohon yang lain. Terdapat tipe
lokomosi seperti itu disebut brachiasi (dari kata Latin brachia/brachium untuk
lengan). Pengemukanya yaitu Sir Arthur Keith,yang menyadari keuntungan
lokomosi itu di hutan. Modifikasi lainnya adalah pergeseran mata ke tengah
wajah, sehingga citra dari kedua mata dapat menumpuk ditengah dan
menghasilkan citra yang lebih baik.Kebanyakan primata memiliki pegangan
tangan dan kaki yang kuat dan fleksibel.Namun, kemampuan itu telah tereduksi
hampir seratus persen pada primata bipedal yang plantigrad, seperti umat
manusia.
Hampir semua primata dari yang paling tua sampai yang paling baru ini,
memiliki tangan dengan ibu jari yang dapat berputar.Hal ini sangat
menguntungkan bukan saja untuk memegang objek, namun melakukan
manipulasi dan modifikasi lingkungan.Apalagi, dengan perkembangan neokorteks
(cerebrum) yang amat pesat, hal ini memberikan jalan lapang untuk
perkembangannya. Tangan yang telah “terbebaskan” dari peralihan cara hidup
dari arboreal ke non arboreal nampaknya telah banyak berperan dalam
komunikasi yang lebih baik diantara spesiesnya, dan karena itu mendorong
perkembangan interaksi kelompok, berbicara, dan akhirnya penciptaan budaya.
Pada waktusekarang tidak dapat mengetahui dengan pasti mengenai apa
yang terjadi pada masa lalu. Maka oleh karena itu, digunakan data fosil dan data
dari organisme yang hidup pada masa kini. Terdapat bukti yang digunakan untuk
mempelajari perubahan akan ditinjau dari banyak segi, yang dapat memberikan
petunjuk mengenai apa yang terjadi peda masa lalu. Terdapat sifat yang nantinya
akan berevolusi sesusia dengan perkembangan waktu dan tempat. Dengan
menggunakan data fosil dan juga organisme aktual maka akan terlihat
mempunyai senmua sifat terevolusi.
2.2 PerkembanganPrimataPrimitifkePrimataMaju
Analisis yang dilakukan pada primata primitif sampai dengan primatayang
maju, yakni manusia memberikan gambaran sebagai berikut:
1. Hubungan antara tulang vertebra dan tengkorak mengalami perubahan
yang berangsur-angsur menuju titik berat tengkorak. Mula-mula hubungan
ini terdapat dibagian tepi menjadi tepat berada di bawah. Perubahan ini
diikuti dengan perubahan cara berjalan dari empat kaki menjadi dua kaki.
Sejalan dengan perubahan ini, maka otot leherpun menjadi lebih lemah,
seadangkan panggul menjadi lebih penting dan kuat. Bentuk tengkorak
yang memanjang dengan rahang besar, gigi yang kuat dan membentuk
moncong menjadi bertambah pendek. Rongga hidung yang besar sekarang
menjadi jauh lebih kecil.
2. Bola mata pada organisme non primata tidak mempunyai tulang yang
meliputinya. Tetapi pada kera dan manusia, mata sudah sepenuhnya
terlindung. Hal ini menunjukkan bahwa mata menjadi organ yang sangat
penting. Selain itu, dapat pula dilihat bahwa mata ynag menghadap ke
samping, menjadi berangsur-angsur menghadap ke depan. Penglihatanpun
berubah dari dua dimensi menjadi tiga dimensi, dan kemampuan melihat
warna meningkat dari hitam putih untuk membedakan gelap dan terang
menjadi mampu melihat hampir semua spectrum warna. Hal ini erat
kaitannya dengan cara hidup dari malam hari menjadi siang hari. Selain
itu, matapun diperlukan untuk melihat makan diantara ranting-ranting
pohon, dan untuk menyelinap dengan mudah diantara hutan.
3. Ujung jari bercakar berangsur-angsur berubah menjadi kuku. Hal ini
terlihat bahwa tupai mempunyai cakar, sedangkan primata lebih lanjut
mempunyai kuku yang tebal dan akhirnya manusia mempunyai kuku yang
tipis. Cakar mula-mula digunakan untuk mengais mencari makan. Dengan
berubahnya cara hidup dari hidup di tanah menjadi kehidupan arboreal,
maka cakar menjadi mengganggu kemapuan bergerak dengan cepat di atas
pohon.Kehidupan arboreal lebih membutuhkan kemampuan untuk
memegang. Dengan demikian, terjadi pula perubahan cara memegang
dengan terbentuknya ibu jari dengan persendiaan yang lain daripada jari-
jari yang lain. Hal ini erat kaitannya dengan timbulnya flora hutan sebagai
habitat baru di muka bumi. Cakar perlu untuk naik pohon, tetapi selalu
terkait kalau pindah dari suatu tempat ke tempat lain. Selain itu, terjadi
pula perubahan dari telapak tangan. Hal ini penting berkaitan dengan
kemampuan untuk memegang yang terlihat pada kera, yang mempunyai
“empat tangan”, bahkan pada kera Amerika Selatan, ekorpun dapat
digunakan untuk memegang.
4. Kehidupan arboreal menyebabkan fungsi tangan lebih penting daripada
kaki. Hal ini terlihat pada bangsa kerayang memilki tangan yang lebih
panjang dan lebih kuat daripada kaki. Struktur ini penting untuk dapat
nerayun-ayun dan berpindah tempat. Dengan berubahnya permukaan
bumi, maka jumlah hutan menjadi semakin sedikit. Selain itu, ditemukan
primata besar yang tidak dapat ditunjang oleh hutan. Dengan demikian,
primata mulai turun ke permukaan bumi. Akibatnya tangan menjadi
kurang diperlukan sedangkan kaki diperlukan untuk mengejar mangsa dan
menghindarkan diri dari predator.
5. Volume otak mengalami perubahan pesat. Faktor ini sangat nyata terlihat
pada golongan kera-manusia. Australopithecus hanya mempunyai volume
otak 600 cc, sedangkan manusia modern sekitar dua kali lebih besar. Data
fosil menunjukkan bahwa fosil manusia lainnya mempunyai kisaran antara
keduanya. Perubahan volume otak dapat pula dilihat pada perubahan dahi.
3.1 Kesimpulan
Evolusi primata merupakan salah satu contoh evolusi dengan data yang
“cukup lengkap” dimana teori evolusi yang hanya didasarkan atas adanya
fosil tidak pernah dapat menerangkan dengan lengkap apa yang terjadi di
masa lampau,oleh karena itu untuk mempelajari evolusi suatu organisme,
biasanya para ahli menggunakan data organisme yang masih hidup
hingga kini.
Perkembangan primata primitif emnjadi primata maju nampak dari
bebrapa anggota maupun organ tubuh yang menjadi semakin kompleks
yaitu diantaranya bagian sambungan antar tulang punggung (vertebrae),
tulang yang berada di sekeliling bola mata, kuku, bagian ekstremitas dan
juga volume otak yang mengalami peningkatan.
Data-data yang ditemukan tentang evolusi primata adalah data fosil yang
berupa bagian tubuh, seperti kerang, tulang, gigi dan lain sebagainya
serta data molekuler yang salah satunya berupa DNA mitokondria wanita
tertua yang pernah diteliti.
Perkembangan evolusi primata dimulai dari moyang yang berupa hewan
mamalia pemakan serangga menurunkan Prosimian yang hidup pada
zaman Palaeosin, dari Prosimian tersebut perkembangan radiasi evolusi
menuju beberapa golongan besar yang masih tetap hidup sekarang ini
(gibbon, orangutan, simpanse, dan gorila).
Evolusi dari makhluk - makhluk pra homo sapiens dapat digolongkan
menjadi dua bagian besar yaitu berdasarkan kedekatan kekebaratannya
dengan manusia, dan berdasarkan penemuan fosilnya.
Fakta atau bukti yang diperoleh untuk mempelajari sejarah manusia
dengan bantuan fosil-fosil yang ditemukan pada lapisan bumi.
3.2 Saran
Diperlukan lebih banyak lagi referensi mengenai evolusi primata dalam
bahasa yang sesuai dengan bahasa asli penulis karena materi ini merupakan
materi yang cukup susah dipahami. Hal tersebutbertujuan untuk mendapatkan
makalah yang dapat dipahami oleh pembaca. Dan juga diperlukan adanya
tutor atau pendamping dan juga bimbingan pada saat pengerjaan makalah
agar inti materi yang ingin disampaikan dapat tertuang dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Jr, Dolt,H. Robert. 1971. Evolution Of The Earth. New York: McGraw Hill, Book
Company.